• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kegagalan Material Baja Karbon ASTM A179 dan SS 316L pada Tube Heat Exchanger 09-E-105 PT Petrokimia Gresik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Kegagalan Material Baja Karbon ASTM A179 dan SS 316L pada Tube Heat Exchanger 09-E-105 PT Petrokimia Gresik"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Kegagalan Material Baja

Karbon ASTM A179 dan SS 316L pada

Tube Heat Exchanger 09-E-105

PT Petrokimia Gresik

Oleh: Moh. Rizal Ibrahim (2707100062)

Pembimbing:

Ir. Muchtar Karokaro, Msc Diah Susanti, PhD

(2)

LATAR BELAKANG

Pemindah panas

A. F. Millis 1999

tube merupakan bagian

yang mudah rusak

Temperatur ekstrim

CS A 179

SS 316 L

(3)

RUMUSAN MASALAH

Mekanisme kegagalan ??? Faktor – faktor ???

(4)

TUJUAN

Mengetahui Mekanisme

kegagalan Faktor – faktor

(5)

BATASAN MASALAH

•Lingkungan kerja sesuai dengan desain

•Material komponen tube HE 09-E-105 bersifat

homogen

• Korosi yang terjadi pada SS 316L sangat kecil

sehingga dapat diabaikan

(6)

MANFAAT

BAGI MAHASISWA: memahami dan mengaplikasikan ilmu di kuliah BAGI PERUSAHAAN: acuan dalam pembuatan HE selanjutnya

(7)

HEAT EXCHANGER

1. Tube

2. Tubesheet

3. Shell

4. Tube side

channel

5. Channel

cover

6. Pass divider

7. Baffle

alat yang digunakan untuk

memindahkan panas dari satu fluida

ke fluida yang lain (A. F. Milis, 1999)

Salah satu contoh HE yangsering

digunakan di dunia industri adalah

jenis Shell and tube (Wolverine Tube

Inc, 2001)

(8)
(9)

CONTOH KEGAGALAN PADA HE

Crackyang terjadi akibat vibrasi

Kegagalan akibat expansion water hammerpada tube

U turn tubegagal akibat

thermal fatique

(10)

BAJA KARBON A 179

Baja karbon adalah logam paduan antara besi sebagai

unsur utama (solvent) dengan

solute

berupa karbon,

dengan sedikit

impurities

unsur lain.

KOMPOSISI

SIFAT MEKANIK

Unsur Kandungan (%) Karbon 0,06-0,18 Mangan 0,27-0,63 Pospor 0,035 Belerang max 0,035

(11)

SS 316 L

Stainless Steel 316 L adalah jenis

stainless steel

dengan tambahan Molibdenum, krom, dan nikel

KOMPOSISI

(12)

Bentuk kegagalan (Wulpy, 1999):

Deformasi : perubahan bentuk geometri dari

bentuk awal desain

Korosi : degradasi material karena proses

alami bereaksi dengan lingkungan

Aus / wear : perubahan pada permukaan

akibat adanya kontak dengan bahan lain

sehingga mengalami degradasi

Patah / fracture : kegagalan berupa

(13)

Prosedur analisa kegagalan

(14)

Analisa Korosi

(Wulpy, 1999)

Pengamatan

on-site

Pengamatan di laboratorium meliputi

jenis korosi, bentuk korosi.

Mikrostruktur

jenis dan

bentuk

Uji komposisi produk korosi

(15)

Analisa Deformasi

(Wulpy, 1999)

Penyebab Deformasi

Overload

penurunan kualitas material

(16)
(17)

NH3 LIQUID -330C NH3 GAS 50C UDARA GAS UDARA GAS 23,20C

(18)
(19)
(20)

A B

(21)
(22)

ANALISA

KOMPOSISI PIPA

( OES )

BENTUK KOROSI

( Mikroskop Optik, SEM )

KOMPOSISI KOROSI

(23)

Uji Komposisi Kimia

Unsur

ASTM A

179 (%)

Hasil OES Keterangan

Karbon

0,06-0,18

0,152

Sesuai

Mangan

0,27-0,63

0,463

Sesuai

Pospor

0,035

0,049

Tidak sesuai

Belerang

max 0,035

0,053

Tidak sesuai

(24)

SEM - EDX

KOROSI 1

(25)

Retak pada

produk korosi 1

(26)

SEM - EDX

KOROSI 2

(27)
(28)
(29)
(30)

UJI KOMPOSISI KOROSI

(31)
(32)
(33)
(34)

ANALISA

KOMPOSISI PIPA

( mill certificate )

SIFAT MEKANIK

( mill certificate )

ANALISA PEMBEBANAN

(35)

Kandungan

HASIL

UJI

ASTM

A269/A213

Keterangan

C

0,02

max 0,035

Sesuai

Si

0,03

max 1

Sesuai

Mn

1,51

max 2

Sesuai

P

0,26

max 0,45

Sesuai

S

0,03

max 0,3

Sesuai

Ni

10,14

10 – 14

Sesuai

Cr

16,50

16 – 18

Sesuai

Mo

2,03

2 – 3

Sesuai

(36)

Sifat Mekanik

HASIL

UJI

ASTM

A269/A213

Keterangan

Yields Strength (MPa)

