• Tidak ada hasil yang ditemukan

Remediasi Miskonsepsi Ipa Materi Kelistrikan Sekolah Dasar Menggunakan Strategi Poe Berbantuan Media Simulasi Physics Education Technology (phet)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Remediasi Miskonsepsi Ipa Materi Kelistrikan Sekolah Dasar Menggunakan Strategi Poe Berbantuan Media Simulasi Physics Education Technology (phet)"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

R E ME DIA S I MIS K O NS E P S I IP A MA T E R I K E L IS T R IK A N S E K O L A H D A S A R ME NG G UNA K A N S T R A T E G I P O E B E R B A NT UA N ME D IA S IMUL A S I

P HY S IC S E D UC A T IO N T E C HNOL O G Y (P hE T )

R amon S ink iriw ang P utrama, M.P d. G uru S D Neg eri 08 K epa hiang - B engkulu

P endahuluan

S alah s atu kompetens i das ar pada mata pelajaran IP A s ekolah das ar yang ha rus dikuas ai s is wa yaitu me nyajikan informas i tentang perpindahan dan pe ruba han energi lis trik. Materi kelis trikan di s ekola h das ar merupa kan s a lah s atu materi abs trak karena s is wa tidak benar-benar bis a melihat lis trik s ec ara lang s ung , s is wa ha nya da pat meng amati efek yang ditimbulkan lis trik. L is trik s endiri te rjadi karena adanya partikel bermuatan yang berg erak. K etika kita meng gunaka n lis trik pada s uatu rang kaian, berarti kita s eda ng meng gunakan energi mengalir ya ng bermuatan lis trik. Muatan lis trik adalah kons ep ilmiah yang digunakan untuk mengg amba rkan bag aimana beberapa partikel da pat menarik ata u s aling tolak (G illes pie, et al., 2007:124).

P embelajaran IP A yang baik s emes tinya dapat s ec ara aktif meng kons truks i pembentukan kons kons ep ya ng telah ada pa da diri s is wa deng a n kons ep-kons ep yang baru dipelajari. P emahaman ep-kons ep ini s ang at penting ba gi s is wa ba hkan ba gi s etiap orang termas uk guru. B etapa penting nya memahami kons ep ba gi kita dapat dilihat dari dic antumkannya pemahaman terhadap kons ep pa da kurikulum s etiap je nja ng pendidikan (Ibra him, 2012:9). G uru s ec ara teori telah meng uas i ba gaimana c ara meng ajarkan kons ep yang benar ke pa da s is wa, karena hal ini tela h dipela jari dibang ku perkuliahan maupun pa da pelatihan-pelatihan pembelajaran IP A . W alaupun demikian dalam implementas inya di kelas bis a jadi ini butuh pembias a an. S ering kali ada taha pan yang diberikan s ec ara tidak utuh s ehing ga menjadi penyebab timbulnya kes alahan kons ep atau mis kons eps i ya ng dialami s is wa.

(2)

menurut S uparno ( 2013:4) menunjuk pada s uatu kons ep yang tidak s es uai de ng a n pe ng ertian ilmiah ata u penge rtia n ya ng diterima para paka r dalam bidang itu. Mis kons eps i s endiri da pat terjadi pada s is wa, guru, buku-buku pelajaran maupun pa da mas yarakat. Mis kons eps i ya ng terjadi pada s is wa umumnya dis ebabkan ka rena peng uas aan kons ep yang belum lengka p atau kons ep ya ng diterima dari g uru s alah. R emedias i perlu s eg era dilakukan a pa bila ada gejala munc ulnya mis kons eps i pada s is wa.

A llen ( 2010:154) merinc ikan s edikitnya ada empat mis kons eps i yang s ering terjadi dalam pembelajaran IP A pa da materi lis trik di s ekolah das ar. K ons ep yang s alah ters ebut adalah: 1) lis trik bekerja de ngan meng alir hanya dari s alah s atu ujung s el; 2) lis trik meng alir dari kedua ujung s el; 3) rang kaian aka n meng gunaka n/mengurangi arus lis trik; 4) teg ang a n membuat rang kaian bekerja de ng a n menga lir pa da kabel. S edang kan S uryanti, dkk. ( 2013:136) menyatakan ba hwa pada materi kelis trikan di s ekolah das ar terda pat potens i mis kons eps i yang munc ul pada kons ep a rus dan teg ang an. P andang an mis kons eps i pertama adalah model kons ums i yaitu ang g apan bahwa arus lis trik ya ng meng alir dalam s uatu rang kaian lis trik “dimakan” oleh lampu, s ehing ga lampu-lampu berikutnya akan menyala lebih redup karena a rus telah berkurang, padahal dalam s atu lintas an arus lis trik, kuat arus lis trik di mana-mana bes arnya s ama. P andang an mis kons eps i kedua adalah pandang an model tabrak arus , s is wa yang memiliki pa nda ng a n ini berang g apa n bahwa lampu menyala karena arus lis trik bertabrakan da n meng has ilkan panas .

