• Tidak ada hasil yang ditemukan

ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JATIM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JATIM."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN

AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN

MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN ”VETERAN” JATIM

SKRIPSI

Oleh :

HALIMATUS SADIYAH

0534010122

JURUSAN SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

I   

HALIMATUS SADIYAH

ROLE BASED ACCESS CONTROL SISTEM PENILAIAN AKADEMIK ONLINE BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK CODEIGNITER PADA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UPN “VETERAN” JATIM

DOSEN PEMBIMBING I : BASUKI RAHMAT SSI,MT

DOSEN PEMBIMBING II: ABDULLAH FADIL S.KOM

ABSTRAK

Salah satu halangan dalam perkembangan intranet perusahaan bagaimana manajemen yang efektif dari otorisasi data. Salah satu teknik yang digunakan adalah Role-Based Access Control (RBAC). RBAC dapat menggambarkan struktur suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi yang di kelompokkan ke dalam role dan user dimasukkan pada salah satu atau lebih dari role. Agar informasi yang berada pada aplikasi hanya dapat di akses oleh orang yang mempunyai hak berdasarkan pembagian rule.

Dengan fasilitas yang diberikan untuk semua user, baik Admin ataupun user biasa, di harapkan sistem ini digunakan berdasarkan kebutuhan masing masing tiap user. Dengan pengembangan sistem pembagian hak akses ini di harapkan dapat mempermudah pengisian nilai pada mata kuliah, mengetahui perkembangan mutu pendiikan mahasiswa dengan memantau nilai pada mahasiswa, dapat insert nilai pada data mahasiswa yang mengikuti kuliah, serta dapat melihat history sebuah nilai sebelum sebuah nilai menjadi nilai huruf. Dengan menggunakan aplikasi berbasis web yang di dukung dengan framework, akan memudahkan developer untuk mengembangkan aplikasi ini. Karena dengan menggunakan framework, sistem pengaturan data lebih terstruktur, sehingga menjadi lebih mudah untuk di analisa dan di kembangkan.

(3)

II

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillahhi robbil ‘alamin puja dan puji syukur ke Hadirat

Allah Yang Maha Esa atas selesainya laporan Tugas Akhir ini. Karena atas berkat

rahmat serta hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan laporan Tugas Akhir ini

yang telah menyita banyak waktu, tenaga, namun penyusun tetap diberi kesehatan

dan semangat kerja yang tinggi. Amin.

Pada laporan Tugas Akhir ini, penyusun akan membahas tentang “ Role

Based Access Control sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri UPN

“Veteran” Jatim.

Melalui Tugas Akhir ini penyusun merasa mendapatkan kesempatan besar

untuk memperdalam ilmu pengetahuan yang diperoleh selama di bangku

perkuliahan. Namun, penyusun menyadari bahwa Skripsi ini masih jauh dari

sempurna dan banyak sekali terjadi kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu

penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca untuk

pengembangan aplikasi lebih lanjut.

Akhirnya penyusun berharap dari laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat

bagi kita semua. Amien.

Surabaya, Juni 2010

(4)

III

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, penyusun banyak mendapat

bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penyusun

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT karena atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat

melaksanakan dan menyelesaikan Tugas Akhir sehingga berjalan dengan baik.

2. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a restu dalam mengerjakan Tugas

Akhir ini sehingga berjalan dengan baik.

3. Bapak Basuki Rahmat SSi,MT dan bapak Abdullah Fadil, S.Kom selaku

pembimbing Tugas akhir dan membantu proses penyelesaian tugas akhir.

4. Bapak Achmad Junaidi, S.Kom sebagai penguji proposal, tugas akhir dan

banyak memberikan masukan, kritik dan saran kepada penyusun.

5. Yang tersayang Baihaquey Gabreil, SE yang selalu memberikan dukungan dan

selalu ada dalam situasa dan kondisi apapun.

6. Teman teman ku (Steindia, Sisca, May, Joko) yang selalu memberikan

dukungan moril.

7. Kakak senior ku ( Mas Wahyu, Aji, Mas Faisal ) yang selalu ada dan

menemaniku saat mengerjakan program.

Surabaya, Juni 2010

(5)

Halaman

1.6. Metodologi Penelitian ... ...4

1.7. Sistematika Penulisan ... ...6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 8

2.1 Sekilas Tentang Sistem Akademik Online... ...8

2.1.1.Manfaat Sistim Penilaian Akademik Mahasiswa... ... ... 8

2.2. Pengertian .Role Based Access Control ... ... 9

2.2.1. Rule... .. 9

2.2.1.1 Perspektif Rule... ...10

2.2.2 Hierarki dari Rule ... ...12

2.2.3 Integritas ... ...12

(6)

2.3. RBAC pada web server intranet organisasi ... ... 13

2.4. Administrasi... ... ...15

2.5. RBAC/Web database ... ... ... 15

2.6. Skenario dari sisi user... ... ... 16

2.7. Aplikasi tools yang di gunakan... ... 17

2.7.1. PHP... ... .. 17

2.7.2. My SQL... ...18

2.7.3 Framework Codeigniter... ...19

2.7.3.1 Struktur Direktori Codeigniter PHP framework... ...21

2.7.3.2 Cara Kerja Codeigniter... ...22

2.8 Kelebihan dan Kekurangan pada RBAC sistem penilaian Akademik Online... ...23

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM... ... 24

3.1. Pengumpulan Data ... ... 24

3.2. Analisa Data ... ... 24

3.3 Analisa Sistem... ....25

3.4. Perancanagn Basis Data... ... 25

3.4.1. Data Flow Diagram (DFD)... ... .. 25

3.4.2. Conceptual Data Model (CDM)... ....28

3.4.3. Phsical Data Model (PDM)... ....29

3.4.4. Perbedaan CDM dan PDM... ....31

3.4.5 Jenis-jenis objek dalam CDM... ....31

3.4.6 Jenis-jenis objek dalam PDM ... ...32

3.5. Business Rule yang ada dalam CDM dan PDM ... ... 32

3.6. Implementasi Data... ....32

(7)

3.7. User Interface... ....37

3.7.1. Desain interface aplikasi untuk user Admin... ....37

3.7.2. Desain interface aplikasi untuk user... ....41

3.7.3. Desain interface aplikasi untuk dosen... ....41

3.7.4. Desain interface aplikasi untuk mahasiswa... ....42

BAB IV IMPLEMENTASI ... ... 43

4.1. Kebutuhan Sistem... ....43

4.1.1. Perangkat Sistem... ....43

4.2. Implementasi ... ... 44

4.2.1. Install Codeigniter... ....44

4.2.2. Setting konfigurasi Codeigniter... ....45

4.3. Menjalankan Codeigniter... ... 47

4.3.1. Membuat data base... ....47

4.3.2. Pemanggilan Data Pada Konsep MVC ( Model, View, Controller )... ....48

4.4. Desain Interface ... ... 50

4.4.1. Desain Interface Menu Utama Sistem Pada Admin... ....51

4.4.2. Desain Interface Menu Utama Sistem Pada user... ....54

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI ... ... 57

(8)

BAB VI PENUTUP ... ... 69

6.1. Kesimpulan ... ... 69

6.2. Saran ... ... 70

DAFTAR PUSTAKA ... ... xi

(9)

1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu halangan dalam perkembangan intranet adalah bagaimana

manajemen yang efektif dari otorisasi data. Pada masa sekarang administrator web

server mengatur user pengakses dokumen publik hanya berdasarkan dengan Access.

Proses administrasi dari access control masih merupakan hal yang sangat kritis dan

merupakan aspek keamanan yang penting. Salah satu teknik yang di gunakan adalah

Role-Based Access Control (RBAC). RBAC dapat menggambarkan struktur suatu

organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi yang di

kelompokkan kedalam rule dan user di masukkan pada salah satu atau lebih dari

rule. Walaupun bukan konsep yang baru akan tetapi RBAC terus mendapat

pengakuan dari dunia komersial untuk di gunakan. RBAC menyederhanakan

definisi, auditing dan administrasi dari keamanan hak akses.

