• Tidak ada hasil yang ditemukan

Directing week 15. Date!

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Directing week 15. Date!"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Date!

Directing

week 15

(2)

OFFLINE EDITING

!

!

!

1.

Assistant Editor -

Logging & Digitizing Footage ke Editing Station

(FCP / Premiere/ Avid).

2.

Assistant Editor -

Pengelompokan Footage per Folder. Biasanya

diurutkan per scene. (Di dalam Folder setiap Scene, Diurutkan lagi

berdasarkan jenis Shot – WS, Master, Coverage, dll)

3.

Assistant Editor –

Mengelompokan files yang “G” dan “C”.

4.

Assistant Editor & Editor

– Menonton seluruh footage.

5.

Editor

- Konstruksi First Asembly

6.

Editor & Director

– Menonton First Assembly & Menyusun Rough Cut

7.

Editor, Director & Produser –

Menonton Rough Cut

8.

Editor –

Fine tuning

9.

Editor & Director & Produser –

Picture Lock

10.

Assistant Editor –

Reeling

11.

Assistant Editor –

Penyerahan materi ke Online House, Sound

Designer / Mixer, Music Composer

(3)

EDITING

!

!

!

THE FIRST ASSEMBLY

Biarkan editor melakukan assembly pertama, yaitu semua adegan

sudah di edit sesuai dengan SCRIPT, digabungkan, lalu ditonton

bersama sutradara.

Film jangan dihentikan, biarkan ditonton sampai selesai. Tidak perlu

menulis notes atau komentar selama menonton. Sutradara harus

menonton bagaikan seorang

audience.

(4)

EDITING

!

!

!

DIAGNOSA FIRST ASSEMBLY

1. Bagaimana energi keseluruhan film? Apakah dibangun dengan

baik? Ataukah antiklimaks? Apakah energi setiap adegan balance?

Atau ada yg lebih menarik dari yg lain?

2. Apakah film terasa bertele-tele? Tidak langsung mulai?

Adegan mana yang terasa

dragging

? Perlukah adegan ini ada?

Bagian mana yang berhasil, dan bagiman mana yang tidak?

3. Bagaimana struktur keseluruhan film? Apakah cerita sudah ditutur

dan dibangun dengan jelas? Terkadang adegan ditempatkan di

(5)

EDITING

!

!

!

4. Adakah permasalahan acting?

--> Siapa yang lebih bagus actingnya, diperbanyak shot-shotnya dia,

walaupun hanya reaksi saja.

5. Apakah ada adegan yang berulang - ulang / beberapa adegan

membuat point yg sama?

Dipilih mana yg lebih penting / bagus, sisanya dibuang.

6. Adakah perubahan mood sepanjang film? Apakah perubahan

mood terasa terlalu mendadak / tidak smooth?

7. Karakter mana yang paling menarik? Mana yang tidak menarik?

8. Bagaimana durasi film?

(6)

WALTER MURCH’S

RULE OF SIX

!

!

!

1. 51 % - Emotion - How will this cut affect the audience emotionally at this particular moment in the film?

2. 23 % - Story - Does the edit move the story forward in a meaningful way? 3.10 % - Rhythm - Is the cut at a point that makes rhythmic sense?

4. 7 % - Eye Trace - How does the cut affect the location and movement of the audience's focus in that particular film? The concern with the location and

movement of the audience’s focus of interest within the frame.

5. 5 % - Two Dimensional Place of Screen - Is the axis followed properly?

6. 4 % - Three Dimensional Space - Is the cut true to established physical and spacial relationships?

(7)

BASIC CUTS

!

!

!

1. THE CUT 2 shot digabungkan. 2. REVERSE CUT

Cut ke angle yang berlawanan. Where the character is looking. 3. POV CUT

Cut ke apa yang dilihat oleh karakter. 4. REACTION CUT

Cut ke ekspresi / reaksi wajah dari karakter akan sebuah situasi. Reaksi karakter lain mendengarkan lebih penting daripada karakter yang berbicara.

