65
BAB V
PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TOWNHOUSE 5.1. Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur modern merupakan salah satu bentuk arsitektur yang minim ornament. Pada arsitektur modern fungsi lebih diutamakan dalam menentukan bentuk, ukuran, dan bahan. Di Indonesia rumah-rumah dengan gaya arsitektur modern mulai banyak diterapkan pada awal tahun 70-an. Di masa sekarang pun banyak rumah-rumah baru yang dibangun dengan gaya arsitektur modern dengan penyesuaian terhadap bahan bangunan dan teknologi terkini, perkembangan budaya dan wawasan serta gaya hidup penghuninya.
Eksterior rumah dengan gaya arsitektur modern didominasi dengan jendela yang berukuran lebar dan atau tinggi, list plang beton memanjang dan kanopi menjorok ke depan. Dengan kolom yang sederhana atau bahkan tanpa kolom. Bentuk masa rumah moern di dekorasi dengan ornament garis vertikal, horizontal, dan diagonal yang sederhana pada dinding eksterior yang luas.
Interior rumah modern ditata dengan ornament sederhana, plafond bertingkat dan void ruang-ruang publik yang memberikan kesan luas.
Ruang pada rumah dengan gaya arsitektur modern umumnya transparan, menerus, ruanng-ruang saling terhubung dengan ruang-ruang perantara dibatasi oleh dekorasi interior yang tidak masiv.
Bahan bangunan berupa stainless steel finishing polished, aluminium anodized, kaca berwarna/ tinted glass yang menjadi mencirikan rumah modern di masa awal perkembangannya. Untuk sekarang ini, banyak bahan bangunan dengan teknologi modern yang menjadi komponen penting seperti galvanized metal, granit tile, grc, perforated metal dan lain lain.
5.2. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang
Tabel 5.1 Kelompok Ruang Penghuni Townhouse
Jenis Ruang Luas
Tipe C/ 2 Kamar Tidur
Entryway 3 m2 Living Room 12 m2 Dining Room 9 m2 Kitchen 4 m2 Master Bedroom 15 m2 Bedroom 10 m2 Bathroom 3 m2 Balcony 6 m2 Carport 15 m2 Jumlah 77 m2 Sirkulasi (10 % ) 7,7 m2 Total Luas 85 m2
66 Tipe B/3 Kamar Tidur + 1
Entryway 3 m2 Living Room 13 m2 Dining Room 9 m2 Kitchen 4 m2 Master Bedroom 17 m2 Bedroom 20 m2 Bathroom 3 m2 Maid Room 7 m2 Service Area 4 m2 Balcony 6 m2 Carport 15 m2 Jumlah 101 m2 Sirkulasi (10%) 10,1 m2 Total Luas 111 m2
Luas 15 Unit Rumah 1665 m2
Tipe A/ 4 Kamar Tidur + 1
Entryway 3 m2 Living Room 13 m2 Dining Room 13 m2 kitchen 5 m2 Master Bedroom 17 m2 Bedroom 30 m2 Bathroom 3 m2 Study Room 6 m2 Maid Room 7 m2 Service Area 4 m2 Balcony 6 m2 Carport 15 m2 Jumlah 122 m2 Sirkulasi (10%) 12,2 m2 Total Luas 134 m2
Luas 5 Unit Rumah 670 m2
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 5.2 Kelompok Ruang Penunjang Townhouse Outdoor Recreational Area
Swimming Pool + Jacuzzi + Sunbath Deck
Kolam Dewasa 144 m2 Children's Pool 40 m2 Jacuzzi 16 m2 Sunbath Deck 20 m2 R. Ganti 5,2 m2 R. Locker 3,9 m2
67 R. Bilas 16 m2 Jumlah 245,1 m2 Sirkulasi (20 %) 49,02 m2 Total Luas 300 m2 Children Playground
Papan selencur dan Rumah tangga 12,92 m2
Ayunan 11,25 m2
Papan Luncur 3,4 m2
Papan jungkat - jungkit 4 m2
Palang Bertangga 3,6 m2
