Tempat Kost Dengan Metode Analytical
Hierarchy Process
Decision Support System For Boarding House
Selection With Analytical Hierarchy Process
Elvin Leander Hadisaputro
1, Ryzkia Putri Ramadhani
2, Erlin Setyaningsih
3STMIK Borneo Internasional
Jurusan Sistem Informasi
1[email protected],
2[email protected],
3[email protected]
ABSTRAK
Tempat kost merupakan salah satu akomodasi yang saat ini sangat dibutuhkan khususnya untuk kalangan mahasiswa yang melakukan pendidikan diluar kota asal mereka. Karena banyaknya pilihan tempat kost yang tersedia terkadang membuat mahasiswa bingung untuk memilihnya. Salah satu cara mengatasi masalah tersebut adalah dengan adanya suatu metode yang dapat memberikan rekomendasi sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan secara tepat. Penelitian ini bertujuan membuat perancangan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat kost dengan menerapkan metode Analytical Hierarchy Process yang dapat menyelesaikan masalah dengan cara membandingkan antara tempat kost satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini mahasiswa poltekba sebagai sampel penelitian. Adapun langkah-langkah dalam penelitian ini adalah penyusunan kriteria seperti fasilitas, biaya, keamanan, lingkungan sekitar area kost, dan jarak lalu berikan nilai sesuai dengan hasil kuesioner, lalu buat matriks perbandingan berpasangan dan konsistensi pengukuran matriks. Hasil dari penelitian ini yaitu Kos Fatoni Arkhan merupakan kos yang mahasiswa dan mahasiswi rekomendasikan. Yang memiliki nilai prioritas yaitu 0.581 atau 58%, diikuti dengan Kost Bangsaku Satu dengan nilai 0,250 atau 25%, lalu Kost Ibu Sukhoi dengan nilai 0,124atau 12%, serta yang terbawah adalah Kost Bangun Reksa Asri dengan nilai 0,045 atau 5%.
Kata Kunci - AHP, Perancangan Sistem Pendukung Keputusan, Tempat Kost
ABSTRACT
Boarding House or Kost, is one type of accommodations that is currently needed especially for students who do education outside their home town. Because of the large selection of boarding places available sometimes make students confused to choose it. One way to solve the problem is by having a method that can provide recommendations as a consideration for appropriate decision making. This research aims to create a system supporting boarding place selection decisions by applying analytical hierarchy process method that can solve problems by comparing places of boarding with each other. In this study, poltekba students as a research sample. The measures in this study are the preparation of criteria such as facilities, cost, security, environment around the boarding house area, and distance and then give value according to the results of the questionnaire, then create a comparison matrix in pairs. The results of this study are Kos Fatoni Arkhan which has a priority value of 0.581 or
j-sim : Jurnal Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Oktober 2020
e-ISSN : 2597-3827
58%, followed by Kost Bangsaku Satu with a value of 0.250 or 25%, then Kost Ibu Sukhoi with a value of 0.124or 12%, as well as Kost Bangun Reksa Asri with a value of 0.045 or 5%.
Keywords - AHP, planning decision support system, boarding house
1. PENDAHULUAN
Setiap orang membutuhkan tempat tinggal, tempat tinggal lebih sering dianggap sebagai rumah yang mempunyai bangunan untuk berlindung, beristirahat, dan berkumpul bersama tempat keluarga. Mahasiswa termasuk orang-orang yang membutuhkan tempat tinggal, terlebih lagi jika mereka berkuliah di kota lain. Bagi mahasiswa yang berniat mencari pendidikan di kota lain tempat kost merupakan hal utama yang paling awal dicari. Akan tetapi dalam pencarian tempat kost mahasiswa pasti memiliki beberapa kriteria yang wajib ada dalam pemilihan tempat kost tersebut. Kriteria tersebut diantaranya yaitu jarak tempat kost ke kampus, harga tempat kost, fasilitas yang diberikan tempat kost tersebut, keamanan yang dimiliki tempat kost tersebut, lingkungan sekitar area tempat kost. Dengan kriteria tersebut terkadang dapat membuat mahasiswa kesulitan dalam pemilihan tempat kost, terlebih lagi saat ini ada banyak berbagai macam tempat kost yang tesedia juga dapat membingungkan mahasiswa dalam melakukan pencarian nya. Oleh karena itu perlunya dibangun suatu sistem yang dapat membantu mahasiswa dalam memperkirakan dimana tempat kost yang memiliki kriteria yang diinginkannya.
Sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur dan semi terstruktur.[1]. Proses Hierarki Analitik (Analytical Hierarchy Process - AHP) dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty dari Wharton School of Business pada tahun 1970-an untuk mengorganisasikan informasi dan judgment dalam memilih alternatif yang paling disukai. Dengan menggunakan AHP, suatu persoalan yang akan dipecahkan dalam suatu kerangka berpikir yang terorganisir, sehingga memungkinkan dapat diekspresikan untuk mengambil keputusan yang efektif atas persoalan tersebut. Persoalan yang kompleks dapat disederhanakan dan dipercepat proses pengambilan keputusannya. Prinsip kerja AHP adalah penyerderhanaan suatu persoalan kompleks yang tidak terstruktur, stratejik, dan dinamik menjadi bagian-bagiannya, serta menata dalam suatu hierarki. Kemudian tingkat kepentingan setiap variabel diberi nilai numerik secara subjektif tentang arti penting variabel tersebut secara relatif dibandingkan dengan variabel yang lain. Dari berbagai pertimbangan tersebut kemudian dilakukan sintesa untuk menetapkan variabel yang memiliki prioritas tinggi dan berperan untuk mempengaruhi hasil pada sistem tersebut. Secara grafis, persoalan keputusan AHP dapat dikonstruksikan sebagai diagram bertingkat, yang dimulai dengan goal/sasaran, lalu kriteria level pertama, subkriteria dan akhirnya alternatif. AHP memungkinkan pengguna, untuk memberikan nilai bobot relatif dari suatu kriteria majemuk (atau alternatif majemuk terhadap suatu kriteria) secara, intuitif, yaitu dengan melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparisons)[2]. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagian nya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, memberi nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Analytic Hierarchy Process (AHP) dapat menyederhanakan masalah yang kompleks dan tidak terstruktur, strategik dan dinamik menjadi bagiannya, serta menjadikan variabel dalam suatu hirarki (tingkatan). Masalah yang kompleks dapat diartikan bahwa kriteria dari suatu masalah yang begitu banyak (multikriteria), struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian pendapat dari pengambil keputusan, pengambil keputusan lebih dari satu orang, serta ketidakakuratan data yang tersedia[3].
AHP memiliki banyak keunggulan dalam menjelaskan proses pengambilan keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis, sehingga dapat dipahami oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Dengan AHP, proses keputusan kompleks dapat diuraikan menjadi keputusan-keputusan lebih kecil yang dapat ditangani lebih mudah. Selain itu, AHP juga menguji konsistensi penilaian, bila terjadi penyimpangan yang terlalu jauh dari nilai konsistensi sempurna maka hal ini menunjukkan bahwa penilaian perlu diperbaiki, atau hierarki harus distruktur ulang.
nilai 1 da AHP. Sam penelitian dapat me Ada 1. 2. 3. Tabel 1 meru an diakhiri ole Tabel 2 merup mpel yang dig n ini mahasisw emperkirakan
apun langkah-Pengumpulan Data awal ini saja yang bias Rancangan P angket/kuesio Pengumpulan mahasiswa d untuk menda Metode yang 1) Penulisan upakan skala eh nilai 9. pakan nilai ko gunakan oleh wa POLTEKB tempat kost m -langkah dalam n Data, melak berupa data k sanya mahasis Penelitian Ilm
oner yang tela n data dan ana
an mahasiswi apatkan hasil digunakan da n dan penyusu Tabel 1 pengukuran y Tabel 2 Nil No Jum 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 onsistensi RI y penulis adalah BA dapat terba mana yang mem
2. m penyusunan kukan riset un kost yang akan swa atau maha iah, dalam P ah dirancang s alisis, penulis i POLTEKBA yang akan d alam penelitian unan hierarki. Saaty Fundam yang digunak ai consistency mlah n kriteria 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 yang digunaka h mahasiswa P antu dalam me miliki kriteria METODE P n penelitian ya ntuk menentu n digunakan s asiswi inginka enelitian ini, esuai dengan mengumpulk A. Setelah itu diuji sesuai de n ini yaitu An mental Scale kan dalam me y index Saaty RIn 0 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41 1.45 1.49 1.51 1.58 an dalam pros POLTEKBA. elakukan pem a yang mereka ENELITIAN ang dilakukan ukan data awa sebagai alterna an dalam men rancangan pe kebutuhan da kan data dari u penulis men engan metode alytical Hiera etode AHP, p ses perhitunga Diharapkan d milihan. Peneli a inginkan. n adalah: al yang digun atif dalam pen nentukan temp enelitian ilmi alam penelitian kuesioner yan nganalisis dat e yang digun archy Process pengukuran di an menggunak dengan melak itian ini dihara
nakan dalam p nelitian ini, jug pat kost yang i
ah yang digu n. ng telah diseb ta yang telah nakan dalam p s. imulai dengan kan metode kukan apkan akan penelitian ini ga kriteria apa ingin dipilih. unakan adalah barkan kepada dikumpulkan penelitian ini n . a h a n .
