PERTEMUAN 2
• Mahasiswa dapat menjelaskan
– dasar-dasar aturan bisnis
– Membangun keunggulan bersaing – Etika bisnis.
Tiga (3) cara memulai bisnis yaitu:
– Merintis Usaha Baru (Starting) yaitu membentuk dan mendirikan usaha baru dengan menggunakan
modal,ide,organisasi,manajemen.
– Membeli perusahaan orang lain (buying) yaitu dengan membeli perusahaan telah didirikan atau dirintis dan diorganisir oleh orang lain dengan nama (good will) dan organisasi usaha yang sudah ada.
– Kerjasama manajemen (Franchising) yaitu suatu kerja sama antara entrepreneur (franchisee) dengan
perusahaan besar (Franchisor) dalam mengadakan persetujuan jual beli hak monopoli untuk
Ad1 ada3(Tiga) bentuk Usaha
Baru Yang Dapat Dirintis yakni
• Perusahaan Milik Sendiri (Sole
proprietorship)yaitu bentuk usaha yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh
seseorang.
• Persekutuan (partnership yaitu suatu kerja sama (asosiasi) dua orang atau lebihyang secara bersama-sama menjalankan usaha bersama
• Perusahaan berbadan hukum
(corporation)yaitu perusahaan yang
didirikan atas dasar badan hukum dengan modal saham-saham.
MERINTIS USAHA BARU
• Untuk masuk dunia usaha seseorang
harus berjiwa wirausaha.
– Seorang wirausaha baik sebagai pengelola
dan pemilik usaha (business owner manager) atau pelaksana Usaha Kecil (small
businessoperator) harus memiliki kecakapan untuk bekerja,berkemampuan
mengorganisir,kreatif dan lebih menyukai tantangan.
IDE BISNIS
• Menurut hasil survai oleh Peggy Lambing (2000:90) :
– 43% responden wirausaha menggunakan sumber ide bisnis dari pengalaman yang diperoleh ketika bekerja dibeberapa
perusahaan/tempat profesional lainnya. – 15% responden mampu mengoperasikan
perusahaan berdasarkan pengalaman diperusahaan sebelumnya.
– 1-10% mulai usaha untuk memenuhi peluang pasar.
2 Pendekatan Utama mencari
peluang pasar.(menurut Lambing)
• Pendekatan “inside-out” (idea generation) yaitu pendekatan berdasarkan gagasan sebagai kunci yang menentukan
keberhasilan
usaha.Contoh:ketrampilannya
sendiri,kemampuan dan latar belakang
yang dapat menentukan jenis usaha yang akan dirintis.
• Pendekatan “the out-side in” (“opportunity recognition” yaitu pendekatan yang
menekankan pada basis ide bahwa suatu perusahaan akan berhasil apabila
menciptakan atau merespons kebutuhan pasar. Contoh:pengamatan lingkungan (environment scanning)
SUMBER PELUANG BISNIS • Dari Surat Kabar
• Laporan Periodik tentang perubahan ekonomi.
• Jurnal perdagangan dan pameran dagang. • Publikasi pemerintah.
• Informasi lesensi produk yang disediakan oleh broker,universitas dan korporasi.
KEUNGGULAN DAYA SAING
• Era Pasar Bebas menuntut adanya
sumber daya manusia yang handal,dan profesionalisme.
• Era saat kini adalah era pengetahuan ,dan teknologi informasi.
• Sumber daya manusia kampus
merupakan aset bangsa yang harus
diberdayakan jumlahnya mencapai 34% dari jumlah penduduk Indonesia.
• Semakin meningkatnya pengangguran terdidik dari kampus setiap tahun.
• Diharapkan jiwa kewirausahaan semakin memasyarakat diantara para mahasiswa/i
PERSAINGAN INTERNASIONAL
DAN PERDAGANGAN GLOBAL
• Jenis Persaingan ada 2 yi:
– Persaingan Radial yaitu pemuda Indonesia keluar negeri dan disana bersaing dengan para pemuda mancanegara.
– Persaingan Sentrifugal yaitu para pemuda kita bersaing dengan pemuda mancanegara yang masuk kesini.
ASPEK DAYA SAING GLOBAL
• Forum Ekonomi Dunia/World Economic Forum (WEF) mengukur keunggulan daya saing suatu bangsa
berdasarkan 8 dimensi yaitu:
– Kekuatan Ekonomi Dalam Negeri.
– Kemampuan menembus pasar global. – Kebijaksanaan Ekonomi Pemerintah. – Keuangan Negara
– Infrastruktur.
