• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. Menimbang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN. Menimbang"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

NOMOR : KEP-93A TAHUN 2001

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN

PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR : KEP-25

TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

Menimbang

a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 7 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, kebijakan pembinaan dan pemberdayaan SDM, dan pendayagunaan SDA merupakan kewenangan yang tidak diserahkan kepada daerah;

b. bahwa untuk menangani masalah tersebut, Bapedal sesuai dengan

kewenangan, tugas, dan fungsinya perlu mengatur

penyelenggaraan kewenangan tersebut agar berjalan secara efektif dan efisien;

c. sejalan dengan hal tersebut perlu dilakukan penyempurnaan organisasi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan

Mengingat

1. Undang-undang 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 166 Tahun 2000 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non-Departemen;

3. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 178 Tahun 2000 Tentang Susunan Organisasi dan Tugas Lembaga Pemerintah Non-Departemen sebagaimana telah diubah beberapa kali, dan terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 43 Tahun 2001.

(2)

4. Keputusan Kepala Bapedal Nomor : Kep-25 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan;

Memperhatikan

Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dalam surat Nomor :195.1/M.PAN/7/2001 tanggal 20 Juli 2001 Tentang

Penyempurnaan Nomenklatur Pusat Kajian Pengendalian Dampak

Lingkungan;

M E M U T U S K A N : Menetapkan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN

TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALABADAN

PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN NOMOR KEP-25 TAHUN 2001 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENGENDALIAN

DAMPAK LINGKUNGAN. Pasal 1

Mengubah beberapa ketentuan dalam Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : KEP - 25 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan sebagai berikut:

1. Ketentuan BAB II, Pasal 5 terdapat penambahan huruf I, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB I Bagian Pertama Susunan Organisasi

Pasal 5

Bapedal terdiri dari: a. Kepala;

b. Sekretariat Utama;

c. Deputi Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, Sumber Daya Manusia, dan Mitra Lingkungan;

d. Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; e. Deputi Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan; f. Deputi Bidang Penaatan Hukum Lingkungan;

(3)

g. Pusat Sarana Pengendalian Dampak Lingkungan; h. Inspektorat;

i. Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan.

2. Diantara BAB IX dan X disisipkan 1 (satu) BAB baru yaitu BAB IXA, yang terdiri dari 26 (dua puluh enam) Pasal yaitu Pasal 171a sampai dengan Pasal 171z sehingga seluruhnya berbunyi sebagai berikut:

BAB IXA

PUSAT PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN Pasal 171a

(1). Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan yang selanjutnya dalam

Keputusan adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan fungsi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan dan secara administratif dikoordinasikan oleh Sekretaris Utama;

(2). Pusat dipimpin oleh seorang Kepala. Pasal 171b

Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan penelitian, pengkajian, pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup bagi seluruh kalangan yang terlibat dengan pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 171c

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171b, Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan menyelenggarakan fungsi :

a. pelaksanaan penelitian dan pengembangan kualitas lingkungan dalam pengendalian dampak lingkungan;

b. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan lingkungan hidup

khususnya peningkatan kepedulian lingkungan dikalangan

masyarakat luas di wilayah kerjanya; c. pengkajian pengendalian pencemaran;

d. pelaksanaan pengkajian kebijakan teknis dan pemfasilitasian kegiatan pengendalian kerusakan lingkungan hidup di wilayah kerjanya;

e. pengkajian penaatan dan penegakan hukum serta penyelesaian sengketa lingkungan di wilayah kerjanya;

(4)

f. pelaksanaan pengkajian kebijakan teknis sistem informasi dan hubungan masyarakat dalam rangka pengendalian dampak lingkungan di wilayah kerjanya;

g. pemantauan, pembinaan, evaluasi dan pengawasan dalam rangka pengendalian dampak lingkungan di wilayah kerjanya.

h. Sebagai lembaga rujukan di bidang pengelolaan lingkungan hidup.

