Pengembangan Ruang Terbuka Hijau Berdasarkan
Distribusi Suhu Permukaan dan
Temperature
Humidity Index
(THI) di Kota Palembang
Muis Fajar
E34062536
Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Lilik Budi Prasetyo, M.Sc
Ir. Siti Badriyah Rushayati, M.Si
DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA
FAKULTAS KEHUTANAN
2010
Latar Belakang
Palembang merupakan ibukota provinsi Sumatera Selatan
Penduduk terus bertambah setiap tahunnya (2%)
Luas area terbangun meningkat dan luas RTH menurun
Merubah iklim mikro Kota
Hutan Kota merupakan bentuk RTH yang sesuai dan dapat menjaga tingkat
kenyamanan suatu kota
Peningkatan indeks kenyamanan (THI) di kota Palembang
Peningkatan suhu udara, penurunan kelembaban
Tujuan
1.
Mengidentifikasi distribusi spasial suhu permukaan di
beberapa tipe penutupan lahan dan hubungannya terhadap
NDVI (
Normalized Difference Vegetation Index
) serta kaitan
keduanya terhadap Ruang Terbuka Hijau.
2. Pemetaan
THI (
Temperature
Humidity Index
)/indeks
kenyamanan di wilayah Kota Palembang.
3. Pengembangan RTH berdasarkan distribusi suhu udara,
kelembaban, dan THI.
Manfaat
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan
evaluasi
dan
dasar
pertimbangan
dalam
pengambilan keputusan serta kebijakan –
kebijakan pemerintah untuk pengembangan
wilayah perkotaan khususnya daerah Kota
Palembang.
LOKASI PENELITIAN
LOKASI PENELITAN
Kondisi Umum
Kondisi Fisik
Kota Palembang memiliki wilayah sebesar 40.051 Ha yang terdiri dari 16
kecamatan dan 103 kelurahan, terletak diantara 2
0
52’ sampai 3
0
5’ Lintang
selatan dan 103
0
37’ sampai 104
0
52’ Bujur Timur dengan ketinggian rata – rata 8
mdpl.(BPS 2009)
Palembang tergolong kedalam daerah yang beriklim tropis. Pada tahun 2008,
suhu udara rata-rata 26,4°C sampai 27,8°C. Suhu udara maksimum bulanan pada
tahun 2008 terjadi pada bulan Mei yaitu 34,5°C, sedangkan suhu udara minimum
terjadi pada bulan Agustus yaitu 21,0°C. Kecepatan angin pada tahun 2008
setiap bulannya berkisar antara 2 knots hingga 5 knots. Selama tahun 2008 curah
hujan berkisar antara 24 mm sampai 634 mm (BPS 2009).
Citra Landsat
Koreksi Citra
Subset wilayah
Peta Administrasi
Band 1,2,3,4,5,7
Band 3,4
Band 6
NDVI
Klasifikasi Terbimbing
Estimasi Suhu
Peta Tutupan Lahan
Peta Sebaran NDVI
Peta Distribusi Suhu
Suhu Rata-Rata Harian, Kelembaban Rata – Rata
Harian BMKG, dan Hasil Pengukuran Lapang
Persamaan Kelembaban Relatif
Persamaan NDVI dengan Suhu
Peta Sebaran Kelembaban
Peta Sebaran THI
RTRW
Rekomendasi RTH/Hutan Kota
Metode Penelitian
Metode Penelitian
1. Data citra satelit LANDSAT ETM(+)
path/row
: 124/062, tanggal akuisisi 10 Mei 2001
dan 23 Agustus 2010.
2. Data iklim daerah lokasi penelitian (suhu minimum, suhu maksimum, suhu rata –
rata dan kelembaban udara relatif rata - rata).
3. Peta spasial administrasi Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan dan Peta Rupa
Bumi Kota Palembang dengan Skala 1:25.000.
4. GPS (
Global Positioning System
)
5. S
oftware Erdas Imagine
9.1
, ArcGis
9.3,
DNR Garmin
5.4.1,
SPSS
15 dan
Microsoft
Office
2007.