Intranet dapat memberikan kemudahan dan fungsi yang besar bagi suatu

organisasi, industri dana pemerintah. Masalah security pada intranet akan menjadi

perhatian, karena adanya data data sensitif yang tersedia pada server. Untuk itu di

perlukan suatu manajemen user yang dapat mengatur policy terhadap akses data dana

URL pada server intranet. Kebutuhan sistem manajemen user yang diperlukan adalah

sistem manajemen user yang mudah dan biaya yang tidak telalu mahal serta realible.

RBAC adalah sebuah metode yang cocok di gunakan pada server intranet

(10)

2

2

RBAC menjembatani antara policy perusahaan, proses bisnis dan mekanisme access

control web server.

Pada dasarnya RBAC memberikan user keanggotaan pada rule berdasarkan

dari kompetensi dan tanggung jawab masing-masing user. Pada RBAC user tidak

dapat melakukan operasi atas inisiatif sendiri melainkan hanya berdasakan rule

dimana ia terdaftar. RBAC dapat di implementasikan pada web server yang telah ada

tanpa perlu ada modifikasi pada source code nya sehingga lebih portable.

Untuk mengatur bagaimana membangun aplikasi yang bersifat menyeluruh,

maka di perlukan adalanya framework. Framework adalah sekumpulan fungsi, class,

dan aturan-aturan. Berbeda dengan library yang sifatnya untuk tujuan tertentu saja,

Framework memungkinkan developer membangun aplikasi dengan lebih cepat .

Karena segala fungsi-fungsi yang umum yang biasanya di gunakan dalam

membangun sebuah aplikasi ataupun website, Menurut User Guide Codeigniter,

Codeigniter memiliki beberapa kelebihan di bandingkan framework PHP yang lain

1.2 Rumusan Masalah

Dari judul yang di ambil maka dapat di rumuskan

permasalahan-permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana Mengatur Hak akses pada aplikasi penilaian sistem akademik untuk

membatasi siapa saja yang dapat menggunakan aplikasi ini berdasarkan rule atau

level user.

2. Bagaimana cara melindungi keamanan aplikasi dengan menggunakan proteksi

Role-Based ( tipe aturan untuk tiap hak akses yang disediakan ). Hak akses user

(11)

3

3

otorisasi ) atau dengan menentukan kumpulan role privilege secara tidak

langsung.

1.3 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Membagi user bedasarkan rule yang di tentukan, untuk membedakan hak

akses pada aplikasi Sistem Penilaian akademik.

2. Meneliti pengguna Sistem Penilaian Akademik di Fakultas Teknologi Industri

UPN “Veteran” Jawa Timur.

3. Admin input data user yang memperoleh hak akses dan mengatur user

bedasarkan rule.

4. Ada sebelas rule yang terdapat dalam aplikasi, yang mempunyai tugas sesuai

dengan rule yang telah di tentukan.

5. Aplikasi hanya membagi mata kuliah, sistem penilaian, data dosen dan

pembagian dosen dengan mata kuliah pada Fakultas Teknologi Industri.

1.4 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah:

1. Membagi hak akses pada user,dengan membatasi akses pada aplikasi,agar

informasi keamanan yang terkandung di dalam aplikasi ini, tidak tersebar luas.

2. Mempermudahkan dalam pembagian informasi dengan membuat suatu fungsi

yang di kelompokkan kedalam rule dan user di masukkan pada salah satu atau

(12)

4

4

1.5 Manfaat

Adapun manfaat yang dapat di ambil dari pembuatan aplikasi ini adalah:

a. Fleksibilitas dan manajemen yang relatif mudah. Fleksibilitas memungkinkan

administrator dapat membuat privilege yang seminimal mungkin untuk setiap

user.

b. Menghindari konflik dari tugas antar user, pemisahan tugas secara dinamis

maupun statis. Administrator mendaftarkan seorang user kedalam sebuah rule

berdasarkan dari tanggung jawab dan tugasnya.

c. Pada organisasi yang besar, RBAC dapat membuat tugas administratif menjadi

tersebar(decentralised). Hal ini tentu merupakan gambaran dari struktrur dari

sebuah organisasi.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi yang di gunakan untuk pembuatan aplikasi RBAC pada Sistem

Penilaian Akademik Online , ini meliputi:

1. Studi Literatur

Studi Literatur yang dilakukan meliputi beberapa hal antara lain :

a. Mempelajari tentang pembagian hak akses bedasarkan rule yang di tentukan,

dengan melakukan survey tentang rule yang di bagi dalam hak akses sistem

penilaian akademik pada Fakultas Teknologi Industri.

b. Mempelajari penyimpanan data di server dengan menggunakan PHP, MySQL

(13)

5

5

c. Mempelajari konsep MVC (Model,View,Controller) pada framework

CodeIgniter

d. Mempelajari sistem penilaian mata kuliah, pembagian dosen dengan mata

kuliah dan hak akses masing masing user.

2. Analisis Sistem

Melakukan analisa terhadap permasalahan yang ada mengenai bagaimana

perancangan dan pembuatan aplikasi Role Based Akses Control pada Sistem

Penilaian Akademik Online.

3. Desain Sistem

Pada tahap ini di lakukan perancangan Role Based Akses Control pada Sistem

Penilaian Akademik Online.

4.Implementasi

Pada tahap ini di lakukan pembuatan Aplikasi Role Based Akses Control pada

Sistem Penilaian Akademik Online.

5. Uji Coba

Pada tahap ini di lakukan uji coba program Role Based Akses Control pada

Sistem Penilaian Akademik Online, mengamati dan memperbaiki kesalahan yang

ada agar program dapat berjalan dengan baik.

6. Dokumentasi

Pada tahap ini di lakukan pembuatan laporan mulai dari pendahuluan, tinjauan

pustaka, analisa dan perancangan sistem, hasil dan pembahasan serta penarikan

(14)

6

6

1.7 Sistematika Penulisan.

Pada penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari beberapa bab yang disusun

dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisikan Latar Belakang, Rumusan Masalah, Batasan

Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Perancangan Sistem, Metode

Penulisan, Sistematika Penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tentang teori-teori untuk menyelesaikan

pembangunan aplikasi Role Base Access Control. Teori yang terkait

diantaranya adalah : konsep MVC ( model, view, controller)

Dreamweafer, My SQL, PHP, pemograman berbasis web dengan

framework Codeigiter.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang metode alur pembuatan aplikasi Sistem

Penilaian akademik online pada Fakultas Teknologi Industri, meliputi

pembuatan database, Power Designer 6.0 meliputi pembuatan Data

Flow Diagram (DFD), Power Designer 11 meliputi Conceptual Data

(15)

7

7

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini menjelaskan konsep MVC pada framework Codeigniter, di

mulai dengan setting database, menu controller, letak directory untuk

pengaksesan file.php yang menggunakan Codeigniter. Dalam bab ini

juga menjelaskan tantang desain program yang di bagi bedasarkan

masing masing rule yang telah di buat.

BAB V UJI COBA DAN EVALUASI

Pada bab ini menjelaskan tentang pelaksanaan uji coba dari program

yang dibuat. Uji coba program dapat di lakukan pada akhir

tahap-tahap analisa sistem, desain sistem dan tahap-tahap penerapan sistem atau

implementasi sistem. Sasaran dari ujicoba program adalah untuk

menemukan kesalahan-kesalahan dari program yang mungkin terjadi

sehingga dapat segera di perbaiki.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisi kesimpulan dari pembuatan aplikasi sistem Penilaian

(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sekilas Tentang Sistem Akademik Online

Adanya peran Pendidikan bagi upaya pengembangan sumber daya

manusia, maka isi dan proses pendidikan perlu dimutakhirkan sesuai dengan

kemajuan ilmu dan kebutuhan masyarakat. Implikasinya, jika pada saat ini

masyarakat Indonesia dan dunia menghendaki tersedianya sumber daya

manusia yang memiliki seperangkat kompetensi yang berstandar nasional dan

internasional maka isi dan proses pendidikan perlu diarahkan pada pencapaian

kompetensi tersebut. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi

berlangsung dengan sangat cepat, sehingga penguasaan penggunaan perangkat

teknologi informasi menjadi sebuah kompetensi yang disyaratkan bagi lulusan

satuan pendidikan. Pentingnya sebuah saran dan prasarana dalam pelaksanaan

pendidikan, tanpa sarana dan prasarana yang tepat dan memadai akan sulit

meskipun bukan tidak mungkin untuk mencapai kualitas pendidikan yang

diharapkan. Dari hal tersebut maka dibuatlah sebuah sistem informasi penilaian

akademik, agar proses penilaian akademik mahasiswa menjadi efisien dan

dinamis.

