• Tidak ada hasil yang ditemukan

korelasi-data-spt-vs-cpt

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "korelasi-data-spt-vs-cpt"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KORELASI HASIL PERCOBAAN CPT DENGAN SPT KORELASI HASIL PERCOBAAN CPT DENGAN SPT

PADA LOKASI PUSAT KOTA PEKANBARU PADA LOKASI PUSAT KOTA PEKANBARU

Rony Ardiansyah *) Rony Ardiansyah *)

*) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Pekanbaru *) Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Islam Riau, Pekanbaru

Abstrak  Abstrak   Diperkira

 Diperkirakan bahwa antara kan bahwa antara 90 sampai 95 90 sampai 95 persen dari rancang pondasi konvensional persen dari rancang pondasi konvensional  di kota Pekanbaru dirancang dari data Sondir atau Cone Penetration Test (CPT), di kota Pekanbaru dirancang dari data Sondir atau Cone Penetration Test (CPT),   sed

  sedangkangkan an kurakurang ng lebilebih h 10 10 perpersen sen yang pada yang pada umumnumumnya ya bangbangunan diatas empat unan diatas empat  lant

lantai ai pondpondasinasinya ya diradirancanncang g dengdengan an data CPT data CPT ditditambaambah h dengdengan an data Standadata Standard rd    Pen

  Penetraetration Test tion Test (SPT(SPT). ). DalaDalam m tultulisan ini isan ini diladilakukakukan n kajikajian an korekorelasi nilai lasi nilai hasihasil l   percobaan “Soil Investi

 percobaan “Soil Investigation” antara alat CPT gation” antara alat CPT dan SPT. Percobaan dilakukan padadan SPT. Percobaan dilakukan pada empat lokasi di pusat

empat lokasi di pusat kota Pekanbaru, sehingga dapat diperoleh angka konversi darikota Pekanbaru, sehingga dapat diperoleh angka konversi dari hasil percobaan dengan menggunakan kedua jenis alat tersebut.

hasil percobaan dengan menggunakan kedua jenis alat tersebut. Kata Kunci : korelasi, cone penetration test, standard penetration test Kata Kunci : korelasi, cone penetration test, standard penetration test Abstract

Abstract  Estimate

 Estimated that d that among 90 until 95 among 90 until 95 percentagpercentage of e of designing conventdesigning conventional foundatian inional foundatian in town Pekanbaru designed from Sounding or Cone Penetration Test (CPT), while town Pekanbaru designed from Sounding or Cone Penetration Test (CPT), while more or less 10

more or less 10 percentapercentage which is ge which is generally above buildigenerally above building of four ng of four foundatifoundation floor on floor  is designed with CPT data added with the of

is designed with CPT data added with the of Standard PenetStandard Penetration Test (SPT). In thisration Test (SPT). In this articl

article e is conducted by is conducted by study corellatiostudy corellation n assess result of assess result of attempt “Soil Investigatiattempt “Soil Investigation”on” by

by SPSPT T dadan n CPTCPT, , atattemtempt pt conconducducted ted at at fofour ur lolocatcatioion n in in dowdowntontown wn PePekankanbarbaru.u. Obtainab

Obtainable so le so that a number convert from that a number convert from attempt result by utilizing both types of theattempt result by utilizing both types of the appliance.

appliance.

Keyword : corellation, cone penetration test, standard penetration test Keyword : corellation, cone penetration test, standard penetration test 1

1. . PEPENNDDAAHHUULLUUAANN

Penetrometer yang di dipakai di Pekanbaru secara luas hanyalah alat sondir 

Penetrometer yang di dipakai di Pekanbaru secara luas hanyalah alat sondir  (Dutch(Dutch  Penetrometer / Dutch Deep Sounding Aparatus)

 Penetrometer / Dutch Deep Sounding Aparatus), yaitu suatu alat statis yang berasal, yaitu suatu alat statis yang berasal dari Negeri Belanda.

dari Negeri Belanda.   Ala  Alat t Cone Cone PenePenetrattration ion Test Test  (CPT) setengah berat(CPT) setengah berat (medium(medium weight)

weight) dengan pengukuran nilai konis bisa mencapai 150 kg/cmdengan pengukuran nilai konis bisa mencapai 150 kg/cm22,, ini sering terjadiini sering terjadi

ham

hambatbatan an sehsehingingga ga penpenyonyondirdiran an harharus us dibdiberherhententikaikan n ketketika ika ditditemuemukan kan kaykayu u dandan  batuan atau lapisan tanah yang padat (tetapi lapisan ini relatif sempit) atau berhenti  batuan atau lapisan tanah yang padat (tetapi lapisan ini relatif sempit) atau berhenti

kar

karena ena kedkedalaalaman man teltelah ah melmelebiebihi hi 30 30 metmeter, er, karkarena ena kenkendaldala a tentenaga aga manmanusiusia a yanyangg melaksanakannya.

