iv
ABSTRAK
PENGARUH JUS NANAS (Ananas comosus (L.) Merr.)
TERHADAP WAKTU REAKSI SEDERHANA (WRS) PADA PRIA
DEWASA
Angretty Sebastian Delmas, 2010,
Pembimbing 1: Dr. Diana Krisanti Jasaputra,dr.,M.Kes Pembimbing 2: Jo Suherman,dr.,MS,AIF
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan buah yang banyak tumbuh di Indonesia dan termasuk buah tropis yang banyak dikonsumsi sebagai buah segar. Nanas juga memiliki beberapa varietas. Banyak khasiat dari buah ini. Salah satunya adalah meningkatkan kewaspadaan (aware) karena buah nanas memiliki senyawa yang mampu bekerja pada sistem saraf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah nanas terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pada pria dewasa.
Desain pada penelitian ini bersifat kuasi eksperimental, dengan menggunakan rancangan pre-test dan post-test, dilakukan pada 30 orang pria dewasa usia 18-24 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi terhadap cahaya merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi sebelum dan sesudah minum jus nanas dalam satuan detik. Pengukuran WRS dilakukan dalam 30 menit. Analisis data
menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0.05, menggunakan program
komputer.
Hasil penelitian didapatkan pemendekan WRS untuk cahaya merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, nada tinggi. Sebelum minum jus nanas WRS berturut-turut 0.170, 0.185, 0.168, 0.185, 0.231, dan 0.181 detik. Setelah minum jus nanas pada menit ke 30 didapatkan WRS berturut-turut 0.084, 0.093, 0.090, 0.096, 0.076, dan 0.068 detik. Dengan demikian maka perbedaannya sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan jus nanas mempersingkat waktu reaksi sederhana (WRS) pada 30 orang pria dewasa.
v
ABSTRACT
THE EFFECT OF PINEAPPLE JUICE (Ananas comosus (L.) Merr.)
TO SIMPLE REACTION TIME ON ADULT MALE
Angretty Sebastian Delmas, 2010, 1st Tutor : Dr. Diana Krisanti Jasaputra,dr., M.Kes 2nd Tutor: Jo Suherman,dr.,MS,AIF
Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) is one of the most common fruit that grows in Indonesia, which is a tropical fruit that usually consumed freshly. Pineapple also has many varieties. Much efficacy of this fruit, ones of them is for increasing sense of alertness/aware, because pineapple has compound which affect the nervous system.
The purpose is to know the effect of pineapple juice to simple reaction time on adult male.
This research is a quasi-experimental design, using pre-test and post-test, conducted 30 males aged 18-24. The data measures reaction time for red, yellow, green, blue light, low, and high tone, before and after drinking pineapple juice measured in seconds. The research time was 30 minutes. The data analysis used paired "t" test with α = 0.05, using a computer program.
The result shows the shortening of simple reaction time for red, yellow, green, and blue light, low tone, high tone.Before drinking pineapple juice, simple reaction time respectively 0.170, 0.185, 0.168, 0.185, 0.231, and 0.181 seconds. And 30 minutes after drinking pineapple juice, simple reaction time respectively 0.084, 0.093, 0.090, 0.096, 0.076, and 0.068 seconds. So that, the differences is very significant
(p <0.01 ).
Conclusion pineapple juice shorten the simple reaction time on 30 adult males.
