• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK PADA PEMBELAJARAN MENULIS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK PADA PEMBELAJARAN MENULIS."

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR

PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL

DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK

PADA PEMBELAJARAN MENULIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

Oleh :

Momi Mahdaniar

1104502

PENDIDIKAN KEBUTUHAN KHUSUS

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR

PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL POSTURAL

DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK

PADA PEMBELAJARAN MENULIS

Oleh

Momi Mahdaniar, S.Pd

S.Pd Uninus Bandung 2009

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Program Studi Pendidikan Kebutuhan Khusus

© Momi Mahdaniar 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)
(4)
(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, dzat yang maha sempurna, yang

memiliki segala kesempurnaan serta menguasai seluruh alam pemikiran semua

kehidupan, atas karuniaNyalah peneliti dapat menyelesaikan tahap demi tahap

dengan segenap perjuangan yang tidak mudah bagi peneliti dalam menyelesaikan penalitian tesis yang berjudul “PENGEMBANGAN MODEL INTERVENSI PSIKOMOTOR PADA ANAK DENGAN HAMBATAN KONTROL

POSTURAL DAN KOORDINASI BILATERAL YANG BERDAMPAK PADA

PEMBELAJARAN MENULIS”.

Peneliti sangat menyadari, tesis ini masih jauh dari sempurna, karena

segala keterbatasan peneliti dalam segala hal. Namun peneliti sangat berharap

semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi guru-guru dan peserta didik khuhsusnya,

dan bagi siapa saja yang membacanya, dan semoga tesis ini dapat memberikan

paradigma baru dalam memberikan layanan terhadap peserta didik yang

mengalami kesulitan menulis akibat hambatan kontrol postural dan koordinasi

bilateral.

Hanya kepada Allah segalanya peneliti berserah diri dan bersyukur atas

Taufik, Hidayah, serta kekuatan dalam menyelesaikan tesis ini.

Alhamdulillahirobbill Aalamiin.

Bandung, Juli 2013

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirobbil A’lamin, Puji syukur Peneliti panjatkan ke-Khadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya Peneliti dapat menyelesaikan penulisan tesis ini, serta dapat selesai pada waktunya berkat dukungan dan bantuan dari semua fihak.

Peneliti mendedikasikan tesis ini sebagai buah fikiran dan harapan yang terdalam bagi segenap keluarga tercinta, Mama Mimin Maryati, Apa Iwan Gani, yang senantiasa memberikan dorongan, Suami tercinta W. Hadi yang dengan setia dan kesabarannya mendampingi dan memotivasi serta membantu dalam penyusunan tesis ini, mutiara-mutiara hatiku Ardy Rahadiansyah, Dany Dwi Adiputra serta Muhamad Iqbal Syahputra yang secara terpaksa turut memahami kondisi peneliti.

Peneliti menyadari sepenuhnya atas segala keterbatasan sehingga tanpa bimbingan dan dorongan dari fihak lain tidak mungkin tesis ini dapat terwujud.

Oleh karena itu pada kesempatan ini Peneliti mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Bapak DR.H. Endang Rochyadi, M.Pd selaku Pembimbing yang dengan kesabarannya membimbing dan mengarahkan sehingga tesis ini dapat terselesikan.

2. Bapak DR. Djadja Rahardja,M.ed selaku Ketua prodi

3. Ibu dan bapak dosen pasca sarjana atas segala ilmu yang telah diberikannya selama masa perkuliahan berlangsung.

4. Ibu Popi Rismala,S.Psi selaku kepala sekolah SD Sains Al-Biruni yang telah memberikan ijin dengan segala keterbukaan dan perhatiannya kepada peneliti untuk mengadakan penelitian di sekolahnya.

5. Para guru, ibu Ucu, Ibu Sri, ibu Yayu, Ibu Nita, serta ibu Ai yang banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian ini serta anak-anakku yang terlibat secara langsung dalam implementasi penelitian ini.