Kuda Ayunan 1,2 m2
Jumlah 36,37m2
Sirkulasi (20 %) 7,27 m2
Total Luas 50 m2
Total Luas Outdoor Recreational Area 350 m2
Indoor Amenities Area Entrance Hall Entrance Hall 16 m2 Sitting Group 9 m2 Jumlah 25 m2 Sirkulasi (30 %) 11 m2 Total Luas 35 m2 Multi-Purpose Room Audience 120 m2 Stage Area 15 m2 Backstage 12,5 m2 R. Panitia 9 m2 R. Operator 9 m2 Gudang Alat 10 m2 Lavatory 20 m2 Jumlah 175,5 m2 Sirkulasi (20 %) 35,1 m2 Total Luas 215 m2 Restoran R. Makan 90 m2 Kasir 4 m2 R. Saji 8,4 m2 Dapur 70 m2 Waste disposal 15 m2 Gudang Basah 4 m2 Gudang Kering 25 m2 Gudang Alat 14 m2
68 Cuci Piring 10 m2 Lavatory 20 m2 Jumlah 362,4 m2 Sirkulasi (20 %) 72,48 m2 Total Luas 435 m2 Gym Recepcionist Lobby 16m2 R.Fitness 100 m2
R.Aerobik dan Yoga 50 m2
Lounge 14 m2 R.Bilas 16 m2 Locker 24 m2 Lavatory 20 m2 Jumlah 240 m2 Sirkulasi 20% 48 m2 Total Luas 290 m2 ATM Center ATM Center 6 m2 Sirkulasi 20% 1,2 m2 Total Luas 7 m2 Salon Salon 18 m2 R.Bilas 4 m2 R.Tunggu 5 m2 Kasir 2,5 m2 Lavatory 6,4 m2 Jumlah 35,9 m2 Sirkulasi 20% 7,2 m2 Total Luas 43 m2 Mini Market R.Penjualan 150 m2 Gudang 10 m2 Kasir 10 m2 Lavatory 6 m2 Locker 6 m2 Jumlah 182 m2 Sirkulasi 20% 36,4 m2 Total Luas 220 m2
Massage and Spa
Receptionist Lobby 16 m2
69 R.Ganti 12 m2 R.Massage 60 m2 Locker 24 m2 Lavatory 20 m2 Jumlah 252 m2 Sirkulasi 20% 50,4 m2 Total Luas 300 m2
Klinik dan Apotek
R.Pendaftaran 6 m2 R.Tunggu 6,25 m2 R.Konsultasi 6 m2 R.Periksa 12 m2 Apotek 21 m2 Lavatory 6,4 m2 Jumlah 57,65 m2 Sirkulasi 20% 11,53 m2 Total Luas 70 m2
Loundry dan Dry Cleaning
R.Loundry 140 m2
Jumlah 140 m2
Sirkulasi 20% 28 m2
Total Luas 170 m2
Total Luas Indoor Amenities Area 2112 m2
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 5.3 Kelompok Ruang Teknis Townhouse
JENIS RUANG LUAS
R.Mekanikal Elektrikal R.Genset 40 m2 R.Trafo 20 m2 R.MDP 30 m2 R.SDP 132 m2 R.Pompa Air 40 m2 R.Boiler 40 m2
R.IPAL (Water Treatment System)
Bak Penampungan inlet & outlet 40 m2
Water Treatment 8 m2
R.Kontrol IPAL 40 m2
Jumlah 390 m2
Sirkulasi 20% 78 m2
Total Luas 460 m2
R.Bongkar Muat Barang
70
Gudang Barang 10 m2
Jumlah 30 m2
Sirkulasi 20% 6 m2
Total Luas 36 m2
Total Luas Ruang Teknis 504 m2
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 5.4 Kelompok Ruang Pengelola Townhouse
JENIS RUANG LUAS
Receptionist Lobby 6 m2 R.General Manager 15 m2 R.Sekretaris 6,7 m2 R.Rapat 30 m2 R.Istirahat/Staff Lounge 21 m2 Cafetaria 22 m2 Pantry 5 m2 Mushola 9,6 m2 Tempat Wudhu 4 m2 Gudang 5 m2 Lavatory 20 m2 R.Locker 27 m2 Jumlah 171,3 m2 Sirkulasi 20% 34,3 m2 Total Luas 205 m2 Divisi Teknik R. Kadiv Teknik 9,3m2 R. Staff Teknik 26,8 m2 Gudang Alat 6 m2 Jumlah 37,1 m2 Sirkulasi 20% 7, 42 m2 Total Luas 45 m2
Divisi Non Teknik
R. Kadiv Non Teknik 9,3 m2
R. Administrasi & Keuangan 13,4 m2
R. Marketing 21 m2 Gudang Arsip 6 m2 Jumlah 49,7 m2 Sirkulasi 20% 9,94 m2 Total Luas 60 m2 Divisi Keamanan R. Divisi Keamanan 9,3m2 Pos Jaga 9 m2 R. Monitoring 12 m2
71
Gudang Alat 2 m2
Jumlah 44,3 m2
Sirkulasi (20%) 8,86 m2
Total Luas 55 m2
Total Luas Ruang Pengelola 365 m2