viii
DAFTAR ISI
JUDUL ...i
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT ...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI ...viii
DAFTAR TABEL...xi
DAFTAR GAMBAR ...xii
DAFTAR LAMPIRAN ...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah ...2
1.3 Tujuan Penelitian ...2
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ...2
1.4.1 Manfaat akademis ...2
1.4.2 Manfaat praktis ...3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian ...3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ...3
1.5.2 Hipotesis Penelitian ...4
1.6 Metodologi Penelitian ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Waktu Reaksi ...5
2.1.1 Definisi Waktu Reaksi ...5
2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Waktu Reaksi...6
ix
2.2 Proses Pengolahan Stimulus Menjadi Respon dalam Susunan Saraf
Manusia ...15
2.3 Proses Pengolahan Stimulus Cahaya dan Suara Menjadi Respon Motorik ...18
2.4 Serotonin ...21
2.5 Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) ...25
2.5.1 Sejarah Singkat ...25
2.5.2 Klasifikasi Tanaman Nanas ...26
2.5.3 Manfaat dan Khasiat Nanas ...27
2.5.4 Kandungan Nanas ...29
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat Dan Bahan Penelitian ...31
3.1.1 Alat Penelitian ...31
3.1.2 Bahan Penelitian ...31
3.2 Subjek Penelitian ...31
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ...32
3.4 Metode Penelitian ...32
3.4.1 Desain Penelitian ...32
3.4.2 Variabel Penelitian ...32
3.4.3 Definisi Operasional Variabel ...32
3.4.4 Perhitungan Besar Sampel ...32
3.5. Prosedur Penelitian ...33
3.5.1. Pengumpulan Bahan ...33
3.5.2. Persiapan bahan uji ...33
3.5.3. Pelaksanaan Penelitian ...33
3.6. Metode Analisis ...34
x
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ...36
4.2 Pembahasan ...38
4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ...39
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ...40
5.2 Saran ...40
DAFTAR PUSTAKA...41
LAMPIRAN ...43
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Komponen Zat Gizi dalam 100 gram Buah Nanas. ... 29 Tabel 4.1. Rerata Waktu Reaksi Sederhana untuk Warna Merah, Kuning,
Hijau, dan Biru Selama Pengamatan 30 Menit... 36 Tabel 4.2. Rerata Waktu Reaksi Sederhana untuk Nada Rendah dan Nada
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Kronoskop ...5
Gambar 2.2. Hubungan Intensitas Stimulus dengan Waktu Reaksi...6
Gambar 2.3. Hubungan Tingkat Kewaspadaan dengan Waktu Reaksi ...7
Gambar 2.4. Korteks Penglihatan ...17
Gambar 2.5. Korteks Auditorik ...18
Gambar 2.6. Proses Pengolahan Cahaya ...19
Gambar 2.7. Proses Pengolahan Suara ...20
Gambar 2.8. Serotonin ...21
Gambar 2.9. Kerja Serotonin ...23
Gambar 2.10. Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) ...25
Gambar 2.11. Tanaman Nanas ...26
Gambar 2.12. Bagan Hubungan WRS dan Serotonin ...30
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ...43 Lampiran 2. Lembar Kerja ...44 Lampiran 3. Data Hasil Penelitian ...46 Lampiran 4. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Untuk Warna Merah ...52 Lampiran 5. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Untuk Warna Kuning ...53 Lampiran 6. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Untuk Warna Hijau ...54 Lampiran 7. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Untuk Warna Biru ...55 Lampiran 8. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Untuk Nada Rendah ...56 Lampiran 9. Data Hasil Pengolahan SPSS WRS Sebelum dan Sesudah
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai suatu interaksi, sedangkan reaksi adalah suatu keadaan di mana seseorang menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini menjadi penting apabila kita dihadapkan dengan berbagai keadaan yang memerlukan tindakan yang tepat dan cepat.
Waktu reaksi cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, antara lain saat beraktivitas mengemudi, dimana saat mengemudi waktu reaksi dibutuhkan untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Waktu reaksi juga dibutuhkan pada saat berolahraga, khususnya pada saat perlombaan lari atau renang, dimana peserta harus dengan cepat bereaksi saat mendengar peluit tanda mulainya perlombaan.
Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai saat rangsang diberikan (Houssay, 1955). Waktu reaksi terdiri dari 2 jenis, yaitu Waktu Reaksi Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM). Terdapat bermacam-macam faktor yang mempengaruhi waktu reaksi, antara lain jenis rangsang dan intensitas rangsang, jenis kelamin, lingkungan, obat-obatan, usia, kesegaran jasmani konsentrasi, latihan, dan status mental (Woodworth and Schlosberg, 1961).
