• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMASARAN DAN STRATEGI PERSONAL SELLING"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MODUL PERKULIAHAN

PEMASARAN DAN

STRATEGI

PERSONAL SELLING

Pokok Bahasan

1.

Pemasaran Hubungan Massa

2.

Strategi

Personal Selling

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

Program Pascasarjana Magister Ilmu

Komunikasi

06

52024 Dr. Inge Hutagalung, M.Si

Abstrak

Kompetensi

Personal selling sebagai salah

satu bauran marketing memiliki

peran dalam IMC.

Mahasiswa diharapkan mampu

memahami peran personal selling

(2)

Pembahasan

Inti dari proses pemasaran adalah adanya pertukaran dari satu pihak dari pihak lain, baik pertukaran yang sifatnya terbatas maupun yang sifatnya luas dan kompleks. Komunikasi memegang peranan penting dalam proses pertukaran. Pada tingkat dasar, komunikasi dapat menginformasikan dan membuat konsumen menyadari atas keberadaan produk yang ditawarkan. Komunikasi dapat berusaha membujuk konsumen agar berhasrat

masuk ke dalam hubungan pertukaran (exchange relationship). Peran yang penting dari

komunikasi juga berkaitan dengan membujuk konsumen untuk melakukan pembelian. Pesan yang disampaikan dalam komunikasi sifatnya persuasif, yaitu bagaimana membujuk konsumen agar mau melakukan tindakan pembelian.

Peran lain dari komunikasi adalah untuk membedakan (differentiation) produk yang

ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen lainnya, upaya membedakan produk ini dilakukan dengan mengkomunikasikan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk lainnya yang sejenis. Differensasi produk juga berkaitan dengan product positioning. Dalam product positioning, produk yang ditawarkan secara fisik sebenarnya tidak jauh berbeda, tetapi pemasar membedakan produk tersebut dengan menanamkan suatu persepsi tertentu kepada konsumen, seolah-olah produk yang ditawarkan memang berbeda dari produk lainnya yang sejenis.

Dalam masyarakat informasi, pemasaran adalah komunikasi dan komunikasi adalah pemasaran, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. Komunikasi dalam pemasaran merupakan suatu dialog berkesinambungan antara pembeli dan penjual dalam suatu pangsa pasar. Pengertian dialog menunjukan aspek komunikasi. Komunikasi dalam pemasaran adalah pertukaran informasi dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien. Pertukaran informasi ini juga merupakan bentuk komunikasi.

Sementara itu dalam komunikasi, komunikan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

massa, kelompok, dan personal. Karakteristik massa adalah komunikan yang luas dan

tersebar, dimana masing-masing komunikan dalam lingkup massa dianggap tidak saling

mengenal satu sama lainnya. Karakteristik kelompok adalah beberapa orang yang

terdapat dalam satu tempat dimana masing-masing komunikan saling berinteraksi satu

sama lain, karena saling mengenal. Sedangkan, karakteristik personal adalah pribadi dari

(3)

Gambar: Bentuk Kegiatan Marketing dan Penggunaan Bentuk Komunikasi

Sumber: Soemanagara, 2006

Pada pemasaran hubungan massa, perlu diperhatikan bahwa media yang akan digunakan seyogyanya mengikuti karakteristik dari target massa. Kriteria yang menyebabkan media dimasukkan ke dalam kelompok media massa adalah:

 Media dapat menjangkau lebih banyak komunikan

 Menyajikan berbagai informasi sesuai dengan kemajemukan audience

 Pada umumnya menggunakan model komunikasi dua arah

 Informasi yang disampaikan dibatasi oleh ruang dan waktu

Feedback dari komunikan pada umumnya terjadi secara lambat

PENJUALAN PERSONAL (Personal Selling)

Penjualan personal atau personal selling merupakan suatu bentuk komunikasi

langsung antara penjual dengan calon pembeli (person-to-person communication). Dalam

hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau membujuk calon pembeli untuk membeli produk yang ditawarkan.

