• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFFECTIVENESS AND ACCURACY THE IMPLEMENTATION OF TAX AMNESTY TO THE PERSONAL TAX COMPLIANCE AT SERVICE OFFICE BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFFECTIVENESS AND ACCURACY THE IMPLEMENTATION OF TAX AMNESTY TO THE PERSONAL TAX COMPLIANCE AT SERVICE OFFICE BANDAR LAMPUNG"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS DAN KEAKURATAN PENERAPAN

PENGAMPUNANA PAJAK (TAX AMNESTY) TERHADAP

KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI DI KANTOR

PELAYANAN PAJAK (KPP) BANDAR LAMPUNG

EFFECTIVENESS AND ACCURACY THE IMPLEMENTATION OF

TAX AMNESTY TO THE PERSONAL TAX COMPLIANCE AT

SERVICE OFFICE BANDAR LAMPUNG

Jhon Nasyaroeka

STIE Prasetiya Mandiri Lampung jhon.nasyaroeka@gmail.com

Jalan Z.A. Pagar Alam Pelita I No. 24 Labuhan Ratu Kedaton - Bandar Lampung

ABSTRAK

Penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui efektivitas dan keakuratan

penerimaan tax amnesty atau pengampunan pajak. Dari hasil yang diperoleh adalah

Tingkat efektivitas penerimaan pengampunan pajak/ tax amnesty yang dilakukan

KPP Bandar Lampung pada periode Juli – September 2017 sebesar 88,86% dan

dalam kategori kurang efektif. Pada periode Oktober – Desember 2017 sebesar

35,55% dan dalam kategori tidak efektif dengan uang tebusan menjadi 3%. Adapun

pada periode Januari – Maret 2018 sebesar 34,11% dan dalam kategori tidak efektif

dengan uang tebusan naik menjadi 5% serta adanya data yang tidak akurat dalam

target penerima dan realisasi penerima dalam pengampunan pajak ini. Membuat KPP

Bandar Lampung belum mencapai target.

Kata Kunci : Tax Amnesty, Efektivitas, Akurat

ABSTRACT

Research to be achieved is to know the effectiveness and accuracy of receipt

of tax amnesty or tax amnesty. From the results obtained, the effectiveness of

tax amnesty received by Bandar Lampung KPP in the period July - September

2017 was 88.86% and in the category less effective. In the period October

-December 2017 amounted to 35.55% and in the ineffective category with a

ransom of 3%. As for the period January - March 2018 amounting to 34.11%

and in the ineffective category with ransom rising again to 5%. And there is

data that is inaccurate in the target recipient and the recipient’s realization in

this tax amnesty. Make of Bandar Lampung not yet reach the target.

Keyword : Tax Amnesty, Effectiveness, Exactly

PENDAHULUAN

Sumber penerimaan internal yang

terbesar dalam anggaran pendapatan

dan belanja Negara adalah pajak.

(2)

Pajak merupakan salah satu iuran

rakyat kepada Negara dengan

bersarkan undang - undang sehingga

da-pat untuk dipaksakan dan tidak

men-dapat balasan jasa secara langsung.

Sehingga pajak merupakan ujung

tombak pembangunan bagi Negara.

Hampir semua pembangunan

infras-truktur, biaya pendidikan ,biaya

kese-hatan ,subsidi bahan bakar minyak

,pembiayaan para pegawai Negara

dan pembangunan fasilitas public

semua dibiayai dari pajak.

Pembayar-an pajak wujud dari kewajibPembayar-an

kene-garaan dan peran serta wajib pajak

untuk secara langsung dan bersama

sama melaksanakan kewajiban

perpa-jakan untuk pembiayaan Negara dan

pembangunan nasional.

Pajak diambil harus berdasarkan

de-ngan undang - undang yang bersifat

memaksa pada kejadian tertentu atau

keadaan yang memberikan kedudukan

pada seseorang dan pajak dipungut

oleh Negara atau pemerintah.

Menu-rut Undang - Undang No. 28 tahun

2007 tentang perpajakan dijelaskan

bahwa kontribusi wajib kepada

Nega-ra yang terutang oleh oNega-rang pribadi

atau badan yang bersifat memaksa

berdasarkan Undang undang dengan

tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk

kepe-rluan Negara bagi sebesar besarnya

kemakmuran rakyat. Begitu

penting-nya pajak tidak membuat masyarakat

pada umumnya sadar akan membayar

pajak. Sehingga pemerintah

menerbit-kan kebijamenerbit-kan berupa pengampunan

pajak/tax amnesty.