2
antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan mencegah stres (Fajar Kurniawan, 2008).
Serotonin merupakan sistem kimia saraf yang mengatur emosi, perasaan, berpikir, memori, dan tidur (Fajar Kurniawan, 2008) yang bekerja pada ujung
presinaps sebagai neurotransmitter. Dari tempat dimana serotonin bekerja serta
kemampuan yang dimiliki serotonin pada sistem saraf yang lebih tinggi maka serotonin dapat membantu proses penyampaian pesan atau impuls pada sinaps menjadi lebih lancar (Suyatna, 1995).
Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk meneliti pengaruh buah nanas terhadap pemeriksaan waktu reaksi sederhana (WRS) pada pria dewasa.
1.2 Identifikasi masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, identifikasi masalah penelitian ini adalah apakah jus nanas mempersingkat waktu reaksi sederhana
1.3 Maksud dan Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jus nanas terhadap waktu reaksi sederhana
1.4 Manfaat penelitian
1.4.1 Manfaat akademis
3
1.4.2 Manfaat praktis
Penelitian diharapkan dapat memberi informasi kepada masyarakat tentang manfaat penggunaan buah nanas sebagai salah satu terapi untuk mempersingkat waktu reaksi sederhana sehingga dapat memaksimalkan pekerjaan yang dilakukan
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian
1.5.1Kerangka pemikiran
Buah nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan golongan buah dengan kandungan serotonin yang tinggi sekitar 1,7 miligram – 3,15 miligram/100 gram buah nanas (Feldman and Lee, 1985), selain itu buah nanas memiliki kandungan karbohidrat sekitar 13 gram/100 gram buah nanas, karbohidrat dapat meningkatkan penyerapan asam amino triptofan yang akan diubah menjadi serotonin dalam otak (Apriadji, 2007).
Serotonin (5-hydroxytryptamine,5-HT) adalah neurotransmiter monoamino (substansi kimia yang bekerja pada sistem saraf untuk komunikasi antar sel saraf) yang dihasilkan dari hidroksilasi triptofan menjadi 5-hidroksitriptofan oleh tirosin hidroksilase hati, dan mengalami dekarboksilasi (Robert Murray, 2006).
Serotonin disekresi oleh nukleus yang berasal dari rafe median batang otak dan berproyeksi di banyak daerah otak, khususnya yang menuju radiks dorsalis medulla spinalis dan menuju hipotalamus. (Guyton and Hall, 2006)
4
1.5.2Hipotesis penelitian
Jus nanas mempersingkat waktu reaksi sederhana.
1.6 Metodologi penelitian
40
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1Simpulan
Jus nanas mempersingkat waktu reaksi sederhana (WRS) pada pria dewasa.
5.2Saran
Kegiatan sehari-hari manusia membutuhkan reaksi yang cepat untuk mengambil keputusan dalam setiap hal yang dilakukan baik bekerja, bermain, maupun berolahraga. Penggunaan jus nanas sangat disarankan untuk mempersingkat waktu reaksi agar semua kegiatan berjalan lebih optimal
59
RIWAYAT HIDUP
Nama : Angretty Sebastian Delmas
NRP : 1010030
Tempat/Tanggal Lahir : Semarang, 6 Februari 1992
Agama : Kristen
Alamat : Jl. Suyudono 54 - Semarang
Riwayat Pendidikan :
1996-1998 TK Bhinneka, Semarang 1998-2004 SD PL Bernardus, Semarang
2004-2007 SMP PL Domenico Savio, Semarang 2007-2010 SMA Kolese Loyola, Semarang
Pengaruh Jus Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.)
