• Tidak ada hasil yang ditemukan

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

         

Hak cipta dan penggunaan kembali:

Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah,

memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk

kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama

penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat

yang serupa dengan ciptaan asli.

Copyright and reuse:

This license lets you remix, tweak, and build upon work

non-commercially, as long as you credit the origin creator

and license it on your new creations under the identical

terms.

(2)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Setiap kajian teori yang dibahas dalam bab ini akan diterapkan selama proses perancangan company profile MMP dengan penjabaran sebagai berikut :

2.1. Strategi Dan Konsep Pemasaran

Schnaars (1998) menjelaskan tentang strategi pemasaran seperti pengaruh nya terhadap kegiatan usaha (business activities) serta pengertian dan dasar dari konsep pemasaran sebagai berikut :

2.1.1. Pengaruh Strategi Pemasaran Terhadap Kegiatan Usaha

Strategi pemasaran memberikan pengaruh kuat dalam pertumbuhan, pangsa pasar, dan lainnya berdasarkan perkembangan ide pemasaran hingga saat ini. Memasuki kompetisi di era global yang semakin intens ini menyebabkan kualitas produk dan ekspektasi klien meningkat. Hal ini menyebabkan setiap perusahaan untuk berorientasi kepada pelanggan (customers) atau klien (hal. 2).

2.1.2. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berasal dari teknik perencanaan strategis yang dikembangkan pertama kali oleh berbagai penulis pada tahun 1950 hingga 1970 ketika bisnis Amerika mendominasi pasar dunia. Konsep pemasaran merupakan bagian fundamental dalam ilmu pemasaran dengan tujuan untuk menemukan keinginan pelanggan (customers), serta membuat produk yang dapat memuaskan mereka. Berikut adalah ilustrasi dari skema dasar perancangan konsep pemasaran :

(3)

Gambar 2.1. Bagan skema konsep pemasaran Schnaars

(Sumber: Schnaars. S. P. (1998) Marketing Strategy: Customers & Competition, hal. 2)

Pada skema tersebut, Schnaars berpendapat bahwa perancangan konsep pemasaran harus didasari atau berorientasi pada kebutuhan pelanggan atau

customer yang menciptakan daya tarik pasar (market-pull) dan jenis pemasaran

(model of marketing) (hal.3).

2.1.3. A.I.D.A (Attention, Interest, Desire, Action)

Fauzi A. (2014) menjelaskan bahwa konsep pemasaran ini pertama kali diperkenalkan oleh salah satu pakar pemasaran yang berasal dari Amerika bernama E. St. Elmo Lewis di mana konsep pemasaran ini dapat diterapkan pada periklanan (advertisement) atau yang penulis analogikan sebagai media komunikasi dengan penjelasan sebagai berikut:

(4)

1. Atensi / Perhatian (Attention)

Merupakan proses untuk menarik perhatian sasaran utama / konsumen /

targeted audience sehingga tertarik untuk memperhatikan media komunikasi

yang disampaikan. Menurut penulis, hal ini dapat diterapkan melalui beberapa bentuk pesan seperti tagline / headline, visual pencitraan (imagery), persepsi (perception) yang mencolok (eye-catching) agar dapat memicu atau merangsang (stimulate) sisi emosional sasaran utama (impression).

2. Ketertarikan (Interest)

Selanjutnya adalah membuat sasaran utama yang sudah tertarik untuk memperhatikan informasi yang ingin disampaikan. Penulis mengkaitkan hal ini dengan tata letak (layout), dan kejelasan (legibility) serta pemilihan kata

(copy write) dalam penulisan informasi konten yang disajikan.

3. Keinginan (Desire)

Sasaran utama dipicu untuk mempercayai dan menginginkan produk mau pun jasa yang ditawarkan. Hal ini berkaitan dengan konten menarik seperi keuntungan (benefit), fitur atau fungsi (features) serta aspek lainnya yang terkandung dalam informasi pada media komunikasi

4. Tindakan (Action)

Terakhir sasaran utama dibujuk agar mau melakukan tindakan berupa membeli, menyewa, menggunakan, melakukan atau lainnya terhadap tujuan media komunikasi yang disampaikan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyusun pesan persuasif atau yang dikenal dengan call to action yang disertai dengan informasi kontak (contact info), panduan (guide), dan lain

(5)

sebagai nya (Apa Pengertian AIDA Konsep Di Dalam Pemasaran, diambil dari http://lembing.com/apa-pengertian-aida-konsep-di-dalam-pemasaran/, September 2014).

