• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR ISI. viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DAFTAR ISI. viii ABSTRACT... ix DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DALAM ... PERSYARAT GELAR ... LEMBAR PERSETUJUAN ... PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... SURAT PERNYATAAN ... UCAPAN TERIMA KASIH ... ABSTRAK ABSTRACT ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR LAMPIRAN ... i ii iii iv v vi viii ix x xii xiii xiv BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1 LatarBelakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 5 1.3 Tujuan Penelitian ... 6 1.4 Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 8

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ... ... 8

2.2 Penempatan Sumber Daya Manusia ... ... 11

2.2.1 Pengertian Penempatan Sumber Daya Manusia ... ... 11

2.2.2 Indikator Penempatan Sumber Daya Manusia ... ... 13

2.3 Lingkungan Kerja Fisik ... ... 15

2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja Fisik ... ... 15

2.3.2 Indikator Lingkungan Kerja Fisik ... ... 16

2.4 Kinerja ... ... 18

2.4.1 Pengertian Kinerja ... ... 18

2.4.2 Penilaian Kinerja ... ... 19

2.4.3 Indikator Kinerja ... ... 21

2.5 Pembahasan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 24

2.5.1 Pengaruh Penempatan terhadap Kinerja ... ... 24

2.5.2 Pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja ... ...24

2.5.3 Pengaruh Penempatan SDM dan Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja pegawai ... ... 24

BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 27

3.1 Kerangka Berpikir ... 27

3.2 Konsep Penelitian ... 30

3.3 Hipotesis Penelitian ... 32

BAB IV METODE PENELITIAN... 36

4.1 Rancangan Penelitian... ... 36

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

4.3 Data Penelitian ... 38

4.4 Variabel Penelitian ... 41

4.5 Metode Pengumpulan Data ... 45

4.6 Teknik Analisis Data ... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

(2)

5.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Badung ... 54

5.1.2 Distribusi Frekuensi Responden... 59

5.1.3 Deskripsi Data Penelitian ... 61

5.1.4 Analisis Data ... 68

5.2 Pembahasan ... 78

5.2.1 Pengaruh Penempatan SDM terhadap Kinerja Pegawai ... ... 78

5.2.2 Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Pegawai ... ...79

5.2.3 Efek Moderasi Lingkungan Kerja Fisik pada Pengaruh Penempatan Sumber Daya Manusia terhadap Kinerja pegawai. ... ... 81

5.2.4 Implikasi Penelitian, Keterbatasan Penelitian dan Agenda Penelitian yang akan datang. ... ... 82

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN ... 86

6.1 Simpulan... ... 86

6.2 Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... ... 88

LAMPIRAN ... …….. ... ...94

(3)

DAFTAR TABEL

No. Nama Halaman

4.1 4.2 5.1 5.2 5.3 5.4 5.5 5.6 5.7 5.8 5.9 5.10 5.11

Nama Pimpinan dan Nama OPD yang Terdaftar di Pemerintah Kabupaten Badung ………..…………...

Klasifikasi atau Tipe Moderasi ……….

Umur Responden, Jenis Kelamin Responden dan Pendidikan responden ...

Kriteria Capaian Nilai indikator Variabel Penelitian ... Tanggapan Responden Mengenai Penempatan SDM ...

Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Fisik ...

Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai ...

Hasil Pengujian Validitas ... Hasil Pengujian Reliabilitas ...

Hasil Uji Normalitas ...

Hasil Uji Multikolinieritas ...

Hasil uji Heteroskedastisitas ... Hasil uji Heteroskedastisitas ...

