• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTEKTUALISASI NILAI-NILAI DALAM ISRA DAN MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KONTEKTUALISASI NILAI-NILAI DALAM ISRA DAN MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Mimbar Jum’at

Mimbar Jum’at

Edisi 1103

Tahun XXII/2021 28 Rajab 1442 H / 12 Maret 2021 M

Diterbitkan oleh :

Bidang Penyelenggara Peribadatan

KONTEKTUALISASI NILAI-NILAI DALAM ISRA’ DAN MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW

▸ Baca selengkapnya: ppt materi isra mi'raj 2022

(2)

Waktu Adzan : 12.06 WIB

Khatib : KH. M. Jamaluddin F. Hasyim Adnan, MH Imam I : Drs.H. Hasanuddin Sinaga, MA

Imam II : H.M. Salim Ghazali, SQ, S.Ud Muadzin I : H. Hasan Basri

Muadzin II : Abdullah Sengkang, S.Ag Qori : Abdullah Sengkang, S.Ag

(Maqro : QS. Al Baqarah ayat : 113 - 115)

Agenda Shalat Jum’at Masjid Istiqlal

Tanggal : 28 Rajab 1442 H / 12 Maret 2021 M

SIARAN LANGSUNG MELALUI CHANNEL

YOUTUBE MASJID ISTIQLAL TV

(Shalat Jum’at dilaksanakan internal pegawai dengan tetap menjaga protokol kesehatan)

nPengantar Redaksi - 1 nKhutbah Jum’at - 2 nHikmah - 12 nGoresan Imam Besar - 15 nDialog Zhuhur Pilihan - 17 nPelayanan Masjid Istiqlal - 20 nJadwal Narasumber Kajian Dialog Zhuhur - 21 nPelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat - 21 nJadwal Waktu Shalat - 22 nDaftar Shalat Ghaib - 23 nUPZ BAZNAS Masjid Istiqlal - 24 nPelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at - 24

Daftar Isi

Mohon tidak dibaca ketika Khutbah berlangsung

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda : Artinya : “Apabila engkau berkata pada temanmu “diamlah” sewaktu imam (khatib) berkhutbah, maka engkau telah lalai (telah sia-sialah pahala Jum’atnya)” (HR. Bukhari dan Muslim).

▸ Baca selengkapnya: kata pengantar proposal kegiatan isra mi'raj

(3)

Pembaca Mimbar Jum’at yang dimuliakan Allah ...

U

mmat Islam di dunia dan khususnya di Indonesia bulan ini

akan memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW pada 27 Rajab 1442 H bertepatan dengan 11 Maret 2021 M. Peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi pada tahun ke-11 kenabian atau satu tahun menjelang Rasulullah SAW Hijrah ke Madinah Al-Munawwarah.

Nabi Muhammad SAW telah memperoleh kesempatan dan kehormatan yang luar biasa untuk melihat dan membuktikan betapa agung kekuasaan Allah. Nabi Muhammad SAW telah diperjalankan sampai ke tingkat tertinggi yakni Sidratul Muntaha dan disinilah beliau menerima perintah shalat.

Pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa besar Isra’ Mi’raj diantaranya adalah bahwa Nabi Muhammad SAW hakikatnya mendapatkan hiburan karena pada saat peristiwa Isra’ Mi’raj terjadi, kondisi Nabi kita SAW betul-betul dalam keadaan bersedih, karena dua orang yang paling dekat dan paling dicintai dan yang selalu membela perjuangan beliau meninggal dunia yaitu isteri beliau Khadijah dan pamannya Abu Thalib.

Sebab itulah beliau diperjalankan untuk melihat-lihat tanda-tanda kebesaran Allah yang memiliki seluruh langit dan bumi beserta segala isinya ini. Karena segala sesuatu ada campur tangan Allah, itulah kenapa kita diperintahkan untuk tafakkur memikirkan kebesaran Allah dengan melihat bukti-bukti yang telah diciptakannya, dengan demikian kita akan selalu merasa dekat dengan Allah.

Peringatan Isra dan Mi’raj merupakan momentum bagi kaum Muslimin untuk mengevaluasi kualitas dan untuk mengambil pelajaran dari nilai-nilai ibadah khusunya shalat. Sehingga, shalat yang dilakukan dapat mengubah hidup seseorang menjadi lebih bermakna. Jika pelajaran dari Isra dan Mi’raj Nabi SAW ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan, maka tidak menutup kemungkinan perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ke arah yang lebih baik dapat terwujud. (AHAS) r

(4)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

2

KHUTBAH JUM’AT

Kontektualisasi Nilai-Nilai dalam Isra’

dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW

Oleh: KH. Jamaluddin F. Hasyim, SHI, MH

(Intisari Khutbah Jum’at, 28 Rajab 1442 H / 12 Maret 2021 M)

Khutbah Pertama

،ّهّمَرَكَو ّ ّلِ ْضَفّب ّهّقْلَخ ْنّم َءا َش ْنَم َقذفَو ْيّ ذلَّا ّ هٰ ّلِل ُدْمَحْلَا

ْنَأ ُدَه ْشَأَو .ّ ّلِ ْدَعَو ّهّتَئْي ّ شَمّب ّهّقْلَخ ْنّم َءا َش ْنَم َلَذَخَو

َ هلِ

ِ

ا ذلَّ

،ُ َلِ ذدّن َلَّ َو َلْثّم َلَّ َو َهْيّب َش َلَّ َو ،ُ َلِ َكْيّ َشَ َلَّ ُهَدْحَو ُ هٰلِلا ذلَِّا

اَنَبْيّبَحَو َنََدّٰي َ س ذنَأ ُدَه ْشَأَو .ُ َلِ َءا َضْعَأ َلََّو َةذثُج َلََّو ذدَح َلََّو

ُدْبَع اًدذمَحُم اَنّنُيْعَأ َةذرُقَو َنََدّئاَقَو اَنَمْي ّظَعَو

ُهُّيّف َصَو ،ُ ُلِ ْو ُس َرَو ُه

ّدْبَع ّنْب ّدذمَحُم َنَّدّٰي َ س َلََع ْكّر َبَ َو ّْٰلِ َسَو ّٰل َص ذمُههٰللَا .ُهُبْيّبَحَو

َلَ

ِ

ا ٍنا َسْح

ِ

ّبَ ْمُهَعّبَت ْنَمَو ،ُه َلَّاذو ْنَمَو ّهّبْ َصََو ّ ّلِ أ َلََعَو ،ّ هٰلِلا

َةذوُق َلَّ َو َلْوَح َلَّ َو ،ّةَماَيّقْلا ّمْوَي

ّٰنِ

ِ

اَف ، ُدْعَب اذمَأ .ّ هٰلِل ّبَ ذلَّ

ا

ِ

ّ َكُْحُم ْ ّفِ ّلّئاَقْلا ّ ْيْ ّظَعْلا ّٰ ّلَعْلا ّ هٰلِلا ىَوْقَتّب ْ ّسِْفَنَو ْ ُكُْي ّصْوُأ

( ىَأَر اَم ُداَؤُفْلا َبَذَك اَم :ّهّباَتّك

١١

ىَرَي اَم َلََع ُهَن ْوُراَمُتَفَأ )

(

١٢

( ىَرْخُأ ً َلَ ْزَن ُه أَر ْدَقَلَو )

١٣

)

ىَ َتَْنُمْلا ّةَر ْد ّس َدْنّع

(

١٤

:مجنلا( )

١١

-١٤

)

(5)

Ma’asyiral hadirin, jamaah shalat Jumat hafidhakumullah.