Terhadap Waktu Reaksi Sederhana (WRS) Pada Pria Dewasa
Angretty Sebastian Delmas*, Diana Krisanti Jasaputra**, Jo Suherman***
*Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung
**Bagian Farmakologi Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung ***Bagian Fisiologi Fakultas kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri No. 65, Bandung
ABSTRAK
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan buah yang banyak tumbuh di Indonesia dan termasuk buah tropis yang banyak dikonsumsi sebagai buah segar. Nanas juga memiliki beberapa varietas. Banyak khasiat dari buah ini. Salah satunya adalah meningkatkan kewaspadaan (aware) karena buah nanas memiliki senyawa yang mampu bekerja pada sistem saraf
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh buah nanas terhadap waktu reaksi sederhana (WRS) pada pria dewasa.
Desain pada penelitian ini bersifat kuasi eksperimental, dengan menggunakan rancangan
pre-test dan post-test, dilakukan pada 30 orang pria dewasa usia 18-24 tahun. Data yang diukur adalah waktu reaksi terhadap cahaya merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi sebelum dan sesudah minum jus nanas dalam satuan detik. Pengukuran WRS dilakukan dalam 30 menit. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α = 0.05, menggunakan program komputer.
Hasil penelitian didapatkan pemendekan WRS untuk cahaya merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, nada tinggi. Sebelum minum jus nanas WRS berturut-turut 0.170, 0.185, 0.168, 0.185, 0.231, dan 0.181 detik. Setelah minum jus nanas pada menit ke 30 didapatkan WRS berturut-turut 0.084, 0.093, 0.090, 0.096, 0.076, dan 0.068 detik. Dengan demikian maka perbedaannya sangat signifikan (p<0,01).
Simpulan jus nanas mempersingkat waktu reaksi sederhana (WRS) pada 30 orang pria dewasa.
Kata kunci : buah nanas, waktu reaksi
ABSTRACT
Pineapple (Ananas comosus (L.) Merr.) is one of the most common fruit that grows in Indonesia, which is a tropical fruit that usually consumed freshly. Pineapple also has many varieties. Much efficacy of this fruit, ones of them is for increasing sense of alertness/aware, because pineapple has compound which affect the nervous system.
The purpose is to know the effect of pineapple juice to simple reaction time on adult males.
This research is a quasi-experimental design, using pre-test and post-test, conducted 30 males aged 18-24. The data measures reaction time for red, yellow, green, blue light, low, and high tone, before and after drinking pineapple juice measured in seconds. The research time was 30 minutes. The data analysis used paired "t" test with α = 0.05, using a computer program.
0.185, 0.231, and 0.181 seconds. And 30 minutes after drinking pineapple juice, simple reaction time respectively 0.084, 0.093, 0.090, 0.096, 0.076, and 0.068 seconds. So that, the differences is very significant
(p <0.01 ).
Conclusion pineapple juice shorten the simple reaction time on 30 adult males.
PENDAHULUAN
Manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai suatu interaksi,
sedangkan reaksi adalah suatu
keadaan di mana seseorang menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini menjadi penting apabila kita dihadapkan
dengan berbagai keadaan yang
memerlukan tindakan yang tepat dan cepat.
Waktu reaksi cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, antara lain saat beraktivitas mengemudi, dimana saat mengemudi waktu reaksi
dibutuhkan untuk menghindari
terjadinya kecelakaan. Waktu reaksi
juga dibutuhkan pada saat
berolahraga, khususnya pada saat perlombaan lari atau renang, dimana peserta harus dengan cepat bereaksi saat mendengar peluit tanda mulainya perlombaan.
Waktu reaksi adalah waktu yang
diperlukan seseorang untuk
menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai
saat rangsang diberikan.9 Waktu
reaksi terdiri dari 2 jenis, yaitu Waktu Reaksi Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM).
