• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode 2014-

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Air bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode 2014-"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air bersih siap minum menjadi isu utama pemerintahan baru periode 2014-2019 dalam mencapai target universal yaitu akses air minum 100%. Akses air minum 100% adalah seluruh masyarakat Indonesia mampu mendapatkan air bersih diseluruh wilayah Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya terdapat gap mencakup pembiayaan, tingkat kebocoran yang tidak terkendali, serta tingginya kapasitas tidak diberdayakan pada daerah layanan yang sudah memiliki unit produksi, serta pelayanan kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) belum menjadi prioritas bagi pemerintah maupun PDAM (Situmorang, 2015).

Pengelolaan air minum nasional dilaksanakan oleh pemerintah, yaitu Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Dalam pelaksanaan di lapangan, PDAM dinilai tidak sanggup dalam menyediakan air bersih layak minum bagi masyarakat. (Trimurti, 2005) menjelaskan bahwasannya PDAM memiliki performa yang kurang memuaskan dinilai dari segi internal perusahaan, hingga kualitas air yang tidak sesuai harapan konsumen. Hal tersebut menunjukkan minimnya upaya PDAM dalam mengembangkan kapasitas yang dimiliki perusahaan, terutama dari dalam.Kasus lain terkait dengan tidak profesionalnya pengelolaan air minum oleh PDAM yaitu kurangnya mobil tanki air bersih di daerah Bengkalis, Riau sehingga membuat pasokan air tidak memenuhi kebutuhan masyarakat tepat waktu (FIR, Nusantara, 2015). Adapula kasus terjadinya pemotongan pipa air oleh masyarakat, sehingga PDAM mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah di Desa Buae, yang menunjukkan kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh PDAM dalam menjaga

(2)

kestabila kegiatan produksi air (Gani, 2015). Sudah terdapat berbagai kasus mengenai PDAM diberbagai belahan nusantara, meliputi isu kebocoran pipa air minum, ketidakmaksimalan dalam pemanfaatan kapasitas, hingga mismanagement.

Problematika air minum tidak hanya muncul dari sisi pengelolaan oleh pemerintah, namun juga muncul dari sisi pengelolaan oleh pihak swasta. Di tanggal 28 Maret tahun 2015, terdapat kasus 4 orang yang meninggal setelah mengkonsumsi air minum dari depot pengisian air minum milik pengelolaan UKM yang tidak profesional (Fadillah, 2015). Kasus lain terkait dengan tidak profesionalnya pengelolaan air minum oleh pihak swasta yaitu terdapat 350 depot air minum yang tidak memiliki izin pengelolaan yang sah di daerah Pekanbaru (FIR, Nusantara, 2015). Pengawasan yang lemah dari pemerintah membuat pelaku bisnis dari pihak swasta mampu melakukan pengembangan depot dengan tidak berizin lengkap, dan tidak menutup kemungkinan bahwa air yang dikelola tidak memenuhi standar kesehatan nasional.

Pengelolaan air minum nasional memang dikendalikan oleh negara seutuhnya, namun bukan berarti pihak swasta dilarang untuk terlibat dalam rangka penanganan masalah ini. (Alexander, 2015) menjelaskan apabila pihak swasta ingin mengelola air pada suatu daerah harus diberlakukan peraturan yang ketat, karena air merupakan kebutuhan dasar manusia yang memiliki pengaruh terhadap sanitasi, konsumsi, kesehatan, keuangan, dan aspek lainnya. Apabila pihak swasta akan mengelola air tanpa pengawasan yang ketat dari pemerintah, maka pihak swasta dapat sewenangnya melakukan berbagai keputusan yang tidak mendukung pada kebutuhan masyarakat sekitar, mengingat bahwa air minum merupakan kebutuhan dasar manusia, dan hal tersebut harus diawasi oleh pemerintah secara tegas.

(3)

Pengelolaan air merupakan hal yang tidak mudah untuk dikerjakan. Pihak pemerintah maupun pihak swasta seringkali tersandung oleh problematika yang muncul dalam pengelolaan air. Bercermin dari beberapa kasus pengelolaan air baik dari pihak pemerintah maupun pihak swasta, bisa dipetik masalah apa yang menjadi kendala utama dalam pengelolaan air, khususnya air minum. Isu yang muncul di seluruh belahan nusantara memberikan gambaran mengenai faktor apa saja yang akan menjadi kendala dalam pengelolaan air minum, baik itu faktor sosial, faktor hukum, faktor keamanan, hingga faktor ekonomi, khususnya dibidang pengelolaan dan manajerial.

