• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

No. Dokumen : F/751/WKS1/P/5 No. Revisi : 1

Tanggal Berlaku : 1 Juli 2016

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Negeri 1 Godean

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas/Semester : X/ I MIPA 1-2 & IPS 1-2

Materi Pokok : Sistem Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit (2x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

- Peserta didik mampu menjelaskan pengertian kekuasaan negara

- Peserta didik mampu memahami konsep sistem pembagian kekuasaan menurut para ahli

- Peserta didik mampu menjelaskan konsep sistem pembagian kekuasaan di Indonesia

- Peserta didik mampu menguraikan macam-macam pembagian kekuasaan horisontal dan

vertikal di Indonesia

B.Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi - Kompetensi Dasar

1.1Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan pemerintahan negara sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa

2.1Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyenggaraan pemerintah Negara

3.1Menganalisis Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan

pemerintahan Negara

4.1Mewujudkan keputusan bersama sesuai nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara

- Indikator Pencapaian Kompetensi Peserta didik diharapkan mampu :

1.1.1 Berperilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam

kehidupan di sekolah dan masyarakat

1.1.2 Berdoa dengan sungguh-sungguh sesuai kepecayaan yang dianutnya

2.1.1 Mengamalkan semangat dan komitmen kebangsaan seperti yang tertera dalam

sila-sila Pancasila-sila

2.1.2 Menunjukkan sikap yang mencerminkan beberapa atau mungkin keseluruhan dari

sila-sila Pancasila

3.1.1 Mengetahui konsep sistem Pembagian Kekuasaan Negara menurut para ahli

3.1.2 Menjelaskan tentang Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia

4.1.1 Mengkomunikasikan Pembagian Kekuasaan Negara menurut para ahli

4.1.2 Mempresentasikan konsep Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia

C.Materi Pembelajaran

1. Macam-Macam Kekuasaan Negara

2. Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

D.Metode Pembelajaran

(2)

- Metode Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab, Penugasan

E.Media, Alat/ Bahan Pembelajaran

- Power Point (ppt) yang berisikan materi ringkas terkait konsep pembagian kekuasaan

- Tayangan foto-foto yang menampilkan terkait beberapa konsep pembagian kekuasaan

- Tayangan video terkait konsep pembagian kekuasaan

Alat/Bahan:

Laptop, LCD, Speaker, White Board, Kertas Undian F. Sumber Belajar

- Buku Wajib untuk Siswa Kelas X (Pegangan Siswa) yang diterbitkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Edisi Revisi 2016

- Buku Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara oleh Jimly Asshidique

- Internet/Website yang relevan dengan materi pembelajaran.

- Buku-buku lain yang relevan dengan materi pembelajaran

G.Langkah-langkah Pembelajaran a. Pertemuan Pertama (2 JP) Langkah Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan

a. Mengajak peserta didik untuk memulai

pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing/kesiapan kelas dan absensi.

b. Mengulas sedikit materi yang akan disampaikan dengan materi yang sama pada jenjang sebelumnya, misalnya dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk mengasah daya ingat siswa.

c. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran yang akan ditempuh. d. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang

akan disajikan selama pembelajaran bagi kepentingan peserta didik.

(3)

Kegiatan Inti

Kegiatan Inti Memuat kegiatan

- Mengamati

 Siswa mengamati gambar tokoh pencetus

pembagian kekuasaan yang ditampilkan oleh guru terkait sistem Pembagian Kekuasaan Negara

 Guru memberikan penjelasan terkait dengan gambar yang ditampilkan

- Menanya

 Guru memberikan kesempatan dan

memberikan dorongan kepada seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan.

 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peserta didik atau bisa juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta didik.

- Mengeksplorasi

 Peserta didik mengumpulkan informasi

tentang sistem Pembagian Kekuasaan Negara

melalui diskusi berpasangan dengan

menggunakan berbagai sumber belajar  Peserta didik memberikan tanggapan terhadap

hasil eksplorasinya terkait materi sistem Pembagian Kekuasaan Negara menurut John Locke dan Montesquieu

- Menalar/mengasosiasi

 Peserta didik membuat analisis perbedaan konsep pembagian kekuasaan dari John Locke dan Montesquieu

- Mengomunikasikan

 Peserta didik mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok mereka terhadap materi yang diberikan oleh guru.