2.1.1 Manfaat Sistim Penilaian Akademik Mahasiswa

a. Memudah proses pengelolaan data akademik dan non akademik.

b. Memberikan laporan perkembangan mahasiswa dalam proses belajar

(17)

c. Memberikan laporan perkembangan dosen dalam kegiatan belajar

mengajar.

d. Membantu mahasiswa melihat perkembangan dalam kegiatan akademik

dan non akademik

2.2 Pengertian .Role Based Access Control

RBAC adalah bentuk dari Mandatory Access Control, akan tetapi RBAC

tidak berdasarkan pada multilevel security, hak akses kontrol berdasakan dari

rule dari setiap individu yang merupakan bagian dari sebuah organisasi. Policy

dari setiap organisasi menentukan keanggotaan rule dan alokasi dari hak setiap

role. Tidak seperti DAC, pada RBAC user tidak dapat mendelegasikan hak

akses pada user lainnya.

RBAC web server yang menggunakan proses administrasi dari access

control dan merupakan aspek keamanan yang penting yang menggambarkan

struktur suatu organisasi. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat suatu fungsi

yang dikelompokkan kedalam role dan user dimasukkan pada salah satu atau

lebih dari role.

2.2.1 Rule

Pada dasarnya RBAC adalah hak dan ijin diberikan pada role bukan pada

user. User memerlukan hak dan ijin secara virtual dengan jalan memasukkan

user tersebut menjadi anggota dari rule yang bersangkutan. Pada infrastruktur

UNIX, root mempunyai hak akses ‘all or nothing’ dengan kata lain setiap root

dapat melakukan pada saja pada sistem. Tanpa pengalaman yang cukup pada

(18)

RBAC maka profile dari sebuah rule ditentukan untuk setiap user. Dengan kata

lain maka tugas dari administrator sistem tidak pada melakukan perubahan

tanpa adanya rule dari RBAC.

Rule berorientasi pada group, sekumpulan transaksi dibuat. Transakasi

disini dapat merupakan obyek yang berupa program yang berhubungan dengan

data. Seorang admintrator dapat menambah dan menghapus user ke dalam

sebuah role atau bahkan menolak user pada suatu role. Dengan

mengelompokkan user kedalam role maka ada memudahkan pada proses

otorisasi dan kemampuan audit. Hal ini bertolak belakangan dengan access list

model pada umumnya yang dilakukan dengan jalan mencari seluruh otorisasi

yang ada kemudian mengalokasi hak dan ijin untuk user tersebut.

Rule dilengkapi dengan fungsionalitas yang memadai untuk menentukan

hak akses setiap pengguna sistem sesuai dengan tugas dan tanggung jawab

masing-masing. Named Protection Domains (NPD) merupakan spesifikasi

role yang mencakup tanggung jawab, hak akses dan relasi keduanya yang

disebut dengan functional role.

Komponen penting lain pada pendefinisian role adalah aspek struktural

yang mencakup relasi antar role pada sistem. Selanjutnya role mengacu pada

functional role, sedangkan aspek struktural di representasikan dalam model

role graph. Role merupakan bentuk dari privilege, sedangkan privilege

merupakan bentuk mode akses dan dapat ditampilkan sebagai unit administrasi

(19)

2.2.1.1 Perspektif Rule

Rule dapat dilihat dari beberapa sudut padang:

1. Pengelompokkan berdasarkan organisasi. Cara pandangan klasik ini di

hasilkan dengan membuat beberapa rule agar didapat rule secara

keseluruhan.

2. Pengelompokkan berdasarkan hubungan relatif. Rule seorang user

ditentukan berdasarkan obyek yang berhubungan dengan user tersebut.

Misalnya rule seorang manajer dapat diberikan berdasarkan apa saja yang

dikerjakan oleh manajer tersebut misalnya, proyek, teknologi atau staff.

3. Pengelompokkan berdasarkan kemudahan. Hal ini merupakan cara

pandang klasik di mana otorisasi dapat diubah secara fleksibel.

4. Pengelompokkan berdasarkan dari seleksi. Pengelompokkan ini dilakukan

dengan sesuai dengan kapabilitas atau sesuai dengan proses alur kerja.

Berikut ini adalah rule default dari Sistem Penilaian Akademik Online

Fakultas Teknologi Industri UPN “Veteran” Jatim.

Tabel 2.1 Rule Sistem Penilaian Akademik

(20)

5 Sekretaris Jurusan √ √ √ X

6 Dosen √ √ √ X

7 Mahasiswa X √ X X

Keterangan :

1. Dekan, pada sistem penilaian akademik hanya dapat mengakses aplikasi

sebagai pembaca, tidak dapat melakukan proses insert dan edit data, tetapi

dekan dapat membaca keterangan nilai dari semua jurusan yang berada

pada Fakultas Teknologi Industri

2. Wakil dekan dan dikjar, pada sistem penilaian akademik dapat mengakses

aplikasi penuh,yakni sebagai pembaca,dapat melakukan insert dan edit

data nilai mahasiswa dari semua jurusan yang berada pada Fakultas

Teknologi Industri.

3. Ketua Jurusan dan sekretaris jurusan, pada sistem penilaian akademik

dapat mengakses aplikasi penuh,yakni sebagai pembaca,dapat melakukan

insert dan edit data nilai mahasiswa dari masing masing jurusan, tetapi

tidak dapat melakukan insert,membaca dan mengedit data pada jurusan

lain.

4. Dosen, pada sistem penilaian akademik dapat melakukan insert, edit data

nilai mahasiswa bedasarkan mata kuliah yang di ajarkan.

5. Mahasiswa, pada sistem penilaian akademik hanya dapat membaca mata

(21)

2.2.2 Hierarki dari Rule

Sebuah hierarki dari rule mendefinisikan atribut yang unik dan secara

implisit dapat berisi rule lainnya. Dengan RBAC sebuah rule yang berisi

privilege dan permission yang umum dari digunakan oleh rule lainnya. Hal ini

menjadikan RBAC efisien karena menghindari pendefinisian ber ulang

2.2.3 Integritas

Hanya rule dan proses yang sah saja yang dapat memodifikasi data.

Kesulitan yang dihadapi pada masalah ini di tentukan oleh kompleksitas dan

transaksi yang berhubungan. Sebagai contoh adalah teller pada sebuah bank

yang meng eksekusi transaksi deposit memerlukan akses tulis dan baca pada

field tertentu pada log transaksi. Sementara itu seorang supervisor akunting

memerlukan rule yang sama untuk mengkoreksi transaksi tersebut jika ada

kesalahan. Perbedaannya adalah pada proses yang telah di ekskusi dan nilai

yang dituliskan pada log transaksi.

2.2.4 Privilege Minimal

Untuk tujuan integritas dapat dilakukan dengan jalan meminimalkan

sebuah privelege. Privilege diberikan kepada user berdasarkan hal apa saja

yang ia perlukan untuk menjalakan tugasnya. Dengan mengimplementasikan

RBAC maka meminimalkan privilege dapat dilakukan dengan mudah.

2.3 RBAC pada web server intranet organisasi

(22)

mahal untuk digunakan pada intranet perusahaan. Selain media web dapat

digunakan pada banyak platform dengan menggunakan web browser juga

penggunaannya mudah. Web sangat cocok sebagai penyimpan form, direktori,

material training. Dengan tersimpannya resource ini pada satu komputer saja

(web server) maka manajemennya tentu akan lebih mudah.

Walaupun demikian kemudahan yang diberikan oleh oleh web server

ada beberapa kelemahan, antara lain ancaman terhadap data data yang

disimpan pada web server.

