• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDIDIKAN KOTA DEPOK BERBASIS WEB MENGGUNAKAN QUANTUM GIS

Novianti (11105172)

Jurusan Sistem Informasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya, 100, Pondok Cina, Depok E-mail: novianti_borjun16@yahoo.com

ABSTRAK

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis)/Geographic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang telah sangat berkembang. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan teknologi SIG ini.

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis)/Geographic Information System (GIS) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang telah sangat berkembang. Saat ini telah dikenal istilah-istilah Desktop GIS, WebGIS, dan Database Spatial yang merupakan wujud perkembangan teknologi Sistem Informasi Geografis untuk memberikan solusi atas berbagai permasalahan yang hanya dapat dijawab dengan teknologi SIG ini.

Dengan adanya Aplikasi WebGIS ini, pengguna diharapkan menjadi lebih mudah dalam mendapatkan informasi mengenai sarana Pendidikan, Dinas Pendidikan yang ada di kota Depok.

Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Quantum GIS, Pendidikan Kota Depok.

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pada saat ini penggunaan jasa internet semakin banyak digunakan oleh masyarakat dunia, tidak terkecuali bagi masyarakat Indonesia, terutama bagi kalangan pelajar, mahasiswa, pengusaha dan lain-lain. Perkembangan teknologi internet telah menghadirkan Sistem Informasi Geografis yang dapat membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan

aspek-aspek spasial dengan properties (non-spasial terkait) yang dimilikinya.

Teknologi SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan suatu teknologi mengenai geografis yang sangat berkembang. SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya, memodifikasi bentuk, warna, ukuran dan symbol.

(2)

Kota Depok memiliki berbagai macam informasi (data non spasial) yang berhubungan dengan lokasi geografis (data spasial) wilayahnya, misalnya informasi jalan dan lokasi suatu fasilitas umum. Beberapa informasi tersebut dibutuhkan oleh berbagai pihak, seperti instasi pemerintah, pelaku bisnis, wisatawan, maupun masyarakat umum untuk dimanfaatkan sesuai keperluan masing-masing.

Oleh karena itu, penulis bermaksud membuat aplikasi WebGIS yang berisikan informasi mengenai penyebaran sarana pendidikan formal yang terdapat di Kota Depok yang secara terintegrasi mampu mengolah data spasial maupun data non spasial, sehingga dapat bermanfaat bagi masyarakat, terutama untuk kalangan pelajar serta bermanfaat bagi kemajuan teknologi informasi di Indonesia.

Ruang Lingkup

Batasan masalah dari aplikasi ini adalah memberikan informasi kepada pengguna mengenai titik-titik lokasi sarana pendidikan formal yang ada di Kota Depok untuk jenjang SMA/MA, SMK, Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta dan Dinas Pendidikan serta informasi-informasi yang terkait didalamnya dengan menggunakan Quantum Gis 0.9.1, MapServer 5, PostgreSQL 8.2.x.

Tujuan

Tujuan tulisan ini adalah untuk membuat sebuah aplikasi SIG pendidikan Kota Depok berbasis web yang akan memberikan informasi data statistik kepada pengguna dalam bentuk peta tematik (WebGIS) yang diharapkan dapat lebih menarik untuk dilihat dan lebih mudah dipahami.

Metode Penelitian

Metode Penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan berbagai referensi, seperti informasi dan teori tentang software-software pendukung dalam pembuatan WebGIS, selain itu juga melakukan pengumpulan data dari internet serta dengan berkunjung langsung ke kantor dinas pendidikan Kota Depok.

TINJAUAN PUSTAKA Sistem Informasi Geografis

Era komputerisasi telah membuka wawasan dan paradigma baru dalam proses pengambilan keputusan dan penyebaran informasi. Data yang merepesentasikan “dunia nyata” dapat disimpan dan diproses sedemikian rupa sehingga dapat disajikan dalam bentuk-bentuk yang lebih sederhana dan sesuai kebutuhan.