j-sim : Jurnal Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Oktober 2020
e-ISSN : 2597-3827
2) Melakukan Sintesis, dalam melakukan sintesis hal yang dilakukan yaitu menjumlahkan nilai-nilai kolom kemudian membagi nilai kolom dengan total kolom yang dijumlahkan sebelumnya. Selanjutnya jumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan kemudian dibagi dengan jumlah elemen untuk mendapatkan nilai vector eigen.
3) Mengukur Konsistensi, hal-hal yang dilakukan dalam langkah ini adalah mengalikan setiap nilai-nilai kolom dengan nilai vector eigen yang sudah didapat lalu semua hasil perkalian tersebut di jumlahkan. Kemudian hasil dari penjumlahan tersebut dibagi dengan nilai vector eigen, hasil dari pembagian tersebut kemudian dijumlahkan lalu hasil penjumlahan tersebut dibagi dengan jumlah elemen yang ada. Hasilnya disebut λmaksimal.
4) Menghitung CI, dalam menghitung CI yang dilakukan penulis yaitu nilai λmaksimal dikurang jumlah
elemen lalu dibagi dengan jumlah elemen dikurang 1.
5) Menghitung CR, dalam menghitung CR yang dilakukan penulis yaitu nilai CI dibagi dengan IR, nilai IR didapat dari Index Random Consistency yang dicetuskan oleh Saaty seperti pada tabel 1.2.
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil kuesioner yang disebarkan kepada responden, kemudian dibuat dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan untuk mendapatkan bobot dari kriteria masing-masing. Untuk mempermudah dalam perhitungannya, maka dibuatlah dalam bentuk tabel yang kemudian dimasukan nilainya sesuai dengan hierarki yang seharusnya. Berdasarkan matriks perbandingan yang telah dibuat maka data-data tersebut dapat diolah untuk memperoleh indeks konsistensi dan rasio konsistensi. Dengan demikian hasil matriks perbandingan berpasangan untuk masing-masing kriteria dan alternatif yang dibuat dapat dilihat pada tabel-tabel ini:
1. Kriteria Utama
Tabel 5 ini merupakan tabel perbandingan berpasangan kriteria utama yang nilainya telah disusun berdasarkan hierarki yang seharusnya. Data yang digunakan berasal dari data hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada responden.
