• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA CITRA / IMAGE DENGAN METODE END OF FILE (EOF) SEBAGAI APLIKASI PENGAMANAN DATA MULTIMEDIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA CITRA / IMAGE DENGAN METODE END OF FILE (EOF) SEBAGAI APLIKASI PENGAMANAN DATA MULTIMEDIA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STEGANOGRAFI PADA CITRA /

IMAGE

DENGAN

METODE END OF FILE

(EOF) SEBAGAI

APLIKASI PENGAMANAN DATA MULTIMEDIA

Muslih 1*, Eko HariRachmawanto 2

1)Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Jl. Imam Bonjol No. 207 Semarang Abstrak

File merupakan salah satu media yang digunakan sebagai penyimpanan data pada era komputer sekarang ini. Banyak orang mengirim atau menerima file sebagai komunikasi jarak jauh. Untuk menjamin keamanan dan keutuhan dari suatu data, dibutuhkan suatu proses penyandian. Enkripsi dilakukan ketika data akan dikirim. Proses ini akan mengubah suatu data asal menjadi data rahasia yang tidak dapat dibaca. Sementara itu, proses dekripsi dilakukan oleh penerima data yang dikirim tersebut. Data rahasia yang diterima akan diubah kembali menjadi data asal. Steganografi bentuk keamanan data untuk mengurangi penyalahgunaan pada pengiriman paket data yaitu dengan cara menyembunyikan file yang dianggap penting ke dalam file lain sebagai induk menyamarkan pesan rahasia sehingga dua file tersebut digabung menjadi satu dengan satu sebagai file induk dan satu lagi sebagai file yang disembunyikan berisi pesan rahasia. Metode Steganografi yang sering digunakan untuk keamanan pengiriman data gambar multimedia dengan menggunakan algoritma End of File (EOF). Setelah file digabungkan menjadi satu, maka file induk akan berubah dari segi ukuran file ataupun terdapat noise atau kotoran pada gambar dibandingkan dengan file induk sebelum disisipkan pesan rahasia. Hal ini sering disebut invisibility/ imperceptibility. Invisibility/ imperceptibility merupakan ketidaknampakan pesan rahasisa yang disembunyikan ke dalam file induk serta kerusakan file yang timbul akibat penggabungan kedua file tersebut. Tujuan yang dilakukan yaitu keamanan data pada gambar multimedia untuk menyembunyikan data tanpa diketahui oleh orang lain. Selain itu, untuk mengukur tingkat invisibility/ imperceptibility pada file induk agar pihak yang tidak berkepentingan tidak dapat membedakan file induk tersebut. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, menunjukkan bahwa file dapat tesembunyi dengan aman.

Kata kunci: Steganogafi, End Of File, invisibility/imperceptibility

I. PENDAHULUAN

Teknologi komunikasi dan informasi berkembang dengan pesat dan memberikan pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi sekarang ini yang semakin pesat maka proses pengiriman data dapat dilakukan dengan mudah dan melalui berbagai macam media yang telah ada antara lain, melalui media internet dengan menggunakan fasilitas e-mail, melalui transfer data antar perangkat mobile (handphone, PDA dan flashdisk)

maupun dengan teknologi radio frequency (bluethooth, IrDA, GPRS) hingga dengan menggunakan jaringan komputer.

Perkembangan yang pesat dalam proses pengiriman data membawa dampak yang besar, yaitu masalah keamanan data yang di kirim. Untuk itu, tidak mungkin mengirim data melalui media-media tersebut secara polos (plain), melainkan harus dilakukan proses pengamanan untuk data yang akan di kirim, salah satunya dilakukan dengan cara melakukan penyembunyian data pada sebuah file.

Kita perlu melakukan penyembunyian file ke dalam file lain supaya pihak yang bukan berkepentingan tidak begitu curiga dalam melihat file tersebut. Langkah seperti ini sering

(2)

disebut dengan Steganografi.

Steganografi merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk mengurangi rasa curiga dari pihak-pihak lain (selain pengirim dan penerima yang sah). Kebanyakan algoritma

steganografi menggunakan sebuah kombinasi dari bidang jenis teknik untuk melakukan sebuah tugas dalam penyelubungan pesan rahasia dalam sebuah selubung file.

Dalam perkembangan ilmu steganografi sekarang ini, terdapat berbagai macammetode yang dapat digunakan untuk menyembunyikan file tersebut. Salah satu contohnya adalah metode End of File (EoF).

Ada sedikit perbedaan antara steganografi dengan kriptografi. Pada steganografi, penyembunyian atau penyamaran pesan ini dibuat sedemikian rupa sehingga pihak lain tidak mengetahui bahwa ada pesan lain di dalam pesan yang dikirim. Pesan inti tersebut tetap dipertahankan, hanya dalam penyampaiannya dikaburkan atau disembunyikan dengan berbagai cara. Hanya pihak penerima yang sah saja yang dapat mengetahui pesan lain tersebut.