Terdapat bermacam-macam faktor yang mempengaruhi waktu reaksi, antara lain jenis rangsang dan intensitas rangsang, jenis kelamin,
lingkungan, obat-obatan, usia,
kesegaran jasmani konsentrasi,
latihan, dan status mental.18
Nanas (Ananas comosus (L.) Merr.) merupakan buah tropis yang sering dikonsumsi masyarakat sebagai buah
segar, baik dikonsumsi secara
langsung maupun dibuat jus. Rasa buah nanas manis sampai agak
masam segar, sehingga disukai
masyarakat luas. Disamping itu, buah nanas mengandung gizi cukup tinggi
dan lengkap.14 Buah nanas juga
memiliki kandungan seperti senyawa fenolik (Myricetin, Quercitin, Tyramine,
dan Ferulic Acid), bromelin, dan
serotonin.4 Manfaat buah nanas antara
lain sebagai antioksidan dan fitokimia yang berkhasiat mengatasi penuaan dini, wasir, kanker, serangan jantung, dan mencegah stres.11
Serotonin merupakan sistem kimia saraf yang mengatur emosi, perasaan, berpikir, memori, dan tidur11, yang
bekerja pada ujung presinaps sebagai neurotransmitter. Dari tempat dimana serotonin bekerja serta kemampuan yang dimiliki serotonin pada sistem saraf yang lebih tinggi maka serotonin dapat membantu proses penyampaian pesan atau impuls pada sinaps menjadi lebih lancar.16
Berdasarkan uraian di atas,
penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh buah nanas terhadap
pemeriksaan waktu reaksi sederhana (WRS) pada pria dewasa.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian jus
nanas terhadap Waktu Reaksi
Sederhana (WRS) pada pria dewasa
BAHAN / SUBJEK DAN METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah quasi
eksperimental, dengan rancangan
nada rendah, dan nada tinggi sebelum dan sesudah meminum jus nanas. Pengukuran WRS dilakukan selama 30 menit. Analisis data dengan uji “t”
berpasangan dengan α = 0.05.
Kemaknaan berdasarkan nilai p < 0,05. Data diolah menggunakan perangkat lunak komputer.
Alat :
Kronoskop yang dilengkapi
dengan stopwatch
Timbangan / neraca
Alat tulis (pensil, kertas)
Blender
Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Maranatha yang dipilih dengan kriteria sebagai berikut :
Kriteria inklusi :
Jenis kelamin laki-laki
Berusia 18-24 tahun
Sehat jasmani
Bersedia menjadi subjek
penelitian secara sukarela dan
menandatangani surat
persetujuan penelitian yang telah disahkan oleh komisi etik FK UKM
penelitian perlu memenuhi
persyaratan:
Tidak boleh melakukan
aktivitas fisik yang berlebihan dan melelahkan;
Harus cukup istirahat;
Makan teratur;
Tidak boleh mengonsumsi
kopi, teh, coklat, makanan dan minuman yang mengandung
alkohol, obat-obatan yang
mengandung diazepam, anti histamin, obat flu, dan obat jam setelah makan berat;
Tidak boleh mengonsumsi
kopi, teh, coklat, makanan dan minuman yang mengandung
alkohol, obat-obatan yang
mengandung diazepam, anti histamin, obat flu, dan obat hipnotik sedatif.
Prosedur Penelitian:
1. Subjek penelitian duduk
istirahat selama 10 menit.
2. Ukur WRS secara
berturut-turut untuk cahaya merah, kuning, hijau, biru, nada
rendah, dan nada tinggi
masing-masing sebanyak 5
kali, lalu masing-masing
diambil reratanya.
