• Tidak ada hasil yang ditemukan

MATERI RAKOR PENGALOKASIAN ADD DAN DANA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "MATERI RAKOR PENGALOKASIAN ADD DAN DANA"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

PENGALOKASIAN ADD

DAN DANA DESA

TAHUN ANGGARAN 2015

(2)

1. UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

2. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 43

TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN

PELAKSANAAN UU NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA

(ADD)

3. PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN

( DANA DESA

)

DASAR HUKUM

(3)

1. Melakukan simulasi perhitungan ADD dan DANA DESA Tahun Anggaran 2015.

2. Rakor Finalisasi Kebijakan ADD dan Dana Desa Tahun 2015.

3. Menyusun Ranc. Perbup tentang pedoman pengalokasian dan pengelolaan ADD dan DANA DESA ( masih dalam proses koreksi)

4. Rakor Pengalokasian ADD dan Dana Desa Tahun 2015

(4)

1.Belum adanya Peraturan Menteri mengatur tentang

tatacara penyaluran ADD

2.Belum adanya Peraturan Menteri tentang ketentuan tatacara

pengalokasian, penyaluran dan penggunaan DANA DESA

3. Pedoman Indeks Kesulitan Geografis Desa (IKG) dari Kantor BPS pusat, dan IKG merupakan komponen variable perhitungan besaran penerimaan Dana Desa setiap Desa (sebagai faktor pengali atau penyesuaian besaran dana desa dari hasil perhitungan data variabel luas wilayah desa, jumlah penduduk desa dan angka kemiskinan desa) .

4. Hasil Konsultasi bahwa Kabupaten tidak diberi peluang dalam perhitungan pengalokasian Dana Desa setiap Desa versi Daerah .

(5)

1. PENGALOKASIAN ADD :

a. Pengalokasian ADD setiap Desa Tahun Anggaran 2015 perhitungannya

masih mendasarkan perhitungan Tahun sebelumnya dengan prosentase bobot variabel dibuat sama (20%) sambil menunggu Peraturan Menteri. b. Pengalokasian ADD setiap desa menggunakan pola sebesar 60 %

alokasi dibagi rata semua Desa (alokasi pokok) dan 40 % (alokasi proporsional) dihitung berdasarkan Variabel.

c. Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa Kabupaten Purworejo menggunakan batas maksimal 60% dari ADD karena alokasi besaran penerimaan ADD di Kabupaten Purworejo kurang dari Rp.

500.000.000,-d. Penetapan besaran penerimaan Siltap untuk masing-masing Desa diserahkan sepenuhnya kepada Desa dengan mempertimbangkan alokasi besaran penerimaaan ADD masing-masing Desa dan Jumlah Perangkat Desa, sebagai rambu-rambu diberikan batasan penghasilan tetap Kepala Desa sebagai berikut :

 Siltap untuk Kepala desa setinggi-tingginya Rp. 2.000.000,- Siltap Sekdes paling sedikit 70% siltap KADES

 Siltap Kaur,Kadus,PTL paling sedikit 50% siltap KADES

(6)

a. Pengalokasian Dana Desa Tahun Anggaran 2015

dihitung berdasarkan variabel dengan nilai bobot variabel sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 dan Indeks Kesulitan Geografis Desa (IKG) dari BPS Pusat.

b. Berdasarkan hasil konsultasi ke Kementrian Dalam Negeri dan Kementrian Keuangan, Pemerintah Kabupaten tidak diberikan peluang untuk menghitung pengalokasian Dana Desa versi Daerah.

(7)

1.ASUMSI DANA PERIMBANGAN TA 2015 SETELAH DIKURANGI DAK SEBESAR

Rp.900.585.404.460,-2.ADD =10% x Daper

=Rp.

90.585.404.000,-3.DANA DESA = Rp.

64.004.099.314,-4.TOTAL ALOKASI DANA KEPADA DESA 2015

= Rp.

(8)

A. Alokasi ADD dibagi rata sebesar 60%

Alokasi @ Desa : Rp.