P

ada kesempatan yang mulia ini, di tempat yang mulia ini, kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri dan juga kepada para hadirin sekalian, marilah kita senantiasa meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan selalu berusaha melaksanakan perintah-perintah-Nya serta menjauhi larangan-larangan-Nya. Semoga usaha takwa kita bisa menjadikan sebab kita kelak pada waktu dipanggil Allah subhanahu wa ta’ala, kita meninggalkan dunia ini dalam keadaan husnul khatimah,

Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamin.

Allah subhanahu wata'ala adalah Tuhan semesta alam yang maha kuasa dan maha berkehendak. Kekuasaan Allah bersifat absolut, mutlak, tidak ada kekuasaan dan kekuatan apapun seperti-Nya, bahkan semua kekuatan dan kekuasaan bersumber dari-Nya. Hal ini menjadi keyakinan semua orang beriman tanpa reserve sama sekali. Allah mengendalikan semua gerak semesta, dari planet di tata surya hingga semut kecil di dalam tanah atau ikan di lautan dalam. Semua makhluk tunduk dan patuh kepada Allah sebagai obyek dan Allah sebagai subyek.

Diantara tanda-tanda kekuasaan Allah adalah mem-perjalankan hamba-Nya dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha dalam waktu sekejap yang kita kenal dengan Isra’ Mi’raj. Peristiwa tersebut mengungkapkan banyak sekali keajaiban, khususnya bagi Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam yang bahkan belum pernah dan akan dialami

oleh makhluk manapun di alam raya ini. Ukuran normal manusia modern memakai pakaian astronot untuk bisa menembus luar angkasa, namun dengan kuasa Allah, Nabi Muhammad

shallal-lahu ‘alaihi wasallam dimampukan melewati itu tanpa atribut

manusia zaman sekarang. Hal ini membuktikan kuasa Allah sangat agung, hal demikian selaras dengan Asma’ Allah yaitu

(al-Khaliq) Sang Maha Pencipta. Di dalam Al-Qur’an pun Allah

(6)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

4

Salah satu keistimewaan Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam adalah diperjalankan di waktu malam (Isra’)

dan dinaikkan (Mi’raj) karena keistimewaan inilah Allah mengabadikan peristiwa tersebut di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman :

Kalimat pertama ayat tersebut menunjukkan ungkap-an takjub. Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyatakungkap-an, kalimat

subhana di sini menunjukkan saking Agungnya Allah ta’ala.

Hanya Allah saja yang mampu menjalankan Nabi Muhammad dari Makkah ke Palestina dan Palestina sampai langit ke-7 hanya dalam waktu tidak sampai satu malam. Bahkan, dalam satu riwayat mengisahkan, setelah Nabi Muhammad melakukan

isra’ mi’raj, tempat tidurnya masih hangat dan tempayan bekas

Nabi melakukan wudhu tadi belum sampai kering. Ini adalah keajaiban yang luar biasa.

Artinya : “Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki” (QS. Al-Hajj : 18)











Artinya : “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS. al-Isra’ : 1).

                      

َناَحْب ُ س

(7)

Selaras dengan Ibnu Katsir Imam Syaukani dalam Fathul

Qodir menyebutkan bahwa kata subhana adalah bentuk

penyucian Allah yang tanpa cacat dan kekurangan sedikitpun tidak ada kata yang musthail bagi Allah. Ats-Tsa’labi menyatakan bahwa kalimat subhana berarti kalimat ta’ajjub.

Mayoritas ulama sepakat, Nabi di-isra’-kan meliputi ruh dan jasad sekaligus. Hal ini berdasarkan apabila yang di-isra’-kan hanya ruh saja, berarti Nabi Muhammad sama dengan mimpi. Jika isra’ hanya sebuah mimpi saja, maka hal tersebut tidak merupakan kejadian luar biasa yang sampai Allah memakai istilah subhana pada ayat di atas. Yang membuat fenomenal pada kegiatan isra’ mi’raj Nabi adalah keajaiban perjalanan dengan ruang yang besar, namun waktunya sedemikian singkat.

Peristiwa perjalanan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam disebutkan dalam Shahih Bukhari, intisarinya

adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra’

Mi’raj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat

Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, “Siapa ini?” Jibril menjawab: “Jibril.” “Siapa yang bersamamu?” Jibril menjawab, “Muhammad”. “Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi.”

Di langit pertama, Nabi bertemu dengan Nabi Adam

‘alaihissalam. Di langit kedua, Nabi bertemu dengan Nabi

Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf ‘alaihissalam, Di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris. Di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun ‘alaihissalam. Di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim

(8)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

6

Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratil Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu

wata’ala. Kemudian, Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu Baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka’bah

di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk berthawaf di dalamnya. Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan: “Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya.” Kemudian Nabi melanjutkan perjalanan namun pada kesempatan ini malaikat Jibril tidak bisa menemani beliau dikarenakan malaikat Jibril tidak mampu untuk masuk maqom tersebut. Ini menunjukan luhurnya maqam Rasulullah, malaikat Jibril saja yang pemimpin para malaikat tidak bisa masuk dalam kedudukan itu. Hanya Rasulullah yang bisa masuk tempat itu, makhluk apapun di muka bumi ini tidak diperkenankan masuk melainkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah

subhanahu wata’ala beliau langsung ber-mukalamah kepada

Allah dengan tanpa huruf, bahasa dan suara :

Pada kesempatan itu Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardlu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi

wasallam bertemu dengan Nabi Musa ‘alaihissalam. Nabi

Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, lalu Nabi Muhammad diminta kembali untuk meminta keringanan kepada Allah hingga akhirnya menjadi lima waktu saja setiap hari.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra’

Mi’raj? Pertama, peristiwa Isra Mi’raj terjadi di tahun yang

(9)

cukup berat bagi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dimana beliau ditinggalkan oleh istri tercinta Sayyidatuna Khadijah yang merupakan cinta terbesar beliau dan pendukung utama dakwah agama Islam di masa-masa paling awal. Beliaulah wanita pertama yang beriman kepada Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam. Di tahun itu juga beliau kehilangan Abu

Thalib, pamannya yang sangat melindungi perjuangan beliau dari gangguan kaum Quraisy Makkah. Sepeninggal keduanya Rasulullah berada dalam situasi yang jauh lebih sulit dan kehilangan figur pendukung perjuangan. Peristiwa Isra Mi’raj seakan memberikan pelipur lara bagi beliau dengan pengalaman ruhaniah dan jasadiah yang luar biasa diluar jangkauan pikiran manusia. Hal ini memberikan pelajaran agar tidak mudah patah semangat dalam perjuangan karena Allah akan memberikan jalan keluar dan kebahagiaan kepada kaum beriman yang taat kepada Allah.

