• Tidak ada hasil yang ditemukan

INIKAH AKU? The Best Personality Test for The Best Person. Cara Asyik Mengenal dan Memahami Diri. Erika Paramitha

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INIKAH AKU? The Best Personality Test for The Best Person. Cara Asyik Mengenal dan Memahami Diri. Erika Paramitha"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

INIKAH AKU?

Cara Asyik Mengenal dan Memahami Diri

The Best Personality Test

for The Best Person

(2)

INIKAH AKU?

Cara Asyik Mengenal dan Memahami Diri

Editor : Adi Pamungkas Cover : @amazing_kreatif Layout : @amazing_kreatif 14x21cm x+166 hlm ISBN: 978-602-14935-3-3 Cetakan Pertama, 2014 Penerbit : Rona Publishing Surabaya Email: ronapublishing@yahoo.com Erika Paramitha

(3)

Pengantar

Penulis

D

alam menjalani hidup, kita seringkali berguru pada air. Cukup mengalir saja, maka hidup akan terus berjalan. Dan jika di tengah jalan tak lagi ada celah untuk maju, maka air akan menggenang. Saat itulah hidup kita berhenti.

Sebenarnya, prinsip air tersebut bukan tidak baik untuk ditiru. Namun, salahnya adalah kita terkadang memaknai itu sebagai sesuatu yang bebas dan tidak terkonsep. Membiarkan hidup mengalir begitu saja. Tidak punya rencana. Tidak ada evaluasi diri. Apalagi visi dan misi dalam hidup. Padahal, air saja punya sifat yang teratur. Air akan selalu mengalir dari hulu ke hilir. Bukannya mengalir begitu saja tanpa konsep.

Dalam hal pekerjaan misalnya. Seseorang yang memiliki prinsip bebas dan tidak terkonsep, akan

(4)

membiarkan nasibnya mengalir apa adanya. Saat bekerja di suatu perusahaan, dan ia merasa tertekan sedikit saja maka keputusan resign akan mudah sekali dilayangkan. Kemudian ia berpindah ke perusahaan yang sangat diinginkannya, ketika tidak berkembang, ia pun memutuskan resign. Melihat temannya sukses bisnis rumahan, ia merasa tertarik. Ketika baru dijalani beberapa minggu, ia sudah menyerah dan berhenti. Terus menerus seperti itu. Ia tidak tahu pekerjaan apa yang cocok dengan karakternya. Apa passionnya, bakatnya, potensinya, dan bagaimana karakternya untuk beradaptasi dengan orang lain?

Padahal di dunia ini setiap orang memiliki potensi luar biasa dalam dirinya. Potensi tersebut haruslah digali supaya bisa dimanfaatkan secara optimal. Cara mengawalinya adalah dengan mengenali diri kita sendiri terlebih dahulu. Siapa kita? Apa bakat kita? Bagaimana karakter percintaan kita, dan masih banyak lagi.

Salah satu cara mengenali diri sendiri adalah dengan melakukan tes kepribadian. Dengan melakukan tes tersebut kita akan mengetahui kelebihan dan kelemahan yang dimiliki sehingga akan lebih mudah dalam mengambil sikap. Kelebihan yang dimiliki bisa kita tingkatkan, sedangkan kelemahan haruslah diperbaiki.

Tes kepribadian juga dapat mengendalikan seseorang dari sikap tidak baik. Misalnya, dengan mengetahui banyaknya kelemahan yang dimiliki, maka itu akan membuat seseorang tidak bersikap sombong dan bertindak meremehkan. Mengetahui karakter yang kita

(5)

Pengantar Penulis

v

miliki, juga akan memudahkan dalam mengambil sebuah keputusan. Bagaimana kita bersikap, apa yang harus dikembangkan dan dirampingkan jika itu hal yang buruk.

Untuk itulah buku berjudul INIKAH AKU? lahir sebagai salah satu referensi yang dapat membantu Anda dalam mengenali diri sendiri. Buku ini menyajikan tes kepribadian sederhana dan populer. Jika personality test biasa dilakukan dengan dua cara, yakni dengan media grafi s dan kuisioner. Namun, di sini kita cukup melakukannya dengan media kuisioner.

