• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 dan Penerimaan Mahasiswa Baru Terhadap Minat Studi Lanjut Siswa SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013 dan Penerimaan Mahasiswa Baru Terhadap Minat Studi Lanjut Siswa SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

Pengaruh Penerapan Kurikulum 2013

dan Penerimaan Mahasiswa Baru

Terhadap Minat Studi Lanjut Siswa

SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan

Teknik Informatika

I Made Ari Kamanjaya

1,

Ketut Agustini

2,

I Gede Mahendra Darmawiguna

3 Pendidikan Teknik Informatika

Universitas Pendidikan Ganesha Singraja, Bali

Email: kamanjaya12@gmail.com1, ketutagustini@undiksha.ac.id2,

mahendra.darmawiguna@undiksha.ac.id3

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) pengaruh penerapan kurikulum 2013 terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, (2) pengaruh penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dan (3) pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru secara bersama - sama terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha.

Penelitian ini adalah penelitian Ex Post Facto dengan teknik korelasional. Penelitian ini dilakukan pada sekolah SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng yang menerapkan Kurikulum 2013 dengan jumblah sampel sebanyak 284 siswa. Variabel yang diteliti adalah dua variabel bebas yaitu penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru, serta satu variabel terikat yaitu minat studi lanjut. Data penerapan kurikulum 2013, penerimaan mahasiswa baru dan minat studi lanjut diperoleh melalui penyaberan angket, serta untuk mendapatkan penjelasan mengenai pengaruh yang diberikan antar variabel penelitian dilakukan analisa dengan teknik korelasi dan regresi dengan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji dan uji heteroskedastisitas.

Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan

kurikulum 2013 dengan minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, terdapat pengaruh yang signifikan antara penerimaan mahasiswa baru dengan minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dan secara bersama-sama terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha.

Kata kunci: Penerapan Kurikulum

2013,Penerimaan Mahasiswa Baru,Minat Studi Lanjut.

AbstractThis study aims to determine (1) the correlation of curriculum implemantion in 2013 of the interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of

Informatics Engineering Education (2) the

correlation between admission of new students of the interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of Informatics Engineering Education, and (3) the correlation between curriculum implemantion in 2013 and admission of new students of the interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of Informatics Engineering Education Undiksha.

This research is a Ex Post Facto research by correlational method. This research was conducted at Senior High School in Buleleng

(2)

2

Regency whixh apply Curriculum 2013 with a total sample of 284 respondents. The variables studied were two independent variables that are learning organization and culture organization, as well as the dependent variable is the performance of the faculty of technic and vocational Undiksha. The data of cuririculum implementation in 2013, admission of new students and the interest of further studies graduate level Senior High School Studemts in the Department of Informatics Engineering Education Undiksha are obtained through questionnaire, as well as doing an analysis using correlation and regression technic to get an explanation of the correlation that occur between the research variables, by first do the prerequisite test analysis, such as the normality test, linearity test, test multicollinearity, amd heteroscedasticity test.

The results show a positive and significant correlation correlation between admission of new students of the interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of Informatics Engineering Education, there is a positive and significant correlation between correlation between admission of new students with interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of Informatics Engineering Education Undiksha, and there is a positive and significant correlation between both cuririculum implementation in 2013 and admission of new students with interest of further studies graduate level Senior High School Students in the Department of Informatics Engineering Education Undiksha.

Keywords: Curriculum Implementation in 2013, Admission Of New Students, Interest of further studies.

I. PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 sering disebut juga dengan kurikulum berbasis karakter. Kurikulum ini merupakan kurikulum baru yang dikeluarkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kurikulum ini menggantikan peran dari Kurikulum KTSP . Kurikulum 2013 dirancang sebagai pengembangan dari Kurikulum 2006 yang sudah ada, dengan tujuan agar peserta didik dapat menjawab tantangan masa depan serta mencapai Generasi Emas pada saat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan 100 tahun. Tema utama pengembangan Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang Produktif, Kreatif, Inovatif dan Afektif melalui pembelajaran yang berbasis pada penguatan Sikap, Keterampilan, dan

Pengetahuan, yang keseluruhannya terintegrasi dalam proses pembelajaran [1].

