KAJIAN TEKNIS
PENGELOLAAN AIR TANAH
KOTA DENPASAR
Oleh :
Tim Peneliti
Jurusan Teknik Sipil
Tim Peneliti Jurusan Teknik Sipil
Politeknik Negeri Bali
1. Dr. Ir. Lilik Sudiajeng, M.Erg.
2. I Gusti Lanang Parwita, ST., M.T.
3. Ir. Made Mudhina, M.T.
4. Ir. I Wayan Arya, M.T.
5. Made Sudiarsa, ST., M.T.
6. Ketut Wiwin Andayani, ST., MT
7. Ir. I Wayan Wiraga, M.T.
Latar
Belakang
1. di beberapa wilayah strategis, tinggi
muka air tanah menurun drastis
sehingga banyak sumur yang
mengering, sementara sebagian
lainnya sudah tercemar dan tidak
layak konsumsi
Gianyar : 50 – 72 mbml
Kuta dan Sanur : 60 – 73 mbml
2. 60% dari DAS Bali sudah dinyatakan
kering (BLH Bali dalam
Muliarta, 2012)
3. Pemerintah Daerah wajib
melaksanakan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) (UU
32, 2009)
4. Hasil penapisan (screening)
pelaksanaan KLHS di Provinsi
Bali telah menyepakati
perlunya perumusan alternatif
penyempurnaan kebijakan,
rencana, dan/atau program
(KRP) di tingkat Provinsi dan
Kabupaten Kota (KLHS, 2010)
KLHS Provinsi Bali
tahun 2010
menyepakati perlunya perumusan alternatif penyempurnaan KRP di tingkat
Provinsi dan Kabupaten Kota
Pemkot
Denpasar
Menggagas untuk melakukan
kajian teknis pengelolaan air
tanah di Denpasar
DPS
-PNB
Bekerjasama untuk melakukan kajian teknis pengelolaan air tanah di Denpasar
Tujuan Khusus
1. Melakukan inventarisasi data untuk
memperoleh data terukur dan terkini tentang
perubahan kondisi air tanah melalui indikator :
a. data hidrologi,
b. pola pemakaian air tanah,
c. hidrogeologi,
d. tata guna lahan,
e. cekungan air tanah, dan
f. kualitas air tanah
sebagai dasar untuk Membuat Peta
Sonasi Konservasi Air Tanah
Kota Denpasar
2.
Membuat design Blue print dan
estimasi biaya pembuatan
pengimbuhan air buatan/sumur
resapan untuk pengembalian air
tanah
3.
Pembuatan Model Pengelolaan
Terpadu Air Tanah Berbasis Sonasi
di Denpasar
Manfaat Kajian
1. Sebagai dasar penyusunan Rancangan
Perda/Perwali yang terkait dengan
Rencana Tata Ruang Kota (RTRK) dan
perijinan pendirian bangunan sehingga
eksploitasi pemanfaatan sumber daya
air akibat pembangunan dapat
dihindari
2. Sebagai dasar untuk melakukan
tindakan-tindakan pencegahan maupun
perbaikan agar kondisi krisis global
Hasil dan
Pembahasan
Data Hidrogeologi
1. Wilayah Denpasar, masuk ke dalam sistem
CAT Denpasar – Tabanan, yang melintasi
Kab.
Karangasem,
Klungkung,
Bangli,
Gianyar,
Kota
Denpasar,
Badung,
dan
Tabanan (Kepres RI No. 26 th. 2011)
2. Keterdapatan air tanah pada suatu daerah
terutama sangat dikontrol oleh beberapa
faktor
seperti
curah
hujan,
kelulusan
batuan, dan bentuk medan
Peta Curah
Hujan Kota
denpasar
Sumber :
ESDM
Bandung
Data Hidrogeologi (Lanjutan 2
)
3. Pemunculan
mata
air
di
CAT
Denpasar-Tabanan
sebagian
besar
terjadi
di bagian utara dan
bagian tengah cekungan, umumnya di
daerah kaki gunung api, dan daerah
dataran
tinggi
(Mata
air
depresi
, Mata air rekahan, Mata air kontak).