6. Bapak Hinayat selaku kepala sekola SLB PUSPPA Suryakanti yang telah memberikan ijin dan terus mendorong kepada peneliti dalam penyelesaian tesis ini.

7. Kepada para sahabat, serta rekan-rekan guru yang banyak memotivasi dan memahami dengan kondisi peneliti.

(7)
(8)

ABSTRAK

(9)

ABSTRACT

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENNGESAHAN... i

PERNYATAAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

ABSTRAK... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL... viii

DAFTAR LAMPIRAN ………. ix

DAFTAR GAMBAR... x

BAB I PENDAHULUAN... A.Latar Belakang... 1

B. Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian... 5

C.Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A..Keterampilan Menulis Pada Anak Berkesulitan Belajar ... 7

1. Konsep Dasar Menulis... 7

2. Hambatan Menulis Pada Anak Berkesulitan Belajar ... 10

B. Kematangan Menulis ……….. 16

1. Kematangan Fisik dan Psikomotoris ………... 16

2. Kematangan Kognisi ……… 18

C. Hububungan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral Dengan Menulis ... 19

1. Konsep Dasar Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral 19

2. Pengaruh Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral Ter hadap Menulis ……… 22

(11)

1. Konsep Dasar Model Intervensi Psikomotor …………. 26

2. Prosedur Model Intervensi Psikomotor ………. 30

BAB III METODE PENELITIAN A.Metode Penelitian ………. 32

B. Prosedur Penelitian .. ... 32

1. Tahap Studi Pendahuluan ... 33

2. Tahap Pengembangan Model ... 35

3. Tahap Ujicoba Model Intervensi Psikomotor ... 35

4. Tahap Analisis Hasil ... 35

C.Lokasi dan Subjek Penelitian ... 37

D.Bentuk Model Intervensi Psikomotor yang Dikembangkan.. 38

E. Pengembangan dan Pelaksanaan Ujicoba ... 39

1. Kisi-kisi Model Intervensi Psikomotor ... 39

2. Menyusun Instrumen Model Intervensi Psikomotor .... 41

3. Validasi Isi ... 52

4. Kegiatan Revisi Model ... 53

5. Ujicoba Model ... 53

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data ... 56

1. Teknik Pengumpulan data ... 56

2. Teknik Analisis Data... 57

G.Definisi Operasional ……….. 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 64

1. Hasil Studi Eksplorasi dan Implikasinya pada Rancangan Model Intervensi Psikomotor ... 64

(12)

b. Kemampuan Menulis, Kontrol Postural, dan

Koordinasi Bilateral Peserta didik ………. 67

3. Kondisi Objektif Pembelajaran yang dilakukan Guru dalam Mengatasi Kesulitan Menulis ... 69

4. Analisis Hasil Empirik dan Teoritis Terhadap Draft Model ……… 70

5. Implementasi Pengembangan Model Intervensi Psikomotor ... 81

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 102

1. Hubungan Kemampuan Kontrol Postural dan Koordinasi Bilateral dengan Kemampuan Menulis ……… … 110

2. Kondisi Objektif Pembelajaran yang Dilakukan Guru … 111

3. Model Intervensi Psikomotor ……….. 111

4. Implementasi Model Intervensi Psikomotor …………... 115

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan... 120

1. Kondisi Awal Kemampuan PKKB Peserta Didik ... 120

2. Gambaran Model Konseptual... 120

3. Rumusan Draft Model Intervensi Psikomotor... 121

4. Implementasi Model Intervensi Psikomotor ... 121

B. Rekomendasi ..., 123

DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 SK Pembimbing

Lampiran 2 Permohonan Ijin Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Keterang Telah Melakukan Penelitian Lampiran 4 Angket Terbuka

Lampiran 5 Jadwal Penelitian dan Bimbingan Lampiran 6 Surat Permohonan Melakukan Validasi Lampiran 7 Surat Keterangan Validasi

Lampiran 8 Surat Keterangan Ekpert Judgement

Lampiran 9 Kisi-kisi Instrument Penelitian Pedoman model Lampiran 10 Kisi-kisi pedoman observasi

