• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN FILE PADA SISTEM OPERASI LINUX

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MANAJEMEN FILE PADA SISTEM OPERASI LINUX"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

MANAJEMEN FILE

PADA SISTEM OPERASI LINUX

Oleh :

I Wayan Abyong (abyongid@yahoo.com)

www.anakkampung.org

Dari Komunitas untuk Komunitas

Artikel atau modul yang di upload di www.anakkampung.org hak ciptanya tetap pada penulis, bebas untuk disebarluaskan dalam bentuk elektronis atau non-elektronis, dan dimodifikasi dengan tujuan bukan untuk komersial (non-komersial), dengan syarat tidak menghilangkan nama penulis yang ada pada artikel atau modul. (Dari Komunitas untuk komunitas)

(2)

Pokok Bahasan 1

A. Mengenal Partisi Di GNU/Linux

Partisi adalah space/ruang dalam hardisk yang dibagi-bagi dengan kapasitas tertentu dengan file system tertentu. Secara dasar, hardisk anda dapat dibagi menjadi maksimal 4 partisi primer. Dan salah satu partisi primer anda bisa digunakan sebagai partisi primer extended yang dapat di bagi menjadi partisi-patisi sekunder/logical partition. Partisi logika ini tidak memiliki batasan jumlah. Kita bisa membuatnya sebanyak mungkin. Asal hardisk-nya kuat! Partisi adalah bagian yang amat esensial dalam GNU/Linux. Secara minimal, Linux hanya memerlukan dua partisi saja. Partisi Swap dan root (/).

Secara verbose (rinci), kita bisa saja membuat lebih dari dua partisi untuk GNU/Linux. Misalnya, partisi khusus untuk direktori /boot, /home, /usr, /bin, /var, /etc atau partisi tambahan lainnya. Partisi dinamai dengan nama sesudah disk atau dimana ditemukannya. Misalnya, partisi pada disk primary master IDE,

 Partisi primer (partisi sekunder) dinamai dengan ode>/dev/hda1 sampai dengan /dev/hda4, jika ada.

 Partisi logika, jika ada, dinamai dengan /dev/hda5, /devhda6, dan lain-lain. Tergantung pada tabel partisi logika.

Penamaan partisi pada Linux, akan ditunjukkan pada diagram berikut ini :

(3)

Diagram pertama penamaan partisi pada Linux

Contoh Gambar kedua penamaan partisi pada Linux

B. Sistem File LINUX

Sistem File pada Linux (ext2, ext3 dan reiserfs), sebagaimana Sistem File UNIX lainnya tidak mengenal istilah drive seperti pada DOS atau Windows seperti: Drive C:, Drive D: dan seterusnya. Sistem File Linux menggunakan sistem hirarki dan penyatuan (direktori dalam direktori) yang memperlakukan semua file, direktori dan device driver (termasuk diskdrive, floppy disk dan cd-rom drive) sebagai file. Terminologi ini dikenal sebagai Everything is file dalam UNIX dan Linux.

Sistem File Linux/UNIX mendukung nama file sebanyak 256 karakter, tidak termasuk tanda simbol dan tanda kutip kecuali titik(.), dan tanda minus (-). Tanda titik dapat digunakan berkali-kali dalam satu nama file, contoh: ini.nama.file. Semua perintah di Linux bersifat case-sensitive (huruf besar dan kecil diartikan berbeda) dan menggunakan tanda / (slash) untuk menyatakan direktori, berbeda dengan DOS/Windows yang menggunakan tanda \ (backslash).

(4)

Ada enam kategori file dalam Sistem File UNIX/Linux yaitu: 1. File Biasa yang terdiri dari:.

 File teks dalam format standar ASCII.

 File data dalam format bukan ASCII (karakter khusus).

2. File teks perintah dalam format ASCII tetapi merupakan sekumpulan perintah otomatis (script).

3. File perintah dalam format biner (binary). 4. Direktori.

5. Kaitan (links).

6. Perangkat kendali (Device Driver) Khusus untuk perangkat keras.

Berikut adalah beberapa definisi direktori menurut standar FHS (Filesystem Hierachy Standard).