115.887.511,-B. Alokasi ADD berdasarkan perhitungan bobot variabel sebesar 40 % :

1. Luas wilayah Desa ( 20%)

2. Jumlah Penduduk desa (20%) 3. Angka kemiskinan desa (20%)

4. Kesulitan geografis desa /jarak desa (20%) 5. Jumlah aparat Pemdes (20%)

(9)

ADDx= ADR + (BDx X ADV)

Keterangan :

ADDx = besaran ADD @Desa

ADR = alokasi ADD dibagi rata (60%) BDx = jumlah bobot Desa

ADV = alokasi ADD berdasarkan perhitungan Variabel/proporsional ( 40%)

(10)

Alokasi Dana Desa berdasarkan perhitungan bobot variabel sebagai berikut :

1. Luas wilayah Desa ( 20%)

2. Jumlah Penduduk desa (30%) 3. Angka kemiskinan desa (50%)

4. Tingkat Kesulitan Geografis Desa

(11)

1. Pagu DD @Desa : {(30% x Porsi Jml Penddk) + ( 20% x

Porsi Luas wil) +( 50% x Porsi Ruta pemegang KPS Desa} X Pagu Dana Desa Kabupaten.

2. Pagu DD hasil perhitungan Variabel X IKG

3. Hasil DD @ Desa dari perhitungan IKG di proporsi ( prosentase DD desa /total Dana Desa seKabupaten) 4. Pagu Dana Desa @ Desa : Proporsi X Pagu Dana

Desa se Kabupaten .

(12)

TERTINGGI Rp. 375.273.000,- DesaTegalsari Kecamatan Bruno

SEDANG Rp. 262.260.000,- Desa WatuduwurKecamatan Bruno

TERENDAH Rp. 147.830.000,- Desa WalikoroKecamatan Ngombol

(13)

TERTINGGI Rp. 811.124.000,- Desa PUSPOKecamatan Bruno

SEDANG Rp. 413.903.000,- Desa WATUDUWURKecamatan Bruno

TERENDAH Rp. 21.459.000,- Desa PURWODADIKecamatan Purwodadi

(14)

TERTINGGI Rp. 1.175.059.000,- Desa PUSPOKecamatan Bruno

SEDANG Rp. 674.733.000,- Desa WATUDUWUR

Kecamatan Bruno

TERENDAH Rp. 175.165.000,- Desa Gumawangrejo

Kecamatan Pituruh

KLASIFIKASI TOTAL ALOKASI

(15)

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa:

a.Penghasilan Tetap Kades dan Prkt Desa b.Tunjangan dan operasional BPD

c.Insentif/operasional RT dan Rw d.Operasional Pemerintah Desa

2. Bidang Pelaks Pembangunan Desa

3. Bidang Pembinaan Kemasy. Desa

4. Bidang pemberdayaan Masyarakat

Desa.

(16)

1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa:

a.Uang sidang tim/panitia b.Belanja barang/jasa

c.Belanja modal

2. Bidang Pelaks Pembangunan Desa

3. Bidang Pembinaan Kemasy. Desa 4. Bidang pemberdayaan Masyarakat

Desa.

(17)

Program kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa :

a. pemb.pelayanan dasar pendidikan, kesehatan dan infrastruktur desa

b. Pengentasan masyarakat miskin ( kebutuhan primer pangan,

sandang dan papan masyarakat desa) c. Peningkatan pelayanan kesehatan di

desa

d. Pertanian.

(18)

1. Surat pengantar

2. Kwitansi tanda terima ADD per tahap 3. Fotocopy Rekening buku Tabungan Desa 4. Fotocopy Perdes ttg RPJMDesa

5. Fotocopy Perdes ttg RKPDesa thn berkenaan 6. Fotocopy LPPD dan LKPJ tahun sebelumnya 7. Perdes APBdesa

8. BA rapat musyawarah penggunaan ADD 9. RAB- ADD

(19)

10. SK ttg pembentukan Tim Pelaksana ADD 11. SK ttg Penetapan Penerimadan Besaran

penerimaan SILTAP per semester

12. Laporan realisasi penerimaan dan belanja ADD dan salinan SPJ Tahap sebelumnya

13. BA hasil verifkasi persayaratan pencairan dari Tim pendamping ADD (Kecamatan)

(20)

1.Surat pengantar

2. Kwitansi tanda terima DANA DESA per tahap 3. Fotocopy Rekening buku Tabungan Desa

7. Perdes APBdesa

8. SK ttg pembentukan Tim Pelaksana Dana Desa 9. RAB- DANA DESA

10. Laporan realisasi penggunaan Dana Desa tahap/Tahun sebelumnya.

11. BA hasil verifkasi permohonan dari tim pendamping Dana Desa ( Kecamatan)

(21)

1

.