Lampiran 11 Lembar soal pretest dan posttest Kelas 1 – 4 Lampiran 12 Contoh Hasil Pretest peserta didik kelas 4 Lampiran 13 Pedoman observasi

Lampiran 14 Pedoman Wawancara

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses Menulis dari Mulyono 9

Gambar 2.2 Proses Menulis menurut Abin Syamsudin 10

Gambar 2.3 Posisi duduk yang benar 14

Gambar 2.4 Hirarki Keterampilan Menulis 25

Gambar 2.5 Hubungan Model Intervensi Psikomotor 30

Gambar 3.1 Proses Penelitian Model Intervensi Psikomotor 36

(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi instrumen pedoman observasi 40 Tabel 3.2 Kisi-kisi instrument pedoman model instrument psikmotor 40 Tabel 3.3 Acuan konversi skor model intervensi psikomotor 60

Tabel 3.4 Desain penelitian 61

Tabel 3.5 Teknik Analisis Data 62

Tabel 4.1 Desain Model Intervensi Psikomotor 76

Tabel 4.2 Hasil Validasi 78

Tabel 4.3 Hasil Revisi 78

Tabel 4.4 Model Intervensi Psikomotor 79 Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke I 82 Tabel 4.6 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke II 84 Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke III 86 Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Ujicoba model Putaran ke IV 88 Tabel 4.9 Perubahan putaran 1-4 (hasil kolaborasi) 90 Tabel 4.10 Komparasi rata-rata Hasil Ujicoba Putaran I – IV 92 Tabel 4.11 Rekapitulasi Hasil Pretest 96 Tabel 4.12 Rekapitulasi hasil posttest 97 Tabel 4.13 Komparasi Hasil Pretest dan Posttest 98

(16)

DAFTAR GRAFIK

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam proses belajar mengajar aktifitas membaca, menulis dan

berhitung merupakan hal penting yang dilakukan di sekolah, terutama di

kelas-kelas dasar, ketiga hal di atas merupakan suatu keharusan yang tidak dapat

dipisahkan bahkan sering menjadi ukuran keberhasilan suatu pembelajaran.

Membaca dan menulis merupakan sama-sama bagian dari pelajaran berbahasa,

dalam pembagian kemampuan berbahasa, menulis selalu diletakkan paling

akhir setelah kemampuan menyimak, berbicara, dan membaca. Meskipun

demikian, bukan berarti menulis merupakan kemampuan yang tidak penting,

justru sebaliknya dengan menulis kita dapat mengemukakan semua ide atau

gagasan mengenai fikiran kita sehingga apa yang menjadi keinginan kita dapat

tersampaikan dengan baik. Istilah menulis berasal dari kata tulis, menulis

mempunyai pengertian diantaranya: (1) membuat huruf (2) melahirkan

pikiran atau perasaan. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi

seperti saat ini, menulis juga bisa dilakukan dengan menggunakan komputer

atau laptop. Dalam hal ini menulis yang peneliti maksud adalah menulis

dengan menggunakan tangan. Menurut Lerner (1985:413, dalam Abdurrahman

(1999:224) mengemukakan bahwa “Menulis adalah menuangkan ide ke dalam

suatu bentuk visual, Menulis adalah suatu aktivitas kompleks, yang mencakup

gerakan lengan, tangan, jari dan mata secara terintegrasi.” Kemudian menurut Tarigan (1994:21) mendefinisikan menulis adalah “Melukiskan lambang -lambang grafis dari bahasa yang dipahami oleh penulisnya maupun orang lain

yang menggunakan bahasa yang sama dengan penulis tersebut.” Berdasarkan

definisi-definisi di atas dapat di simpulkan bahwa menulis adalah : “Suatu

aktifitas kompleks menggunakan keterampilan tangan untuk keperluan

komunikasi dalam menyampaikan ide-ide atau gagasannya dalam bahasa yang

sama sehingga mudah difahami orang lain.” Fakta dilapangan masih banyak

(18)

2

menulis adanya ketidakmampuan untuk mengingat cara membuat huruf atau

angka dan terkait dengan cara anak dalam memegang pensil. Kesulitan belajar

menulis sering disebut juga sebagai disgrafia (dysgraphia).