(3)

P O E merupakan s trateg i memperbaiki mis kons eps i melalui beberapa fas e pembelajaran. Menurut K unthathong ( 2009) fas e-fas e ters ebut adalah: 1) P rediks i has il (memprediks i) adalah pros es interpelas i has il dari mas alah ya ng dis kenarioka n. S is wa diminta untuk memprediks i te rlebih dahulu apa yang akan terjadi dan menulis kan alas an prediks i mereka atas jawabannya; 2) O bs ervas i/E ks perimen/P enc arian (meng amati) a dalah pros es untuk menemukan ja waban deng an perc obaa n dan peng amatan keg iatan, menc ari informas i dan c ara-c ara lain untuk mendapatkan jawaba n atas mas alah. O bs ervas i dilakukan de ng a n keg iatan inferens i, meng hubung kan berdas arkan ga gas an ilmu yang mendas ari; 3) P enjelas an (menjelas kan) adalah lang kah demi langkah des krips i da ri langka h prediks i dan me ng eta hui jawaba n apakah s ama atau berbeda.

Media s imulas i P hE T pada fas e P O E meng ambil pera n pada tahap pe ng amatan (obs erve), s is wa be lajar deng an membawa prediks i a wal lalu membuktika n mela lui pe ng amatan dalam s imulas i-s imulas i yang a da da lam P hE T , lalu berus aha menjelas kan dan memahami meng apa prediks i mereka mungkin telah s alah. F okus mas ala h dalam penelitian ini adala h mis kons eps i materi kelis trikan yang ditemukan pada s is wa s ekolah das ar dan pemanfaatan program s imulas i P hE T s eba gai media bag i s is wa untuk mereduks i mis kons eps inya. A da pun tujuan utama dilaks a nakan penelitian ini adalah untuk mening katka n pemahaman kons ep s is wa terha da p materi kelis trikan di s ekolah da s ar dan meremedias i mis kons eps i ya ng dialami s is wa kelas V I S D Negeri 08 K epahiang pa da materi te rs ebut melalui pembelajara n de ng an s trateg i P O E berbantuan media s imulas i P hE T .

Metod e

(4)

Ins trumen utama ya ng dig unakan untuk meng umpulka n data dalam pe nelitian ini adalah tes pema haman kons ep berbentuk pilihan ga nda yang dis ertai ting kat keyakinan jawaban atau c erta inty of res pons e index ( C R I) . Ins trumen ini memiliki dua tujuan yaitu meng etahui ting kat pemahaman s is wa terhada p kons ep-kons ep yang dipelajari dan meng eta hui profil mis kons eps i s is wa s ebelum dan s es uda h dilakukan tindakan. T ingkat pema haman s is wa dibe dakan menjadi s is wa yang memahami kons ep ( MK ), menebak (MB K ) , tidak memahami kons ep (T MK ), dan mis kons eps i ( MK S ). T es C R I dalam pe nelitian ini meng gunaka n s kala enam tingkat keyakinan. P ada s etiap butir s oal s is wa diminta untuk mengis i s kala C R I pada kolom yang telah dis ediakan. K eenam s kala ters ebut ditunjukka n pada T abel 1.