6. Termometer suhu dan Termometer
Dry/Wet
untuk mengukur Kelembaban.
Alat dan Bahan
Citra Landsat 2001
Citra Landsat 2010
Koreksi Geometri
Citra Hasil Koreksi
Subset/
Cropping
Image
Citra Lokasi Penelitian
Klasifikasi Terbimbing
Tutupan Lahan
Citra Hasil Klasifikasi
Akurasi
Tidak
Ya
Metode Penelitian
Analisis Penutupan Lahan
Metode Penelitian
Estimasi Suhu Permukaan
Radiasi = gain x DN (digital number) + offset
Keterangan :
Dengan nilai gain sebesar 0,05518,
digital number
berasal dari band 6, dan nilai
offset sebesar 1,2378.
Kemudian dilakukan
konversi
band 6 pada Landsat 7 ETM untuk mengetahui
suhu permukaan
1
2
1282.71 (K)
666.09 (W/(m
2
*ster*µm)
Metode Penelitian
Estimasi
Normalized Difference Vegetation Index
(NDVI)
Nilai NDVI merupakan perbedaan reflektansi dari kanal inframerah dekat dan kanal
cahaya tampak (merah). Untuk menghitung NDVI digunakan persamaan :
NDVI : (NIR – VIS)/(NIR+VIS)
Keterangan :
NIR
: Reflektansi kanal inframerah dekat/
near infrared (Band 4)
VIS
: Reflektansi kanal cahaya tampak/infrared (
Band 3
)
Kemudian dibuat persamaan regresi sederhana antara suhu dengan nilai NDVI.
Persamaan tersebut berupa NDVI sebagai variabel bebas X dan suhu permukaan sebagai
variabel tak bebas y dengan persamaan umum sebagai berikut :
y = b0 + b1*x
Metode Penelitian
Estimasi Kelembaban Udara
y = a + bx
software
Erdas
Nilai DN
dari suhu udara digunakan sebagai variabel bebas
Peta Sebaran Kelembaban
Pengukuran langsung
suhu rata - rata, kelembaban rata – rata dari Stasiun BMKG di kota Palembang dan hasil
pengukuran langsung
.
Metode Penelitian
Penentuan THI dapat ditentukan dari nilai suhu udara dan kelembaban (RH)
dengan
persamaan sebagai berikut (Nieuwolt, 1975
dalam
Murdiyarso dan suharsono, 1992).
Keterangan :
T
a
: Suhu Udara (
o
C)
RH
: Kelembaban relatif (%)
Untuk nilai
suhu udara (Ta) menggunakan nilai DN dari suhu
, sedangkan nilai
kelembaban
relatif (RH) menggunakan nilai DN kelembaban relatif
. Selanjutnya dibuat peta distribusi
suhu dan THI di kota Palembang berdasarkan hasil perhitungan dan analisis yang telah
dilakukan.