Pada penerapan Kurikulum 2013 ini mata pelajaran TIK telah dihapuskan atau ditiadakan. Tentunya hal ini berdampak kepada minat siswa – siswi tingkat lulusan SMA dan SMK masih perlu berpikir kembali untuk melanjutkan pendidikan mereka ke Jurusan yang bersangkutan. Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Undiksha merupakan salah satu jurusan yang menghasilkan tenaga pendidik TIK. Pendidikan Teknik Informatika (PTI) Undiksha merupakan salah satu jurusan yang menghasilkan tenaga pendidik TIK. PTI dalam menjaring mahasiswa baru pada awalnya hanya menggunakan dua jalur yaitu jalur SNMPTN dan SMBPTN. Kemudian di tahun 2012 PTI membuka jalur mandiri atau yang sekarang disebut dengan Jalur SMBJM untuk pertama kalinya. SMBJM merupakan sebuah sistem penyaringan dengan ujian yang di lakukan oleh calon mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh pihak PTN terkait. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Komputer Undiksha terdapat gambaran mengenai pendaftar atau peminat yang ingin melanjutkan pendidikan mereka ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini dengan jalur SNMPTN, SBMPTN dan SBMJM. Pada tahun 2013 jumlah pendaftar yang berkeinginan untuk melanjutkan ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini pada jalur SNMPTN yaitu sebanyak 647 pendaftar kemudian di tahun selanjutnya tahun 2014 sebanyak 370 pendaftar dan di tahun 2015 sebanyak 378 pendaftar. Untuk jalur SBMPTN di tahun 2013 pendaftar yang mendaftar ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika sebanyak 307 pendaftar SBMPTN, Tahun 2014 sebanyak 257 pendaftar SBMPTN dan di tahun 2015 jumlah pendaftar yang ingin melanjutkan pendidikan ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini sebanyak 258 pendaftar SBMPTN. Sedangkan untuk pendaftar di jalur SBMJM untuk pertama kalinya Jurusan Pendidikan Teknik Informatika membuka pendaftaran ini pada tahun 2012 dengan jumlah peminat sebanyak 401 pendaftar atau peminat, di tahun 2013 jumlah peminat sebanyak 114 pendaftar atau peminat kemudian di tahun 2014 jumlah peminatnya sebanyak 78 pendaftar dan di tahun 2015 terdapat 90 pendaftar yang mendaftar ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika.

(3)

3

II. KAJIAN TEORI

A. KURIKULUM 2013

Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Salah satu fungsi kurikulum ialah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan yang pada dasarnya kurikulum memiliki komponen pokok dan komponen penunjang yang saling berkaitan dan berinteraksi satu sama lainnya dalam rangka mencapai tujuan tersebut. Komponen merupakan satu sistem dari berbagai komponen yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya, sebab kalau satu komponen saja tidak ada atau tidak berjalan sebagaimana mestinya. ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar. [2]

Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai macam fungsi dalam pendidikan yang sangat berperan dalam kegunannya[2].Fungsi Kurikulum adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Penyesuaian (The Adjutive of Adaptive Function)

Individu hidup dalam lingkungan. Setiap individu harus mampu menyesuaikan diri terhadap lingkungannya secara menyeluruh. Karena lingkungan sendiri senantiasa berubah dan bersifat dinamis, maka masing-masing individupun harus memiliki kemampuan menyesuaika diri secara dinamis pula.

2. Fungsi Integrasi

Kurikulum berfungsi mendidik pribadi – pribadi yang terintegrasi. Oleh karena individu sendiri merupakan bagian dari masyarakat, maka pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam pembentukan atau pengintegrasian masyarkat.

3. Fungsi Diferensiasi (The Differentiating Function)

Kurikulum perlu memberikan pelayanan terhadap perbedaan diantara setiap orang di masyarkat. Pada dasarnya, diferensiasi akan mendorong orang-orang berpikir kritis dan kreatif, sehingga akan mendorong kemajuan sosial dalam masyarakat. Akan tetapi, adanya diferensiasi tidak berarti mengabaikan solidaritas sosial dan integrasi, karena diferensiasi juga dapat menghindarkan terjadinya stagnasi sosial. 4. Fungsi Persiapan (The Propaedeutic

Function)

Kurikulum befungsi mempersiapkan siswa agar mampu melanjutkan studi lebih lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh, misalnya melanjutkan studi ke sekolah yang lebih tinggi atau persiapan belajar di dalam masyarakat. Persiapan kemampuan belajar lebih lanjut ini sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin memberikan semua yang diperlukan siswa atau pun yang menarik perhatian mereka. 5. Fungsi Pemilihan (The Selective Function)

Perbedaan (diferensasi) dan pemilihan (seleksi) adalah dua hal yang saling berkaitan. Pengakuan atas perbedaan berarti memberikan kesempatan bagi seseorang untuk memilih apa yang diinginkan dan menarik minatnya. Kedua hal tersebut merupakan kebutuhan bagi masyarakat yang menganut sistem demokratis. Untuk mengembakan berbagai kemampuan tersebut, maka kurikulum perlu disusun secara luas dan bersifat fleksibel.