Gambar 2.2. Bagan skema konsep pemasaran A.I.D.A (Sumber: Dokoumentasi Penulis)

2.2. Profil Perusahaan / Company profile

Menurut McKeone (2010) dalam buku nya yang berjudul “Measuring Your Media

Profile”, profil perusahaan atau company profile dipandang sebagai wadah yang

aman untuk membangun reputasi produk atau jasa dan merek yang dimiliki perusahaan. Hal ini ditujukan untuk meraih serta mempertahan kan pelanggan

1. Attention

Untuk menarik perhatian sasaran utama.

Mencolok (eye-catching)

Persepsi (perception)

Stimulate Impression

2. Interest

Membuat sasaran utama

memperhatikan pesan dan informasi.

Kejelasan dalam penulisan (liabillity)

 Pemilihan dan artikulasi penulisan

Tata letak penulisan (layout)

3. Desire

Membangun rasa percaya dan keinginan sasaran utama melalui konten menarik.

Keuntungan (benefit)

Fungsi dan fitur (features, dll

Call to action Contact point

Panduan (guide), dll.

Keterangan Alur Skema

5. Action

Membuat sasaran utama melakukan tujuan media komunikasi

(6)

(customers) mau pun penanam modal atau saham (shareholders / stockholders).

Profil perusahaan memiliki dua pesan untuk menunjukan keunggulan, stabilitas, serta potensi lain perusahaan dan komunikasi yang ditujukan terhadap sasaran profil (hal. 11). McKeone membagi fokus analisa yang perlu diperhatikan dalam profil perusahaan sebagai berikut :

2.2.1. VMN (Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan / Core Values)

Visi dan misi serta nilai perusahaan (core values), seringkali menjadi bahan sindiran oleh para karyawan dan pekerja karena memiliki kata-kata yang berlebihan dan kurang masuk akal. VMN merupakan salah satu program PR

(Public Relationship) untuk mempromosikan perusahaan di mana :

1. Visi

Merupakan target atau tujuan besar perusahaan yang belum tercapai, sehingga dibuat untuk mengkomunikasikan prospek baik perusahaan dalam jangka waktu panjang.

2. Misi

Merupakan gambaran keinginan perusahaan untuk dapat digunakan atau bermanfaat bagi pihak lain atau luar agar dapat memicu organisasi agar tetap selaras di kala sedang mengalami keburukan.

3. Nilai Perusahaan / Core Values

Merupakan gambaran dari pencitraan penampilan perusahaan terhadap publik. Nilai perusahaan atau lebih dikenal dengan core values / corporate values secara singkat adalah pernyataan yang membentuk brand image perusahaan (hal. 103).

(7)

2.2.2. Pesan Dan Pernyataan

Berdasarkan VMN perusahaan, maka pesan dan pernyataan dari sebuah profil perusahaan diterima dalam kategori berikut ini :

1. Umum

Pernyataan yang memberikan pesan umum tanpa ada kaitan nya dengan perusahaan seperti “Masalah bisnis dapat diselesaikan dengan teknologi informasi”.

2. Perusahaan

Pernyataan yang menyampaikan pesan terkait kepentingan promosi perusahaan seperti “IBM (merek sebuah perusahaan IT) ahli dalam pengaplikasian teknologi informasi yang dapat membantu memecahkan masalah para pelanggan” (hal. 107).

2.2.3. Segmentasi Sasaran

Berdasarkan pernyataan dan pesan yang terbentuk, maka diperoleh segmentasi sasaran utama profil perusahaan. Terkait pada contoh pernyataan dan pesan di atas, maka IBM memiliki sasaran utama pebisnis dan orang yang terlibat di dalam nya (komisaris, managers, konsultan IT, dan lain sebagai nya) (hal.108).

2.2.4. Media Yang Berpengaruh (Media Profil)

Untuk menyampaikan pernyataan dan pesan tersebut, dibutuhkan media yang berpengaruh sesuai kebutuhan segmentasi sasaran profil perusahaan yang dikenal sebagai media komunikasi. Sebagai contoh, IBM membutuhkan media seperti program radio dan televisi, media pers, majalah management, dan lain sebagai

(8)

nya. Untuk menentukan media, perusahaan perlu mempertimbangkan tingkat cakupan, visibilitas, dan identifikasi dalam penyampaian pesan (hal. 108).