5. INSERT & CUTAWAY CUT

Cut ke detail shot yang signifikan untuk memberikan informasi. 6. SOUND CUT

Cut ke Sound. Misalnya, sebelum gambar berikutnya terlihat, sound sudah terdengar.

(8)

BASIC CUTS

!

!

!

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)

MATCH CUTS

!

!

!

1. SCREEN DIRECTION & EYE-LINE MATCH

2 shot digabungkan untuk matching screen direction & Eye-line para karakter. 2. ANGLE / FRAMING MATCH

Cut yang disebabkan karena angle / framing 2 shot tersebut sama. Misalnya, O/S ke O/S. Tilt ke Tilt.

3. SHAPE MATCH

Cut ke shot dengan bentuk object yg sama. 4. ACTION MATCH

Cut antara action yg sedang dilakukan karakter, sehingga action terus berlanjut / selesai.

(14)

MATCH CUTS

!

!

!

! !

5. IDEA MATCH / CONCEPT CUT / RELATIONAL MATCH

Cut antara 2 shot yang disebabkan karena sebuah konsep, ide, emosi. 6. SOUND MATCH

Cut antara 2 shot yg disebabkan suara yang mirip antara shot 1 dan shot 2. 7. ROPE MATCH

Cut yang didahului karakter menutupi kamera. 10 menit / reel - masalah Hitchcock dlm film ROPE

! !

(15)

MISMATCH CUT

!

!

!

MISMATCH - Kesalahan-kesalahan continuity yg menyebabkan cut antara shot tidak berkesinambungan.

Cara mengatasi Mismatch:

1. Continuity di elemen yg lain.

Misalnya: sound Match, Motion Match, Background Match. 2. Apabila terjadi pelanggaran 180 rule, cut ke cutaway.

! !

(16)

JUMP CUT

!

!

!

Sebuah Cut dimana karakter / object berpindah tempat, yang disebabkan karena kedua shot sangat mirip (ukuran, angle).

JUMP CUT dianggap sebagai kesalahan dalam editing. Sejak tahun 1960an, dimana gerakan FRENCH NEW WAVE mempopulerkan JUMP CUT sebagai salah satu style editing (untuk mempercepat waktu, menciptakan kesan disorientasi). Kini JUMP CUT banyak digunakan di dalam music video.

! ! !

(17)

BASIC EFFECTS

!

!

!

1. DISSOLVE

Efek transisi antara 2 shot dimana akhir dari shot 1 digabungkan dengan awal dari shot 2.

--> Transisi waktu

2. FADE IN / FADE OUT

Dissolve ke gambar (Fade In) atau Dissolve ke Black (Fade Out).

Memberikan kesan “pembukaan” dan “penutupan” sebuah adegan. 3. WHITE OUT

Shot cut / dissolve ke putih.

--> masuk ke dunia lain / kematian 4. BLACK OUT

Shot cut / dissolve ke hitam.

--> Ingin membangun “set up” / “build up”

! ! !

(18)

BASIC EFFECTS

5. FLASH FRAME

Shot flash ke hitam / putih, diselipkan diantara 2 shot.

Digunakan untuk “memperhalus” Jump Cut dan memberikan energi terhadap sebuah adegan.

White Flash Frame - Simulasi flash camera. 6. SUPERIMPOSE

Dua gambar / lebih digabungkan, diletakkan diatas satu sama lain secara full frame.

--> Memberikan kesan “state of mind” dan perasaan dari karakter. 7. WIPE

Transisi dimana shot ke 2 seakan-akan masuk dengan cara mendorong shot 1. 8. SPLIT SCREEN

Layar / Screen dibagi menjadi 2 atau lebih.

--> Memperlihatkan shot-shot yang berbeda sekaligus dalam scene yg sama ---> Memperlihatkan perspektif yg berbeda dari sebuah action yg sama

! ! !