Kedua, Isra’ Mi’raj adalah mukjizat Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wasallam, dengan perjalanan beliau dari

Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dikatakan mukjizat karena tidak mampu dilakukan oleh manusia biasa, bahkan

Isra Mi’raj adalah mukjizat terkhusus bagi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang tidak diberikan kepada

para nabi lainnya. Begitu istimewanya, banyak kejadian demi kejadian didalam peristiwa itu yang sangat mengagumkan. Peristiwa ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa alam raya ini amatlah luas dan kita dituntut untuk memahami ayat kauniyah disamping ayat Qur’aniyah yang kita baca.

Ketiga, dalam peristiwa ini Rasul melihat kondisi umatnya yang di surga dan di neraka padahal waktu itu neraka dan surga belum ada penghuninya, karena surga dan neraka akan berpenghuni apabila kiamat sudah datang. Hal tersebut memberikan arti bahwa Rasul tidak hanya melakukan perjalanan spasial saja melainkan melompat ke masa depan melewati dimensi-dimensi waktu dan ruang. Tidak ada satupun

(10)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

8

manusia yang sudah sampai ke dalam surga dan neraka sebelum hari kiamat melainkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.

Keempat, dalam persinggahannya di Masjidil Aqsha Rasulullah disambut oleh para Nabi dan Rasul dan kemudian memimpin shalat berjamaah. Ini menunjukan keistimewaan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bisa bertemu para anbiya’ yang terdahulu hal demikian menunjukan bahwa para Anbiya’ tidak mati di kubur namun mereka sedang shalat, ini selaras dengan sabda Nabi :

Hal inipun tercermin dimana para nabi tersebut menyambut beliau di setiap lapis langit.

Kelima, ketika Nabi Musa bertemu Allah di gunung Tur Sina disuruh melepas sandalnya namun Rasulullah masuk bertemu Allah dengan menggunakan sandalnya. Hal ini membuktikan bahwa sandal Rasulullah pun memperoleh kemuliaan karena menempel dengan manusia agung tersebut. Hal ini menjadi pelajaran agar kita selalu mengaitkan diri kita dengan Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam agar beroleh kemuliaan di dunia

akhirat. Cinta kepada Rasulullah akan membawa kepada syafaatnya dan masuk surga Allah.

Keenam, Shalat yang awalnya 50 waktu menjadi lima waktu merupakan bukti kemurahan Allah pada hambanya, dan kejadian itu juga menunjukan betapa cintanya Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya beliau rela

bolak-balik untuk meminta keringanan kepada Allah agar umatnya tidak terbebani. Sungguh luar biasa kasih sayang beliau selalu memikirkan umat-Nya.

Ketujuh, dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil

Artinya : “Para Nabi hidup tetap di dalam kubur, mereka sedang shalat” (HR. al-Baihaqi dan ad-Dhabi).

ألا

ن ب ي

ءا

أأ

ح ي

ءا

ف

ب ق

و

ه ر

نوُّلص ي

(11)

Aqsha. Hal ini memberikan pelajaran agar kita selalu dekat dengan masjid, menghidupkannya dengan shalat berjamaah dan kegiatan syiar Islam. Kita jadikan masjid sebagai pusat peradaban umat menuju kejayaan umat Islam.

Kedelapan, Semua perintah Allah dalam agama biasanya disampaikan melalui perantara malaikat Jibril tapi perintah shalat Allah langsung yang memanggil Rasulullah untuk berjumpa dengan Allah. Hal tersebut menunjukan pentingnya perintah sholat, karena baik buruk seorang hamba-Nya ditentukan dari kualitas sholat. Semakin bagus kualitas shalatnya maka semakin baik pula predikat hamba disisi Allah. Yang paling awal dihisab di hari kimat kelak adalah shalat sebagaimana sabda nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam :

Semoga kita dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa

Isra’ Mi’raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma aamiin. r

Artinya : “Pertama yang dihisab seorang hamba adalah shalatnya” (HR. Bukhari).

ص ُدبعلا ِهب ُبسا ُيُ ام ُلو أ

ل

ُهُتُ

ِةَرْمُز ِفِ كم ايَّ

ِ

إو اَنَلَخْد أَو ،ينِنِمآلإ نيِزِئاَفلإ َنِم كم ايَّ إَو ُالله انَلَعَج

. َ ْينِنِمْؤُلمإ ِهِداَبِع

:ْيمِحارلإ ِنماْحارلإ ِالله ِم ْسِب ،ْيمِجارلإ ِناطْي ا شلإ َنِم ِلله ِبِ ُذوُع أ

إاديِد َس الً ْوَق إوُلوُقَو َ اللَّإ إوُقاتإ إوُنَمآأ َنيِ الَّإ اَ هيَُّأ َيَّ

ِتيَّآل ِبِ ْ ُكم ايَّ

ِ

إَو ْ ِنَِعَفَنَو ،ِ ْيم ِظَعلإ ِنآأْرُقلإ ِفِ ْكملَو ْ ِلِ ُالله َكَرَبِ

ِرْكِذو

ْ ِح َر ٌفْوُؤَر ٌّرَب ٌ ِلَِم ٌ ْيِْرَك ٌدإاوَج َلََاعَت ُهان إ .ِ ْيمِكَلحإ

(12)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21 10

Khutbah Kedua

.ِهِناَنِتْمِاَو ِهِقْيِفْوَت َلىَع َُلَ ُرْكُّشلاَو ِهِنا َسْحِا َلىَع ِلله ُدْمَحْلَا

َه ْشَأَو َُلَ َكْيِ َشَ َلا ُهَدْحَو ُاللهَو ُالله َّلاِا ََلَِا َلا ْنَأ ُدَهْشَأَو

َّن أ ُد

.ِهِناَو ْضِر َلى ا يِعاَّلدا ُ ُلَ ْو ُس َرَو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم َنََدِ ي َ س

اًمْيِل ْسَت ْ ِ لّ َسَو ِهِباَ ْصَْأَو ِ ِلََا َلىَعِو ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س َلىَع ِ ل َص َّمُهللا