2.3. Komunikasi Visual

Lester (2013) dalam buku nya yang berjudul “Sixth Edition Of Visual

Communication: Images with Messages” mendeskripsikan bahwa komunikasi

tidak terbatas dalam bentuk verbal saja, namun juga dalam bentuk visual (hal. 3). Dalam buku nya, Lester membahas beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam mendesain komunikasi visual sebagai berikut:

2.3.1. Tanda Visual (Visual Cues)

Sel saraf yang terdapat dalam otak manusia sangat mudah untuk memberikan respon terhadap empat atribut utama dari objek atau media visual (gambar, ilustrasi, foto, dan lain sebagai nya) berupa warna, bentuk (form), kedalaman

(depth), dan pergerakan (movement) sebagai panduan dalam merancang

komunikasi visual yang dapat diterapkan untuk menarik perhatian sasaran (hal. 14).

2.3.2. Teori Visual (Visual Theories)

Lester menjabarkan empat teori visual dalam dua kategori dasar, yakni secara indrawi (sensory), dan persepsi (perceptual). Berikut adalah penjabaran teori visual berdasarkan pemahaman Lester:

(9)

1. Teori Indrawi (Gestalt dan Konstruktifisme)

Teori ini lebih memperdulikan tanda visual, tentang bagaimana setiap (pikiran) orang dapat tertarik (menerima) atau tidak terhadap pesan-pesan visual. Max Wertheimer (1910) menemukan teori gestalt (bentuk dan rupa) yang mengelompokkan setiap perbedaan pada elemen visual dalam empat prinsip penggabungan dasar yang terdiri atas persamaan (similarity), kedekatan (proximity), kelanjutan (continuation), dan arah tujuan (common fate). Kemudian para peneliti menemukan bahwa penerimaan tanda visual dipengaruhi oleh konten, ukuran, serta penempatan tanda visual yang dikenal sebagai teori konstruktifisme (hal. 43).

Gambar 2.3. Teori Gestalt

(Sumber: https://www.studyblue.com/notes/note/n/psych-101-study-guide-2011-12-paulumbo/deck/9735256)

2. Teori Persepsi (Semiotika dan Kognitif)

Sedangkan teori persepsi berfokus pada makna visual yang sudah diasosiasikan oleh pikiran manusia di luar sensasi yang diterima. Semiotika adalah

(10)

pembelajaran mengenai tanda untuk mengetahui makna yang terkandung pada objek visual. Teori ini dikembangkan oleh dua tokoh diantara nya Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Pierce yang membagi tanda-tanda dalam tiga kategori (iconic, indexical, dan symbolic) (hal. 50).

2.3.3. Persuasi

Persuasi merupakan gabungan dari informasi fakta dengan ketertarikan atau daya tarik emosional (emotional appeals) untuk mengubah pikiran seseorang dan mendukung perilaku yang diinginkan. Persuasi memiliki tiga komponen berupa

ethos, logos, dan pathos di mana:

1. Ethos

Memperhatikan kredibilitas atau kepercayaan terhadap narasumber. Sebagai contoh, seorang profesor pada sebuah universitas terkenal biasa nya akan lebih dipercaya dari pada penduduk biasa ketika berbicara soal kondisi ekonomi negara. 2. Logos

Memperhatikan argumen logis atau yang masuk akal berdasarkan sudut pandang individu terhadap pandangan dunia untuk membujuk atau melakukan persuasi terhadap seseorang atau individu. Sebagai contoh, jika informasi yang diterima terlalu jauh atau bertentangan dengan sudut pandang seseorang, maka bisa saja argumen tersebut ditolak mentah-mentah.

3. Pathos

Melibatkan ketertarikan emosional yang digunakan dalam argumen persuasif. Testimonial (pengakuan) dari berbagai sumber terkait situasi yang sedang dibahas

(11)

seringkali menjadi pernyataan-pernyataan yang paling efektif untuk melakukan persuasi (hal. 72).

2.3.4. Stereotip

Merupakan asumsi dari setiap kelompok berdasarkan kekeliruan pendapat tentang fisik, kepandaian, dan karakter sosial yang dipengaruhi oleh budaya, gender, dan faktor lain sebagai nya. Bentuk stereotip (stereotype) dapat berupa prasangka buruk, diskriminasi, dan lain sebagai nya (hal. 103).