6. Fungsi Diagnostik (The Diagnostic Function)

Salah satu segi pelayanan pendidikan adalah membantu dan mengarahkan siswa untuk mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga dapat mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya. Hal ini dapat dilakukan jika siswa menyadari semua kelemahan dan kekuatan yang dimilikinya melalui proses ekspolarasi. Selanjutnya siswa sendiri yang memperbaiki kelemahan tersebut dan mengembangkan sendiri kekuatan yang ada. Fungsi ini merupakan fungsi diagnostik kurikulum dan akan membimbing siswa untuk dapat berkembang secara optimal. Sedikitnya ada dua faktor besar dalam ke berhasilan kurikulum 2013. Pertama, penentu, yaitu kesesuaian kompetensi pendidik dan tenaga kependidik-an (PTK) dengan kurikulum dan

(4)

4

buku teks. Kedua, faktor pendukung yang terdiri dari tiga unsur;

a.Ketersediaan buku sebagai bahan ajar dan sumber belajar yang mengintegrasikan standar pembentuk kurikulum.

b.Penguatan peran pemerintah dalam pembinaan dan pengawasan

c.Penguatan manajemen dan budaya sekolah. Berkait dengan faktor pertama, Kemdikbud sudah mendesain strategi penyiapan guru sebagaimana digambarkan pada skema penyiapan guru yang melibatkan tim pengembang kurikulum di tingkat pusat; instruktur diklat terdiri atas unsur dinas pendidikan, dosen, widyaswara, guru inti, pengawas, kepala sekolah; guru utama meiputi guru inti, pengawas, dan kepala sekolah; dan guru mereka terdiri atas guru kelas, guru mata pelajaran SD, SMP, SMA, SMK. Pada diri guru, sedikitnya ada empat aspek yang harus diberi perhatian khusus dalam rencana implementasi dan keterlaksanaan kurikulum 2013, yaitu kompetensi pedagogi; kompetensi akademik (keilmuan); kompetensi sosial; dan kompetensi manajerial atau kepemimpinan. Guru sebagai ujung tombak penerapan kurikulum, diharapkan bisa menyiapkan dan membuka diri terhadap beberapa kemungkinan terjadinya perubahan. Kesiapan guru lebih penting daripada pengembangan kurikulum 2013 bertujuan mendorong peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), terhadap apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Melalui empat tujuan itu diharapkan siswa memiliki kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif. Disinilah guru berperan besar di dalam mengimplementasikan tiap proses pembelajaran pada kurikulum 2013. Guru ke depan dituntut tidak hanya cerdas tapi juga adaptip terhadap perubahan [3]

B. PENERIMAAN MAHASISWA BARU Universitas Pendidikan Ganesha membuka beberapa jalur untuk masuk ke Perguruan Tinggi Nasional yaitu SNMPTN, SBMPTN dan SMBJM. Penerimaan Jalur Mandiri Undiksha atau yang kini disebut dengn SMBJM merupakan

jalur lokal yang dibuat oleh Universitas Pendidikan Ganesha. Selain menerima mahasiswa baru melalui Jalur nasional, Universitas Pendidikan Ganesha (UNDIKSHA) melakukan penerimaan mahasiswa baru melalui jalur mandiri. Jalur ini dibuka untuk menerima mahasiswa baru jenjang Sarjana dan Diploma. Untuk ujian seleksi dari Jalur ini dilaksanakan di kampus Universitas Pendidikan Ganesha. Secara umum biasanya jalur ini dilaksanakan dengan dua gelombang yaitu gelombang 1 dan gelombang 2. Jika para pendaftar tidak sempat atau gagal di gelombang 1 maka akan diberikan kesempatan untuk mengikuti gelombang 2.

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan yang ada di Fakultas Teknik dan Kejuruan yang berada pada Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan ini pada awalnya bernama Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer. Penerimaan mahasiswa pada Jurusan ini sampai pada tahun 2015 dengan menggunakan tiga jalur yaitu Jalur SNMPTN, SMBPTN dan jalur mandiri atau SMBPTN. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini menerima mahasiswa baru pada awalnya yaitu pada tahun akademik 2007/2008 dengan menggunakan dua jalur yaitu jalur pusat yang sekarang disebut dengan Jalur SNMPTN dan Jalur SBMPTN. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika ini membuka Jalur Mandiri atau SMBJM untuk pertama kalinya pada tahun 2012.

Dalam pendaftarannya, pendaftar yang ingin mengikuti jalur mandiri atau SMBJM ini secara umum memiliki langkah – langkah pendaftaran yang sama dengan pendaftaran SMBPTN, dimana dalam pendaftarannya para pendaftar harus mendapatkan Nomor Akses Pendaftaran terlebih dahulu. Untuk mendapatkan Nomor Akses Pendaftaran para pendaftar diwajibkan untuk mengisi data yang terdapat di sistem. Setelah mendapatkan Nomor Akses Pendaftaran maka para pendaftar melakukan pembayaran ke Bank BNI dan mendapatkan pin yang digunakan untuk login ke sistem dari Jalur Mandiri tersebut. C. MINAT

Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan

(5)

5

untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal penting pada minat adalah intensitasnya, secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi [4]. Ketika kepuasan menurun maka minat juga akan menurun. Sehingga minat tidak bersifat permanen, tetapi minat bersifat sementara atau data berubah – ubah. Minat yang dimiliki seseorang berbeda-beda, sehingga cara mengekspresikannya berbeda pula. Hal ini terjadi karena pemunculan minat yang dimiliki melalui proses kebebasan dalam memilih minat. Sehingga hasil pemilihan seseorang menjadi gambaran kecenderungan minat seseorang. Ada 3 cara yang di gunakan untuk menentukan minat seseorang [2] yaitu: 1. Minat yang diekspresikan

Minat yang diekspresikan maksudnya adalah minat yang di gunakan seseornag melalui pengungkapan kata-kata yang sesuai dengan kiinginan terhadap sesuatu.