melaksanakannya. Dengan

Dengan Standard Penetration Test Standard Penetration Test  (SPT), suatu percobaan dinamis yang berasal dari(SPT), suatu percobaan dinamis yang berasal dari Am

Amerierika ka SeSeririka ka SeSeririkakat t (d(di i pepekakanbnbararu u didikekenanal l dedengngan an “B“Bor or MeMesisin”n”). ). DeDengnganan menggunakan alat ini, disatu sisi memungkinkan untuk mencapai kedalaman sesuai menggunakan alat ini, disatu sisi memungkinkan untuk mencapai kedalaman sesuai dengan yang kita kehendaki juga dapat mencapai kedalaman lebih dari 100 meter dan dengan yang kita kehendaki juga dapat mencapai kedalaman lebih dari 100 meter dan dapat menembus lapisan kayu ataupun tanah yang relatif padat. Namun disisi lain dapat menembus lapisan kayu ataupun tanah yang relatif padat. Namun disisi lain hasil percobaan SPT ini selalu dianggap perkiraan kasar saja, bukan nilai-nilai yang hasil percobaan SPT ini selalu dianggap perkiraan kasar saja, bukan nilai-nilai yang

(2)

teliti. Umumnya hasil percobaan CPT seperti alat sondir dapat dipercaya daripada hasil percobaan SPT tersebut.

2. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian dan analisis perhitungan korelasi hasil percobaan CPT dan SPT ini dilakukan dengan asumsi-asumsi sebagai berikut :

1. Data yang ada pada lokasi percobaan CPT dan SPT tidak berada pada titik  yang sama melainkan pada titik terdekat yang dianggap mewakili (jarak titik  CPT dan SPT ±10 m)

2. Karena percobaan tidak pada titik yang sama, maka pengambilan nilai SPT & CPT diambil tidak persis pada kedalaman yang sama, melainkan pada kedalaman yang sama dengan toleransi ±0,5 meter (atau nilai yang logis  berdasarkan pengamatan terhadap grafik CPT dan SPT).

3. Untuk mendapatakan nilai korelasi, dilakukan dengan pendekatan “ Regresi  Linier” terhadap data yang dengan bantuan microsoft excel.

4. Nilai perlawanan konus (qc) dari percobaan CPT adalah sebesar empat kali nilai N pada percobaan SPT dari Terzaghi dan Peek hanya dipakai sebagai tolok ukur saja atau perbandingan dengan nilai korelasi yang akan diperoleh. 3. CARA KERJA ALAT CPT, SPT

Dengan alat sondir (CPT) ini, ujungnya ditekan langsung kedalam tanah sehingga lubang bor tidak diperlukan. Ujung bor tersebut yang berbentuk konis (kerucut) dihubungkan pada suatu rangkaian stang-dalam, dan casing luar ( juga disebut pipa sondir) ditekan ke dalam tanah dengan pertolongan suatu rangka dan dongkrak yang dijangkarkan pada permukaan tanah. Ujung konis yang merupakan sebuah kerucut (menurut ASTM D 3441 mempunyai ujung 60° dengan luas penampang 10 cm2

dengan diameter dasar 35,7 mm), ditekan kebawah dengan suatu rangkaian stang dalam dan casing luar. Kemudian diadakan pembacaan pada manometer (data yang didapat tahanan ujung qc) untuk setiap penekanan pipa sedalam 20 cm. Penyondiran diberhentikan pada keadaan tekanan manometer tiga kali berturut-turut melebihi 150 kg/cm2atau kedalaman maksimum 30 meter.

