• Tidak ada hasil yang ditemukan

Katalog BPS : KECAMATAN BATUNUNGGAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Katalog BPS : KECAMATAN BATUNUNGGAL"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

S T A T I S T I K D A E R A H

KECAMATAN

BATUNUNGGAL

(2)

http://bandungkota.bps.go.id

STATISTIK DAERAH

Kecamatan Batununggal

Tahun 2013

ISSN / ISBN

:

-No. Publikasi

: 3273.1553

Katalog BPS

: 9213.3273.160

Ukuran Buku

: 17,6 cm x 25 cm

Jumlah Halaman

: 15 halaman

Naskah:

Riana Safaat, S.Si

Gambar Kulit:

Riana Safaat, S.Si

Diterbitkan Oleh :

Badan Pusat Statistik Kota Bandung

Dicetak Oleh :

Badan Pusat Statistik Kota Bandung

(3)

http://bandungkota.bps.go.id

Kata Sambutan

Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebar luasan informasi baik di pusat maupun di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan di daerah adalah menyusun publikasi yang menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan dan para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum wilayahnya.

Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan Batununggal Kota Bandung 2015 yang diterbitkan oleh BPS Kota Bandung. Saya harapkan, publikasi ini mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data dan informasi statistik dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Batununggal Kota Bandung. Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.

Bandung, Oktober 2015 Kepala BPS Kota Bandung

Ir. Hj. Sri Daty NIP. 19591107 198503 2 002

(4)

http://bandungkota.bps.go.id

Kata Pengantar

Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Batununggal 2015 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung yang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Batununggal yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Batununggal.

Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Batununggal Kota Bandung 2015 memuat berbagai informasi yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Batununggal dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.

Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.

Koordinator Statistik Kecamatan Batununggal

Riana Safaat, S.Si NIP. 19841017 201212 1 002

(5)

http://bandungkota.bps.go.id

Daftar Isi

Kata Sambutan ………... i

Kata Pengantar ……….. ii

Daftar Isi ………... iii

Daftar Tabel ………. iv

Daftar Grafik ……… v

Daftar Gambar ……… vi

BAB 1 Geografi dan Iklim ……… 1

BAB 2 Pemerintahan ……… 3

BAB 3 Penduduk ………. 5

BAB 4 Pendidikan ………. 7

BAB 5 Kesehatan ………. 9

BAB 6 Industri ……… 11

BAB 7 Hotel dan Pariwisata ……… 13

BAB 8 Perdagangan ……… 14

(6)

http://bandungkota.bps.go.id

Daftar Tabel

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Kelurahan di Kecamatan Batununggal ………. 1 Tabel 1.2 Iklim Kota Bandung Tahun 2014 ……… 2 Tabel 2.1 Jumlah RW dan RT di Batununggal Tahun

2014 ……… 3

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Kecamatan Batununggal Berdasarkan Jenjang Pendidikan ………….. 4 Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Kecamatan Batununggal

Tahun 2013 dan 2014 ……….. 4 Tabel 3.1 Piramida Penduduk Batununggal Hasil

Proyeksi Penduduk 2014 ……… 5 Tabel 4.1 Jumlah Sekolah Menurut Jenjang

Pendidikan dan Kelurahan di Kecamatan

Batununggal ……….. 7

Tabel 5.1 Sarana Kesehatan per Kelurahan di Kecamatan Batununggal Tahun 2014 …… 10 Tabel 6.1 Profil Ekonomi Kawasan Binong Jati ………. 12 Tabel 9.1 Sarana Peribadatan di Batununggal Tahun

2014 ……… 15

Tabel 9.2 Sarana Olahraga ……….. 15 Tabel 9.3 Sarana SPBU ……… 15

(7)

http://bandungkota.bps.go.id

Daftar Grafik

Grafik 3.1 Piramida Penduduk Batununggal Hasil Proyeksi Penduduk 2014 ……… 6 Grafik 8.1 Jumlah Fasilitas Ekonomi Kecamatan

(8)

http://bandungkota.bps.go.id

Daftar Gambar

Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Batununggal …… 1 Gambar 5.1 Puskesmas Ibrahim Adji Kelurahan