Sejak pertengahan tahun 1970-an, telah dikembangkan sistem-sistem yang secara khusus dibuat untuk menangani masalah informasi yang bereferensi geografis dalam berbagai cara dan bentuk. Masalah-masalah ini mencakup:

1. Pengorganisasian data dan informasi

2. Penempatan informasi pada lokasi tertentu

3. Melakukan komputasi, memberikan ilustrasi keterhubungan informasi, beserta analisa-analisa spasial lainnya.

Sebutan umum untuk sistem-sistem yang menangani masalah-masalah tersebut adalah Sistem Informasi Geografis (SIG).

(3)

Subsistem SIG

Sistem Informasi Geografis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem, yaitu:

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau

mentransformasikan format-format data aslinya ke dalam format-format yang digunakan oleh SIG.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data seperti tabel grafik, peta dan lain-lain.

3. Manajemen Data

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui dan diperbaiki.

4. Analisis dan Manipulasi Data Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Komponen Sistem Informasi Geografis

Secara umum, Sistem Informasi Geografis bekerja berdasarkan integrasi komponen, yaitu: Hardware, Software, Data, Manusia dan Metode. Kelima komponen tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Hardware

Sistem Informasi Geografis memerlukan spesifikasi komponen hardware yang sedikit lebih tinggi dibanding spesifikasi komponen sistem

informasi lainnya. Hal tersebut disebabkan karena data-data yang digunakan dalam SIG, penyimpanannya membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses analisanya membutuhkan memory yang besar dan processor yang cepat. Beberapa Hardware yang sering digunakan dalam Sistem Informasi Geografis adalah Personal Computer (PC), Mouse, Digitizer, Printer, Plotter dan Scanner.

2. Software

Sebuah software SIG haruslah menyediakan fungsi dan tool yang mampu melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi geografis.

Dengan demikian elemen yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah:

1. Tools untuk melakukan input dan transformasi data geografis

2. Sistem Manajemen Basis Data.

3. Tools yang mendukung query geografis, analisis dan visualisasi.

4. Geographical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool geografi.

3. Data

Hal yang merupakan komponen penting dalam SIG adalah data. Secara fundamental, SIG bekerja dengan 2 tipe model data geografis, yaitu model data vector dan model data raster. Dalam model data vector, informasi posisi point, garis dan polygon disimpan dalam bentuk koordinat x,y. Bentuk garis, seperti jalan dan sungai

(4)

dideskripsikan sebagai kumpulan dari koordinat-koordinat point. Bentuk polygon, seperti daerah penjualan disimpan sebagai pengulangan koordinat yang tertutup. Data raster terdiri dari sekumpulan grid atau sel seperti peta hasil scanning maupun gambar atau image. Masing-masing grid memiliki nilai tertenti yang bergantung pada bagaimana image tersebut digambarkan.

4. Manusia

Komponen manusia memegang peranan yang sangat menentukan, karena tanpa manusia maka sistem tersebut tidak dapat diaplikasikan dengan baik. Jadi manusia menjadi komponen yang mengendalikan suatu sistem sehingga menghasilkan suatu analisa yang dibutuhkan.

5. Metode

SIG yang baik memiliki keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, dimana metode, model dan implementasi akan berbeda untuk setiap permasalahan.

Quantum GIS

Quantum GIS adalah aplikasi SIG gratis yang mencakup pemetaan, analisis spasial dan beberapa fitur DesktopGIS lainnya. Aplikasi ini sama dengan paket aplikasi GIS komersial namun aplikasi ini didistribusikan secara gratis dibawah lisensi GNU, Quantum GIS mendukung format data vektor, raster dan database (PostGIS dan Oracle). Quantum GIS juga dapat diprogram ulang untuk mengerjakan tugas yang berbeda atau lebih spesifik.

Aplikasi ini juga merupakan suatu aplikasi multi-platform yang dapat dijalankan pada sistem operasi yang berbeda-beda termasuk MacOS X, Linux, Unix dan Windows XP.