2. Minat yang diwujudkan

Minat yang diwujudkan adalah minat seseorang yang dituangkan melalui sebuah kegiatan terhadap apa yang diminati sebelumnya. Misalnya saja minat untuk dapat melanjutkan ke perguruan tinggi.

3. Minat yang diinventariskan

Dalam upaya yang ketiga ini, minat dapat diketahui melalui alat pengumplan data tentang minat. Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang telah disediakan. Alat yang sering dipakai adalah inventori minat.

Demikian pula halnya dengan minat untuk memilih jurusan pada jenjang perguruan tinggi pada hakikatnya dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal [2]. Demikian pula halnya dengan minat untuk memilih jurusan pada jenjang perguruan tinggi pada hakikatnya dipengaruhi oleh faktor internal atau eksternal. Faktor-faktor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Faktor Tujuan, Faktor Motivasi, Faktor Potensi,Faktor Peluang, Faktor Lingkungan Sosial.

D. PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA Jurusan Pendidikan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan yang ada di

Fakultas Teknik dan Kejuruan yang berada pada Universitas Pendidikan Ganesha. Jurusan ini pada awalnya bernama Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer. Kemudian pada tahun 2009 berdasarkan SK DIKTI No. 163/DIKTI/Kep/2007, dan SK Rektor Undiksha No. 257/H48/PP/2009. Jurusan Pendidikan Teknologi Informatika dan Komputer resmi berganti nama menjadi Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Walapun tergolong muda, Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja telah melakukan kerjasama dengan hotel-hotel dan dinas-dinas di Singaraja maupun luar Singaraja serta software house yang berkedudukan di daerah Denpasar. Usaha menjalin kerjasama dengan instansi lain akan terus diupayakan terutama dunia usaha dan industri yang terkait dengan Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha Singaraja. Tidak hanya sampai di situ saja, Jurusan ini mengadakan pengembangan di segala bidang TI untuk menunjukkan eksistensi sebagai salah satu Jurusan Teknik Informatika di Bali. Jurusan ini diasuh oleh pengajar yang berkualitas dan suasana belajar yang kondusif serta masih banyak lagi hal yang menarik yang terdapat pada jurusan ini. Untuk lebih mengenal dan mengetahui jurusan ini, dipersilakan untuk melihat-lihat situs Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. [6]

III. METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian ex post facto sedangkan metodenya adalah teknik korelasi. Teknik Korelasional digunakan untuk menunjukan derajat pengaruh atau hubungan yang diberikan [4] variabel penerapan kurikulum 2013, variabel penerimaan mahasiswa baru undiksha dan variabel minat studi lanjut Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem. Subyek yang diteliti adalah siswa di ruang lingkup SMA dan SMK se-Kabupaten Buleleng dan Karangasem. Waktu penelitian ini adalah semester ganjil tahun akademik 2016/2017. Pada penelitian ini penentu pengambilan sampel digunakan teknik Simple Random Sampling, dalam hal ini adalah siswa SMA dan SMK Se-Kabupaten Buleleng yang menggunakan kurikulum 2013 dan berjurusan yang memenuhi persyaratan untuk melanjutkan studi ke jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, serta jumlah siswa tiap sekolah berbeda. Pengambilan sampel dilakukan secara acak sesuai proporsi masing-masing siswa di setiap sekolah.

(6)

6

Dalam menentukan jumlah sampel, penulis mengunakan Rumus Slovin [5] sebagai berikut:

n =

Keterangan:

n = jumlah sampel; N = jumlah populasi; α = taraf signifikasi

Penelitian ini merupakan penelitian sosial, maka taraf signifikansi yang digunakan adalah 5%. Taraf 5% artinya ada keyakinan sebesar 95% (100%-5%) bahwa kita telah membuat keputusan atau kesimpulan yang benar [5]. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan kuesioner (angket). Pada penelitian ini, dokumentasi sebagai sarana untuk mendapatkan data yang diinginkan. Dokumentasi dalam penelitian ini meliputi data jumlah siswa SMA dan SMK kelas XII se-Kabupaten Buleleng yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng. Kuesinoer (angket) yang diberikan adalah sejumlah pertanyaan dan pernyataan tertulis yang diajukan pada responden Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif dalam penelitian ini adalah deskripsi hasil wawancara, kutipan atau refrensi dari jurnal penelitian, artikel, skripsi, buku, dan literature lainnya sedangkan data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil yang didapatkan dari penyebaran kuesioner kepada siswa SMA dan SMK kelas XII se-Kabupaten Buleleng yang menerapkan kurikulum 2013. Penggukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Responden diminta untuk memilih salah satu dari 5jawaban yang digunakan untuk mengukur setiap indikator. Selanjutnya untuk mempermudah pengukuran, data kualitatif diubah menjadi data kuantitatif dengan memberikan nilai atau skor pada masing-masing jawaban. Pada uji coba instrumen dilakukan uji prasyarat terhadap butir-butir pertanyaan yang terdapat pada angket. Uji prasyarat angket atau kuisioner yaitu menggunakan uji validitas dan uji rebilitas.