Harapan penulis, dalam melakukan tes kepribadian ini Anda landasi dengan sikap jujur. Sebab, ketepatan hasil dari tes tersebut ditentukan oleh kejujuran Anda dalam memilih jawaban. Maka isilah dengan sejujur-jujurnya mengenai jawaban yang tepat atau mendekati hal yang Anda rasakan.

Semoga buku ini akan bermanfaat bagi Anda dan juga pembaca lainnya. Dan apapun hasil dari tes ini, ada baiknya tidak dipegang sebagai ketentuan yang mutlak. Sebab setiap orang mungkin sekali berubah, maka hasil dari tes ini juga bisa berubah mengikuti perkembangan sikap pengisinya. Sehingga, tes ini bisa dipakai berulang-ulang. Dengan catatan, Anda telah melupakan kesimpulan dari tiap bagian yang sudah pernah Anda isi. Namun, jika Anda masih mengingatnya, maka hasilnya akan menjadi invalid karena jawaban Anda terpengaruh oleh ingatan Anda sendiri.

(6)

Setiap karya tentu tak luput dari kesalahan, termasuk dengan buku INIKAH AKU? yang sedang Anda pegang ini. Untuk itu penulis minta maaf sebesar-besarnya jika ada salah dan kesimpulan dari tes ini yang kurang membuat Anda puas. Kritik dan saran sangat penulis nantikan demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata, selamat mencoba ya.

Yogyakarta, Mei 2014 Penulis

(7)

Daftar Isi

PENGANTAR PENULIS ...III

DAFTAR ISI ...VII

BAB 1 SEKILAS TENTANG PSIKOLOGI ...1

BAB 2 MANFAAT MENGENALI DIRI SENDIRI ...5

BAB 3 TIPE KEPRIBADIAN ...9

1. Apa Kepribadian Saya?...9

2. Saya Pribadi yang Ekstrovert atau Introvert ...18

3. Lebih Dominan Otak Kiri atau Kanan yang Saya Pakai? ...25

(8)

5. Saya Dilihat dari Buku yang Saya Suka? ...40

6. Apakah Saya Tipe Keras Kepala? ...44

BAB 4 SAYA DI LINGKUNGAN KELUARGA ...49

1. Bagaimana Pola Asuh yang Saya Terima? ...49

2. Mandirikah Saya? ...59

3. Lebih Cinta Keluarga atau Diri Sendiri? ...63

4. Harmoniskah Keluarga Saya? ...68

BAB 5 SAYA DALAM BERTEMAN ...75

BAB 6 SAYA DALAM PEKERJAAN ...83

1. Apa Minat dan Bakat Karier Saya? ...84

2. Tipe Saya dalam Menghadapi Masalah ...93

4. Bagaimana Manajemen Waktu Saya? ...95

5. Rasa Tanggung Jawab Saya dalam Pekerjaan ...102

6. Bisakah Saya Bekerja dengan Tim ...106

7. Jiwa Pemimpin dalam Diri Saya ...110

BAB 7 BAGAIMANA PERCINTAAN SAYA? ...115

1. Tipe Cinta Saya? ...125

2. Kekasih yang Saya Idamkan? ...131

3. Apakah Saya Tipe yang Setia? ...134

(9)

Pengantar Penulis

ix

BAB 8 SAYA DALAM MASYARAKAT ...151

BAB 9 SEBUAH PENUTUP SINGKAT ...157

DAFTAR PUSTAKA ...159

(10)
(11)

K

ita seringkali mendengar atau bahkan melafalkan kata psikologi. Apa sebenarnya arti kata psikologi itu? Menurut para fi lsuf, psikologi adalah ilmu

jiwa. Bahkan menurut asal katanya pun begitu. Kata psikologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu psyche artinya jiwa, dan logos artinya ilmu. Jika digabungkan, kata psikologi berarti ilmu jiwa. Begitu abstraknya pengertian tersebut, bukan?

