STA
STANDAR
NDAR PROSEDUR
PROSEDUR OPERASIONAL PERSIA
OPERASIONAL PERSIAPA
PAN PASIEN
N PASIEN
BRONKOSKOPI
BRONKOSKOPI
PENGERTIAN PENGERTIAN
Bronkhoskopi adalah pemeriksaan visual jalan nafas atau saluran pernafasan paru yaitu Bronkhoskopi adalah pemeriksaan visual jalan nafas atau saluran pernafasan paru yaitu bronkus.
bronkus.
Fiber optic bronkhoskopi merupakan alat berupa tabung yang tipis panjang dengan Fiber optic bronkhoskopi merupakan alat berupa tabung yang tipis panjang dengan diameter 5-6 mm, merupakan saluran untuk tempat penyisipan peralatan tambahan yang diameter 5-6 mm, merupakan saluran untuk tempat penyisipan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendapatkan sample dahak ataupun jaringan. Biasanya, 55 cm dari total digunakan untuk mendapatkan sample dahak ataupun jaringan. Biasanya, 55 cm dari total panjang
panjang FOB FOB mengandung mengandung serat serat optic optic yang yang memancarkan memancarkan cahaya. cahaya. jung jung distal distal FOBFOB memiliki sumber cahaya yang dapat memperbesar !"## dari !### lapangan pandang yang memiliki sumber cahaya yang dapat memperbesar !"## dari !### lapangan pandang yang di
diprproyoyekeksisikakan n ke ke lalayyar ar vividedeo o atatau au kakamemerara. . $$aabubungngnynya a sasangngat at flflekeksisibebel l sesehihingnggaga memungkinkan operator untuk melihat sudut !6##-!%## keatas dan !###-!&## ke ba'ah. (al memungkinkan operator untuk melihat sudut !6##-!%## keatas dan !###-!&## ke ba'ah. (al ini
ini memmemungungkinkinkan kan brobronkhnkhoskoskopiopist st FOB FOB untuntuk uk melmelihaihat t ke ke segmsegmen en yanyang g leblebih ih keckecil il dandan segmen sub cabang bronkus ke atas dan ke ba'ah dari bronkus utama, dan juga ke depan segmen sub cabang bronkus ke atas dan ke ba'ah dari bronkus utama, dan juga ke depan belakang )anterior dan superior*.
belakang )anterior dan superior*.
TUJUAN TUJUAN
$u
$ujuan juan diadiagnognostik stik menmencakcakup up pempemerikeriksaasaan n jarijaringangan, n, evalevaluasuasi i lanlanjut jut tumtumor or untuntuk uk memungkinkan bedak reseksi, pengumpulan spesimen jaringan untuk keperluan diagnosa, memungkinkan bedak reseksi, pengumpulan spesimen jaringan untuk keperluan diagnosa, dan evaluasi tempat perdarahan. +ementra bronkoskopi terapeutik dilakukan untuk tujuan dan evaluasi tempat perdarahan. +ementra bronkoskopi terapeutik dilakukan untuk tujuan mengangkat benda asing, mengangkat sekresi yang kental dan banyak, pengobatan atelektasis mengangkat benda asing, mengangkat sekresi yang kental dan banyak, pengobatan atelektasis pascaoperatif, dan menghancurkan dan mengangkat lesi. $
pascaoperatif, dan menghancurkan dan mengangkat lesi. $ujuan dan keuntunujuan dan keuntungan pemeriksaangan pemeriksaan ini adalah melihat langsung trakea dan broncus untuk mendeteksi adanya tumor, benda asing, ini adalah melihat langsung trakea dan broncus untuk mendeteksi adanya tumor, benda asing, kerusakan saraf atau struktur lain atau kelainan-kelainan lain. isamping itu juga dapat kerusakan saraf atau struktur lain atau kelainan-kelainan lain. isamping itu juga dapat berfungsi sebagai biopsi untuk mengambil conto
berfungsi sebagai biopsi untuk mengambil contoh jaringan.h jaringan.