Kebonwaru Kecamatan Batununggal ……… 9 Gambar 6.1 Lokasi Sentra Industri Rajut Binong Jati …... 11 Gambar 6. 2 Sentra Industri Rajut Binong Jati …... 12 Gambar 7.1 Trans Studio Bandung ………. 13 Gambar 7.2 The Trans Luxury Hotel dan Hotel Ibis ……. 13

(9)

http://bandungkota.bps.go.id

GEOGRAFI DAN IKLIM

atununggal secara geografis merupakan salah satu kecamatan yang teletak dalam wilayah Kota Bandung. Sesuai posisinya yang di dalam wilayah kota, hal ini menempatkan Kecamatan Batununggal mempunyai nomer urut (160). Bagian utara kecamatan terdapat kelurahan Kacapiring dan kelurahan Kebon Waru yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandung Wetan dan Cibeunying Kidul. Di sebelah selatan terdapat kelurahan Gumuruh dan Kelurahan Binong yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bandung Kidul dan Kecamatan Buah Batu. Di sebelah barat terdapat kelurahan Samoja yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Lengkong dan Sumur Bandung. Sedangkan di sebelah timur terdapat kelurahan Kebon Gedang yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Kiaracondong. Tepat di tengah – tengah kecamatan terdapat kelurahan Maleer dan KelurahanBinong.. Secara astronomi, Kecamatan Batununggal terletak pada 6054’31”

-6056’41” Lintang Selatan dan antara

107037’27” - 107038’39” Bujur Timur

(itouchmap.com). Material yang membentuk kecamatan ini merupakan peralihan dari jenis andosol dan jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan tanah liat.

Kecamatan Batununggal memiliki luas wilayah 526,94 Ha atau sekitar 3,15 % dari seluruh luas wilayah Kota Bandung. Luas wilayah tersebut terbagi habis menjadi 8 kelurahan. Kelurahan Kebon waru dengan wilayah seluas 96,00 Ha merupakan kelurahan dengan wilayah terluas. Kelurahan ini meliputi sekitar 18,22% luas seluruh wilayah di Kecamatan Batununggal. Sedangkan kelurahan dengan luas wilayah terkecil adalah Kelurahan Kebon Gedang. Kelurahan ini memiliki luas 29,00 Ha, atau 5,50% dari luas keseluruhan wilayah Kecamatan Batununggal.

KELURAHAN LUAS WILAYAH (Ha) Kel.Gumuruh 95,80 Kel.Binong 72,00 Kel.Kebon Gedang 29,00 Kel.Maleer 38,00 Kel. Cibangkong 63,82 Kel.Samoja 54,32 Kel. Kacapiring 78,00 Kel. Kebonwaru 96,00 JUMLAH 526,94

Sumber : Batununggal Dalam Angka 2015

B

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut

Kelurahan di Kecamatan Batununggal

(10)

http://bandungkota.bps.go.id

GEOGRAFI DAN IKLIM

Kecamatan Batununggal Termasuk wilayah kecamatan yang dekat dengan pusat pemerintahan kota. Letak kecamatan hanya berjarak sekitar 4 Km dari pusat pemerintahan Kota Bandung. Lokasi kantor Kecamatan Batununggal berada pada wilayah kelurahan Gumuruh.

Berdasarkan topografi wilayahnya,keseluruhan Kecamatan Batununggal merupakan wilayah yang memiliki sudut kemiringan yang relative datar. Ketinggian Kecamatan Batununggal berada pada ±755 meter dpl (di atas permukaan laut). Ketinggian wilayah Kecamatan Batununggal ini terkait dengan letak kota bandung yang dikelilingi oleh pegunungan. Kecamatan Batununggal ini pun merupakan salah satu kecamatan di kota Bandung yang dilalui aliran sungai Cikapundung. Iklim asli Kota Bandung dipengaruhi oleh pegunungan di sekitarnya sehingga cuaca yang terbentuk sejuk dan lembab. Temperatur rata-rata Kota Bandung selama tahun 2014 yaitu 23,40 Celcius,

atau turun 0,10 Celcius dengan tahun

lalu. Temperatur tertinggi pada bulan Oktober yaitu 30,90 C dan temperatur

terendah pada bulan September yaitu 18,30 C dengan curah hujan rata - rata

198,78 mm/tahun.Sementara jumlah hari hujan rata – rata 19 hari per bulan.

Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Klas I Bandung

Keadaan Iklim Satuan 2014

Penguapan mm 3,6

Tekanan Udara mb 923,7

Kelembaban Nisbi % 77

Kecepatan Angin Knot 3

Temperatur 0C 23,4 Curah Hujan Mm 198,78

Hari Hujan hari 19

Gambar 1.1 Peta Wilayah KECAMATAN BATUNUNGGAL

Tabel 1.2 Iklim Kota Bandung Tahun

2014

(11)

http://bandungkota.bps.go.id

PEMERINTAHAN

alam menjalankan fungsinya,

Kecamatan Batununggal dibantu oleh pemerintahan dibawahnya yang tersebar di delapan kelurahan. Masing-masing kelurahan dibagi ke dalam beberapa satuan lingkungan setempat (SLS), yaitu terdiri dari 83 RW yang keseluruhannya memuat 549 RT. Rasio antara jumlah RT dan RW terkecil terdapat di Kelurahan Maleer, yaitu terdapat 71 RT untuk 12 RW. Sedangkan Kelurahan Kebon Waru memiliki rasio terbesar dengan 67 RT untuk 8 RW.

Tabel 2.1 Jumlah RW dan RT di Batununggal Tahun 2014

Kelurahan

RW

RT

Gumuruh

12

88

Binong

10

72

Kebon Gedang

8

50

Maleer

12

71

Cibangkong

13

84

Samoja

11

68

Kacapiring

9

49

Kebonwaru

8

67

Jumlah

83

549

Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Batununggal

Kelurahan Cibangkong memiliki jumlah RW terbanyak dengan 13 RW yang terdiri dari 84 RT, sedangkan Kelurahan Kebon Gedang dan Kebonwaru memiliki jumlah RW dan RT paling sedikit yaitu 8 RW dan masing – masing terdiri dari 50 dan 67 RT.

Pada tahun 2014, jumlah aparatur negara atau pegawai negeri sipil yang betugas di Kecamatan Batununggal mengalami kenaikaan jumlah. Tercatat pada tahun2013jumlah seluruh pegawai kecamatan ini adalah 69 orang, sedangkan pada tahun 2014 naik sebanyak4,35persen menjadi 72 orang.

Apabila dilihat dari golongan ruang yang ditempati, terlihat bahwa para pegawai di kelurahan maupun kecamatan di wilayah Batununggal terdiri dari pegawai golongan II, III dan golongan IV. Masing masing kelurahan memiliki pegawai eselon 4 sebanyak 6 orang yang terdiri dari kepala seksi 4 orang, 1 orang Sekretaris Lurah dan 1 orang Lurah. Sementara itu, dilihat dari pendidikannya tercatat sebanyak 64,71 persen memiliki pendidikan terakhir

(12)

http://bandungkota.bps.go.id

PEMERINTAHAN

SMA. Sisanya, 35,29 persen memiliki pendidikan terakhir minimal S1.

Tabel 2.2 Jumlah Pegawai Kecamatan Batununggal Berdasarkan

Jenjang Pendidikan

Sumber : KCDA Batununggal 2015

Jumlah Pegawai di masing-masing kelurahan sebanyak 5 - 7 pegawai, sebagian besar pegawai kelurahan didominasi oleh pegawai laki-laki. Sebagian besar kelurahan memiliki pegawai kelurahan sebanyak 7 pegawai. Paling sedikit pegawai kelurahan terdiri dari 5 pegawai yaitu di kelurahan Samoja. Sementara itu Kecamatan Batununggal sendiri

8 pegawai perempuan. Selain pegawai yang menjabat sebagai PNS, terdapat juga pegawai Non-PNS yang ikut membantu jalannya kegiatan kependudukan di kelurahan maupun kecamatan.

Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Kecamatan Batununggal Tahun 2013 dan 2014

Sumber : KCDA Batununggal 2015

Kelurahan/kecamatan SMA ≥ S1 Gumuruh 3 3 Binong 2 5 Kebon Gedang 0 6 Maleer 2 4 Cibangkong 4 3 Samoja 1 4 Kacapiring 4 3 Kebonwaru 2 5 Kel/kec 2013 2014 Kec Batununggal 17 20 Gumuruh 6 6 Binong 7 7 Kebon Gedang 7 7 Maleer 6 6 Cibangkong 7 7 Samoja 5 5 Kacapiring 7 7 Kebonwaru 7 7

(13)

http://bandungkota.bps.go.id

Sumber : KCDA Batununggal 2015

PENDUDUK &

KETENAGAKERJAAN

etelah melaksanakan Sensus Penduduk tahun 2010 silam, Badan Pusat Statistik belum melakukan kembali pendataan yang bekaitan dengan jumlah kependudukan. Untuk mengetahui jumlah penduduk di tahun setelahnya data kependudukan diperoleh dari hasil proyeksi penduduk.

Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk, melainkan suatu perhitungan ilmiah yang di dasarkan pada asumsi dari komponen - komponen laju pertumbuhan penduduk, yaitu kelahiran, kematian dan perpindahan (migrasi). Hasil perhitungan proyeksi penduduk 2014, jumlah penduduk kecamatan Batununggal mencapai 120.555 jiwa atau sebanyak 4,88 persen dari jumlah penduduk kota Bandung. Angka tersebut mencakup 61.312 jiwa laki-laki dan 59.243 jiwa perempuan dengan sex ratio besar 103,5.

Dengan luas sebesar 526,94 Ha kecamatan ini memiliki angka kepadatan penduduk yang mencapai 217 jiwa/Ha.

kelurahan Gumuruh, yaitu sebanyak 18.807 jiwa atau sekitar 15,60% dan penduduk paling sedikit terdapat di kelurahan Kacapiring, yaitu sebanyak 8.974 jiwa atau sekitar 7,44% dari keseluruhan penduduk Batununggal.

Tabel 3.1. Proyeksi Penduduk Batununggal Berdasarkan Kelurahan

Kelurahan Luas (Ha) Penduduk

Gumuruh 95,80 18.807 Binong 72 18.167 Kebon Gedang 29 9.467 Maleer 38 17.239 Cibangkong 63,82 18.222 Samoja 54,32 12.895 Kacapiring 78 8.974 Kebon Waru 96 16.784 Jumlah 526,94 120.555

Sumber : BPS Kota Bandung

Untuk melihat seberapa padat suatu wilayah, dapat dihitung dengan cara membagi jumlah penduduk dengan

(14)

http://bandungkota.bps.go.id

PENDUDUK &

KETENAGAKERJAAN

didapatlah kepadatan penduduk Kelurahan Gumuruh 19.632 jiwa/km2,

Kelurahan Binong 25.232 jiwa/km2,

Kelurahan Kebon gedang 32.645 jiwa/ km2, Kelurahan Maleer 45.366 jiwa/km2,

Kelurahan Cibangkong 28.552 jiwa/km2,

Kelurahan Samoja 23.739 jiwa/km2,

Kelurahan Kacapiring 11.505 jiwa/km2

dan Kelurahan Kebon Waru 17.483 jiwa/km2.

Dari data tersebut dapat disimpulkan Kelurahan Maleer adalah kelurahan terpadat, dimana tiap km2

wilayahnya dihuni sekitar 45.366 jiwa. Sementara itu Kelurahan yang memiliki kepadatan terkecil yaitu kelurahan Kacapiring tiap km2 wilayahnya dihuni

sekitar 11.505 jiwa.

Grafik 3.1 Piramida Penduduk Batununggal Hasil Proyeksi Penduduk 2014

Bila dibandingkan data proyeksi penduduk tahun 2013, jumlah penduduk di

6.000 4.000 2.000 0 2.000 4.000 6.000 8.000

0-4

10-14

20-24

30-34

40-44

50-54

60-64

70-75

Perempuan Laki-laki

(15)

http://bandungkota.bps.go.id

PENDIDIKAN

ari laporan kependudukan

Kecamatan Batununggal tahun 2014, proporsi jumlah penduduk Kecamatan Batununggal menurut jenjang pendidikan yang sudah ditamatkan menunjukkan bahwa penduduk yang tidak/belum pernah sekolah sebanyak 13,51%, tidak/belum tamat sekolah dasar 22,43 %, berijazah Sekolah Dasar (SD) atau sederajat sebanyak 16,47 %, berijazah Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau sederajat sebanyak 19,70 % dan penduduk yang berijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat sebanyak 18,23 %. Sedangkan

penduduk yang sudah bergelar Diploma/Sarjana muda hanya sebanyak 5,42 % dan bergelar Sarjana sebanyak 4,24 %.