Personal selling merupakan bauran pemasaran yang berbeda dari periklanan. Yaitu, penjualan perseorangan dengan menggunakan orang atau individu dalam pelaksanaannya,

(4)

berbeda dengan periklanan dimana pesan atau bujukan disampaikan melalui media (cetak, audio, audiovisual maupun outdoor. Komunikasi yang dilakukan orang secara individu dapat

lebih fleksibel, karena terjadi interaksi personal langsung antara penjual dengan calon

pembeli. Alat komunikasi umum yang digunakan pada personal selling adalah presentasi

penjualan, pertemuan penjualan, program intensif serta sampel wiraniaga.

Penjualan personal sebagai sub-elemen promosi, mempunyai dampak sangat

berbeda dengan sub elemen promosi lain misal bombardir periklanan di media masa, atau dengan kegiatan promosi visual dan display lainnya yang bersifat publikasi. Personal selling memiliki keunggulan dibandingkan bauran pemasaran lainnya, yaitu:

 Penjualan personal memacu perusahaan untuk lebih mengenal pelanggan secara

langsung, sehingga berdampak pada terkumpulnya informasi motifpembelian.

Personal selling dapat lebih efektif karena unsur-unsur pemasar sekaligus

perusahaan menjadi sangat tahu akan reaksi pelanggan dengan begitu cepat karena unsur-unsur pemasar dapat melakukan interaksi langsung.

 Penjualan personal dapat memacu unsur-unsur pemasar memgatahui pola dan

proses pembelian yang sedang bergejolak dan trend, misal banyaknya pelanggan

yang menginginkan pembelian dengan kredit, keinginan pelanggan membeli dengan proses sampel dahulu, keinginan pelanggan atau calon pelanggan yang suka dengan diskon atau bonus lainnya.

Penjualan personal sebagai salah satu strategi andalan menguntungkan

perusahaan, yaitu:

 Memudahkan dalam analisa pasar secara akurat

 Memudahkan dalam memetakan potensi pasar

 Memudahkan dalam menjawab secara langsung akan beragamnya keinginan pasar

 Memudahkan mendapatkan informasi reaksi pasar terhadap produk/layanan dari

pesaing

 Mendefinsikan masalah di lapangan, sekaligus mencari solusi pengatasannya secara

langsung

 Membangun persepsi masyarakat, dengan mengciptakan standar layanan pemasar,

misal keramahan, kedekatan fisik, kepedulian sosial, performance dan penampilan

 Mempertahankan pelanggan secara komunikasi dua arah untuk tujuan awal

(5)

Pengertian Personal Selling

Personal selling adalah penjualan pribadi merupakan promo yang dilakukan oleh produsen untuk mempromosikan dan menjual produknya dengan menggunakan tenaga penjualan, yang secara langsung berbicara dan bertatap muka dengan calon pembeli (Kotler, 2012).

Dari uraian pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa personal selling merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam strategi pemasaran, dimana penjualan dilakukan melalui hubungan langsung secara pribadi dengan calon pembeli. Hubungan langsung dimaksudkan untuk menawarkan dan memberikan informasi maupun penjelasan mengenai produk maupun jasa dari perusahaan.

Di sisi lain, personal selling adalah aspek kritis dari strategi pemasaran perusahaan. Karena jika dilakukan dengan perencanaan yang matang dan berhasil akan memengaruhi volume penjualan. Namun sebaliknya, jika tidak dilakukan secara baik dan terencana maka akan membuat volume penjualan akan menurun.

Tenaga personal selling berperan sebagai penghubung penting antara perusahaan

dengan para pelanggannya. Dalam banyak kasus, tenaga penjualan melayani penjual dan pembeli. Pertama, mereka mewakil perusahaannya kepada konsumen. Mereka menemukan dan mengembangkan pelanggan baru dan mengkomunikasikan informasi tentang produk dan layanan perusahaannya. Mereka menjual produk dengan mendekati pelanggannya,

mempresentasikan produknya, menjawab keluhan, menegosiasikan harga dan

persyaratannya dan kemudian menutup penjualan. Pada saat yang sama mewakili konsumen kepada perusahaan bertindak di dalam perusahaan sebagai pembela kepentingan-kepentingan pelanggan. Tenaga personal selling menyampaikan permasalahan pelanggan mengenai produk dan tindakan perusahaan kepada orang-orang di dalam perusahaan yang dapat menanganinya.

