• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB VII METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS. Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB VII

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BELT TRUSS 7.1. Definisi dan Fungsi Belt Truss

Belt truss merupakan salah satu alternative struktur bangunan bertingkat tinggi. Penggunaan belt truss berfungsi mengikat kolom sebagai pengganti balok yang berat dan homogen. Hal ini merupakan perwujudan efisiensi dalam membangun bangunan bertingkat tinggi.

Core sebagai inti berfungsi sebagai pengaku bagi bangunan. Suatu struktur inti

bangunan yang menerus, kemudian menyalutkan beban kedalam tanah.

Truss sebagai pengikat pada bangunan bertingkat tinggi, tentu saja di

pertimbangkan bagaimana bangunan dibuat secara ringan, namun tetap kuat terhadap gaya lateral. Oleh karena itu, balok digantikan dengan truss, yang mengikat atau menghubungkan antar kolom yang kemudian berfungsi untuk meredam torsi.

7.2. Material

Material yang digunakan untuk pekerjaan Belt Truss adalah : a. Steel Structure H500x420x24x30, grade S355

b. Steel Structure H500x700x30x30, grade S355 c. Fosroc Conbextra GP, for non-shrink grout, or equal

(2)

7.3. Alat yang digunakan

Dibawah ini adalah alat – alat yang digunakan untuk pekerjaan Belt Truss : Tabel 7.1 Alat – alat pekerjaan Belt Truss

(3)

7.4. Tenaga Kerja yang diperlukan

Berikut ini adalah tenaga diperlukan untuk pekerjaan Belt Truss : a. Surveyor

Memastikan bahwa semua data survei (koordinat & elevasi) pada gambar desain diimplementasikan di site dan benar dipantau dan didokumentasikan. b. Site Engineer

Untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan di site diselaraskan dengan jadwal target dan diterapkan dengan kualitas yang baik sesuai gambar desain dan spesifikasi

c. Tim Instalasi dan Perakitan Belt Truss

Tim yang bertanggung jawab untuk melakukan pekerjaan perakitan dan pemasangan Belt Truss di lapangan.

d. Crane Operator

Orang yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan dan menangani Crane selama Belt Truss diangkat.

e. QC Engineer

Orang yang bertanggung jawab untuk melakukan pemantauan yang tepat / check-in dan memastikan bahwa semua kegiatan diterapkan dengan kualitas baik dan sesuai gambar desain dan spesifikasi

f. Site Supervisor

Orang yang bertanggung jawab untuk mengawasi benar perakitan Belt Truss dan proses instalasi dan memastikan bahwa subkontraktor sepenuhnya memahami pekerjaan dan memimpin mereka untuk mengikuti gambar desain dan spesifikasi

(4)

g. Safety Officer

Orang yang bertanggung jawab untuk melaksanakan standars keselamatan dalam konstruksi dan membantu semua tim konstruksi untuk melakukan kegiatan dengan cara yang aman dan pastikan bahwa tidak ada kegiatan yang dapat menyebabkan insiden

h. Pekerja Umum

7.5. Quality Assurance (QA)

a. Tim QA harus menyiapkan dokumen yang akan digunakan untuk hal inspeksi (pemeriksaan check list)

b. Semua konstruksi gambar / gambar desain dan CBP harus diperiksa sebelum digunakan untuk konstruksi di lapangan. Tim QA harus memastikan bahwa notasi pada gambar benar dan konsisten

c. Sebelum memulai pekerjaan apapun di lapangan, QA akan memeriksa apakah survei yang sebenarnya menetapkan sesuai dengan koordinat yang tertera pada kontrak

d. Tim QA telah memeriksa bahwa semua menggambar digunakan oleh subkontraktor adalah update terbaru gambar, sehingga tidak akan ada kesalahan yang disebabkan oleh menggambar lama yang digunakan di lapangan untuk kegiatan konstruksi

e. Tim QA harus memastikan bahwa instrumen survei secara teratur dikalibrasi dan juga memvalidasi tanggal kalibrasi terbaru bersama dengan dokumentasi f. Tim QA harus memastikan bahwa semua alat / peralatan / mesin yang

(5)

7.6. Quality Control (QC)

a. Menggambar koordinat dan tingkat adalah item yang paling penting untuk diperiksa sehingga tim QC akan memeriksa pengaturan keluar tanggal dan memastikan bahwa koordinat dan tingkat yang sesuai gambar

b. Tim QC harus memantau dan memeriksa apakah prosedur konstruksi yang akan diterapkan di lapangan sesuai dengan terkait laporan metode yang disetujui

c. Tim QC akan memeriksa material yang dikirim ke lapangan dan mencatat semua pemeriksaan sebelum perakitan dan instalasi

d. Cek keselarasan harus dilakukan bahwa steel work yang dipasang tepat pada posisi yang ditunjuk berkaitan dengan koordinasi dan level

7.7. Health and Safety

a. STJO wajib menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang diperlukan untuk melindungi pekerja ketika mereka berada di area konstruksi dan memastikan APD dalam kondisi baik. APD yang diperlukan harus disediakan adalah sebagai berikut :

- Safety shoes - Safety helmet - Safety gloves - Safety glasses

b. Alat Pelindung Diri harus memenuhi standar, SNI atau lainnya yang diakui internasional