Belajar dari isu nasional yang muncul terkait dengan pengelolaan air, kampus UGM merancang suatu sistem bernama SPAM Kampus sebagai simulasi dalam penanganan kasus kekurangan air dalam skala lingkungan kampus. Suatu kelembagaan dibawah naungan kampus UGM dirancang dalam upaya memenuhi kebutuhan air minum yang sesuai dengan harapan konsumen, namun terjangkau oleh seluruh penggunanya khusus di wilayah kampus UGM. Perencanaan yang dibuat meliputi aspek konstruksi, aspek pengelolaan, aspek pelaksanaan, hingga aspek pemeliharaan. Berdasarkan perencanaan yang telah dirancang sesuai dengan keadaaan lingkungan serta mempertimbangkan faktor sosial, diharapkan dapat berjalan secara berkesinambungan serta dapat dijadikan sebagai salah satu prototype yang bisa diimplementasikan di tempat lain.

Dalam pelaksanaan SPAM Kampus, faktor utama yang menjadi penggerak bagi kestabilan sistem produksi adalah faktor operasional. Langkah utama dalam penentuan kegiatan operasional yaitu merencanakan kegiatan operasional itu sendiri. Perencanaan kegiatan operasional dibagi menjadi dua bagian, yaitu perencanaan operasional dan strategi operasi. Perencanaan operasional cenderung lebih bersifat

(4)

jangka pendek, ditujukan untuk kegiatan operasional perusahaan yang sedang dijalankan dan lebih menekankan pada pencapaian dan peningkatan efisiensi waktu, biaya dan tenaga dan sebagainya (Zukhrufarisma, 2012). Sementara strategi operasi merupakan pola dari keputusan dan tindakan yang membentuk visi, tujuan, dan kapabilitas operasional jangka panjang, dan kontribusinya terhadap strategi secara keseluruhan (Slack, Chambers, Johnston, & Betts, 2009). Dengan kata lain perencanaan operasi adalah perencanaan aktivitas produksi atau kegiatan operasional mencakup penggunaan sumberdaya dan kapasitas yang dimiliki guna menciptakan biaya produksi yang efisien, efektif, dan wajar serta meningkatkan shareholders value .

Dalam perencanaan operasi diperlukan langkah-langkah tertentu agar dapat menghasilkan perencanaan yang tepat (Edward, 2011). Ada beberapa tahapan yang dapat dilakukan sebelum menyusun perencanaan operasi. Langkah awal dimulai dengan menetapkan tujuan yang ingin dicapai. Penetapan tujuan dilaksanakan agar kegiatan operasional yang akan dilakukan benar-benar memiliki pencapaian yang jelas dan terukur termasuk proses apa saja yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan tersebut. Setelah tujuan telah ditetapkan, maka perlu memahami atau merumuskan keadaan lapangan.

Analisis mengenai keadaan lapangan memberikan gambaran mengenai batasan kegiatan yang berpotensi tidak melancarkan pelaksanaan kegiatan yang telah direncanakan, seperti adanya hambatan dalam pelaksanaan dari segi lingkungan, dari segi sosial, hingga segi ekonomi. Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi peluang dan hambatan. Analisis peluang dan hambatan dapat membantu memetakan perencanaan dan strategi yang tepat dalam mengatasi hambatan serta mengeksploitasi segala peluang yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Memahami keadaan

(5)

lapangan membantu pihak terkait memberikan gambaran mengenai tindakan apa yang seharusnya dilakukan dalam keadaan dilapangan.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan oleh (Edward, 2011), maka penting dilakukan kegiatan mengidentifikasi berbagai macam isu terkait dengan kegiatan operasional perusahaan. Hal ini pula yang mendorong untuk meneliti isu operasional pada Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kampus Universitas Gajah Mada (UGM) yang saat ini sedang berlangsung proyek pembangunan yang dilaksanakan oleh PT. Jasuka Bangun Prata. Mengacu pada (Edward, 2011), ditentukan potensi masalah yang terkait dengan kegiatan operasional SPAM Kampus UGM

