• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Diagnosa Di Bidang Konservasi Gigi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Prosedur Diagnosa Di Bidang Konservasi Gigi"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Prosedur diagnosa di bidang konservasi gigi Prosedur diagnosa di bidang konservasi gigi a. Pemeriksaan Subjektif

a. Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari  pertolangan

 pertolangan pengobatan pengobatan atau atau sejumlah sejumlah infromasi infromasi rutin rutin yang yang berkaitan berkaitan dengan dengan data data pribadi,pribadi, riwayat medis, dan riwayat dental serta keluhan utama didapatkan dari pemeriksaan subyektif. riwayat medis, dan riwayat dental serta keluhan utama didapatkan dari pemeriksaan subyektif. Bany

Banyak ak paspasien ien yang yang menmenunjuunjukkakkan n tintingkatgkatan an nyenyeri ri yanyang g jeljelas as dan dan mermerasa asa tertertekatekan. n. PadPadaa umumnya nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit pulpa dan periradikuler  umumnya nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh penyakit pulpa dan periradikuler  yang

yang parparah ah dapdapat at memmempengpengaruaruhi hi konkondisdisi i fisfisik ik paspasienien. . AnAnamnamnesa esa yanyang g diadiajukjukan an adaadalahlah mengenai lokasi, asal nyeri, karakter dan keparahan nyeri yang dialami. Kemudian pertanyaan mengenai lokasi, asal nyeri, karakter dan keparahan nyeri yang dialami. Kemudian pertanyaan lan

lanjutjutan an menmengenagenai i spospontantanitnitas as dan dan durdurasi asi nyenyeri, ri, serserta ta stistimulmulus us yang yang mermerangsangsang ang ataatauu me

mereredadakan kan nynyerieri. . KeKepapararahahan n rarasa sa nynyeri eri dadan n obobatatoobatbatan an yayang ng didimiminum num papasisien en ununtutuk k  meredakan nyeri dan keefektifannya juga perlu diketahui. !akin intens nyerinya, makin besar  meredakan nyeri dan keefektifannya juga perlu diketahui. !akin intens nyerinya, makin besar  kemungkinan adanya penyakit irreversible. "yeri intens dapat timbul dari pulpitis ieversible kemungkinan adanya penyakit irreversible. "yeri intens dapat timbul dari pulpitis ieversible atau dari periodontitis atau abses apikalis akut. "yeri spontan yang bersama dengan nyeri atau dari periodontitis atau abses apikalis akut. "yeri spontan yang bersama dengan nyeri intens juga mengindikasikan adanya penyakit pulpa atau periradikuler yang parah. #$alton % intens juga mengindikasikan adanya penyakit pulpa atau periradikuler yang parah. #$alton % &o

&orabinejad, '(() rabinejad, '(() * )+)-.* )+)-.

Ada dua jenis anamnesa berdasarakan cara mendapatakannya * Ada dua jenis anamnesa berdasarakan cara mendapatakannya *

'.

'. Autoanamesa yAutoanamesa yaitu anamesa secara laitu anamesa secara langsung dari keterangan penderita angsung dari keterangan penderita sendiri.sendiri. .

. AllAlloanaoanamesmesa a yaiyaitu tu anaanamesmesa a titidak dak lanlangsugsung, ng, ketketeraerangan ngan diddidapat apat dardari i oraorang ng lailain n yanyangg mengetahui keluhan penderita.

mengetahui keluhan penderita. Pemeriksaan subjektif meliputi* Pemeriksaan subjektif meliputi*

'. Keluhan /tama Keluhan utama pada umumnya merupakan informasi pertama yang dapat '. Keluhan /tama Keluhan utama pada umumnya merupakan informasi pertama yang dapat diperoleh. Keluhan ini berupa gejala atau masalah yang dirasakan pasien dalam bahasanya diperoleh. Keluhan ini berupa gejala atau masalah yang dirasakan pasien dalam bahasanya sen

sendirdiri i yang yang berberkaikaitan tan dendengan gan kondkondisi isi yanyang g memmembuatbuatnya nya cepcepatatcepcepat at datdatang ang menmencaricari  perawatan.

 perawatan. Keluhan Keluhan utama utama hendaknya hendaknya dicatat dicatat dengan dengan bahasa bahasa apa apa adanya adanya menurut menurut pasien.pasien. #$alton % &orabinejad, '(() *

#$alton % &orabinejad, '(() *

)-. 0iwayat Kesehatan /mum Suatu riwayat kesehatan umum yang lengkap bagi pasien . 0iwayat Kesehatan /mum Suatu riwayat kesehatan umum yang lengkap bagi pasien terdiri atas data demografis rutin, riwayat medis, riwayat dental, keluhan utama, dan sakit terdiri atas data demografis rutin, riwayat medis, riwayat dental, keluhan utama, dan sakit yang sekarang diderita.

yang sekarang diderita.

a. 1ata 1emografis 1ata demografis mengidentifikasi karakteristik pasien. a. 1ata 1emografis 1ata demografis mengidentifikasi karakteristik pasien.