INDIKASI INDIKASI
nd
ndikaikasi si dardari i brobronkonkoskoskopi pi adaladalah ah untuntuk uk memmembanbantu tu daldalam am menmenegaegakkakkan n diadiagnognosis,sis, sebagai terapeutik serta evaluasi pre operatif post operatif.
sebagai terapeutik serta evaluasi pre operatif post operatif. !.
!. nndidikakasi diasi diagngnosostitik k aa.. BBaattuukk
b.
b. Batuk darah yang tidak diketahui penyBatuk darah yang tidak diketahui penyebabnyaebabnya c.
d. 1ambaran foto thorak yang abnormal e. Obstruksi dan atelektasis
f. 2danya benda asing dalam saluran nafas g. 3emeriksaan broncoalveolar lavage )B24*
h. 4myphadenopathy atau masa intrabronkial pada intra toraks i. arsinoma bronkus
j. 2da bukti sitologi atau masih terdangka k. 3enentuan derajat karsinoma bronkus l. Follo' up karsinoma bronkus
". ndikasi terapi
a. engeluarkan sekretgumpalan mukus yang tertahan penyebab atelektasis, pneumonia, dan abses paru
b. engeluarkan benda asing pada trakeobronkial c. 3emasangan stent pada trakeobronkial
d. ilatasi bronkus dengan menggunakan balomn e. ista pada mediastinum
f. ista pada bronkus
g. engeluarkan sesuatu dengan bronkospi h. Brachyteraphy i. 4aser therapy j. 2bses paru k. $rauma dada l. $herapeutic lavage PERSIAPAN ALAT
!. eja anestesi dan premedikasi ". 4ampu kepala
&. aca tenggorok )keel spiegel* 7. 8ylocain spray !#9
5. 4ampu spiritus
6. isposibble spuit 5 cc :. $ongue spatel
%. +puit instilasi
;. <ucing berisi lidocain "9
!#. Obat-obatan sulfas atropin dan dipenhydramin !!. ispossible spuit 5# cc, !# cc, 5 cc
!". <ucing berisi 3= !&. (andscoon
!7. Botol penampung 'ashing
!5. 2lat untuk aspirasi biopsi, alat untuk forcep biopsi, alat untuk brushing, alat untuk bronkhoskopi
!6. 2lkohol ;#9 !:. Formalin cair !#9 !%. assa dan tissue !;. Object glass
"!. Obat-obatan emergency )pethidin, adrenalin, kalmethason, mid0olam, aminophylin, valium, transamin, epidrin, alupent, dll*
"". $abung oksigen dan masker oksigen "&. +uction
PERSIAPAN PASIEN
!. nformasi berkaitan dengan ri'ayat penyakit sebelumnya, penyakit sekarang, kondisi fisik dan mental penderita dan ri'ayat reaksi alergi terhadap yang akan digunakan untuk tindakan bronkoskopi.
". emberikan informasi kepada penderita tentang tahapan yang kan dilakukan mulai dari persiapan bronkoskopi sampai pasca bronkoskopi, penjelasan tentang tindakan anestesi yang dilakukan dan efek anestesi yang dirasakan penderita.
&. 3ersiapan fisik antara lain >
a. 3uasa mininal 6 jam sebelum dilakukan tindakan.
b. $est lidocain "9 #,! cc diberikan intracutan dan dibaca setelah !5 menit. 7. 3ersiapan penunjang
a. Foto thoraks 23 lateral b. Faal paru c. ?< @ !### cc d. FA?! @ %## cc e. 3aO" @ 65 mm(1 f. Faal hemostasis g. (b @ !# gr9 h. A1 PROSEDUR KERJA $ahap
!. iberikan motivasi tentang tujuan dan akibat yang mungkin timbul dari tindakan bronkhoskopi, diharapkan penderita kooperatif agar tindakan ini berhasil secara
maksimal.
". enandatangani surat persetujuan tindakan, baik oleh penderita maupun keluarganya. &. Observasi tanda-tanda vital.