اً ْيْثِك

َرَمَأ اَمْيِف َالله اوُقَّتِا ُساَّنلا اَُّيَُّا َايَف ،ُدْعَب اَّمَأ

َو

كماَ َنَ اَّ َعَ اْوُ َتَْنا

رجزو هنع

َنَـَثَو ِه ِسْفَنِب ِهْيِف َأَدَب ٍرْمَأِب ْ ُكمَرَمَأ َالله َّنَأ اْوُمَلْعاَو

َلىَع َن ْوُّل َصُي ُهَتَكِئآلَمَو َالله َّنِا َلىَاعَت َلاَقَو ِهِسْدُقِب ِهِتَكِئآلَمِب

َلَع اْوُّل َص اْوُنَمآأ َنْيِ َّلَّا اَ ُّيَُّا آأي ِبَِّنلا

َّمُهللا .اًمْيِل ْسَت اْوُمِ ل َسَو ِهْي

َلىَعَو ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س ِلآأ َلىَعَو ،ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س َلىَع ِ ل َص

ِءاَفَلُلخْا ِنَع َّمُهَّللا َضْراَو َ ْيِْبَّرَقُمْلا ِةَكِئآلَمَو َ ِلِ ُس ُرَو َكِئآأيِبْنَا

َو ناَمْثُعَو رَ ُعََو ٍرْكَب ِبَِأ َنْيِد ِشاَّرلا

ِةَباَح َّصلا ِةَّيِقَب ْنَعَو ِلىَع

َضْراَو ِنْيِ لدا ِمْوَي َلىِا ٍنا َسْحِِبِ ْمُهَل َ ْيِْعِباَّتلا يِعِب َتََو َ ْيِْعِباَّتلاَو

َ ْيِْ ِحْاَّرلا َمَحْرَأ َيَ َكِتَ ْحَْرِب ْمُهَعَم اَّنَع

َ ْيِْمِل ْسُمْلاَو ِتاَنِمْؤُمْلاَو َ ْيِْنِمْؤُمْلِل ْرِفْغا َّمُهللَا

ِتاَمِل ْسُمْلاَو

َّلِذَأَو َ ْيِْمِل ْسُمْلاَو َمَلا ْس

لاْا َّزِعَأ َّمُهللا ، ِتاَوْمَلاْاَو ْمُ ْنِْم ِءآأيْحَلاَا

ِ

(13)

ْنَم ْ ُصُْناَو ، ْنيِدِ حَوُمْلا َكَداَبِع ْ ُصُْناَو َ ْيِْكِ ْشُّمْلاَو َكْ ِ شّلا

ْرِ مَد َو َ ْيِْمِل ْسُلمْا َلَذَخ ْنَم ْلُذْخاَو َنْيِ لدا َ َصَُن

َءاَدْعَأ َكَئاَدْعَأ

ِمْوَي َلىِا َكِتاَمَِكَ ِلْعَأَو ِنْيِ لدا

َءَلاَبلْا اَّنَع ْعَفْدا َّمُهللا .ِنْيِ لدا

اَمَو اَ ْنِْم َرَهَظ اَم ،ِنَحِلمْاَو ِ َتَِفلْا َءْو ُسَو َلِزَلاَّزلاَو َء َبَِولْاَو

ْنَعَو ًة َّصآأَخ اَّي ِ سْيِنوُدْنِا َنَِ َلََب ْنَع ،َنَطَب

ِناَ ْلَُبلْا ِرِئا َس

ِفِ َو ًةَن َ سَح اَيْنُّلدا ِفِ َانِتآأ اَنَّبَر .َ ْيِْمَلاَعلْا َّبَر َيَ ًةَّمآأع َ ْيِْمِل ْسُلمْا

ْمَل ْن

ِ

اَو اَن َ سُفْنَا اَنْمَلَظ اَنَّبَر .ِراَّنلا َباَذَع اَنِقَو ًةَن َ سَح ِةَرِخآلْا

ْا َنِم َّنَنْوُكَنَل اَنْ َحْْرَتَو اَنَل ْرِفْغَت

. َنْيِ ِسِاَلخ

َداَبِع

ُرُمْأَي َالله َّنِا ! ِالله

َبِ ْرُقلْا يِذ ِءآأتْي

ِ

اَو ِنا َسْح

لاْاَو ِلْدَعلْ ِبِ

ِ

َن ْوُرَّكَذَت ْ ُكَُّلَعَل ْ ُكُ ُظِعَي ِيْغَبلْاَو ِرَكْنُمْلاَو ِءآأشْحَفلْا ِنَع ىَ ْنَْيَو

َلىَع ُهْوُرُك ْشاَو ْ ُكمْرُكْذَي َ ْيِْظَعلْا َالله اوُرُكْذاَو

ُرْكِ َلََّو ْ ُكمْدِزَي ِهِمَعِن

َُبْكَأ ِالله

.ِهِناَنِتْمِاَو ِهِقْيِفْوَت َلىَع َُلَ ُرْكُّشلاَو ِهِنا َسْحِا َلىَع ِلله ُدْمَحْلَا

َه ْشَأَو َُلَ َكْيِ َشَ َلا ُهَدْحَو ُاللهَو ُالله َّلاِا ََلَِا َلا ْنَأ ُدَهْشَأَو

َّن أ ُد

.ِهِناَو ْضِر َلى ا يِعاَّلدا ُ ُلَ ْو ُس َرَو ُهُدْبَع اًدَّمَحُم َنََدِ ي َ س

اًمْيِل ْسَت ْ ِ لّ َسَو ِهِباَ ْصَْأَو ِ ِلََا َلىَعِو ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س َلىَع ِ ل َص َّمُهللا

اً ْيْثِك

َرَمَأ اَمْيِف َالله اوُقَّتِا ُساَّنلا اَُّيَُّا َايَف ،ُدْعَب اَّمَأ

َو

كماَ َنَ اَّ َعَ اْوُ َتَْنا

رجزو هنع

َنَـَثَو ِه ِسْفَنِب ِهْيِف َأَدَب ٍرْمَأِب ْ ُكمَرَمَأ َالله َّنَأ اْوُمَلْعاَو

َلىَع َن ْوُّل َصُي ُهَتَكِئآلَمَو َالله َّنِا َلىَاعَت َلاَقَو ِهِسْدُقِب ِهِتَكِئآلَمِب

َلَع اْوُّل َص اْوُنَمآأ َنْيِ َّلَّا اَ ُّيَُّا آأي ِبَِّنلا

َّمُهللا .اًمْيِل ْسَت اْوُمِ ل َسَو ِهْي

َلىَعَو ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س ِلآأ َلىَعَو ،ٍدَّمَحُم َنَِدِ ي َ س َلىَع ِ ل َص

ِءاَفَلُلخْا ِنَع َّمُهَّللا َضْراَو َ ْيِْبَّرَقُمْلا ِةَكِئآلَمَو َ ِلِ ُس ُرَو َكِئآأيِبْنَا