(2)

 b. 0iwayat !edis Karena suatu riwayat medis tidak dimaksudkan sebagai pemeriksaan klinis lengkap, pertanyaan medis janganlah terlalu luas. Buatlah formulir pemeriksaan yang berisi penyakit serius yang sedang dan pernah dialami. 2ika ditemukan adanya  penyakit fisik atau psikologis yang parah atau penyakit yang masih diragukan yang

mungkin mengganggu diagnosis dan perawatan kita, lakukanlah pemeriksaan lebih lanjut dan konsultasikan dengan profesi kesehatan lainnya.

c. 0iwayat 1ental 0iwayat dental merupakan ringkasan dari penyakit dental yang pernah dan sedang diderita. 3nformasi ini menyediakan informasi yang sangat berharga mengenai sikap pasien terhadap kesehatan gigi, pemeliharaan, serta perawatannya. 3nfromasi demikian tidak hanya berperan penting dalam penegakan diagnosis, melainkan berperan pula pada rencana perawatan. Kuesionernya hendaknya berisikan  pertanyaan mengenai gejala dan tanda, baik kini maupun di masa lalu. Pengambilan riwayat dental ini merupakan langkah teramat penting dalam menentukan diagnosis yang spesifik.#$alton % &orabinejad, '(() *

))+-B. Pemeriksaan 4bjektif

Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan fisik dan uji klinis

'. Pemeriksaan ekstraoral Penampilan umum, tonus otot, asimetri fasial, pembengkakan,  perubahan warna, jaringan parut ekstraoral, dan kepekaan atau nodus jaringan limfe servikal atau fasial yang membesar, merupakan indokator status fisik pasien. Pemeriksaan ekstraoral yang hatihati akan membantu mengidentifikasi sumber keluhan pasien serta adanya dan luasnya reaksi inflamasi rongga mulut.

. Pemeriksaan intraoral Bibir, mukosa oral, pipi, lidah, palatum, dan otototot serta semua keabnormalan diperiksa. Periksa pula mukosa alveolar dan gingivalcekatnya untuk  memeriksa apakah ada perubahan warna, terinflamasi mengalami ulserasi, atau mempunyai saluran sinus. Suatu stoma saluran sinus biasanya menandakan adanya pulpa nekrosis atau  periodontitis apikalis supuratif atau kadangkadang abses periodontium. 5igi geligi diperiksa untuk mengetahui adanya perubahan warna, fraktur, abrasi, erosi, karies, restorasi yang luas, atau abnormalitas lain. !ahkota yang berubah warna sering merupakan tanda adanya  penyakit pulpa atau merupakan akibat perawatan saluran akar yang telah dilakukan

(3)

a. Perkusi Perkusi dapat menentukan ada tidaknya penyakit periradikuler. 0espons positif  yang jelas menandakan adanya inflamasi periodontium. Karena perubahan inflamasi dalam ligament periodontium tidak selalu berasal dari pulpa dan dapat diinduksi oleh penyakit  periodontium, hasilnya harus dikonfirmasikan dengan tes yang lain. 6ara melakukan  perkusi dengan cara mengetukkan ujung kaca mulut yang diletakkan parallel atau tegak 

lurus mahkota pada bagian insisal atau oklusal.

 b. Palpasi /ntuk menentukan seberapa jauh inflamasi menyebar ke arah periapikal. 0espon  positif dari palpasi menandakan adanya inflamasi di daerah periradikuler. Palpasi dilakukan dengan cara menekan mukosa di atasa apeks dengan cukup kuat. Bagianbagian yang dipalpasi untuk menentukan adanya kelainan yaitu kelenjar saliva #submandibular-, &!2 dan limfa nodi.

c. &es status periodontal 1apat dilakukan dengan cara palpasi, perkusi, tes mobilitas gigi dan  probing.