Uji prasyarat yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa data yang dikumpulkan layak untuk dianalisis dengan statistik parametrik atau tidak. Uji prasyarat yang dilakukan adalah uji normalitas sebaran data dilakukan untuk menyajikan bahwa sampel benar-benar berasal dari populasi yang berdistribusi normal, uji linieritas dan keberaartian arah regresi dilakukan untuk mengetahui bantuk hubungan antara variabel terikat dengan masing-masing variabel bebas, uji multikoliniritas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup tinggi di antara variabel bebas dan uji heteroskedastisitas [7].

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL

Hasil analisis deskriptif penerapan kurikulum 2013 menunjukan bahwa skor rata – rata adalah 30.84, penerimaan mahasiswa baru adalah 32.31 dan minat studi lanjut adalah 69.09. Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Penerapan Kurikulum 2013, Penerimaan Mahasiswa Baru dan Minat Studi Lanjut disajikan pada Tabel 1.

Tabel 4.1 Rangkuman Statistik Deskriptif Variabel Penerapan Kurikulum 2013 (X1) dan Penerimaan

Mahasiswa Baru (X2) terhadap Minat Studi Lanjut di

Jurusan Pendidikan Teknik Informatika (Y) Variabel Statistik Penerapan Kurikulum 2013 Penerimaan Mahasiswa Baru Minat Studi Lanjut N 169 169 169 Rata-rata 30.84 32.31 69.09 Median 30.00 32.00 70.00 Modus 30.00 30.00 77.00 Simpangan Baku 5.01 6.13 12.55 Varian 25.10 37.62 157.39 Rentangan 32.00 30.00 60.00 Minimum 17 19 34.00

(7)

7

Maksimum 49 49 94.00

Hasil konversi skor penerapan kurikulum 2013 menunjukan bahwa penerapan kurikulum 2013 dengan kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang (2,28%), kategori tinggi sebanyak 51 orang (10,56%), kategori sedang sebanyak 84 orang (54,93%), kategori kurang sebanyak 22 orang (29,23%) dan sangat kurang sebanyak 5 orang (2,46%). Jadi, sebagain besar siswa SMA dan SMK menilai penerapan kurikulum 2013 tergolong sedang dengan frekuensi 156.

Tabel 4. 2 Distribusi Frekuensi Skor Penerapan Kurikulum 2013 No. Interval X Fo fr 1 17 – 22 19,5 5 2,46 % 2 23 – 28 25,5 51 29,22% 3 29 – 34 31,5 84 54,93% 4 35 – 40 37,5 22 10,56% 5 41 – 46 43,5 5 2,11% 6 47 – 52 47,5 2 0,70% Jumlah 169 100%

Hasil konversi skor penerimaan mahasiswa baru menunjukan bahwa penerimaan mahasiswa baru dengan kategori sangat tinggi sebanyak 5 orang (2,28%), kategori tinggi sebanyak 51 orang (10,56%), kategori sedang sebanyak 84 orang (54,93%), kategori kurang sebanyak 22 orang (29,23%) dan sangat kurang sebanyak 5 orang (2,46%). Jadi, sebagain besar siswa SMA dan SMK menilai penerapan kurikulum 2013 tergolong sedang dengan frekuensi 156.

Tabel 4. 3 Distribusi Frekuensi Skor Penerapan Kurikulum 2013 No. Interval X Fo fr 1 17 – 22 19,5 5 2,46 % 2 23 – 28 25,5 51 29,22% 3 29 – 34 31,5 84 54,93% 4 35 – 40 37,5 22 10,56% 5 41 – 46 43,5 5 2,11% 6 47 – 52 47,5 2 0,70% Jumlah 169 100%

Hasil Konversi skor minat studi lanjut menunjukan bahwa minat studi lanjut dengan kategori sangat tinggi sebanyak 13 orang (5,28%), kategori tinggi sebanyak 32 orang (17,25%), kategori sedang sebanyak 61 orang (62,68%), kategori kurang sebanyak 47 orang (9,15%) dan sangat kurang sebanyak 14 orang (2,11%). Jadi, sebagain besar siswa SMA dan SMK menilai penerimaan mahasiswa baru tergolong sedang dengan frekuensi 61.