(19)

EDITING & WAKTU

!

!

!

1. COMPRESSING TIME

Sebuah adegan dimana waktu diperpendek. --> Menciptakan energi yang tinggi

---> Menciptakan kesan “chaos” 2. EXPANDING TIME

Sebuah adegan dimana waktu diperpanjang.

--> Membiarkan penonton merasakan secara penuh emosi yg ingin dibangun. 3. STOPPING TIME

Waktu seakan-akan dihentikan sebelum action berikutnya mulai. Berfungsi memberi “nafas”

4. SUBJECTIVE TIME

Waktu berdasarkan point of view dari karakter.

Contoh: Adegan Uma Thurman jalan di padang gurun dalam KILL BILL VOL. 2 5. FLASH CUT

Gabungan antara subjective time dan compressed time.

! ! !

(20)

EDITING & WAKTU

!

!

!

! ! ! 6. FREEZE FRAME

Frame di hentikan. Tidak ada pergerakan gambar. --> Untuk penekanan kemenangan / kekalahan. 7. SLOW MOTION

Action diperlambat. Untuk penekanan / dramatisasi sebuah shot.

Bisa juga untuk memecahkan action yang bergerak dengan cepat, sehingga penonton

lebih bisa memperhatikan apa yang terjadi. 8. SPEED UP

Action dipercepat.

Untuk mempercepat adegan, untuk efek komedi, untuk merubah sebuah tempo. 9. REVERSE MOTION

Backward shot.

Untuk efek komedi / magic

10. FLASHBACK & FLASHFORWARD

Perubahan waktu ke masa lalu / masa depan.

(21)

EDITING & WAKTU

11. PARALLEL ACTION

Ketika A sedang melakukan ini.... B sedang melakukan itu.

2 Action / lebih yang berbeda digabungkan, tetapi A&B tidak saling kenal. 12. CROSS CUTTING

2 Action / lebih yang berbeda digabungkan, tetapi A&B saling kenal. Tujuan: Memperkuat pacing. Biasanya di klimaks.

13. OVERLAPPING ACTION

Action yang sama diulang --> Tujuannya untuk mendramatisasi adegan.

! ! !

(22)

CLIPS

PAN’S LABYRINTH

03:01 – Sound Edit from Narration to Fairy Tale Book Editing Simple Dialog Scene – Always on Motion

Sound Edit – To Smoothen Transition, mengatasi MisMatch. (Sound + Motion Match).

04:22 – Exit Frame Right, Enter Frame Left.

Time Expanded – Untuk menambahkan intensity. 24:50 – Shape match

Wipe

28:21 – Superimpose 58:00

Referensi

Dokumen terkait

Pemanfaatan telur ayam sebagai pabrik biologis: Produksi “ Yolk immunoglobulin” IgY anti plaque dan diare dengan titik berat pada anti S.. coli dan Salmonella

Penelitiannya Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan studi literasi.Penelitian ini menghasilkan rancangan sistem yang dapat

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan cerita pendek “Le dernier Amour du Prince Genghi” karya marguerite Yourcenar, maka dapat disimpulkan mengenai tiga

setelah lift-up. Kajian teoritis tentang fenomena blow off dari nyala api setelah lift-up juga dilakukan dengan pendekatan korelasi blow off yang umum digunakan yakni

Sebagai orang kristiani, kita dapat ditenggelamkan oleh urusan-urusan duniawi sehingga kita menggeser keyakinan, dari kepada Yesus Kristus menjadi pada kemampuan pikiran

Hasil SPH simulator yang telah dibuat dapat diimplementasikan untuk berbagai macam simulasi berbasis fluida lain, seperti aliran air terjun, aliran darah, aliran lava dengan

Penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,

Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru yang menurut Hakim Ketua sudah tepat dan benar ; --- Menimbang, bahwa menurut dalil-dalil gugatannya Penggugat dalam hal