Tahap pertama (semester

I ) sebesar 50 %

2

. Tahap kedua (semestr II )

sebesar 50 %

(22)

1.

Tahap I (Bulan April )

sebesar 40 %

2

. Tahap II (Bulan Agustus)

sebesar 40 %

3

. Tahap III (Bulan Nopember )

sebesar 20 %

(23)

1. Belum adanya Peraturan Menteri mengatur

tatacara penyaluran ADD

2. Belum adanya Peraturan Menteri ketentuan

tatacara pengalokasian, penyaluran dan penggunaan Dana Des

3. Seluruh pendapatan desa diterima dan disalurkan

melalui Rekkening Kas Desa dan penggunaanya ditetapkan dalam APBDesa (Pasal 91)

4. Perdes ABDesa tentang APBDesa ditetapkan

paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan (pasal 101 (4))

(24)
(25)

A. 70 % dari jumlah anggaran belanja desa, digunakan untuk mendanai :

 Biaya penyelenggaraan pemerintahan desa  Pelaksanaan pembangunan desa

 Pembinaan kemasyarakatan desa  Pemberdayaan masyarakat desa

B. 30 % dari jumlah anggaran belanja desa, digunakan untuk mendanai :

 Penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat

Desa

 Operasional Pemerintah Desa  Tunjangan dan operasional BPD  Insentif RT dan RW

(26)
(27)
(28)

MUATAN MATERI POKOK

DRAFT AWAL RAPERBUP

TENTANG

(29)

AMANAT PP NOMOR 43 TAHUN 2014

1. Penghasilan Tetap Aparat Pemdes bersumber dari ADD ( Pasal 81)

2. Besaran Siltap ditetapkan dengan Peraturan Bupati

3. Sumber ADD berasal dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten dalam APBD, paling sedikit 10 % setelah dikurangi DAK setiap tahun. ( Pasal 96)

4. Pengalokasian ADD mempertimbangkan indikator variabel : 5. Kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa

6. Jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah desa dan tingkat kesulitan geografs desa.

7. Ketentuan Tatacara Pengalokasian ADD ditetapkan dengan Peraturan Bupati

8. Tatacara penyaluran ADD dilakukan secara bertahap (Pasal 99)

9. Tatacara penyaluran ADD diatur dalam Perbup dengan berpedoman pada PERATURAN MENTERI.

(30)

1. Belum adanya Peraturan Menteri mengatur tatacara penyaluran ADD

2. Seluruh pendapatan desa diterima dan disalurkan melalui Rekkening Kas Desa dan penggunaanya ditetapkan dalam APBDesa (Pasal 91)

3. Perdes ABDesa tentang APBDesa ditetapkan paling lambat tanggal 31 Desember tahun anggaran berjalan (pasal 101 (4))

(31)

 Penghasilan Tetap Aparat Pemdes bersumber dari ADD

 Sumber ADD berasal dari dana perimbangan yang diterima

Kabupaten dalam APBD, paling sedikit 10 % setelah dikurangi DAK setiap tahun.

Pengalokasian ADD mempertimbangkan indikator

variabel :

Kebutuhan penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat

Desa

Jumlah penduduk desa, angka kemiskinan desa, luas wilayah

desa dan tingkat kesulitan geografs desa.

 Prinsip pengelolaan masih sama dan mengacu Perbup

Pengelolaan ADD yang sudah ada dan menyesuaikan ketentuan dalam PP 43 Tahun 2014.

(32)

 Pengalokasian ADD kepada desa, diberikan secara merata ( 60%) dan

secara adil/proporsional (40%).