3. Subjek penelitian meminum
jus nanas
4. Setelah 30 menit ukur lagi
WRS secara berturut-turut
nada tinggi masing-masing sebanyak 5 kali, dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Warna Merah, Kuning, Hijau, dan Biru Selama Pengamatan 30 Menit
Warna N WRS (detik) p
Sebelum Sesudah
Merah 30 0.170 0.084 ,000**
Kuning 30 0.185 0.093 ,000**
Hijau 30 0.168 0.090 ,000**
Biru 30 0.185 0.096 ,000**
Keterangan
WRS : Waktu Reaksi Sederhana
n : Jumlah subjek penelitian
** : Sangat signifikan (p < 0,01)
Tabel 2 Rerata WRS Pada Pria Dewasa Untuk Nada Rendah dan Nada Tinggi Selama Pengamatan 30 Menit
Nada N WRS (detik) p
Sebelum Sesudah
Rendah 30 0.231 0.076 ,000**
Tinggi 30 0.181 0.068 ,000**
Keterangan
WRS : Waktu Reaksi Sederhana
n : Jumlah subjek penelitian
DISKUSI
Manusia senantiasa berinteraksi dengan lingkungannya. Interaksi ini dapat berupa aksi dan reaksi. Aksi adalah suatu keadaan di mana seseorang memulai suatu interaksi,
sedangkan reaksi adalah suatu
keadaan di mana seseorang menjawab suatu rangsang yang bersifat disadari dan terkendali. Reaksi ini menjadi penting apabila kita dihadapkan
dengan berbagai keadaan yang
memerlukan tindakan yang tepat dan cepat. Waktu reaksi adalah waktu yang diperlukan seseorang untuk menjawab suatu rangsangan secara sadar dan terkendali dihitung mulai
saat rangsang diberikan.9 Waktu
reaksi terdiri dari 2 jenis, yaitu Waktu Reaksi Sederhana (WRS) dan Waktu Reaksi Majemuk (WRM). Terdapat
bermacam-macam faktor yang
mempengaruhi waktu reaksi, antara lain jenis rangsang dan intensitas rangsang, jenis kelamin, lingkungan, obat-obatan, usia, kesegaran jasmani
konsentrasi, latihan, dan status
mental.18 Waktu reaksi menjadi cepat
ketika kesadaran seseorang dalam tingkat menengah, dan akan menjadi lambat ketika seseorang teralu tenang atau terlalu tegang10.
Manusia mampu menerima
informasi perubahan dari dalam
maupun luar tubuh. Hal ini
disebabkan karena adanya reseptor dalam tubuh manusia yang mampu mengenali perubahan yang terjadi. Terdapat bermacam-macam reseptor pada tubuh manusia, antara lain mekanoreseptor,
thermoreseptor,nosireseptor,khemore septor ,dan reseptor elektromagnetik.7
Semua reseptor sensorik
mempunyai satu ciri umum, yaitu
apapun stimulus yang diterima
menyebabkan perubahan potensial pada reseptor. Jika potensial reseptor meningkat di atas nilai ambang untuk menimbulkan potensial aksi pada serabut saraf, maka mulai timbul potensial aksi. Potensial aksi berjalan melalui serabut saraf menuju sistem saraf sensorik pusat di korteks cerebri
gyrus post centralis. Di korteks sensoris
ini, informasi akan diseleksi, lalu akan diteruskan melalui sistem motorik
menuju organ efektor untuk
memberikan respon/tanggapan.7
Respon motorik yang diharapkan berupa penekanan tombol yang dapat dijelaskan sebagai berikut; setelah impuls cahaya sampai pada lobus oksipitalis dan impuls suara sampai pada lobus temporalis, maka impuls akan dihantarkan oleh serabut asosiasi ke area integrasi di lobus parietalis. Proses pengolahan respon setelah seseorang mendapat stimulus tertentu terjadi di area integrasi. Melalui serabut asosiasi, impuls dihantarkan ke lobus frontalis, area motorik yang kemudian melalui serabut eferen (traktus piramidalis) diteruskan ke batang otak yang mana impuls akan melalui formatio retikularis sebagai pusat kewaspadaan, kemudian ke medula spinalis kornu anterior dan
diteruskan ke lower motor neuron
menuju efektor sehingga terjadi
respon motorik yang dikehendaki
(penekanan tombol pada percobaan).7
Buah nanas juga memiliki
kandungan seperti senyawa fenolik
(Myricetin, Quercitin, Tyramine, dan
Ferulic Acid), bromelin, dan serotonin.4
miligram/100 gram buah nanas5,