Pengimplementasian RBAC pada web server intranet perusahaan

sangat potensial untuk memudahkan dan mengurangi kompleksitas dari

manajemen otorisasi. RBAC akan menghasilkan administrasi yang jauh lebih

mudah. RBAC mengatur database untuk dapat digunakan oleh administrator

dalam bentuk relasional. Dari pandangan administrator RBAC sebagai tool

untuk mengatur access control. RBAC pada web server tidak memerlukan

browser khusus pada sisi klien. RBAC juga dapat diimplementasikan pada

berbagai platform seperti UNIX (Netscape, Apache, NCSA, CERN) Windows

(Internet Information Server, Website, Purveyor).

Komponen yang terdapat pada web server yang menggunakan RBAC

adalah sebagai berikut.:

· Database, file yang menspesifikasikan antar user dan role, hierarki role,

role yang sedang aktif, dan relasi antara rule dan privilege.

(23)

hierarki role, constraint pada hubungan user dan role. File ini dibuat oleh

admin tool.

· API Library, Spesifikasi yang digunakan oleh web server dan CGI untuk

mengakses database.

· CGI, implemetasi RBAC pada CGI adalah dengan menggunakan

RBAC/Web API.

· Session Manager, berguna untuk manajemen user yang sedang aktif.

· Admin tool, berguna sebagai tool untuk membuat user, role, operasi,

menentukan constraint, dan memelihara database, administrator dapat

mengakses tool ini dengan bantuan web browser.

Beberapa web server di lingkungan UNIX seperti Netscape dan

Apache membagi operasinya dalam beberapa langkah, dan pada setiap

langkah akan mengubah dari setiap konfigurasi parameter. Hal ini

memungkinkan pengubahan operasi dari web server tanpa mengubah source

code server.

RBAC dapat digunakan secara bersamaan dengan sistem auntentikasi yang

sudah ada, misalnya username dan password, Secure Socket Layer (SSL) HTTP

(HTTPS) dan Private Communication Technology(PCT).

2.4 Administrasi

RBAC dapat diperlakukan sebagai metode access control discreatory atau

non-discreatory. Perbedaannya terletak dari administrasi role yang diperlukan.

(24)

berupa pemetaan User-to-role dan Role-to-permission. Hanya user yang

mempunyai role sama seperti administrator yang dapat melakukan ini. Pada

RBAC keanggotaan dari role ditentukan oleh kompetensi dan tanggung

jawabnya.

Proses Adminstrasi pada RBAC/Web menghasilkan konsistensi pada

seluruh system database. Hal ini dipandang penting karena otorisasi dari data

didistribusikan pada server-server yang terpisah. RBAC/Web database

mempunyai elemen data yang menggunakan Access Control List (ACL) yang

termasuk dinstall jika menggunakan RBAC/Web database. ACL berisi suatu

daftar role yang telah di definisikan Daftar ini berisi metode apa saja yang bisa

diakses berdasarkan dari URL yang digunakan. ACL merupak kumpulan koleksi

dari role privilege yang berhubungan dengan RBAC/We database

2.5 RBAC/Web database

Pada RBAC/Web database user diwakili oleh identifier yang unik dan role

adalah kumpulan dari fungsi serta privilege mewakili metode tertentu yang

mengakses obyek tertentu.

Overlapping role dapat saja terjadi dalam hal tanggung jawab dan

privilege. Untuk menambah efisiensi dan mendukung struktur alami dari sebuah

organisasi maka RBAC/Web memasukkan konsep role hierarcy. Hierarki role

adalah sebuah role yang mempunyai atribut yang unik yang berisi role lainnya.

Sebuah role secara implisit dapat berisi kumpulan dari privilege yang

(25)

Role Hierachy adalah struktur ideal yang sesuai dengan prinsip least

privilege (hanya privilege yang diperlukan saja yang diberikan) yang berlaku

baik pada administrator maupun pada users. Untuk mendapatkan least privilege

maka diperlukan identifikasi mengenai fungsi kerja dari user. Privilege yang

diberikan tidak lebih dari itu. Pada implentasi non-RBAC sulit melakukan ini,

karena proses amdinistrasinya dilakukan pada setiap user dan pada setiap obyek.

2.6 Skenario dari sisi user

Sebelum seorang user dapat mengakses URL atau mengakses pada pada

RBAC/Web maka proses proses otorisasi perlu dilakukan. Proses ini dilakukan

dengan memilih/meng-assign user pada ARS (Active Role Set) yang ada. ARS

menentukan operasi apa saja yang dapat dilakukan berdasarkan ARS. User dapat

dimasukkan ke dalam dua buah rule yang berbeda. ARS akan tetap berlaku

sampai end user meng-assign ARS yang lainnya. Misalnya seorang Ketua

Jurusan tetapi termasuk dalam rule dosen, maka ketua jurusan dapat mengakses

rule pada dosen, ini di karenakan seorang user memiliki dua jabatan yakni

(26)

Gambar 2.2 RBAC/Web

2.7 Aplikasi tools yang di gunakan

Pada pembuatan aplikasi sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi

Industri, ada beberapa tools yang di gunakan, diantara sebagai berikut:

2.7.1 PHP

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML

untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting

adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan

di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan

kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai

pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membangun

sebuah situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih

dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server

lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna

internet tadi. Dengan demikian pengguna internet tidak dapat melihat kode

(27)

lebih terjamin.

Tetapi tidak seperti ASP yang juga cukup dikenal sebagai server-side

scripting, PHP merupakan software yang Open Source (gratis) dan mampu lintas

platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan webs erver apapun.

PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat

dibangun sebagai modul pada web server Apache dan sebagai binary yang dapat

berjalan sebagai CGI.

PHP dapat mengirim HTTP header, dapat mengest cookies, mengatur

authentication dan redirect user. PHP menawarkan koneksitas yang baik dengan

beberapa basis data, antara lain Oracle, Sybase, mSQL, MySQL, Solid,

PostgreSQL, Adabas, FilePro, Velocis, dBase, Unix dbm dan tak terkecuali

semua database berinterface ODBC.

Hampir semua aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun

kekuatan utama adalah konektivitas basis data dengan web. Dengan kemampuan

ini kita dapat mempunyai suatu sistem absis data yang dapat diakses dari web.

2.7.2 My SQL

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Srtucturd

Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server melibatkan sevis

daemon MySQL disisi server dan berbagai macam program serta library yang

(28)

Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TeX, mengaku mampu

menyimpan data lebih dari 40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris,

totalnya kurang lebih 100 Gigabyte data.

SQL adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses database

server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi

dan digunakan sebagai standar industri. Dengan menggunakan SQL, proses akses

database menjadi lebih user-friendly dibandingkan dengan menggunakan dBASE

atau Clipper yang masih menggunakan perintah-perintah pemrograman.

Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informsi tersimpan dalam

table-tabel yag secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri atas

baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada table sering

disebut sebagai instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai

attribute atau field. Keseluruhan table dihimpun dalam satu kesatuan yang disebut

database.

2.7.3 Framework Codeigniter

CodeIgniter merupakan salah satu open source framework yang digunakan

oleh script pemprograman web PHP ( PHP Hypertext Preprocessor) dalam

mengembangkan aplikasi web dinamis yang memenuhi standart MVC yakni:

· MODEL mempresentasikan struktur data dari website yang bisa berupa database maupun data lain misalnya dalam bentuk file, teks atau file xml.

(29)

update dan menghapus data website

· VIEW merupakan informasi yang ditampilkan kepada pengunjung dari website.

Pada view , akan memberikan variabel variabel yang berisi data yang siap

ditampilkan. Dengan kata lain pada view adalah halaman website yang dibuat

menggunakan dengan html bantuan java atau javascript, ajax dan lain2x yang

bersifat mengatur style dan struktur dokumen.

· CONTROLER controller merupakan penghubung antara model dan view. Didalam controller inilah terdapat class dan fungsi – fungsi yang memproses

permintaan dari view kedalam struktur data didalam model.

