Kata Pengantar Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Mata Kuliah Perkerasan Jalan.
Makalah Mata Kuliah Perkerasan Jalan. Dalam
Dalam proses pengerjaan makalah proses pengerjaan makalah ini kami mendapini kami mendapatkan bimbingan, atkan bimbingan, arahan,arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kami sampaikan kepada:
sampaikan kepada:
Ibu Wahyu Ibu Wahyu Nariswari, ST., MT., Nariswari, ST., MT., selaku dosen selaku dosen mata kuliah mata kuliah PerkerasanPerkerasan Jalan,
Jalan,
Kedua orang tua kami yang selalu mendukung kami,Kedua orang tua kami yang selalu mendukung kami,
Rekan-rekan mahasiwa yRekan-rekan mahasiwa yang telah ang telah banyak banyak memberikan masukan.memberikan masukan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari Kami menyadari bahwa makalah yang kami kerjakan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan kami dalam mengerjakan membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan kami dalam mengerjakan tugas-tugas selanjutnya. Semoga makalah yang kami kerjakan ini bermanfaat bagi tugas-tugas selanjutnya. Semoga makalah yang kami kerjakan ini bermanfaat bagi kita semua. Amin....
kita semua. Amin....
Banyuwangi, 05 Oktober 2015 Banyuwangi, 05 Oktober 2015 Penulis Penulis ii ii
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Judul ii Kata Pengantar Kata Pengantar iiii Daftar Isi
Daftar Isi iiiiii
BAB I
BAB I PENDAHULUANPENDAHULUAN 1.1
1.1 Latar Latar Belakang Belakang 11 1.2
1.2 Tujuan Tujuan 22
BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Agregat yang melalui proses pengolahan 2.1 Agregat yang melalui proses pengolahan 2.2
2.2 AMP AMP (Asphalt (Asphalt Mixing Mixing Plant Plant ) ) 33 BAB III PENUTUP
BAB III PENUTUP 3.1 3.1 Kesimpualan Kesimpualan 1212 3.2 Saran 3.2 Saran DAFTAR PUSATAKA DAFTAR PUSATAKA iii iii
BAB I BAB I
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1.1
1.1 Latar BelakangLatar Belakang
Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat Aspal didefinisikan sebagai material berwarna hitam atau coklat tua,pad temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat.jika tua,pad temperature ruang berbentuk padat sampai agak padat.jika dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi lunak atau dipanaskan sampai suatu temperature tertentu aspal dapat menjadi lunak atau cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan cair sehingga dapat membungkus partikel agregat pada waktu pembuatan aspal beton atau dapat mas
aspal beton atau dapat masuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotanuk kedalam pori-pori yang ada pada penyemprotan atau penyiraman pada kekerasan macadam ataupun peleburan.Jika atau penyiraman pada kekerasan macadam ataupun peleburan.Jika temperature mulai turun,aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada temperature mulai turun,aspal akan mengeras dan mengikat agregat pada rempatnya (sifat termoplastis).
rempatnya (sifat termoplastis).
Pennggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap Pennggunaan bahan aspal diperlukan agar lapisan dapat bersifat kedap airdan memberikan bantuan tenaga tarik yang berarti mempertinggi daya airdan memberikan bantuan tenaga tarik yang berarti mempertinggi daya dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan lapis dukung lapisan terhadap beban roda lalu lintas. Pemilihan bahan lapis permukaan
permukaan perlu perlu dipertimbangkan dipertimbangkan kegunaannya,umur kegunaannya,umur rencana, rencana, sertaserta pentahapan
pentahapan konstruksi konstruksi agar agar dicapai dicapai manfaat manfaat yang yang sebesarsebesar – – besarnya besarnya daridari biaya yang dikeluarkan.
biaya yang dikeluarkan.
Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi Aspal yang digunakan pada konsturksi perkersan jalan berfungsi sebagai :
sebagai :
1. Bahan pengikat,member ikatanyang kuat antara aspal dan agregat 1. Bahan pengikat,member ikatanyang kuat antara aspal dan agregat
dan antara aspal itu sendiri dan antara aspal itu sendiri
2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori 2. Bahan pengisi mengisi rongga antara butir-butir agregat dan pori-pori
yang ada dari agregat itu sendiri yang ada dari agregat itu sendiri
1.2
1.2 TujuanTujuan
1.
1. Ingin mengetahui secara rinci proses pembuatan aspal.Ingin mengetahui secara rinci proses pembuatan aspal. 2.
BAB II BAB II
LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI
2.1 Agregat yang melalui
2.1 Agregat yang melalui proses pengolahanproses pengolahan
Digunung- gunung atau di bukit- bukit sering ditemui agregat masih Digunung- gunung atau di bukit- bukit sering ditemui agregat masih berbentuk
berbentuk batu batu gunung gunung sehingga sehingga diperlukan diperlukan proses proses pengolahan pengolahan terlebih terlebih dahuludahulu sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan.
sebelum dapat digunakan sebagai agregat konstruksi perkerasan jalan.
Agregat ini harus melalui proses pemecahan terlebih dahulu supaya diperoleh: Agregat ini harus melalui proses pemecahan terlebih dahulu supaya diperoleh: · Bentuk partikel bersudut diusahakan berbentuk k
· Bentuk partikel bersudut diusahakan berbentuk kubus.ubus.
· Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik. · Permukaan partikel kasar sehingga mempunyai gesekan yang baik. · Gradasi sesuai yang diinginkan.
· Gradasi sesuai yang diinginkan.
Proses pemecahan agregat sebaiknya menggunakan mesin pemecah batu Proses pemecahan agregat sebaiknya menggunakan mesin pemecah batu (Crusher stone) sehingga ukuran partikel yang dihasilkan dapat terkontrol sesuai (Crusher stone) sehingga ukuran partikel yang dihasilkan dapat terkontrol sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
dengan spesifikasi yang ditetapkan. Ukuran Agregat yang digunakan : Ukuran Agregat yang digunakan :
CA ( Cuarse Agregat ) 10CA ( Cuarse Agregat ) 10 – – 20 mm. 20 mm.
MA ( Medium Agregat ) 5MA ( Medium Agregat ) 5 – – 10 mm. 10 mm.
HA ( Highe Agregat ) 0 -5 mm.HA ( Highe Agregat ) 0 -5 mm.
2.2 AMP 2.2 AMP
AMP singkatan dari Asphalt Mixing Plant. Merupakan seperangkat AMP singkatan dari Asphalt Mixing Plant. Merupakan seperangkat peralatan yang menghasilkan produk b
peralatan yang menghasilkan produk berupa campuran aspal panas (Hot Mix ).erupa campuran aspal panas (Hot Mix ).
1.
1. Cold BinCold Bin Cold bin
Cold bin merupakan bagian dari AMP yang berfungsi sebagai tempat merupakan bagian dari AMP yang berfungsi sebagai tempat disimpannya material. Untuk AMP yang ada di
disimpannya material. Untuk AMP yang ada di Desa tinggede memiliki 4 buahDesa tinggede memiliki 4 buah coldcold bin
bin dengan ukuran material masing-masing dengan ukuran material masing-masing cold bincold bin yaitu 3/4’’, 3/8’’, pasir dan abuyaitu 3/4’’, 3/8’’, pasir dan abu batu.
batu. Cold Cold bin bin memiliki pmemiliki pintu uintu untuk tempat ntuk tempat keluarnya keluarnya material dengan material dengan bukaan pbukaan pintuintu yang telah diatur, adapun tujuan dari diaturnya tinggi bukaan pintu disesuaikan yang telah diatur, adapun tujuan dari diaturnya tinggi bukaan pintu disesuaikan dengan persentase komposisi agregat sesuai J
dengan persentase komposisi agregat sesuai Job Mix Formula untuk jenis campuranob Mix Formula untuk jenis campuran aspal panas.