1. / (direktori root), sitem file root (/) adalah struktur paling dasar yang harus bisa melakukan boot, perbaikan atau mengembalikan sistem seperti dalam keadaan semula.

2. /bin, direktori yang berisikan program perintah esensial yang dibutuhkan oleh semua user, program-program disini dapat dijalankan, meskipun tidak ada sistem lain yang di-mount. Direktori ini tidak ada sub direktori.

3. /boot, berisi semua program biner dan data yang dibutuhkan untuk menjalankan (boot) sistem, kecuali konfigurasi sistem.

4. /dev, direktori berisi semua file device, baik device blok maupun device karakter. Di dalamnya minimal harus ada file biner MAKEDEV untuk membuat device ini secara manual.

5. /etc, direktori yang berisi file konfigurasi dan tidak boleh ada file biner di dalam direktori /etc.

6. /home, direktori untuk semua user yang terdaftar di dalam sistem. Didalam direktori user dapat membuat konfigurasi yang spesifik untuk user bersangkutan, dengan menuliskan file konfigurasi berawalan . (tanda titik). Jika lebih dari satu maka dibuat direktory berawalan . (dot direktori), dan file konfigurasi diletakan didalamnya, tanpa perlu membutuhkan tanda titik di depan.

(5)

7. /lib, berisi standar pustaka yang digunakan secara bersama-sama oleh satu program atau lebih, standar pustaka yang digunakan dapat merujuk pada LSB.

8. /mnt, direktori tempat mount point untuk media non removable.

9. /opt, berisikan paket aplikasi tambahan (add on), biasanya berupa aplikasi biner/propietery. Struktur direktorinya sama dengan struktur yang dibutuhkan oleh sistem. Direktori ini untuk menampung provider-provider aplikasi, yang ingin menyertakan program binernya ke dalam sistem linux. 10. /root, direktori untuk user root.

11. /sbin, berisi program biner esensial yang dibutuhkan untuk menjalankan dan memperbaiki sistem. Biasanya hanya bisa dieksekusi oleh administrator sistem (root).

12. /srv, direktori yang berisi data untuk semua layanan sistem yang bersangkutan.

13. /tmp, direktori tempat penyimpanan file temporer.

14. /usr/, direktori yang terbesar kedua setelah /, berisi sistem file lengkap sebagaimana sistem fiel dasar, direktori ini bisa dibagi untuk semua user sistem dan hanya ada akses baca saja (read only).

Selain direktori di atas kita juga dapat menambah direktori sendiri, seperti yang kami lakukan dengan menambah direktori /modul-tkj untuk menyalin file modul ke hard disk dan memungkinkan semua user untuk bisa mengakses secara bersama-sama.

C. Percobaan Membuat Partisi Pada Linux

Untuk membuat partisi, pada linux kita bisa menggunakan beberapa tool partisi seperti: cfdisk, fdisk, sfdisk, GNU parted. Pada praktikum ini kami akan memakai tool partisi fdisk, dan langkah-langkah untuk membuat partisi pada Linux dengan fdisk, seperti berikut.

(6)

Membuat Partisi dengan Tool fdisk

1. Login sebagai root

2. Tentukan dimana akan dipartisi (bisa berupa hard disk atau flash disk).

3. Pada konsole ketikan perintah fdisk <letak partisi>, selengkapnya seperti berikut.

Output yang ditampilkan pada layar:

4. Untuk meminta bantuan informasi perintah yang digunakan pada proses partisi, kita dapat mengetikan perintah berikut :

5. Untuk menampilkan atau mengecek tabel partisi yang sudah ada kita dapat mengetikan perihtan P, seperti berikut.

[root@abyong ~]# fdisk /dev/hda

Command (m for help): help

(7)

Output yang ditampilkan pada layar:

Untuk menghindari kesalahan dalam membuat dan menghapus partisi, lebih baik kita harus melakukan perintah seperti diatas, yaitu menampilkan terlebih dahulu tabel partisi yang sudah.

6. Untuk membuat partisi baru, kita dapat menjalankan perintah, seperti berikut.  Ketikan perintah n di ikuti dengan menekan tombol enter

Output yang ditampilkan, seperti pada gambar berikut :

 Pada First cylinder (3188-4998, default 3188): ketikan nilai default cylinder dan ikuti dengan menekan tombol enter, seperti berikut.