Estimasi
Temeperature Humidity Index
(THI)
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Perubahan Tutupan Lahan
-6000.00
-5000.00
-4000.00
-3000.00
-2000.00
-1000.00
0.00
1000.00
2000.00
3000.00
Ti
d
ak
a
d
a
d
at
a
B
ad
an
A
ir
A
rea
T
erb
an
gu
n
V
eg
et
as
i J
ara
n
g
V
eg
et
as
i R
ap
at
R
aw
a
Sa
w
ah
Sema
k
La
h
an
T
erb
u
ka
Lu
as
(h
a
)
Tutupan Lahan
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
1600
1800
2000
Badan air
vegetasi
jarang
Vegetasi
rapat
Rawa
Sawah
Semak
Lahan
terbuka
Lu
as
(h
a)
Tutupan Lahan
Hasil dan Pembahasan
Luasan Konversi Penutupan Lahan Menjadi Area Terbangun
-1400
-1200
-1000
-800
-600
-400
-200
0
K
ec
am
at
an
A
la
n
g
-A
la
n
g
Le
b
ar
K
ec
am
at
an
B
u
ki
t
K
ec
il
K
ec
am
at
an
G
an
d
u
s
K
ec
am
at
an
Il
ir
B
ar
at
1
K
ec
am
at
an
Il
ir
b
ar
at
2
K
ec
am
at
an
Il
ir
T
im
u
r
1
K
ec
am
at
an
Il
ir
t
im
u
r
2
K
ec
am
at
an
K
al
id
on
i
K
ec
am
at
an
K
em
u
n
in
g
K
ec
am
at
an
K
er
ta
p
at
i
K
ec
am
at
an
P
la
ju
K
ec
am
at
an
S
ak
o
K
ec
am
at
an
S
eb
er
an
g
U
lu
1
K
ec
am
at
an
S
eb
er
an
g
U
lu
2
K
ec
am
at
an
S
em
at
an
g
B
or
an
g
K
ec
am
at
an
S
u
ka
ra
m
ai
Lu
as
(
h
a)
Tutupan Lahan
Hasil dan Pembahasan
Penurunan Jumlah Vegetasi Rapat di Kota Palembang
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Perubahan RTH
-2500
-2000
-1500
-1000
-500
0
500
1000
1500
2000
Tidak ada data
Ruang Terbuka
Hijau
Area Terbangun
Badan Air
Lahan Terbuka
Lu
as
(h
a
)
Tutupan Lahan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Perubahan Suhu Permukaan
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000
6000
21
-<
22
22
-<
23
23
-<
24
24
-<
25
25
-<
26
26
-<
27
27
-<
28
28
-<
29
29
-<
30
30
-<
31
31
-<
32
32
-<
33
33
-<
34
34
-<
35
35
-<
36
36
-<
37
37
-<
38
38
-<
39
>
=
3
9
Lu
as
(
h
a)
Suhu (°C)
Hasil dan Pembahasan
Suhu pada Tutupan Lahan RTH, Lahan Terbuka, dan Area Terbangun
No.
Penggunaan Lahan
Rata - rata suhu permukaan (°C)
2001
2010
1 Ruang Terbuka Hijau
a. vegetasi jarang
28 - < 29
31 - < 32
b. vegetasi rapat
28 - < 29
30 - < 31
c. rawa
29 - < 30
31 - < 32
d. sawah
28 -< 29
29 - < 30
e. semak
28 - < 29
30 - < 31
2 Lahan Terbuka
29 - < 30
33 - < 34
3 Area Terbangun
33 - < 34
33 - < 34
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Hubungan NDVI dengan Suhu Permukaan
No
Tahun
Hasil Regresi Terhadap Suhu
R
21
2001
Y = 30,68 – 14,90X
0,843
2
2010
Y = 31.70 – 11.95X
0,854
NDVI 2001 0.30 0.20 0.10 0.00 -0.10 -0.20 -0.30 36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 suhu 2001 NDVI 2010 0.25 0.00 -0.25 -0.50 -0.75 38.00 36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 suhu 2010No
Tahun
Hasil Regresi Terhadap Suhu
R
2
1
2001
Y = 193,274 – 3,922 X
0,868
2
2010
Y = 186,173 – 3,706 X
0,915
Hasil dan Pembahasan
suhu_2001 35.00 32.50 30.00 27.50 25.00 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 lembab_2001 Linear Observed suhu_2010 35.00 32.50 30.00 27.50 25.00 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 lembab_2010 Linear Observed