Tax amnesty merupakan suatu

kebi-jakan pemerintah dibidang perpakebi-jakan

yang memberikan pengampunan pajak

atau penghapusan pajak yang

seme-stinya terutang terhadap wajib pajak.

Dengan tax amnesty ini maka wajib

pajak tidak dikenakan sanski

adminis-trasi perpajakan dan sanksi pidana

perpajakan. Tetapi disini wajib pajak

harus membuat surat pernyataan

pe-ngungkapan harta yang dimiliki serta

membayar tebusan dalam nominal

tertentu sebagai bentuk tanggung jawab

dalam memberikan penerimaan pajak

terhadap Negara. Pengampunan ini

merupakan bentuk kesempatan bagi

wajib pajak yang diberikan Negara

untuk masyarakat yang tidak patuh

menjadi wajib pajak dalam membayar

pajak. Adapun harta wajib pajak

men-cakup harta yang berada didalam

negeri maupun yang ada diluar negari.

Adanya pengampunana pajak ini

(3)

dikarenakan banyak warga Negara

Indonesia yang belum melaporkan

seluruh harta kekayaan didalam negeri

mapun diluar negeri. Adanya kasus

panama papers dan ketidakadilan

system pajak serta amnesty pajak ini

membantu meningkatkan penerimaan

Negara dan pertumbuhan

perekono-mian serta menumbuhkan kesadaran

dan kepatuhan masyarakat dalam

membayar pajak.

Dengan adanya amnesty pajak

diha-rapkan masyarakat menjadi taat pajak

dan pengawasan terhadap kekayaan

pribadi menjadi lebih efektif dan

aku-rat. Hal inilah yang menjadikan

kebija-kan tax amnesty harus diterapkebija-kan

de-ngan berdasarkan aturan

undang-undang. Adapun tujuan penelitian untuk

adalah untuk mengetahui bagaimana

penerapan keefektifitasan tax amnesty

terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi serta untuk mengetahui

sebe-rapa akuratkah penesebe-rapan tax amnesty

terhadap kepatuhan wajib pajak orang

pribadi.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan penulis

adalah penelitian deskriptif. Menurut

Sugiyono (2015:22) mendefinisikan

metode deskriftif adalah metode yang

digunakan untuk menggambarkan atau

menganalisis suatu hasil penelitian

te-tapi tidak digunakan untuk membuat

kesimpulan yang lebih luas.

Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam

pe-nelitian ini adalah data kualitatif.

Menu-rut Kuncoro (2013) Data kualitatif

ada-lah data yang disajikan dalam bentuk

uraian yang tidak dapat diukur dalam

skala numerik.

Sumber Data

Dalam penelitian ini menggunakan dua

sumber data yaitu:

1. Sumber Data Primer

Adalah sumber data yang secara

lang-sung memberikan data kepada

pengu-mpul data (Sugiyono, 2015:225).

Sum-ber data diperoleh dari wawancara.

2. Sumber Data Sekunder

Merupakan sumber data yang tidak

secara langsung memberikan data

ke-pada pengumpul data, tetapi lewat

orang lain atau dokumen (Sugiyono,

2015:137). Adapun sumber data

seku-nder dalam penelitian ini berasal dari

(4)

artikel, karangan ilmiah, catatan

cata-tan.

Metode Analisis

Teknik analisis data yang digunakan

adalah sebagai berikut:

1. Mengukur Efektivitas penerimaan

tax amnesty:

2. Mengukur Efektivitas penerimaan

Pajak:

3. Indikator mengukur keefektivan

se-bagai berikut:

Realisasi penerimaan tax amnesty

Efektivitas = --- x 100 %

Target penerimaan tax amnesty

Efektivitas = --- x 100 %

Realisasi penerimaan pajak

Target penerimaan pajak

Tabel 1. Klasifikasi Pengukuran Efektivitas

Persentase

Kriteria

> 100%

Sangat Efektif

90 - 100%

Efektif

80 - 90%

Cukup Efektif

60 - 80%

Kurang Efektif

< 60%

Tidak Efektif

Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 (dalam valeyati, 2013)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang diperoleh

maka didapatkan hasil bahwa populasi

masyarakat Bandar Lampung

berjum-lah 1.170.048 dan dilakukan teknik

pengambilan sampel dengan teknik

stratified random sampling sebesar

400 responden. Pengkuran tingkat

efe-ktivitas penerapan tax amesty pada

KPP Pratama Bandar Lampung

realisasi dan target penerimaan tax

amnesty/ pengampunan pajak tahun

2018.