 Selanjutnya, tentukan besar kapasitas partisi yang akan kita buat, selanjutnya di ikuti dengan menekan tombol enter, seperti berikut.

Command (m for help): n

(8)

 Hasil selengkapnya seperti gambar berikut.

 Setelah partisi baru dibuat, tetukan tipe filesitem dari partisi yang kita buat, untuk menampilkan kode heksa, jalankan perintah l, seperti berikut.

 Setelah kita mengetahui tipe filesitem yang kita inginkan, ketikan perintah t, diikuti dengan menekan tombol enter dan mengikuti perintah yang direkomendasikan seperti berikut.

Keterangan :

Command (m for help): t : perintah untuk menentukan tipe filesistem

Partition number (1-6): 6 : tentukan nomor partisi yang akan di beri tipe filesistem,

Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (3188-4998, default 4998): +5000M

Command (m for help): l

Command (m for help): t Partition number (1-6): 6

(9)

Hex code (type L to list codes): 83 : seperti diatas partisi yang akan diberi tipe filesitem adalah partisi no 6, dengan tipe filesistem 83 yang merupakan tipe filesistem linux (lihat daftar kode heksa)

 Lalu lanjutkan dengan perintah penyimpanan hasil partisi yang telah kita buat dengan mengetikan perintah w. seperti berikut.

 Restart Komputer.

7. Lakukan pengecekan, partisi dengan menjalankan perintah berikut :

Output yang ditampilkan pada layar: Command (m for help): w

(10)

Memformat Partisi

Setelah partisi dibuat, langkah selanjutnya yaitu melakukan format partisi. Pada percobaan ini kami akan mem-format partisi /dev/hda6 dengan format file ext3, dengan menjalankan perintah, seperti berikut.

Memberi Label Partisi

Untuk memberikan label pada partisi yang baru kita buat, dapat menjalankan perintah berikut.

Mount Point Partisi.

Untuk membangun mount point pada partisi yang kita buat, dapat menjalankan perintah berikut.

Entry Partisi Pada File /etc/fstab

 Jalankan perintah vi /etc/fstab

 Edit file fstab dengan menambahkan nama partisi seperti berikut.

[root@abyong ~]# mkfs -t ext3 /dev/hda6

[root@abyong ~]# e2label /dev/hda6 /datanux

[root@abyong ~]# mkdir /datanux

[root@abyong ~]# vi /etc/fstab

(11)

Isi file /etc/fstab seperti berikut.

LABEL=/1 / ext3 defaults 1 1

 Simpan , hasil konfigurasi dengan menekan tombol esc, lalu ketikan :wq

 Untuk memastikan apakah partisi yang kita buat sudah sebagai direktory pada linux, kita bisa meengecek dengan mengklik icon home pada desktop, dan hasilnya seperti berikut.

Dengan melihat hasil di atas partisi yang sudah kita beri label datanux sudah ada pada sub direktory / (root) dan kita sudah dapat memanfaatkan partisi yang sudah kita buat.

LABEL=/1 / ext3 defaults 1 1 devpts /dev/pts devpts gid=5,mode=620 0 0 tmpfs /dev/shm tmpfs defaults 0 0 LABEL=/home1 /home ext2 defaults 1 2 proc /proc proc defaults 0 0 sysfs /sys sysfs defaults 0 0 LABEL=SWAP-hda5 swap swap defaults 0 0 LABEL=/datanux /datanux ext3 default 0 0

(12)

Pokok Bahasan 2

A. Pendahuluan

Sebelum melakukan konfigurasi penambahan device baru pada Linux, terlebih dahulu kita harus mealkukan shutdown sistem, atau komputer yang ingin kita tambah device baru dalam hal ini hardisk dalam keadaan off, hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Setelah komputer kita dalam keadaan off, cabut kabel power agar tidak ada arus listrik ke CPU komputer yang akan kita tambah hard disk baru.