Singkat kata, personal selling salah satu bentuk bauran komunikasi pemasaran yang akan mempengaruhi tidak saja pemahaman terkait produk/jasa perusahaan tapi juga akan memengaruhi tingkat penjualan produk/jasa.

Bentuk Kegiatan Personal Selling

Ada beberapa bentuk kegiatan dalam melaksanakan personal selling, yaitu:

Field selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan diluar perusahaan

dengan mendatangi konsumen dari rumah ke rumah atau dari perusahaan ke perusahaan lainnya. Kegiatan field selling meliputi:

(6)

 Penjualan langsung, yaitu penjualan yang dilakukan dari rumah ke rumah untuk menjajakan produk/jasa. Penjualan ini sangat menghabiskan banyak waktu dan banyak tenaga.

 Penjualan otomatis, yaitu penjualan yang dilakukan dengan menggunakan

mesin yang telah dipasang secara otomatis yang memberikan pelayanan 24 jam.

 Jasa pembelian, yaitu badan usaha yang memberikan jasa seperti sekolah,

rumah sakit, asuransi dan Bank.

Retail selling, yaitu tenaga penjual yang melakukan penjualan dengan melayani

konsumen yang datang ke perusahaan.

Executive selling, merupakan hubungan yang dilakukan oleh pemimpin perusahaan

dengan pemimpin perusahaan lainnya atau dengan pemerintah, dengan tujuan melakukan penjualan.

Langkah-langkah Personal Selling

Adapun langkah-langkah dalam pelaksanaan penjualan personal adalah:

 Memilih dan menilai prospek (Prospecting and Qualifying)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga mengindentifikasi pelanggan potensial yang berkualitas.

 Prapendekatan (Preapproach)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga belajar sebanyak mungkin tentang pelanggan prospektif sebelum melakukan kunjungan penjualan. Wiraniaga

mempelajari sebanyak mungkin tentang customer (apa yang dibutuhkan, siapa saja

yang terlibat dalam pembelian), yaitu dengan cara bisa berkonsultasi dengan sumber online atau kenalan dengan sumber-sumber lainnya untuk mempelajari customer yang akan kita kunjungi.

 Pendekatan (Approach)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga bertemu dengan pelanggan untuk pertama kalinya. Dalam tahapan ini wiraniaga harus mengetahui bagaimana cara menemui dan menyapa pembeli untuk memulai hubungan baik. Pada tahapan ini berbagai pendekatan dapat digunakan untuk menarik perhatian calon pembeli dan memulai penyajian produk. Cara pendekatan disini mencakup penampilan wiraniaga,

(7)

cara memulai pembicaraan sehingga pembeli berminat terhadap produk yang diuraikan oleh wiraniaga tersebut. Dalam tahap ini juga harus diperhatikan kalimat-kalimat pembuka harus positif dan menarik lawan bicaranya.

 Presentasi dan demonstrasi (Presentation and Demonstration)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga menceritakan ”kisah produk” kepada pembeli, menekankan manfaat produk bagi pelanggan. Dalam tahap ini wiraniaga diharuskan untuk menguraikan atau memberi informasi mengenai produknya kepada konsumen dengan menerangkan manfaat serta keistimewaan dari produk yang ditawarkanya. Pada tahap ini wiraniaga harus menyampaikan ”cerita” produk-produk tersebut kepada pembeli, dengan mengikuti rumus AIDA

untuk memperoleh perhatian (attention), mempertahankan minat (interest),

membangkitkan keinginan (desire), menghasilkan tindakan (action).

