• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga T1 132012024 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Menurunkan Stres Akademik Melalui Teknik Stress Inoculation Training Siswa Kelas XI C SMP Negeri 10 Salatiga T1 132012024 BAB I"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Apa yang ada dipikiran individu ketika mendengar kata “stres”? Apakah

tiap individu pernah ataukah sering mengalami stres ketika sedang menghadapi

suatu tekanan ataupun permasalahan yang di anggap sangat berat sehingga

membebani pikiran? Ya, tentu saja sebagai manusia pasti pernah mengalaminya,

stres itu merupakan hal yang wajar dialami oleh setiap orang. Menurut Vincent

Cornelli, sebagaimana dikutip oleh Grant Brech (2000) (hal 16), stres adalah

gangguan pada tubuh dan pikiran yang disebabkan oleh perubahan dan tuntutan

kehidupan, yang dipengaruhi oleh lingkungan maupun penampilan individu di

dalam lingkungan tersebut. Jika dilihat pada era globalisasi ini, yang mempunyai

tingkat stress paling tinggi yaitu lebih banyak dialami oleh siswa sekolah

menengah. Sekolah juga sebagai lembaga pendidikan formal merupakan tempat

bagi siswa untuk belajar. Sebagian besar waktu siswa dihabiskan di sekolah

untuk melakukan kegiatan akademik maupun non akademik. Chapman, et al.

(1992) mengungkapkan bahwa stres akademik merupakan konsekuensi dari

penilaian siswa terhadap tuntutan yang stessfull dan presepsi mereka tentang

kemampuan yang mereka miliki untuk mengatasi tuntutan tersebut. Menurut Sri

Hastuti (1997), menjadi siswa merupakan tugas berat karena banyak tuntutan dan

(2)

merupakan harapan keluarga dan masyarakat.Tuntutan dan harapanyang terlalu

besar tersebut dapat berbalik menjadi beban dan stres bagi siswa. Permasalahan

substantif yang dihadapi siswa di dunia pendidikan dikenal dengan istilah stres

akademik. Perwujudan dari stres akademik antara lain adalah siswa enggan dan

malas mengerjakan tugas-tugas kurikuler, sering bolos dengan berbagai

alasan, dan mencontek atau mencari jalan pintas dalam mengerjakan tugas.

Tabel 1.1

Hasil Pra PenelitianStudent-Life Stres Inventory(SSI) Siswa Kelas XIC SMP N 10 Salatiga

Interval Kategori Frekuensi Pesentase

202–228 Sangat Tinggi 6 22.23

201–176 Tinggi 4 14.81

175–150 Sedang 5 18.52

149–124 Rendah 8 29.63

123–98 Sangat Rendah 4 14.81

Total 27 100

Dari tabel 1.1 siswa mengalami stress akademik kategori tinggi 4 siswa

dengan perolehan persentase 22.23% sampai kategori sangat tinggi 6 siswa

dengan perolehan persentase 14.81%. bahwa siswa di kelas XI C SMP N 10

Salatiga mengalami stress akademik. Stress akademik berlangsung beberapa jam

sampai beberapa hari. Berupa seperti perselisihan yang tidak dapat diselesaikan

dengan seseorang. Stressor ini dapat menimbulkan gejala yaitu, mudah merasa

letih, mudah marah, sulit untuk beristirahat, mudah tersinggung, gelisah

(Psychology Foundation of Australia, 2010). Maka dari itulah , stres akademik

pada kategori ini harus segera ditangani. Stress akademik dapat diatasi. Salah satu

(3)

digunakan untuk mengurangi stres akademik yang dialami oleh siswa dari stres

dalam berbagai situasi. Untuk memastikan konsistensi dengan literatur,

menunjukkan Stress Inoculation Training(SIT) mengacu pada bentuk terapi

perilaku kognitif.

Gerald Corey (2009) mengatakan bahwa : pelatihan relasasi telah menjadi

semakin populer sebagai metode mengajarkan orang untuk mengatasi tekanan

oleh kehidupan sehari-hari. Hal ini untuk mencapai relasasi mental mudah

dipelajari. Setelah klien mempelajari dasar-dasar prosedur relasasi, adalah penting

bahwa mereka berlatih latihan ini setiap hari untuk mendapatkan hasil yang

maksimal. Selain itu Gerald Corey (2004) mengatakan bahwa pelatihan

manajemen stres dalam kelompok. Tinjau bagian dalam buku teks pada

pendekatan kelompok untuk manajemen stres, terutama program yang stres

inokulasi Meichenbaum ini. Pikirkan tentang diri anda sebagai peserta dalam

kelompok pelatihan tersebut. Apa beberapa faktor dalam hidup Anda yang

berkontribusi terhadap pengalaman anda stres. Mengidentifikasi beberapa kognisi

anda yang berperan dalam menciptakan dan memelihara stres. Pertimbangkan

menjaga keterbukaaan di mana sistematis merekam pikiran, perasaan dan perilaku

spesifik untuk setidaknya dua minggu. Proses ini dapat berguna dalam mengajar

anda untuk menyadari peran anda dalam menciptakan stres anda. Jika anda berada

dalam kelompok saat ini, mempertimbangkan membawa ke sesi perhatian spesifik

tentang stres. Setelah bekerja pada keprihatinan ini dalam grup anda, rencana yang

akan melibatkan praktik dalam situasi sehari-hari. Maka dari itu stress akademik

(4)

Penelitian Kurniawati, (2012) tentang efektifitas konseling kelompok

dengan teknik cognitive behavior modivication dalam menurunkan stress belajar

siswa kelas VIII B SMP Al-Azhar Salatiga menyimpulkan bahwa nilai

sig.2-tailed adalah 0,221 ≤ 0,05 yang berarti ada perbedaan antara posttest antara

kelompok eksperimen dan eksperimen kontrol, sehingga hasilnya efektif dan

hipotesis dalam penelitian ini diterima.