Hubungan Kelembaban dengan Suhu Udara
Hasil dan Pembahasan
Kelembaban per Tutupan Lahan Tahun 2001
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
4000
4500
5000
Lu
as
(H
a)
Kelembaban (%)
Badan air
Area terbangun
vegetasi jarang
vegetasi rapat
rawa
sawah
semak
lahan terbuka
Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan
Kelembaban per Tutupan Lahan Tahun 2010
0
500
1000
1500
2000
2500
3000
3500
Lu
as
(H
a)
Kelembaban (%)
Badan air
Area terbangun
vegetasi jarang
vegetasi rapat
rawa
sawah
semak
lahan terbuka
Hasil dan Pembahasan
Perubahan Kelembaban Udara
-12000
-10000
-8000
-6000
-4000
-2000
0
2000
4000
6000
<
4
0
40
-<
5
0
50
-<
6
0
60
-<
7
0
70
-<
8
0
80
-<
9
0
90
-<
1
0
0
Lua
s
(H
a)
Kelembaban (%)
Hasil dan Pembahasan
Perubahan THI
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
<
19
19
-<
2
0
20
-<
2
1
21
-<
2
2
22
-<
2
3
23
-<
2
4
24
-<
2
5
25
-<
2
6
26
-<
2
7
27
-<
2
8
28
-<
2
9
29
-<
3
0
30
-<
3
1
>=
3
1
Lu
as
(H
a)
THI
Sangat Nyaman
Nyaman
Sedang
Tidak Nyaman
NoKecamatan Luas Wilayah (Ha) 2001 Ket(*) 2010 Ket (*) Perubahan RTH Suhu (°C) RH
(%) T HI Nilai NDVI RT H (Ha) RT H (%) Suhu (°C) RH (%) T HI Nilai NDVI RT H (Ha) RT H ( %) Luas (Ha) Luas (%)
1 Alang - Alang Lebar 2315.7 29-30 70-8027-28 0,25 - 1 1182.33 51.06 √ 31-32 60-7029-30 0,02 – 0,08 935.1 40.38 √ -247.23 -20.91 2 Bukit Kecil 245.61 33-34 60-70 ≥ 31 -0,27 – (-0,21) 9.09 3.7 - 34-35 50-60 ≥ 31-0,27 – (-0,21) 7.16 2.24 - - 2.07 -22.77 3 Gandus 4843.0828-29 80-9027-28 0,25 - 1 2894.22 59.75 √ 30-31 70-8029-30 0,25 - 12532.24 52.29√ -361.98 -12.51 4 Ilir Barat 1 5690.565 28-29 80-9027-28 0,25 - 1 3467.88 60.95 √ 30-31 70-8029-30 0,25 - 1 2885.31 50.69√ -582.57 -16.80 5 Ilir Barat 2 411.93 33-34 60-7030-31 -0,15 – (-0,08) 37.89.17 - 34-35 50-60 ≥ 31-0,27 – (-0,21) 37.719.15 - -0.09 -0.24 6 Ilir T imur 1 589.5 33-34 60-70 ≥ 31 -0,38 – (-0,27) 24.394.14 - 36-37 50-60 ≥ 31-0,38 – (-0,27) 27.634.69 - 3.24 13.28 7 Ilir T imur 2 1936.1731-32 60-7029-30 -0,27 – (-0,21) 259.4713.4 - 33-34 60-70 ≥ 31-0,27 – (-0,21) 251.19 12.97 - -8.28 -3.19 8 Kalidoni 3021.615 29-30 70-8027-28 0,08 – 0,25 931.5 30.85√ 29-30 70-8028-29 0,08 – 0,25911.25 30.19 √ -20.25 -2.17 9 Kemuning 707.94 33-34 60-7030-31 -0,27 – (-0,21) 97.29 13.74- 34-35 50-60 ≥ 31-0,21 – (-0,15) 87.39 12.34 - -9.90 -10.18 10 Kertapati 4319.145 28-29 80-9027-28 0,02 – 0,08 1560.636.1 √ 29-30 70-8028-29 0,02 – 0,081419.75 32.89√ -140.85 -9.03 11 Plaju 1415.9729-30 70-8028-29 0,02 – 0,08 392.427.7 - 29-30 70-80 ≥ 31 -0,08 – 0,02 360.63 25.47 - -31.77 -8.10 12 Sako 1685.295 29-30 70-8027-28 0,08 – 0,25 605.61 35.85√ 31-32 70-8029-30 0,08 – 0,25481.95 28.53 --123.66 -20.42 13 Seberang Ulu 1 1703.9729-30 70-8028-29 0,02 – 0,08 217.17 12.74- 29-30 70-80 ≥ 31-0,27 – (-0,21) 211.68 12.42 - -5.49 -2.53 14 Seberang Ulu 2 982.53 29-30 70-8029-30 0,02 – 0,08 221.67 22.56- 34-35 60-70 ≥ 31-0,27 – (-0,21) 201.15 20.47 - -20.52 -9.26 15 Sematang Borang 2666.6128-29 80-9027-28 0,08 – 0,251265.22 47.47 √ 29-30 70-8028-29 0,08 – 0,251104.93 41.43√ -160.29 -12.67 16 Sukaramai 4622.8529-30 70-8027-28 0,08 – 0,252454.5753.1 √ 31-32 60-7029-30 0,02 - 0,081893.33 40.96√ -561.24 -22.87