Sedang pesan dalam steganografi, terlihat seperti pesan biasa sehingga kecil kemungkinan untuk dicurigai. Namun demikian, bukan berarti tidak ada kekurangan pada steganografi ini. Kelemahan pada steganografi ini terjadi apabila kita mengubah format pesan yang dikirimkan, maka pesan rahasianyapun menjadi hilang.

Berdasar pada analisa dari masalah diatas, maka paper ini akan membahas mengenai penerapan steganografi pada citra / image dengan metode End Of File (EOF) sebagai aplikasi pengamanan data multimedia.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Landasan Teori

Steganografi berasal dari bahasa Yunani yaitu Steganós yang berarti menyembunyikan dan Graptos yang artinya tulisan sehingga secara keseluruhan artinya adalah tulisan yang disebunyikan. Secara umum steganografi merupakan seni atau ilmu yang digunakan untuk menyembunyikan pesan rahasia dengan segala cara sehingga selain orang yang dituju, orang lain tidak akan menyadari keberadaan dari pesan rahasia tersebut. Sskema dasar dari metode steganografi dapat digambarkan sebagai berikut.

Sistem steganografi umum dimana dibagian pengirim pesan (sender), dilakukkan proses embedding pesan yang hendak dikirim secara rahasia ke dalam data cover sebagai tempat meyimpannya dengan menggunakan kunci tertentu, sehingga dihasilkan data dengan pesan tersembunyi di dalamnya. Di bagian penerima pesan, dilakukan proses extracting pada stego untuk memisahkan pesan rahasiadan data penyimpan tadi dengan menggunakan kunci yang sama seperti pada proses embedding tadi. Jadi hanya orang yang tahu kunci ini saja yang dapat mengekstrak pesan rahasia tadi.Penjelasan diatas dapat dideskripsikan seperti Gambar 1 berikut ini.

(3)

Data Media Penyisipan Data Kunci Stego-file Data Media Penyisipan Data Kunci Stego-file Jalur Komunikasi Data

Penerima Pengirim

Gambar 1: Skema Dasar Metode Steganografi

Teknik steganografi meliputi banyak sekali metode komunikasi untuk menyembunyikan pesan rahasia (teks atau gambar) di dalam file-file lain yang mengandung teks, image, bahkan audio tanpa menunjukkan ciri-ciri perubahan yang nyata atau terlihat dalam kualitas dan struktur dari file semula. Metode ini termasuk tinta yang tidak tampak, microdots, pengaturan kata, tanda tangan digital, jalur tersembunyi dan komunikasi spektrum lebar.

Tujuan dari steganografi adalah merahasiakan atau menyembunyikan keberadaan dari sebuah pesan tersembunyi atau sebuah informasi. Dalam prakteknya kebanyakan diselesaikan dengan membuat perubahan tipis terhadap data digital lain yang isinya tidak akan menarik perhatian dari penyerang potensial, sebagai contoh sebuah gambar yang terlihat tidak berbahaya. Perubahan ini bergantung pada kunci (sama pada kriptografi) dan pesan untuk disembunyikan. Orang yang menerima gambar kemudian dapat menyimpulkan informasi terselubung dengan cara mengganti kunci yang benar ke dalam algoritma yang digunakan.

III. METODEPENELITIAN

Teknik End Of File(EOF) merupakan salah satu teknik yang digunakan dalam steganografi. Teknik ini menggunakan cara dengan menyisipkan data pada akhir file. Teknik ini dapat digunakan untuk menyisipkan data yang ukurannya sesuai dengan kebutuhan. Ukuran file yang telah disisipkan data sama dengan ukuran file sebelum disisipkan data ditambah dengan ukuran data yang disisipkan ke dalam file tersebut. Teknik inilah yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini. Dalam teknik ini, data disisipkan pada akhir file dengan diberi tanda khusus sebagai pengenal start dari data tersebut dan pengenal akhir dari data tersebut.

Misalkan matriks tingkat derajat keabuan citra sebagai berikut :

196 10 97 182 101 40 67 200 100 50 90 50 25 150 45 200 75 28 176 56 77 100 25 200 101 34 250 40 100 60 44 66 99 125 190 200

(4)

Kode biner pesan disisipkan di akhir citra, sehingga citra menjadi : 196 10 97 182 101 40 67 200 100 50 90 50 25 150 45 200 75 28 176 56 77 100 25 200 101 34 250 40 100 60 44 66 99 125 190 200 35 97 107 117

File atau Berkas adalah sekumpulan data/informasi yang berhubungan yang diberi namadan tersimpan di dalam media penyimpanan sekunder (secondary storage). File memiliki ekstensi.Ekstensi berkas merupakan penandaan jenis berkas lewat nama berkas. Ekstensi biasanya ditulissetelah nama berkas dipisahkan dengan sebuah tanda titik. Pada sistem yang lama (MS-DOS)ekstensi hanya diperbolehkan maksimal 3 huruf, contohnya : exe, bat, com, txt. Batasan itudihilangkan pada sistem yang lebih baru (Windows), contohnya : mpeg, java. Pada UNIX bahkandikenal ada file yang memiliki lebih dari satu ekstensi, contohnya : tar.Z, tar.gz.