Pasal 171d

Susunan Organisasi Pusat terdiri dari : a. Kepala;

b. Bagian Tata Usaha;

c. Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, SDM dan Mitra Lingkungan;

d. Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan; e. Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan; f. Bidang Manajemen Lingkungan;

g. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 171e

Kepala mempunyai tugas:

a. memimpin Pusat sesuai dengan tugas dan fungsi yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

b. merumuskan hasil kajian di bidang pengendalian dampak lingkungan di wilayah kerjanya;

c. melaksanakan koordinasi dan kerja sama dengan pihak-pihak yang terkait (stakeholders) di bidang pengendalian dampak lingkungan di wilayah kerjanya;

d. melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh Kepala Bapedal sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 171f

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan data dan

informasi, urusan penyusunan program, kepegawaian dan keuangan,

administrasi umum dan hubungan masyarakat.

Pasal 171g

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171f, Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi:

(5)

a. penyiapan bahan rumusan di bidang pengelolaaan data,

penyusunan program, kepegawaian dan keuangan, dan

administrasi umum;

b. pengkoordinasian dan pelaksanaan urusan pengelolaan data dan informasi, serta penyusunan program dan laporan;

c. pengkoordinasian dan pelaksanaan urusan kepegawaian dan keuangan;

d. pengkoordinasian dan pelaksanaan urusan administrasi umum;

e. pemantauan, pengawasan dan evaluasi terhadap urusan

pengelolaan data dan informasi, program, kepegawaian dan

keuangan, serta administrasi umum.

Pasal 17h

Bagian Tata Usaha membawahkan:

a. Subbagian Kepegawaian dan Keuangan; b. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan; c. Subbagian Umum dan Humas.

Pasal 171i

(1). Subbagian Kepegawaian dan Keuangan mempunyai tugas melakukan tata

usaha kepegawaian, pengadaan, pengangkatan, mutasi, pemberhentian, pensiun, penyiapan bahan usulan dan pengelolaan administrasi keuangan.

(2). Subbagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

pengumpulan, pemasukan pengolahan, penyimpanan dan distribusi data dan informasi, serta melakukan penyusunan program dan laporan.

(3). Subbagian Umum dan Humas mempunyai tugas melakukan tata usaha

persuratan, arsip dan dokumentasi, perlengkapan, kerumahtanggaan, perjalanan dan hubungan masyarakat.

Pasal 171j

Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, SDM dan Mitra Lingkungan,

selanjutnya dalam keputusan ini disebut Bidang I, mempunyai tugas

melaksanakan perumusan di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia, serta mitra lingkungan.

Pasal 171k

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171j, Bidang I menyelenggarakan fungsi:

(6)

a. perumusan pengkajian di bidang kelembagaan, sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta mitra lingkungan dalam rangka pengendalian dampak lingkungan;

b. pelaksanaan peningkatan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta mitra lingkungan dalam rangka pengembangan program pengendalian dampak lingkungan; c. peningkatan peran mitra lingkungan dalam rangka peningkatan

kepedulian masyarakat dalam pengendalian dampak lingkungan; d. evaluasi pelaksanaan perumusan kajian peningkatan kapasitas

kelembagaan, sumber daya manusia dan mitra lingkungan dalam pengendalian dampak lingkungan.

Pasal 171l

Bidang I membawahkan:

a. Subbidang Tatalaksana;

b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan;

Pasal 171m

(1). Subbidang Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

rumusan pelaksanaan kajian program dan kegiatan serta koordinasi peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM dan mitra lingkungan di daerah dalam rangka pengendalian dampak lingkungan;

(2). Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan serta pelaporan hasil kajian di bidang peningkatan kapasitas kelembagaan, SDM dan

mitra lingkungan di daerah dalam rangka pengendalian dampak

lingkungan.