Mapserver

Software digunakan dalam perancangan SIG ini adalah MapServer. MS4W (MapServer for Windows) adalah paket instalasi MapServer untuk platform Windows. Dimana MapServer (http://mapserver.gis.umn.edu)

merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan SIG di web. MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasi sistem WebGIS.

Saat ini, selain dapat mengakses MapServer sebagai program CGI, MapServer juga dapat diakses sebagai modul MapScript, melalui berbagai bahasa pemrograman, seperti PHP, Perl, Python, Java dan lain sebagainya. Akses fungsi-fungsi MapServer melalui skrip akan lebih memudahkan pengembangan aplikasi WebGIS.

Untuk menjalankan dan menampilkan peta yang dihasilkan oleh MapServer, diperlukan dua file yaitu Map File dan HTML File. Map File berisikan konfigurasi penyajian peta yang ditulis dalam bahasa dan sintaks tersendiri. Informasi ini kemudian diolah dan disajikan oleh program MapServer. Sedangkan file HTML digunakan untuk melakukan format penyajian hasil (peta). Gambar 2.12 menyajikan proses penyajian peta.

File HTML dapat berupa HTML biasa atau template yang disisipi sintaks MapServer atau file HTML yang disisipi PHP/Mapscript.

(5)

Gambar 2.12 Proses Penyajian Peta oleh MapServer

Sebelum membuat aplikasi WebGIS menggunakan MapServer, hal yang harus diperhatikan adalah arsitektur penyimpanan file MapServer dan data SIG. Secara umum ada tiga kategori data yang dimiliki yaitu:

• File MapServer

Map file dan PHP/MapScript. • File HTML dan gambar/grafis

File web dan gambar yang disertakan.

• Data SIG

Data vektor dan citra (raster) yang digunakan.

Chameleon

Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada WebGis. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial Consortium (OGC). Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemprograman PHP.

Chameleon memberikan akses yang sederhana ke beberapa fitur yang hanya bisa diakses dalam MapScript dimana telah disediakan sebuah script yang telah jadi sebagai komponen yang dapat di gunakan. Dengan Chameleon seorang

yang bukan programmer

memungkinkan untuk memasukan komponen pada applikasi WebGis. Gambar 2.13 mengilustrasikan konfigurasinya.

Gambar 2.13 Konfigurasi Chameleon yang digunakan dengan MapServer

Chameleon terdiri lebih dari 300 script PHP yang memberikan fungsi dan akses “widgets” pada WebGIS. Kita tidak mesti mengetahui bagaimana script ini bekerja karena dibangun dengan PHP MapScript jadi disini kita dapat dengan mudah memberikan HTML Tag. Sebagai contoh penggunaan HTML Tag seperti melakukan desain untuk menambahkan peta, scalebar, legend, query tool, printing tools dan aplikasi-aplikasi lainnya.

Pengembang aplikasi yang menggunakan Chameleon dapat melakukannya hanya dengan menambahkan Tag pada halaman HTML. Cara seperti ini disebut dengan CWC2 Tag sebuah konfigurasi untuk komponen client WebGIS. Penggunaan Tag ini memberikan metode yang sederhana dalam menambahankan sebuah halaman pada aplikasi web.

ANALISA DAN PEMBAHASAN Aplikasi Sistem Informasi Geografis Pendidikan Kota Depok dibuat dengan menggunakan perangkat lunak Quantum Gis 0.9.1, MapServer 5, PostgreSQL 8.2.x. Dalam pembuatannya penulis melakukan beberapa tahap. Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut:

(6)

Gambar 3.1 Bagan Langkah Pembuatan SIG Penentuan Daerah/Wilayah

Di dalam Sistem Infomasi Geografis harus terdapat peta suatu daerah/wilayah tertentu ataupun suatu simbol yang menggambarkan objek tertentu dan terdapat indeks warna agar informasi yang ditampilkan dapat terlihat jelas sesuai dengan daerah yang dituju. Pada penulisan ini, penulis menetapkan pembahasan Sistem Informasi Geografis pada Kota Depok di bidang pendidikan.