$ahap
!. $est lidocain "9 #,! cc intracutan dan dibaca setalah !5 menit.
". iberikan dypenhydramin ! cc )!# mg* dan sulfas atropin " amp )#,5 mg* intramuscular dan ditunggu selama &# menit.
&. 4epas gigi palus terlebih dahulu agar tidak tertelan saat penderita batuk atau selama tindakan bronkhoskopi dilakukan.
7. +esudah &# menit dilakukan lokal anestesi dengan pemberian ylocain spray !#9 pada pangkal lidah dengan dosis tidak boleh lebih dari "# kali semprotan.
5. nstilasi lidocain "9 sebanyak 7-6 cc pada plika vokalis dan trakea. 3emakaian lidocain tidak boleh lebih dari 7## mg.
6. 3enderita ditidurkan di meja operasi dengan posisi supinasi dan mata ditutup dengan mitella.
:. 3asang oymeter untuk memonitor nadi dan saturasi oksigen. %. iberikan oksigen " lpm melalui nasal kanul.
;. outh piece )pengaman gigi* dipasang, selanjutnya operator memasukkan ujung bronkhoskopi yang sudah diolesi jelly ke dalam mulut melalui mouth piece.
!#. 3osisi pera'at berdiri di sebelah kiri penderita dan dokter untuk meudahkan membantu pelaksanaan tindakan tersebut.
!!. +kop masuk ke dalam plika vokalis, trakea, karina utama, bronkus dan cabang-cabangnya.
!". 3ada cabang bronkus yang diduga ada kelainan dilakukan pengambilan specimen.
a.2spirasi biopsi. 3engambilan specimen dengan cara memasukkan jarum panjang di tempat yang dicurigai ada keganasan, dihisap dengan dispossible spuit 5# cc dan specimen disemprotkan di atas object glass.
b. Biopsi forcep. 3engambilan jaringan dengan memakai forcep. Forceps diarahkan ke tempat yang dicurigai adanya keganasan, mulut forceps dibuka dan ditancapkan ke jarigan tersebut dan ditutup.
c.Bronkial brushing. ilakukan sikatan di tempat yang dicurigai adanya keganasan atau keradangan untuk mendapatkan bahan pemeriksaan. (asil sikatan di oleskan pada ojek glass yang sudah disediakan.
d. Bronkial 'ashing. ilakukan pencucian di tempat yang dicurigai adanya keganasan dan dilakukan sesudah biopsi. 3encucian pada luka diharapkan terdapat sisa-sisa jaringan yang ikut dalam cairan bilas tersebut.
KOMPLIKASI
3ada umumnya FOB mempunyai batas kemampuan yang tinggi dengan angka mortality #-#,79 dengan komplikasi mayor )perdarahan pada 'aktu dilakukan biopsi, depresi pernafasan, henti jantung, aritmia, dan pneumothoraks* C ! 9 pada 'aktu tindakan bronkonskopi. omplikasi akibat premedikasi adalah>
!. epresi pernapasan ". (ipotensi &. +inkope 7. (enti nafas 5. +pasme laring 6. 1agal nafas :. 3neumonia %. 3neumothoraks ;. 3erdarahan
!#. (enti jantung )cardiac arrest* !!. $akikardia
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL TERAPI OKSIGENASI
Pengertian
$erapi oksigen merupakan suatu terminologi untuk penggunaan oksigen sebagai bahan farmakologis utama yang diberikan pada individu tertentu berkaitan dengan penyakitnya, baik akut maupun kronik, dalam jumlah, cara, dan durasi tertentu demi meringankan gejala penyakit dasar, meningkatkan kualitas hidup, atau berkaitan dengan prognosis yang lebih baik bilamana terapi tersebut diberikan. $erapi oksigen telah lama dikenal )kurang lebih ! abad yang lalu*, khususnya bagi pasien-pasien dengan gangguan kardiopulmoner akut.