Untuk penambahan hard disk baru dengan tipe hard disk IDE, kita harus memperhatikan letak junper hardisk yang akan kita pasang, letakan posisi jumper hard disk pada posisi slave. Dan untuk hard disk dengan tipe SCSI, gunakan id yang tidak digunakan, serta perhatikan terminal bus dimana hard disk kita pasang.

Selah proses pemasngan hard disk selesai, tutup kembali cassing CPU anda dan periksa dengan baik apakah power ke hard disk sudah terpasang dengan baik, selanjutnya hidupkan ulang komputer. Untuk lebih jelasnya dapat kami jelaskan langkah-langkahnya seperti berikut.

B. Menambah Hard Disk

1. Setelah proses pemasangan hard disk selesai dan benar, tekan tombol On komputer, selama komputer melakukan booting perhatikan output kernel selama melakukan inisialisasi. Selama kernel melakukan inisialisasi akan ada dua kemungkinan terjadi :

 Hard disk yang baru kita pasang akan langsung terdeteksi, artinya proses konfigurasi bisa dilanjutkan.

(13)

 Kernel tidak dapat melakukan inisialisasi, proses konfigurasi hard disk baru tidak bisa dilakukan. Dan kita harus melakukan trouble shoting. Langkah-langkah yang dapa dilakukan yaitu :

• Melakukan pengecekan kembali pemasangan hard disk

• melakukan pengecekan pada BIOS, kemungkinan BIOS tidak menngenali hard disk yang baru kita pasang

• Melakukan pengecekan pada file /var/log/mesg, dengan menjalankan perintah:

Output yang ditampilkan di layar :

Jika hard disk yang baru kita terdetek maka pada /var/log/messanges akan tampil seperti gambar diatas (baris teks yang di blok hitam menandakan hard disk yang baru dipasang sudah terdetek oleh kernel dan jika tidak keterangan itu tidak akan mucul. Itulah beberapa penanganan kesalahan yang dapat kami terangkan, untuk mengatasi permasalah penambahan hard disk baru jika tidak terdetek oleh kernel.

2. Untuk melakukan pengecekan partisi dan device yang ada dapat menjalankan perintah berikut

[root@abyong ~]# cat /var/log/messages

(14)

Output yang ditampilkan di layar :

Dari hasil perintah fdisk -l, seperti yang ditampilkan pada gambar di atas menerangkan bahwa pada komputer terpasang dua hard disk yaitu

Disk /dev/hda: 41.1 GB, 41110142976 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 4998 cylinders Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

Device Boot Start End Blocks Id System /dev/hda1 * 1 1275 10241406 83 Linux

/dev/hda2 1276 2550 10241437+ fd Linux raid autodetect /dev/hda3 2551 3060 4096575 83 Linux

/dev/hda4 3061 4998 15566985 5 Extended

/dev/hda5 3061 3187 1020096 82 Linux swap / Solaris /dev/hda6 3188 3796 4891761 83 Linux

/dev/hda7 3797 4040 1959898+ 86 NTFS volume set

Keterangan :

Disk /dev/hda sebagai hard disk master, dengan kapasitas 40 GB, dan dengan 7 partisi

(15)

Keterangan

Disk /dev/hdb: 10.0 GB, 10005037056 bytes, sebagai hard disk slave, dengan kapasitas 10 GB

3. Buat Partisi baru dengan menjalankan perintah berikut :  Ketiakn perintah fdisk seperti berikut.

 Ketikan perintah p, untuk menampilkan tabel partisi yang ada.

Output yang ditampilkan di layar :

 Buat partisi baru dengan mengetikan perintah n, dan perintah yang telah direkomendasi seperti berikut :

[root@abyong ~]# fdisk /dev/hdb

Command (m for help): p

Command (m for help): n Command action

e extended

p primary partition (1-4) p

Partition number (1-4): 2

First cylinder (1-1216, default 1): 1

Last cylinder or +size or +sizeM or +sizeK (1-1216, default 1216): +8000M

(16)

 Tampillan tabel partisi yang baru dibuat, dengan mengetikan perintah p

Output yang ditampilkan pada layar :

 Tentukan tipe filesistem dari partisi yang baru dibuat, dengan menjalankan perintah t dan masukan kode hexa yang diiginkan.