Tabel 4. 4 Distribusi Frekunsi Skor Penerimaan Mahasiswa Baru No. Interval X Fo Fr 1 17 – 22 19 13 2,11 % 2 23 – 28 24 32 12,68% 3 29 – 34 29,5 61 62,68% 4 35 – 40 35,5 47 17,25% 5 41 – 46 41,5 14 3,87% 6 47 – 52 47,5 2 1,40% Jumlah 284 100%

Hasil uji prasyarat analisis menunjukkan data berdistribusi normal, hubungan penerapan kurikulum 2013, penerimaan mahasiswa baru dan minat studi lanjut mempunyai hubungan yang linier serta koefisien arah regresi berarti, data bebas dari gejala multikolineritas, dan data bebas dari gejala heteroskedastisitas.Merujuk dari uji prasyarat analisis tersebut, uji hipotesi dengan regresi sederhana dan berganda yang dilanjutkan dengan product moment dapat dilakukan.

Hasil uji regresi sederhana dan berganda dengan product moment menunjukan bahwa (1) nilai korelasi penerapan kurikulum 2013 terhadap minat studi lanjut di jurusan pendidikan teknik informatika sebesar 0,175 dengan angka signifikasi sebesar 0,023. Karena angka signifikasi kurang dari α (0,023<0,05) sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan kurikulum 2013 terhadap minat studi lanjut di jurusan pendidikan teknik informatika undiksha. (2) nilai korelasi penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut di jurusan pendidikan teknik informatika sebesar 0,598 dengan angka signifikansi 0,000. Angka signifikansi kurang dari α (0,000<0,05)

(8)

8

sehingga terdapat pengaruh yang signifikan antara penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa di jurusan pendidikan teknik informatika, (3) nilai korelasi penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa di jurusan pendidikan teknik informatika sebesar 0,601 dengan angka signifikansi 0,000. Angka signifikansi kurang dari α (0,00<0,05) sehingga terdapat pengaruh yang signifikan penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Uji regresi sederhana dan berganda dilakukan dengan bantuan program SPSS 21 for windows.

4.2 PEMBAHASAN

Hasil uji hipotesis telah berhasil menunjukan fakta bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan kurikulum 2013 dengan minat studi lanjut siswa SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dengan nilai probabilitas sebesar 0.007 yang mana lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05 (taraf kepercayaan 95%) dan besar kontribusi 25 % dan sebanyak 75 % yang tidak memberikan kontribusi terhadap minat studi lanjut siswa. Ini berarti bahwa semakin tinggi penerapan kurikulum 2013 maka akan semakin tinggi juga pengaruhnya terhadap minat para siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi mereka ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Pada penerapan kurikulum 2013 ini terdapat beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi minat studi lanjut para siswa diantaranya Faktor Peluang

Gambar 4.1 Penerapan Kurikulum 2013

mendapatkan lapangan pekerjaan di bidang pendidikan dan Faktor Penghapusan atau tidak diprioritaskannya Mata Pelajajaran TIK di SMP dan SMA. Berikut ini akan disajikan grafik persentase faktor – faktor yang mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dengan adanya penerapan kurikulum 2013.

Berdasarkan data yang didapat dari penyebaran angket yang dilakukan ke siswa kelas XII SMA dan SMK di Kabupaten Buleleng yang menggunakan Kurikulum 2013 faktor yang paling tinggi mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK untuk melanjutkan pendidikan mereka ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dengan adanya penerapan Kurikulum 2013 adalah faktor peluang untuk para siswa nantinya setelah tamat dari jurusan pendidikan teknik informatika untuk bekerja di bidang pendidikan. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.2 Grafik Persentase Faktor Penerapan Kurikulum 2013 yang menggambarkan sebanyak 51% pengaruh yang diberikan terhadap minat studi lanjut para siswa SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Sementara itu 49% yang mempengaruhi minat studi lanjut para siswa untuk melanjutkan pendidikan mereka di jurusan pendidikan teknik informatika dipengaruhi oleh Penghapusan atau tidak diprioritaskannya lagi Mata Pelajaran TIK di Kurikulum 2013 untuk SMA dan SMP. Menurut Permendikbud 68 Tahun 2014 yang mengatur tentang Peran Guru TIK dalam Implementasi Kurikulum 2013 mengatakan bahwa terdapat beberapa peran dari Guru TIK di Kurikulum 2013 yang bertugas untuk membimbing para siswa di sekolah – sekolah yang mana hal ini berarti Mata Pelajaran TIK di Kurikulum 2013 tidak lagi digunakan atau di prioritaskan melainkan hanya digunakan sebagai bimbingan saja. Selain hal tersebut dengan adanya Penerapan Kurikulum 2013 ini, peluang para siswa SMA maupun SMK yang ingin melanjutkan studi ke jurusan PTI setelah tamat nantinya untuk bekerja di bidang kependidikan tentunya akan berkurang. Dengan adanya penerapan kurikulum 2013 ini mengakibatkan jurusan – jursan yang menghasilkan guru dibidang TIK mengalami penurunan dalam jumlah pelamar ke jurusan tersebut.