Distribusi, Suhu, Kelembaban, THI, dan NDVI Rata-Rata serta Perubahan Luas Ruang Terbuka Hijau per Wilayah Kecamatan Kota
Palembang Periode 2001 – 2010
Hasil dan Pembahasan
Keterangan : Suhu, T HI, RH, dan NDVI merupakan kelas yang memiliki distribusi paling luas pada wilayah kecamatan. * (√) Memenuhi dan (-) T idak Memenuhi berdasarkan UU. No. 26 T ahun 2007 Tentang Penataan Ruang
(-) Luasan Berkurang , (+) Luasan Bertamabah
1. Kawasan pemukiman Suhu permukaan pada kegiatan ini berkisar antara 30 °C – 34 °C
Kelembaban udara 60%-70% dan THI rata-rata 27-28
RTH (hutan kota) yang sesuai adalah tipe pekarangan dan kebun kecil di rumah.
Bentuknya cenderung menyebar sesuai dengan luas pekarangan rumah
Hasil dan Pembahasan
Pengembangan RTH
2. Pada bagian pinggiran kota umumnya memiliki suhu permukaan antara 29 °C – 34 °C
kelembaban udara 60%-80% dan THI rata–rata 26-27
Jenis kegiatan didaerah ini contohnya adalah kantor di tingkat kecamatan, pusat studi,
jalan lokal, lapangan olahraga, dan daerah pinggiran sungai.
RTH (hutan kota) yang sesuai dengan tipe kelompok ini dapat berupa tipe
taman kota yang berkelompok.
Hasil dan Pembahasan
Pengembangan RTH
Hasil dan Pembahasan
Pengembangan RTH
3. Bagian pusat kota terdiri dari kegiatan pemerintahan, perdagangan, dan jasa komersil
serta pelayanan tranportasi yang sebagian besar terkonsentrasi di pusat – pusat kota
serta memiliki akses di sepanjang jalur utama Kota Palembang. Umumnya memiliki
suhu permukaan di atas 33 °C, kelembaban udara 40%-60% dan THI rata–rata berkisar
> 31 RTH (hutan kota) yang sesuai adalah jalur hijau/sabuk hijau jalan dan
roof garden.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
1. Perubahan penggunaan lahan di Kota Palembang berakibat pada perubahan iklim
mikro, diantaranya adalah peningkatan suhu permukaan, penurunan kelembaban
relatif dan peningkatan indeks kenyamanan (THI).
Sebaran suhu di Kota Palembang berkisar antara 27°C sampai 39°C. Suhu pada RTH
berkisar antara 27°C sampai 32°C, sedangkan suhu pada area terbangun berkisar >
33°C.
Nilai NDVI (
Normalized Difference Vegetation Index
) dapat membantu dalam
membedakan antara tutupan vegetasi dan non vegetasi dan memiliki korelasi berupa
hubungan berkebalikan dengan suhu permukaan, yaitu kenaikan suhu permukaan
disertai dengan penurunan NDVI atau sebaliknya.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
2.
Kota Palembang pada tahun 2001 dan 2010 tergolong kedalam kelas tidak nyaman,
karena hampir seluruh wilayah Kota Palembang berada pada selang THI
(Temperature
Humidity Index
) di atas 26.