(6)

c. Sebelum memasuki area lokasi konstruksi, semua personil harus diberikan induksi keselamatan untuk mengidentifikasi kondisi lapangan dan aspek keselamatan yang harus di perhatikan dan diikuti / taati

d. Inspektur keselamatan harus memeriksa dan mengidentifikasi kondisi bagi semua alat dan peralatan yang akan digunakan dan membuat laporan pemeriksaan apakah alat / peralatan yang diizinkan untuk digunakan atau ditolak

e. Tool box tidak dapat dimintai setiap hari sebelum memulai pekerjaan, sehingga pekerja akan mengetahui potensi bahaya yang mereka hadapi untuk setiap kegiatan dan juga bagaimana mencegah hal itu terjadi

f. Semua cedera dan insiden, terlepas dari seberapa kecil, harus segera dilaporkan menggunakan flowchart tanggap darurat

g. Kondisi dan tindakan pencegahan yang tercantum dalam spesifikasi proyek minimal harus diikuti

h. Semua staf yang terlibat dalam proyek akan dilantik pada keselamatan, kesehatan dan isu-isu lingkungan yang terkait dengan pekerjaan

i. Personil hanya dilatih dengan pengalaman yang relevan akan diizinkan untuk menangani mesin

j. Sesuai papan tanda keselamatan, hambatan dan pencahayaan dan perlindungan lainnya harus disediakan seperti yang dipersyaratkan oleh sifat dan lokasi pekerjaan. Semua operasi harus dilakukan sesuai dengan persyaratan keselamatan

(7)

k. Penanganan Keadaan Darurat :

Berikut adalah tahapan – tahapan apabila terjadi kecelakaan di proyek :

(8)
(9)

7.8. Metode Konstruksi 7.8.1. Prosedur dan Urutan

a. Sebelum dijadwalkan erection struktur, kontraktor harus menyerahkan kepada Engineer prosedur instalasi dan urutan erection untuk persetujuan b. Sebelum memulai erection di lapangan, kontraktor harus memberikan

informasi kepada engineer untuk erection baja 7.8.2. Toleransi Spesifikasi

a. Kontraktor harus memasang struktur di lokasi erection yang ditunjuk. Kontraktor harus memverifikasi kondisi lapangan yang ada sebelum memulai prosedur instalasi dan wajib melaporkan kepada Engineer kondisi apapun yang akan menghalangi pemasangan struktur JASS dan AISC toleransi

b. Semua struktur harus dibangun dalam toleransi sesuai spesifikasi JASS dan AISC kecuali dinyatakan lain.

c. Baut Pengencang

- Sesuai dengan section 5 d. Pengelasan

- Pengelasan harus memenuhi persyaratan yang ditentukan pada gambar kerja

- Pengelasan menggunakan Flux Cord Arc Welding (FCAW) e. Koreksi Kesalahan

Kesalahan yang menhalangi perakitan bagian langkah-langkah ini atau yang memerlukan koreksi atau penyesuaian harus segera dilaporkan kepada Engineer dan koreksi atau penyesuaian harus dilakukan seperlunya dan hanya dengan cara yang disetujui oleh Engineer

(10)

7.8.3. Steel Erection

Berikut adalah tahap – tahap pekerjaan pemasangan Belt Truss pada proyek Menara Astra.

(11)

a. Installation Layout :

Gambar 7.3 Installation Layout b. Erection Plan Sequence

(12)

Erection mulai dari zona 1 – 2 – 3 – 4

- Install 1st Tier Column – Lower Horizontal Beam dari Zona 1 – 2 – 4 – 3 - Install Diagonal Chord continue to 2nd tier column then upper horizontal

beam from zona 1 – 2 – 4 – 3 c. Erection Step

- Step 1 : Install first tier column zone 1

Gambar 7.5 Step 1 Pemasangan Belt Truss - Step 2 : Install lower horizontal beam zone 1

(13)

- Step 3 : Install first tier column and lower horizontal beam zone 1

Gambar 7.7 Step 3 Pemasangan Belt Truss

- Step 4 : Install tier column and lower horizontal beam zone 2 – 3 – 4

(14)

- Step 5 : Install Diagonal Chord and upper horizontal beam zone 1

Gambar 7.9 Step 5 Pemasangan Belt Truss

- Step 6 : Install Diagonal Chord and upper horizontal beam zone 2 – 3 – 4

(15)

Urutan pekerjaan :

- Persiapkan tower crane, webbing sling, wire clamp, tali dan perlengkapan yang lain sesuai perencanaan. Radius, panjang dan kapasitas tower crane harus sesuai bagian struktur. Lubang untuk baut harus selesai sebelum pemasangan.

- Cek lantai dan posisi anchor bolt sebelum pemasangan kolom - Pasang kolom dengan rantai kait

- Cek posisi webbing sling, wire clamp dan kestabilan dalam pengangkatan

- Angkat kolom dan tempatkan di anchor

- Pastikan kolom sudah terkoneksi ke anchor dan lepaskan webbing sling. - Periksa posisi antara kolom dan vertical bracing

(16)

d. Tower Crane & Lifting Study

Untuk pemasangan Belt Truss pada proyek Menara Astra menggunakan 3 (tiga) tower crane dengan penempatan sesuai Gambar 7.5

Gambar 7.11 Radius Tower Crane Tabel 7.3 Tower Crane & Radius Lifting

(17)

Gambar

Gambar 7.1. Flowchart Penanganan Keadaan Darurat
Tabel 7.2.  Risk Assessment
Gambar 7.2. Flowchart tahap pemasangan Belt Truss
Gambar 7.3 Installation Layout  b.  Erection Plan Sequence
+6

Referensi

Dokumen terkait