Data Hidrogeologi (Lanjutan 3)
4. Di daerah pemantauan teridentifikasi
sebanyak 400 mata air dengan besaran
debit
bervariasi
antara
0,1-796
liter/detik
5. Mata air tersebut sebagian
dimanfaatkan oleh PDAM untuk
melayani kebutuhan air bersih di Kota
dan Kabupaten, dan lainnya
dimanfaatkan penduduk setempat
secara mandiri
Peta Hidrogeologi
CAT
Denpasar-Tabanan
Sumber : ESDM
Bandung
6. Dari peta diatas maka hidrogeologi Kota
Denpasar dapat disampaikan sebagai berikut :
–
Sebagian besar batuannya berupa produk gunung api
muda yang terdiri dari breksi vulkanik, pasiran dengan
endapan, terutama tersusun oleh material lepas
berukuran pasir hingga bongkah, setempat lava
kelulusan sedang hingga tinggi terutama berkelulusan
tinggi pada endapan laharik dan lava veskuler
–
Sebagian kecil di wilayah Selatan dan Timur berupa
alluvium endapan pantai tersusun terutama oleh pasir
yang mempunyai kelulusan tinggi
Data Hidrogeologi (Lanjutan 5)
7. Dari kondisi air tanah dapat disampaikan
sebagai berikut :
–
Dari kondisi akuifer dengan aliran melalui
ruang antar butir, kawasan Denpasar dan
sekitarnya mempunyai akuifer produktif tinggi
dengan penyebaran yang luas
–
Dari kondisi akuifer dengan aliran melalui
Celahan dan ruang antar butir, kawasan
Denpasar dan sekitarnya mempunyai akuifer
produktif tinggi dengan penyebaran yang luas
Peta Hidrogeologi
CAT
Denpasar-Tabanan
Sumber : Hasil
pemetaan
KAJIAN TEKNIK PENGELOLAAN
AIR TANAH
1. Kajian
meliputi
kuantitas,
kualitas,
dan
lingkungan air tanah berikut perubahan serta
tingkat kerusakan kondisi dan lingkungan air
tanahnya.
2. Kuantitas
air
tanah
dicerminkan
oleh
kedudukan dan distribusi muka air tanah hasil
pengukuran pada sumur gali dan sumur bor
produksi terpilih
3. Air tanah tidak tertekan (non akuifer)
Sumur gali terpilih pada periode 2013 -2014
adalah sbb. :
NO. KECAMATAN TAHAP I 2013 (titik) TAHAP II 2013 (titik) TAHAP III 2014 (titik) JUMLAH 1 DENPASAR UTARA
14
17
33
64
2 DENPASAR TIMUR7
35
8
50
3 DENPASAR SELATAN15
35
62
112
4 DENPASAR BARAT13
21
34
68
JUMLAH
49
108
137
294
NO. Kecamatan Kedalaman muka air tanah (bmt) Kedalaman sumur (bmt) 1 Denpasar Utara Rentang 0,80 – 16,10 m 2,60 – 24,10 m Rata-rata 5,63 m 10,24 m 2 Denpasar Timur Rentang 0,40 – 11,55 m 1,90 – 20,55 m Rata-rata 4,06 m 7,22 m 3 Denpasar Selatan Rentang 0,45 – 4,50 m 2,00 – 6,40 m Rata-rata 1,53 m 3,54 m
Data fisik sumur gali di
Kota Denpasar
Peta Sebaran
Sumur Gali
Kota Denpasar
Sumber : Hasil
Pemetaan
Pumping Test Sumur Gali
NO.
KECAMATAN TAHAP I 2013 (titik) TAHAP II 2013 (titik) TAHAP III 2014 (titik) JUMLAH1
DENPASAR UTARA-
1
4
5
2
DENPASAR TIMUR-
0
2
2
3
DENPASAR SELATAN-
3
15
18
4
DENPASAR BARAT-
2
3
5
JUMLAH
-
6
24
30
Peta Lokasi
Pumping Test
sumur
dangkal/Gali
Kota Denpasar
Sumber : Hasil
Pemetaan
Peta Kontur
Muka Air Tanah
Tidak Tertekan
Sumber : Hasil
Pemetaan
Arah umum aliran air tanah tidak
tertekan umumnya dimulai di bagian
utara cekungan yang merupakan daerah
kerucut gunung api, dan pebukitan
menuju ke arah barat daya, selatan, dan
Peta Lokasi
Pengujian
Infiltrasi Air
Tanah.
Sumber :
Hasil
pemetaan
Peta
Kelulusan Air
Tanah Kota
Denpasar
Peta Daya Hantar
Listrik Air Tanah
Tidak Tertekan
Kota denpasar
Peta Wilayah
Air Tanah
Panyau dan
Tawar
Akuifer
Tidak
Tertekan
(Hasil
Pemetaan)
Sumur Dalam/Bor
NO.