 Kelompok pasangan lain boleh mengajukan

pertanyaan kepada kelompok pasangan yang mempresentasikan terkait hasil pekerjaan kelompok yang mempresentasikan, begitu pula sebaliknya sesuai gilirannya.

 Guru membimbing jalannya presentasi dengan

memberi apresiasi atas setiap perbedaan hasil diskusi.

60 menit

Kegiatan Penutup a. Dengan bimbingan guru, siswa bersama

membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

b. Guru memberikan apresiasi terhadap semua

siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

c. Guru memberikan pertanyaan secara lisan

secara acak kepada siswa untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.

(4)

d. Melakukan refleksi dengan memberi pertanyaan manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari materi ini ?

e. Guru meminta siswa membaca di rumah, materi

selanjutnya.

f. Mengajak siswa untuk bersama-sama

mengucapkan rasa syukur.

b. Pertemuan Kedua (2 JP) Langkah Pembelajaran Deskripsi Alokasi Waktu Kegiatan Pendahuluan Kegiatan Pendahuluan

e. Mengajak peserta didik untuk memulai

pembelajaran dengan berdoa sesuai agama dan keyakinan masing-masing/kesiapan kelas dan absensi.

f. Mengulas sedikit materi yang disampaikan pada pertemuan sebelumnya, misalnya dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan kecil untuk mengasah daya ingat siswa.

g. Menginformasikan tujuan yang akan dicapai selama pembelajaran yang akan ditempuh. h. Menginformasikan relevansi bahan ajar yang

akan disajikan selama pembelajaran bagi kepentingan peserta didik.

10 menit

Kegiatan Inti

Kegiatan Inti Memuat kegiatan

- Mengamati

 Siswa mengamati tayangan gambar yang

ditampilkan oleh guru terkait sistem

Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia  Guru memberikan penjelasan terkait dengan

gambar yang ditampilkan oleh guru

- Menanya

 Guru memberikan kesempatan dan

memberikan dorongan kepada seluruh siswa untuk mengajukan pertanyaan.

 Guru menjawab pertanyaan yang diajukan

oleh peserta didik atau bisa juga peserta didik di minta untuk menjawab pertanyaan dari temannya sehingga terjadi komunikasi yang lebih aktif antara guru dan peserta didik.

- Mengeksplorasi

 Peserta didik dibagi menjadi 8 (delapan kelompok) dengan tema yang sama untuk mengumpulkan informasi tentang sistem pembagian kekuasaan secara horizontal terkait dengan Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia melalui metode diskusi kelompok Number Head Together dengan menggunakan berbagai sumber belajar

(5)

 Peserta didik memberikan tanggapan terhadap hasil eksplorasinya terkait materi sistem Pembagian Kekuasaan Negara di Indonesia

- Menalar/mengasosiasi

 Peserta didik membuat analisis perbedaan konsep pembagian kekuasaan di Indonesia.

- Mengomunikasikan

 Peserta didik mempresentasikan hasil dari diskusi kelompok mereka terhadap materi yang diberikan oleh guru.

 Kelompok pasangan lain boleh mengajukan

pertanyaan kepada kelompok pasangan yang mempresentasikan terkait hasil pekerjaan kelompok yang mempresentasikan, begitu pula sebaliknya sesuai gilirannya.

 Guru membimbing jalannya presentasi dengan

memberi apresiasi atas setiap perbedaan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup g. Dengan bimbingan guru, siswa bersama

membuat kesimpulan hasil pembelajaran.

h. Guru memberikan apresiasi terhadap semua

siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran berlangsung.

i. Guru memberikan pertanyaan secara lisan

secara acak kepada siswa untuk mendapatkan umpan balik atas pembelajaran minggu ini.

j. Melakukan refleksi dengan memberi

pertanyaan manfaat apa yang kamu dapatkan setelah mempelajari materi ini ?

k. Guru meminta siswa membaca di rumah, materi

selanjutnya.

l. Mengajak siswa untuk bersama-sama

mengucapkan rasa syukur.