Hasil Hipotesis II ditemukan fakta bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa SMA dan SMK di jurusan pendidikan teknik informatika dengan nilai probabilitas adalah 0.000 yang mana lebih rendah dari taraf signifikansi 0,05 (taraf kepercayaan 95%) dan besar kontribusi 58,1% dan sebanyak 41,9% yang tidak memberikan kontribusi terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Ini berarti bahwa semakin tinggi penerimaan mahasiswa

(9)

9

baru maka semakin tinggi pula minat studi lanjut siswa SMA dan SMK di jurusan pendidikan teknik informatika. Hal ini mengindikasikan bahwa penerimaan mahasiswa baru dapat dipakai sebagai acuan untuk siswa SMA dan SMK untuk melanjutkan studi mereka ke jurusan pendidikan teknik informatika.Pada penerimaan mahasiswa baru ini terdapat 3 faktor yang mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika yaitu Adanya 3 Jalur yang digunakan dalam menerima mahasiswa baru, Penerimaan Mahasiswa Baru dengan Jalur Bidikmisi dan Strategi Pemasaran atau Media Promosi yang dilakukan oleh pihak jurusan. Berikut ini akan disajikan grafik persentase faktor – faktor yang mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di jurusan pendidikan teknik informatika dengan adanya penerimaan mahasiswa baru.

Gambar 4.2 Penerimaan Mahasiswa Baru Berdasarkan data yang didapat dari penyebaran angket yang dilakukan ke sekolah – sekolah SMA dan SMK yang menggunakan kurikulum 2013 faktor yang paling tinggi mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK untuk melanjutkan pendidikan mereka ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika dengan adanya penerimaan mahasiswa baru yaitu pada faktor promosi jurusan dimana. Hal ini dapat dilihat dari Gambar 4.3 Grafik Persentase Faktor Penerimaan Mahasiswa Baru 2013 yang menggambarkan sebanyak 39% pengaruh yang diberikan terhadap minat studi lanjut para siswa SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Faktor ini bernilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan dua faktor lainnya yang mempengaruhi yaitu faktor penerimaan mahasiswa baru dengan tiga jalur (SNMPTN,SMBPTN dan SMBJM) yang memberikan pengaruh sebanyak 33% dan faktor

penerimaan mahasiswa baru dengan jalur bidikmisi yang mempengaruhi sebanyak 33%.Penerimaan Mahasiswa Baru berkaitan dengan jalur – jalur yang digunakan oleh jurusan bersangkutan untuk mencari pelamar atau pendaftar ke jurusan mereka. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika merupakan salah satu jurusan yang di awal tahun 2012 sampai 2016 telah menerima mahasiswa menggunakan 3 jalur diantarnyan SNMPTN, SBMPTN dan SMBJM. Adanya jalur penerimaan mahasiswa baru di jurusan pendidikan teknik informatika dengan menggunakan jalur SMBJM atau Jalur Mandiri dan Bidikmisi ini memungkinkan para siswa tingkat lulusan SMA dan SMK untuk lebih berminat melanjutkan pendidikan mereka ke jurusan PTI ini jika dibandingkan dengan jalur lainnya. Dengan hal tersebut dapat disimpulkan jika cara suatu instansi pendidikan untuk menarik minat siswa adalah dengan media pemasaran atau strategi pemasaran dari jurusan atau instansi bersangkutan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ramacandra (2007) yang menyebutkan bahwa yang menjadi kunci untuk mendapatkan calon mahasiswa adalah dengan strategi pemasaran. V. SIMPULAN

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasaan dapat ditarik simpulan hasil penelitian sebagai berikut.

1. Terdapat pengaruh yang signifikan penerapan kurikulum 2013 terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,175, nilai probabilitas 0.023 dan kontribusi sebesar 31% dan sebanyak 69% yang tidak memberikan kontribusi.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, dengan koefisien korelasi R sebesar 0,598, nilai probabilitas 0.000 dan kontribusi sebesar 35,8% dan sebanyak 64,2% tidak berkontribusi.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, dengan

(10)

10

koefisien korelasi R sebesar 0,601, nilai probabilitas 0.000 dan kontribusi sebesar 36,1% dan sebanyak 63,9%.

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut.Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha. Hal ini berarti bahwa variable penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru dapat memprediksi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Melihat kuatnya pengaruh penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, maka dapat diajukan saran sebagai berikut.

1. Pendidikan Teknik Informatika

Melihat kuatnya atau signifikanya pengaruh antara penerapan kurikulum 2013 terhadap minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, diharapkan staff dosen Jurusan Pendidikan Teknik Informatika agar lebih melakukan sosialisasi tentang penerapan kurikulum 2013 di SMA dan SMP dalam mata pelajaran TIK kepada siswa SMA maupun SMK khususnya siswa kelas XII dan karena signifikannya pengaruh yang diberikan oleh variable penerimaan mahasiswa baru diharapkan juga staff dosen Jurusan Pendidikan Teknik Informatika untuk lebih mensosialisasikan jalur yang digunakan dalam penerimaan mahasiswa baru.

