SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
PELAKSANAAN OPERASI PENANGANAN
SECARA MANUAL
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
KODE MODUL OPKR-10-019 B
Modul OPKR-10-019 B iii
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN
PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK OTOMOTIF
PELAKSANAAN OPERASI PENANGANAN
SECARA MANUAL
Tim Penyusun:
1. Ag. Bambang Utoyo, S.Pd 2. Mochamad Yulianto 3. Drs. Basuki, S.ST 4. Andin, S.Pd 5. Mohamad Rahino, S.Pd Tim Fasilitator: 1. Drs. Abdullah 2. Drs. Suryana Iskandar 3. Drs. H. Rindowi, ST
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005
Milik Negara
Tidak Diperdagangkan
KODE MODUL OPKR-10-019 B
KATA PENGANTAR
Modul Pelaksanaan Operasi Penanganan Secara Manual adalah salah satu modul yang dapat digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mekanik Otomotif, untuk mencapai salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasainya.
Di dalam modul ini siswa dapat belajar tentang Teknik penanganan secara manual yang benar dan prosedur pengangkatan serta pemindahan material/komponen/part sesuai standar tempat kerja. Selain itu dengan modul ini siswa dapat melatih keterampilan dengan melakukan pekerjaan penanganan
secara manual serta pekerjaan pengangkatan dan pemindahan
material/komponen/part. Dari kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa seperti uraian tersebut, maka proses belajar dibagi dalam tahapan-tahapan seperti berikut : Kegiatan belajar 1 , siswa mempelajari prosedur pengangkatan secara manual, prosedur pengangkatan secara mekanis, prosedur penanganan bahan berbahaya. Sedangkan kegiatan belajar 2, siswa melakukan praktik pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual, secara mekanis serta menangani material atau bahan berbahaya otomotif.
Pada setiap akhir materi akan diberikan rangkuman yang berisi intisari dari materi, serta tugas-tugas yang terkait dengan materi. Selanjutnya disampaikan soal-soal yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengukur kemajuan belajar siswa serta kunci jawabannya. Untuk melatih ketrampilan disediakan lembar pekerjaan sebagai pedoman untuk praktik, juga lembar kemajuan siswa untuk mencatat pencapaian hasil belajar siswa.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat bagi yang memerlukan.
Yogyakarta, Juli 2005 Penyusun
Modul OPKR-10-019 B v
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………..….i
DAFTAR ISI………ii
PETA KEDUDUKAN MODUL……….…iv
MEKANISME PEMELAJARAN………...viii
PERISTILAHAN/GLOSSARIUM……….…ix
BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI……….………1
B. PRASYARAT……….……..2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL……….…..2
1. Petunjuk Bagi Siswa……….……….2
2. Petunjuk Bagi Guru……….………..3
D. TUJUAN AKHIR……….……..4
E. KOMPETENSI……….………5
F. CEK KEMAMPUAN………..………..7
BAB II PEMELAJARAN A. RENCANA BELAJAR SISWA………8
B. KEGIATAN BELAJAR………..8
Kegiatan Belajar 1: Teknik pengangkatan dan pemindahan serta penyimpanan material/komponen/part...8
a. Tujuan Kegiatan Belajar………..8
b. Uraian Materi……….9
c. Rangkuman……….…28
d. Tugas………..……31
f. Kunci Jawaban ………….………..………….32
Kegiatan Belajar 2: Pengangkatan,pemindahan material/komponen/part dan penataan area tempat kerja...35
a. Tujuan Kegiatan Belajar……….………..35
b. Uraian Materi………..………35
c. Rangkuman……….………35
d. Tugas………..35
e. Tes Formatif………36
f. Kunci Jawaban………36
BAB III EVALUASI A. Kriteria dan Instrumen penilaian……….42
1. Kriteria penilaian pengetahuan……….42
2. Kriteria penilaian praktek……….42
B. Test Praktek………44
BAB IV PENUTUP………..46
Modul OPKR-10-019 B vii
PETA KEDUDUKAN MODUL
OPKR.10-016 B OPKR.10-017 B
OPKR.10-010 B OPKR.10-009 B OPKR.10-018 B
OPKR.10-019 B OPKR.10-006 B OPKR.10-005 B OPKR.40-017 B OPKR.50-001 B OPKR.10-002 B OPKR.10-001 B OPKR.40-019 B
OPKR.10-003 B
OPKR.50-002 B OPKR.40-001 B OPKR.40-008 B OPKR.40-012 OPKR.30-001 B OPKR.40-002 B OPKR.20-014 B OPKR.30-002 B OPKR.50-007 OPKR.20-017 B OPKR.30-004 B OPKR.50-009 B OPKR.30-013 B OPKR.20-010 B OPKR.20-011 B OPKR.40-003 B OPKR.20-012 B OPKR.40-004 B OPKR.20-001 B OPKR.40-009 B OPKR.40-014 B OPKR.30-003 B
OPKR.30-010 B OPKR.50-006 B OPKR.30-014 B OPKR.30-007 B OPKR.50-011 B OPKR.50-019 B OPKR.40-016 B
Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi
Kode Kompetensi Judul Modul
OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/
servis komponen Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem
hidrolik Pemeliharaan/servis sistem hidrolik
OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan
komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis dan per-baikan kompresor udara dan
komponen-komponennya OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur
penge-lasan, pematrian, dan pemo-tongan dengan panas dan pemansan
Melaksanakan prosedur pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan OPKR 10-009B Pembacaan dan
pemahaman gambar teknik Pembacaan dan pemahaman gambar teknik OPKR 10-010B Penggunaan dan
pemeliharaan alat ukur Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur OPKR 10-016B Mengikuti prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja
Mengikuti prosedur
kesehatan dan keselamatan kerja
OPKR 10-017B Penggunaan dan
pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja
Penggunaan dan
pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di
tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi
penangan an secara manual Pelaksanaan operasi penanganan secara manual OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine
dan komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem
pendingin dan komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen-komponennya
OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan
komponen-komponennya
Perbaikan sistem pendingin dan
komponen-komponennya OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem
pendingin Overhaul komponen sistem pendingin
OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem
Modul OPKR-10-019 B ix
Kode Kompetensi Judul Modul
OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem
injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling
dan komponen-komponennya sistem pengoperasian Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian
OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan
komponen-komponennya Perbaikan kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-003B Overhaul kopling dan
komponen-komponennya Overhaul kopling dan komponen-komponennya OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis
transmisi manual Pemeliharaan/servis transmisi manual OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis
transmisi otomatis Pemeliharaan/servis transmisi otomatis OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit
final drive/gardan Pemeliharaan/servis unit final drive/ gardan OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros
roda penggerak Pemeliharaan/servis poros roda penggerak OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak
roda Perbaikan poros penggerak roda
OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya
Perakitan dan pemasangan sistem rem dan komponen-komponennya
OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem
rem Pemeliharaan/servis sistem rem
OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem
OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem
rem Overhaul komponen sistem rem
OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem
suspensi Pemeriksaan sistem suspensi
OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem
suspensi Pemeliharaan/servis sistem suspensi
OPKR 40-016B Balans roda/ban Balans roda/ban
OPKR 40-017B Melepas, memasang dan
me-nyetel roda Melepas, memasang dan menyetel roda OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan,
dan pemasangan ban luar dan ban dalam
Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam
Kode Kompetensi Judul Modul OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada
rangkai-an/sistem kelistrikan
Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian,
dan perbaikan sistem penerangan dan wiring
Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian,
dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya
Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya
OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)
Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)
OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem
AC (Air Conditioner) Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
Modul dengan kode OPKR-10-019 B tentang “Pelaksanaan Operasi
Penanganan Secara Manual” ini bukan merupakan modul prasyarat,
Modul OPKR-10-019 B xi
MEKANISME PEMELAJARAN
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme pemelajaran sebagai berikut:
Y Y T START Lihat Petunjuk Penggunaan Modul Lihat Kedudukan Modul Nilai ≥ 7 Modul berikutnya/Uji Kompetensi Kegiatan Belajar 1 Kegiatan Belajar n Kerjakan Evaluasi Nilai ≥ 7 Kerjakan Cek Kemampuan T
PERISTILAHAN/GLOSARIUM
Bisep : salah satu jenis otot pada lengan. Carlift : Pengangkat kendaraan.
Dongkrak pantograf : dongkrak segi tiga/dongkrak harmonika. Dongkrak Troli : Dongkrak yang bisa digeser/dongkrak buaya. Engine : mesin, motor.
Forklift : pembawa barang dengan lengan garpu. Grafitasi bumi : gaya tarik bumi terhadap benda.
Guru pengampu : Guru pembimbing atau guru pengajar. Hook : Pengait/cantolan.
Kompetensi : kemampuan eksensial pada bidang tertentu. OPKR : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan. Part : bagian komponen.
Seling : Tali terbuat dari baja. Takel : Alat penarik.
Transmisi : persneling atau unit pemindah tenaga pada kendaraan. Tulang belikat : salah satu jenis tulang pada bahu.
Modul OPKR-10-019 B iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. DESKRIPSI
Modul Pelaksanaan operasi penanganan secara manual membahas tentang prosedur pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual maupun mekanis dan penataan area tempat kerja.
Materi kompetensi yang terdapat pada modul ini merupakan pengetahuan dan keterampilan yang sangat menunjang pelaksanaan pekerjaan kompetensi yang lain di bengkel-bengkel industri, khususnya bengkel perotomotifan. Apabila siswa menguasai kompetensi ini, akan memberikan kemudahan bagi siswa dalam melaksanakan kompetensi yang lain yang membutuhkan teknik-teknik yang benar dan aman dalam pemindahan material/komponen ataupun part serta penyimpanannya.
Setelah melaksanakan modul ini diharapkan siswa dapat memahami prosedur pengangkatan material secara manual, prosedur pengangkatan
secara mekanis, prosedur pemindahan dan penyimpanan
material/komponen/part yang aman, penanganan area tempat kerja.
Kompetensi yang terdapat dalam modul ini akan membekali siswa pengetahuan dan ketrampilan serta sikap yang benar yang terkait dengan setiap pekerjaan pengangkatan, pemindahan dan penyimpanan material yang terdapat di dunia industri perotomotifan.
Modul ini dibagi menjadi 2 kegiatan belajar yaitu: kegiatan belajar 1 pemahaman tentang prosedur pengangkatan dan pemindahan serta penyimpanan material/komponen ataupun part. Sedangkan kegiatan belajar 2: Melakukan pekerjaan pengangkatan dan pemindahan serta penyimpanan material/komponen atau part, sesuai prinsip penanganan area tempat kerja.
PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, siswa harus sudah menyelesaikan modul OPKR.10-016 B tentang Keselamatan dan kesehatan kerja, serta modul lainnya yang harus dipelajari lebih awal sesuai dengan peta kedudukan modul.
B. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1. Petunjuk Bagi Siswa
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain: a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada
pada kegiatan belajar.
b. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar tersebut.
c. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatanbelajar.
d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan. 2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik. 3) Sebelum melaksanakan praktik, siapkan alat dan bahan yang
diperlukan secara cermat (lihat lembar kerja).
4) Gunakan alat sesuai prosedur dan pemakaian yang benar. Untuk melakukan kegiatan belajar praktik yang belum jelas, harus meminta ijin guru lebih dahulu.