20 menit

H.Penilaian Hasil Pembelajaran 1) Sikap Spiritual

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Observasi

c. Kisi-kisi : Sikap Spiritual Beriman kepada Allah

2) Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian :Observasi

b. Bentuk Instrumen :Lembar Penilaian Observasi

c. Kisi-kisi :Sikap Sosial Jujur

Sikap Sosial

a. Teknik Penilaian : Observasi

b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Observasi

(6)

3) Pengetahuan

a. Teknik Penilaian :Tertulis

b. Bentuk Instrumen : Soal Uraian Pendapat Siswa

c. Kisi-kisi :Memahami konsep system pembagian kekuasaan menurut para ahli

dan kekuasaan negara di Indonesia d. Soal :Terlampir

- Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Program remedial tidak ada karena belum diadakan ulangan harian Program pengayaan dilakukan dengan penugasan kepada siswa - Kunci dan Pedoman Penskoran

Kunci jawaban dan pedoman penskoran terlampir

Godean, 25 Juli 2016 Mengetahui,

Guru Pembina PPKn Guru Mata Pelajaran PPKn

Erni Widiarti, S. H. Tri Admoko

Penata III/C Mahasiswa PPL

(7)

A.Lampiran

1. Penilaian Hasil Pembelajaran a. Sikap Spiritual

No. Indikator Butir

Instrumen

1 Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran 1

2 Mengucapkan salam pada awal dan akhir pelajaran 1

3 Mengucapkan salam saat akan bertanya atau mengemukakan

pendapat 1

4 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa 1

b. Sikap Sosial

- Sikap Sosial Jujur

No. Indikator Butir Instrumen

1 Tidak mencontek pada saat mengerjakan ulangan 1

2 Berani mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki 1

3 Membuat laporan berdasarkan data atau informasi yang

dimiliki 1

- Sikap Sosial Disiplin

No. Indikator Butir Instrumen

1 Datang tepat waktu 1

2 Patuh pada tata tertib sekolah 1

3 Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai waktu yang

(8)

Lembar Penilaian Sikap Spiritual

Kelas : X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi

Mata Pelajaran : PPKn Semester : I (satu) Tahun Pelajaran : 2016/2017 No Peserta didik Aspek Penilaian B erdo a di Awa l d an Akhir P elaja ra n S alam di Awa l dan Akhir P elaja ra n S alam se be lum da n se suda h menya tak an pe nda pa t B ersyukur a tas nikm at Tuha n Keterangan 1 Afif Shalahuddin

2 Anisa Dwi Rohmawati

3 Anselmus Galang Setyawan Putra

4 Ariftania Madrin

5 Aulia Afni

6 Avico Ardi Prasetya

7 Benediktus Gilang Widhiatmoko

8 Daffa Ardi Amanu

9 Defira Amaralda Rizki Nurlitasari

10 Diana Pujiyanti

11 Elissa Salva

12 Fadhil Pratama Dewantara

13 Fransiska Intan Prastiwi

14 Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra

15 Kholiftia Mu’arifah

16 Lu’lu’ Al Adhliyani

17 Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P

18 Maria Eka Kusumastuti

19 Maximianus Maheswara Tri Atmaka

20 Nada Hanifah

21 Nanda Kurnia

22 Priska Aulia Saptyawati 23 Risti Putri Handayani

24 Robi Sahara

25 Siti Nurul Hidayah

26 Vania Dewi Maharani

27 Wanda Fauziah

28 Wati Nur Astuti

29 Yacinta Galuh Sapti Wulan

30 Yos Agasta

31 Yuslian Hestin Arinda

32 Zahra Aulia Yasmine

Keterangan :

Skor Penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :

Skor 1 apabila peserta didik tidak pernah menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai Skor 2 apabila peserta didik kadang-kadang menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai Skor 3 apabila peserta didik sering menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai

(9)

Lembar Penilaian Sikap Sosial

Kelas : X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi

Mata Pelajaran : PPKn Semester : I (satu) Tahun Pelajaran : 2016/2017 No Peserta didik Aspek Penilaian Ke juj ura n Disi pli n Ta nggung Ja wa b Tole ra n S oli da rita s 1 Afif Shalahuddin

2 Anisa Dwi Rohmawati

3 Anselmus Galang Setyawan Putra

4 Ariftania Madrin

5 Aulia Afni

6 Avico Ardi Prasetya

7 Benediktus Gilang Widhiatmoko

8 Daffa Ardi Amanu

9 Defira Amaralda Rizki Nurlitasari

10 Diana Pujiyanti

11 Elissa Salva

12 Fadhil Pratama Dewantara

13 Fransiska Intan Prastiwi

14 Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra

15 Kholiftia Mu’arifah

16 Lu’lu’ Al Adhliyani

17 Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P

18 Maria Eka Kusumastuti

19 Maximianus Maheswara Tri Atmaka

20 Nada Hanifah

21 Nanda Kurnia

22 Priska Aulia Saptyawati

23 Risti Putri Handayani

24 Robi Sahara

25 Siti Nurul Hidayah

26 Vania Dewi Maharani

27 Wanda Fauziah

28 Wati Nur Astuti

29 Yacinta Galuh Sapti Wulan

30 Yos Agasta

31 Yuslian Hestin Arinda

32 Zahra Aulia Yasmine

Keterangan :

Skor Penilaian menggunakan skala 1 – 4, yaitu :

Skor 1 :apabila peserta didik tidak pernah menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai Skor 2 :apabila peserta didik kadang-kadang menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai Skor 3 :apabila peserta didik sering menunjukkan kesesuaian aspek sikap yang dinilai

(10)

Lembar Penilaian Psikomotorik (Keterampilan)

Kelas : X / MIPA-1/ Geografi dan Ekonomi

Mata Pelajaran : PPKn

Semester : I (satu)

Tahun Pelajaran : 2016/2017

Lembar pengamatan kerja kelompok/Diskusi

No Peserta didik Aspek Penilaian Ju m lah Nilai i Ket er an gan Ke akti fa n Me ngha rga i P enda pa t Te man Me ngkomuni ka sikan Ha sil P eke rja an Ke rja sa m a P era n S erta 1 Afif Shalahuddin

2 Anisa Dwi Rohmawati

3 Anselmus Galang Setyawan Putra

4 Ariftania Madrin

5 Aulia Afni

6 Avico Ardi Prasetya

7 Benediktus Gilang Widhiatmoko

8 Daffa Ardi Amanu

9 Defira Amaralda Rizki Nurlitasari

10 Diana Pujiyanti

11 Elissa Salva

12 Fadhil Pratama Dewantara

13 Fransiska Intan Prastiwi

14 Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra

15 Kholiftia Mu’arifah

16 Lu’lu’ Al Adhliyani

17 Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P

18 Maria Eka Kusumastuti

19 Maximianus Maheswara Tri Atmaka

20 Nada Hanifah

21 Nanda Kurnia

22 Priska Aulia Saptyawati

23 Risti Putri Handayani

24 Robi Sahara

25 Siti Nurul Hidayah

26 Vania Dewi Maharani

27 Wanda Fauziah

28 Wati Nur Astuti

29 Yacinta Galuh Sapti Wulan

30 Yos Agasta

31 Yuslian Hestin Arinda

(11)

Lembar Pengamatan Presentasi No Peserta didik Aspek Penilaian Ju m lah Nilai i Ket er an gan Komunikasi Sist ematika P enya mpaia n Antusi asme W awa sa n P ena mpi lan 1 Afif Shalahuddin