2. Para Peneliti atau Akademisi

Karena variabel yang diteliti hanya penerapan kurikulum 2013 dan penerimaan mahasiswa baru, maka perlu penelitian lainya untuk mengivestigasi beberapa faktor lain yang kemungkinan mampu mempengaruhi minat studi lanjut siswa tingkat lulusan SMA dan SMK di Jurusan Pendidikan Teknik Informatika. Dengan adanya penelitian tersebut makan akan tersedia masukan yang komprehensif mengenai faktor yang mempengaruhi minat studi lanjut. Selain hal

tersebut diharapkan juga nantinya agar penelitian ini bisa dilakukan di kabupaten – kabupaten lainnya untuk memaksimalkan hasil dari pengaruh yang diberikan oleh masing – masing variabel terhadap minat studi lanjut ke Jurusan Pendidikan Teknik Informatika.

REFERENSI

[1] Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Santifik untuk

Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: PT Bumi Aksara.

[2] Opayanti, N. K. (2015). Survei Minat Siswa SMA dan

SMK se-Kota Singaraja utuk melanjutkan Studi pada Jurusan yang Ada di Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.

[3] M-edukasi. (2013, Februari 20). Retrieved Januari 14,

2016, from Kunci Keberhasilan Kurikulum

2013:http://www.m-edukasi.web.id/2013/02/kunci-keberhasilan-kurikulum-2013.html

[4] Sukardi. (2003). Metodologi PenelitianPendidikan.

Jakarta: PT Bumi Askara.

[5] Sugiyono. (2012). statistik untuk penelitian. bandung: penerbit alfabeta.

[6] Informatika, P. T. (2007). Retrieved desember 21, 2015,

from Pendidikan Teknik Informatika:

http://pti.undiksha.ac.id/id/about-us/

[7] Candiasa, I. M. (2011). Statistik Multivariat Disertai Aplikasi SPSS. Singaraja: Unit Penerbitan Universitas Pendidikan Ganesha.

[8] Undiksha. (2006). Retrieved desember 21, 2015, from

Universitas Pendidikan Ganesha:

Gambar

Tabel  4.1  Rangkuman  Statistik  Deskriptif  Variabel  Penerapan  Kurikulum  2013  (X 1 )  dan  Penerimaan
Tabel 4. 4 Distribusi Frekunsi Skor Penerimaan  Mahasiswa Baru  No.  Interval  X  Fo  Fr  1  17 – 22  19  13  2,11 %  2  23 – 28  24  32  12,68%  3  29 – 34  29,5  61  62,68%  4  35 – 40  35,5  47  17,25%  5  41 – 46  41,5  14  3,87%  6  47 – 52  47,5  2
Gambar 4.1 Penerapan Kurikulum 2013
Gambar 4.2 Penerimaan Mahasiswa Baru  Berdasarkan  data  yang  didapat  dari  penyebaran  angket  yang  dilakukan  ke  sekolah  –  sekolah  SMA  dan  SMK  yang  menggunakan  kurikulum  2013  faktor  yang  paling  tinggi  mempengaruhi  minat  studi  lanjut

Referensi

Dokumen terkait

pada imigran yang memiliki kadar serum vitamin D yang lebih rendah dengan. mencocokkan kontrol kesehatan mereka dapat disimpulkan bahwa

Dalam pengembangannya ke depan, perbankan Syari’ah menghadapi tantangan yang tidak ringan sehubungan dengan penerapan manajemen risiko ini, seperti pemilihan

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Praktek Kerja Nyata yang berjudul “Proses Peminjaman Kredit Kupedes Pada PT.Bank Rakyat Indonesia (Perseroan) Tbk Unit

Maksud dan tujuan dari perencanaan struktur gedung kantor ini adalah untuk merencanakan gedung bertingkat tinggi berdasarkan SNI 03-1726-2012 untuk Tata Cara

Untuk kendaraan listrik motor satu roda dikatakan dapat berjalan jika seorang pengendara dapat mengendalikan kendaraan tersebut dalam kecepatan yang tetap bukan

Disamping itu, alasan dilakukannya penelitian ini adalah saran para peneliti terdahulu tersebut untuk mengembangkan faktor yang dimungkinkan untuk mempengaruhi kinerja auditor,

Pengertian iman kepada hari akhir adalah meyakini dengan sepenuh hati, bahwa hari kiamat itu pasti akan tiba, yang ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Isrofil

Kecamatan Tanantovea merupakan salah satu kecamatan penghasil bawang merah lokal Palu di Kabupaten Donggala, hal ini terlihat dari produksi yang diperoleh yaitu