5) Setelah selesai praktik, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula e. Siswa dinyatakan menguasai materi, bila sudah dapat menjawab
seluruh soal dengan benar tanpa melihat buku atau kunci jawaban, serta dapat menyelesaikan praktik sesuai standar minimal yang ditentukan. Bila belum berhasil siswa wajib mengulangi.
Modul OPKR-10-019 B v
f. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama guru dapat membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga sertifikasi profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dengan sertifikat.
g. Konsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses belajar, saat menemui kesulitan dalam menjawab soal-soal maupun pada waktu melaksanakan praktik, ataupun bila memerlukan sumber belajar yang lain. Dapat mengkomunikasikan dengan guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat belajar, juga saat akan mengerjakan modul berikutnya.
2. Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk: a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar.
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar.
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertanyaan siswa mengenai proses belajarnya.
d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang diperlukan untuk belajar.
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.
f. Membantu siswa mencarikan pendamping dari industri bila diperlukan. g. Melaksanakan penilaian internal dan mencatat hasil kemajuan siswa. h. Menjelaskan pada siswa apabila ada yang perlu dibenahi dan
C. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan:
1. Memahami prosedur pengangkatan secara manual, prosedur pengangkatan secara mekanis, prosedur memuat dan menurunkan material, prosedur penyimpanan material/komponen/part secara aman.
2. Dapat melakukan pekerjaan pemindahan, pemuatan dan penurunan Material/komponen atau part secara manual maupun mekanis dan Penyimpanan secara aman.
Modul OPKR-10-019 B 5
D. KOMPETENSI
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA
KINERJA
LINGKUP
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
1.Mengangkat dan memindahkan material / Komponen /part. *Pekerjaan dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem yang lain. *Berat material ditentukan dengan benar dengan menggunakan teknik yang memadai. *Perlengkapan yang tepat dipilih sesuai kebutuhsn. *Material/part/ komponen yang akan diangkat *Teknik penanganan secara manual yang benar dan aman. *Teknik pemindahan dan pengangkatan material sesuai dengan standar tempat kerja.
*Cermat dan hati-hati dalam pelaksanaan pengangkatan dan pemindahan material/part/ Komponen. *Mematuhi undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja. *Teknik-teknik penanganan secara manual yang benar/ Prosedur pengangkatan dan pemindahan yang aman. *Persyaratan keamanan perlengkapan/material. *Persyaratan keamanan diri. *Melaksanakan pengangkatan dan pemindahan material/part/ Komponen. *Menerapkan undang-undang keselamatan kerja.
MATERI POKOK PEMELAJARAN
SUB KOMPETENSI KRITERIA
KINERJA
LINGKUP
BELAJAR SIKAP PENGETAHUAN KETRAMPILAN
diperiksa dari kemungkinan bahaya yang timbul. *Teknik pengangkatan dilakukan di bawah standar kerja Indonesia. *Material/part/ komponen ditempatkan dengan aman pada perlengkapan pemindahan dan penempatan kembali dengan memastikan keselamatan petugas dan keamanan dari material/part/k omponen.
7
E. CEK KEMAMPUAN
Sebelum siswa mempelajari modul ini, siswa dapat mencoba mengerjakan soal-soal yang ada pada lembar soal formatif tanpa melihat uraian materi atau kunci jawaban. Bila siswa sudah merasa bisa, guru pembimbing supaya melakukan pengetesan. Dan apabila siswa benar-benar sudah menguasai materi sesuai standar minimal yang ditentukan, guru pembimbing dapat menyediakan modul pemelajaran berikutnya untuk dipelajari siswa. Tetapi bila belum bisa, supaya siswa melanjutkan mempelajari modul ini.
BAB II
PEMELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa
Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi tabel dibawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Tempat
Belajar Alasan Perubahan Paraf Guru 1.Teknik pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part serta cara penyimpanannya. 2. Melakukan pengangkatan dan pemindahan material/ part / komponen dan penyimpanannya.
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1: Teknik pengangkatan dan pemindahan material / komponen / part dan penyimpanannya.
a. Tujuan Kegiatan Belajar
1. Siswa dapat memahami prosedur pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual.
2. Siswa dapat memahami prosedur pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara mekanis.
3. Siswa dapat memahami prosedur penanganan area kerja, dan teknik penyimpanan material/komponen atau part secara aman.
9
b. Uraian Materi
1. Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual.
Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara manual akan selalu melibatkan tenaga manusia. Dalam memindah material dari tempat yang satu ke tempat lain, seseorang akan mengeluarkan tenaga untuk mengangkat, membawa, menurunkan, mendorong, menarik, menahan dan sebagainya. Untuk dapat melakukan pekerjaan tersebut secara aman, seseorang harus memahami kekuatan tangan, kaki, badan serta bagaimana cara mengambil posisi. Selain itu seseorang juga harus memahami pengetahuan tentang grafitasi bumi.
a) Kekuatan badan/punggung saat mengangkat
Gaya tarik bumi yang sering disebut dengan grafitasi, akan cenderung menarik semua benda ke bawah. Apabila seseorang akan mengangkat material yang berupa komponen, part atau benda yang lain, posisi badan harus pada kekuatan maksimal untuk mengatasi gaya grafitasi. Hal tersebut dilakukan melalui tangan, punggung serta posisi kaki sebagai tumpuhan. Tangan sebagai tuas pemegang beban, punggung sebagai pusat tenaga penahan beban dan kaki sebagai tumpuhan.
Gaya Otot
b) Kekuatan pada tangan pada saat mengangkat
Sewaktu mengangkat beban, lengan tangan sebagai tuas mengandalkan kekuatan pada otot Bisep yang berkaitan dengan tulang hasta oleh ujung otot bisep yang disebut Tendon. Tenaga atau berat beban yang disangga akan disalurkan ke Tendon otot Bisep atas ke tulang belikat.