3ada terapi ini, oksigen yang diberikan konsentrasinya harus lebih tinggi daripada udara atmosfer atau fraksi oksigen lebih dari "!9. 3emberian oksigen ini dapat dilakukan dengan memasang nasal atau masker ke saluran pernapasan pasien lalu menghubungkan dengan tabung oksigen.
Tujuan
$ujuan utama pemberian terapi oksigen adalah untuk mempertahankan 3aO"@ 6#
mm(g atau +aO"@ ;#9 dan mencegah dan mengatasi hipoksia jaringan dan beban kerja
kardiorespirasi yang berlebih )3erry D 3otter, "##6*. +elain itu, terapi oksigen juga dapat meningkatkan bersihan napas klien, mencegah infeksi, dan meningkatkan rasa nyaman pada klien.
Indikasi
$erapi ini dilakukan pada penderita> !. lien anoksia atau hipoksia
". elumpuhan alat-alat pernapasan
&. +elama dan sesudah dilakukan narcose umum 7. endapat trauma paru
5. $iba-tiba menunjukkan tanda-tanda shock, dispneu, cyanosis, apneu 6. alam keadaan coma.
Beberaa A!at "ang Digunakan untuk Terai Oksigen Terai Oksigen dengan Kanu!a Nasa!
Pengertian
anula nasal )prongs* merupakan alat sederhana untuk pemberian oksigen dengan memasukkan dua cabang kecil kedalam hidung. anula nasalnasal kanul berguna untuk memberikan kira-kira "7-779 oksigen dengan kecepatan aliran !-6 4menit )aliran yang lebih dari 64menit tidak menghantarkan oksigen lebih banyak*. anula nasal mudah dipasang dan tidak mengganggu kemampuan klien untuk makan atau berbicara. anula nasal juga relatif nyaman karena memungkinkan kebebasan pergerakan dan toleransi dengan baik
oleh klien. Indikasi
Easal kanul diberikan pada pasien 33O )3aru-3aru Obstruksi ronik*. K#ntraindikasi
!. 3ada klien yang terdapat obstruksi nasal
". 3ada klien yang membutuhkan kecepatan aliran @6 4menit dan konsentrasi @779 Prinsi
!. anula nasal untuk mengalirkan oksigen dengan kecepatan aliran !-6 4menit, untuk aliran ringanrendah biasanya hanya "-& liter menit yang digunakan.
". embutuhkan pernapasan hidung.
&. $idak dapat mengalirkan oksigen dengan konsentrasi @ 779. Persiaan A!at
!. anula nasal ". +elang oksigen &. (umidifier 7. /ater steril
5. $abung oksigen dengan flo'meter 6. 3lester
Pr#sedur
!. 3eriksa program terapi medic ". capkan salam terapeutik &. 4akukan evaluasivalidasi
7. elaskan prosedur yang akan dilakukan. 5. <uci tangan
6. 3ersiapkan alat
:. aji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas. %. +ambungkan kanula nasal keselang oksigen dan ke sumber oksigen.
;. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.
a. +elang tidak tertekuk dan sambungan paten. b. 2da gelembung udara pada humidifier.
c. $erasa oksigen keluar dari kanula.
!#. 4etakkan ujung kanula pada lubang hidung pasien.
!!. 2tur pita elastic atau selang plastic ke kepala atau ke ba'ah dagu !". sampai kanula pas dan nyaman.
!&. Beri plester pada kanula dikedua sisi 'ajah. !7. 3eriksa kanula setiap % jam.
!5. 3ertahankan batas air pada botol humidifier setiap 'aktu.
!6. 3eriksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi secara periodic sesuai respon klien, biasanya tiap ! jam sekali.
!:. aji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan.
!%. <uci tangan.
!;. Avaluasi respon pasien.
"#. <atat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya. E$a!uasi
!. Observasi kondisi hidung mulut dan pera'atan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal.
". aji respon klien setelah pemberian oksigen )pola pernapasan dan kecepatan* &. <ek kanul sesuai respon klien, biasanya tiap ! jam sekali.