selain itu buah nanas memiliki kandungan karbohidrat sekitar 13
gram/100 gram buah nanas,
karbohidrat dapat meningkatkan
penyerapan asam amino triptofan yang akan diubah menjadi serotonin
dalam otak.2 Serotonin (
5-hydroxytryptamine, 5-HT) adalah
neurotransmiter monoamino
(substansi kimia yang bekerja pada sistem saraf untuk komunikasi antar
sel saraf) yang dihasilkan dari
hidroksilasi triptofan menjadi
5-hidroksitriptofan oleh tirosin
hidroksilase hati, dan mengalami dekarboksilasi.13
Serotonin disekresi oleh nukleus yang berasal dari rafe median batang otak dan berproyeksi di banyak daerah otak, khususnya yang menuju radiks dorsalis medulla spinalis dan
menuju hipotalamus.7
Serotonin merupakan zat kimia penting dalam otak yang berperan
sebagai neurotransmitter untuk
menyampaikan informasi antar sel saraf12 dan bekerja sebagai transmitter
pada ujung sinaps antara neuron satu dengan neuron lainnya, yang akan mempercepat proses penyampaian impuls.16
Hasil rerata WRS yang diamati selama 30 menit, WRS sesudah mengonsumsi jus nanas menunjukkan hasil lebih singkat daripada WRS sebelum mengonsumsi jus nanas. Hasil ini tampak untuk semua warna dan nada yang diujikan seperti terlihat pada Tabel 1 dan Tabel 2. Dari hasil uji t berpasangan menunjukkan
adanya perbedaan yang sangat
signifikan untuk warna merah,
kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi dengan nilai p<0,01.
Hal tersebut disebabkan karena
buah nanas (Ananas comosus (L.)
Merr.) memiliki kandungan serotonin yang tinggi, serotonin merupakan zat kimia penting dalam otak yang berperan sebagai neurotransmitter untuk menyampaikan informasi antar
sel saraf12 dan bekerja sebagai
transmitter pada ujung sinaps antara neuron satu dengan neuron lainnya,
yang akan mempercepat proses
penyampaian impuls.16 Sehingga akan
mempersingkat waktu reaksi
sederhana.
Hipotesis Penelitian adalah jus nanas mempersingkat Waktu Reaksi Sederhana (WRS) pria dewasa. Hal-hal yang mendukung adalah dari hasil uji t berpasangan untuk nilai p secara berturut-turut dari warna merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi adalah 0,000; 0,000; 0,000; 0,000; 0,000; dan 0,000. Hal ini menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan untuk warna merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi dengan nilai p<0,01. Dalam penelitian ini, WRS untuk warna merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi sesudah mengonsumsi jus nanas lebih singkat daripada WRS untuk merah, kuning, hijau, biru, nada rendah, dan nada tinggi sebelum mengonsumsi jus nanas. Sedangkan hal-hal yang tidak mendukung tidak didapatkan. Oleh
karena itu, hipotesis penelitian
diterima dan teruji oleh data.
SIMPULAN
SARAN
Kegiatan sehari-hari manusia
membutuhkan reaksi yang cepat untuk mengambil keputusan dalam setiap hal yang dilakukan baik
bekerja, bermain, maupun
berolahraga. Penggunaan jus nanas
sangat disarankan untuk
mempersingkat waktu reaksi agar semua kegiatan berjalan lebih optimal
Untuk penelitian selanjutnya perlu dilanjutkan dengan pengaruh jus
nanas terhadap waktu reaksi
majemuk (WRM), dosis buah nanas yang berbeda, menggunakan stimulus lain seperti taktil terhadap waktu reaksi sederhana, dan menggunakan interval waktu mengenai efek dari jus nanas. Selain itu, subjek penelitian
dapat diganti atau ditambah
DAFTAR PUSTAKA
1. Apriadji, Wied Harry. 2007. Good
Mood Food, Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
2. Borne, Ronald F., Department of Medicinal Chemistry, School of
Pharmacy, University of
Mississippi. 2011. Serotonin: The
Neurotransmitter for the '90s. Excretion of 5-Hydroxyindolacetic
Acid. American Society for
Clinical Nutrition; p. 639-643.