Tabel 5 Perbandingan Berpasangan Kriteria Utama
Kriteria Fasilitas Biaya Keamanan Lingkungan Area Jarak
Fasilitas 1 9 7 9 8 Biaya 0.11 1 6 8 9 Keamanan 0.14 0.17 1 9 9 Lingkungan Area 0.11 0.13 0.11 1 7 Jarak 0.13 0.11 0.11 0.14 1 Total 1.49 10.40 14.22 27.14 34.00
Setelah melakukan penyusunan hierarki dan membuat perbandingan berpasangan, penelitian ini dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu tahap sintesis. Pada tahap ini proses yang dilakukan untuk pertama kalinya yaitu menjumlahkan nilai-nilai dari setiap kolom matriks, hasilnya dapat dilihat pada tabel 5pada baris total. Langkah selanjutnya yaitu membagi setiap nilai dari kolom dengan total kolom yang bersangkutan untuk memperoleh normalisasi matriks, hasilnya dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6 Matriks Hirarki kriteria utama yang dinormalkan
Kriteria Fasilitas Biaya Keamanan Lingkungan
Area Jarak Total Baris Fasilitas 0.671 0.865 0.492 0.332 0.235 2.595 Biaya 0.075 0.096 0.422 0.295 0.265 1.152 Keamanan 0.096 0.016 0.070 0.332 0.265 0.778 Lingkungan Area 0.075 0.012 0.008 0.037 0.206 0.337 Jarak 0.084 0.011 0.008 0.005 0.029 0.137 Total 1 1 1 1 1 5
Kemudian menjumlahkan nilai-nilai dari setiap baris dan membaginya dengan jumlah elemen untuk mendapatkan vector eigen. 2.595 1.152 0.778 0.337 0.137 5 0.519 0.230 0.156 0.067 0.027
Setelah dilakukan tahap sintesis, penelitian ini dilanjutkan pada tahap berikutnya yaitu tahap mengukur konsistensi. Adapun hal yang dilakukan dalam tahapan ini yang pertama adalah mengkalikan setiap nilai pada kolom pertama dengan prioritas relative elemen pertama, nilai pada kolom kedua dengan prioritas relative elemen kedua dan seterusnya, kemudian setiap baris dijumlahkan.
1 9 7 9 8 0.11 1 6 8 9 0.14 0.17 1 9 9 0.11 0.13 0.11 1 7 0.13 0.11 0.11 0.14 1 0.519 0.230 0.156 0.067 0.027 4.509 1.688 1.122 0.363 0.145
Kemudian hasil dari penjumlahan baris dibagi dengan elemen prioritas relative yang bersangkutan lalu jumlahkan hasil bagi tersebut dengan banyaknya elemen yang ada, hasilnya disebut λ maksimal.
4.509 0.519 1.688 0.230 1.122 0.156 0.363 0.067 0.145 0.027 8.686 7.327 7.205 5.385 5.283 maksimal = . = 6.777
Setelah tahap menghitung konsistensi rasio selesai maka dapat dilanjutkan ketahap berikutnya yaitu tahap menghitung CI, proses perhitungan ini menggunakan persamaan berikut ini
λmaksimal n n 1 6.777 5 5 1 1.777 4 0.444 n = Banyak elemen
Setelah tahapan perhitungan CI dilakukan maka akan dilakukan tahapan menghiung CR, untuk menghitung CR yang dilakukan yaitu nilai CI dibagi dengan IR.Untuk n=5, RI=1,12 ( lihat Tabel 2). Maka :
0.444
1.12 0.397
Dari hasil perhitungan pada tabel diatas menunjukkan bahwa Fasilitas merupakan kriteria yang paling penting bagi pemilihan tempat kost dengan nilai bobot 0.519 atau 52% berikutnya adalah Biaya dengan nilai bobot 0.230 atau 23% kemudian Keamanan dengan nilai bobot 0.156 atau 16% kemudian Lingkungan sekitar kost dengan nilai bobot 0.067 atau 7% kemudian dan terakhir Jarak Sekitar Kost dengan nilai bobot 0.027 atau 3%. Grafik hasil perhitungan kriteria utama dapat dilihat pada gambar 2.