7. 3O" arterial berkisar antara %# G !## mm(g
5. ondisi hipoksia dapat teratasi.
Pe%berian Oksigen Me!a!ui Masker &aja' Seder'ana
)1ambar asker +ederhana* Pengertian
asker 'ajah sederhana adalah alat untuk terapi oksigen yang menutupi hidung dan mulut klien, digunakan untuk inhalasi oksigen. Bagian ekshalasi pada kedua sisi masker memungkinkan dikeluarkannya karbon dioksida yang dihembuskan. asker 'ajah memberikan oksigen dengan konsentrasi dan kecepatan aliran lebih tinggi dari kanula nasal, 7#-6#9 pada kecepatan 5-% litermenit.
Indikasi
3ada klien hipoksemia dengan tanda klinis sianosis )pucat pada 'ajah. bibir, dan 'arma kulit*
K#ntraindikasi
3ada klien 33O yang hanya membutuhkan aliran oksigen C5 litermenit. Prinsi
!. asker 'ajah sederhana untuk mengalirkan oksigen tingkat sedang dari hidung kemulut, dengan konsentrasi oksigen 7#-6#9.
". asker 'ajah sederhana mengalirkan oksigen dengan kecepatan 5-% litermenit. Persiaan a!at
!. asker 'ajah sederhana , sesuai kebutuhann dan ukuran pasien ". +elang oksigen
7. /ater steril
5. $abung oksigen dengan flo'meter 6. 3ita atau tali elastic
Pr#sedur
!. 3eriksa program terapi medic ". capkan salam terapeutik &. 4akukan evaluasivalidasi
7. elaskan prosedur yang akan dilakukan. 5. <uci tangan
6. 3ersiapkan alat
:. aji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas. %. +ambungkan masker keselang dan ke sumber oksigen
;. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.
a. +elang tidak tertekuk dan sambungan paten. b. 2da gelembung udara pada humidifier.
c. $erasa oksigen keluar dari masker.
!#. 2rahkan masker ke 'ajah klien dan pasang dari hidung ke ba'ah )sesuaikan dengan kontur 'ajah klien*.
!!. Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit.
!". 3eriksa masker, aliran oksigen setiap " jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
!&. 3ertahankan batas air pada botol humidifier setiap 'aktu.
!7. 3eriksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap % jam.
!5. aji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan.
!6. <uci tangan.
!:. Avaluasi respon pasien.
!%. <atat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya. E$a!uasi
!. Observasi kondisi hidung mulut dan pera'atan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal. ". aji respon klien setelah pemberian oksigen )pola pernapasan dan kecepatan*
&. ondisi hipoksia dapat teratasi.
7. Frekuensi pernapasan !7-"# kalimenit.
5. 3emberian Oksigen elalui asker Hebreathing
)1ambar asker Hebreathing* Pengertian
asker rebreathing adalah masker 'ajah yang terdapat sebuah kantung reservoir dan maskernya tanpa klep. antong reservoir oksigen yang terhubung memungkinkan klien mengambil nafas kembali sekitar sepertiga dari udara yang dihembuskan bersamaan dengan oksigen. asker rebreathing mengalirkan oksigen dengan kecepatan aliran O" %-!" litermenit dan konsentrasi O" 6#-%# 9.
Indikasi
!. lien hipoksia dengan dispneu, apneu, dan sianosis. ". 3erfusi jaringan adekuat
K#ntraindikasi
3ada klien 33O yang membutuhkan konsentrasi oksigen C6#9. Prinsi
!. engalirkan oksigen dengan konsentrasi 6#9-%#9 ". ?olume aliran %-!" litermenit
&. $erdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO"
A!at dan Ba'an
!. +et oksigen )tabung O", O", flo'meter, humidifier* ". /ater steril
&. 3lester non iritan
7. 2ntiseptik )jika diperlukan* 5. asker rebreathing
6. +arung tangan bersih Pr#sedur
!. engucapkan salam terapeutik kepada pasien ". elakukan validasi
&. enjelaskan prosedur yang akan dilakukan kepada pasien 7. encuci tangan
5. enggunakan sarung tangan bersih 6. empersiapkan peralatan
:. engkaji adanya tanda dan gejala klinis dan sekret pada jalan napas %. enyambungkan masker ke selang dan ke sumber oksigen
;. emberikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan memastikan bah'a berfungsi dengan baik.