Isu pertama yang menjadi fokus penelitian adalah optimalisasi sumberdaya. Mengoptimalkan sumberdaya yang ada merupakan aspek utama untuk mencapai kegiatan operasi yang efektif, efisien, dan wajar. Sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan terdiri dari sumberdaya alam dan sumberdaya lainnya. Sumberdaya alam yang dimiliki berupa air yang diambil dari Umbul Lanang dan Umbul Pace yang terletak di daerah Lembah UGM. Sumberdaya lain yang dimiliki oleh perusahaan SPAM Kampus UGM yaitu mesin. Mesin merupakan elemen penting dalam kegiatan operasional dan digunakan untuk kegiatan produksi. Mesin memiliki peran penting dalam mencapai proses produksi yang efektif, efisien, dan optimal. Selain itu, sumberdaya yang paling penting adalah sumberdaya manusia. Sumberdaya manusia memegang penuh kendali mesin, sehingga sumberdaya yang digunakan harus memiliki kompetensi di bidang produksi dan teknologi produksi. Kalkulasi terhadap biaya produksi menjadi pemeran utama dalam tercapainya proses produksi yang efektif, efisien, dan wajar sehingga untuk bisa mencapai biaya produksi yang optimal, dibutuhkan sumberdaya manusia yang berkompeten.

(6)

Isu kedua yang menjadi fokus peneltian adalah keterkaitan kegiatan operasional dengan divisi yang lain. Dalam kelangsungan hidup perusahaan, kegiatan utama perusahaan berada di bagian operasional yang melakukan proses produksi. Pemanfaatan suplai air oleh konsumen memberikan pemasukan dan digunakan untuk menutup biaya operasional. Dapat dikatakan bahwa kegiatan operasional memiliki peran yang vital bagi perusahaan. Terdapat kemungkinan aktivitas operasional mengalami hambatan yang dapat disebabkan dari kurang tepatnya waktu pengiriman bahan baku sehingga waktu pembangunan proyek berjalan diluar yang telah direncanakan, akibatnya realisasi sistem penyediaan air di Kampus UGM juga terhambat. Berdasarkan hal tersebut, maka penting untuk mengetahui seberapa besar dampak keputusan kegiatan operasional bagi divisi lain di dalam perusahaan. Dengan mengetahui dampak dari keputusan kegiatan operasional, maka divisi lain dapat menyesuaikan kondisi dengan bagian produksi agar proses operasional dapat berjalan sewajarnya.

Berdasarkan isu-isu yang telah diuraikan diatas, penelitian ini dirancang sehingga menghasilkan rangkaian solusi mengenai perencanaan operasi dan perencanaan kegiatan operasional SPAM Kampus. Penelitian ini akan mengacu pada penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, yang tepatnya berkaitan dengan kegiatan operasional SPAM Kampus UGM, meliputi penelitian yang dilakukan oleh (Singh, 2011) mengenai kualitas pipa, (Sangodoyin, 1993) mengenai distribusi air, (England, 2009) mengenai kelangkaan air dan solusi dalam penggunaan air yang irit, dan penelitian lainnya yang akan dikaitkan pada bab berikutnya.

Kegiatan pengembangan kerangka pemikiran akan dilaksanakan seiring dengan memahami faktor apa saja yang menjadi kendala utama dalam kegiatan

(7)

operasional, yang akan diuraikan lebih jelas pada Bab II. Dengan meneliti elemen yang terkait dengan produktivitas SPAM Kampus UGM, penelitian ini nantinya akan membantu kegiatan operasional secara umum, dan memberikan masukan serta keputusan kepada pengelola, dan juga menjadi acuan bagi peneliti-peneliti yang akan datang mengenai SPAM Kampus.

1.2 Rumusan Masalah

Mengingat latar belakang mengenai pentingnya perencanaan operasional guna mencapai tujuan perusahaan, maka ditentukan rumusan masalah sebagai berikut: a) Apakah evaluasi perencanaan dapat mendukung implementasi rencana SPAM

Kampus UGM?

b) Faktor-faktor apa saja yang menjadi penentu dalam kelancaran operasi?

c) Bagaimana cara merumuskan kapasitas dan menentukan mekanisme operasi dalam SPAM Kampus UGM?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah diidentifikasikan agar penelitian lebih terarah dan dapat menghasilkan hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Batasan penelitian diuraikan sebagai berikut:

a) Objek penelitian adalah proyek pembangunan SPAM Kampus UGM yang bertujuan menyediakan air bersih siap minum untuk memenuhi kebuthan air minum didalam lingkungan Kampus UGM.

b) Penelitian ini dibatasi pada analisis pengelolaan sistem operasional yang berkesinambungan melalui perencanaan pada aspek kapasitas, sistem produksi, sistem reservoir, perencanaan pada aspek pengelolaan, metode pembayaran, kelembagaan (manajerial), serta sistem distribusi.