Jiwa merupakan sesuatu yang tidak bisa dilihat. Bagaimana kita bisa mempelajari hal yang dilihat pun tidak bisa? Ini tentu saja terasa tidak masuk akal, sekaligus membuat penasaran. Mungkin itulah salah satu yang membuat psikologi menjadi ilmu yang menarik untuk

Bab

1

Sekilas

Tentang

Psikologi

“Memahami orang lain adalah kearifan, me-mahami diri Anda send-iri adalah pencerahan” (Lao Tzu)

(12)

dipelajari.

Seperti halnya rasa sakit. Sewaktu kecil kita pernah jatuh saat belajar sepeda. Tidak berdarah, namun kita bisa menangis karena merasakan sakit. Setelah dewasa, pacar kita selingkuh dan lebih memilih pacar barunya. Rasanya juga sakit. Apakah kita bisa melihat apa itu rasa sakit? Psikologi juga sama seperti rasa sakit, sama-sama abstrak dan tidak bisa dilihat dengan mata.

Sesuatu yang abstrak bukan berarti tidak bisa dipelajari. Kita bisa melihat seseorang kesakitan dari tingkah lakunya, dan penyebabnya. Misalnya seseorang itu menangis, merintih-rintih, karena baru saja kena pukul preman. Psikologi juga seperti itu. Psikologi bisa dipelajari dari tingkah laku manusianya. Untuk itulah kita sering juga mendengar bahwa pengertian psikologi adalah ilmu tentang tingkah laku. Tidak perlu bingung dengan perbedaaan defi nisi tersebut, karena yang perlu kita ingat adalah jiwa itu sendiri berpengaruh terhadap tingkah laku manusianya.

Tingkah laku seseorang juga tidak timbul dengan sendirinya. Melainkan ada faktor-faktor yang memengaruhinya. Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang muncul dari dalam dirinya. Biasanya faktor internal dikatakan sebagai faktor genetika (pembawaan). Adapun yang termasuk ke dalam faktor internal yaitu jenis ras/ keturunan, jenis kelamin, sifat fi sik, kepribadian, intelegensi, dan bakat.

(13)

Sekilas Tentang Psikologi

3

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar dirinya. Faktor-faktor tersebut antara lain, pendidikan, agama, kebudayaan, lingkungan dan sosial ekonomi.

Sedangkan Abraham Harold Maslow berpendapat bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh kebutuhan. Ada lima kebutuhan dasar manusia seperti dikutip dari buku Psikologi untuk Keperawatan yang ditulis oleh Drs. Sunaryo. Lima kebutuhan tersebut di antaranya adalah kebutuhan fi siologis/biologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan mencintai dan dicintai, kebutuhan harga diri, dan kebutuhan aktualisasi diri.

1. Kebutuhan fi siologi/ biologis

Kebutuhan fi siologi/biologis merupakan kebutuhan paling pokok, karena mencangkup kebutuhan untuk makan dan minum, O2, bahkan seks.

2. Kebutuhan rasa aman

Rasa aman di sini mencangkup, kebutuhan untuk mendapat perlindungan hukum, rasa aman dari kriminalitas, rasa aman dari konfl ik, dan penyakit.

3. Kebutuhan mencintai dan dicintai

Orang hidup tentu sangat butuh akan adanya rasa dicintai dan mencintai. Kebutuhan tersebut misalnya, keinginan untuk dicintai oleh orangtua, teman, saudara, pasangan dll. Selain itu juga manusia membutuhkan untuk mencintai orang lain. Kebutuhan untuk diterima dalam lingkungan tempatnya berada.

(14)

4. Kebutuhan harga diri

Kebutuhan akan harga diri mencangkup, keinginan untuk dihargai orang lain. Mendapat perhatian akan kehadirannya dalam kelompok tertentu.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Kebutuhan ini terlihat dari keinginan untuk lebih menonjol dari orang lain. Ingin mendapat pujian akan keberhasilan tertentu, dll.

Referensi

Dokumen terkait