Gambar 2. Pusat kekuatan tangan saat mengangkat
c) Kekuatan otot punggung saat tangan mengangkat
Pada saat tangan mengangkat beban, tenaga yang disangga oleh otot Bisep tangan akan disalurkan melalui tulang belikat ke otot punggung. Karena beban tersebut bekerja pada lengan yan cukup pendek, maka beban justru akan banyak disangga oleh otot punggung. Apabila beban terlalu berat, otot punggung dapat terkilir atau bahkan dapat merusakkan tulang belakang.
11
d) Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
a) Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b) Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akan diangkat
c) Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d) Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki
e) Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat f) Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g) Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
Beban
Gambar 4. Pengangkatan secara manual
2. Pengangkatan dan pemindahan material/komponen/part secara mekanis
Material/komponen/part dengan permukaan tidak rata dan berat yang tidak memungkinkan diangkat secara manual dapat diangkat ataupun dipindahkan dengan alat bantu.
a) Prosedur pengangkatan secara mekanis
Dalam pengangkatan material dengan alat bantu, tetap harus diperhatikan titik pusat keseimbangan material atau benda tersebut atau yang sering disebut dengan pusat grafitasi benda. Hal tersebut dimaksudkan agar didapat keseimbangan saat benda tersebut
diangkat dengan alat bantu pengangkatan. Material atau benda yang memiliki permukaan beraturan mudah ditemukan titik pusat keseimbangannya seperti: lingkaran, bujur sangkar, kotak dan sebagainya. Untuk material yang memiliki permukaan tidak beraturan memerlukan kecermatan dalam menentukan titik keseimbangannya, seperti: Engine, transmisi, unit kendaraan dan sebagainya. Khusus pada engine biasanya sudah disediakan tempat memasang tali atau seling sewaktu diperlukan pengangkatan.
Pusat grafitasi/keseimbangan
Gambar 5. Titik pusat keseimbangan lingkaran dan bujur sangkar
Pusat grafitasi/keseimbangan
13 Gambar 7. Titik pusat keseimbangan engine
b) Alat bantu pengangkatan.
Material yang memiliki permukaan tidak beraturan dan berat yang berlebihan dimana tidak mungkin dapat diangkat secara manual dapat diangkat dengan peralatan bantu pengangkatan. Alat bantu pengangkatan yang digunakan pada bengkel perotomotifan antara lain: Pengungkit, forklift, tali/tambang, seling, hook, alat khusus pengangkat engine, kerek/kran, dongkrak, car lift dan sebagainya. 1) Pengungkit.
Pengungkit adalah alat sederhana untuk memindahkan barang. Pengungkit dapat berupa kayu, bambu, besi atau bentuk lain yang dirancang secara khusus.
2) Forklift/garpu pembawa material
Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift kendaraan. Alat ini digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari tempat satu ke tempat yang lain.
Gambar 9. Penggunaan forklift dorong 3) Tali/tambang, seling dan hook.
Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat atau menahan material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a) Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah engine supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b) Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara merata. c) Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik
keseimbangan engine.
15
Gambar 10. Pemasangan tali atau seling pada engine. Pemasangan seling dan hook
Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk memasang tali atau seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan. Prosedur pemasangan hook:
a) Bautkan hook pada sudut-sudut blok paling ujung secara silang agar didapat keseimbangan.
b) Kaitkan pengait pada seling dengan hook secara tepat, sehingga kaitan antara seling dan hook benar-benar kuat. c) Pastikan bahwa kaitan benar - benar mati / kuat, baru
melakukan pengangkatan engine.
Seling
Hook
Gambar 12. Pemasangan alat khusus pengangkat engine 4) Kerek/kran dan Takel
Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a) Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b) Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c) Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d) Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat pengangkat.
e) Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f) Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
17 Gambar 13. Kran lantai dan kerek/takel
Gambar 14. Pengangkatan engine dengan kerek/takel
5) Dongkrak
Dongkrak adalah alat pengangkat yang banyak digunakan dalam perawatan atau perbaikan bagian-bagian kendaraan misalanya: sewaktu mengganti oli engine, perbaikan roda,sistem rem dan bagian-bagian yang lain yang memerlukan pengangkatan kendaraan. Macam-macam dongkrak yang digunakan antara lain: Dongkrak botol, dongkrak troli/buaya, dongkrak pantograf, dongkrak samping, dongkrak bumper dan sebagainya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dongkrak:
a) Pastikan dongkrak benar-benar baik. b) Aktifkan rem parkir.
c) Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d) Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e) OFF kan kunci kontak.
f) Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan didongkrak.
g) Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah selesai.
19
Dongkrak botol dan penggunaannya.
Dongkrak botol adalah dongkrak yan paling banyak digunakan pada kendaraan karena bentuk fisiknya yang relatif kecil dan mudah dibawa atau disimpan pada kendaraan.
Gambar 16. Dongkrak botol
Penggunaan dongkrak botol:
a) Pasang sadel pada titik kendaraan yang akan diangkat secara tepat dan kuat, jangan sampai tergelincir.
b) Tepatkan sadel dengan sekrup penyetel.
c) Pastikan klep pengontrol dalam keadaan tertutup rapat. Bila klep belum rapat putarlah klep searah jarum jam.
d) Gerakkan handel dengan tuas dongkrak secara hati-hati.
e) Bila akan menurunkan, kendorkan klep berlawanan arah jarum jam secara pelan, agar kendaraan tidak turun dengan keras.
Gambar 17. Pemasangan dongkrak botol pada kendaraan.
Dongkrak troli dan penggunaannya:
Dongkrak troli/dongkrak buaya adalah dongkrak yang dapat digeser-geser. Dongkrak ini selain digunakan untuk mengangkat kendaraan juga dapat digunakan sebagai alat bantu memindah material/komponen/part. Dongkrak Troli/buaya terdiri dari:
Handel: untuk menaikkan sadel/pengangkat pada pengangkatan beban berat.