2.3.5. Analisa Visual

Analisa visual merupakan metode yang digunakan untuk menganalisa objek visual yang terdiri atas tiga tahap yakni berdasarkan teori komunikasi visual

(visual cues, visual theories), konsep etik terkini (estetika, etika, dan etik), serta

filosofi moral dan teori etikal (imperative, utilitarianism, hedonism, golden mean,

golden rule, dan veil of ignorance) (hal. 128).

2.4. Tata Letak (Layout)

Ambrose G. (2005) dalam edisi kedua buku nya yang berjudul “Basics Design:

Layout” menjelaskan mengenai pengertian layout dan dasar-dasar nya. Tata letak

(layout) merupakan pengaturan relasi beragam elemen desain terkait ruang yang digunakan dengan skema estetik secara menyeluruh. Hal ini bertujuan agar setiap elemen visual dapat diterangkan dan dikomunikasikan secara baik dan tidak mempersulit pembaca untuk mengerti konteks pada desain baik dalam bentuk cetak maupun digital. Tata letak terbagi atas imposisi, halaman, grid, dan elemen yang terdapat di dalam nya (hal. 10).

(12)

2.4.1. Imposisi (Imposition)

Imposisi merupakan pengaturan urutan serta posisi halaman yang akan tampil saat dicetak, sebelum dipotong, dilipat, mau pun dirapihkan. Hal ini perlu dilakukan sebelum membuat tata letak halaman (hal. 11).

2.4.2. Halaman (Pages)

Halaman adalah ruang untuk menempatkan gambar dan tulisan yang diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan pembaca, hal ini berkaitan dengan metode pencetakan, spesifikasi finishing (materi jilid, dsb.), visibilitas, dan sebagai nya (hal. 17).

2.4.3. Grid

Grid adalah pengaturan posisi yang mengandung setiap elemen desain untuk membantu desainer menempatkan elemen desain secara akurat dan lebih teratur. Namun grid mengurangi kreatifitas desain karena kemungkinan penempatan elemen menjadi terbatas.

1. Grid Simetris

Menggunakan ukuran margin dalam dan luar yang sama dan memiliki titik ditengah sebagai acuan simetris.

2. Grid Asimetris

Grid asimetris menggunakan layout yang sama pada kedua halaman sehingga memberikan sisa ruang atau margin yang berbada dari satu dengan lainnya (hal. 25).

Gambar

Gambar 2.1. Bagan skema konsep pemasaran Schnaars
Gambar 2.2. Bagan skema konsep pemasaran A.I.D.A  (Sumber: Dokoumentasi Penulis)
Gambar 2.3. Teori Gestalt

Referensi

Dokumen terkait

Dari Gambar 1 tampak baik simulasi pada data suhu udara maupun data kecepatan angin memiliki rataan yang lebih mendekati data setelah menggunakan algoritma Filter

pengujian hipotesis daya tahan jantung paru (X 1 ) dan daya tahan otot tungkai (X 2 ) terhadap kemampuan tendangan sabit (Y) pada Atlet Putra Pencak Silat UKM Unsyiah

karakteristik manusia dan dalam bidang pendidikan merupakan hasil belajar. Kemampuan afektif merupakan bagian dari hasil belajar dan memiliki peran penting. Keberhasilan

Kertas ini mengkaji corak kemeruapan harga saham sektor ekonomi di Bursa Malaysia, di samping mengenal pasti sektor yang meruap secara berkelangsungan bagi tempoh masa sebelum,

Berdasarkan hasil pengamatan, diketahui bahwa spesies burung rangkong (Bucerotidae) yang terdapat di pegunungan Gugop Kemukiman Pulo Breuh Selatan Kecamatan Pulo Aceh

1) Dalam Pelaksanaannya Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Riau sudah menjalankan kewenangannya, sebagaimana kewenanganya yang diatur dalam pasal 8 Undang-Undang

Bu nedenle kredi aynı tarihte (14/12/2014) kapatıldığında ilgili ayda tahakkuk eden peşin komisyon tutarı olan 1.268,81 TL ve geri kalan sekiz aya ilişkin itfa edilmemiş

dengan menawarkan sejumlah kemudahan. Ditambah dengan pembeli digital Indonesia diperkirakan mencapai 31,6 juta pembeli pada tahun 2018, angka ini meningkat dari