 Lakukan Penyimpanan, dengan peritnah w

4. Lakukan format partisi yang dibuat, dengan perintah berikut.

5. Berikan label untuk partisi yang baru dibuat, dengan menjalankan perintah berikut.

Command (m for help): p

Disk /dev/hdb: 10.0 GB, 10005037056 bytes 255 heads, 63 sectors/track, 1216 cylinders Units = cylinders of 16065 * 512 = 8225280 bytes

Device Boot Start End Blocks Id System /dev/hdb2 1 974 7823623+ 83 Linux

Command (m for help): t Selected partition 2

Hex code (type L to list codes): 83

Command (m for help): w

[root@abyong ~]# mkfs -t ext3 /dev/hdb2

(17)

6. Lakukan mount point untuk partisi yang baru dibuat.

7. Entry partisi baru pada file /etc/fstab, dengan menjalankan perintah berikut.

Dan tambah file berikut

LABEL=/fsserver /dev/hdb2 ext3 default 0 0

Simpan hasil konfigurasi dengan menekan tombol Esc dan mengetikan :wq

[root@abyong ~]# mkdir /fsserver

(18)

Pokok Bahasan 3

A. Pengertian Quota

Diskquota atau sering disebut quota adalah tools untuk melihat dan membatasi user-user dan group-group dalam menggunakan kapasitas hardisk. Jika mau memonitor dan membatasi user/group dalam menggunakan kapasitas harddisk sebaiknya kita menginstall quota.

Manfaat quota akan benar-benar dirasakan jika mempunyai mesin sebagai server dan banyak user yang mengakses server dan kita akan lebih benar-benar menikmatinya jika user-user tersebut sering mencoba-coba membebani server dengan file sampah ke server dengan harapan server anda slow atau bahkan down.

B. Persiapan Quota.

Penerapan QUOTA pada LINUX tidak terlalu sulit. Pada kebaynakan distro, KERNEL LINUX telah menyediakan pendukung “QUOTA FILE SYSTEM” tanpa kompilasi. Dan jika kita ingin mengoptimasi atau mengkompilasi kernelnya sendiri, jangan lupa untuk mengaktifkan QUOTA SUPPORT pada bagian file system ("Tanpa kernel yang mendukung quota, proses quota tidak dapat dilakukan").

C. Percobaan

Membuat User Acount dan Group Acount

Sebelum kita melakukan konfigurasi Quota untuk setiap user dan group, terlebih dulu kita tambahkan user acount dan group acount pada mechine

(19)

server yang akan kita konfigurasi. Untuk menambah user acount dan group acount kita dapat menjalankan perintah berikut.

Menambah User Acount

1. Ketikan Perintah useradd <nama user>

2. Ketikan Perintah passwd <nama user>

3. Ketikan password

Ulangi perintah 1 samapi 3 untuk membuat user acount yang lainnya.

Menghapus User Acount

Untuk menghapus user acount, dapat menjalankan perintah userdel <nama user> seperti berikut

Menambah Group Acount

Untuk membuat group acount dapat menjalankan perintah groupadd <namagroup>, seperti berikut.

[root@abyong ~]# useradd younk

[root@abyong ~]# passwd younk

Changing password for user younk. New UNIX password:

BAD PASSWORD: it is too simplistic/systematic Retype new UNIX password:

passwd: all authentication tokens updated successfully.

[root@abyong ~]# userdel wayan

(20)

Menghapus Group Acount.

Untuk menghapus group acount dapat menjalankan perintah groupdel <namagroup>, seperti berikut.

Menampilkan daftar user dan group yang sudah dibuat, dapat menjalankan perintah berikut.

Output yang ditampilkan di layar.

Langkah-langkah Konfigurasi Quota.

1. Konfigurasi file /etc/fstab

Output yang ditampilkan di layar. [root@abyong ~]# cat /etc/passwd

[root@abyong ~]# groupdel tianux

(21)

Dari daftar mount point partisi di atas kita akan melakukan konfigurasi quota pada partisi :

(berdasarkan user, dan group)

Setelah kita menentukan partisi mana yang kan kita konfigirasi, lakukan peng-editan file /etc/fstab.

 Untuk quota user, file LABEL=/home1 /home ext2 defaults 1 1, dapat dimodifikasi seperti berikut.