Pompa kaki: untuk menaikkan sadel pengangkat pada
pengangkatan beban ringan.
Klep pengontrol: untuk membocorkan tekanan saat
menurunkan beban.
Sadel dudukan: untuk titik dukung beban yang akan diangkat. Caster: untuk membelokkan dongkrak sewaktu menggeser
beban/material.
21 Gambar 18. Dongkrak Troli/dongkrak buaya
Gambar 19. Penggunaan dongkrak troli saat untuk mengangkat
Gambar 20. Dongkrak troli saat untuk menggeser/membawa material/komponen/part
Dongkrak Pantograf dan penggunaannya:
Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan.
Gambar 21. Penggunaan dongkrak Pantograf
Dongkrak samping dan dongkrak bumper
Dongkrak samping dan dongkrak bumper digunakan untuk mengangkat kendaraan saat dilakukan perbaikan pada sistem rem, roda kendaraan yang hanya membutuhkan pengangkatan sebelah/pada sisi kendaraan.
23 Gambar 22. Penggunaan dongkrak samping
Gambar 23. Penggunaan dongkrak bumper 6) Car lift
Car lift adalah alat pengangkat khusus kendaraan. Mengangkat dengan car lift akan mempermudah mekanik dalam memperbaiki ataupun melakukan perawatan kendaraan terutama perbaikan di bawah kendaraan, karena mekanik dapat bergerak leluasa di bawah kendaraan. Jenis-jenis car lift: jenis penggerak mekanis, listrik dan hidrolis peneumatis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat kendaraan dengan car lift:
a) Pelajari petunjuk operasi alat pengangkat yang ada di bengkel sesuai jenisnya.
b) Pastikan dudukan pengangkat benar-benar kering atau bebas dari minyak.
c) Pastikan kendaraan tidak mempunyai beban yang tidak setabil.
d) Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.
Langkah pengangkatan:
a) Tempatkan kendaraan tepat di tengah alat pengangkat. b) Aktifkan rem parkir.
c) Tutup pintu kendaraan secara kuat.
d) Operasikan alat pengangkat pelan-pelan sampai sadel dudukan bersentuhan dengan titik angkat kendaraan.
e) Pastikan kendaraan tidak akan tergelincir.
f) Operasikan alat pengangkat sampai ketinggian yang diinginkan.
Gambar 24. Penempatan kendaraan pada alat pengangkat
Tempatkan telapak di bawah titik pengaman
Gambar 25. Penepatan sadeldudukan pada titik
25 Gambar 26. Pengangkatan kendaraan dengan Carlift
Gambar 27. Pengangkatan dengan car lift 4 penopang
3. Penanganan Area kerja dan penyimpanan material / komponen / part secara aman.
Area kerja adalah wilayah atau tempat dimana suatu pekerjaan dilakukan. Tempat kerja yang digunakan untuk melakukan pekerjaan perotomotifan disebut bengkel otomotif. Bengkel otomotif sama seperti bengkel - bengkel yang lain memiliki resiko kecelakaan yang cukup tinggi. Oleh sebab itu perlu dilakukan pemeliharaan dan penataan agar resiko kecelakaan dapat ditekan menjadi sekecil mungkin.
Hal-hal yang perlu diperhatikan terkait dengan area kerja : a) Area kerja harus ditata rapi dan bersih.
b) Memiliki jalan yang memadai untuk lalu-lintas material atau kendaraan, juga untuk menghadapi resiko kebakaran.
c) Bebas dari cairan licin oli, greas dan lainnya, juga bersih dari kotoran yang berserakan.
27 Gambar 30. Membersihkan kotoran pada lantai
d) Simpan part-part bekas yang sudah tidak terpakai pada tempatnya. e) Bersihkan dan tempatkan kembali peralatan sehabis digunakan pada
tempatnya.
Gambar 31. Penyimpanan part-part bekas
Gambar 32. Penempatan peralatan sesudah digunakan
f) Tempatkan material sesuai jenis pada tempat yang aman dengan selalu memperhatikan keselamatan barang dan pekerja.
Gambar 33. Penyimpanan material/part/komponen.
g) Pastikan peralatan ventilasi udara dan penerangan semua bekerja dengan baik terutama pada area penggunaan atau penyimpanan material yang mengandung zat kimia berbahaya seperti: Bahan bakar, thiner, cat, bahan-bahan pelarut.
h) Gunakan saluran gas buang secara kolektif bila pada ruang/bengkel kerja digunakan untuk menghidupkan kendaraan. Dalam hal ini paling tidak jendela, pintu dapat dibuka dan mememnuhi syarat sebagai media ventilasi.
i) Memberikan tanda-tanda tulisan yang jelass pada gudang penyimpanan serta tulisan pada wadah penyimpanan terutama untuk material yang berbahaya.
c. Rangkuman
1. Pengangkatan dan pemindahan material / komponen / part secara manual banyak mengandalkan tenaga manusia dalam penanganannya. 2. Penanganan secara manual meliputi: mengangkat, menurunkan,
membawa, menarik, mendorong, menahan dan sebagainya.
3. Grafitasi bumi adalah gaya tarik bumi yang akan menarik setiap benda ke arah bawah.
4. Beban yang diangkat oleh tangan ditopang oleh otot bisep, disalurkan ke tulang belikat oleh tandon dan diteruskan ke otot punggung atau tulang belakang.
5. Prinsip-prinsip pengangkatan secara manual:
29 b) Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang
akan diangkat
c) Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d) Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki e) Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f) Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g) Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
6. Pengangkatan secara mekanis menggunakan alat - alat bantu pengangkatan antara lain: Pengungkit, forklift, tali, seling, hok, kran, takel,alat bantu khusus, dongkrak, car lift dan sebagainya.