j-sim : Ju e-ISSN : 2. Kriter berdasark kepada re Alt Fa Ba Ibu Ba To kos yang Bangsaku dan terak 3. Kriter berdasark kepada re urnal Sistem I 2597-3827
ria Fasilitas Tabel 7 ini kan hierarki y esponden. ternatif atoni Arkhan angsaku Satu u Sukhoi angun Reksa Asr otal
Dari hasil per g paling dimin u Satu dengan khir Kost Bang
ria Biaya Tabel 8 ini kan hierarki y esponden. Informasi, Vo merupakan t yang seharusny Tab Fa 1 0. 0. ri 0. 1.3 rhitungan sinte nati berdasark n nilai bobot gun Reksa As merupakan t yang seharusny ol. 4, No. 1, O Gambar 2 tabel perband ya. Data yang bel 7 Perbandin atoni Arkhan 11 13 14 38 esis, kan kriteria fa 0.248 atau 25 sri dengan nila
Gambar 3
tabel perband ya. Data yang 0,5 0,000 0,500 1,000 Fasilitas Keaman Jarak 0, 0,000 0,500 1,000 Fatoni Ar Ibu Sukho Oktober 2020 2 Grafik Data K dingan berpas g digunakan b ngan Berpasa Bangsaku S 9 1 0.13 0.13 10.25 , CI, dan CR asilitas dengan 5% kemudian ai bobot 0.042 Grafik Data K dingan berpas g digunakan b 519 0,230 0,1 1 s B nan Li ,594 0,248 1 khan B oi B Kriteria Utam sangan kriter berasal dari da angan Kriteria Satu Ibu S 8 8 1 0.14 17.14 R, didapati bah n nilai bobot Kost Ibu Suk 2 atau 4%. Sep Kriteria Fasilit sangan kriter berasal dari da 56 0,067 0,02 1 iaya ngkungan Are 0,116 0,042 1 angsaku Satu angun Reksa A ma ria utama ya ata hasil kuesi
Fasilitas Sukhoi Ba 7 8 7 1 4 23
hwa Kost Fato 0.594 atau 59 khoi dengan n peri ditunjukk
tas
ria utama ya ata hasil kuesi 27
ea
2
Asri
ang nilainya ioner yang tel
angun Reksa As 3.00 oni Arkhan me 9% berikutny nilai bobot 0. an pada Gamb ang nilainya ioner yang tel
telah disusun lah disebarkan ri erupakan jenis a adalah Kost 116 atau 12% bar 3. telah disusun lah disebarkan n n s t % n n
Alte Fat Ban Ibu Ban Tot kost yang Bangsaku dan terak 4. Kriter berdasark kepada re Al Fa Ba Ib Ba To kost yang Bangsaku dan terak ernatif toni Arkhan ngsaku Satu u Sukhoi
ngun Reksa Asri tal
Dari hasil per g paling dimi u Satu dengan khir Kost Bang
ria Keamanan Tabel 9 ini kan hierarki y esponden. lternatif atoni Arkhan angsaku Satu bu Sukhoi angun Reksa otal
Dari hasil per g paling dimin u Satu dengan khir Kost Bang
Ta Fatoni 1 0.11 0.13 i 0.14 1.38 rhitungan sinte inati berdasar n nilai bobot gun Reksa As n merupakan t yang seharusny Tabe Fa n 1 u 0. 0. Asri 0. 1. rhitungan sinte nati berdasark n nilai bobot gun Reksa As 0 0 1 abel 8 Perband Arkhan B 9 1 0 0 1 esis, rkan kriteria b 0.231 atau 23 sri dengan nila
Gambar 4
tabel perband ya. Data yang el 9 Perbandin atoni Arkhan 14 13 11 38 esis, kan kriteria Ke 0.247 atau 25 sri dengan nila 0, 0,000 0,500 1,000 Fatoni Ar Ibu Sukho dingan Berpas Bangsaku Satu 9 1 0.17 0.14 10.31 , CI, dan CR biaya dengan 3% kemudian ai bobot 0.045 4 Grafik Data dingan berpas g digunakan b ngan Berpasan n Bangsaku 7 1 0.13 0.13 8.25 , CI, dan CR eamanan deng 5% kemudian ai bobot 0.035 619 0,231 1 khan Ba oi Ba sangan Kriteri Ibu Suk 8 6 1 0.20 15.20 R, didapati bah nilai bobot 0 Kost Ibu Suk 5 atau 5%, sep Kriteria Biay sangan kriter berasal dari da ngan Kriteria K u Satu Ibu 8 8 1 0.11 17.1 R, didapati bah gan nilai bobo Kost Ibu Suk 5 atau 3%, sep 0,106 0,04 1 angsaku Satu angun Reksa A a Biaya khoi Ba 7 7 5 1 20. hwa Kost Fato 0.619 atau 62 khoi dengan n perti ditunjukk
a
ria utama ya ata hasil kuesi Keamanan u Sukhoi B 9 8 9 1 1 11 27
hwa Kost Fato t 0.594 atau 5 khoi dengan n perti ditunjukk
5
Asri
angun Reksa Asr
.00
oni Arkhan me 2% berikutnya nilai bobot 0. kan pada Gamb
ang nilainya ioner yang tel
angun Reksa
7.00
oni Arkhan me 59% berikutny nilai bobot 0. kan pada gamb