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 5.5 Kelompok Ruang Parkir Umum dan Pengelola
Jenis Ruang Luas
Parkir mobil umum 600 m2
Parkir motor umum 30 m2
Parkir mobil pengelola 45 m2
Parkir motor pengelola 60 m2
Jumlah 735 m2
Sirkulasi (100%) 735 m2
Total Luas 1470 m2
Sumber: Analisa Penyusun
Tabel 5.6 Rekapitulasi Program Ruang Townhouse
No Kelompok Kegiatan Luas (m2)
1. KELOMPOK RUANG PENGHUNI 4885
2. KELOMPOK RUANG PENUNJANG 2135
3. KELOMPOK KEGIATAN TEKNIS 504
4. KELOMPOK KEGIATAN PENGELOLA 365
5. KELOMPOK RUANG PARKIR 1470
JUMLAH 9359
Sumber: Analisa Penyusun
Berdasarkan perhitungan program ruang, maka luas total lantai bangunan adalah 9359 m2.
5.1.2. Tapak terpilih
Townhouse termasuk bangunan dalam zonasi kawasan perumahan, berdasarkan Perda no 14 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Semarang Tahun 2011-2031, maka ketentuan umum atau peraturan yang terkait pada townhouse yaitu:
a. pengembangan perumahan dengan bangunan vertikal (rumah susun/ apartemen) dilakukan di kawasan pusat kota (BWK I, BWK II, dan BWK III) dan kawasan lainnya yang terdapat kawasan permukiman padat dan kumuh dengan tujuan untuk menambah ruang terbuka hijau dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 80%
b. pengembangan perumahan dengan kepadatan sedang sampai dengan tinggi diarahkan pada BWK IV, BWK V, BWK VI, BWK VII dan BWK X dengan koefisien dasar paling tinggi 60%
c. pengembangan perumahan dengan kepadatan rendah diarahkan pada BWK VIII, BWK IX, dan BWK X khusus Kecamatan Ngaliyan dengan luas kapling paling sedikit 120 m2 dengan koefisien dasar bangunan paling tinggi 40%
72 d. pengembangan rumah tinggal tunggal diizinkan paling tinggi 3 lantai dengan
mempertimbangkan daya dukung lingkungan
e. pengembangan perumahan di BWK IV, BWK V, BWK VI, BWK VII, BWK VIII, BWK IX, dan BWK X yang dilakukan oleh pengembang paling sedikit 10.000 m2 untuk perumahan landed house sedangkan untuk pengembangan perumahan dengan luas lahan kurang dari 10.000 m2 dapat diizinkan dengan ketentuan pengembangan secara vertical dan paling sedikit 50 unit rumah dengan tetap menyediakan prasarana, sarana, dan utilitas sesuai dengan ketentuan yang berlaku
f. pelaksana pembangunan perumahan/ pengembang diwajibkan menyediakan prasaran, sarana, dan utilitas dengan proporsi 40% dari keseluruhan luas lahan perumahan termasuk penyediaanh RTH publik kawasan perumahan paling sedikit 20% dari luas lahan perumahan
g. dilarang melakukan kegiatan privat pada ruang-ruang di prasarana dan sarana umum tanpa izin pemerintah daerah
h. setiap kawasan perumahan diarahkan melakukan pengelolaan sampah secara terpadu
i. pola pengembangan infrastruktur perumahan harus dilakukan secara terpadu dengan kawasan di sekitarnya dan tidak diperkenankan pengembangan perumahan secara tertutup
j. pengembangan kegiatan pelayanan permukiman di kawasan perumahan disesuaikan dengan skala pelayanan permukiman dan hirarki jalan
