48
Achmad_57.pdf.Diakses Jum’at, 31 Oktober 2015 pukul 06:02 WIB.
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hal: 77-104.
Amilda,Yenny. 2014. Eksplorasi Tanaman Pisang Barangan (Musa acuminata) di Kabupaten Aceh Timur. Tesis. Sumatra : Universitas Sumatera Utara.
Arviani, setyaningrum. 2010. Total Antosianin Ekstrak Buah Salam dan Korelasinya dengan Kapasitas Anti Peroksidasi Pada Sistem Linoelat. Agrointek. Vol 4, No. 2 Agustus 2010.
Asngad, Aminah, Suparti dan Priyonggo B. Laksono. 2011. Uji Kadar Serat, Karbohidrat, Dan Sifat Organoleptik Pada Pembuatan Tempe Dari Bahan Dasar Kacang Merah (Vigna umbellate) dengan Penambahan Bekatul. Jurnal Penelitian Sains dan Teknologi. 12 (1): 23 - 36.
Astawan, Made, Wresdiyati, dan Tutik. 2004. Diet Sehat dengan Makanan Berserat. Solo: Tiga Serangkai.
. 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Jakarta: Penebar Swadaya.
Astuti, Nurita P. 2009. Sifat Organoleptik Tempe Kedelai yang Dibungkus Plastik, Daun Pisang dan Daun Jati. Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Ati, Neltji H. 2006. The Composition and The Content Of Pigments From Some Dyeing Plant For Ikat Weaving In Timorrese Regency, East Nusa Tenggara. Indo. J. Chem., 2006, 6 (3), 325 - 331
Atun, Sri. 2009. Kandungan Nutrisi Dan Potensi Pemanfaatan Koro Benguk. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/kandungan-nutrisi-dan-potensi-pemanfaatan-koro-benguk.doc. Diakses Jum’at, 31 Oktober 2015 pukul 06:02 WIB.
Depkes RI. 2005. Daftar Komposisi Bahan Makanan. Jakarta: Depkes RI.
Dobrev, G., B. Zhekova, P. nedelcheva, R. chochkov and A. Krastanov. 2011. Characterization Of Crude Lipase From Rhizopus arrhizus And Purification Of Multiplicity Forms Of The Enzyme. Biotechnology & Biotechnological. 25(1): 2295-2300.
Dwinaningsih,Ayu E. 2010. Karakteristik Kimia dan Sensori Tempe dengan Variasi Bahan Baku Kedelai/Beras dan Penambahan Angkak Serta Variasi Lama Fermentasi. Skripsi. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Fitriasari, Rahadhilla M. 2010. Kajian Penggunaan Tempe Koro Benguk (Mucuna pruriens) Dan Tempe Koro Pedang (Canavalia ensiformis) Dengan Perlakuan Variasi Pengecilan Ukuran (Pengirisan dan Penggilingan) Terhadap Karakteristik Kimia Dan Sensoris Nugget Tempe Koro. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Gandjar, Indrawati, Dewi S.Slamet dan Moeljono. 1973.Kadar Zat Gizi dalam Tempe Benguk. Jurnal Penelitian Gizi dan Makanan Jilid 3.
Itsagustman.2014. Pengujian Organoleptik. http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/Uji-Organoleptik-Produk-Pangan.pdf. Diakses
Jum’at, 31 Oktober 2015 pukul 06:02 WIB.
Hamzah, Faizah dan Farida H. Hamzah. 2011. Kadar Zat Gizi Dalam Tempe Benguk. Jurnal Agriplus. 21 (1): 26-29.
Handajani, Sri. 2001. Indigenous mucuna tempe as functional food. Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition. 10 (3): 222–225.
Haryadi. 2013. Laporan Tugas Akhir Analisa Kadar Alkohol Hasil Fermentasi Ketan dengan Metode Kromatografi Gas dan Uji Aktifitas Saccharomyces Cereviceae Secara Mikroskopis. Skripsi. Semarang : Universitas Diponegoro.
Haryoto. 2000. Teknologi Tepat Guna Tempe Benguk. Yogyakarta: Kanisius. Hal: 12-19.
Hayati, Salma. 2009. “Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kualitas Tempe Dari Biji Nangka (Arthocarpus heterophyllus) dan Penentuan Kadar Zat Gizinya. Skripsi. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Jennesen, et al. 2008. Morphological Characteristics Of Sporangiospores Of The Tempe Fungus Rhizopus Oligosporus Differentiate It From Other Taxa Of The R. Microsporus Group. Mycol. Res, Vol.112, 547-63.
Kembaren, R. Riahna. 2013. Ekstraksi dan Karakterisasi Serbuk Nano Pigmen dari Daun Tanaman Jati (Tectona grandis linn. F). Prosiding Semirata FMIPA. Lampung : Universitas Lampung.
Koswara, Sutrisno. 2009. Teknologi Pengolahan Kedelai (Teori dan Praktek).
http://tekpan.unimus.ac.id/wp-content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan-Kedelai-Teori-dan-Praktek.pdf. Diakses Jum’at, 31 Oktober 2015, pukul 08.15 WIB.
Kusnanto, Febri, Agus Sutanto dan H. R.A. Mulyani. 2013. Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Kadar Protein dan Daya Terima Tempe Dari Biji Karet (Hevea brasiliensis) Sebagai Sumber Belajar Biologi SMA Pada Materi Bioteknologi Pangan. Bioedukasi. Vol. 4 (1): 21-27.