َو ناَمْثُعَو رَ ُعََو ٍرْكَب ِبَِأ َنْيِد ِشاَّرلا

ِةَباَح َّصلا ِةَّيِقَب ْنَعَو ِلىَع

َضْراَو ِنْيِ لدا ِمْوَي َلىِا ٍنا َسْحِِبِ ْمُهَل َ ْيِْعِباَّتلا يِعِب َتََو َ ْيِْعِباَّتلاَو

َ ْيِْ ِحْاَّرلا َمَحْرَأ َيَ َكِتَ ْحَْرِب ْمُهَعَم اَّنَع

َ ْيِْمِل ْسُمْلاَو ِتاَنِمْؤُمْلاَو َ ْيِْنِمْؤُمْلِل ْرِفْغا َّمُهللَا

ِتاَمِل ْسُمْلاَو

َّلِذَأَو َ ْيِْمِل ْسُمْلاَو َمَلا ْس

لاْا َّزِعَأ َّمُهللا ، ِتاَوْمَلاْاَو ْمُ ْنِْم ِءآأيْحَلاَا

ِ

(14)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

12

S

emua peristiwa dalam sejarah Islam tidaklah beku tanpa melahirkan berbagai nilai dan makna. Sebagaimana peristiwa Isra-Mi'raj Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang bisa membuahkan beragam makna bagi setiap orang terutama umat Islam yang masih memfungsikan akal sehatnya. Peristiwa Isra-Mi’raj berlangsung pada tahun 621 M. Pada saat itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berusia 50 tahun atau tahun kesepuluh kenabian. Sudah berlalu lebih dari 1400 tahun silam—dalam hitungan tahun Hijriah— namun peristiwa monumental tersebut tak pernah usang untuk diperingati oleh kaum Muslimin. Berbagai cara pun ditempuh untuk mengenang dan memperingati ‘rekreasi’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wasallam yang hanya berlangsung semalam itu.

Ada banyak hikmah dan pelajaran yang dapat diambil dari peristwa Isra-Mi'raj tersebut, dan sesuai dengan kondisi saat ini, termasuk pandemi infeksi virus corona atau Covid-19.

Isra-Mi'raj merupakan perjalanan Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu Allah subhanahu wata'ala

ke Sidratil Muntaha atau langit ke tujuh dalam satu malam saja. Perjalanan ini merupakan hiburan untuk Rasulullah shallallahu

‘alaihi wasallam sekaligus menerima perintah salat wajib lima

waktu setiap hari. Isra-Mi'raj diperingati setiap tanggal 27 Rajab. Makna dan hikmah perjalanan Isra-Mi'raj antara lain adalah: 1. Allah subhanahu wata'ala menyayangi hamba-Nya.

Isra-Mi'raj terjadi pada tahun kesedihan saat Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam dilanda banyak cobaan dan

Hikmah Isra-Mi'raj

di Tengah Pandemi Corona

HIKMAH

(15)

ditinggal oleh orang terdekatnya. Isra-Mi'raj merupakan bentuk penghiburan Allah subhanahu wata'ala kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.

Untuk menghibur Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi

wasallam, Allah subhanahu wata'ala mengutus Malaikat Jibril

membawa Beliau melakukan perjalanan dari Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina dan diangkat ke Sidratil Muntaha dalam satu malam saja. Allah subhanahu wata'ala sangat menyayangi hamba-Nya yang beriman. Ketika Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam berada pada ujian yang luar biasa, Allah subhanahu wata'ala memberikan kepadanya peristiwa yang

menunjukkan bahwa orang yang beriman sangat disayangi oleh Allah subhanahu wata'ala".

2. Keimanan meningkat setelah cobaan.

Cobaan yang diberikan kepada Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam sebelum Isra-Mi'raj merupakan ujian untuk

meningkatkan keimanan. Sama seperti wabah virus corona yang masih melanda negeri kita, sebaiknya dimaknai sebagai cobaan untuk meningkatkan kualitas keimanan kepada Allah

subhanahu wata'ala. Orang yang dapat melalui cobaan dengan

baik dan berpegang teguh pada syari'at Islam akan mendapatkan karunia yang besar dari Allah subhanahu wata'ala. "Siapa yang berhasil melewati ujian kehidupan, Allah subhanahu wata'ala akan menjadikan peringkat imannya semakin kuat. Kualitas keimanan akan naik serta mendapatkan ketentraman dan karunia dari Allah subhanahu wata'ala".

3. Memperbaiki kualitas shalat.

Dalam perjalanan Isra-Mi'raj, Nabi Muhammad shallallahu

‘alaihi wasallam menerima perintah salat berkali-kali dari

semula lima puluh kali sehari menjadi lima waktu sehari. Perintah salat ini merupakan bentuk hubungan langsung antara Allah subhanahu wata'ala (sebagai Pencipta) dan

(16)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

14

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam (sebagai makhluk/ hamba-Nya).

Peringatan Isra-Mi'raj ini sebaiknya dimaknai untuk memperbaiki kualitas salat yang sekaligus bakal memperbaiki hubungan seorang "hamba" dengan Allah subhanahu wata'ala, yang dikenal dengan istilah hablum min-Allah.

Salat lima waktu berfungsi untuk menyambungkan diri kepada Sang Maha Pencipta. Akan sangat rugi apabila meninggalkannya, karena salat lima waktu bukan beban, melainkan karunia.

4. Terjadi di malam hari.

Peristiwa perjalanan Isra-Mi'raj terjadi di malam hari. Ada sejumlah alasan yang membuat Allah subhanahu wata'ala memilih perjalanan di malam hari saat semua orang terlelap.

Malam hari merupakan waktu yang sepi dan Allah

subhanahu wata'ala ingin melihat hamba-Nya yang benar-benar

beriman. Pada malam hari pula, mendekatkan diri kepada Allah

subhanahu wata'ala akan lebih cepat pengaruhnya terhadap

jiwa dibandingkan waktu lainnya.

Di tengah wabah virus corona dan isolasi diri, umat Muslim disarankan untuk memperbanyak ibadah dan amalan di malam hari seperti salat tahajud dan ibadah lainnya.

5. Mempercayai kekuasaan Allah subhanahu wata'ala. Peristiwa terjadinya Isra Mi'raj mengajarkan kepada kita semua bahwa Allah subhanahu wata'ala Maha Kuasa. Perjalanan yang seolah tak masuk akal dapat terjadi dengan kekuasaan Allah subhanahu wata'ala.