 Untuk quota group, file LLABEL=/home1 /home ext2 defaults 1 1, dapat dimodifikasi seperti berikut.

 Selain dengan cara di atas kita juga dapat mengabungnya, seperti berikut

 Lakukan penyimpanan hasil konfigurasi, dengan menekan tombol Esc, dan :wq

2. Membuat file informasi quota

Setelah kita selesai mengedit file /etc/fstab, lanjutkan dengan membuat file informasi quota user dan group pada partisi yang kita perlakukan sebagai quota. Untuk membuat file dapat menjalankan perintah touch <namafile>, seperti berikut.

LABEL=/home1 /home ext2 defaults,usrquota 1 1 LABEL=/home1 /home ext2 defaults 1 1

LABEL=/home1 /home ext2 defaults,grpquota 1 1

(22)

Jalankan perintah chmod, untuk file informasi quota yang telah dibuat.

3. Restrat komputer atau lakukan perintah mount -o remount <partisi>, seperti berikut

4. Periksa dan memperbaharui informasi quota.

Output yang ditampilkan pada layar.

5. Mengaktifkan dan Menonaktifkan Quota

Pengaktifan quota dilakukan dengan memasukan perintah “quotaon -av”, sedangkan untuk mematikan quota kitagunakan “quotaoff -av”

[root@abyong ~]# touch /home/quota.user [root@abyong ~]# touch /home/quota.group

[root@abyong ~]# mount -o remount /dev/hda3 /home [root@abyong ~]# chmod 600 /home/quota.user

[root@abyong ~]# chmod 600 /home/quota.group

(23)

Untuk mengaktifkan quota, dapat menjalankan perintah berikut.

Untuk menonaktifkan quota, dapat menjalankan perintah berikut.

6. Pemberian Quota Tiap User.

untuk memberikan informasi detail tiap user, kita dapat menggunakan “edquota”

jika edquota kita jalankan maka kita akan berhadapan dengan mode editor vi.

sebelum mengedit berapa besar quota dan banyaknya file yang akan kita tetapkan pada tiap user, ada baiknya mengetahui bentuk dan struktur file edquota :

Untuk memberi quota untuk setiap user dapat menjalankan perintah edquota -u <namuser>, perintah lengkapnya seperti berikut.

Output yang ditampilkan pada layar. [root@abyong ~]# quotaon -av

/dev/hda3 [/home]: user quotas turned on

[root@abyong ~]# quotaoff -av

/dev/hda3 [/home]: user quotas turned off

(24)

Ketarangan :

block : adalah kapasitas yang telah digunakan berdasarkan ukuran inodes : adalah jumlah file yang telah digunakan

soft : jika user membatasi yang ditentukan pada soft maka user tersebut dikenakan grace

grace : adalah batas waktu soft, biasanya 7 hari

hard : user tidak diperkenankan untuk menambahkan apa yang telah ditentukan hard (tidak ada toleransi seperti soft)

blok soft : kanan(block) digunakan untuk perhitungan berdasarkan kapasistas

blok dan soft sebelah kiri(inodes) digunakan untuk perhitungan berdasarkan jumlah file.

Quota untuk user diatas masih default, dan kita bisa melakukan perubahan dengan menekan tombol “i”, lalu lakukan pengeditan, pada percobaan ini kami akan memberi user abyong dengan quota 30MB, dan soft 20MB, maka kita akan edit seperti berikut.

Lakukan penyimpanan hasil peng-editan, dengan menekan tombol Esc dan

:wq

7. Lakukan pengecekan quota yang telah doberikan kepada user dengan menjalankan perintah, quota -v <namauser>, perintah lengkapnya seperti berikut.

(25)

Output yang ditampilkan dilayar.

8. Menduplikasi seting quota untuk user lain.

Terkadang ada sebuah ide bagaimana cara yang lebih cepat untuk menset batasan quota untuk user lebih dari satu. Untuk ide ini kita lebih baik memakai sistem userid. Di sini kita bisa menentukan range / jangkauan mulai dari userid berapa sampai berapa. Jadi setting quota suatu user dikopikan ke user yang idnya berada di dalam range tersebut. Perintahnya:

 Terlebih dahulu kita tampilkan user yang ada, dengan menjalankan perintah berikut.