Penyesuaian tinggi pintu dilakukan dengan mencoba mengetahui berat Penyesuaian tinggi pintu dilakukan dengan mencoba mengetahui berat agregat yang keluar dalam waktu 3 detik yang kemudian dikonvers ke produksi agregat yang keluar dalam waktu 3 detik yang kemudian dikonvers ke produksi AMP maksimum perjam yaitu 60 ton/jam. Namun setelah ditentukan tinggi AMP maksimum perjam yaitu 60 ton/jam. Namun setelah ditentukan tinggi pintunya
pintunya maka maka dikontrol dikontrol kembali kembali ketika ketika proses proses produksi produksi mulai mulai berjalan berjalan dengandengan melihat
melihat overflowoverflow yang terjadi, jika terlalu banyak yang terjadi, jika terlalu banyak overflowoverflow yang terjadi maka tinggiyang terjadi maka tinggi pintu akan diturunkan.
pintu akan diturunkan. 2.
2. Conveyer Conveyer
Conveyer merupakan tempat penyalur material yang keluar dari pintu Conveyer merupakan tempat penyalur material yang keluar dari pintu coldcold bin
bin ke ke drayer drayer .. 3.
3. Drayer Drayer
Material yang di bawah oleh conveyer kemudian masuk ke
Material yang di bawah oleh conveyer kemudian masuk ke drayer drayer . Drayer. Drayer berfungsi
berfungsi untuk untuk memanaskan memanaskan agregat, agregat, dengan dengan suhu suhu maximum maximum 16016000C. AgregatC. Agregat didalam drayer diputar dan dipanaskan dengan menggunakan api dari bahan bakar didalam drayer diputar dan dipanaskan dengan menggunakan api dari bahan bakar minyak. Untuk AMP ini memiliki 2 jenis pembakaran di
minyak. Untuk AMP ini memiliki 2 jenis pembakaran di drayer drayer , dengan, dengan menggunakan bahan bakar minyak dan menggunakan bahan bakar batu bara.
menggunakan bahan bakar minyak dan menggunakan bahan bakar batu bara.
Menurut penelitian terhadap kualitas campuran aspal dari dua bahan bakar Menurut penelitian terhadap kualitas campuran aspal dari dua bahan bakar tersebut, campuran aspal yang menggunakan minyak sebagai bahan bakar lebih tersebut, campuran aspal yang menggunakan minyak sebagai bahan bakar lebih baik di
baik di banding dengan banding dengan menngunakan bahan menngunakan bahan bakar bakar batu batu bara. bara. Hal Hal ini ini disebabkandisebabkan abu pembakaran batu bara yang mempengaruhi mutu campuran aspal. Sebelum abu pembakaran batu bara yang mempengaruhi mutu campuran aspal. Sebelum membahas perjalanan agregat selanjutnya setelah
membahas perjalanan agregat selanjutnya setelah drayer drayer , perlu diketahui ketika, perlu diketahui ketika agregat masuk ke
agregat masuk ke drayer drayer terdapat tebung yang mengarah ke atas dan berlabuh ke terdapat tebung yang mengarah ke atas dan berlabuh ke dust kolektor
dust kolektor ..
Ini fungsinya mengambil kembali debu batu yang terbang ketika masuk ke Ini fungsinya mengambil kembali debu batu yang terbang ketika masuk ke drayer, abu batu yang berat masuk ke
drayer, abu batu yang berat masuk ke dust kolektor dust kolektor dan seterusnya masuk bersama dan seterusnya masuk bersama material yang telah dipanaskan di
material yang telah dipanaskan di drayer drayer menuju ke elvator sedangkan abu batu menuju ke elvator sedangkan abu batu yang ringan masuk kedalam cerobong asap pembuangan sebagai polusi. yang ringan masuk kedalam cerobong asap pembuangan sebagai polusi. Menyangkut tentang polusi, ada cara mengendalikan asap polusi yang diterapkan Menyangkut tentang polusi, ada cara mengendalikan asap polusi yang diterapkan di AMP ini, yaitu dengan menyiramkan air ke dalam cerobong asap guna di AMP ini, yaitu dengan menyiramkan air ke dalam cerobong asap guna meminimalisir efek polusi asap yang keluar dari ce
meminimalisir efek polusi asap yang keluar dari cerobong.robong. 4.