d. &es vitalitas pulpa Ada berbagai macam tes untuk mengetahui kevitalan pulpa, yaitu*

'. &es termal &es dingin menggunakan larutan chlor etil yang dibasahkan pada cotton  palate. 0espon nyeri tajam dan sebentar akan timbul baik pada pulpa normal, pulpitis reversible maupun irreversible. Akan tetapi jika responnya cukup intens dan  berkepanjangan, pulpa biasanya telah mengalami peradangan irreversible. Sebaliknya jika pulpa nekrosis tidak akan memberikan respon. &es panas menggunakan gutta percha yang dipanaskan dan diaplikasikan pada permukaan fasial. Seperti halnya pada tes dingin, nyeri tajam dan sebentar menandakan pulpa vital atau peradangan reversible. 0espon hebat dan tidak cepat hilang adalah pulpitis irreversible. 2ika tidak ada respon menandakan pulpanya nekrosis.

. 7lectric Pulp &esting #7P&- 8al ini dilakukan dengan cara memberikan rangsang  berupa aliran elektrik pada gigi menggunakan alat yang disebut electric pulp tester.

Adanya respon positif menunjukkan pulpa masih vital, sedangkan respon negatif  menunjukka pulpa sudah tidak vital atau terjadinya nekrosis pulpa. Pada kondisi tertentu, tes ini dapat mengakibatkan salah diagnosa, misalnya pada kondisi gigi dengan akut alveolar abses, terjadinya kontak dengan gingival, trauma gigi yang  baru, restorasi yang cukup besar.

(4)

 +. &es kavitas 1ilakukan dengan cara menggunakan bur high speed nomer ' dan  yang disertai dengan pemakaian water coolant. Pasien tidak dianastesi pada  pemeriksaan ini, tujuannya untuk mendapatkan gambaran ada tidaknya rasa sakit  pada saat tes. 0asa nyeri menandakan pulpa vital. &ujuan tes ini terutama menentukan kavitas preparasi. 2ika pada saat tes tidak terasa nyeri, maka kavitas  preparasi dilanjutkan terus sampai ruang pulpa dan melakukan perawatan endodonsi.  9. &es jarum miller &es ini dilakukan jika kavitas sudah perforasi pulpa.2ika kavitas  belum perforasi maka dilakukan tes thermal dingin dan panas terlebih dahulu. &es ini dilakuakan dengan memasukkan jarum miller ke dalam kavitas dan diteruskan ke saluran akar sampai timbul rasa sakit. Bila tidak terasa sakit, lanjutkan sampai  panjang ratarata gigi menurut 3ngle, kemudian hentikan. Bila ujung jarum miller   belum menyampai apikal gigi namun sudah terasa sakit berarti gigi masih vital,

namun jika ujung jarum miller sudah mencapai apikal gigi tidak terasa sakit berarti gigi sudah non vital.

 6. Pemeriksaan 0adiografis

a. Periapeks :esi periradikuler yang disebabkan oleh pulpa biasanya memiliki empat karakteristik yaitu

#'- hilangnya lamina dura di daerah apeks,

#- radiolusensi tetap terlihat di apeks bagaimanapun sudut pengambilannya, #+- radiolusensi menyerupai suatu hanging drop; dan

#9- a. biasanya nekrosisnya pulpa telah jelas. :esi radiolusen yang terbentuk  sempurna disebabkan oleh hasil dari suatu pulpa yang nekrosis. Suatu radiolusensi yang cukup besar di daerah periapeks dengan gigi yang pulpanya vital adalah bukan berasal dari lesi endodonsi melainkan struktur normal atau  penyakit nonendodonsi. Perubahan juga bisa berupa radioopak. 6ondensing

osteitis adalah reaksi yang jelas terhadap pulpa atau inflamasi periradikuler dan mengakibatkan peningkatan dalam tulang medulla.

b. Pulpa 8anya sedikit keadaan patologis khusus yang berkaitan dengan pulpitis ireversibel terlihat secara radiografis. Suatu pulpa yang terinflamasi dengan aktivitas dentinoklast dapat memperlihatkan pembesaran ruang pulpa yang  berubah abnormal dan merupakan tanda patologis dari resorpsi

(5)

interna.kalsifikasi yang menyebar luas dalam kamar pulpa menunjukkan adanya iritasi dengan derajat rendah yang sudah berjalan lama #tidak harus suatu pulpitis ireversibel.- #$alton % &orabinejad, '(() * <+<

Referensi

Dokumen terkait