Output yang ditampilkan di layar.

(26)

9. Kita akan memberi quota kepada user tresitaleni, dan user dita yang mempunyai user id antara 504 dan 505. Maka kita dapat menjalankan perintah berikut.

untuk memeriksa, kita bisa menggunakan pilihan -v untuk quota, contonya kita memeriksa quota untuk user yang “tresitaleni” yang mempunyai userid 504 mempunyai setting quota yang sama dengan user abyong, begitu juga dengan user dita yang mempuyai user id 505.

Output yang ditampilkan di layar.

10.Memberikan Quota untuk Group

Selain dapat memberikan batasan untuk user, quota juga dapat juga memberikan batasan untuk group. Group adalah sekelompok user yang tergabung dalam sebuah team di sebuah system. Dengan option “-g” kita bisa memberikan quota ke sebuah group. Katakanlah kita mau memberikan quota untuk group “labnux”, maka kita dapat memberikan perintah berikut:

[root@abyong ~]# edquota -p abyong 504 505

[root@abyong ~]# quota -v tresitaleni

(27)

11.Untuk melihat daftar user yang diberikan quota maupun yang tidak, kita dapat menggunakan tool “repquota” . Repquota digunakan untuk meringkas quota milik sebuah file system. Format penulisan:

Output yang ditampilkan di layar.

12.Memberika Quota kepada user tanpa menggunakan edquota.

Untuk memberikan quota kepada user tanpa menggunakan edquota, dapat menjalankan perintah berikut.

untuk melakukan pengecekan dapat menjalankan peritnah quota -v <namauser>

Output yang ditampilkan pada layar. [root@abyong etc]# repquota -a

[root@abyong etc]# setquota -u bayu 10000 5000 0 0 -a

(28)

Demikian sekilas tentang manajemen file di linux, semoga bisa menjadi bahan bacaan dan tutorial untuk ngoprek di Linux untuk Anakkampung. Serta semoga hasil lamunan Anakkampung ini bisa ikut mencerdaskan Anak Bangsa dan Ikut serta dalam Memasyarkatkan Open Source biar Anak Cucu kita ngak ikut menjadi pembajak Software.

Terimakasih untuk :

Mr Belog, Pande Mangum, Om Centong, Kru Anakkampung di Kost Suterejo Selatan, Anakkampung dikampung masing-masing, keluarga tercinta, yang selalu memberi motivasi untuk selalu melamun jadi anakkampung yang berguna untuk kampung, Nusa dan Bangsa....

Mohon maaf ada salah ketik, salah baca, salah paste...karena kami sadar kami hanya anakkampung. Mohon kritik dan saran ke abyongid@yahoo.com

Bravo Anakkampung !!!!

Referensi

Dokumen terkait

Untuk melihat perbandingan penggunaan fisik antara input luar (eksternal) dan input dalam (internal) dalam aktivitas usahatani di lahan usaha dan di lahan pekarangan yang

Manfaat keberadaan pelabuhan tidak hanya berdampak pada masyarakat sekitar saja, namun akan berdampak pada ekonomi Kabupaten Karawang secara keseluruhan, paling

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran CIRC dipadukan advance organizer berpengaruh signifikan terhadap keterampilan

Apa saja faktor yang mempengaruhi dalam pengambilan keputusan saat memutuskan untuk bergabung, bertahan dan mengeluarkan diri dari geng motor.. Bagaimana pandangan

Menganalisis, merencanakan, mengelola dan mengembangkan Biro Penghimpunan dalam kegiatan penghimpunan dana donasi masyarakat untuk mencapai target, sasaran biro

Selain lingkungan yang mendukung, modal lingkungan dapat juga berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, serta mempunyai nilai yang

Projek yang dicadangkan adalah untuk memberi rekabentuk dan konsep yang baru bagi pawagam Golden Screen Cinema di samping memberikan susana yang lebih praktikal dan

Saat yang sama, ponsel para guru pun bergetar kecuali milik kepala sekolah dan mereka melihat pesan yang sampai.. Saat itu mereka terkejut melihat