Cara melakukan percobaan pada alat SPT sebagai berikut: Suatu alat yang dinamakan :”split spoon samper” dimasukkan kedalam tanah dasar lubang bor  dengan memakai beban penumbuk  (drive weight) seberat 140 pound (63 kg) yang dijatuhkan dari ketinggian 30 inchi (76 cm). Setelah “split spoon samper” dimasukkan 6 inchi (15 cm), jumlah pukulan ditentukan untuk memasukkannya 12 inchi (30,5 cm) berikutnya. Jumlah pukulan disebut N (N number or N value) dengan satuan pukulan/kaki (blow per foot). Pemboran menunjukkan “penolakan” dan   pengujian diberhentikan apabila ; diperlukan 50 kali pukulan untuk setiap  pertambahan 150 mm, atau telah mencapai 100 kali pukulan, atau pukulan

berturut-turut tidak menunjukkan kemajuan. 4. LOKASI DAN DATA CPT,SPT

Pengumpulan data diambil dari empat lokasi pembangunan di pusat kota Pekanbaru. Lokasi tersebut adalah : lokasi pertama pada pembangunan Kantor Trakindo di jalan Soekarno-Hatta, lokasi kedua pada pembangunan Rumah Sakit Santa Maria di jalan

(3)

Jenderal Ahmad Yani, lokasi ketiga pada pembangunan Mall Pekanbaru di jalan Jenderal Sudirman, lokasi keempat pada pembangunan gedung Tabrani RAB jalan Jenderal Sudirman. Peta lokasi tersebut dapat dilihat pada peta di bawah ini :

Jl. M. Yamin Jl. Riau Jl. Teuku Umar  Jl . Je n d . S u d ir m e n Jl . S o e ka rn o -H a tt a Jl . Je n d . A . Y a n i Jl. Gajah Mada Jl. Cut Nyak Dien Jl. Pattimura Jl. Tuanku Tambusai R A B H o sp ita l MAL Pekanbaru R S S a n ta M a ri a T ra ki n d o Jl. Cempaka K a n to r G u b e rn u r Taman Makam Pahlawan LOKASI 2 LOKASI 1 LOKASI 3 LOKASI 4

(4)

Adapun data CPT dan SPT yang dikumpulkan pada keempat lokasi tersebut dapat dilihat pada lampiran A & B

5. ANALISIS DATA

•  Nilai qc korelasi diperoleh dari rata-rata tiga buah nilai qc pada kedalaman sesuai dengan kedalaman nilai N dengan toleransi seperti disebutkan diatas (lihat tabel 5.1)

Tabel 5.1 Koreksi rata-rata nilai qc berdasarkan kedalaman Bor mesin (nilai N) Gedung Trakindo (Lokasi 1) Gedung Santa Maria (Lokasi 2)

 N o Kedalaman N qc ekivalen qc.rata-rata No Kedalaman N qc ekivalen qc.rata-rata 1 0 0 1 0 0 10 12 2 2.00 - 2.45 7 28 19.33 2 2.00 - 2.45 3 12 14.67 20 20 15 7 3 4.00 - 4.45 27 50 40.00 3 4.00 - 4.45 5 6 6.67 55 7 120 50 4 6.00 - 6.45 22 85 96.67 4 6.00 - 6.45 8 47 49.67 85 52 160 30 5 8.00 - 8.45 24 140 148.67 5 8.00 - 8.45 9 45 42.33 146 52 160 65 6 10.6 - 10.05 28 145 155.00 6 10.6 - 10.05 10 75 75.00 160 85 50 7 12.00 - 12.45 13 35 43.33 45 30 8 14.00 - 14.45 45 35 35.00 40 35 9 16.00 - 16.45 12 3 27.00 43 43 10 18.00 - 18.45 8 40 39.67 36

(5)

Gedung Pekanbaru Mall (lokasi 3) Gedung RAB Hospital (lokasi 4) No Kedalaman N qc ekivalen qc.rata-rata No Kedalaman N qc ekivalen qc.rata-rata 1 0 0 1 0 0 13 6 2 2.00 - 2.45 2 16 15 2 2.00 - 2.45 2 8 7.6666667 16 9 20 17 3 4.00 - 4.45 3 18 16 3 4.00 - 4.45 4 12 13.666667 10 12 10 30 4 6.00 - 6.45 3 10 10 4 6.00 - 6.45 6 50 35 10 25 13 98 5 8.00 - 8.45 5 18 22 5 8.00 - 8.45 18 50 57.666667 35 25 65 85 6 10.6 - 10.05 22 75 68.333333 6 10.6 - 10.05 10 19 43 65 25 55 19 7 12.00 - 12.45 24 40 56.666667 7 12.00 - 12.45 7 25 49.666667 75 105 105 8 14.00 - 14.45 30 115 116.66667 130 155 9 16.00 - 16.45 11 150 151 148

• Hasil nilai qc korelasi diplotkan pada grafik untuk masing-masing lokasi, dan diperoleh persamaan regresi linear pada masing-masing titik (lihat grafik 5.1 s/d Grafik 5.5).