k. pembangunan perumahan lama/ perkampungan dilakukan secara terpadu baik fisik maupun sosial ekonomi masyarakat melalui program pembenahan lingkungan, peremajaan kawasan, perbaikan kampung, peningkatan sarana dan prasarana perumahan
l. setiap pengembangan kawasan perumahan diwajibkan melakukan pengolahan limbah secara komunal
m. setiap pengembangan kawasan perumahan diwajibkan melakukan pengelolaan hidrologi untuk memperkecil dan mengatur debit limpasan air hujan ke wilayah luar disesuaikan dengan daya dukung kawasan dan
n. diwajibkan bagi para pengembangan perumahan untuk menyediakan sumur/ kolam resapan bagi setiap pembangunan kawasan perumahan.
Tapak terpilih townhouse berada pada Karang Roto, Bukit Sari Semarang yang terletak pada Kelurahan Ngesrep Kecamatan Banyumanik dan terletak pada BWK VII Blok 1.2 Semarang.
73
Lokasi : Karang Roto, Bukit Sari Semarang
Luas : ± 34.900 m2
Garis Sempadan Bangunan (GSB) : 23 m Koefisien Dasar Bangunan (KDB) : 40% Koefisien Lantai Bangunan (KLB) : 0,8 Ketinggian Bangunan : 2 lantai Batas-batas
Utara : Perumahan Citra Sun Garden
Timur : Kawasan Permukiman
Selatan : Kawasan Permukiman
Barat : Kawasan Permukiman
Dari rekapitulasi program ruang diperoleh bahwa total luas bangunan adalah 9359 m2. Dengan KDB 40% maka luas tapak yang dibutuhkan adalah ± 23.397,5 m2.
5.3. Program Dasar Perancangan 5.2.1. Aspek Kinerja
1. Sistem Pencahayaan
Penerangan mutlak diperlukan dalam ruangan rumah dan perlu dipertimbangkan penyediaan cahaya yang dapat memenuhi syarat dalam melaksanakan aktivitas di dalamnya. Jenis pencahayaan yang digunakan dibagi menjadi:
Pencahayaan alami, Penerangan ini menggunakan terang langit, dengan ciri-ciri adalah sangat tergantung dengan keadaan cuaca dan waktu, intensitas cahaya tidak dapat diatur dan menimbulkan panas.
Pencahayaan buatan, Sistem ini digunakan terhadap ruang-ruang yang kurang terjangkau sinar matahari dan pada semua ruang sebagi antisipasi terhadap perubahan cuaca.
Gambar 5.1 Tapak Terpilih Townhouse Sumber: Peta Semarang Cad
74 2. Sistem Penghawaan/ Pengkondisian Ruang
Pengkondisian udara bertujuan untuk mengatur suhu dan kelembaban udara di dalam ruang. Untuk mendapatkan suhu yang ideal diterapkan:
Penghawaan alami, yaitu pemanfaatan sirkulasi udara alami. Biasanya digunakan pada ruang yang membutuhkan sirkulasi udara bebas tanpa menuntut tingkat kenyamanan tinggi.
Penghawaan buatan, dengan menggunakan Air Conditioning (AC) yang berfungsi untuk mendapatkan suhu udara ideal yang ditetapkan untuk kenyamanan dan penyediaan udara bersih sesuai persyaratan kesehatan ataupun persyaratan peralatan yang ada di dalam ruangan. Jenis yang digunakan adalah AC Window Split, karena ruang-ruang yang memakai saling terpisah letaknya dan luas ruang skala kecil, sehingga lebih hemat. 3. Sistem Jaringan Air
Sistem jaringan air meliputi jaringan air bersih dan jaringan air limbah dengan penjelasan sebagai berikut:
Jaringan air bersih, disediakan oleh PDAM setempat dan juga sumur artetis sebagai cadangan yang langsung dipompakan ke tandon penampungan air dari bak penampungan bawah (reservoir) untuk kemudahan penyaluran ke area yang membutuhkan.