Pasal 171n

Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan, selanjutnya dalam keputusan

ini disebut Bidang II, mempunyai tugas melaksanakan pengendalian

pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, serta pengelolaan limbah dan bahan berbahaya dan beracun di wilayah kerjanya.

Pasal 171o

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171n, Bidang II menyelenggarakan fungsi :

a. perumusan pengkajian di bidang pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah dan bahan berbahaya dan beracun di wilayah kerjanya;

(7)

b. pengkoordinasian dan pemfasilitasian pelaksanaan pengendalian pencemaran air di wilayah kerjanya;

c. pengkoordinasian dan pemfasilitasian pelaksanaan pengendalian pencemaran udara di wilayah kerjanya;

d. pengkoordinasian dan pemfasilitasian pengelolaan limbah dan bahan berbahaya dan beracun di wilayah kerjanya.

Pasal 171p

Bidang II membawahkan:

a. Subbidang Tatalaksana;

b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 171q

(1). Subbidang Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

rumusan pelaksanaan kajian program dan kegiatan serta koordinasi di bidang pencemaran air, udara dan limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun;

(2). Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan serta pelaporan hasil kajian di bidang pencemaran air, udara dan limbah padat dan bahan berbahaya dan beracun.

Pasal 171r

Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan, selanjutnya dalam keputusan

ini disebut Bidang III, mempunyai tugas membantu Kepala dalam

melaksanakan perumusan kebijakan di bidang pengendalian kerusakan lingkungan.

Pasal 171s

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 171r, Bidang III menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan pengkajian di bidang pengendalian kerusakan dan pemulihan lingkungan hidup;

b. pengendalian, pemantauan, pengawasan dan evaluasi kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kerusakan lahan, hutan dan air, kerusakan keanekaragaman hayati dan perlindungan keselamatan hayati serta kerusakan dan pencemaran pesisir dan laut pulau kecil dan terumbu karang;

(8)

Pasal 171t

Bidang III membawahkan:

a. Subbidang Tatalaksana;

b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 171u

(1). Subbidang Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

rumusan pelaksanaan kajian program dan kegiatan serta koordinasi di bidang kerusakan lahan, hutan dan tata air, kerusakan keanekaragaman hayati dan perlindungan keselamatan hayati serta kerusakan dan pencemaran pesisir dan laut pulau kecil dan terumbu karang;

(2). Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan serta pelaporan hasil kajian di bidang kerusakan lahan, hutan dan air, kerusakan keanekaragaman hayati dan perlindungan keselamatan hayati serta kerusakan dan pencemaran pesisir dan laut pulau kecil dan terumbu karang;

Pasal 171v

Bidang Manajemen Lingkungan, selanjutnya dalam keputusan ini disebut

Bidang IV, mempunyai tugas melaksanakan penegakan hukum dan

penyelesaian sengketa lingkungan, sarana dan teknologi pengendalian dampak lingkungan, serta AMDAL dan perangkat manajemen lingkungan.

Pasal 171w

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 171v, Bidang IV menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan pengkajian teknis di bidang perangkat manajemen dan teknologi lingkungan;

b. pemantauan, evaluasi dan analisis terhadap pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan di wilayah kerjanya;

c. pemantuan, evaluasi dan analisis terhadap pelaksanaan

manajemen lingkungan sukarela di wilayah kerjanya;

d. pelaksanaan penegakan hukum dan penyelesian perkara

lingkungan hidup di wilayah kerjanya.