7. Macam-macam dongkrak : dongkrak botol, pantograf, dongkrak troli, dongkrak samping,dongkrak bumper, dongkrak ulur dan sebagainya. 8. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a) Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b) Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c) Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d) Upayakan jangan ada orang lalu - lalang di bawah alat pengangkat.
e) Upayakan material / komponen / part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f) Upayakan perlahan - lahan dan berhati - hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan dongkrak: a) Pastikan dongkrak benar-benar baik.
b) Aktifkan rem parkir.
c) Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d) Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e) OFF kan kunci kontak.
f) Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan didongkrak. g) Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah selesai. 10. Alat bantu untuk memindahkan material / komponen/part yang banyak
digunakan pada bengkel otomotif adalah: dongkrak troli, kran beroda, forklift.
11. Hal-hal yang perlu diperhatikan sewaktu mengangkat kendaraan dengan car lift:
a) Pelajari petunjuk operasi alat pengangkat yang ada di bengkel sesuai jenisnya.
b) Pastikan dudukan pengangkat benar - benar kering atau bebas dari minyak.
c) Pastikan kendaraan tidak mempunyai beban yang tidak setabil. d) Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.
12. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan area kerja: a) Area kerja harus ditata rapi dan bersih
b) Memiliki jalan yang memadai untuk membawa material, kendaraan dan jalan bila terjadi kebakaran.
c) Bebas dari cairan oli, greas dan kotoran lainnya.
d) Memiliki tempat penyimpanan part bekas yang memadai.
e) Memiliki tempat penyimpanan peralatan servis yang memadai.
f) Memiliki tempat penyimpanan material sesuai jenisnya. g) Memiliki ventilasi dan penerangan yang memadai. h) Memiliki saluran gas buang secara kolektif.
i) Memiliki tanda - tanda penyimpanan material sesuai jenisnya.
31
d. Tugas
1. Siapkan peralatan pengangkat yang ada di bengkel sekolah dan pelajarilah cara mengoperasikannya.
2. Cermatilah material, peralatan dan ruangan yang ada di bengkel Sekolah. Cobalah membuat lay-out untuk menempatkan / menata material, peralatan sesuai ruangan yang ada sesuai dengan pengetahuan yang anda miliki.
e. Tes formatif
1. Jelaskan secara singkat yang dimaksud dengan pusat keseimbangan benda.
2. Jelaskan secara singkat urutan anggota tubuh yang menahan beban pada waktu seseorang membawa beban pada kedua tangannya.
3. Jelaskan secara singkat yang dimaksud gravitasi bumi.
4. Sebutkan 7 hal yang perlu diperhatikan sewaktu seseorang akan mengangkat material secara manual.
5. Sebutkan 10 macam alat bantu pengangkatan material secara mekanis.
6. Sebutkan 6 macam jenis dongkrak.
7. Sebutkan 6 hal yang perlu diperhatikan sewaktu menggunakan kran atau takel pengangkat.
8. Sebutkan 6 hal yang perlu diperhatikan sewaktu akan menggunakan dongkrak.
9. Sebutkan 3 jenis alat bantu untuk menggeser ataupun memindah material yang banyak digunakan di bengkel otomotif.
10. Sebutkan 4 hal yang perlu diperhatikan saat akan menggunakan carlift. 11. Sebutkan 8 hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan area kerja. 12. Sebutkan 5 kemungkinan penyebab kecelakan yang dapat terjadi terkait
f. Kunci jawaban
1. Titik pusat gravitasi benda sebagai titik pusat atau titik berat benda saat diangkat.
2. Beban di telapak tangan akan disalurkan melalui tendon bawah, otot bisep, tendon otot bisep, tulang belikat ke otot punggung dan bermuara di tulang belakang.
3. Gaya tarik bumi yang akan menarik setiap benda ke arah bawah. 4. 7 (tujuh) hal yang perlu diperhatikan:
a) Upayakan beban sedekat mungkin dengan badan
b) Upayakan kedua tangan dapat memegang kuat pada benda yang akan diangkat
c) Hindarkan gerakan putar yang mendadak
d) Upayakan konsentrasi beban berada pada kekuatan tumpuhan kaki e) Upayakan badan tetap lurus/tegap saat mengangkat
f) Upayakan beban disekitar titik tengah badan
g) Beban yang diangkat maksimal setengah berat badan.
5. Pengungkit, forklift, tali, seling, hook, kran, takel ,dongkrak, carlift dan alat khusus.
6. Dongkrak botol, pantograf, ulir, troli, samping dan bumper 7. 6 (enam) hal yang perlu diperhatikan:
a) Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b) Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c) Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d) Upayakan jangan ada orang lalu-lalang di bawah alat pengangkat. e) Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung
33 f) Upayakan perlahan-lahan dan berhati - hati sewaktu menurunkan
material/komponen/part.
8. 6 (enam) hal yang perlu diperhatikan: a) Pastikan dongkrak benar-benar baik. b) Aktifkan rem parkir.
c) Pasang ganjal pada bagian roda depan sebelah kiri bila akan mengangkat kendaraan dibagian belakang sebelah kanan atau sebaliknya.
d) Pasang ganjal pada kedua roda belakang bila akan mengangkat kendaraan bagian depan dengan kedua roda terangkat atau sebaliknya.
e) OFF kan kunci kontak.
f) Jangan bekerja di bawah kendaraan saat kendaraan didongkrak. g) Turunkan kendaraan pelan-pelan bila pengangkatan sudah selesai. 9. Dongkrak troli, kran dan forklift.
10. 4 (empat) hal yang perlu diperhatikan:
a) Pelajari petunjuk operasi alat pengangkat yang ada di bengkel sesuai jenisnya.
b) Pastikan dudukan pengangkat benar - benar kering atau bebas dari minyak.
c) Pastikan kendaraan tidak mempunyai beban yang tidak setabil. d) Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.