Jumlah sarana pendidikan formal pada tahun 2014 di Kecamatan Batununggal terdiri atas 78 buah. Angka tersebut terdiri dari 1 TK Negeri, 25 TK Swasta, 30 SD/MI Negeri, 6 SD/MI Swasta, 3 SMP/MTs Negeri, 5 SMP/MTs Swasta, dan masing – masing sekolah 1 SMA/SMK Negeri swasta. Terdapat 8 titik kampus perguruan tinggi swasta, masing masing satu kampus di kelurahan Gumuruh, Binong, Maleer,

D

Tabel 4.1 Jumlah Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Kelurahan di Kecamatan Batununggal

Kelurahan TK/Sederajat SD/MI SMP/MTs SMA/MA

Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta Negeri Swasta

Gumuruh - 3 6 - - - - -Binong - 6 6 1 1 - - -KebonGedang - 4 - 1 - - - -Maleer - 3 6 - - - - -Cibangkong - 3 4 1 - 2 - -Samoja 1 1 7 1 2 2 - -Kacapiring - 3 1 - - 1 1 1 KebonWaru - 2 - 2 - - -

(16)

http://bandungkota.bps.go.id

PENDIDIKAN

Cibangkong, dan Samoja. Serta 3 kampus di Kelurahan Kebonwaru. Sedangkan, pendidikan prasekolah seperti Taman Kanak - kanak (TK) sebanyak 34 buah

.

Jumlah seluruh siswa dari seluruh sekolah di kecamatan Batununggal pada tahun 2014 adalah sekitar 13.711 siswa (Monografi Kecamatan Batununggal 2014). Sementara Jumlah guru terus meningkat meningkat dari 1.172 orang (Monografi Kecamatan Batununggal 2014) menjadi 1.234 orang (Monografi Kecamatan Batununggal 2014). Hal ini mengakibatkan rasio murid terhadap guru atau beban murid tiap satu orang guru di Kecamatan Batununggal turun menjadi 11 dari 17 pada tahun sebelumnya.

Untuk tingkat taman kanak -kanak, siswa mencapai sekitar 1.361 orang murid dengan guru sebanyak 182 orang, sehingga rasio murid terhadap guru untuk tingkat TK adalah sebesar

orang, sehingga rasio murid terhadap guru untuk tingkat SD adalah sebesar 9. Untuk tingkat SMP atau sederajat terdapat 4.664 orang murid dengan guru sekitar 255 orang, sehingga rasio murid terhadap guru untuk tingkat SMP adalah sebesar 18.Sementara untuk tingkat SMA atau sederajat terdapat 825 orang murid dengan guru sekitar 40 orang, sehingga rasio murid terhadap guru untuk tingkat SMA adalah sebesar 20 orang (Monografi Kecamatan Batununggal 2014).

(17)

http://bandungkota.bps.go.id

KESEHATAN

engan kepadatan penduduk mencapai 217 jiwa/Ha, Kecamatan Batununggal tidak memiliki sarana penunjang kesehatan yang setara dengan rumah sakit. Sarana kesehatan tertinggi di kecamatan Batununggal adalah puskesmas, sementara rumah sakit terdekat terdapat di Kecamatan Kiaracondong yang berjarak kurang lebih 4 km dari kantor kecamatan Batununggal.

Kecamatan Batununggal memiliki 3 buah puskesmas. Satu diantaranya adalah UPT puskesmas yang terletak di Kelurahan Gumuruh, dan diberi nama sebagai Puskesmas Gumuruh. Selain sebagai UPT puskesmas ini betugas membina penduduk Kelurahan Gumuruh, Binong, Kebon Gedang, Maleer dan Kelurahan Cibangkong. Dua puskesmas lainnya yaitu Puskesmas Achmad Yani di Kelurahan Kacapiring yang membina penduduk Kelurahan Kacapiring dan Kelurahan Samoja dan Puskesmas Ibrahim Adji di Kelurahan Kebonwaru yang membina penduduk Kelurahan

Sarana kesehatan lainnya mencakup posyandu yang jumlahnya sekitar 113 unit, 1 unit poliklinik, 90 praktek dokter, 20 praktek bidan, dan apotik yang dikelola oleh pihak swasta sebanyak kurang lebih 14 unit.