Lampariello, Lucia R. 2012. The Magic Velvet Bean of Mucuna pruriens. Journal Traditional Complementary Medicine. 2 (4): 331-339.
Lehninger, 2005. Dasa r-Dasa r Biokimia 1. Jakarta : Erlangga.
Liwe, Hengkie, Bagau B., dan Imbar M. 2014. Pengaruh Lama Fermentasi Daun Pisang Dalam Ransum Terhadap Efisiensi Penggunaan Pakan Ayam Broiler. Jurnal Zootek.Vol 34 No 2: 114 – 123 (Juli 2014)
Lusiyatiningsih, Tutut. 2014. Uji Kadar Serat, Protein Dan Sifat Organoleptik Pada Tempe Dari Bahan Dasar Kacang Merah (Phaseolus vulgaris, L) Dengan Penambahan Jagung dan Bekatul. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Maharani, Andika. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kemampuan Ibu Menyiapkan Makanan Sehat Balita Pada Keluarga Nelayan Di Kelurahan Pasia Nan Tigo Padang. Skripsi. Padang : Universitas Andalas
Mastuti, Titri S. dan Ratna Handayani. 2014. “Senyawa Kimia Penyusun Ekstrak Ethyl Asetat Dari Daun Pisang Batu Dan Ambon Hasil Distilasi Air”. Prosiding SNST ke-5. Semarang: Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Mugendi, J. B. W. , Njagi E. N. M., Kuria, E. N., Mwasaru, M. A., Mureithi, J. G. And Apostolides, Z. 2010. Nutritional quality and physicochemical properties of Mucuna bean (Mucuna pruriens L.) protein isolates. International Food Research Journal .
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta : UI Press
Pramita, Dian S. 2008. Pengaruh Teknik Pemanasan Terhadap Kadar Asam Fitat dan Aktivitas Antioksidan Koro Benguk (Mucuna pruriens), Koro Glinding (Phaseolus lunatus), dan Koro Pedang (Canavalia ensiformis). Skripsi.Surakarta : Universitas Sebelas Maret.
Prawirokusumo, Soeharto. 1994. Ilmu Gizi Komparatif. Yogyakarta: BPFE-YOGYAKARTA. Hal: 39-43.
Purwoko, Tjahjadi Dan Noor Soesanti Handajani. 2006. Kandungan Protein Total Dan Terlarut Kecap Manis Tanpa Fermentasi Moromi Hasil Fermentasi R. oryzae Dan R. oligosporus. Penelitian Dosen Muda.Surakarta: Universitas Sebelas Maret.
Rohman, abdul dan Sumantri. 2007. Analisis Makanan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.
Retnaningsih,Christiana, Adytyas Sunjaya dan Sumardi. 2014. Tempe Koro Pedang (Canavalia ensiformis [L.] DC) Ditinjau Dari Sifat Fisik Dan Kimia. Seri Kajian Ilmiah. 15 (2): 123-130.
Salim, emil. 2013. Aneka Olahan Kedelai. Yogyakarta : Lily Publisher.
Santoso, Hieronymus Budi. 1993. Teknologi Tepat Guna Pembuatan Tempe Dan Tahu Kedelai. Yogyakarta: Kanisius. Hal: 13-21.
Sarwono, Bambang. 2010. Usaha Membuat Tempe dan Oncom. Jakarta: PT. Niaga Swadaya. Hal: 29-30.
Setyawan,A.V. 2015. Kadar Protein Terlarut dan Kualitas Tempe Benguk Dengan Penambahan Ampas Tahu dan Pembungkus yang Berbeda. Skripsi. Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sudiyono. 2010. Penggunaan Na2HCO3 Untuk Mengurangi Kandungan Asam Sianida (HCN) Koro Benguk Pada Pembuatan Koro Benguk Goreng. Agrika. 4 (1): 48-53.
Suginto, Robbi, dan Wignyanto. 2013. Pembuatan Kecap Asin Koro Benguk (Mucuna pruriens) (Kajian Proposi Tepung Terigu dan Bekatul Terhadap Lama Fermentasi dengan Sifat Organoleptik dan Sifat Kimia). Skripsi. Surabaya : Universitas Brawijaya.
Tjitrosoepomo, Gembong. 1993. Taksonomi tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal 192-208.
Winarni, Sri, Rina Judiwati, Bambang Prajogo dan Alfiah Haya. 2011. Fraksi Etanol 96% Bui Koro Benguk (Mucuna pruriens L.) sebagai Peningkat Kualitas Spermatozoa Mencit (Mus musculus). Jurnal Kesehatan Reproduksi. 1 (2): 60-66.
Winarno. 2005. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta: Gramedia.
Wipradnyadewi, Putu A. 2005. Isolasi dan Identifikasi Rhizopus oligosporus pada Beberapa Inokulum Tempe. Jurnal penelitian. Yogyakarta : Universitas Gadjah Mada.
Wulandari, M., & Handarsari, E. 2010. Pengaruh Penambahan Bekatul Terhadap Kadar Protein dan Sifat Organoleptik Biskuit. Jurnal Pangan dan Gizi. Vol.01.No. 02