Diperlukan kacamata keimanan untuk mempercayai kejadian luar biasa ini sebagai kekuasaan dari Allah subhanahu

wata'ala. "Semoga kita dapat mengambil makna dan hikmah

(17)

K

ata ism berasal dari akar kata sam - yasm, berarti ‘tinggi’, ‘meninggikan’, dan ‘memberi nama’. Dari akar kata ini lahir kata ism, berarti ‘nama’. Kata isma terulang sebanyak 19 kali di dalam Al-Qur’an, jika basmalah menjadi bagian dari surah Fatihah. Jika basmalah tidak menjadi bagian dari surah Al-Fatihah, rumus angka 19 sebagaimana digagas Prof. Rashad Khalifah sebagai salah satu bukti kemukjizatan Al-Qur’an tidak berjalan.

Nama (al-ism) berfungsi sebagai identitas, pengenalan, dan alamat terhadap sesuatu mempunyai nama itu (al-masamma). Alam semesta dan seluruh isinya juga mempunyai nama. Termasuk Tuhan juga mempunyai nama. Bahkan, nama yang paling mutlak ialah nama Tuhan yang dalam Islam lebih dikenal dengan Allah.

Disebut paling mutlak karena sesungguhnya dalam kosmologi Islam, alam semesta ini sesungguhnya tidak lain adalah manifestasi keberadaan (tajalli) Allah subhanahu

wata'ala. Jika demikian adanya maka keseluruhan nama-nama

alam semesta atau semua nama adalah nama detailnya Allah

subhanahu wata'ala (al-‘alam kafah li Allah).

Jika nama adalah sekaligus alamat bagi yang punya nama maka segala sesuatu yang mewujud, baik wujud konkret

(al-syahadah) maupun yang abstrak (al-gaib) adalah alamat

keberadaan wujud Allah subhanahu wata'ala. Bukankah segala sesuatu berasal dari pada-Nya?

Dari asumsi ini bisa dipahami alam dan keseluruhan nama-nama yang ada di dalamnya bisa disebut nama-nama-nama-nama Allah

GORESAN IMAM BESAR

Teologi Nama dan Yang Dinamai

(1)

(18)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

16

subhanahu wata'ala juga. Keseluruhan wujud (maujudat) dengan

nama-namanya juga menjadi nama-namanya (asma’ Allah) juga dan sekaligus tanda-tanda-Nya (ayat Allah).

Bahkan, kita pun beserta nama-nama kita adalah asma’ Allah juga. Segala sesuatu tidak lain adalah manifestasi Dia, berarti nama setiap sesuatu adalah nama Dia juga. Pemahaman seperti ini sejalan dengan ayat berikut ini:

“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang banyak berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat (nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (Harian Republika, 19 Februari 2021 M/7 Rajab 1442 H). r

Membaca sebanyak 70 kali pagi dan sore :

Amalan di Bulan Rajab

مُهّٰ للَا

ۡيِلۡرِفۡغا

ۡيِنۡمَحۡراَو

ۡبُتَو

يَلَع

Dianjurkan membaca sebanyak 50 kali pagi dan malam hari :

رِفۡغَت ّ سَأ

ّللا

َه

اَذ

ِل َلََجۡلا

ِماَرۡك

ِ

ۡلۡاَو

,

ۡنِم

ِعۡيِمَج

ِبۡو نُّذلا

م َثَٓ ۡلۡاَو

Memperbanyak membaca doa :

َنا َضَمَر اَنْغِ لَب َو َناَبْع َش َو َبَجَر ىِف َانَل ْكِرَبا َّمُهللا

(19)

28 Rajab 1442 H / 12 Maret 2021 M 17

A

l-Qur’an terdiri dari, kata,kalimat, ayat dan juz yang ditulis

dalam lembaran berupa mushhaf. Al-Qur’an diharapkan bisa menjadi petunjuk dan pembeda dari yang bathil. Penulis Manahil

al-Irfan fi Ulum al-Quran Muhammad ‘Abd ‘Ahzim Az-Zarqani

mengatakan: Tidak Mungkin akan ada Islam bila tidak ada Al-Qur'an, dan tidak mungkin memahami Al-Quran bila tidak memahahami ulumul Qur'an. Kitab-kitab ulumul Qur’an adalah alat untuk memahami Al-Qur’an. Az-Zarqani membuat defunisi tentang ulumul Qur’an sebagai berikut :

Telah disepakati dalam Ulum al-Quran: DIALOG ZHUHUR PILIHAN

Hikmah Turunnya Al-Qur’an secara Bertahap (Kitab Ulumul Qur'an)

Oleh : Drs. H. Muhasyim Abdul Majid, M.Ag

“Beberapa pembahasan yang berhubungan dengan Al-Qur’an Al-Karim dari segi turunya, urutanya, pengumpulanya, penulisanya, bacaanya, penafsiranya, kemu’jizatanya, nasikh mansukhnya, penolakan hal-hal yang bisa menimbulkan keraguan terhadapnya, dan sebagainya”..

م

ِهِعْ جَ و ِهِبْيِتْر ت و ِ ِلِ ْوُزُن ِة يِح نَ ْنِم ِ ْيِْر كْلا ِنۤاْرُقْل ِبِ ُقَّل ع ت ت ُثِحا ب

ِهِت با تِك و

ِعْف د و ِهِخْو ُسْن م و ِه ِ ِسِنَ و ِهِزا ْعْ ا و ِهِ ْيْ ِسْف ت و ِهِت ءا رِق و

. ِلِا ذ ِوْ نَ و ُهْن ع ِهْب ِِّ شلا

جَنُم ه هلِ ْوُزُن َنَْعَمَو

:ًما

ه رَفُم َلَزَن ُه نَأ

ق

،ًة َدهحاَو ًةَعْفَد ْله ْنَْي ْمَل ْيَأ ،ًا

ه ٰ للا هلْو ُسَر َلىَع َلَزَن اَم ن

اَو

ِ

، هثا َدْحَلأْاَو هعهئاَقَوْلا ُب ْسَح ،ًاءهزْجُم َ لَّ َسَو ههْيَلَع ُ ٰ للا َلى َص

: هقهرْفُمْلهل ُلْوُقَت ُبَرَعْلاَو

ًماَجَنُم

.

(20)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

18

Al-Qur’an turun secara bertahap tidak sekaligus dalam

jumlatan wahidatan, disampaikan oleh Malaikat Jibril alaihis salam

kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, kiranya Beliau tergesa-gesa menerimanya maka langsung ditegur, sebagaimana dalam QS. Qiyamah/75 ayat 16, seakan Jibril mengatakan: jangan engkau tergesa-gesa ingin menirukan aku, tunggu saja baik-baik sampai aku selesai membacakannya, barulah kau meniru aku.

Al-Qur’an turun mufarraqan munajjaman, kadang per huruf, per kalimat dan persurat, sesuai dengan peristiwa dan waktu, dengan jumlah 6.236 ayat mampu dihafal oleh jutaan orang karena Allah Menjaga kemurnian Al-Qur’an selamanya, sebagaimana yang ada dalam Surah al-Hijr/15 ayat 9 oleh sebab itu tidak akan bisa dipalsukan atau diutak-atik, karena sudah Allah jamin.