dilakukan dengan cara rasio

Efekti-vitas. Adapun tingkat efektivitas

penerimaan tax amnesty dihitung

de-ngan cara membandingkan antara

(5)

Tabel 2. Data Persentase Wajib Pajak

Wajib Pajak

Jumlah

Orang Pribadi

68,50%

Badan Usaha

31,50%

Sumber: www.pajak.go.id

Tabel 3. Realisasi dan Target penerimaan Tax Amnesty (pengampunan pajak) pada

wajib pajak orang pribadi

Periode Tarif Jumlah Realisasi Target Selisih Rasio

Juli - 2% 152 1.010.005.000,00 1.136.660.000,00 896.345 88,86%

Oktober 3% 345 1.104.343.000,00 3.125.503.000,00 2.021.160 35,33%

Desember

2017

2017

September

Uang WP Penerimaan Penerimaan

Tebusan Orang

tifitas

Pribadi

Januari 5% 362 1.134.506.000,00 3.325.667.000,00 2.191/161 34,11%

Maret

2018

Sumber: KPP Pratama Bandar Lampung 2018

Pembahasan

Berdasarkan pada tabel 3. Tax Amesty

(pengampunan pajak) pada wajib pajak

orang pribadi ada tiga periode sebagai

berikut:

Periode pertama Dengan bulan juli –

September 2017

Berdasakan data diperoleh tingkat

efektifitas penerimaan tax amnesty

sebesar 88,86% yang berarti bahwa di

bulan tersebut Wajib pajak orang

pribadi dalam kategori “cukup efektif

“yang berarti bahwa dengan adanya tax

amnesty dengan tarif uang tebusan 2%

ternyata membuat wajib pajak orang

pribadi merasa lebih sadar akan

kewajiban dalam membayar pajak dan

adanya data yang mendekati akurat

(6)

dalam target penerima dan realisasi

penerima dalam pengampunan pajak

ini.

Periode kedua dengan bulan Oktober

- Desember 2017

Berdasakan data diperoleh tingkat

efektifitas penerimaan tax amnesty

sebesar 35,33% yang berarti bahwa di

periode tersebut Wajib pajak orang

pribadi dalam kategori “tidak efektif

“yang berarti bahwa dengan adanya

pengampunan pajak/ tax amnesty

dengan tarif uang tebusan 3% ternyata

membuat wajib pajak orang pribadi

justru belum sadar akan kewajiban

dalam membayar pajak dan hal ini

dikarenakan adanya uang tebusan yang

naik dari periode sebelumnya yaitu

sebesar 3%, serta adanya data yang

tidak akurat dalam target penerima dan

realisasi penerima dalam pengampunan

pajak di periode tersebut. Dan juga

kurangnya wajib pajak orang pribadi

dalam mengikuti program tax amnesty.

Periode ketiga dengan bulan Januari –

Maret 2018

Berdasakan data diperoleh tingkat

efektifitas penerimaan tax amnesty

sebesar 34,11% yang berarti bahwa di

periode tersebut wajib pajak orang

pribadi dalam kategori “tidak efektif “

dengan adanya pengampunan pajak/

tax amnesty dengan tarif uang tebusan

5% ternyata membuat wajib pajak

orang pribadi justru belum sadar akan

kewajiban dalam membayar pajak dan

hal ini dikarenakan adanya uang

te-busan yang naik dari periode

sebelum-nya yaitu sebesar 5%, serta kurangsebelum-nya

wajib pajak orang pribadi yang benar

benar mengabaikan adanya

pengampu-nan pajak, serta adanya data yang tidak

akurat dalam target penerima dan

rea-lisasi penerima dalam pengampunan

pajak di periode tersebut. Dalam

peri-ode ini kesadaran wajib pajak orang

pri-badi justru meningkat dibandingkan

pe-riode sebelumnya. Hal ini karena

ada-nya kenaikkan uang tebusan.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pemahasan

maka dapat disimpulkan bahwa tingkat

efektivitas penerimaan pengampunan

pajak/tax amnesty yang dilakukan KPP

Pratama Bandar Lampung pada

peri-ode Juli - September 2017 sebesar

88,86% dan dalam kategori kurang

efektif. Serta adanya data yang

men-dekati akurat dalam target penerima

dan realisasi penerima dalam

pengam-punan pajak ini. Tingkat efektivitas

(7)