38 53 59 61 62 64 66 69 70 71 72 73 74

(4)

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Halaman 3.1

3.1 4.1 5.1

Kerangka Berpikir ………..……….….. Kerangka Konseptual Penelitian ... Rancangan Penelitian ………....….……….……….. Peta Pulau Bali dan Wilayah Kabupaten Badung ………

30 32 37 55

(5)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Halaman

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kuesioner Penelitian ... Data Hasil Penelitian ……... Hasil Analisis Regresi... Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ... Deskripsi Frekuensi Responden... Hasil Analisis Deskriptif Variabel... Kriteria Capaian Nilai masing-masing Indikator Variabel

94 98 99 104 109 110

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi sektor publik saat ini tengah menghadapi tekanan untuk lebih

efisien, memperhitungkan biaya ekonomi dan biaya sosial, serta dampak negatif

atas aktivitas yang dilakukan (Mardiasmo, 2002). Tujuan dari suatu organisasi

harus memberikan arah jelas dan telah disepakati oleh seluruh anggota yang

terlibat di dalamnya. Lembaga sektor publik merupakan suatu lembaga yang

memiliki ruang lingkup luas, apabila dibandingkan dengan organisasi-organisasi

lainnya. Secara kelembagaan, sektor publik mencakup badan-badan

pemerintahan, pemerintah pusat, daerah dan unit kerja pemerintah, perusahaan

milik negara, BUMN, dan BUMD, yayasan, organisasi politik, organisasi masa

atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga pendidikan serta organisasi

nirlaba lainnya.

Perkembangan infrastruktur di lembaga-lembaga sektor publik dilakukan

untuk memberikan perhatian yang lebih besar dan lebih baik terhadap masyarakat.

Pemerintahan daerah sebagai unit kerja yang berhubungan langsung dengan

masyarakat, dituntut untuk selalu bertindak secara optimal dan teroganisir dalam

mencapai tujuan organisasi. Setiap daerah memiliki kekayaan daerahnya

masing-masing yang pada umumnya mempunyai nilai tambah dan bagi pemimpin yang

memimpin di setiap daerah menginginkan daerah yang dipimpinnya mendapatkan

prestasi, penghargaan maupun pendapatan asli daerah demi mensejahterakan

daerahnya serta masyarakatnya. Tujuan ini akan tercapai dengan pengembangan

(7)

7

sumber daya manusia yang lebih terampil melalui penempatan sumber daya

manusia yang tepat dan lingkungan kerja fisik yang nyaman, sehingga kinerja

karyawan akan baik dan mampu merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,

dan mengawasi dengan baik rencana organisasi agar dapat berjalan sesuai tujuan.

Hal ini juga menjadi prioritas di Pemerintah Kabupaten Badung, yang dituntut

untuk selalu bertindak secara efisien, efektif dan optimal dalam mencapai tujuan

organisasi.

Perusahaan yang bergerak pada sektor publik harus memperhatikan

kinerja dari setiap karyawannya. Kinerja merupakan suatu hal yang sangat

penting dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuannya (Rivai dan Sagala,

2010:548). Kinerja karyawan akan optimal apabila telah memiliki kepuasan akan

pekerjaannya. Kepuasan karyawan akan dipengaruhi oleh lingkungan dimana

karyawan melaksanakan tugasnya dan tepatnya posisi sumber daya manusia

dalam bekerja yang akan mempengaruhi produktivitas karyawan

(Koesmono,2005). Penilaian kinerja merupakan analisis dan interpretasi

keberhasilan atau kegagalan pencapaian kinerja. Hasil-hasil penilaian kinerja

dapat berfungsi sebagai basis bagi evaluasi terhadap kinerja anggota organisasi.

Menurut Gouzali (1996) penilaian kinerja dapat dilakukan dengan 1) pengamatan,

2) ukuran untuk mengukur prestasi kerja seorang pegawai dibandingkan dengan

uraian pekerjaan yang telah ditetapkan, 3) pengembangan, yang bertujuan untuk

memotivasi pegawai mengatasi kekurangannya dan mendorong yang

bersangkutan untuk mengembangkan kemampuan dan potensi yang ada pada

(8)

8

Sumber daya manusia berperan besar dalam kegiatan perusahaan, karena

manusia menjadi perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya tujuan organisasi