ri erupakan jenis a adalah Kost 106 atau 11% bar 4. telah disusun lah disebarkan a Asri erupakan jenis ya adalah Kost 124 atau 12% bar 5. s t % n n s t %
j-sim : Ju e-ISSN : 5. Kriter berdasark kepada re Alt Fat Ban Ibu Ban Tot kost yang adalah K atau 12% 6. 6. Kriter berdasark kepada re urnal Sistem I 2597-3827
ria Lingkunga Tabel 10 ini kan hierarki y esponden. ternatif toni Arkhan ngsaku Satu u Sukhoi ngun Reksa A tal
Dari hasil per g paling dimin Kost Bangsaku % dan terakhir ria Jarak Tabel 11 ini kan hierarki y esponden. Informasi, Vo an Area Sekita i merupakan yang seharusny Tabel 10 Fa 1 0.1 0.1 Asri 0.1 1.4 rhitungan sinte nati berdasark u Satu dengan Kost Bangun Gam i merupakan yang seharusny 0, 0, 1, 0 0 0 0 ol. 4, No. 1, O Gambar 5 G ar Kost tabel perban ya. Data yang
Perbandingan atoni Arkhan 13 17 13 42 esis,
kan kriteria Lin nilai bobot 0. n Reksa Asri d
mbar 6 Grafik D
tabel perban ya. Data yang 0,5 ,000 ,500 ,000 Fatoni Ar Ibu Sukho 0, 0,000 0,200 0,400 0,600 Fatoni Ar Ibu Sukho Oktober 2020 Grafik Data Kr ndingan berpa g digunakan b n Berpasangan n Bangsaku 8 1 0.11 0.13 9.24 , CI, dan CR ngkungan Are .272 atau 27% dengan nilai b Data Kriteria ndingan berpa g digunakan b 594 0,247 1 khan B oi B ,569 0,272 1 khan Ba oi Ba riteria Keaman asangan kriter berasal dari da n Kriteria Lin u Satu Ibu 6 9 1 0.14 16. R, didapati bah ea Kost denga % kemudian K bobot 0.038 at Lingkungan A asangan kriter berasal dari da 0,124 0,03 1 angsaku Satu angun Reksa A 0,121 0,038 1 angsaku Satu angun Reksa A nan ria utama ya ata hasil kuesi
gkungan Area u Sukhoi B 8 8 7 4 1 14 2
hwa Kost Fato an nilai bobot Kost Ibu Sukho
tau 4%, sepert
Area Kost
ria utama ya ata hasil kuesi 35
Asri
8
Asri
ang nilainya ioner yang tel
a Bangun Reksa 8 8 7 24.00 oni Arkhan me 0.569 atau 57 oi dengan nila ti ditunjukkan ang nilainya ioner yang tel
telah disusun lah disebarkan a Asri erupakan jenis 7% berikutnya ai bobot 0.121 n pada gambar telah disusun lah disebarkan n n s a 1 r n n
kost yang Bangsaku dan terak 7. Total vektor eig merupaka Fato Ban Ibu Ban Alternatif Fatoni Arkh Bangsaku Sa Ibu Sukhoi Bangun Rek Total
Dari hasil per g paling dimi u Satu dengan khir Kost Bang
Hasil Perhitu Untuk menca igen masing – an nilai dari p oni Arkhan gsaku Satu Sukhoi gun Reksa A Tab han atu ksa Asri rhitungan sinte inati berdasar n nilai bobot gun Reksa As ungan ari kesimpulan – masing alter prioritas altern Fasili 0.594 0.248 0.116 Asri 0.042 0,0 0,5 1,0 bel 11 Perban Fatoni Arkhan 1 0.17 0.11 0.13 1.40 esis, rkan kriteria J 0.246 atau 25 sri dengan nila
Gambar 7
n akhir dari m rnatif dikalika natif dan kriter Tabel 12 N itas Biay 4 0.61 8 0.23 6 0.10 2 0.04 Tabel 13 Nila Nilai Fasilitas Biaya Keaman Lingkun Jarak 0,5 000 500 000 Fatoni Ar Ibu Sukho ndingan Berpa n Bangsaku 6 1 0.14 0.13 7.27 , CI, dan CR Jarak dengan 5% kemudian ai bobot 0.038 7 Grafik Data masing – mas an dengan nila ria utama. Nilai Vektor E ya Kea 9 0.59 31 0.24 06 0.12 45 0.03 ai Vektor Eige Eigen Kriter nan ngan Area 596 0,246 1 khan Ba oi Ba asangan Kriter u Satu Ibu S 9 7 1 0.13 17.13 R, didapati bah nilai bobot 0 Kost Ibu Suk 8 atau 4%, sep Kriteria Jarak sing alternatif ai vektor eige Eigen Alternat amanan 94 47 24 35 en Kriteria Ut ria Utama 0.519 0.230 0.156 0.067 0.027 0,119 0,03 1 angsaku Satu angun Reksa A ria Jarak Sukhoi Ban 8 8 8 1 3 25.0
hwa Kost Fato 0.596 atau 60 khoi dengan n perti ditunjukk k f pemilihan k en kriteria uta tif Lingkungan 0.569 0.272 0.121 0.038 tama 38 Asri
gun Reksa Asri
0
oni Arkhan me 0% berikutnya nilai bobot 0. kan pada gamb
kos yaitu deng ama. Tabel 12 n Area Ja 0. 0. 0. 0. erupakan jenis a adalah Kost 119 atau 12% bar 7.