5. Guyton and Hall. 2006. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 9.
Jakarta: EGC.
6. Houssay. 1955. Human Physiology.
Second Edition. London:
McGraw-Hill Book Company, Inc.
7. Kosinski, Robert J. 2012. A
Literature Review of Reaction Time.
http://biae.clemson.edu/bpc/b of Molecular Physiology and
Biophysics, Vanderbilt
Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC.
11. Prihatman, Kemal. 2000. Nanas
(Ananas comosus (L) Merr).
http://www.ristek.go.id/, Februari 2000.
12. Suyatna F. D., Udin S. Serotonin
dan antiserotonin. Dalam:
Farmakologi dan terapi FK-UI.
1995. Editor: Sulistia G.
Ganiswara. Jakarta: FK-UI.
13. Woodworth, R.S and H Schlosberg. 1961. Experimental
Psychology. Revised Edition.
41
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Kementrian Pertanian Republik Indonesia epetani. http://epetani.deptan.go.id/.
Apriadji, Wied Harry. 2007. Good Mood Food, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Borne, Ronald F., Department of Medicinal Chemistry, School of Pharmacy, University of Mississippi. 2011. Serotonin: The Neurotransmitter for the '90s. http://ouch-us.org/chgeneral/seratonin/serotonin3.htm.
Emma, S., dan S. Wirakusumah, 2000. Buah dan Sayur Untuk Terapi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Feldman, Jerome M and Lee, Ellen M. 1985. Serotonin Content of Foods: Effect on
Urinary Excretion of 5-Hydroxyindolacetic Acid. American Society for Clinical
Nutrition; p. 639-643.
Ganong, W.F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 20. Jakarta: EGC. Guyton and Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta: EGC. Hardiono, D. Pusponegoro, Divisi Neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak
FKUI-RS. 2007. Peran Serotonin pada Anak. Jakarta: Sari pediatri. p. 115-119. Houssay. 1955. Human Physiology. Second Edition. London: McGraw-Hill Book
Company, Inc.
Kosinski, Robert J. 2012. A Literature Review of Reaction Time. http://biae.clemson.edu/bpc/bp/lab/110/reaction.htm.
Kurniawan, Fajar. 2008. Sari Buah Nanas Kaya Manfaat. Sumatra Selatan: Sinar Tani.
Lovinger, David M, Department of Molecular Physiology and Biophysics, Vanderbilt University. 1999. The Role of Serotonin.
http://www.currentseparations.com/issues/18-1/cs18-1d.pdf. Murray, Robert K. 2006. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC. Prihatman, Kemal. 2000. Nanas (Ananas comosus (L) Merr).
42
Ronald. 2009. Pengaruh Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis L.) Terhadap Waktu Reaksi Sederhana Pada Laki-Laki Dewasa Normal. Universitas Kristen
Maranatha. repository.maranatha.edu/.../0610165/
Suyatna F. D., Udin S. Serotonin dan antiserotonin. Dalam: Farmakologi dan terapi
FK-UI. 1995. Editor: Sulistia G. Ganiswara. Jakarta: FK-UI.
Tjoanatan, Billy. 2008. Pengaruh Nanas (Ananas Comosus (L.) Merr.)
Terhadap Waktu Reaksi Pada Pria Dewasa. Universitas Kristen Maranatha.
http://repository.maranatha.edu/1516/