Ada beberapa tingkatan cara turunnya:

1. Al-Qur’an sekaligus dari Lauhul Mahfuzh ke Baitul ‘Izzah di langit dunia, agar para malaikat menghormati kebesarannya. Peristiwa itu terjadi pada bulan Ramadhan pada malam Lailatul

Qadar, walaupun itu juga peristiwa turunnya Al-Quran.

2. Kemudian setelah itu Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah

shallallahu ‘alaihi wasallam secara bertahap selama dua puluh

tiga tahun.

3. Dari Rasulullah disampaikan secara berangsur-angsur kepada shahabat secara bertahap sampai sempurna. Hal ini menjadikannya sangat melekat dan mudah diamalkan dan

“Dan makna turunannya munajjaman: bahwa turun secara terpisah, artinya tidak turun sekaligus, melainkan diturunkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sebagian-sebagian, menurut fakta dan peristiwa, dan orang Arab mengatakan kepada yang berbeda (berserak) sebagai: munajjam”.

جَنُم ه هلِ ْوُزُن َنَْعَمَو

:ًما

ه رَفُم َلَزَن ُه نَأ

ق

،ًة َدهحاَو ًةَعْفَد ْله ْنَْي ْمَل ْيَأ ،ًا

ه ٰ للا هلْو ُسَر َلىَع َلَزَن اَم ن

اَو

ِ

، هثا َدْحَلأْاَو هعهئاَقَوْلا ُب ْسَح ،ًاءهزْجُم َ لَّ َسَو ههْيَلَع ُ ٰ للا َلى َص

: هقهرْفُمْلهل ُلْوُقَت ُبَرَعْلاَو

ًماَجَنُم

.

(21)

dihafal karena turunnya berangsur. Ini adalah salah satu hikmahnya. Belajarnya pun dengan bertahap.

Hikmah Penurunan Al-Qur’an secara Bertahap

Secara singkat hikmah penurunan Al-Qur’an dengan

munajjaman :

Ayat-ayat Al-Qur’an tidaklah diturunkan keseluruhan sekaligus, tetapi secara berangsur-angsur. Surat-surat yang diturunkanya pun tidak sama jumlah panjang dan pendeknya, terkadang diturunkan secara penuh dan terkadang sebagiannya saja.

Penuruan ayat al-Qur’an secara berangsur memberikan beberapa hikmah diantaranya: menguatkan hati Nabi Muhammad

shallallahu ‘alaihi wasallam; mudah untuk dihafal dan dipahami;

orang-orang mukmin antusias dalam menerima Al-Qur’an dan giat mengamalkannya; mengiringi kejadian-kejadian di masyarakat dan bertahap dalam menetapkan suatu hukum; melemahkan lawan-lawannya (mukjizat), dan menantang orang-orang kafir yang mengingkari Al-Qur’an. r(BUT)

ِ ِلِاَزْن

ا ِدِئاَوَف ْنِمَو

ِ

:ًماَجَنُم

، ُخْو ُسْنَمْلاَو ُ ِسِاَنلا ُهْنِم َّنَ ِلَِو ،ِه ِظْفِح ُلْيِه ْسَت

َ ِلٰذ ِ ْيَْغَو ٍعِئاَقَوَو ٍرْوُمُأ ْنَع ُلَأ ْسَي ْنَم ٌباَوَج ِهْيِف َّنَ ِلَِو

.

“Di antara manfaat proses turunnya secara berangsur adalah: memudahkan penhafalannya, dan karena di dalamnya ada nasakh dan mansûkh (memudahkan penerapan dan pembiasaan penerapan syariat), dan karena di dalamnya berisi jawaban dari mereka yang bertanya tentang hal-hal, fakta (memudahkan mengingat latar belakang turunya ayat-ayat) dan sebagainya”.

(22)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21 20 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Majelis Ta’lim Kaum Ibu Pengajian Remaja Istiqlal (ARMI) Marching Band Istiqlal Seni Budaya Remaja Pagar Nusa Istiqlal Tapak Suci Istiqlal Konsultasi Agama Hari Rabu dan Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Senin s/d Jum’at Pukul 08.00 - 11.00 09.00 - 11.00 09.00 - 15.00 09.00 - 11.00 07.00 - 11.30 15.30 - 20.00 10.30 - 15.00 Materi Al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Hadits, Fiqh Tahsinul Qur’an, Kajian Agama, Majelis Taklim Pemuda Perkusi, Horn line, Pit, dll Hadroh, Marawis dan Band Seni Beladiri Seni Beladiri Pelayanan Permasalahan Agama Kegiatan

Bagi jama’ah dan kaum Muslimin yang ingin meningkatkan wawasan ke-Islaman dapat mengikuti kegiatan kajian dan ta’lim, dibimbing oleh para ustadz / guru yang berpengalaman sebagaimana jadwal dibawah ini :

(23)

No 1 2 3 4 Hari Senin Selasa Rabu Kamis Tgl/Bln 15 Mar 16 Mar 17 Mar 18 Mar Narasumber KH. Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA H.A. Husni Ismail, M.Ag H.M. Mahdi, M.Ag H. Budi Firmansyah, MM

ب

د

يا

ة

لا

ه

د

يا

ة

Bahasan/ Materi Bidayatul Hidayah Mafahim Yajibu an-Tushahah La Tahzan Nashoihul Ibad

م ف

ها

مْي

ي

مب

ا

ْن

مت

ص

ح

ح

ن

ص

ئا

ح

لا ع

ب دا

َل

حَت

َز

حن

Nama Agama Semula

No.

1 Mario Ozzardi Bimantara Katholik 2 Andreas Wiwik Sudarmaji Katholik

3 Sandika Utama Kristen

PELAYANAN BIMBINGAN IKRAR SYAHADAT JADWAL NARASUMBER KAJIAN DIALOG ZHUHUR

Telah terlaksana Ikrar Syadahat di Masjid Istiqlal pada periode tanggal 2 - 8 Maret 2021 :

Pelayanan Ikrar Syahadat / Pembinaan Muallaf / Kajian dan Kegiatan Remaja Masjid Istiqlal, Narahubung: (Jamal) 0813 1412 4444 dan (Subhan) 0812 8829 7714.