Pengumpulan Data Spasial dan Nonspasial

Tahap pengumpulan data adalah tahap kedua yang dilakukan penulis dalam menampilkan data-data mengenai informasi geografis yang ingin ditampilkan. Data-data non-spasial yang ditampilkan didapat dari Dinas Pendidikan Kota Depok serta dari http://npsn.jardiknas/data_sekolah sedangkan data spasial diperoleh dari hasil scan peta Kota Depok dengan skala 1:45000.

Digitasi Peta pada Quantum GIS Teknik digitasi peta pada prinsipnya adalah pembuatan peta melalui proses komputer. Penyimpanan file di komputer dari hasil digitasi peta tersebut dikelompokkan berdasarkan pada layer-layer yang sesuai dengan tipenya masing-masing. Dalam proses pembuatan digitasi peta Kota Depok ini digunakan 3 jenis layer, yaitu tipe polygon (polygon), tipe titik (point) dan tipe garis (line). Pada setiap proses digitasi, ditambahkan sejumlah atribut sesuai kebutuhan masing-masing objek, yang nantinya akan ditampilkan sebagai suatu informasi pada objek tersebut. Dalam pembuatan nama file .shp dan atribut menggunakan huruf kecil dan tanpa spasi.

3.5Tampilan hasil akhir Pendigitasian

Konversi File.shp menjadi Tabel pada PostgreSQL

Untuk menampung konversi dari file .shp menjadi tabel-tabel menggunakan database baru dengan nama newdepok, lalu hubungkan file .shp tersebut dari software Quantum GIS melalui PostGIS connection. Setelah koneksi terhubung, setiap file .shp di konversikan kedalam postgresSQL.

Pengisian Tabel

Pengisian Tabel pada pgAdmin III dilakukan untuk mengisi, merubah atau

(7)

menambah data pada field-field suatu tabel yang sebelumnya telah dilakukan pada saat pendigitasian.

Pembuatan WebGis dengan

Chameleon pada MapServer dan Penggabungan Database

menggunakan PHP

Untuk mendukung pengembangan aplikasi, penulis membuat folder yang akan digunakan untuk menampung aplikasi yang telah dibuat. Folder yang dipakai untuk menyimpan aplikasi adalah folder depok, folder ini berada di dalam “C: \ms4w\apps”.

Folder depok terdiri dari subfolder data, etc, htdocs dan map. Subfolder “data” berfungsi untuk menyimpan data lokal (.shp) yang akan digunakan, misalnya penulis menampilkan jalan dengan cara mengakses jalan.shp yang tersimpan di folder ini.

Subfolder “etc” digunakan untuk menyimpan gambar-gambar berekstension .png yang berfungsi sebagai simbol pada legenda yang melambangkan SMA/MA Negeri, SMA/MA Swasta dan lain – lain serta untuk menyimpan informasi lainnya yang diperlukan.

Subfolder “htdocs” berisi file-file untuk membuat tampilan WebGIS Kota Depok.

Subfolder “map” berisi file depok.map yang digunakan untuk menghubungkan antara file yang berekstension .shp dan database PostgreSQL dengan Chameleon.

Tampilan Halaman Peta

PENUTUP Kesimpulan

Pada Aplikasi SIG Pendidikan berbasis web ini menyajikan peta digital yang di dalamnya terdapat informasi mengenai titik-titik lokasi sarana pendidikan yang ada di Kota Depok untuk jenjang SMA/MA, SMK, Perguruan Tinggi baik Negeri maupun Swasta dan Dinas Pendidikan serta informasi-informasi yang terkait didalamnya.

Quantum GIS adalah aplikasi SIG yang bersifat Open Source (software yang didistribusikan secara gratis) dan User Friendly karena memiliki interface (tampilan) yang sangat mudah dipahami pengguna, termasuk penulis. Adapun kesulitan yang dialami adalah saat mendigitasi kelurahan dari Kota Depok.