 Mengatasi keberatan (Overcoming Objection)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga mencari, mengklarifikasi, dan mengatasi keberatan pelanggan untuk membeli. Dalam tahap ini wiraniaga harus dapat mengatasi keberatan yang diajukan oleh konsumen melalui pendekatan yang positif, meminta pembeli menjelaskan penolakkannya, mengajukan pertanyaan sedemikian rupa sehingga pembeli harus memberi alasan penolakkannya, menyangkal alasan penolakan pembeli, atau mengubah keberatan menjadi alasan untuk membeli.

 Penutupan (Closing)

Langkah dalam proses penjualan dimana wiraniaga meminta pelanggan mengajukan pesanan. Dalam tahap ini wiraniaga harus mampu melakukan penutupan penjualan dengan baik, sehingga konsumen mau melakukan pesanan dan pembelian. Beberapa wiraniaga tidak mencapai tahap ini atau tidak melakukannya dengan baik. Mereka kurang memiliki keyakinan diri atau merasa kurang nyaman untuk meminta pesanan.

 Tindak lanjut dan pemeliharaan konsumen (Follow-up)

Langkah terakhir dalam proses penjualan dimana wiraniaga menindaklanjuti setelah penjualan untuk memastikan kepuasan pelanggan dan mengulangi bisnis. Tindak lanjut dan pemeliharaan konsumen penting dilakukan jika wiraniaga ingin

(8)

memastikan kepuasan konsumen dan mengulangi transaksi pembelian. Setelah melakukan penutupan penjualan, wiraniaga harus melengkapi tindak lanjut misalnya dengan menetapkan waktu pengiriman barang, syarat-syarat penjualan dan lain-lain.

Aspek Personal Selling

Ada lima aspek utama dalam melaksanakan personal selling, yaitu:

1. Profesionalisme

Professionalisme seorang sales person dalam bekerja sangatlah diperlukan. Apalagi di era globalisasi dan persaingan seperti sekarang sangat menuntut para sales person untuk bekerja seefektif mungkin dalam seni menjual. Sales person yang baik bukan hanya mereka yang secara pasif hanya menerima pesanan, namun mereka juga diharuskan menjadi pencari pesanan yang aktif. Maksud dari penerima pesanan pasif berasumsi bahwa konsumen adalah mereka yang mengetahui apa yang mereka butuhkan dan membenci

upaya persuasi yang dilakukan sales person. Sekarang, banyak perusahaan

menginvestasikan dananya secara besar-besaran untuk pembiayaan pelatihan sales

person. Mereka diberi berbagai macam pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjual.

Terdapat dua pendekatan pelatihan yang dilakukan untuk mengubah sales person

bekerja lebih efektif. Pertama adalah sales-oriented-approach (pendekatan berorientasi

penjualan) dengan teknik-teknik khas tekanan tinggi. Teknik ini berasumsi bahwa konsumen tidak akan melakukan kegiatan pembelian kecuali ia mendapat tekanan, bahwa konsumen

akan terpengaruh oleh presentasi sales yang cerdik, dan mereka tidak akan merasa

menyesal telah membeli barang tersebut, jikapun menyesal, hal itu tidak akan menjadi masalah.

Sedangkan pendekatan yang kedua adalah customer-oriented approach

(pendekatan berorientasi pada pelanggan). Pendekatan ini berasumsi bahwa konsumen memiliki kebutuhan penting yang “terpendam” dan sales person harus pintar untuk menggali pemikiran konsumen. Sales person dilatih untuk mendengarkan konsumen dan mengajukan berbagai pertanyaan guna mengindentifikasi kebutuhan yang dimiliki konsumen. Pada akhirnya sales person harus bisa memberikan solusi terbaik berupa produk apa yang cocok

untuk menyelesaikan masalah konsumen. Dalam pendekatan ini sales person harus bisa

menghargai segala masukan yang membangun dari konsumen. Tidak ada pendekatan yang

terbaik dalam segala situasi, tetapi pada umumnya program pelatihan sales person

(9)