(24)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21 22 Shubuh 04 : 43 04 : 43 04 : 43 04 : 43 04 : 43 04 : 42 04 : 42 Zhuhur 12 : 06 12 : 06 12 : 06 12 : 05 12 : 05 12 : 05 12 : 05 Ashar 15 : 11 15 : 11 15 : 11 15 : 12 15 : 12 15 : 12 15 : 12 Maghrib 18 : 10 18 : 10 18 : 09 18 : 09 18 : 08 18 : 08 18 : 08 ‘Isya 19 : 19 19 : 18 19 : 18 19 : 17 19 : 17 19 : 16 19 : 16 Tanggal 12 13 14 15 16 17 18

1. Mengisi form data via online https://muallafcenter.istiqlal.

or.id/daftar.php

2. Pas foto ukuran 3 x 2 cm : 3 (tiga) lembar (warna) 3. Surat Pengantar dari RT bagi WNI

4. Foto copy KTP

5. Foto Copy Kartu Keluarga 6. Materai 10.000 : 2 (dua) lembar 7. Menyerahkan Surat Baptis

(Asli)

8. Surat Pengantar Kedutaan bagi WNA

9. Foto copy pasport bagi WNA 10. Saksi 2 (dua) orang

Persyaratan Pelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat :

Jadwal shalat berdasarkan kalender Masjid Istiqlal Jakarta

JADWAL WAKTU SHALAT

(25)

Niat Shalat Ghaib :

Shalat Ghaib berjama’ah yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 5 Maret 2021, adalah untuk :

1. Almarhum Kolonel Marinir (Pur) H. Djadja Sudjadi bin Hanafi, usia 80 tahun. Wafat, 04 Maret 2020 di Jakarta 2. Almarhum Bpk. Kosim bin Mud, usia 80 tahun. Wafat, 27

Februari 2021 di Cisolok, Pelabuhan Ratu

3. Almarhum H. Engkon bin H. Safei, usia 83 tahun. Wafat, 02 Maret 2021 di Ds. Pakenjeng, Garut

4. Almarhumah Hana Widjaya binti Rimbu Widjaya, usia 59 tahun. Wafat, 28 Februari 2021 di Depok

5. Almarhumah Saqi binti Karto Kardi, usia 67 tahun. Wafat, 26 Februari 2021 di Sragen

6. Almarhumah Ibu Nyai Pipin binti Bpk. Eunih, usia 57 tahun. Wafat, 02 Maret 2021 di Sukabumi

7. Almarhumah Kurniawati binti H. Tamsudin, usia 36 tahun. Wafat, 20 Februari 2021 di Jakarta.

ا ىلَع ِىّلَصُا

َل

ا ِتاَو م

ِبِئاَغ ل

َن ي

تاَر يِب كَت َعَب رَا

ىلاَعَ ت ِهَّلِل ِةَياَفِك لا َض رَ ف

SHALAT GHAIB

(26)

Mimbar Jumat No.1103/XXII/21

24

Pelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at

Penasehat: Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Penanggung Jawab: Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan, KH. Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA Pimpinan Redaksi: H. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc, MA Wakil Pim. Redaksi: H. Djamalullail, M.Pd.I Sekretaris Redaksi: H. Ahmad Mulyadi, SE.I Wakil Sekretaris: Abdul Rasyid Teguhdin Hamid, M.Pd Dewan Redaksi: H. Saparwadi, SE.I; Drs. H.A. Dzulfatah Yasin, M.Ag; Hendra Sofiyansyah, S.Sos; Budi Utomo, Lc, MA; Ibrahim Atho, S.Ag; Habibah Munawaroh, S.Pd.I Bendahara: Noor Chayati Wakil Bendahara: Subhan, S.Pd.I TU dan Sirkulasi: H. Aminuddin; Rullyansyah; Didiet Nanditio, SE; Joni Sagara; Suharti; Aril Muhrizadipura.

Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS Masjid Istiqlal

Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, shadaqah Bank BNI Syari’ah No. rekening 7004556009

(an. UPZ BAZNAS Masjid Istiqlal) Narahubung : Bapak Nur Khayyin Muhdlor

No HP/WA: 0812 2911 9652

Catatan : Bukti transfer & peruntukan dikirim ke nomor WA diatas

QS. At-Taubah/9 ayat 18 :

Artinya : “Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.

(27)

KUNJUNGAN KE KEDIAMAN

KH. NASRULLAH DJAMALUDDIN

(28)

JADWAL KAJIAN

DI MASJID ISTIQLAL

@masjidistiqlalofficial Masjid Istiqlal TV

1. Tasawuf, Membedah Kitab Ihya Ulumiddin

Setiap Sabtu (Pukul 05.45 - 07.30)

Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA

2. Tematik Tafsir Al Qur’anul Karim

Jum’at Pertama (Pukul 13.00 - 14.00)

Nara Sumber : Dr. KH. Muchlis M. Hanafi

3. Tasawuf, Membedah Kitab Al Hikam

Jum’at Kedua (Pukul 13.00 - 14.00)

Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA

4. Tematik Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam

Jum’at Ketiga (Pukul 13.00 - 14.00)

Nara Sumber : Dr. KH. Ahmad Lutfi Fathullah, MA

5. Fiqih, Membedah Kitab Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu

Jum’at Keempat (Pukul 13.00 - 14.00)

Nara Sumber : Dr. H. Syaifuddin Zuhri, MA

6. Dialog Zhuhur (Mengkaji Kitab-kitab Klasik/Turats)

Senin s.d. Kamis (Usai Shalat Zhuhur)

Narasumber : Para Asatidz Pilihan

@masjidistiqlal.official www.istiqlal.or.id

KONTEKTUALISASI NILAI-NILAI DALAM ISRA’ DAN MI’RAJ NABI MUHAMMAD SAW

Referensi

Dokumen terkait

Permasalahan sungai ini bisa kita lihat pada apa yang terjadi pada kasus Sungai Bengawan Solo dan Kali Ciliwung, di mana permasalahan banjir terjadi akibat alih guna tata lahan

Dari bauran promosi diatas, perusahaan dapat menentukan alat- alat komunikasi pemasaran apa saja yang dapat dilakukan dalam mebentuk strategi yang sesuai dan paling

Mn tinggal di dusun Kalianyar, Desa Ngunggahan, Bandung, Tulungagung. Pekerjaan subyek adalah petani. Rumah subyek berjarak 1 km dari gapura Ngunggahan kemudian masuk

Bahkan salah satu anak Raja Tiaha Korompot (1835-1863) dari permaisuri Elehulawa bernama Husain Ko- rompot sempat menjadi Jogugu di Kerajaan Buol. Akses dengan kerajaan

Pernyataan yang merupakan fakta pada wacana pada soal adalah tentang energi nuklir yang tidak mengeluarkan karbon dioksida , informasi dapat ditemukan pada kedua

Bagaimana membangun sebuah aplikasi simulasi instrument Kentongan New Banesa agar lebih di kenal dan dapat memberikan wawasan pengenalan alat musik melalui bunyi

Tindak kejahatan terorisme sesungguhnya dilakukan oleh sekelompok (sangat) minoritas orang yang menolak dan sekaligus tidak percaya pada sistem dan proses demokrasi

Menampilkan sikap apresiatif sikap apresiatif terhadap keunikan terhadap keunikan gagasan dan gagasan dan teknik dalam teknik dalam karya seni rupa karya seni rupa murni