(Hasibuan, 2012:10). Tujuan perusahaan akan tercapai bila karyawan memiliki

kinerja yang tinggi. Rayadi (2012:115) mengungkapkan bila sumber daya

manusia dapat meningkatkan kinerja organisasi, tetapi banyak kesulitan dalam

pelaksanaan manajemen dan pengembangan sumber daya manusia. Oleh karena

itu, sumber daya manusia harus dikelola dengan baik untuk efektivitas dan

efisiensi organisasi, melalui pelatihan, magang, seminar, motivasi dan

penempatan posisi sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan keahlian,

sehingga sumber daya manusia menjadi karyawan yang matang, terampil, mandiri

dalam mengerjakan pekerjaannya.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan oleh Markos dan Sridevi

(2010) tentang dampak sumber daya manusia, ternyata sumber daya manusia

apabila tidak ditangani dengan cara yang tepat, maka sumber daya manusia akan

gagal dalam mempertanggung jawabkan tugasnya serta gagal melibatkan dirinya

dalam pekerjaannya. Tepatnya posisi sumber daya manusia dalam bekerja akan

mempengaruhi produktivitas organisasi tersebut. Rivai dan Salaga (2009:198)

menjelaskan bahwa penempatan karyawan berarti mengalokasikan karyawan pada

posisi kerja tertentu. Penempatan karyawan merupakan pencocokan atau

membandingkan kualifikasi yang dimiliki dengan persyaratan pekerjaan, dan

sekaligus memberikan tugas, pekerjaan kepada calon karyawan untuk

dilaksanakan (Ardana, 2012:18). Karyawan yang ditempatkan pada posisi

(9)

9

pekerjaan secara efektif dan efesien. Noah dan Metiboba (2012) menyatakan ada

keyakinan dan cara terbaik bagi suatu organisasi dapat efisien serta efektif

mencapai tujuan organisasi dengan menempatkan orang-orang terbaik di posisi

yang tepat. Kesesuaian antara kemampuan sumber daya manusia dengan

penempatan pekerjaannya dapat menunjukkan suatu prestasi, bahkan kinerja bagi

organisasi tersebut.

Selain penempatan sumber daya manusia dalam suatu organisasi,

tunjangan lingkungan kerja fisik yang nyaman, dibutuhkan setiap karyawan saat

bekerja. Lingkungan kerja fisik adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan

yang mempengaruhi karyawan ketika bekerja. Suatu organisasi dapat menciptakan

lingkungan kerja yang kondusif dengan jaringan komunikasi yang baik, maka

akan menarik, mendorong, dan memotivasi tenaga kerja, dapat meningkatkan

produktivitas serta kelangsungan hidup organisasi secara tidak langsung dapat

menjamin karyawan pula (Majekodunmi, 2012). Mewujudkan lingkungan kerja

yang baik akan membantu memelihara kondisi fisik, kesegaran fisik karyawan

tetap terjaga, tidak lekas lelah, tidak lesu dalam bekerja dan dapat bekerja lebih

lama. Nitisemito (2007:199) menjelaskan kondisi fisik karyawan yang terjaga

mampu menumbuhkan kenyamanan mental yang baik di setiap individu (tidak

stress/tegang, tidak tertekan, tidak bosan, merasa nyaman, dan senang) dalam

menyelesaikan tugasnya. Sebaliknya, apabila lingkungan kerja fisik di desain

kurang baik, tentu akan berdampak tidak baik, dapat menurunkan kinerja

(10)

10

Penelitian sebelumnya yang meneliti tentang adanya pengaruh

penempatan terhadap kinerja karyawan adalah penelitian Anita (2013)

y a n g membuktikan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan tentang

pengaruh penempatan sumber daya manusia terhadap prestasi kerja karyawan.

Hasil penelitian yang sama diperoleh oeh Elsy (2016) bahwa terdapat pengaruh

pada penempatan sumber daya manusia terhadap prestasi kerja karyawan dan

Diana (2012) menemukan bahwa penempatan berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian mengenai lingkungan kerja

fisik dilakukan oleh Sari (2013) yang menyatakan bahwa terdapat hubungan

positif antara lingkungan kerja pada kinerja karyawan. Agus (2012) menyatakan

bahwa terdapat hubungan positif anara lingkungan kerja pada kinerja karyawan.