Salah satu puskesmas di kecamatan Batununggal, yaitu Puskesmas Ibrahim Adjie, adalah satu dari 5 puskesmas di kota Bandung yang masuk dalam kategori Pelayanan Mampu PONED atau PelayananObsestri Neonatal Emergency Dasar (www.jabarprov.go.id, 2012). Puskesmas PONED adalah puskesmas yang diharapkan mampu mengurangi angka kematian ibu dan anak saat melahirkan yang saat ini masih kategori tinggi.

D

Gambar 5.1 Puskesmas Ibrahim Adjie Kelurahan Kebonwaru Kecamatan

(18)

http://bandungkota.bps.go.id

KESEHATAN

Pada laporan bulan desember tahun 2014 dari Petugas KB Kecamatan, tercatat jumlah Pasangan Usia Subur (PUS) Kecamatan Batununggal adalah sebanyak 15.683 pasang. Dari jumlah tersebut, 10.368 pasang atau 66,11 persennya adalah pasangan KB aktif (Akseptor), dan sisanya sebanyak 33,89 persennya adalah PUS non KB.Jumlah akseptor mengalami kenaikan signifikan sebesar 50,74 persen jika dibandingkan tahun 2013 yang

yaitu sebanyak 47,34 persen dari seluruh akseptor. Baik pada tahun 2013 maupun tahun 2014 Jenis KB yang paling sedikit peminatnya adalah KB jenis MOP.

Tabel 5.1Sarana Kesehatan per Kelurahan di Kecamatan Batununggal Tahun 2014

KELURAHAN Sarana Pelayanan Kesehatan Rumah

Sakit as/PustuPuskesm Posyandu PraktekDokter PraktekBidan klinikPoli Apotek

1 Kel.Gumuruh 0 1 16 6 - - 1 2 Kel.Binong 0 - 10 9 3 - 3 3 Kel.Kebon Gedang 0 - 12 8 1 - 3 4 Kel.Maleer 0 - 13 10 4 1 1 5 Kel. Cibangkong 0 - 23 16 7 - 2 6 Kel.Samoja 0 - 14 2 3 - 0 7 Kel. Kacapiring 0 1 10 24 - - 3 8 Kel. Kebonwaru 0 1 15 15 2 - 1 Jumlah 0 3 113 90 20 1 14

(19)

http://bandungkota.bps.go.id

INDUSTRI

PENGOLAHAN

ecamatan Batununggal merupakan salah satu kecamatan di Kota Bandung yang memiliki potensi dalam bidang Industri dan Perdagangan. Jumlah industri di Kecamatan Batununggal setiap tahunnya tidak terdapat perubahan yang signifikan, yaitu terdiri dari 12 industri besar, 21 industri sedang dan 1.050 buah industri kecil dan mikro.

Sentra industri rajutan Binong Jati di kelurahan Binong merupakan salah satu sentra industri di Kota Bandung yang cukup potensial menggerakkan perekonomian rakyat. Sentra industri ini terletak di Jalan Binong Jati, Kecamatan Batununggal. Di jalan tersebut, sebagian besar warga berusaha di bisnis rajutan. Berdasarkan data potensi dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung, terdapat 300 unit usaha di sentra rajutan Binong Jati yang mampu menyerap tenaga kerja hingga mencapai 8000 orang. Meskipun demikian pada tahun 2014 sebagian besar industry rajut di Binong Jati mengalami kekurangan jumlah tenaga kerjanya. Hal ini

bangunan yang upah/honornya di rasakan lebih besar dibandingkan upah/honor tenaga kerja rajutan.Hal tersebut disebabkan karena kurangnya permintaan karena konsumennya lebih tertarik menggunakan produk luar yang harganya lebih murah.

Gambar 6.1 Lokasi Sentra Industri Rajut Binongjati

(20)

http://bandungkota.bps.go.id

INDUSTRI

PENGOLAHAN

Setiap bulan ada sekitar 37 grosiran dari Jakarta (tanah abang) yang menjemput produk atau sekitar 75% produk. Sisanya untuk pasar nasional seperti di Surabaya, Malang, Magelang, Solo, dan Kudus. Jumlah pemasok sangat terbatas karena para pemasok mendapatkan barang dari dua dan tiga pabrik yang memproduksi bahan baku kebutuhan industri ini. Harga bahan mentah mahal, sehingga harga akhir barang menjadi mahal.