11. 8 (delapan) hal yang perlu diperhatikan: a) Area kerja harus ditata rapi dan bersih
b) Memiliki jalan yang memadai untuk membawa material, kendaraan dan jalan bila terjadi kebakaran.
c) Bebas dari cairan oli,greas dan kotoran lainnya.
d) Memiliki tempat penyimpanan part bekas yang memadai.
e) Memiliki tempat penyimpanan peralatan servis yang memadai. f) Memiliki tempat penyimpanan material sesuai jenisnya.
g) Memiliki ventilasi dan penerangan yang memadai. h) Memiliki saluran gas buang secara kolektif.
i) Memiliki tanda-tanda penyimpanan material sesuai jenisnya. 12. 5 (lima) kemungkinan penyebab kecelakaan:
a) Adanya oli atau bahan licin yan tercecer dilantai. b) Penerangan yang kurang memadai.
c) Tidak adanya tanda atau label pada penyimpanan bahan berbahaya. d) Peralatan pengangkat yang tidak pernah dirawat.
e) Bahan mudah terbakar berceceran dilantai
f) Penempatan peralatan pengangkat yang tidak standar.
Kegiatan Belajar 2: Melakukan pengangkatan/pemindahan
material/komponen/part dan penataan area tempat kerja. a. Tujuan kegiatan belajar
1. Siswa dapat melakukan pekerjaan pengangkatan / pemindahan material/komponen/part secara manual.
2. Siswa dapat melakukan pekerjaan pengangkatan pemindahan material/komponen/part secara mekanis.
3. Siswa dapat melakukan penataan area tempat kerja sesuai standar operasi kerja.
b. Uraian materi
1. Menata area tempat kerja dengan mengangkat dan memindahkan material/komponen/part secara manual.
2. Menata area tempat kerja dengan mengangkat dan memindahkan material/komponen/part secara mekanis.
3. Mengangkat kendaraan dengan alat-alat pengangkat.
4. Menata material atau bahan-bahan berbahaya sesuai jenisnya.
35
d. Tugas
1. Tatalah material yang ada di bengkel sekolah sesuai tempat dan jenisnya dengan mengangkat dan memindahkan secara manual. 2. Lakukan Pengangkatan material/komponen/part dengan peralatan
pengangkat yang ada di bengkel sekolah.
3. Lakukan pengangkatan kendaraan dengan macam-macam dongkrak yang ada di bengkel sekolah.
4. Lakukan pengangkatankendaraan dengan carlift yang ada dibengkel sekolah.
5. Tatalah material dan bahan - bahan berbahaya yang ada di bengkel sekolah pada tempat yang sesuai dengan jenisnya.
6. Infentarisaikan hal-hal yang kurang baik berkaitan denga penataan area tempat kerja di bengkel sekolah, lakukan perbaikan dan penataan bila diperlukan.
e. Tes formatif
LEMBAR KERJA 1
Kompetensi : Pelaksanaan Operasi Penanganan secara manual.
Sub kompetensi : Mengangkat dan memindahkan,menata
material/komponen/part secara manual.
TUJUAN:
1. Siswa dapat mengangkat dan memindah material / komponen / part secara manual.
2. Siswa dapat menata material/komponen/part sesuai jenisnya.
KESELAMATAN KERJA:
1. Jangan memaksakan diri sekiranya material tidak dapat diangkat sendiri, angkat lah secara tim.
2. Letakkan material/komponen/part yang paling berat di tempat yang paling bawah.
3. Gunakan peralatan keselematan kerja sesuai jenis pekerjaan yang dilakukan.
ALAT:
1. Kaos tangan.
2. Rak/ meja untuk menempatkan material.
BAHAN:
1. Macam-macam material/komponen/part otomotif. 2. Kain majun/lap.
LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan rak atau meja untuk menempatkan material.
2. Membersihkan material/komponen/part yang akan diangkat atau dipindahkan. 3. Melakukan pengangkatan/pemindahan material secara manual.
4. Membuat laporan kerja berupa pencatan macam-macam material yang diangkat, dipindahkan atau disimpan, termasuk lokasi penyimpanannya.
37
LEMBAR KERJA 2
Kompetensi : Pelaksanaan Operasi Penanganan secara manual.
Sub kompetensi : Mengangkat dan memindahkan,menata
material/komponen/part
secara mekanis.
TUJUAN:
1. Siswa dapat mengangkat dan memindah material / komponen / part secara mekanis.
2. Siswa dapat menata material/komponen/part sesuai jenisnya.
3. Siswa dapat mengangkat kendaraan dengan macam-macam dongkrak. 4. Siswa dapat mengangkat kendaraan dengan carlift.
KESELAMATAN KERJA:
1. Pastikan alat pengangkat dapat bekerja normal.
2. Hati-hati kendaraan jangan sampai tergelincir sewaktu diangkat.
3. Jangan meninggalkan material/komponen/part tergantung pada alat pengangkat.
ALAT:
1. Tali, seling, hook
2. Rak/ meja untuk menempatkan material. 3. Macam-macam jenis dongkrak.
4. Alat pengungkit.
5. Alat-alat pengangkat khusus. 6. Forklift.
7. Carlift.
BAHAN:
1. Macam-macam material/komponen/part otomotif. 2. Kain majun/lap.
LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan rak atau meja untuk menempatkan material.
2. Membersihkan material/komponen/part yang akan diangkat atau dipindahkan. 3. Melakukan pengangkatan/pemindahan material secara mekanis dengan
tali,seling,hook, kran dan takel.
4. Memindahkan barang dengan troli, forklift. 5. Mengangkat unit kendaraan dengan carlift.
6. Membuat laporan kerja berupa pencatan macam-macam material yang diangkat, dipindahkan atau disimpan, termasuk lokasi penyimpanannya.
39
LEMBAR KERJA 3
Kompetensi : Pelaksanaan Operasi Penanganan secara manual.
Sub kompetensi : Mengangkat dan memindahkan,menata material/bahan berbahaya otomotif.