Tabel 5.2 Korelasi data SPT (N) dan CPT (qc)

No Dalam

Trakindo S.Maria P.Mall T. Rab Trakindo S.Maria P.Mall T. Rab

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2.00 - 2.45 7 3 2 2 19.33 14.666667 15 7.6666667 3 4.00 - 4.45 27 5 3 4 40.00 6.6666667 16 13.666667 4 6.00 - 6.45 22 8 3 6 96.67 49.666667 10 35 5 8.00 - 8.45 24 9 5 18 148.67 42.333333 22 57.666667 6 10.6 - 10.05 28 10 22 10 155.00 75 68.333333 43 7 12.00 - 12.45 35 13 24 7 43.333333 56.666667 49.666667 8 14.00 - 14.45 41 12 30 18 27 116.66667 9 16.00 - 16.45 24 8 11 18 39.666667 151 SPT (N) Tahanan konus (qc)

(6)

Grafik & Persamaan (Trakindo)

y = 4.2906x 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 5 10 15 20 25 30 N (SPT)    q  c    (    C    P    T    )

Grafik 5.2 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT pada lokasi 1

Grafik 5.1 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT (ekivalen gabungan data) Grafik persamaan (data digabung)

y = 4.1109x 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 0 5 10 15 20 25 30 35 (N) SPT    (    q  c    )    C    P    T

(7)

Grafik & Persamaan (S. Maria) y = 4.284x 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 2 4 6 8 10 12 14 N (SPT)    q  c    (    C    P    T    )

Grafik 5.3 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT pada lokasi 2

Grafik & Persamaan (P.Mall)

y = 3.8733x 0 20 40 60 80 100 120 140 160 0 5 10 15 20 25 30 35 N (SPT)   q   c    (    C    P    T    )

Grafik 5.4 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT pada lokasi 3

Grafik & Persamaan (T.Rab)

y = 3.9616x 0 10 20 30 40 50 60 70 80 0 5 10 15 20 N (SPT )    q  c    (    C    P    T    )

(8)

6. KESIMPULAN DAN SARAN

• Angka korelasi yang diperoleh tidak begitu berbeda dengan analisis Terzaghi dan Peek yakni, lokasi 1 qc = 4,1109 N, lokasi 2 qc = 4,284 N, lokasi 3 qc = 3,8733 N, lokasi 4 qc = 3,9016 N

• Rata- rata nilai dari hasil penelitian didapat suatu angka korela ekivalen yakni; qc = 4,1109 N ( oleh Terzaghi dan Peek, qc = 4 N)

• Khusus untuk pusat kota Pekanbaru sesuai dengan hasil penelitian nilai qc = 4  N cukup akurat untuk dipergunakan.

• Disarankan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut dengan metoda lain ataupun dengan metoda yang sama, tetapi dengan mempergunakan sample yang lebih banyak, serta pada lokasi yang berbeda.

7. DAFTAR PUSTAKA

• Anonim, “Laporan Hasil Penyelidikan Tanah”  , Dinas Permukiman

dan Prasarana Wilayah Propinsi Riau, Pekanbaru, 2001

• Anonim, “Laporan Hasil Penyelidikan Tanah”  , C.V Moment Area,

Pekanbaru, 2003

• Anonim, “Soil Investigation Report” , P.T. Parastya Lasgrama,

Medan, 2003

• L.D. Wesley, “Mekanika Tanah”  , Badan Penerbit Pekerjaan Umum,

Jakarta, 1977

• L. Taulu, Ir dkk, “Mekanika Tanah & Teknik Pondasi”  , P.T.

Pradya Paramita, Jakarta, 1984

• Josep E.Bowles, “Analisa dan Desain Pondasi”  , Edisi keempat Jilid 1, Erlangga, Jakarta, 1991

• Yulizar Yacob, Y. Gunawan A, “Penuntun Praktis Praktikum Pada

Gambar

Tabel 5.2 Korelasi data SPT (N) dan CPT (qc)
Grafik 5.2 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT  pada lokasi 1
Grafik 5.3 Persamaan Regresi Linier hubungan qc dan SPT  pada lokasi 2

Referensi

Dokumen terkait

22 Untuk menghitung daya dukung pondasi tiang pancang berdasarkan data SPT menggunakan metode Aoki De Alencar dapat dilihat sebagai berikut: Qp = qb.Ap Qs = f.As Qu = Qp + Qs Qi =