!#. +elang tidak tertekuk dan sambungan paten. !!. 2da gelembung udara pada humidifier. !". $erasa oksigen keluar dari masker.
!&. emastikan kantong reservoir tidak terlipat atau mengempis total saat inspirasi
!7. engarahkan masker ke 'ajah klien dan pasang dari hidung ke ba'ah )sesuaikan dengan kontur 'ajah klien*.
!5. elingkarkan pita elastik ke kepala pasien agar nyaman dan tidak sempit
!6. emeriksa masker, aliran oksigen setiap " jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
!:. empertahankan batas air pada botol humidifier setiap 'aktu. !%. emeriksa jumlah kecepatan aliran oksigen
!;. engkaji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan memberi jelly untuk melembapkan membran mukosa jika diperlukan.
"#. encuci tangan.
"!. engevaluasi respon pasien
"". encatat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya E$a!uasi
!. Observasi kondisi hidung mulut dan pera'atan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal. ". aji respon klien setelah pemberian oksigen )pola pernapasan dan kecepatan*
&. 3astikan pasien tidak makan minum atau batuk dan menyeka )bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah, serta perlu segel pengikat*
7. ondisi hipoksia dapat teratasi.
5. Frekuensi pernapasan !7-"# kali per menit.
6. Observasi adanya iritasi pada kulit disekitar masker
)1ambar asker Eon-Hebreathing*
asker nonrebreathing mengalirkan oksigen dengan konsentrasi tertinggi 3emberian Oksigen elalui asker nonrebreathing mencapai ;;9 dengan cara selain intubasi atau ventilasi mekanis, pada volume aliran !# sampai !" 4 permenit. atup satu arah pada masker dan antara kantung resevoir dan masker, mencegah udara ruangan dan udara yang dihembuskan klien masuk kedalam kantung sehingga hanya oksigen didalam kantung yang dihirup. ntuk mencegah terbentuknya karbon dioksida, kantung nonrebreathing tidak boleh mengempis secara total selama inspirasi. ika terjadi, pera'at dapat memperbaiki masalah ini dengan meninggikan volume aliran oksigen )or0ier, et al, "#!#*
Prinsi
!. engalirkan oksigen dengan konsentrasi mencapai ;;9 ". ?olume aliran !#-!" litermenit
&. $erdapat kantung reservoir untuk meningkatkan FiO" dan dua katup untuk menampung
oksigen Indikasi
!. 3ada klien gagal jantung yang tidak sadar dan membutuhkan oksigen @:#9 ". lien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsneu, cyanosis, apneu
K#ntraindikasi
3ada klien 33O )3aru-3aru Obstruksi ronik* dan mengalami muntah-muntah. Persiaan a!at
!. asker 'ajah nonrebreathing, sesuai kebutuhann dan ukuran pasien ". +elang oksigen
&. (umidifier 7. /ater steril
5. $abung oksigen dengan flo'meter 6. 3ita atau tali elastic
Pr#sedur
!. 3eriksa progam terapi medic ". capkan salam therapeutic &. 4akukan evaluasivalidasi
7. elaskan prosedur yang akan dilakukan 5. <uci tangan
6. 3ersiapkan alat
:. aji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas %. +ambungkan masker keselang dan ke sumber oksigen
;. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.
a. +elang tidak tertekuk dan sambungan paten. b. 2da gelembung udara pada humidifier.
c. $erasa oksigen keluar dari masker.
!#. 2rahkan masker ke 'ajah klien dan pasang dari hidung ke ba'ah )sesuaikan dengan kontur 'ajah klien*.
!!. Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit.
!". Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran
!&. 3eriksa masker, aliran oksigen setiap " jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan keadaan umum pasien
!7. sahakan kantung reservoir tidak mengempis total ketika klien melakukan inspirasi !5. 3ertahankan batas air pada botol humidifier setiap 'aktu
!6. 3eriksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap % jam
!:. aji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan
!%. <uci tangan
!;. Avaluasi respon pasien
"#. <atat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya
g) E$a!uasi
!. Observasi kondisi hidung mulut dan pera'atan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal.
". aji respon klien setelah pemberian oksigen )pola pernapasan dan kecepatan*
&. 3astikan pasien tidak makan minum atau batuk dan menyeka )bisa terjadi aspirasi bila pasien muntah, serta perlu segel pengikat*
7. ondisi hipoksia dapat teratasi. 5. Frekuensi pernapasan !7-"#9.
6. Observasi adanya iritasi pada kulit disekitar masker
)1ambar asker ?enturi* Pengertian
asker venturi adalah masker yang memiliki selang berukuran besar dan jet adapter yang diberi kode 'arna yang berespon terhadap konsentrasi oksigen dan volume aliran yang tepat.
Prinsi
!. engalirkan oksigen dengan konsentrasi "79 sampai 6#9. ". 2liran oksigen bervolune 7 sampai !# 4.
&. acam-macam jet adapter masker venturi> a. Biru "79 b. 3utih "%9 c. ingga &! 9 d. uning &5 9 e. erah 7#9 f. (ijau 6#9 Indikasi
!. 3ada klien hipoksia maupun hipoksemia.
". lien menunjukkan tanda-tanda shock, dipsneu, cyanosis, apneu
Kontraindikasi
3ada klien dengan 33O )3enyakit 3aru Obstruktif enahun* yang mulai bernafas spontan
Persiaan a!at
!. asker 'ajah nonrebreathing, sesuai kebutuhann dan ukuran pasien ". +elang oksigen
&. (umidifier 7. /ater steril
5. $abung oksigen dengan flo'meter 6. 3ita atau tali elastic
:. 3eriksa progam terapi medic Pr#sedur
!. 3eriksa progam terapi medic ". capkan salam therapeutic &. 4akukan evaluasivalidasi
7. elaskan prosedur yang akan dilakukan 5. <uci tangan
6. 3ersiapkan alat
:. aji adanya tanda dan gejala klinis dan secret pada jalan napas %. +ambungkan masker keselang dan ke sumber oksigen
;. Berikan aliran oksigen sesuai dengan kecepatan aliran pada progam medis dan pastikan berfungsi dengan baik.
!!. 2da gelembung udara pada humidifier.
!". 3asang jet adapter kecepatan aliran oksigen sesuai kebutuhan !&. $erasa oksigen keluar dari masker.
!7. 2rahkan masker ke 'ajah klien dan pasang dari hidung ke ba'ah )sesuaikan dengan kontur 'ajah klien*.
!5. Fiksasi pengikat elastik ke sikat kepala klien sehingga masker nyaman dan tidak sempit. !6. 3eriksa masker, aliran oksigen setiap " jam atau lebih cepat, tergantung kondisi dan
keadaan umum pasien
!:. sahakan kantung reservoir tidak mengempis total ketika klien melakukan inspirasi !%. 3ertahankan batas air pada botol humidifier setiap 'aktu
!;. 3eriksa jumlah kecepatan aliran oksigen dan program terapi setiap % jam
"#. aji membran mukosa hidung dari adanya iritasi dan beri jelly untuk melembapkan membrane mukosa jika diperlukan
"!. <uci tangan
"". Avaluasi respon pasien
"&. <atat hasil tindakan yang telah dilakukan dan hasilnya E$a!uasi
!. Observasi kondisi hidung mulut dan pera'atan lubang hidung atau iritasi nasofaringeal. ". aji respon klien setelah pemberian oksigen )pola pernapasan dan kecepatan*
&. ondisi hipoksia dapat teratasi.