2. Negosiasi

Negosiasi merupakan salah satu aspek penting dalam penjualan personal. Dalam

negosiasi kedua pihak yaitu penjual dan pembeli membuat kesepakatan tentang harga, kuantitas, dan syarat-syarat lainnya. Dalam negosiasi kedua pihak dapat saling

tawar-menawar untuk membuat suatu kesepakatan. Oleh sebab itu sales person perlu untuk

memiliki keahlian dalam bernegosiasi. Dalam kondisi dan situasi tertentu negosiasi merupakan kegiatan yang tepat menutup penjualan, terutama ketika sudah ada zona kesepakatan. Zona kesepakatan ini terjadi ketika hasil-hasil perundingan sudah dapat diterima oleh kedua pihak baik pembeli maupun penjual.

Dalam negosiasi, strategi adalah hal penting dalam penjualan secara sukses. Strategi negosiasi adalah suatu komitmen terhadap pendekatan yang menyeluruh yang

berpeluang untuk mencapai tujuan perundingan. Beberapa sales person ada yang

menggunakan strategi keras sementara yang lain menggunakan strategi lunak. Seorang negosiator juga menggunakan taktik yang biasa disebut sebagai taktik perundingan. Taktik ini seperti sebuah manuver yang dibuat sesuai dengan kondisi tertentu. Taktik harus selaras dengan strategi yang digunakan dalam bernegosiasi.

3. Relationship Marketing

Dalam personal selling, selling person tidak hanya dituntut untuk dapat melakukan

penjualan secara efektif dan melakukan negosiasi yang menguntungkan, namun lebih dari itu. Seorang selling person harus dapat membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dengan konsumen. Tidak hanya konsumen, melainkan dengan para stakeholder yang terlibat di kegiatan usaha tersebut.

Kegiatan relationship marketing adalah upaya untuk menarik, memelihara, dan

meningkatkan hubungan dengan konsumen. Menarik disini bisa dikatakan sebagai langkah “perantara” dalam proses pemasaran. Sedangkan memelihara dan meningkatkan adalah upaya untuk menjadikan konsumen loyal kepada produk dan melayani konsumen sesuai dengan kebutuhan konsumen. Tujuan khusus relationship marketing adalah:

 Merancang hubungan jangka panjang dengan konsumen/pelanggan untuk

meningkatkan nilai bagi kedua pihak.

 Memperluas ide hubungan jangka panjang menjadi kerjasama horisontal maupun

vertikal secarapartnership. Hubungan jangka panjang ini dilakukan dengan supplier, pelanggan, distributor, serta dalam situasi dan kondisi tertentu dapat juga dengan pesaing. Dalam relationship marketing, perusahaan sebaiknya lebih mengutamakan

(10)

hubungan jangka panjang dengan konsumen, dimana konsumen adalah mitra bisnis bukan sebagai objek semata.

4. Selling Person Role

Peran seorang selling person akan berbeda-beda di berbagai perusahaan. Sales

person mungkin bisa berperan sebagai pengambil pesanan atau pengemban tanggung

jawab utama sebagai konsultan bagi konsumen. Sales person harus memiliki fleksibilitas

dalam mengerjakan peran yang akan dikerjakan dalam bauran pemasaran. Ada lima tipe personal selling, yaitu:

Responsive selling. Salespeople bertugas untuk memenuhi permintaan konsumen.

Dalam tipe ini biasanya salespeople mengadakan perjalanan dan menjumpai banyak pengecer.

Trade selling. Salespeople bertindak sebagai order taker (menerima pesanan), tetapi

lebih fokus pada pelayanan.

Missionary selling. Tugas utamanya adalah mempromosikan produk baru,

kadang-kadang melakukan order taker.

Technical selling. Salespeople menyelesaikan masalah konsumen dengan keahlian

dan pengalamannya.

Creative selling. Biasanya berhubungan dengan produk, menangani

masalah-masalah serius dan memberikan solusi terbaik.