penerimaan pengampunan pajak/tax

amnesty yang dilakukan KPP Pratama

Bandar Lampung pada periode Juli

-September 2017 sebesar 88,86% dan

dalam kategori kurang efektif. Serta

adanya data yang mendekati akurat

dalam target penerima dan realisasi

penerima dalam pengampunan pajak

ini. 1. Tingkat efektivitas penerimaan

pengampunan pajak/tax amnesty yang

dilakukan KPP Pratama Bandar

Lampung pada periode Januari - Maret

2018 sebesar 34,11% dan dalam

kategori tidak efektif dengan uang

tebusan naik lagi menjadi 5%. Data

yang tidak akurat dalam target

penerima dan realisasi penerima dalam

pengampunan pajak ini. Membuat KPP

pratama Bandar Lampung belum

men-capai target.

DAFTAR PUSTAKA

Brotodihardjo, R, Santoso. 1998.

Pengantar Hukum Pajak.

Bandung : Refika Aditama

Gie, The Liang. 1982. Ensiklopedia

Administrasi. Jakarta :

Gunung Agung.

Gunawan. 2016. Pengaruh persepsi

Tax Amnesty, pertumbuhan

ekonomi dan transformasi

kelembagaan Direktorat

Jenderal Pajak pada

penerimaan pajak tahun

2015 di kantor pelayanan

pajak pratama Bandung.

Handayaningrat, Soewano. 1994.

Pengatar Studi Ilmu

Administrasi dan

Manajemen. Jakarta: CV.

Haji Masagung.

Hutagaol Jhon. 007. Strategi

Meningkatkan Kepatuhan

Wajib Pajak. Jurnal

Akuntansi,

Vol.6(2):h:186-193.

Ragimun.2012.Analisis

Implementasi Pengampunan

Pajak. Badan Kebijakan

Fiskan Kementrian RI.

Sugiyono. 2013. Memahami

Penelitian Bisnis. Penerbit

Alfabeta, CV. Jakarta.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian

Pendidikan. Bandung :

Alfabeta.

Undang-Undang No. 28 Tahun 2007

Tentang Perpajakan.

Undang-Undang No. 16 Tahun 2009

dalam Pengertian Pajak.

Undang-Undang No.11 Tahun 2016

Tentang Pengampunan Pajak.

Valeyati. 2013. Analisis Efektivitas

dan kontribusi Tindakan

Penagihan Pajak Aktiv

dengan Surat Teguran dan

Surat Paksaan Sebagai

Upaya Pencairan

Tunggakan Pajak (Studi

pada Kantor Pelayanan

Pajak Pratama Batu Tahun

2010- 2012). Jurnal

Univer-sitas Brawijaya.

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi Pengukuran Efektivitas
Tabel 2. Data Persentase Wajib Pajak

Referensi

Dokumen terkait

Melihat realita yang terus mengalami degradasi dari hari ke hari, maka perlu adanya rekonstruksi pendidikan dengan wajah baru yang lebih peka serta produknya

Hasil: Terdapat peningkatan kadar LDH serum &gt;220 U / l pada semua subjek penelitian dengan rerata 554,62 ± 376,707 U / l dan hasil pengecatan Gomori methenamine silver

Nilai capaian kinerja tahun 2015 untuk indikator Nilai standar kepatuhan pelayanan publik versi Ombudsman yaitu sebesar 910 (melebihi target), sedangkan tahun

Manfaat dari penelitian ini untuk membantu masyarakat umum dan khususnya Wajib Pajak untuk dapat menghitung: Tax Amnesty harta dalam negeri, Tax Amnesty UMKM

Pada abad enam belas, sebagian besar wilayah Afrika Utara (kecuali Maroko), sebagaimana beberapa pemerintahan bangsa Arab di Timur Tengah, jatuh ke tangan

Perbedaan pendapat merupakan bagian dari demokrasi. Perbedaan Pendapat terjadi karena setiap individu memiliki.. anggapan yang berbeda. Setiap masyarakat berhak

ini menyebabkan perilaku siswa suka berkata kotor dari stimulus yang di berikan pengguna lain, siswa menjadi pemalas belajar maupun aktifitas. Facebook juga

Data merupakan sekumpulan informasi yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan karena keterangan-keterangan yang diperoleh dari suatu penelitian yang dapat