Selain framework CodeIgniter, masih banyak framework lain yang juga

menggunakan PHP,misalnya CakePHP, Symphoni Project, Zend, Seagull, Prado,

dan lain sebagainya.

Penggunakan framework dalam menghasilkan suatu website akan terasa

lebih efesien bagi programmer daripada jika programmer tersebut membuat

website dengan alur coding standar. Keuntungan – keuntungan yang diperoleh

programmer web dari penggunaan CodeIgniter antara lain :

a. Kompatibel dengan akses hosting yang standar dan dapat berjalan dengan

variasi versi PHP apapun dengan konfigurasi yang bagaimanapun

b. Open source framework yang ringan dan powerfull

(30)

d. Kinerja progam yang baik

e. Proses setup yang cepat

f. Logika proses akan lebih dimengerti oleh programmer web

g. Tidak meminta konfigurasi apapun.

h. Fokus untuk menghasilkan solusi yang mudah

i. Tidak meminta untuk akses menggunakan CLI (seperti: command line,

console, atau terminal).

j. Fleksibel terhadap peraturan coding

k. Dokumentasi yang lengkap

l. Tidak meminta dependency apapun, seperti PEAR

Metode yang digunakan oleh framework CodeIgniter disebut Model –

View – Controller atau yang disingkat dengan sebutan MVC. MVC memisahkan

antara logika pemprograman dengan presentasi. Hal ini dapat terlihat dari adanya

minimalisir script presentasi (HTML, CSS, JavaScript, dsb) yang dipisahkan dari

PHP script. Didalam folder CodeIgniter, MVC dapat kita temukan dalam folder

application.

2.7.3.1 Struktur Direktori Codeigniter PHP framework

File index.php adalah file yang meload konfigurasi paling awal

codeigniter, seperti nama folder system, nama folder applications, yang jika

(31)

Folder system, sebagai direktori induk semua script codeigniter

diletakkan. Dan kita akan bekerja di dalam folder application.Di dalam folder

system, kita akan sering bekerja dengan folder controllers, models, dan views

(dari konsep MVC, Model - Views - Controller).

Folder config, berisi file-file konfigurasi untuk database – dalam file

config.php, controller default – dalam file routes.php, konfigurasi database – di

file database.php, dan file-file lainnya.

2.7.3.2 Cara Kerja Codeigniter

Saat anda mengakses alamat instalasi codeigniter, misalkan di alamat

http://localhost/codeigniter, akan menampilkan halaman selamat datang.Halaman

ini disediakan oleh file welcome_message.php di dalam folder

system/application/views. File tersebut dikontrol oleh file welcome.php di folder

system/application/controllers.

Disini, controller welcome.php tidak menggunakan model, karena

aplikasinya sangat sederhana, tidak ada pengolahan data, tidak memerlukan

interaksi dengan visitor.

Bagaimana codeigniter mengetahui controller mana yang dipanggil saat kita

mengakses alamat root http://localhost/codeigniter (sebenarnya kita mengakses:

http://localhost/codeigniter/index.php/controller_default) Hal ini, kita definisikan

di dalam file routes.php dalam folder system/application/config.

(32)

Gambar 2.3 Cara kerja Codeigniter

Pada prosesnya route sebagai pengatur controller mana yang akan di

jadikan fungsi indexnya,dari controller melakukan suatu pemanggilan data atau

gambar ke database melalui model .dan oleh model,dikembalikan lagi ke

controller dan controller menampikan data model pada view.

2.8 Kelebihan dan Kekurangan pada RBAC sistem penilaian Akademik Online

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kekurangan pembuatan Role Based

Access Control sistem penilaian akademik Fakultas Teknologi Industri berbasis

web dengan menggunakan framework Codeigniter.

(33)

No Kelebihan Kekurangan

1 Pembagian rule lebih bersifat

dinamis, tergantung pada

kebutuhan user pada suatu rule,

yang di atur oleh seorang admin.

Belum terdapat proses pembuatan jadwal

perkuliahan.

2 Pengaturan manajemen perkuliahan

lebih terstuktur, di mulai pada

insert dosen, mata kuliah, kelas dan

pengaturan mata kuliah oleh dosen,

mata kuliah yang di ambil

mahasiswa.

3 Berbasis web, lebih ringan dan user

(34)

24

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan di jelaskan alur perancangan dan pembuatan Aplikasi Role

Based Akses Control pada Sistem Penilaian Akademik Online dengan menggunakan

Data Flow diagram, Conceptual data model, Physical data model , penyusunan tabel

dan desain interface

3.1 Pengumpulan Data

Pada pembuatan sistem RBAC, di perlukan beberapa data untuk melengkapi uji

coba aplikasi, pengumpulan data di lakukan dengan metode:

1. Metode Interview

Yaitu metode penelitian yang di lakukan dengan suatu tanya jawab kepada pihak fakultas

mengenai beberapa rule yang ada dan untuk memperoleh data mahasiswa Fakultas

Teknologi Industri yang tidak mungkin di dapat dengan cara lain.

2. Literatur

Yaitu mempelajari buku buku referensi di perpustakaan dan internet yang berkaitan

dengan permasalahan dan proses pembuatan aplikasi.

3.2 Analisa Data

Dari data yang telah terkumpul maka di lakukan analisa data yaitu menganalisa

beberapa hak akses dalam sistem penilaian pada Fakultas Teknologi Industri.

Dari analisa data yang di peroleh di tentukan beberapa rule dalam hak akses

sistem penilaian yang bersifat default. Oleh karena itu, di buat aplikasi RBAC agar rule

(35)

25

3.3 Analisa Sistem

Dalam pembuatan aplikasi RBAC ini di harapkan dapat mempermudah para

pengguna dalam melakukan proses penilaian secara online. User status dekan, wakil

dekan, ketua jurusan dan sekretaris jurusan dapat memantau perkembangan mahasiswa

pada fakultas dan jurusan, untuk dosen dapat melakukan insert nilai pada aplikasi ini

sehingga mempermudah dalam proses pengambilan nilai, sedangkan user dengan status

mahasiswa dapat mengetahui history nilai nilai hingga suatu nilai menjadi nilai huruf.

3.4 Perancanagn Basis Data

Perancangan basis data di lakukan dengan membuat diagram untuk mengetahui

alur aplikasi dan perancangan jalannya sebuah aplikasi.

3.4.1 Data Flow Diagram (DFD)

DFD adalah suatu model logika data suatu proses yang di buat untuk

menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, di

mana data simpan, dan proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara

data yang tersimpan dan proses yang di kenakan pada data tersebut.

A. DFD Level 0

Terlihat pada DFD Level 0 di bawah menunjukkan ada empat entitas yaitu admin,

user, dosen dan mahasiswa. Terlihat pada gambar bahwa admin memiliki hak akses

yaitu: insert data dosen, mata kuliah, tahun ajaran, kelas, manage data mahasiswa,

manage mata kuliah dan manage user. Untuk user dapat memilih jurusan, mata kuliah,

tahun ajaran dan edit nilai. Untuk dosen dapat edit nilai mahasiswa. Dan pada mahasiswa

(36)

26

RBAC Sistem Penilaian FTI

Data Flow Diagram Level 1 ini merupakan turunan dari Data Flow Diagram

Level 0 Sistem. Pada setiap proses ke dua admin akan memasukkan data ke dalam sistem

dan kemudian dari sistem akan memberikan informasi data pada user, dosen dan

mahasiswa. Setiap proses pada sistem akan tersimpan pada database antara lain: data

dosen, data mata kuliah, data mahasiswa kuliah, data manage mata kuliah, data tahun

ajaran, data kelas dan data manage user akan tersimpan pada tabel user begitu juga

dengan proses login setelah user melakukan proses login maka akan mendapat validasi

(37)

27

melakukan proses edit dimana seorang admin membagi user bedasarkan status dan hak

akses sesuai dengan kebutuhan user. Berikut adalah gambar DFD level 1:

data nilai

6data manage nilai mahasiswa

7data manage kuliah

(38)

28

3.4.2 Conceptual Data Model (CDM):

Model yang di buat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi

obyek obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara

entitas entitas Digram itu di representasikan dalam bentuk Entity Relationship Diagram.