– Kualitas Sumber Daya Manusia. – Penguasaan IPTEK.
DAYA SAING “MAHASISWA/I”
• Adalah: kemampuan seorang mahasiswa/I untuk mencapai kesejahteraan tertinggi dibidang ekonomi
berdasarkan tingkat pendapatan yang mampu diraihnya” • Pembagian bidang daya saing terbagi atas:
– Perburuhan ,sektor riil. – Tenaga Profesional,Teknisi.
– Tenaga Manajerial , Administrasi – Tenaga Tata Usaha, Klerk
– Tenaga Penjualan , Salesman. – Penjual Jasa , Pertukangan. – Pertanian , Perikanan. – Tenaga Kerja lainnya.
Daya Saing berdasarkan faktor kesulitan kerja (kemampuan Individu).
• Pertama.
– Bidang yang dikategorikan sangat kompleks dan membutuhkan tingkat pendidikan lebih lanjut (D3.S1,S2,S3,LSTA yang memiliki 10 tahun) al:
• Enterpreneur.
• Tenaga profesional dibidang engginering. • Tenaga profesional dibidang penelitian. • Tenaga manajerial.
• Kedua .
– Bidang yang dikategorikan kompleks dan
memerlukan individu yang telah mempelajari bagian dari sistem (D2,D1 dan LSTA,STK
dengan pengalaman) al: • Tenaga Tata Usaha.
• Operator mesin,teknisi
• Tenaga penjualan lapangan. • Mandor/Supervisi produksi. • Montir.
• Ketiga.
– Bidang yang tingkat kerumitannya masih sederhana yang mengutamakan keinginan untuk berbuat (SLTA,SLTP dan SD) al:
• Buruh Kasar.
• Operator peralatan sederhana. • Klerk.
• Buruh Tani/Nelayan.
INDIKATOR PENDIDIKAN • Data Susenas 1998 bahwa:
– 15,73% pemuda tidak
– 36,93% pemuda hanya tamat SD – 22,72% pemuda lulusan SLTP
– 20,99% pemuda lulus SLTA
IDENTIFIKASI PERSOALAN DAYA
SAING.
• Adalah :
– Kebijakan Pemerintah – Tingkat Pendidikan.
– Lapangan produktivitas yang ada. – Sumber daya alam yang ada.
– Lingkungan yang menunjang. – Pasar barang-barang produksi. – Kecerdasan dan Kreatifitas
KENDALA DAN HALANGAN
PENINGKATAN DAYA SAING.
• Sistem Pendidikan yang tidak mengacu pada produksi.
• Sistem Pendidikan yang tidak mengajarkan humaniora.
• Sistem Pendidikan yang tidak memiliki sistem dan output yang merata.
• Industri yang membutuhkan tenaga spesifik.
• Kemampuan profesional mahasiswa/I yang belum memadai.
• Sosial budaya masyarakat tidak mendukung iklim wirausaha.
• Budaya persaingan rendah
• Kebijakan dan anggaran pemerintah tidak memihak pemberdayaan sumberdaya
manusia.
• Skala prioritas.
• Koordinasi antar instansi. • Alokasi Anggaran rendah.
• Sarana dan Prasarana kurang memadai. • Kurangnya stimulus dari pemerintah.
• Ekonomi Global mengancam ekonomi nasional.
• Ekonomi nasional tidak mengacu pada potensi daerah.
MASALAH MAHASISWA/I DALAM PERSAINGAN PERENOMIAN GLOBAL.
• Belum tersosialisasinya sistem ekonomi global serta tantangan dan peluang dikalangan mahasiswa/I
• Rendahnya tingkat pendidikan para generasi muda sebagai bekal awal dalam peran serta dalam era pemgetahuan.
• Belum terbentuknya kompetensi dan penguasaan teknologi dikalangan mahasiswa/I yang merupakan insan pokok dalam persaingan pasar bebas.
• Rendahnya penguasaan bahasa dan perangkat komunikasi global dikalangan pemuda.
• Belum terintegrasinya program pembentukan pelaku bisnis baru dari kalangan mahasiswa/I kedalam kehidupan ekonomi makro.
KOMPETENSI USAHA.
• Menurut Norman Scarborough bahwa kompetensi usaha harus dimiliki oleh seorang wirausaha yaitu:
– Kemampuan teknik yaitu bagaimana
memproduksi barang dan jasa serta cara menyajikannya.
– Kemampuan pemasaran yaitu bagaimana menemukan pasar dan pelanggan serta harga yang tepat.