TUJUAN:
1. Siswa dapat mengangkat, memindah material / bahan berbahaya otomotif sesuai jenisnya secara aman.
2. Siswa dapat menata material/bahan berbahaya otomotif pada tempat yang sesuai standar operasi kerja.
KESELAMATAN KERJA:
1. Hati-hati terhadap cairan berbahaya jangan mengenai kulit. 2. Gunakan kaos tangan.
3. Simpanlah material yang mudah terbakar menjadi satu dan berilah tulisan area bebas rokok.
4. Pastikan tempat penyimpanan sesuai standar operasi kerja.
ALAT:
1. Forklift dorong,kereta dorong. 2. Rak/meja penyimpan material.
BAHAN:
1. Macam-macam material/bahan berbahaya otomotif. 2. Kain majun/lap.
LANGKAH KERJA:
1. Menyiapkan rak atau meja untuk menempatkan material. 2. Melakukan pengangkatan/pemindahan dan penataan material
3. Membuatkan tulisan-tulisan pada jenis-jenis material berbahaya yang belum ada keterangannya.
4. Membuatkan tulisan-tulisan peringatan di tempat atau gudang penyimpanan. 5. Membuat laporan kerja berupa pencatan macam-macam material yang
BAB III
EVALUASI
A. Kriteria dan Instrumen Penilaian
1. Kriteria Penilaian Pengetahuan (Tes formatif):
a) Siswa dapat skor 7 (tujuh) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item soal antara 70 % s/d 80 %.
b) Siswa dapat skor 8 (delapan) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item soal antara 81 % s/d 90 %.
c) Siswa dapat skor 9 (sembilan) bila tingkat kebenaran jawaban tiap item soal antara 91 % s/d 100 %.
d) Setiap item soal harus mendapat nilai minimal 7 (tujuh).
e) Bila belum mencapai nilai tujuh siswa wajib belajar kembali dan mengulang pada item tersebut.
2. Kriteria Penilaian Praktek
PENILAIAN YA TIDAK NO ASPEK YANG DINILAI INDIKATOR KEBERHASILAN 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 1 Mengangkat, memindahkan material/ komponen/part secara manual. * 70 – 80 % Sesuai standar operasi kerja. * 81-90 % sesuai standar operasi kerja. * 91- 100 % sesuai standar operasi kerja. 2 Mengangkat, memindahakan material/ komponen/part memakai tali/ seling, hook,kran dan takel. * 70-80 % sesuai standar operasi kerja. * 81-90 % sesuai standar operasi kerja. * 91-100 % sesuai standar operasi kerja. 3 Mengangkat,
memindahkan material/
* 70-80 % sesuai standar operasi kerja. * 81-90 % sesuai
41 PENILAIAN YA TIDAK NO ASPEK YANG DINILAI INDIKATOR KEBERHASILAN 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 komponen/part memakai pengungkit, dongkrak troli dan forklift.
standar operasi kerja. * 91-100 % sesuai standar operasi kerja. 4 Mengangkat kendaraan dengan macam-macam jenis dongkrak. * 70-80 % sesuai standar operasi kerja. * 81-90 % sesuai standar operasi kerja. * 91-100 % sesuai standar operasi kerja. 5 Mengangkat kendaraan dengan macam-macam jenis carlift. * 70-80 % sesuai dengan standar operasi kerja.
* 81-90 % sesuai standar operasi kerja. * 91-100 % sesuai standar operasi kerja. 6 Memindahkan
dan menyimpan material/bahan berbahaya otomotif pada area tempat kerja dan menata area tempat kerja.
* 70-80 % sesuai standar operasi kerja. * 81-90 % sesuai standar operasi kerja. * 91-100 % sesuai standar operasi kerja. 7 K3 dan SOP Dapat menerapkan K3
dan SOP.
CATATAN :
1. Nilai 7,00 (lulus baik / YA), tepat waktu dan 70-80 % memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan.
2. Nilai 8,00 (lulus amat bai k / YA), waktu lebih cepat dan 81-90 % memenuhi Standar minimal yang dipersyaratkan.
3. Nilai 9,00 (lulus istimewa / YA), waktu lebih cepat dan 91-100 % memenuhi standar minimal yang dipersyaratkan.
4. Nilai Praktik = Jumlah perolehan nilai dibagi tujuh = ...
B. Tes Praktik : Berpedoman pada cek list kriteria penilaian Praktik yang ada pada modul ini.
43
DAFTAR KEMAJUAN SISWA NAMA SISWA : NIS : NO NILAI FORMATIF 1 NILAI PRAKTIK KETERANGAN N1 N2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 N= (4xN1)+(6xN2) 10 Rata-rata N = ...
CATATAN: Daftar kemajuan hanya diisi nilai materi yang sudah memenuhi standar minimal kelulusan.
BAB IV
PENUTUP
Bagi siswa yang belum memenuhi standar kelulusan yang ditentukan, wajib mengulangi belajar pada modul ini, terutama pada item-item soal yang belum memenuhi standar kelulusan.
Bagi siswa yang sudah berhasil lulus akan mendapatkan nilai akhir minimal 7,00 (tujuh koma nol nol) dan dapat melanjutkan ke modul berikutnya, atau bersama guru pengampu merencanakan uji eksternal untuk mendapatkan pengakuan kompetensi atau sertifikat kompetensi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (Th. ). Perbaikan Kendaraan Ringan. Bahan pelatihan Nasional. Anonim. (2004). Modul Pelaksanaan Operasi Penanganan Secara Manual Jogyakarta : SMK N 2 Depok,
Daryanto. Drs. (2001). Keselamatan Kerja Bengkel Otomotif. Jakarta: Bumi Aksara.
Fatimah Sumanto,Noeraniah Akmaloedin. (1987). Biologi 2. Jakarta: Pustaka Ilmu.