Pengalokasian ADD secara proporsional dihitung berdasarkan angka bobot desa dari variabel :

Luas wilayah desa;

Jumlah penduduk desa;

Angka kemiskinan Desa (jumlah Rumah Tangga pemegang KPS);Jumlah Aparat pemerintahan Desa(Aparat Pemdes dan BPD)

Tingkat kesulitan geografs desa (berdasarkan jarak desa ke

kecamatan dan jarak desa ke Kabupaten).

 

Bobot masing-masing variabel :

Luas wilayah desa (20%)

Jumlah penduduk desa (20%) Angka kemiskinan desa (20%)

Jumlah Aparat pemerintahan desa (20%)

(33)

ADDx= ADR + (BDx X ADV)

Keterangan :

ADDx = besaran ADD @Desa

ADR = alokasi ADD dibagi rata BDx = jumlah bobot Desa

ADV = alokasi ADD berdasarkan perhitungan Variabel/proporsional

(34)

1. Penghasilan Tetap Aparat Pemdes 2. Operasional Pemerintahan Desa

3. Biaya penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan desa, pembinaan

kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masayarakat desa.

(35)

Pengalokasian ADD untuk penghasilan tetap kepala desa

dan perangkat desa menggunakan batas maksimal 60 % dari ADD.

Penetapan besaran penerimaan Siltap untuk

masing-masing Desa diserahkan sepenuhnya kepada Desa

dengan mempertimbangkan efsiensi, jumlah perangkat, kompleksitas tugas pemerintahan, letak geografs dengan dan berpedoman pada batasan alokasi besaran penerimaan ( sbg rambu-rambu) sebagai berikut :

Siltap untuk Kepala desa antara Rp. 1000.000 s/d

2.000.000,- Siltap Sekdes paling sedikit 70% siltap KADES ( 700.000

s/d 1.400.000)

Siltap Kaur,Kadus,PTL paling sedikit 50% siltap KADES

( 500.000 s/d 1.000.000)

(36)

adalah sebesar 30% (biaya operasional

Pemerintahan desa) dan;

sebesar 70% ( biaya penyel enggaraan

pemdes, pembanguan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa.

(37)

 Prinsip pengelolaan Dana Desa sementara mengacu Perbup

Pengelolaan ADD dan amanat PP Nomor 60 Tahun 2014.

Pengalokasian Dana Desa setiap Desa dihitung

berdasarkan angka bobot desa dari variabel :

Jumlah penduduk desa (30%);Luas wilayah desa ( 20%);

Angka kemiskinan Desa dihitung dari jumlah rumah tangga

pemegang KPS di desa yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah total rumah tangga pemegang KPS desa se-Kab.Purworejo( 50%);

Tingkat kesulitan geografs desa berdasarkan Indeks

Kesulitan Geografs Desa (IKG) dari BPS ( sebagai Faktor pengali hasil perhitungan dana desa dari bobot variabel)

MUATAN MATERI POKOK

DRAFT RAPERBUP DANA DESA

(38)

dihitung dengan cara sebagai berikut:

Dana Desa suatu Desa = Pagu Dana Desa Kabupaten

x [(30% x prosentase Jumlah Penduduk Desa yang bersangkutan terhadap total penduduk Desa se Kabupaten) +(20% x prosentase Luas wilayah Desa yang bersangkutan terhadap total luas wilayah Desa se Kabupaten) + (50% x prosentase Rumah Tangga pemegang KPS terhadap total jumlah Rumah Tangga Desa/pemegang KPS se Kabupaten), dan

Selanjutnya hasil perhitungan dimaksud

disesuaikan dengan tingkat kesulitan geografs desa.

(39)

DDv = DDk X BDi

Keterangan :

DDv = Dana Desa @ Desa dari perhitungan data variabel

DDk = Pagu dana Desa Kabupaten

BDi = penjumlahan angka bobot @Desa

Rumus penentuan Dana Desa

(40)

Penyaluran Dana Desa dari APBD ke rekening Desa dilakukan setelah

APBDesa ditetapkan.  

 Dana Desa digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan Desa, pemberdayaan masyarakat dan kemasyarakatan

Diprioritaskan untuk membiayai pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Penggunaan Dana Desa mengacu dari Pemerintah (Rencana Kerja

Pemerintah) setiap tahun anggaran.