(8)

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi variabel apa saja yang terkait dalam hal perencanaan operasional SPAM Kampus UGM.

2. Merencanakan kapasitas produksi yang optimal untuk penyediaan air minum.

3. Melakukan evaluasi implementasi perencanaan operasional SPAM Kampus UGM..

1.5 Manfaat Penelitian 1. Bagi Akademisi

Sebagai acuan salah satu informasi mengenai perencanaan pengelolaan sistem operasional SPAM Kampus UGM. Nantinya penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi Universitas lain sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan SPAM Kampus Universitas terkait.

2. Bagi Pengetahuan Umum

Mengevaluasi keefektifan metode penerapan sistem operasional yang berkesinambungan terhadap life cycle SPAM Kampus UGM.

3. Bagi Pengguna SPAM Kampus

Mengetahui pentingnya penggunaan air minum SPAM Kampus sebagai pengganti air minum kemasan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.

1.6 Metode Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan, terutama tentang proyek yang dijadikan obyek penelitian, direncanakan melalui beberapa cara yaitu:

(9)

1.6.1 Studi Pustaka

Dilakukan beberapa cara meneliti dan mempelajarai dokumen serrta tulisan yang telah terkumpul, melalui beberapa cara yaitu:

a. Menganalisis catatan-catatan, baik itu yang bersifat historis maupun yang berbentuk interpretasi terhadap kejadian-kejadian tertentu yang ditemukan dalam proyek;

b. Menganalisis dokumen-dokumen, berupa dokumen statistik dan non-statistik yang berhubungan dengan proyek, baik itu yang didapatkan dari proyek SPAM Kampus UGM yang dikelola oleh PT. Jasuka Bangun Prata, maupun dari sumber lain seperti kantor Bagian Perencanaan dan Pengembangan UGM. c. Penelitian literatur sebagai sarana utama acuan landasan teori dan analisis data yang terkait dan mendukung pelaksanaan penelitian serta mempelajari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya melalui buku, jurnal, serta monografi.

1.6.2 Studi Lapangan

Metode ini dilakukan guna mendapatkan data primer yang dibutuhkan, terutama mengenai proyek yang akan dijadikan sebagai obyek penelitian. Pengambilan data pada studi lapangan dilaksanakan melalui beberapa cara, yaitu:

a. Wawancara. Metode tanya jawab langsung dengan pihak yang terkait dengan proyek untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai proyek yang diteliti.

b. Observasi. Metode pengamatan dan menelaah langsung pada lokasi kejadian proyek untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai proyek yang diteliti.

(10)

c. Daftar isian penelitian. Cara untuk mendapatkan data melalui penyebaran daftar isian dimana desainnya telah dirancang sesuai dengan kebutuhan, disebarkan kepada orang-orang yang pernah terlibat dalam proyek sejenis dan meminta untuk mengisinya sesuai dengan pengalaman masing-masing (Sugiharto, 2007).

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan Aktivitas Fisik Sehari-hari Dengan

1. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.. Fungsi Sosialisasi

Dalam hal ini perusahaan dituntut tidak hanya berfokus pada laporan keuangan saja namun harus memperhatikan bahwa setiap kegiatan perusahaan akan memberikan suatu dampak

Penjelasan yang telah dijelaskan didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Suyanto, (2019) yang menyatakan bahwa komitmen organisasi yang terjadi di organisasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi marketing politik yang digunakan pada saat pemilu 2014 berhasil untuk mendapatkan dukungan dari para pemilih pada

Karena nilai tersebut diperoleh dari tabel distribusi normal untuk pengujian satu sisi, sementara belum dapat diduga kelompok sampel mana yang memberikan skor yang lebih

Semakin jauh jarak pelanggan dari sentral, maka akan semakin kecil nilai SNR (Signal to Noise Ratio) yang dihasilkan. Hal ini membuktikan bahwa jarak berbanding

Apabila saya terpilih sebagai calon pimpinan Baznas Kabupaten Kuantan Singingi Periode 2021-2026, Surat Pernyataan ini akan dibuktikan dengan Surat Keterangan dari