Selain itu penelitian Purwati, (2012) tentang tingkat stress akademik pada

mahasiswa reguler angkatan 2010 Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas

Indonesia untuk mengetahui perbedaan tingkat stress akademik terhadap sub

variabel (usia, jenis kelamin, indeks restasi, dan jumlah kunjungan ke pusat

pelayanan kesehatan mmenyimpulkan bahwa hasil penelitian Chi Square 95%

diperoleh rata-rata berusia 19,38th didominasi perempuan (95,2%) dengan

sebagian besar memiliki nilai indeks prestasicum laude(62,5%), dan tidak pernah

mengunjungi pusat pelayanan kesehatan dalam 1 bulan terakhir (58,7%)

terindifikasi memiliki tingkat stress akademik sedang (43,3%). Semakin tinggi

tingkatan usia maka tingkat stress akademik mengalami penurunan

(ρ=0,30;α=0,005) dan semakin tinggi tingkat stress akademik yang dialami , maka

semakin sering mengunjungi pusat pelayanan kesehatan (ρ=0,006 ; α=0,05)

tingkat stress akademik terhadap jenis kelamin dan indeks prestasi tidak memiliki

perbedaan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka dapat di

(5)

“Apakah teknik stress inoculation training dapat menurunkan stress

akademik secara signifikan pada siswa kelas XI C SMP N 10 Salatiga?”

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui signifikansi

penurunan stress akademik melalui teknik stres inoculation training pada

siswa kelas XIC SMP N 10 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoretik

Memberikan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan

menurunkan stres akadmik melalui teknik stresinoculation training sesuai

dengan teori Bimbingan dan Konseling.

1.4.2 Manfaat Praktis

Bagi program studi bimbingan dan konseling dapat digunakan

sebagai bahan untuk mengembangkan pengetahuan serta bahan

perbandingan bagi pembaca yang akan melakukan pengembangan,

khususnya mengenai layanan konseling individu.

1.4.3 Bagi Peneliti Lanjut

Mendapat pengalaman cara meneliti tentang Mengurangi Stress

Akademik Dengan Memanfaatkan Teknik teknik stres inoculation

(6)

1.4.4 Bagi guru BK

Hasil penelitian bisa digunakan untuk memberikan sumbangan dan

penerapan mengenai penurunan stress akademik siswa. Dimana siswa

ditolong oleh guru BK agar nantinya dapat belajar dengan nyaman dan

memberikan segudang prestasinya.

1.5 Sistematika Penulisan

BAB I : Pendahuluan , pada bab ini berisi mengenai Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Batasan Masalah, Rumusan Masalah, Manfaat

Penelitian dan Sistematika Penelitian,

BAB II : Kajian Teori, pada bab ini membahas mengenai Pengertian Stress,

Jenis-Jenis Stress, Pengertian Stress Akademik, Stressor Akademik, Respon

Terhadap Stress Akademik, Pengertian Siswa dan Teknik Stres

Inoculation Ttraining

BAB III : Metode Penelitian , pada bab ini membahas mengenai Jenis Penelitian,

Variabel Penelitian, Subyek, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik

Analisis Data,

BAB IV : Hasil Penelitian, pada bab ini membahas mengenai Deskripsi Subyek

Penelitian, Pengumpulan Data, Analisis Deskriptif, Hipotesis dan

Pembahasan Hasil Penelitian,

Referensi

Dokumen terkait

bersangkutan membuat pembaharuan Surat Pernyataan Mengikuti Tugas Belajar Bagi Tenaga Pengajar Biasa yang ditugaskan mengikuti tugas belajar pada tanggal 1 April dari tahun

Penelitian ini dilakukan berdasarkan latar belakang masalah bekerja sama anak yang masih rendah, sehingga tujuan penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan

Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan umbi bibit G4 dengan mulsa mampu memberikan pertumbuhan yang lebih baik daripada penggunaan umbi lokal, kecuali umbi lokal

Tahap ini menandakan bahwa segala proses telah selesai dilaksanakan, kemudian dalam melaksanakan penilaian tingkat risiko yang ada maka langkah pertama yang

Leitch; sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

sapi di Kota Bogor, yaitu memahami makna dari nilai yang diinginkan oleh konsumen, membuat, mengatur dan melakukan perbaikan sepanjang aliran nilai; optimalisasi aliran

dalam bahasa Jerman dan padanannya dalam bahasa Indonesia ” ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan. penjiplakan

Diskominfo dengan adanya inovasi PIP tersebut sehingga meningkatkan rasa bangga dan kepuasan pengguna jasa yaitu masyarakat pada umumnya. Jangkauan terhadap Diskominfo