4. Elevator Elevator
Setelah agregat dari
Setelah agregat dari drayer drayer selanjutnya agregat masuk kedalam selanjutnya agregat masuk kedalam elevator elevator ,, yang mana fungsi
5.
5. ScreenScreen
Setelah dari elevator, agregat selanjutnya masuk ke
Setelah dari elevator, agregat selanjutnya masuk ke screen screen untuk dipisahkan untuk dipisahkan kembali sesuai ukuran
masing-kembali sesuai ukuran masing-masing agregat yaitu 3/4’’, 3/8’’, pasir dan amasing agregat yaitu 3/4’’, 3/8’’, pasir dan abu batu.bu batu. Maka dapat kita ketahui sendiri fungsi dari
Maka dapat kita ketahui sendiri fungsi dari screen screen itu sendiri. Di awal tadi kita telah itu sendiri. Di awal tadi kita telah menyinggung
menyinggung overflowoverflow, di, di screen screen ini lah tempat keluarnya agregat ini lah tempat keluarnya agregat yang berlebihanyang berlebihan dengan istilah terjadinya
dengan istilah terjadinya overflowoverflow..
Agregat yang berlebihan keluar melalui pipa yang berada pada
Agregat yang berlebihan keluar melalui pipa yang berada pada screen screen sesuai sesuai agregat
masing-agregat masing-masing, untuk masing-agregat 3/8”, pasir dan abu batu disatukan dalam 1masing, untuk agregat 3/8”, pasir dan abu batu disatukan dalam 1 pipa, untuk ¾
pipa, untuk ¾” tersendiri dan agregat lebih besar ¾” atau bukan agregat misalnya” tersendiri dan agregat lebih besar ¾” atau bukan agregat misalnya kayu dll menggunakan pipa tersediri.
kayu dll menggunakan pipa tersediri. 6.
6. Hot BinHot Bin
Setelah terkumpul sesuai ukuran masing-masing agregat di
Setelah terkumpul sesuai ukuran masing-masing agregat di screen screen selanjutnya agregat tersebut ke
selanjutnya agregat tersebut ke Hot Hot BinBin yang berfungsi menampung agregat yang berfungsi menampung agregat sementara dengan dipanaskan kembali dengan suhu mencapai 155
sementara dengan dipanaskan kembali dengan suhu mencapai 15500C sebelumC sebelum agregat itu ke penimbang. Dalam Hot bin terdapat 4 bin sesuai ukuran agregat itu ke penimbang. Dalam Hot bin terdapat 4 bin sesuai ukuran masing-masing. Untuk bin 1 untuk agregat ¾”, bin 2 untuk agregat 3/8”, bin 3 untuk abu masing. Untuk bin 1 untuk agregat ¾”, bin 2 untuk agregat 3/8”, bin 3 untuk abu batu, dan bin 4 un
batu, dan bin 4 untuk agregtuk agregat 1”.at 1”.
7.
7. TimbanganTimbangan
Setelah dari
Setelah dari hot binhot bin maka selanjutnya agregat ke penimbangan. Ini maka selanjutnya agregat ke penimbangan. Ini dimaksudkan untuk sebelum di mix agregat tersebut ditimbang sesuai presentase dimaksudkan untuk sebelum di mix agregat tersebut ditimbang sesuai presentase campuran aspal per 500 Kg. Untuk di hot bin
campuran aspal per 500 Kg. Untuk di hot bin jumlah total timbangan agregat kurangjumlah total timbangan agregat kurang dari 500 Kg karena ada aspal yang akan ditambahkan di mixer.
dari 500 Kg karena ada aspal yang akan ditambahkan di mixer. 8.