IV. HASILIMPLEMENTASI

Pada paper ini data yang digunakan file asli dengan format .mp, .wav, .avi, sedangkan file pesan (file spoof)berada dalam format .pdf, .doc, .docx, .txt. Penelitian ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0.

Berikut ini merupakan hasil implementasi Steganografi teknikEnd Of File (EOF).

Gambar 2: Menu Awal Aplikasi

Pada gambar di atas, penulis akan mencoba membuat file yang akan di stego. Pertama-tama langkah yang dilakukan adalah klik tombol menu dan pilih stego. Setelah itu, pilih menu stego untuk melakukan proses penyisipan gambar. Dalam hal ini, penulis mencoba menyisipkan sebuah pesan text ke dalam gambar multimedia.

Gambar 3 : Pesan Rahasia

Pada gambar 3, merupakan sebuah contoh pesan rahasia yang nantinya akan disembunyikan ke dalam sebuah citra gambar. Pesan rahasia tersebut disimpan dengan nama

(5)

Gambar 4 : Citra Multimedia tempat penyisipan pesan

Gambar diatas merupakan media tempat dimana pesan rahasia nanti akan disembunyikan. Media tersebut harus disimpan dalam 1 folder yang sama dengan file pesan supaya mempermudah dalam memberikan output gambar setelah disisipkan.

Gambar 5 : Proses Steganografi

Setelah pesan dan gambar sudah disiapkan, maka sekarang waktunya untuk memproses pesan yang disisipkan ke dalam gambar penguin. Gambar 5 menunjukkan cara steganografi berjalan. Pertama memasukkan file asli terlebih dahulu, dalam hal ini bertindak sebagai file pesan, kemudian memasukkan file spoof atau file induk tempat disembunyikannya file pesan. Setelah itu, inputkan kunci untuk lebih meningkatkan keamanan steganografinya.

Gambar 6 : Proses telah selesai dan berhasil

Setelah selesai semua file dimasukkan, maka langkah terakhir dalam proses steganografi gambar 6 yang menunjukkan bahwa proses telah selesai dilakukan dan menunjukkan lokasi file hasil dibuat.

(6)

Gambar 7 : Proses Pemisahan Gambar dan Pesan (Unstego)

Gambar 8 : Proses Unstego telah selesai

V. KESIMPULAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dalam penelitian ini, hasil file pesan.txt dapat terbaca oleh penerima dengan jelas tanpa ada noise sedikitpun. Selain itu, file tersebut juga aman dari gangguan karena tersembunyi di dalam file lain yang menyebabkan file tersebut samar dari pandangan mata oang lain.

VI. DAFTARPUSTAKA

[1] C.-H. Kuo, J.-J. Liu, K.-L. Lin, A.-C. Yang, and Huai- -on practice and

implementations on Internet- IEEE International

Conference on Mechatronics, 2005. ICM , 2005, pp. 635-640. [2] J.

pp. 1942-1948, 1995. [3]

Watermarking by using Particle Swarm Optimiza

Conference on Signal Processing and Communications, 2007, vol. 0, no. November, pp. 1383-1386.

[4]

rnational Conference on Multimedia and Expo, 2008, no. 1, pp. 269-272.

[5] W.-hung Lin, S.-jinn Horng, T.-wann Kao, P. Fan, S. Member, and

(7)

[6] V. -DCT-SVD based digital image Conference on Electrical, Electronics and Computer Science, 2012, pp. 1-4.

[7]

no. 4, pp. 825-829, Oct. 2009. [8]

of medical images using a bio-inspired

Gambar

Gambar 1: Skema Dasar Metode Steganografi
Gambar 2: Menu Awal Aplikasi
Gambar 4 : Citra Multimedia tempat penyisipan pesan
Gambar 7 : Proses Pemisahan Gambar dan Pesan (Unstego)

Referensi

Dokumen terkait

Tarif UKT Program Diploma dan Sarjana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b, mengikuti ketentuan Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sumardjono (2001) dalam Premonowati (2006) menyebutkan untuk mengatasi masalah penyediaan tanah perkotaan dapat ditempuh melalui berbagai kebijakan antara lain dengan

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memenuhi persyaratan SBU Bidang Arsitektur yang

Banten Tahun Anggaran 2012 yang telah memasuki tahap Evaluasi Dokumen Kualifikasi dan Pembuktian Kualifikasi untuk pekerjaan dimaksud, untuk itu kami Pokja ULP Pekerjaan

PENGUM UM AN PEM ENANG LELANG TAHAP-XXI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN. POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI

UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) KABUPATEN KLATEN POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI.

Berdasarkan Berita Acara Hasil Pelelangan oleh Pokja Pengadaan Barang II Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Klaten Nomor :.. Paket Pekerjaan (terlampir), Daftar

Mahasiswa tidak mampu menjelaskan proses komunikasid an mampu melakukan pemberian komunikasi berita buruk dengan pasien dan keluarga yang mendapat perawatan