Jaringan Air Limbah, sistem pembuangan air limbah diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu kenyamanan. Limbah padat dan limbah cair dari rumah tangga, ditampung dalam septic tank kemudian ke sumur peresapan.
Jaringan Air Hujan, khusus untuk air yang berasal dari atap (air hujan) air ditampung dulu dalam bak kontrol yang kemudian disalurkan ke saluran lingkungan kemudian ke riol-riol kota.
4. Sistem Jaringan Listrik
Sumber energi listrik untuk bangunan dan lingkungan ini diambil dari PLN sebagai sumber utama. Selain sumber utama, bangunan juga menggunakan sumber tenaga cadangan berupa genset yang dilengkapi dengan otomatic switch sehingga dapat langsung bekerja jika terjadi pemadaman listrik dari PLN. Dimana tiap unit hunian memiliki panel sendiri untuk mengatur dan mengukur pemakaian listriknya.
5. Sistem Pembuangan Sampah
Disediakan tempat sampah pada masing-masing unit hunian dan akan dikumpulkan oleh petugas untuk selanjutnya dibuang ke tempat pembuangan sampah kota.
75 6. Sistem Komunikasi
Untuk kelancaran komunikasi dan menunjang aktivitas di dalam bangunan, maka bangunan dilengkapi dengan alat komunikasi seperti telepon yang dapat berhubungan langsung dengan unit hunian tanpa melalui operator.
7. Sistem Penangkal Petir
Bangunan yang akan dirancang adalah bangunan dengan bentang lebar dan bentuk cenderung datar, sehingg sistem yang lebih sesuai untuk digunakan adalah Sistem Faraday, yaitu dengan pemasangan jaringan tiang kecil di atap, tinggi tiang kurang lebih 60 cm. Dan masing-masing dihubungkan dengan seutas kawat yang dialirkan ke tanah, untuk menetralisir arus listrik dan petir. Kelebihan sistem ini adalah memberi perlindungan pada radius yang lebih luas, baik untuk bangunan memanjang, ekonomis, perawatan lebih murah dan aman untuk lingkungan.
8. Sistem Keamanan
Penyediaan fasilitas keamanan berlangsung selama 24 jam setiap harinya dengan cara patroli keliling pada jam-jam tertentu, penjagaan di pintu masuk-keluar kompleks, dan pemasangan kamera CCTV (close circuit television) pada beberapa tempat yang dianggap rawan yang dapat langsung diamati dari ruang keamanan.
5.2.2. Aspek Teknis
Untuk bangunan rumah, struktur yang digunakan adalah struktur yang lazim digunakan pada rumah tinggal, yaitu:
1. Sistem Sub Stuktur, yang sesuai digunakan adalah dengan menggunakan pondasi dangkal
2. Sistem Upper Struktur, untuk konstruksi dinding menggunakan material batu bata dengan kolom beton bertulang. Sedangkan untuk konstruksi atap menggunanakan rangka baja ringan dengan penutup atap menggunakan genteng beton warna.
5.2.3. Aspek Visual Arsitektural
1. Bentuknya yang asimetris, atap datar, bentuk kotak, sudut lengkung dan halus. 2. Pencitraan bangunan sebagai bangunan tempat tinggal/ hunian dengan
penciptaan ruang-ruang yang mengutamakan kenyamanan dan privasi
3. Penciptaan tampilan bangunan sederhana,tanpa banyak ornament sehingga menjadikan fasad bangunan tersebut bersih
4. Fasad bangunan biasanya mengekspos struktur yang digunakannya utuk mempertegas keberadaan bangunan
5. Pemilihan material bangunan yang biasanya banyak didominasi dengan kaca yang bisa juga berfungsi sebagai struktur bangunan