8. Mixer Mixer
Setelah agregat ditimbang maka selanjutnya agregat ke
Setelah agregat ditimbang maka selanjutnya agregat ke mixer mixer untuk untuk dicampur dengan aspal. Berbicara tentang aspal, aspal bersumber dari tangki aspal dicampur dengan aspal. Berbicara tentang aspal, aspal bersumber dari tangki aspal melewati pipa
melewati pipa (kettel)(kettel) ke penimbang tersendiri untuk aspal, kemudian ke ke penimbang tersendiri untuk aspal, kemudian ke mixer mixer .. Kondisi fisik aspal sebelum di
Kondisi fisik aspal sebelum di mix belum cair, maka untuk itu aspal mix belum cair, maka untuk itu aspal dipanaskan didipanaskan di tangki aspal sampai cair dengan suhu 150
tangki aspal sampai cair dengan suhu 15000C.C. Untuk bahan tambah campuran yaitu
Untuk bahan tambah campuran yaitu filler filler , di masukkan ke, di masukkan ke mixer mixer melalui melalui elevator tersendiri dan selanjutnya ke timbangan sendiri dan langsung ke
elevator tersendiri dan selanjutnya ke timbangan sendiri dan langsung ke mixer mixer untuk tercampur bersama aspal dan agregat yang lain.
9.
9. Pugmill Pugmill
Setelah tercampurnya aspal,
Setelah tercampurnya aspal, filler filler dan agregat maka selanjutnya campuran dan agregat maka selanjutnya campuran aspal tersebut ke
aspal tersebut ke pugmill pugmill .. Pugmill Pugmill itu sendiri berfungsi sebagai tempat pembuangan itu sendiri berfungsi sebagai tempat pembuangan aspal ke dum truck. Dengan ideal 1 kali bukaan
aspal ke dum truck. Dengan ideal 1 kali bukaan pugmill pugmill berat campuran aspal y berat campuran aspal yangang dihasilkan 500 Kg dengan suhu 150
BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan
Pengendalian operasi secara otomatis, maka semua operasinya sudah diatur Pengendalian operasi secara otomatis, maka semua operasinya sudah diatur secara otomatis dengan sistem komputerisasi,termasuk kontrol apabila ada secara otomatis dengan sistem komputerisasi,termasuk kontrol apabila ada kesalahan- kesalahan atau ketidakcocokan dan ketidaklancaran operasi dari satu kesalahan- kesalahan atau ketidakcocokan dan ketidaklancaran operasi dari satu atau beberapa bagian kegiatan/ operasi, misalnya temperatur agregat panas rendah atau beberapa bagian kegiatan/ operasi, misalnya temperatur agregat panas rendah maka terkontrol pada burnernya, misalnya ditingkatkan pemanasannya.
maka terkontrol pada burnernya, misalnya ditingkatkan pemanasannya.
3.2 Saran 3.2 Saran
Pada pengendalian operasi secara otomatis harus lebih teliti pengamatan alat Pada pengendalian operasi secara otomatis harus lebih teliti pengamatan alat --alat ukurnya serta hubungan-hubungan sirkuit dari per--alatan pencampur aspal
alat ukurnya serta hubungan-hubungan sirkuit dari peralatan pencampur aspal panaspanas (AMP) ke ruang pengendalian, karena besaran-besaran yang sudah diprogram bisa (AMP) ke ruang pengendalian, karena besaran-besaran yang sudah diprogram bisa saja bersalahan akibat sir
saja bersalahan akibat sirkuit yang terganggu, sehingga kemungkinkuit yang terganggu, sehingga kemungkinan produk akhiran produk akhir berada di luar spesifikasi yang sudah dirancang atau diformulasikan sebelumnya. berada di luar spesifikasi yang sudah dirancang atau diformulasikan sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA file:///D:/Kampus/tugas/bu%20naris/perkerasan%20jalan/AMP%20%28ASPHAL file:///D:/Kampus/tugas/bu%20naris/perkerasan%20jalan/AMP%20%28ASPHAL T%20MIXING%20PLANT%29.htm T%20MIXING%20PLANT%29.htm