Conceptual Data Model pada aplikasi sistem ini merepresentasikan rancangan basis data

konseptual di server. Sesuai dengan database yang akan di bangun, dimana tiap database

akan terdiri dari beberapa tabel. Oleh karena itu pada CDM ini akan mempersiapkan

beberapa tabel yang dibutuhkan Sistem.

Tabel-tabel tersebut antara lain adalah tabel dosen, mkul, managekul, kelas,

t_ajaran, nilai dan tabel user. Tabel-tabel ini ada keterkaitannya satu sama lain, terlihat

pada gambar CDM berikut tabel managekul yang terbuhung dengan tabel dosen dan tabel

mkul. Dengan relasi one to many antara tabel dosen dan tabel managekul yang di

gunakan untuk mengambil data dosen pada tabel dosen. Dan relasi relasi one to many

antara tabel mkul dan tabel managekul yang di gunakan untuk mengambil data mata

kuliah pada tabel mkul. Pada tabel managekul mempunyai relasi one to many dengan,

tajaran dan kelas dan pada tabel managekul di lakukan pengaturan sistem pengajaran

pada dosen, misalnya dosen A dapat mengajar mata kuliah A atau B dan seterusnya.

Untuk tabel nilai terhubung dengan relasi one to many dengan tabel user. Tabel nilai

mengambil data mata kuliah dari tabel managekul, data kelas dari tabel kelas dan tahun

ajaran dari tabel t_ajaran. Untuk tabel user dengan relasi one to many dengan tabel nilai

dan dosen untuk mengambil data user, data user pada dosen di ambil dari field nip pada

(39)

29

Tabel-tabel yang telah terhubung tersebut akan di generate ke dalam PDM

(Physical Data Model) dari PDM inilah akan terlihat bagaimana keterkaitan antara satu

tabel dengan tabel lainnya.

update dosen

<pi> Variable characters (30) Variable characters (50)

<pi> Variable characters (20) Variable characters (30)

<pi> Variable characters (15) Variable characters (15)

<pi> Variable characters (15) Variable characters (20)

<pi> Variable characters (15) Variable characters (5)

<pi> Variable characters (15) Variable characters (15)

<pi> Variable characters (20) Variable characters (50)

Gambar 3.3 Conceptual data model

3.4.3 Phsical Data Model (PDM)

Merupakan model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data

(40)

30

mana setiap kolom memiliki nama yang unik. Physical Data Model ini dibuat

berdasarkan Conceptual Data Model dan physical data model ini hasil generate dari

konceptual data model di atas. Hasil generate ini semua tabel tabel yang memiliki relasi

satu arah, karena pada CDM menggunakan relasi one to many dengan dependent antar

tabel maka PDM ini merepresentasikan secara riil arus data yang akan digunakan pada

database.

Terlihat pada tabel managekul terdapat nip dan nama_dosen yang di peroleh dari

tabel dosen,kelas di peroleh dari tabel kelas, t_ajaran di peroleh dari tabel tajaran

sedangkan kode_kul dan nama_mk di peroleh dari tabel mkul. Pada tabel nilai terdapat

id_nilai dan id_user dan id_mankul yang di peroleh dari tabel managekul. Pada tabel user

terdapat nip dan npm sebagai id_user.

FK_MANAGEKU_UPDAT E_DO_DOSEN

FK_MANAGEKU_UPDAT E_T A_T AJARAN dosen

(41)

31

3.4.4 Perbedaan CDM dan PDM :

CDM : perancangan basis data yang berdasarkan pengumpulan data dan analisis.

Pembuatan CDM adalah suatu tahap dengan melakukan proses indentifikasi dan analisa

kebutuhan-kebutuhan data dan ini disebut pengumpulan data dan analisa. Untuk

menentukan kebutuhan kebutuhan suatu sistem database, harus mengenal terlebih dahulu

bagian bagian lain dari sistem informasi yang akan berinteraksi dengan sistem database.

Tipe data bersifat general dan tidak spesifik.

PDM : Perancangan database secara fisik. Tipe data bersifat lebih khusus dan spesifik.

Perancangan PDM merupakan representasi fisik / sebenarnya dari database.

Menurut ANSI/SPARC, arsitektur basis data terbagi atas tiga level yaitu :

Internal/Physical Level : (yang dapat di representasikan dengan PDM)

berhubungan dengan bagaimana data disimpan secara fisik (physical storage).

External /View Level : berhubungan dengan bagaimana data di representasikan

dari sisi setiap user.

Conceptual/Logical Level : (yang dapat di repsesentasikan dengan CDM) yang

menghubungkan antara internal & external level

3.4.5 Jenis-jenis objek dalam CDM :

Entity

Relationship

Inheritance

(42)

32

3.4.6 Jenis-jenis objek dalam PDM :

Table

View

Reference

3.5 Business Rule yang ada dalam CDM dan PDM :

Suatu aturan yang di ikuti oleh system database bisnis yang akan di buat. Business

rule dapat berupa peraturan pemerintah, kebutuhan customer, atau aturan-aturan internal.

Business rule yang ada di dalam CDM dan PDM:

 Pernyataan yang menjelaskan beberapa aspek bisnis

 Menegaskan struktur bisnis

Control / mempengaruhi perilaku bisnis

Dinyatakan dalam istilah yang mudah di mengerti oleh end-user

3.6 Implementasi Data

Rancangan model data fisik pada bagian perancangan sistem di implementasikan

ke dalam basis data MySQL tabel-tabel basis data yang di buat dijelaskan sebagai

berikut:

3.6.1 Database siamik

Database siamik di gunakan untuk menyimpan data, tabel ini terdiri dari tabel

dosen, kelas, managekul, mkul, nilai, tajaran dan tabel user. Berikut adalah tabel tabel

(43)

33

Tabel 3.1 Tabel dosen

No. Nama Field Type Keterangan

1. nip varchar (30) nip dengan tipe data varchar, nip akan menjadi

Primary Key di tabel ini dengan batasan 30

2. nama_dosen varchar (50) nama_dosen merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

3. jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

Tabel 3.2 Tabel kelas

No. Nama Field Type Keterangan

1. kelas varchar (5) Kelas merupakan FK dengan tipe data varchar,

dengan batasan 5

Tabel 3.3 Tabel mkul

No. Nama Field Type Keterangan

1 kode_kul varchar (20) Kode_kul dengan tipe data varchar, nip akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 nama_mk varchar (30) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

3 sks varchar (5) Sks merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

4 jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data varchar

(44)

34

Tabel 3.4 Tabel managekul

No Nama Field Type Keterangan

1 Jurusan varchar (15) jurusan merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

2 Nama_mk varchar (30) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

3 Nama_dosen varchar (60) Nama_mk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 30

Tabel 3.5 Tabel nilai

No. Nama Field Type Keterangan

1 Npm varchar (20) Npm dengan tipe data varchar, npm akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 Nama_mhs varchar (50) Nama_mhs merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

3 Mkul varchar (30) Mkul merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 30

4 Kelas varchar (5) Kelas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

5 T_ajaran varchar (15) T_ajaran merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

6 K1 varchar (5) K1 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

7 Tq1 varchar (5) Tq1 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

(45)

35

dengan batasan 5

9 Nts varchar (5) Nts merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

10 K2 varchar (5) K2 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

11 Tq2 varchar (5) Tq2 merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

12 Uas varchar (5) Uas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

13 Nas varchar (5) Nas merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

14 Na varchar (5) Na merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

15 nh varchar (5) Nh merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 5

Tabel 3.6 Tabel tajaran

No Nama Field Type Keterangan

1 T_ajaran varchar (15) T_ajaran merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 15

Tabel 3.7 Tabel user

No Nama Field Type Keterangan

1 Id_user varchar (20) Id_user dengan tipe data varchar, id_user akan

menjadi Primary Key di tabel ini dengan batasan 20

2 Password varchar (50) Password merupakan FK dengan tipe data

(46)

36

3 Status varchar (15) Status merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 15

4 Readti varchar (10) Readti merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

5 Readtk varchar (10) Readtk merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

6 Readtp varchar (10) Readtp merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

7 Readtf varchar (10) Readtf merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

8 Readsi varchar (10) Readsi merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 10

9 Editti varchar (10) Editti merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

10 Edittk varchar (10) Edittk merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

11 Edittp varchar (10) Edittp merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

12 edittf varchar (10) Edittf merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

13 Editsi varchar (10) editsi merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

14 Dosen varchar (10) Dosen merupakan FK dengan tipe data varchar

dengan batasan 10

15 Nama_user varchar (50) Nama_user merupakan FK dengan tipe data

varchar dengan batasan 50

16 jurusan varchar (15) Jurusan merupakan FK dengan tipe data

(47)

37

3.7 User Interface

Desain interface aplikasi pada menu login:

Gambar 3.5 Form Login

User insert user ID dan password, jika level admin yang mempunyai hak akses

penuh maka akan langsung ke menu utama. Untuk user akan masuk ke menu user, dosen

masuk pada menu dosen dan mahasiswa masuk pada menu mahasiswa.