Bagus (2012) menyatakan lingkungan kerja berpengaruh tidak signifikan

terhadap kepuasan kerja pegawai sehingga meskipun para pegawai yang bekerja

di Dinas PU Provinsi Bali

Berdasar uraian diatas, maka penelitian ini akan meneliti pengaruh

lingkungan kerja fisik pada hubungan antara penempatan sumber daya manusia

pada kinerja karyawan di Pemerintah Kabupaten Badung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan di atas, maka

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian dirumuskan dalam bentuk

pertanyaan penelitian sebagai berikut:

(11)

11

pegawai di Pemerintah Kabupaten Badung?

2) Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai di Pemerintah

Kabupaten Badung?

3) Apakah lingkungan kerja fisik memoderasi pengaruh penempatan sumber

daya manusia terhadap kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Badung?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan pokok permasalahan diatas, maka tujuan

penelitian ini adalah.

1) Untuk mengetahui pengaruh penempatan sumber daya manusia terhadap

kinerja pegawai di Pemerintah Kabupaten Badung.

2) Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja fisik terhadap kinerja pegawai

di Pemerintah Kabupaten Badung.

3) Untuk memperoleh bukti empiris kemampuan lingkungan kerja fisik

memoderasi pengaruh penempatan sumber daya manusia terhadap kinerja

karyawan di Pemerintah Kabupaten Badung.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak

terkait, diantaranya:

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan dan wawasan serta

(12)

12

bagaimana dan tujuan apa yang membuat seseorang berperilaku tertentu.

Menurut teori ini motivasi timbul karena adanya kebutuhan (needs),

kemudian ada harapan (expectancy) terhadap kemungkinan memperoleh

balasan (reward) yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Adapun tujuannya adalah untuk memperkuat penelitian-penelitian sebelumnya

khususnya tentang pengaruh penempatan sumber daya manusia, pemanfaatan

dan lingkungan kerja fisik pada kinerja karyawan di Pemerintah Kabupaten

Badung serta dapat menambah daftar pustaka di lingkungan akademis sebagai

referensi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian yang sejenis.

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

dan bahan pertimbangan bagi Pemerintah Kabupaten Badung dalam

peningkatan kinerja dari setiap karyawannya. Kinerja karyawan akan

optimal apabila telah memiliki kepuasan akan pekerjaannya.

Kepuasan karyawan akan dipengaruhi oleh lingkungan dimana karyawan

melaksanakan tugasnya dan tepatnya posisi sumber daya manusia dalam

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, tingkat pertumbuhan perusahaan, likuiditas, dan pajak terhadap struktur modal pada sektor pariwisata

Analisis kinerja PUSKUD Mina Laksana Mukti Provinsi Jawa Barat dilihat dari empat perspektif menunjukkan bahwa perspektif keuangan adalah rasio likuiditas dengan nilai

Sebaran responden non natural menggunakan perawatan kecantikan selain mengkonsumsi produk

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan peserta didik dalam mengerjakan evaluasi. Tes digunakan untuk menilai dan mengukur

Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disingkat BLUD adalah organisasi Perangkat Daerah atau Unit Kerja pada organisasi Perangkat Daerah di lingkungan

12 Meski demikian, tidak dapat diingkari bahwa kepribadian al-Ranirî yang bertindak tegas terhadap berbagai penyimpangan yang dilakukan oleh sebagian kalangan

pelepah batang pisang pada pembuatan karton, serat limbah dimanfaatkan menjadi kompos dan juga serat limbah industri pulp dan kertas dapa di manfaatkan bahan

Berdasarkan temuan pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa dukungan manajemen puncak dan manajemen proyek mempengaruhi tingkat kesuksesan implementasi ERP secara