 

Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk mendanai program kegiatan

pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa antara lain:

pembangunan pelayanan dasar pendidikan , kesehatan,dan infrastruktur

Desa;

pengentasan masyarakat miskin (seperti kebutuhan primer

pangan,sandang dan papan masyarakat Desa);

peningkatan pelayanan kesehatan di Desa;pertanian.

 

(41)

Penggunaan Dana Desa mengacu pada rencana

pembangunan Jangka menengah Desa dan Rencana Kerja Pemerintah Desa.

Dalam hal terdapat SILPA Dana Desa secara tidak

wajar, Bupati dapat memberikan sanksi administratif kepada Desa yang bersangkutan berupa pengurangan

Dana desa sebesar SILPA.

 

SILPA Dana desa secara tidak wajar, terjadi karena:

Penggunaan Dana Desa tidak sesuai dengan prioritas

penggunaan dana Desa, pedoman umum ataupedoman teknis kegiatan;

Penyimpanan uang dalam bentuk deposito lebih dari 2

(42)

Belum adanya Peraturan Menteri ketentuan tatacara pengalokasian, penyaluran dan penggunaan Dana Desa

Belum adanya pedoman Indeks Kesulitan Geografs Desa (IKG) dari Kantor BPS, dimana IKG merupakan komponen variable perhitungan besaran penerimaan Dana Desa setiap Desa (sebagai faktor pengali besaran dana desa dari hasil perhitungan data variabel luas wilayah desa, jumlah penduuk desa dan angka kemiskinan desa) .

(43)

1.ASUMSI DANA PERIMBANGAN TA 2015 SETELAH DIKURANGI DAK SEBESAR

Rp.900.913.690.000,-2.ADD =10% x Daper

=Rp.

90.091.369.000,-3.DANA DESA = Rp.

64.004.099.314,-4.TOTAL ALOKASI DANA KEPADA DESA 2015 = Rp.

(44)

TERTINGGI Rp. 373.226.664,- DesaTegalsari Kecamatan Bruno

SEDANG Rp. 260.829.326,- Desa WatuduwurKecamatan Bruno

TERENDAH Rp. 147.023.269,- Desa WalikoroKecamatan Ngombol

(45)

TERTINGGI Rp. 741.266.466,- DesaTegalsari Kecamatan Bruno

SEDANG Rp. 377.728.248,- Desa BulusKecamatan Gebang

TERENDAH Rp. 17.265.030,- Desa Gumawangrejo

Kecamatan Pituruh

(46)

TERTINGGI Rp. 1.114.493.130,- DesaTegalsari Kecamatan Bruno

SEDANG Rp. 654.831.972,- Desa RedinKecamatan Gebang

TERENDAH Rp. 168.955.794,- Desa Gumawangrejo

Kecamatan Pituruh

KLASIFIKASI TOTAL ALOKASI

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan metode goal programming diperoleh hasil yang kurang optimal jika output yang dihasilkan terpilih 1 distributor karena masih ada kekurangan untuk

Hasilnya adalah rancangan sistematik City Hotel dengan konsep yang didapat dari makna batik Kawung berupa hubungan antara raja dan rakyat yang ditransformasikan menjadi

Kajian mengenai strategi pengembangan usaha Pakis diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan lain dalam mengembangkan usahanya untuk membuka pasar baru, yakni

Secara sistematik aplikasikan algoritma di atas bagi matriks jarak tertentu D yang diberikan untuk menghasilkan satu penyelesaian awal lawatan tertutup kepada TSP.. (iii)

Pada hari ini, Kamis tanggal Dua Puluh Empat bulan Juli tahun Dua Ribu Empat Belas, jam 13.30 WITA, Pokja Konsultansi dan Jasa Lainnya II menyatakan

Pada minggu ke-10 didapatkan hasil untuk semua parameter pertumbuhan, hasil untuk perlakuan variasi dosis biofertilizer dengan nilai rerata tertinggi untuk

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan antara metode latihan bagian dengan metode latihan keseluruhan terhadap pukulan forehand drive tenis meja pada kegiatan ekstrakurikuler

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi krim topikal antijerawat yang mengandung ekstrak daun salam yang stabil secara fisik, serta