– Kemampuan hubungan yaitu bagaimana cara mencari,memelihara dan mengembangkan
TAHAPAN MEMULAI BISNIS
BARU
• Diawali dengan adanya ide.
• Mencari sumber dana dan fasilitas barang,uang,dan orang.
• Sumber dana dari badan keuangan/bank berupa kredit atau orang bersedia sebagai penyandang dana.
• Obyek bisnis memiliki pasar
• Memperhatikan peluang pasar sebelum produk diciptakan.
PENTING DIPERHATIKAN
sebagai Wirausaha baru
• Bidang dan jenis usaha yang akan dimasuki.
• Bentuk usaha dan bentuk kepemilikan yang akan dipilih.
• Tempat usaha yang akan dipilih.
• Organisasi Usaha yang akan digunakan • Jaminan Usaha yang mungkin diperoleh. • Lingkungan Usaha yang akan
BIDANG DAN JENIS USAHA
YANG DIMASUKI.
• Bidang Usaha Pertanian (Agriculture)meliputi usaha
pertanian,kehutanan,perikanan dan perkebunan.
• Bidang Usaha Pertambangan(Mining) meliputi usaha galian pasir,galian
tanah,batu dan bata.
• Bidang Usaha Pabrikasi (Manufacturing) meliputi usaha
• Bidang Usaha Konstruksi meliputi usaha konstruksi bangunan,jembatan,pengairan dan jalan raya.
• Bidang Usaha Perdagangan (Trade) meliputi Usaha perdagangan kecil
(retailer),grosir,agen dan ekspor-impor. • Bidang Usaha Jasa Keuangan(Financial
Service) meliputi usaha
• Bidang Usaha Jasa Perorangan (Personal Service) meliputi usaha potong
rambut,loundry,salon,catering.
• Bidang Usaha Jasa-jasa Umum (Public Service) meliputi usaha
pengangkutan,pergudangan,wartel,distribu si.
• Bidang Usaha Jasa Wisata (Tourism) terbagi 3 kelompok usaha wisata yi:
• Kelompok Usaha Jasa Pariwisata yi:
– Jasa biro perjalanan wisata. – Jasa agen perjalanan wisata. – Jasa pramuwisata.
– Jasa konvensi perjalanan intensive dan pameran.
– Jasa impresariat.
– Jasa konsultan pariwisata. – Jasa informasi pariwisata.
• Pengusaha Obyek dan Daya Tarik Wisata yi:
– Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata alam
– Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata budaya.
– Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata minat khusus.
• Usaha Sarana Wisata yi:
– Penyediaan akomodasi
– Penyediaan makanan dan minuman – Penyediaan angkutan wisata.
BENTUK PERUSAHAAN YANG
AKAN DIPILIH.
• Perusahaan Perorangan
(soleproprietorship)yaitu suatu perusahaan yang dimiliki dan
diselenggarakan oleh satu satu orang. • Persekutuan (Partnership) yaitu suatu
asosiasi yang didirikan oleh dua orang
atau lebih yang menjadi pemilik bersama dari suatu perusahaan.
• Perseroan (Corporation)yaitu suatu
perusahaan yang anggotanya terdiri atas para pemegang saham
(pesero/stockholder) yang mempunyai tanggung jawab terbatas terhadap utang-utang perusahaan sebesar modal disetor. • Firma yaitu suatu persekutuan yang
menjalankan perusahaan dibawah nama bersama. Bila untung maka keuntungan dibagi bersama,bila rugi ditanggung
LOKASI USAHA
• Perimbangkan aspek efisiensi dan efektivitasnya.
• Lokasi mudah dijangkau dan efisien baik bagi perusahaan/konsumen.
• Alternatif menentukan lokasi
– Membangun bila ada tempat yang strategis. – Membeli atau menyewa bila lebih strategis
dan menguntu8ngkan.
ORGANISASI INTERN.
• Semakin besar lingkup usaha semakin kompleks organisasinya.
• Semakin kecil lingkup usaha maka semakin sederhana organisasinya. • Lingkup usaha kecil umumnya
organisasinya dikelola sendiri.
• Pengusaha kecil umumnya berperan sebagai small business owner
UU No:9 tahun 1995 pasal 5. • Tentang Usaha Kecil.
• Kriteria Usaha Kecil:
– Memiliki kekayaan bersih paling banyak
Rp.200.000.000. tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
– Memiliki hasil penjualan tahunan maksimal Rp.1.000.000.000 (satu milyard)