KECAMATAN TAHAP I 2013 (titik) TAHAP II 2013 (titik) TAHAP III 2014 (titik) JUMLAH1
DENPASAR UTARA13
14
6
33
2
DENPASAR TIMUR4
8
5
17
3
DENPASAR SELATAN24
13
9
46
4
DENPASAR BARAT21
15
4
40
JUMLAH
62
50
24
136
Peta
sebaran
Sumur
BorKota
Denpasar
Sumber :
Hasil
Pemetaan
NO. LOKASI Pumping Test JENIS SUMUR KEDALAMAN POMPA (bmt) ELEVASI (aml) 1 Peguyangan Produksi 200 m 71,323 m 2 Tonja Produksi 150 m 55,47 m
3 Gedung keuagan Provinsi Bali – Renon Produksi 80 m 14 m
4 Hotel Sanur Beach Produksi 72 m 1 m 5 Hotel Bali Beach Sanur Produksi 70 m 7 m 6 Hotel Neo-Gatsu Barat Produksi 70 m 38.59 m 7 Rumah Potong Hewan, Sesetan Produksi 70 m 7 m
Peta Lokasi
Pumping Test
Sumur Dalam
Kota Denpasar
(10 titik data
primer dan 5
titik data
sekunder)
Sumber : Hasil
pemetaan
Peta Kontur
Air Tanah
Tertekan
Kota
Denpasar
Sumber :
Hasil
Pemetaan
Peta DHL
Sumur Dalam
Kota Denpasar
Sumber : Hasil
pemetaan
Potensi Sumur Bor
No. Lokasi Sumur Bor
Keterusan (T) (m2/jam)
Kelulusan (k)
Well los
Q Opt.
(m3/jam) Efisiensi (%)
Debit air yang boleh dimanfaatkan m/jam m/hari 1 SB Toja 2,41 0,07 1,68 2,52 12,12 84,10 10,19 2 SB Mahendradatta 1,45 0,04 0,96 4,96 30,48 84,40 25,73 3 SB Renon 93,00 1,66 39,84 0,97 75,24 85,40 64,25 4 SB Kebo Iwa 1,11 0,02 0,48 1,88 30,48 93,50 28,50 5 SB Singkep 113,88 2,11 50,64 0,26 53,81 87,10 46,87 6 SB Peguyangan 0,35 0,01 0,24 4,01 13,92 89,90 12,51 7 SB Pelangan 2,10 0,04 0,96 1,05 43,81 87,30 38,25 8 SB Hotel Neo 73,20 4,58 109,92 8,26 18,00 50,80 9,14 9 SB Hotel Sanur Beach 573,00 20,46 491,04 2,73 100,80 53,70 54,13 10 SB GKN 285,00 14,25 342,00 0,13 12,24 93,20 11,41 11 SB Bali Beach Hotel 885,00 73,75 1.770,00 0,37 23,04 63,90 14,72 12 SB Hotel Trio 382,00 21,22 509,28 0,46 24,84 94,50 23,47 13 SB RPH Sesetan 908,00 45,40 1.089,60 0,27 24,84 75,70 18,80 14 SB Eks Kantor Garuda 537,00 24,41 585,84 0,72 24,84 85,70 21,29 15 SB Pulau Misol 237,00 11,85 284,40 1,57 11,16 87,70
18.31 18.64 18.52 803 791 826 770 780 790 800 810 820 830 18.10 18.20 18.30 18.40 18.50 18.60 18.70 2011 2012 2013 J um la h S um ur V ol um e P e ngam bi la n (1 0 4m 3)
Gambar. Grafik Perkembangan Pengambilan Air Tanah Kota Denpasar
Volume Pengambilan
Kualitas Air
NO. INDIKATOR RATA-RATA NAB KETERANGAN 1 Nilai EC (Electrical Conductivity) (µ mhos/ cm) 336,06 30 -2000
Air tanah (Hadipurwo, 2006) 2 TDS (Total Disolve
Solid) (mg/l)
192,19 < 1000 Aman untuk air minum. Masih di bawah nilai maksimum yang dianjurkan, yaitu 500
3 Kadar salinitas (mg/l)
288,16 < 1000 Masih tergolong air tawar (Davis & De Wiest, 1966)
Penurunan Muka Air Tanah *) < 40% 40% - 60% >60% -80% > 80% Terjadi Amblesan Tanah Kualitas Air Tanah TDS < 1000 mg/l DHL < 1000 μS/cm Aman TDS 1000-10.000 mg/l DHL 1000-1500 μS/cm Rawan Kritis TDS10.000-100.000 mg/l DHL 1500-5000 μS/cm Kritis TDS > 100.000 mg/l DHL > 5000 μS/cm