3.7.1 Desain interface aplikasi untuk user Admin

Berikut adalah desain interface menu pada admin, terdapat beberapa menu, di

antaranya sebagai berikut :

Menu tambah dosen, admin insert data data dosen pada semua jurusan

Gambar 3.6 Menu tambah dosen

SILAHKAN LOGIN

User ID

:

Password :

(48)

38

Berikut adalah desain menu mata kuliah, admin insert mata kuliah pada semua

jurusan, mulai dari kode mata kuliah, nama mata kuliah, jurusan dan jumlah sks.

Gambar 3.7 Menu tambah mata kuliah

Berikut adalah menu manage kelas, admin mengatur kelas, tahun ajaran, dosen

pengajar mata kuliah, mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada setiap jurusan.

Untuk mata kuliah, kelas dan tahun ajaran, di peroleh dari tabel mata kuliah, kelas

dan tahun ajaran.

(49)

39

Berikut ini adalah desain manage mata kuliah, di gunakan untuk mengatur dosen

yang mengajar mata kuliah pada jurusan tertentu. Untuk insert mata kuliah dan

dosen di peroleh dari tabel mata kuliah dan dosen.

Gambar 3.9 Menu atur manage kuliah

 Berikut ini adalah desain untuk tambah kelas

(50)

40

 Berikut adalah desain untuk tambah tahun ajaran

Gambar 3.11 Menu tambah tahun ajaran

Berikut ini adalah desain manage user, manage user mengatur user bedasarkan

jabatan dan hak akses yang di tentukan sesuai dengan kebutuhan user, hak akses

bersifat dinamis, user akan mendapat hak akses lebih sesuai dengan kebijakan dan

admin dapat mengubah user akses. Untuk pengaturan hak akses, admin cukup

centang check box pada desain untuk menentukan hak user dalam menjalankan

aplikasi.

(51)

41

3.7.2 Desain interface aplikasi untuk user

Berikut ini adalah menu pada user yang hanya dapat di akses oleh user dengan

status sebagai Dekan, Wakil Dekan, Digjar, Ketua Jurusan, Sekretaris Jurusan. Semua

user memiliki hak akses masing masing, ada dua hak akses yakni hak untuk membaca

data dan hak untuk melakuka proses edit data. Berikut adalah desain untuk user

Gambar 3.13 Menu user

Pada menu di atas, user memilih mata kuliah dan tahun ajaran pada jurusan,

dengan melukan proses pencarian data mahasiswa, maka akan secara otomatis aplikasi

akan menampilkan daftar mahasiswa yang mengikuti mata kuliah pada tahun ajaran yang

di pilih oleh user.

3.7.3 Desain interface aplikasi untuk dosen

Berikut ini adalah menu dosen yang secara otomatis akan menampilkan data nilai

mahasiswa sesuai dengan daftar mata kuliah yang di ajarkan dan dosen dapat melakukan

pencarian data nilai dengan memilih daftar mata kuliah yang di tampilkan dan tahun

(52)

42

Gambar 3.14 Menu dosen

3.7.4 Desain interface aplikasi untuk mahasiswa

Berikut adalah menu mahasiwa yang menampilkan data mata kuliah yang sedang

di pelajari oleh mahasiswa sesuai data login mahasiswa. Mahasiwa hanya dapat

mengetahui informasi nilai mata kuliah.

(53)

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Kebutuhan Sistem

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menjalankan program atau

apliksi, antara lain perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang di

butuhkan oleh sistem serta langkah langkah yang harus di perhatikan dalam melakukan

instalasi aplikasi yang di gunakan oleh sistem untuk menjalankan program atau aplikasi.

4.1.1 Perangkat Sistem

Perangkat yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi “RBAC sistem penilaian

akademik Fakultas Teknologi Industri” ini termasuk dalam pembuatan laporan adalah

perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Adapun perangkat keras yang digunakan dalam pengembangan sistem ini adalah:

1. Hardisk 40 Gb

2. Monitor Wide Screen 15”

3. Memory 256 MB

Sedangkan perangkat lunak yang digunakan adalah :

1. Instalasi Windows XP/Seven/Vista

2. Instalasi XAMPP

3. Instalasi Dreamweaver MX

(54)

44

5. Setting Framework

6. Web browser (Internet explorer,mozila)

7. Instalasi Office 2007

4.2. Implementasi

Pada bagian implementasi ini akan dijelaskan bagaimana setting konfigurasi

framework Codeigniter. Mulai dari proses instalasi, setting database, setting controler

aplikasi. Dan desain interface yang di tampilkan dalam Aplikasi Role Based Akses

Control pada Sistem Akademik Online.

4.2.1 Install Codeigniter

CodeIgniter adalah aplikasi berbasis website. Yang perlu di lakukan hanyalah

mengcopy folder aplikasi CodeIgniter kedalam Document. Root dari web server yang

sudah kita install sebelumnya. Bukan melakukan instalasi seperti pada aplikasi sistem.

Sebelum melakukan instalasi yang perlu dilakukan pertama kali adalah mendapatkan

kode sumber dari CodeIgniter itu sendiri, CodeIgniter bisa di download

http://www.codeigniter.com/ , versi terbaru sampai buku ini ditulis adalah versi 1.7.2.

Untuk melakukan instalasi cukup ektraks file hasil download, yaitu file

CodeIgniter_1.7.2.zip, kemudian letakan folder hasil ekstrak tadi di folder htdocs

didalam direktori C:\\xampp\htdoc bagi yang menggunakan XAMPP di Windows..

Didalam folder tersebut ada dua folder lagi yaitu system dan user_guide, User guide

(55)

45

Lalu buka pada localhost http://localhost/CodeIgniter_1.7.2/ ,Maka akan muncul

tampilan welcome message seperti di bawah ini:

Gambar 4.1 Tampilan awal ketika sukses install Codeigniter

4.2.2 Setting konfigurasi Codeigniter

Pada konfigurasi awal, buka file pada direkrori

C:\\xampp\htdoc\aplication\Controller\config. Beberapa file yang perlu di ubah

konfigurasinya yakni:

Routes.php

Pada routes.php , ubah settingan pada script default controllernya sesuai

dengan setting konfigurasi. Pada gambar ini di jelaskan, file yang menjadi

default controlnya adalah ”siamik” yang berada pada direktori controller,

yang mana pada file siamik ini, akan menjadi controller pada semua aplikasi,

(56)

46

Gambar 4.2 setting default controller

Autoload.php

Pada autoload.php perlu menambah scriptnya, untuk settingan

pemanggilan database secara otomatis.

Gambar 4.3 setting autoload database

Config.php

Pada config.php hanya perlu mengubah base url nya,ini digunakan untuk

load halaman awal website yang di buat.

Gambar 4.4 setting base url

Database.php

File konfigurasi untuk basis data terdapat didalam direktori

system/application/config dengan nama file database.php. Konfigurasi basis

data di masukkan sesuai dengan aplikasi basis data yang miliki, misalnya

(57)

47

digunakan, nama user yang digunakan untuk mengakses basis data beserta

passwordnya.