T abel 1. K ategori K e yakinan Me nja wab deng a n C R I

S kala K ateg ori

P ers entas e Menebak 0

menerka jawaban (totally gues s ed ans wer)

100% 1 hampir menduga (almos t a g ues s ) 75% - 99 % 2 tidak yakin (not s ure) 50% - 74%

3 yakin (s ure) 25% - 49%

4 hampir pas ti (almos t c erta in) 1% - 24%

5 pas ti (c ertain) 0%

(Has an et al., 1999:297)

(5)
(6)
(7)
(8)
(9)

T emuan Mis k ons ep s i S is w a

1. K ons ep L ampu Memiliki D ua T itik Hubung

S oal nomor 1 bertujuan untuk meng etahui pemahaman s is wa tentang c a ra memas angkan kabel pada lampu. Mis kons eps i yang ditemukan: 1) kabel dipas ang pa da s atu titik hubung s aja yaitu pada bagia n ba wah lampu yang bias a nya dihubung kan pada kutub pos itif baterai; 2) kabel dipas ang pada s atu titik hubung s aja yaitu pada bag ia n s amping lampu (ulir) yang bias anya dihubung kan pada kutub neg atif baterai. K ons ep yang be nar adalah kabel dipas angkan pada kedua titik hubung lampu.

S oal nomor 2 bertujuan untuk meng etahui pemahaman s is wa tentang c a ra memas angkan lampu pa da bate rai ag ar menyala. Mis kons eps i yang ditemukan: 1) ba gian kac a lampu dihubungkan pa da kutub pos itif baterai dan bagian kac a lain dihubung kan deng an kutub neg atif baterai melalui ka bel; 2) kabel dihimpit antara titik hubung lampu ba g ian ba wah da n kutub pos itif baterai da n ujung kabel lainnya dihubung kan pada kutub ne gatif bate rai. K ons ep yang benar adalah s atu titik hubung lampu dihubungka n pa da kutub pos itif baterai dan s a tu titik hubung lainnya dihubung ka n denga n kutub neg atif baterai melalui kabel.

2. K ons ep L is trik T ida k Meng alir J ika K omponen T erhubung Ha nya P ada S alah S atu K utub B aterai (R ang ka ian T erbuka)

S oal nomor 3 bertujuan untuk mengeta hui pemahaman s is wa bahwa lis trik tidak dapat meng alir dari s atu kutub baterai menuju komponen lis trik tanpa terhubung deng an kutub bate rai lainnya. Mis kons eps i yang ditemukan: 1) lis trik meng alir dari kutub pos itif baterai me nuju lampu tanpa terhubung deng an kutub ne gatif baterai; 2) lis trik mengalir dari kutub ne gatif bate rai menuju lampu ta npa terhubung denga n kutub pos itif baterai. K ons ep yang be nar adalah lis trik tidak da pat meng alir pada rangkaian yang terbuka (hanya dihubungkan pada s alah s atu kutub baterai).

3. K ons ep A liran A rus L is trik

(10)

be nar adala h lis trik dari kutub pos itif baterai meng alir melalui kabel melewati meng hambat arus lis trik pada s emua titik pe mas angan kompone n lis trik.

6. K ons ep T ega ng an B erbeda denga n A rus

(11)

pa da lampu untuk me nyala. K ons ep yang benar adalah teg ang an tidak berpindah fis ik s eperti arus , teg anga n merupakan ukuran perbedaan potens ial lis trik yang mendorong arus untuk berg erak.

7. K ons ep P enambahan S umber T ega ngan ( B aterai)

S oal nomor 9 dan nomor 10 bertujua n untuk mengetahui pemahaman s is wa terha dap pena mbahan s umber teg ang an (baterai) te rhadap nyala lampu. Mis kons eps i yang ditemukan: 1) penambahan bate rai s ec ara s eri tidak menambah ketera ng an lampu; 2) pe nambaha n baterai s ec ara s eri me ngurangi keterangan lampu; 3) penamba han baterai s ec ara paralel menambah keterang an lampu; 4) pe nambaha n baterai s ec ara paralel meng urangi keterang a n lampu. K ons ep yang be nar adalah penambahan baterai s ec a ra s eri menambah keterang an lampu dan pe nambaha n baterai s ec ara paralel tidak menambah keterang a n lampu.

T emuan P as c a P o s ttes t

S etelah pembela jaran deng an s tare gi P O E berba ntuan s imulas i P hE T , s is wa diberi pos ttes t dengan s oal yang s ama de ng an pretes t. Has il pos ttes t kelas eks perime n ya ng dianalis is meng gunakan C R I s ec ara berkelompok menunjukkan ba hwa dari tujuh kons ep yang didiag nos a meng alami mis kons e p pada pretes t yaitu s oal nomor 1, 2, 3, 4, 6, 8, dan 10, enam kons ep be rhas il direduks i pada pos ttes t. S eda ng kan mis kons eps i terhadap kons ep s oal nomor 8 bers ifat res is ten karena pada has il pos ttes t be rdas arkan analis is C R I s ec ara kelompok s oal nomor 8 ini terkateg orikan s e ba gai kons ep ya ng mas ih meng alami mis kons eps i.