Tabel 6.1 Profil Ekonomi Kawasan Binong Jati

Sumber: Kajian Pengembangan Kebijakan dan Program Ekonomi Lokal, LMFE Unpad 2007

No

Uraian Potensi

1

Produk Unggulan Rajutan

2

Jumlah Anggota Industri 350

unit

Toko 5 buah

3

Jumlah Tenaga Kerja 8000 orang

4

Produksi / Bulan 87.500 lusin

5

Nilai Produksi (ribu

rupiah) 323.736.000

6

Perkiraan Total Investasi Yang Dibutuhkan Pusat pemasaran internal Rp 5.000.000

Gambar 6.2 Sentra Industri Rajut Binong Jati

(21)

http://bandungkota.bps.go.id

HOTEL &

PARIWISATA

otensi Kecamatan Batununggal terletak pada bidang perdagangan dan pendidikan sehingga fasilitas untuk kedua bidang tersebut cukup banyak di kecamatan ini. Namun untuk bidang pariwisata, Kecamatan Batununggal memiliki lokasi pariwisata yang sudah terkenal, yaitu Trans Studio Bandung.

Trans Studio Bandung adalah kawasan terpadu di Bandung, tepatnya di area Trans Studio Mall. Trans Studio di bangun pada areal seluas 4,2 Ha dengan investasi mencapai Rp 2 triliun sehingga menjadikannya sebagai kawasan hiburan terluas dan terlengkap di Bandung.

Target pengunjung Trans Studio Bandung bukan hanya wisatawan domestik, melainkan juga pengunjung wisatawan asing dari berbagai negara tetangga. Karena Trans Studio Bandung terdapat dalam ruangan maka rentang pengunjung dimulai dari anak – anak hingga orang dewasa.

Bila memasuki wahana pintu masuk trans studio tampaknya mengilhami suasana Universal Studio di

Lokasi pariwisata di Kecamatan Batununggal dilengkapi dengan pusat perbelanjaan serta jasa akomodasi penginapan hotel berbintang yaitu hotel Ibis dan The Trans Luxury Hotel yang terletak di kelurahan Cibangkong. Sedangkan untuk jasa akomodasi penginapan berkelas melati terdapat di kelurahan Samoja.

P

Gambar 7.1 Trans Studio Bandung

Gambar 7.2 The Trans Luxury Hotel dan Hotel Ibis

(22)

http://bandungkota.bps.go.id

PERDAGANGAN

PERDAGANGAN

6 8 10 12 14 4 14 12 8

alah satu pusat perekonomian bagi suatu daerah adalah kawasan perdagangan. Sehingga keberadaannya sangatlah penting bagi pendorong roda perekonomian dan juga sarana penunjang ketersediaan bahan pokok masyarakat sekitar.

Di Batununggal terdapat dua buah pasar tradisional. Kedua pasar tersebut merupakan pasar tanpa bangunan permanen yang berlokasi di Kelurahan Binong dan Kelurahan cibangkong..Selain itu juga terdapat sebuah pasar tumpah di kelurahan Binong yang lebih dikenal dengan sebutan pasar “rametuk”.

Sebagai salah satu wilayah yang cukup maju, Batununggal memiliki perkembangan minimarket baru yang sangat pesat. Hal ini didorong oleh kebutuhan masyarakat yang

mendambakan kepraktisan dan kemudahan memperoleh barang kebutuhan sehari - hari, hal ini terlihat dengan banyaknya minimarket dan toserba di wilayah ini yang pada tahun 2013 tercatat sebanyak 20 buah

Trans Studio Mall (TSM), yang sebelumnya bernama Bandung Super Mall (BSM), di kelurahan Cibangkong menjadi ikon sektor Perdagangan dan objek rekreasi di kecamatan Batununggal. Bahkan sejak tahun 2011, TSM semakin berkembang menjadi tujuan wisata belanja dan rekreasi di Kota Bandung.

Tidak terdapat pasar induk di kecamatan Batununggal. Namun kebutuhan masyarakat dapat dilayani oleh pasar tradisional dan pasar-pasar modern yang mulai menjamur di wilayah ini. Jumlah pasar tradisional dan modern dapat dilihat pada grafik Jumlah Pasar di bawah ini.