2 Anisa Dwi Rohmawati

3 Anselmus Galang Setyawan Putra

4 Ariftania Madrin

5 Aulia Afni

6 Avico Ardi Prasetya

7 Benediktus Gilang Widhiatmoko

8 Daffa Ardi Amanu

9 Defira Amaralda Rizki Nurlitasari

10 Diana Pujiyanti

11 Elissa Salva

12 Fadhil Pratama Dewantara

13 Fransiska Intan Prastiwi

14 Hizkia Deo Mahara Sajaya Putra

15 Kholiftia Mu’arifah

16 Lu’lu’ Al Adhliyani

17 Maria Assumpta Famlaningtyas Putri P

18 Maria Eka Kusumastuti

19 Maximianus Maheswara Tri Atmaka

20 Nada Hanifah

21 Nanda Kurnia

22 Priska Aulia Saptyawati

23 Risti Putri Handayani

24 Robi Sahara

25 Siti Nurul Hidayah

26 Vania Dewi Maharani

27 Wanda Fauziah

28 Wati Nur Astuti

29 Yacinta Galuh Sapti Wulan

30 Yos Agasta

31 Yuslian Hestin Arinda

32 Zahra Aulia Yasmine

Keterangan Skor:

Masing-masing kolom diisi dengan kriteria 4 = Baik sekali

3 = Baik 2 = Cukup 1 = Kurang

Nilai = ∑ Skor Perolehan x 100 Skor Maksimal Kriteria Nilai A = 80 – 100 Baik Sekali B = 70 - 79 Baik C = 60 - 69 Cukup D = < 60 Kurang

(12)

Lembar Penilaian Kognitif 1. Penilaian Pengetahuan :

a. Tes tulis : Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini!

No. Indikator Butir Instrumen

1. Siswa dapat mengetahui tentang konsep

dari sistem pembagian kekuasaan negara

Jelaskan pengertian kekuasaan negara menurut pendapat Anda !

2. Siswa dapat menyebutkan sistem

pembagian kekuasaan negara menurut John Locke dan Montesquieu

Apa saja pembagian kekuasaan negara menurut John Locke dan Montesquieu?

3. Siswa dapat mengetahui sistem kekuasaan

negara yang diterapkan di Indonesia

Jelaskan perbedaan sistem pemisahan kekuasaan dan pembagian kekuasaan yang Anda ketahui !

4. Siswa mengetahui sistem pembagian

kekuasaan yang diterapkan di Indonesia Sebutkan macam-macam pembagian

keuasaan secara horizontal yang diterakan di Indonesia beserta lembaganya !

Kunci Jawaban dan Pedoman penskoran :

Kunci Jawaban Skor

1. Kekuasaan Negara merupakan kemampuan untuk mempengaruhi kebijaksanaan

umum (pemerintah), baik terbentuknya maupun akibat-akibatnya sesuai dengan tujuan-tujuan pemegang kekuasaan (negara) itu sendiri.

25

2. a. Pembagian Kekuasaan menurut John Locke

- Kekuasaan Legislatif

- Kekuasaan Eksekutif

- Kekuasaan Fedeatif

b. Pembagian Kekuasaan menurut Montesquieu

- Kekuasaan Legislatif

- Kekuasaan Eksekutif

- Kekuasaan Yudikatif

25

3. Sistem Pemisahan Kekuasaan (Separation of Power)

Kekuasaan negara itu terpisah-pisah dalam beberapa bagian (legislatif, eksekutif, yudikatif), baik mengenai organnya maupun fungsinya dan masing-masing berdiri sendiri tanpa memerlukan koordinasi dan kerjasama.

Sistem Pembagian Kekuasaan (Distribution of Power)

Kekuasaan negara itu dibagi menjadi beberapa bagian, tetapi tidak dipisahkan. Di antara bagian-bagian itu dimungkinkan ada koordinasi dan kerjasama.