3. Pengembangan RTH di Kota Palembang tergolong kedalam tiga unit kegiatan, yaitu,
pemukiman, daerah pinggiran kota dan daerah pusat kota. Pengembangan RTH di
tingkat pemukiman dilakukan dengan penghijauan pekarangan. Pada daerah pinggir
kota dapat dikembangkan RTH berupa taman kota dan hutan kota. Pada daerah pusat
kota dapat dikembangkan RTH berupa
roof garden
dan jalur hijau. Ketiga hal tersebut
disesuaikan dengan tata ruang kota, sehingga manfaat dan fungsi RTH dapat
dirasakan optimal bagi penduduk kota
Kesimpulan dan Saran
Saran
1. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai hubungan antara suhu permukaan, yang
didapat dari citra satelit dengan suhu udara, agar pendugaan kenyamanan dapat lebih
teliti.
2. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai besarnya pengaruh penurunan suhu yang
berasal dari peningkatan luas RTH di Kota Palembang. Hal ini diperlukan agar dapat
dijadikan suatu acuan yang baik untuk melestarikan RTH yang ada.
3. Sebaiknya dalam perencanaan tata kota khususnya dalam perencanaan RTH perlu
dimasukkan kajian mengenai suhu udara, kelembaban udara, dan tingkat kenyamanan
(THI), sehingga fungsi RTH dapat lebih dirasakan manfaatnya.
No Kecamatan Tipe Hutan Kota Bentuk Hutan
Kota Keterangan
1 Alang - Alang Lebar Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe pengamanan
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan provinsi, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah) , serta penanaman pohon pada tutupan lahan semak. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH karena mengalami perubahan luasan RTH yang cukup besar.
2 Bukit Kecil Tipe pemukiman, tipe
industri, dan tipe pengamanan
Menyebar dan jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki RTH yang palin kecil, suhu, dan THI yang tinggi serta kelembaban yang rendah.
3 Gandus Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe pengamanan
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan kabupaten, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah), serta menjaga ekosistem rawa. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam pengembangan RTH karena mengalami penurunan RTH yang cukup besar.
4 Ilir Barat 1 Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe pengamanan
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah), serta menjaga ekosistem rawa yang. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH karena mengalami penurunan RTH yang cukup besar.
5 Ilir Barat 2 Tipe industri dan tipe pengamanan
Menyebar dan jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
6 Ilir Timur 1 Tipe industri dan tipe pengamanan
Menyebar dan jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau di sekitar jalan - jalan utama kota palembang. Kecamatan ini memiliki suhu rata - rata dan THI yang paling tinggi dibandingkan dengan kecamatan lain. Kecamatan ini termasuk salah satu kecamatan yang menjadi prioritas utama untuk pengembangan RTH
7 Ilir Timur 2 Tipe industri, dan tipe pengamanan Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan.Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
8 Kalidoni Tipe pemukiman, tipe
rekreasi, dan tipe pengamanan
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
9 Kemuning Tipe industri dan tipe pengamanan Menyebar dan
jalur
Perlu ditambahkan roof garden pada gedung - gedung bertingkat dan peningkatan jalur hijau pada bagian tengah kecamatan. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
10 Kertapati Tipe rekreasi, tipe pengamanan, dan tipe
pemukiman Berkelompok, menyebar dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
11 Plaju Tipe jalur dan tipe pemukiman
Jalur dan menyebar
Jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah). Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama karena memiliki tingkat THI yang cukup tinggi.
12 Sako Tipe rekreasi, tipe pengamanan, dan tipe
pemukiman Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
13 Seberang Ulu 1 Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe pemukiman
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
14 Seberang Ulu 2 Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe pemukiman
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
15 Sematang Borang Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe pemukiman
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan lokal, dan peningkatan penghjauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah)
16 Sukaramai Tipe rekreasi, tipe
jalur, dan tipe pemukiman
Berkelompok, menyebar, dan jalur
Perlu ditambahkan taman kota (berkelompok), jalur hijau pada jalan - jalan provinsi, peningkatan penghijauan di sekitar pemukiman (pekarangan rumah) , serta penanaman pohon pada tutupan lahan semak. Kecamatan ini sebaiknya mendapat prioritas utama dalam upaya pengembangan RTH karena mengalami perubahan luasan RTH yang cukup besar.