S

Sumber: Kecamatan Batununggal Dalam Angka 2015

Grafik 8.1 Jumlah Fasilitas Ekonomi Kecamatan Batununggal

(23)

http://bandungkota.bps.go.id

SARANA SOSIAL

ebagai bagian dari kota yang memiliki ciri multi etnis dan multi agama, masyarakat yang bertempat tinggal di Kecamatan Batununggal sangat beragam. Oleh karena itu sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan masyarakat pun mutlak diperlukan.

Prasarana yang ada terdiri dari prasarana peribadatan dan sarana sosial kemasyarakatan. Apabila dilihat sarana yang ada di wilayah Batununggal cukup lengkap dilihat dari kuantitas maupun kualitasnya.

Tabel 9.1 Sarana Peribadatan di Batununggal Tahun 2014

Prasarana Keagamaan

Jumlah

Masjid

128

Surau/Mushola

97

Gereja

8

Vihara

1

Sumber :Profil Kecamatan Batununggal

Secara umum, Di Kecamatan Batununggal terdapat 234 tempat peribadatan, yang terdiri dari 128 masjid, 97 mushola, dan 8 gereja dan 1

Tabel 9.2 Sarana Olahraga

Prasarana Olahraga

Jumlah

Sepakbola

2

Futsal

5

Bulutangkis

24

Tenis Lapangan

3

Basket

3

Kolam Renang

1

Sumber : Profil Kecamatan Batununggal

Fasilitas

olahraga

yang

terdapat

di

Batununggal

cukup

lengkap mulai dari lapangan futsal

sampai dengan kolam renang.

Tabel 9.3 Sarana SPBU

Kelurahan

SPBU

Gumuruh

0

Binong

1

Kebon Gedang

0

Maleer

0

Cibangkong

1

Samoja

0

Kacapiring

1

Kebonwaru

1

Jumlah

4

Sumber : Profil Kecamatan Batununggal

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang terdapat di Kecamatan Batununggal berjumlah 4 unit, yang terdapat di kelurahan Binong,

(24)

DATA

MENCERDASKAN

BANGSA

Gambar

Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Kelurahan di Kecamatan Batununggal ……………………. 1 Tabel 1.2 Iklim Kota Bandung Tahun 2014 …………… 2 Tabel 2.1 Jumlah RW dan RT di Batununggal Tahun
Grafik 3.1 Piramida Penduduk Batununggal Hasil Proyeksi Penduduk 2014 …………………… 6 Grafik 8.1 Jumlah Fasilitas Ekonomi Kecamatan
Gambar 1.1 Peta Wilayah Kecamatan Batununggal …… 1 Gambar 5.1 Puskesmas Ibrahim Adji Kelurahan
Tabel 1.1 Luas Wilayah Menurut Kelurahan di Kecamatan Batununggal
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dimana jumlah pendapatan yang diperoleh warga RT.006 RW.024 Lingkungan Kebon Dalem Kelurahan Kepatihan Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember yang menjadi responden dalam

Pada tahun 2014, jumlah penduduk Kecamatan Tanete Riattang Timur tercatat 42.377 jiwa dimana jumlah penduduk terbesar terdapat di Kelurahan Bajoe yakni 9.091 jiwa

Analisis spasial menunjukkan bahwa sebaran kejadian pneumonia terbanyak terjadi di RW 2 dan RW 8 Kelurahan Bandarharjo dan RW 8 Kelurahan Tanjung Mas dengan pola faktor

Jika dilihat jumlah tenaga kesehatan yang ada di masing-masing desa, Desa Songgon merupakan wilayah dengan jumlah tenaga kesehatan terbanyak yaitu sejumlah 16 orang

Desa dengan jumlah RT terbanyak adalah Kelurahan Tawangmangu, yaitu 51 Rt dan yang paling sedikit adalah kelurahan Kalisoro, yaitu 23 Rt.. Tanah

Dari 272 Rukun Tetangga yang ada di Kecamatan Telanaipura, terdapat di Kelurahan Telanaipura sebanyak 15RT, Simp IV Sipin 35 RT, Selamat 32 RT, sungai putri 26 RT, Legok

Luas Kecamatan, Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga dirinci Menurut Kelurahan di Kecamatan Ternate Selatan 2012 ……… Jarak Ibukota ke Kelurahan dalam Wilayah

2.3 Jumlah Pegawai per Kelurahan Menurut Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan di Lingkungan Pemerintahan Kecamatan Batununggal Tahun