(12)

R eduks i mis kons eps i s is wa s etelah pembelajaran terjadi pa da ke dua kelompok s is wa baik pada ke las eks perimen maupun kelas kontrol. R ata -rata pe nurunan mis kons eps i has il analis is C R I pada kelas eks perimen adalah 21,82% da n 12,73% pa da kelas kontrol. Dalam be ntuk ta bel reduks i mis kons eps i untuk s etiap kons ep lebih rinc i dis ajikan pa da T a bel 1.

T ab el 1. R eduks i Mis kons eps i S is wa K elas E ks perimen da n K elas K ontrol

Nomor S oal

K elas

E ks perimen R eduks i (% )

K elas K ontrol

R eduks i (% ) Mis kons eps i (% ) Mis kons eps i (% )

pretes t pos ttes t pretes t pos ttes t

1 36, 36 4, 55 31, 82 50, 00 13, 64 36, 36 2 54, 55 22, 73 31, 82 54, 55 45, 45 9,09 3 31, 82 13, 64 18, 18 45, 45 18, 18 27, 27 4 40, 91 13, 64 27, 27 45, 45 45, 45 0,00 5 27, 27 0, 00 27, 27 22, 73 18, 18 4,55 6 31, 82 22, 73 9,09 18, 18 22, 73 -4,55 7 40, 91 27, 27 13, 64 31, 82 40, 91 -9,09 8 45, 45 36, 36 9,09 59, 09 36, 36 22, 73 9 22, 73 0, 00 22, 73 13, 64 4, 55 9,09 10 50, 00 22, 73 27, 27 68, 18 36, 36 31, 82

(13)
(14)

D aftar P us tak a

A dams , W . K . (2010). “S tude nt eng agement and le arning with P hE T inte rac tive s imulations ”. B oulder: pubblic ato online il 23 L uglio 2010 DO I 10.1393/nc c /i2010-10623-0.

A llen, M. (2010). Mis c onc eptions In P rima ry S c ienc e. Ne w Y ork: O pe n Univers ity P res s .

C ampbell, D . T . and S tanley, J . C . (1968). E xpe rimental A nd Q uas i-E xperimental Des igns F or R es e arc h. C hic ag o: R and Mc Na lly & C ompa ny.

G illes pie, H. and G illes pie, R . ( 2007). S c ienc e for P rimary S c hool T eac her. New Y ork: O pen Univers ity P res s .

Has an, S ., B agayoko, D ., and K elley, E . L . (1999). “Mis c onc eptions and the C ertainty of R es pons e Index ( C R I) ”, P hys . E duc . 34(5). pp. 294 – 299 Ibrahim, M. (2012). K ons ep, Mis kons e ps i dan C ara P embelajarannya. S ura ba ya:

Unes a Univers ity P res s .

K unthathong , K ., dan Y uenyong, C . (2009). T he G rade 11 S tudents ’ R epres entation Of L iquid F rom P hys ic s L earning T hrough P redic t – O bs erve – E xplain (P O E ) A pproac h. T hailand: K hon K ae n Univers ity.

S ugiono. ( 2013). Metode P e nelitian P endidikan P e ndekatan K uantitatif, K ualitatif, da n R &D. B andung : A lfabeta.

S uparno, P . (2013). Mis kons eps i & P erubahan K ons ep dalam P endidikan F is ika . J aka rta: P T . G ramedia W idias ara na Indones ia.

S urya nti, Mintohari, dan W ahono, W . (2013) . P eng e mbang an P embelaja ran IP A S D . S urabaya: Unes a Univers ity P res s .

(15)

Gambar

Tabel 2. Penentuan Tingkat Pemahaman Konsep
Grafik 1. Analisis CRI pada Pretest Kelas Eksperimen
Tabel 1. Reduksi Miskonsepsi S iswa Kelas E ksperimen dan Kelas Kontrol
Grafik 3. Pemahaman Konsep Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen dan

Referensi

Dokumen terkait