Gambar 4.5 Setting database

4.3 Menjalankan Codeigniter

Langkah awal yakni pembuatan database dan penentuan tabel tabel yang berada

pada database. Pemahaman konsep MVC ( Model, view, controller ) pada Codeigniter,

misalnya : Bagaimana sebuah view melakukan action ke controller kemudian controller

melalukan pemanggilan model, model melakukan pemanggilan ke database dan di

kembalikan kembali pada controller, dan controller menampilkan hasil pemanggilan

pada view. Berikut adalah langkah langkah pembuatan database dan pemanggilan data

konsep MVC pada framework Codeigniter.

4.3.1 Membuat database

Untuk membuat database, perlu install aplikasi XAMP. Database disini bernama

(58)

48

mkul, nilai, tajaran, user. Pada database siamik, gambar databesenya adalah sebagai

berikut:

Gambar 4.6 Gambar Database

4.3.2 Pemanggilan Data Pada Konsep MVC ( Model, View, Controller )

Aplikasi yang di rancang berdasarkan konsep MVC (Model, View, Controller)

akan dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu: Model : yang merepresentasikan object yang

menjadi bagian dalam aplikasi secara keseluruhan, View : menampilkan aplikasi melalui

interface yang baik dan sesuai dan Controller: yang bekerja sebagai navigator dalam

aplikasi. Controller mengatur data yang di minta atau di berikan user untuk di proses,

juga dapat melakukan manipulasi data sebelum data di proses lebih lanjut, data apa yang

harus di tampilkan untuk user dengan tampilan. Berikut adalah contoh penerapan

(59)

49

Gambar 4.7 Gambar Tampilan View

Pada gambar diatas adalah desain untuk tampilan pada view, untuk menjalankan

action “tambah” pada data mahasiswa di perlukan action script, yaitu sebagai berikut :

<form name"form1" action="../../index.php/siamik/savemhs" method="post">

Script di atas melakukan action pada controller yang berada pada file “siamik”

dan fungsi savemhs. fungsi savemhs dapat di lihat pada script berikut:

function savemhs()

{

if($this->input->post('txtnpm'))

{

$mhs[0]= $this-> input-> post('txtnpm_');

$mhs[1]= $this-> input-> post('txtnamamhs_');

$mhs[2]= $this-> input-> post('jurusan');

$mhs[3]= $this-> input-> post('mk');

$mhs[4]= $this-> input-> post('kls');

(60)

50

$sql="insert into mahasiswa

values('$mhs[0]','$mhs[1]','$mhs[2]','$mhs[3]','$mhs[4]','$mhs[5]')";

$Q=$this-> db->query($sql);

$this->load->model('mhsview');//menampilkan data mahasiswa

$data['querys_kls']=$this->mhsview->get_all();

$this->load->view('managekelas',$data);

}

}

Pada script di atas dapat dijelaskan bahwa, proses inputan pada view diproses

pada controller dan controller melakukan pemanggilan pada “model” fungsi get_all ,

dan mengembalikan kembali ke fungsi savemhs, kemudian controller menampilkan

kembali kepada view yakni pada file managekelas.php.

4.4 Desain Interface

Berikut adalah desain interface menu utama yang terdapat pada sistem, pengguna

sistem ini ada delapan yaitu admin, dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil

ketua jurusan, sekretaris jurusan, dosen dan mahasiswa. Admin memiliki hak akses

penuh dalam sistem yakni insert data dosen, insert mata kuliah, insert data mahasiswa,

insert kelas, insert tahun ajaran, insert data user, manage kelas & manage rule. Untuk

dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan

mempunya menu yang sama. Untuk dosen dan mahasiswa menu aplikasi sesuai dengan

(61)

51

4.4.1 Desain Interface Menu Utama Sistem Pada Admin

Admin memiliki hak akses insert data dosen, insert mata kuliah, insert data

mahasiswa, insert kelas, insert tahun ajaran, insert data user, manage kelas & manage

rule. Berikut desain menu-menu admin:

a. Pada gambar ini menampilkan menu dosen, untuk menginputkan data dosen

bedasarkan jurusan, hanya user level admin yang dapat melakukan proses input

data pada data dosen.

Gambar 4.8 Gambar input data dosen

b. Pada gambar ini menampilkan menu mata kuliah, untuk menginputkan data mata

kuliah bedasarkan jurusan, hanya user level admin yang dapat melakukan proses

input data mata kuliah.

(62)

52

c. Pada gambar ini menampilkan menu manage kelas, untuk menginputkan manage

kelas pada Fakultas Teknologi Industri, pada menu manage kelas, terdapat

beberapa menu diantaranya input data mahasiswa, manage kuliah, input kelas,

input tahun ajaran . hanya user level admin yang dapat menggunakan menu ini

untuk mengatur manajemen perkuliahan.

Menu Data Mahasiswa

Menu data mahasiwa berisikan beberapa inputan, diantaranya inputan

NPM, nama mahasiswa, jurusan, mata kuliah, kelas dan tahun ajaran.

Menu data mahasiswa dapat di lihat pada tampilan berikut ini :

Gambar 4.10 Gambar input data mahasiswa

Menu Manage Kuliah

Pada gambar ini terdapat menu untuk mengatur manajemen perkuliahan

pada Fakultas Teknologi Industri, admin menginputkan jurusan, mata

kuliah dan nama dosen yang mengajar mata kuliah. Untuk mata kuliah

dan dosen, admin otomatis hanya memilih data mata kuliah dan data

(63)

53

dan tambah mata kuliah. Menu manage kuliah dapat di lihat pada

tampilan berikut ini :

Gambar 4.11 Gambar manage kuliah

d. Pada gambar ini terdapat menu untuk mengatur data data user bedasarkan status

user, dimulai dengan insert id user, password user, status user, nama user dan

jurusan. Untuk status user terdapat delapan jenis user,yakni admin, dekan, wakil

dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil ketua jurusan, sekretaris jurusan, dosen dan

mahasiswa, untuk status sebagai dekan, wakil dekan, dikjar, ketua jurusan, wakil

ketua jurusan, sekretaris jurusan, semuanya di atur oleh admin dalam pembagian

rule nya, ada 11 hak akses yang akan di bagi bedasarkan kebutuhan user

pengguna, misalkan Seorang ketua jurusan Teknik Informatika yang juga adalah

seorang dosen, maka hak akses untuk membaca dan melakukan proses update

pada jurusan Teknik Informatika dan dapat melakukan edit nilai pada mata kuliah

yang di ajarkan, maka admin akan melakukan centang pada status readtf, edittf

dan menu dosen. Pada setiap user memungkinkan memiliki jabatan yang sama

tetapi memiliki hak akses yang berbeda, misalkan ketua jurusan Sistem informasi,

Gambar

Gambar 2.3 Cara kerja Codeigniter
Gambar 3.3 Conceptual data model
Gambar 3.4 Pysical data model
Tabel 3.3 Tabel mkul
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tahap pelaksanaan tindakan pada siklus II melaksanakan pembelajaran yang telah direncanakan pada tahap perencanaan tindakan. Pada siklus II ini juga menerapkan model

Berdasarkan hasil mean responden pengunjung/penumpang mengenai bangunan gedung di Stasiun Tugu Yogyakarta dan Stasiun Purwokerto dengan jumlah responden 131 orang

35 Tahun 2009 tentang Narkotika agar tidak terjadi kesalahan dalam.. menangani rehabilitasi bagi penyalahguna Narkotika,

[r]

Sedangkan menurut Kamaludin dan Pribadi (2011) dalam Harmawan (2013), faktor-faktor yang mempengaruhi financial distress antara lain: sensitivitas pendapatan

Dalam pembuatannya dengan menggunakan Android Studio serta pada proses perancangan yang digunakan dalam pembuatan Aplikasi Pembelajaran ini antara lain : Use Case Diagram,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga, kualitas, dan promosi terhadap keputusan pembelian ponsel nokia di Purwokerto (studi pada

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan kasih-Nya yang sangat besar dan berkat-Nya yang sangat luar biasa, dalam penyusunan skripsi dengan judul