Aplikasi SIG ini termasuk peta tematik yang menawarkan kemudahan bagi pengguna, karena memiliki interface yang menarik dan simbol-simbol (legenda) untuk membantu pengguna dalam mencari posisi (letak) dari sarana Pendidikan dan Dinas Pendidikan yang ada di Kota Depok, aplikasi ini juga menyediakan tool-tool untuk membantu pengguna dalam mendapatkan informasi mengenai sarana Pendidikan dan Dinas

(8)

Pendidikan yang ada di Kota Depok, selain itu setiap layer kecamatan memiliki warna berbeda sehingga pengguna dapat lebih mudah melihat batasan dari setiap kecamatan Kota Depok.

Aplikasi SIG ini juga dilengkapi dengan profil Kota Depok seperti gambaran umum, bentuk, arti, lambang dan visi-misi Kota Depok serta bagi pengguna yang ingin melihat data atau informasi dari sarana Pendidikan dalam bentuk daftar secara menyeluruh, disediakan tampilan dalam bentuk tabel.

Saran

WebGIS ini hanya menyediakan fasilitas edit data pada tabel dan belum menyediakan fasilitas untuk menambah titik sarana pendidikan dan juga belum menyediakan fasilitas search pada peta, maka diharapkan agar WebGIS ini dapat dikembangkan. Sebaiknya pada saat melakukan penambahan atribut atau penyimpanan dari file.shp menggunakan huruf kecil, agar bisa dikonversi menjadi tabel-tabel di dalam database PostgreSQL dan ketika mendigitasi setiap layer harus lebih teliti, karena pada Quantum Gis tidak disediakan fasilitas Undo dan selain itu ketika melakukan pendigitasian terhadap setiap kelurahan, sebaiknya layer diperbesar untuk menghindari atau memperkecil digitasi yang tidak sempurna.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Eddy Prahasta, Membangun Aplikasi Web-based GIS dengan MapServer, Informatika Bandung, Bandung, 2007. [2] Ruslan Nuryadin, Panduan

menggunakan MapServer,

Informatika Bandung, Bandung, 2005.

[3] Bunafit Nugroho, Apilkasi Pemrograman Web Dinamis dengan PHP dan MySQL, Gava Media, Yogyakarta, 2004. [4] URL: http://ilmukomputer.org/categor y/sistem-informasi-geografis, 28 maret 2009. [5] URL: http://www.hatma.info/downloa d/gis/webgis, 28 Maret 2009. [6] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/CSS , 28 maret 2009. [7] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/HT ML, 28 Maret 2009 [8] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/PHP , 28 Maret 2009 [9] URL: http://id.wikipedia.org/wiki/Java script, 28 Maret 2009 [10] URL: http://dynamicdrive.com, 02 Juli 2009 [11] URL: http://www.depok.go.id, 28 Maret 2009 [12] URL: http://npsn.jardiknas.org/cont/da ta_sekolah/index.php

Gambar

Gambar 2.12 Proses Penyajian Peta oleh  MapServer
Gambar 3.1 Bagan Langkah Pembuatan SIG  Penentuan Daerah/Wilayah

Referensi

Dokumen terkait

Kuesioner merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono,

Ketika dilarutkan dalam atau dicampur dengan bahan lain dan dalam kondisi yang menyimpang dari yang disebutkan dalam EN374 silahkan hubungi suplier sarung tangan CE-resmi

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan modal sosial yang dilakukan oleh kelompok tani Sido Makmur dalam pembangunan jalan menuju

Berdasarkan hasil yang didapat peneliti dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak atau H1 gagal ditolak, artinya tidak ada perbedaan miskonsepsi IPA Fisika dilihat dari jenis

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara adanya tipe kontrol dan kepercayaan diri karyawan terhadap kepercayaan rekan kerja dan usaha

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak (ETR). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan

Analisis ragam menunjukkan parameter tinggi kanopi tanaman, warna daun, jumlah daun, persentase kerontokan daun, penyusutan media murni, dan perubahan derajat