• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Kualitatif dan Kuantitatif Tanin pada Kulit Batang dan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Secara Spektrofotometri Menggunakan Pereaksi Biru Prusia - Ubaya Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Kualitatif dan Kuantitatif Tanin pada Kulit Batang dan Daun Belimbing Wuluh (Averrhoa Bilimbi L) Secara Spektrofotometri Menggunakan Pereaksi Biru Prusia - Ubaya Repository"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

vi   

UJI KUALITATIF DAN KUANTITATIF TANIN

KULIT BATANG DAN DAUN BELIMBING WULUH

(Averrhoa bilimbi L) SECARA SPEKTROFOTOMETRI

MENGGUNAKAN PEREAKSI BIRU PRUSIA

Raisa Ayu Sekar Dewi

Pembimbing: (I) Sajekti Palupi, (II) Azminah

ABSTRAK

Tanin secara umum digunakan sebagai astringen, pengobatan gastrointestinal

tract (seperti diare dan disentri), abrasi kulit, antiseptik lemah untuk pengobatan

luka bakar, antidotum keracunan glikosida alkaloida, reagen untuk deteksi gelatin, protein dan alkaloida, serta sebagai antioksidan. Untuk mendapat sumber tanin yang baru maka dilakukan penelitian terhadap Belimbing Wuluh (Averrhoa

bilimbi L.). Bagian tanaman yang digunakan adalah daun dan kulit batang.

Penelitian ini meliputi penentuan kualitatif jenis tanin dan kuantitatif tanin pada daun dan kulit batang belimbing wuluh. Penentuan kuantitatif tanin total menggunakan metode kolorimetri dengan pereaksi biru prusia. Dari hasil analisis kualitatif pada daun menunjukkan daun mengandung tanin terhidrolisis, terkondensasi dan tanin kompleks. Sedangkan kulit batang mengandung tanin terhidrolisis, tanin terkondensasi dan tanin kompleks. Hasil penentuan kuantitatif menunjukkan kadar tanin total pada daun belimbing wuluh setara dengan 1,38% asam tanat dan pada kulit batang setara dengan 0,89 % asam tanat.

Kata kunci: Tanin, belimbing wuluh, kualitatitif, kuantitatif, biru prusia,

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penentuan kadar, menunjukkan kadar tanin pada daun delima putih ekivalen sebesar 8,81% dengan asam tanat dan pada kulit buah delima putih ekivalen sebesar 21,81%

Eluen yang terbaik untuk pemisahan senyawa tanin dari daun belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi L.) dengan menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT) analitik adalah

Pelayuan merupakan proses awal dalam pembuatan asam sunti, ada dua cara pelayuan yang berkembang di masyarakat yaitu dengan penjemuran langsung belimbing wuluh

Fraksi etil aseat kulit batang belimbing wuluh positif mengandung senyawa golongan steroid saponin ditunjukkan dengan pereaksi semprot Liebermann-Burchard yang dilihat di

- Buah belimbing wuluh memiliki pH yang rendah, akan tetapi proses remineralisasi dalam buah belimbing wuluh terjadi lebih besar hal ini dikarenakan, kandungan

Rasa asam pada sirup yang dihasilkan berasal dari buah belimbing wuluh yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan sirup memiliki nilai pH sebesar 4,05

Penurunan laju korosi pada kelompok dengan penambahan inhibitor disebabkan karena adanya senyawa aktif dalam ekstrak daun belimbing wuluh seperti tanin, saponin,

Penelitian yang dilakukan oleh Lubis (2015) menunjukkan fraksi n-heksana kulit batang belimbing wuluh memiliki aktivitas antiplatelet terbesar terjadi pada konsentrasi 2