Pasal 171x

Bidang IV membawahkan:

(9)

b. Subbidang Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 171y

(1). Subbidang Tatalaksana mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

rumusan pelaksanaan kajian program dan kegiatan serta koordinasi pelaksanaan manajemen lingkungan;

(2). Subbidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan

pengawasan dan evaluasi program dan kegiatan serta pelaporan hasil kajian manajemen lingkungan;

Pasal 171z

(2) Sejak ditetapkannya Keputusan ini terdapat 3 (tiga) Pusat Pengendalian Dampak Lingkungan yang berlokasi di Pekanbaru, Denpasar, dan Makassar, sebagaimana terdapat dalam Lampiran II Keputusan

Pasal 2

Dengan diberlakukannya Keputusan ini, Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor : KEP - 39 Tahun 2000 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Regional dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 3

Keputusan Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta pada tanggal : 23 Juli 2001

Kepala Badan Pengendalian Dampak lingkungan,

Ttd

Dr. Sony Keraf

Salinan sesuai dengan aslinya

Sekretaris Utama Badan Pengendalian Dampak Lingkungan,

Dr.Ir.Sunyoto,Dipl.HE

(10)

Lampiran I:

Keputusan Kepala Bapedal

Nomor : KEP-93A Tahun 2001 Tanggal : 23 Juli 2001

PUSAT PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN KEPALA Bagian Tata Usaha Subbagian Perencanaan dan Pelaporan Subbagian Kepegawaian dan Keuangan Subbagian Umum dan Humas

Bidang Peningkatan Kapasitas Kelembagaan, SDM dan Mitra Lingkungan Bidang Manajemen Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan Bidang Pengendalian Kerusakan Lingkungan Subbidang Tatalaksana Subbidang Tatalaksana Subbidang Tatalaksana Subbidang Tatalaksana Subbidang

Evaluasi dan Pelaporan

Subbidang

Evaluasi dan Pelaporan Subbidang Evaluasi dan PelaporanSubbidang

Evaluasi dan Pelaporan

Jabatan Fungsional

(11)

Lampiran II:

Keputusan Kepala Bapedal Nomor : KEP-93A Tahun 2001 Tangga : 23 Juli 2001

No. Nama Unit Lokasi Wilayah Kerja

1. Pusat Pengendalian

Dampak Lingkungan I

Pekanbaru Propinsi Daerah Istimewa Aceh,

Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung dan Bangka Belitung.

2. Pusat Pengendalian

Dampak Lingkungan II

Denpasar Propinsi Bali, Nusa Tenggara Barat,

dan Nusa Tenggara Timur.

3. Pusat Pengendalian

Dampak Lingkungan III

Makassar Propinsi Sulawesi Selatan, Sulawesi

Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Irian Jaya, dan Gorontalo.

Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, ttd Dr. A. Sonny Keraf

Disalin sesuai dengan aslinya Sekretaris Utama Bapedal,

Referensi

Dokumen terkait

Proses self purification parairan merupakan kemampuan alam untuk membersihkan zat- zat pencemar melaluli proses kimia, fisika, dan biologi, dan hal ini sangat berhubungan erat

Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memberikan bimbingan serta dukungan kepada penulis selama masa perkuliahan.. Terima kasih

Pelabelan harmonis pada kombinasi gabungan graf caterpillar dan firecracker teratur yang digunakan dalam bab ini adalah pemetaan injektif dari V ke ℤ |E| sedemikian

Kondom perempuan mempunyai berbagai keuntungan jika dibandingkan dengan pemakaian kondom laki-laki, juga merupakan salah satu bentuk pemberdayaan perempuan dalam kesehatan

Pada item keempat (mahasiswa mendapatkan bimbingan dari dosen PA tentang proses adaptasi dalam mengikuti perkuliahan di perguruan tinggi), hasil yang ditunjukkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur temper terhadap struktur mikro, kekuatan tarik dan ketahanan korosi paduan Fe-2,2Al-0,6C dalam larutan 0,5%

Kadang secara klinis susah ditentukan dalam keadaan tertentu dan hasil periksaan jumlah limfosit-T CD4 + mutlak dan persentase masih tinggi, sehingga pemeriksaan TGF- β 1

Daerah nasal konjungtiva juga relatif mendapat sinar ultraviolet yang lebih banyak dibandingkan dengan bagian konjungtiva yang lain, karena disamping kontak langsung,bagian