275

min 170

Sesuai

Max Strength (MPa)

580

min 485

Sesuai

Elongation (%)

64,5

min 35

Sesuai

(37)

-ANALISA PEMBEBANAN

Defleksi yang bekerja

Kriteria kegagalan Tresca dan Von Misses

Beban mekanik

(38)

Defleksi yang bekerja

Defleksi izin

3 mm

Defleksi yang bekerja

(39)

PEMBEBANAN

Pembebanan pipa tipis

t/D < 0,2

Tegangan utama

σ1 = 26,64 N/mm

2\

σ

2

= 4,64 N/mm

2

(40)

Pembebanan pipa tebal

teerdapat beda temperatur pada pipa

Tegangan utama

σ1 = 2,2 MPa

σ2 = -23,4 Mpa

σ3 = 0 MPa

(41)

Tegangan termal

147 Mpa

Tegangan utama total

σ

1

(MPa)

σ

2

(MPa)

σ

3

(MPa)

Pipa tipis

26,6

145,6

0

(42)
(43)
(44)

KESIMPULAN

Faktor yang menyebabkan kegagalan pada

tube

A.) CS A 179 kegagalan berupa kebocoran

disebabkan oleh korosi sumuran

B.) SS 316L kegagalan berupa deformasi

plastis disebabkan karena

overloading

(45)

Mekanisme kegagalan

Untuk tube CS A 179

korosi pada fin aluminium

kontak metalik

BERKURANG

oksida aluminium (lebih katodik)

korosi sumuran pada bagian yang tidak

tertutup oleh oksida aluminium

bocor

Untuk tube SS 316L

defleksi + tegangan akibat tekanan dan beda

(46)

SARAN

Untuk tube HE SS 316L apabila masih digunakan

dapat ditambahkan

support

pada bagian tengah

(L=1,5) untuk mengurangi kerusakan yang parah.

Perlunya analisa lebih mendalam pada tube SS

316L untuk mengetahui aspek metalurgi dan

aspek lain sehingga diketahui penyebab selain

aspek

overloading.

Perlunya kelengkapan data equipment meliputi

manufaktur dan fabrikasi

Untuk tube selanjutnya dapat digunakan tube SS

316L dengan fin alumimium.

(47)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim,

Departemen Research and Technology

WolverineTube Inc

. 2001.

Becker , William T., Roch J. Shipley.

ASM Handbook Volume

11 Failure Analysis and Prevention

. 2002. USA

Blonch, Heinz P., Fred K. Geitner.

Machinery Failure Analysis

and Troubleshootin, third edition

. 1999. Gulf Publishing

Company. Houston.

Boresi, Arthur P. Richard J. Schmidt.

Advanced Mechanics of

Materials Sixth Edition

. 2003. John Willey & Sons, Inc. USA

oldstein, R.J., dkk.

Heat transfer

A review

of 2004 literature.

(48)

Incropera, Frank P., David P. De Witt.

Fundamentals of Heat

and Mass Transfer Fourth Edition

. 1996. John Willey &

Sons, Inc. USA

Kern, Donald Q.

Process Heat Transfer 24

th

printing.

1988.

Singapore. Singapore national Printers Ltd.

Khan, A. Nusair. A. Usman,.

Failure analysis of heat

exchanger tubes

. 2007

Millis, A. F.

Basic Heat and Mass Transfer, second edition

.

1999. Prentice Hall, Inc. New Jersey.

Nash, William A.

Schaum Outline of Theory and Problems

Strengtg of Materials Second Edition

. 1972. Mc-Graw Hill

Inc.USA

Purdy, S.M.

Macroetching, Metallography and

Microstructures, Vol 9

, ASM Handbook. ASM International.

2004.

Schweitzer, Philip A., P.E.

Corrosion-Resistant Piping

Systems

. 1994. Marcel Dekker, Inc. New York.

(49)

Referensi

Dokumen terkait

Simbol ini selain pembeda batas ruang secara fisik juga merupakan simbol dari nafas manusia ”naik- turun” yang mempunyai makna bahwa di dalam rumah buton ada dinamika

Sistem Pricing yang telah dibangun untuk menentukan harga, didalamnya dapat mengkalkulasi harga modal dari suatu barang dan dapat berubah berdasarkan penjualan dari vendor

Oleh karena penulis menginginkan keluarga dapat berkumpul dan menghabiskan waktu bersama dan dapat merelaksasikan diri dengan keluarga untuk menambah kebugaran

Tabata Y. eta laguntzaileek ere bi medikamentu konbinatzen dituzte beraien ikerketa lanean. Kasu honetan, minbizian kontrako bi medikamentu erabiltzen dira

Lembar Kegiatan Mahasiswa berbasis eksperimen yang dikembangkan pada penelitian ini telah dapat digunakan sebagai bahan ajar untuk mata kuliah Kimia Lingkungan pada

Metode yang digunakan pada penelitian ini dititik beratkan pada proses perancangan untuk menghasilkan sebuah karya desain. Perancangan merupakan sebuah kegiatan

• Seorang pastor dari Virginia di Amerika mengajak jamaahnya tidak takut kepada Corona Virus.. Hanya takut kepada Tuhan • Dia mengajak Jemaah

Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Klaten, dapat diketahui bahwa penerimaan dan pencatatan