25

4. Pembagian Kekuasaan secara horizontal

- Kekuasaan Konstitutif (MPR)

- Kekuasaan Legislatif (DPR)

- Kekuasaan Eksekutif (DPR)

- Kekuasaan Yudikatif (MA, MK, KY)

- Kekuasaan Eksaminatif/ Inspektif (BPK)

- Kekuasaan Moneter (Bank Sentral/BI)

25

Jumlah skor maksimal 100

(13)

2. Lampiran Materi Pembelajaran

- Macam-Macam Kekuasaan Negara

Secara sederhana kekuasaan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain supaya melakukan tindakan-tindakan yang dikehendaki atau diperintahkannya. Negara mempunyai kekuasaan, karena pada dasarnya negara merupakan organisasai kekuasaan. Dengan kata lain, bahwa negara memiliki banyak sekali kekuasaan. Kekuasaan negara merupakan kewenangan negara untuk mengatur seluruh rakyatnya untuk.

Menurut John Locke kekuasaan negara itu dapat dibagi menjadi tiga macam kekuasaan sebagai berikut.

a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang.

b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undangundang, termasuk

kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang- undang. c. Kekuasaan federatif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan hubungan luar negeri.

Selain John Locke, ada tokoh lain yang berpendapat tentang kekuasaan negara, yaitu Montesquieu.

a. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membuat atau membentuk undang-undang.

b. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk melaksanakan undang-undang.

c. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk mempertahankan undang- undang,

termasuk kekuasaan untuk mengadili setiap pelanggaran terhadap undang-undang.

- Konsep Pembagian Kekuasaan di Indonesia

Dalam sebuah praktik ketatanegaraan tidak jarang terjadi pemusatan kekuasaan pada satu orang saja, terjadi pengelolaan sistem pemerintahan dilakukan secara absolut atau otoriter. Untuk menghindari hal tersebut perlu ada pemisahan atau pembagian kekuasaan, agar terjadi kontrol dan keseimbangan di antara lembaga pemegang kekuasaan. Dengan kata lain, kekuasaan legislatif, eksekutif maupun yudikatif tidak dipegang oleh satu orang saja. Mekanisme pembagian kekuasaan di Indonesia diatur sepenuhnya di dalam UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penerapan pembagian kekuasaan di Indonesia terdiri atas dua bagian, yaitu pembagian kekuasaan secara horizontal dan pembagian kekuasaan secara vertikal.

a. Pembagian kekuasaan secara horizontal

Pembagian kekuasaan secara horizontal yaitu pembagian kekuasaan menurut fungsi lembaga-lembaga tertentu (legislatif, eksekutif dan yudikatif). Berdasarkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, secara horizontal pembagian kekuasaan negara di lakukan pada tingkatan pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah. Pembagian kekuasaan pada tingkatan pemerintahan pusat berlangsung antara lembaga-lembaga negara yang sederajat. Pembagian kekuasaan pada tingkat pemerintahan pusat mengalami pergeseran setelah terjadinya perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pergeseran yang dimaksud adalah pergeseran klasifikasi kekuasaan negara yang umumnya terdiri atas tiga jenis kekuasaan (legislatif, eksekutif dan yudikatif) menjadi enam kekuasaan negara, yaitu:

(14)

1) Kekuasaan konstitutif, yaitu kekuasaan untuk mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar. Kekuasaan ini dijalankan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 3 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Majelis Permusyawaratan Rakyat berwenang mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar.

2) Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk menjalankan undang-undang dan penyelenggaraan pemerintahan Negara. Kekuasaan ini dipegang oleh Presiden sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 4 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar.

3) Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk membentuk undang-undang.

Kekuasaan ini dipegang oleh Dewan Perwakilan Rakyat sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 20 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang.

4) Kekuasaan yudikatif atau disebut kekuasaan kehakiman, yaitu kekuasaan untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. Kekuasaan ini dipegang oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 24 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

5) Kekuasaan eksaminatif/inspektif, yaitu kekuasaan yang berhubungan dengan penyelenggaraan pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara. Kekuasaan ini dijalankan oleh Badan Pemeriksa Keuangan sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 E ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan mandiri.