Personal Selling Managerial

Kelebihan dan Kekurangan Personal Selling

Komunikasi personal selling ini adalah suatu bentuk komunikasi yang paling efektif

dalam mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang. Personal selling mempunyai karakteristik yang sangat berbeda dengan bauran pemasaran lainnya. Sehingga

menyebabkan personal selling memiliki kelebihan dan dan kekurangan tertentu

dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelebihan personal selling adalah sebagai

berikut :

 Penjualan tatap muka (personal selling) melibatkan komunikasi langsung dengan

konsumen face to face.

 Pesan dari penjualan tatap muka (personal selling) lebih bisa membujuk daripada

(11)

 Proses komunikasi face to face menjadikan konsumen potensial harus memperhatikan pesan yang disampaikan oleh wiraniaga.

 Bagi wiraniaga yang berkomunikasi dengan satu konsumen potensial pada satu

waktu, dia dapat merancang pesan secara berbeda pada setiap konsumen potensial yang didatanginya.

 Dalam penjualan tatap muka (personal selling) proses alur komunikasi terjadi dua

arah, sehingga konsumen secara langsung bisa bertanya mengenai produk kepada wiraniaga.

 Wiraniaga juga bisa menerima umpan balik secara langsung dari konsumen

potensial dalam bentuk keberatan, pertanyaan atau komunikasi non variabel seperti mengangkat bahu atau menguap.

 Wiraniaga dapat menyampaikan pesan yang kompleks mengenai karakteristik

produk yang tidak mungkin disampaikan iklan di media elektronik dan media cetak.

 Wiraniaga dapat mendemonstrasikan produk atau menggunakan tampilan audio

visual untuk memperoleh perhatian penuh dari konsumen potensial.

Selain mempunyai keunggulan, penjualan tatap muka (personal selling) juga

mempunyai kelemahan dibandingkan dengan alat promosi lainnya. Kelemahan utama dari penjualan tatap muka ( personal selling) adalah:

 Komunikasi terjadi daripada sekelompok kecil konsumen potensial. Akibatnya

pelaksanaan penjualan tatap muka (personal selling) menjadi mahal jika diukur

berdasarkan biaya perkontak dengan konsumen.

 Calon pembeli oleh wiraniaga harus memberikan penjelasan-penjelasan

 Sulit mencari wiraniaga yang benar-benar ahli dalam bidangnya. Salah satu cara

mengatasi ialah dengan mengadakan pelatihan kepada wiraniaga yang dapat menggunakan biaya dan waktu secara lebih efisien.

(12)

Daftar Pustaka

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2012. Marketing Management. New Jersey: Pearson

Education, Inc.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk memecahkan masalah kawasan diperlukan startegi programming yang tepat dimana dapat mengkaitkan fasilitas baru dengan potensi kawasan sehingga dapat terjalin hubungan yang

Kesimpulan yang diperoleh dari pembuatan aplikasi ini bahwa informasi tentang penyakit terkait dapat lebih mudah diperoleh dengan dibuatnya suatu sistem pakar untuk

- Bila serumen lembek dilakukan spuling / irigasi liang telinga dengan menggunakan alat spuling telinga dan air hangat kurang lebih 37 derajat Celcius yang

informasi dan komunikasi yang efektif. Siswa akan mampu bagaimana menemukan, dan memilih informasi yang tepat, menggunakan informasi tersebut, mengolah dan menciptakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di lapangan, peneliti melihat bahwa cara pengunjung mempertahankan opini positif seperi : (1) Dari sendiri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh person- organization fit (P-O Fit) dan kecerdasan emosional terhadap organizational citizenship behavior (OCB) dengan komitmen

Proses komunikasi antar pribadi akan datang berlangsung dengan baik bila pribadi-pribadi yang terlibat didalam proses komunikasi antar pribadi tersebut saling memiliki

Ketika pemupukan melebihi dosis dan konsentrasi yang dibutuhkan tanaman, maka proses nitrifikasi dari unsur sisa unsur NH4 + dalam jumlah yang banyak ditambah