gan cara nilai 2 dan tabel 13 arak 596 246 119 038 s t % i 3
j-sim : Jurnal Sistem Informasi, Vol. 4, No. 1, Oktober 2020
e-ISSN : 2597-3827
Berdasarkan nilai eigen (rata-rata) keputusan terlihat bahwa bobot prioritas tertinggi yaitu Kost Fatoni Arkhan dengan nilai 0.598 atau 60%. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dan mahasiswi condong memilih Kost Fatoni Arkhan sebagai tempat kost yang direkomendasikan dari segi Fasilitas, Biaya, Keamanan, Lingkungan area sekitar kost, dan Jarak. Disusul dengan Kost Bangsaku Satu dengan nilai 0,245 atau 25%, lalu Kost Ibu Sukhoi dengan nilai 0,115 atau 12%, serta yang terbawah adalah Kost Bangun Reksa Asri dengan nilai 0,041 atau 4%. Grafik hasil perhitungan total dapat dilihat pada gambar 8.
Gambar 8 Grafik Data Perhitungan Total
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa dan berdasarkan uraian yang telah dilakukan selama proses penelitian, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut; Kost Fatoni Arkhan dengan nilai 0.598 atau 60%. Maka dapat disimpulkan bahwa mahasiswa dan mahasiswi condong memilih Kost Fatoni Arkhan sebagai tempat kost yang direkomendasikan dari segi Fasilitas, Biaya, Keamanan, Lingkungan area sekitar kost, dan Jarak. Disusul dengan Kost Bangsaku Satu dengan nilai 0,245 atau 25%, lalu Kost Ibu Sukhoi dengan nilai 0,115 atau 12%, serta yang terbawah adalah Kost Bangun Reksa Asri dengan nilai 0,041 atau 4%.
5. SARAN
Meskipun pemilihan tempat kost dengan menggunakan metode AHP ini telah mampu memberikan hasil yang baik, namun untuk penelitian lebih lanjut harus lebih baik. Adapun saran yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut dalam rangka mengembangkan penelitian ini adalah penelitian berikutnya disarankan agar dapat dikembangkan menjadi sebuah sistem berbasis mobile.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Limbong Tonni, Muttaqin, Iskandar Akbar, DKK, Sistem Pendukung Keputusan : Metode & Implementasi, Yayasan Kita Menulis, 2020.
[2] Tri Yuni Hendrawati, “Modul Pelatihan Analytical Hierarchy Process (AHP)”, 2019.
[3] Syaifullah, “Modul Pembelajaran Pengenalan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process)”, 2010. [4] Sujarweni Wiratna, Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Pustaka Baru Press, 2020.
[5] Tanjung Irwandi dan Sukrianto Darmanta, “Perancangan Sistem Informasi Rekam Medis Terpadu Dalam Upaya Meningkatkan Pelayanan Rumah Sakit Jiwa Tampan Prov. Riau”, ISSN : 2549-0222, Vol.1, No.1, 2017. 0,598 0,245 0,115 0,041 0,000 0,500 1,000 Fatoni Arkhan Bangsaku Satu Ibu Sukhoi Bangun Reksa Asri