6) Kekuasaan moneter, yaitu kekuasaan untuk menetapkan dan melaksanakan

kebijakan moneter, mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, serta memelihara kestabilan nilai rupiah. Kekuasaan ini dijalankan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia sebagaimana ditegaskan dalam Pasal 23 D UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab, dan indepedensinya diatur dalam undang-undang.

Pembagian kekuasaan secara horizontal pada tingkatan pemerintahan daerah berlangsung antara lembaga-lembaga daerah yang sederajat, yaitu antara Pemerintah

(15)

Daerah (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pada tingkat provinsi, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah provinsi (Gubernur/wakil Gubernur) dan DPRD provinsi. Sedangkan pada tingkat

kabupaten/kota, pembagian kekuasaan berlangsung antara Pemerintah

Kabupaten/Kota (Bupati/wakil Bupati atau Walikota/wakil Walikota) dan DPRD kabupaten/kota.

b. Pembagian kekuasaan secara vertical

Pembagian kekuasaan secara vertikal merupakan pembagian kekuasaan menurut tingkatnya, yaitu pembagian kekuasaan antara beberapa tingkatan pemerintahan. Pasal 18 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang. Berdasarkan ketentuan tersebut, pembagian kekuasaan secara vertikal di negara Indonesia berlangsung antara pemerintahan pusat dan pemerintahan daerah (pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota). Pada pemerintahan daerah berlangsung pula pembagian kekuasaan secara vertikal yang ditentukan oleh pemerintahan pusat. Hubungan antara pemerintahan provinsi dan pemerintahan kabupaten/kota terjalin dengan koordinasi, pembinaan dan pengawasan oleh Pemerintahan Pusat dalam bidang administrasi dan kewilayahan.

Pembagian kekuasaan secara vertikal muncul sebagai konsekuensi dari diterapkannya asas desentralisasi di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dengan asas tersebut, Pemerintah Pusat menyerahkan wewenang pemerintahan kepada pemerintah daerah otonom (provinsi dan kabupaten/kota) untuk mengurus dan mengatur sendiri urusan pemerintahan di daerahnya, kecuali urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat, yaitu kewenangan yang berkaitan dengan politik luar negeri, pertahanan, keamanan, yustisi, agama, moneter dan fiskal. Hal tersebut ditegaskan dalam Pasal 18 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan Pemerintah daerah menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintahan yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat.

Gambar

gambar yang ditampilkan  -  Menanya
gambar yang ditampilkan oleh guru  -  Menanya

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tunas, meskipun aktivitas enzim lipasenya paling tinggi, tetapi karena jumlah ekstrak enzim pada tunas sangat sedikit sehingga total aktivitas enzim lipase untuk

Secara umum birokrasi adalah suatu tipe organisasi yang muncul pada fase tertentu dalam daur kehidupan organisasi dikarenakan adanya sebab- sebab tertentu yang

Simpulan-simpulan tersebut adalah sebagai berikut : (1) Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran master mempunyai hasil belajar IPA yang lebih

Berbagai teori kesifatan juga dikemukakan oleh Ordway Tead dan George R. Teori kesifatan menurut Ordway Tead adalah sebagai berikut: 1) Energi jasmaniah dan mental

Berdasarkan strata diperoleh bahwa nilai rata-rata sikap sebelum diberikan promosi kesehatan dengan media power point yaitu 40,3 termasuk dalam katagori sikap PHBS

Berdasarkan uraian tersebut, penulis bermaksud untuk mengembangkan aplikasi yang mampu mengubah bahasa alay ke dalam bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD

BOGOLJUB MARKOVIĆ PREDUZETNIK, MENJAČNICA COD BEOGRAD (NOVI BEOGRAD) Београд-Нови Београд, Булевар Михаила Пупина број

a) Merupakan bagian dari RTH sesuai peruntukan dalam RTRW Kabupaten/Kota. b) Luas minimal hutan kota adalah 0.25 ha dalam satu hamparan yang kompak (hamparan yang menyatu),