Menurut Lerner (1985: 402) yang dikutip dari buku pendidikan bagi

anak Berkesulitan belajar (Mulyono Abdurahman: 2002), ada beberapa faktor

yang mempengaruhi kemampuan anak untuk menulis, antara lain: (1) motorik,

(2) perilaku, (3) persepsi, (4) memori,(5) kemampuan dalam melaksanakan

cross modal, (6) pengunaan tangan dominan, dan (7) kemampua dalam

memahami instruksi. Pendapat lain yang di kemukakan oleh Cecil D Mercer

dan Ann R Mercer (1989) dalam Hadi (2002) bahwa “Pada umumnya

kesulitan menulis yang dialami anak antara lain masalah motorik, kesalahan

persepsi visual tentang huruf dan angka serta kata-kata dan kurangnya ingatan visual.” Salah satu bidang garapan pengajaran bahasa indonesia di sekolah yang memegang peranan penting ialah pelajaran membaca dan menulis. Tanpa

memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai sejak dini, peserta

didik akan mengalami kesulitan belajar dikemudian hari. Kemampuan

membaca dan menulis menjadi dasar utama tidak saja bagi pengajaran bahasa

indonesia, juga untuk pengajaran yang lainnya, sehingga menulis menjadi

sangat penting dikuasai oleh seorang individu. Faktanya masih banyak peserta

didik yang mengalami kesulitan menulis.

Fakta pertama berdasarkan hasil survey yang Peneliti lakukan pada saat

pra pendahuluan, dari 40 angket yang disebar kepada guru-guru SD di

beberapa sekolah di Kota Bandung, minimal 10% di setiap kelas terdapat

peserta didik yang tulisannya buruk dan sulit dibaca. Dan ketika ditanyakan

tentang cara penanganan dalam mengatasi peserta didik yanng tulisannya

buruk ini 85% menyatakan bahwa anak-anak yang mengalami kesulitan

menulis tersebut terus di bimbing dan didril dengan latihan-latihan menulis

bahkan di beri tugas menyalin tulisan dalam tulisan halus tegak bersambung

dan 15% lainnya menyatakan terus dibimbing dan diberi motivasi.

Berdasarkan hasil survey tersebut secara teori akan memberikan dampak yang

(19)

3

terutama pada aspek psikologisnya, peserta didik menjadi stres, malas belajar

bahkan anak menjadi malas pergi sekolah karena dipaksa melakukan hal yang

dimana anak mengalami kesulitan. Selain dampak terhadap anak juga

berdampak pada gurunya, guru menjadi stres juga karena merasa tidak berhasil

dalam mengajarkan menulis, guru menjadi marah-marah pada anak,

memaki-maki bahkan tidak jarang guru mencap anak sebagai anak yang malas lebih

parah lagi mencap anak sebagai anak yang bodoh.

Fakta kedua berdasarkan hasil wawancara dengan para guru di SD Sains Al biruni bahwa “Anak-anak yang kengalami kesulitan menulis setelah didrill latihan menulis, ada peningkatan hasil tulisan menjadi lebih baik tetapi

menulisnya menjadi lambat, sering mengeluh cape, dan tangan berkeringat.

Berdasarkan kedua fakta di atas sebenarnya hal tersebut tidak akan

terjadi apabila semua guru mau mengamati dan lebih memahami serta memiliki

pengetahuan memadai tentang apa yang menjadi penyebab anak mengalami

kesulitan dalam menulis. Selain diperlukan latihan-latihan dalam menulis

diperlukan juga bimbingan dan latihan yang mengarah pada apa yang menjadi

penyebab terjadinya kesulitan menulis.

Dalam menulis semua unsur keterampilan berbahasa harus

dikonsentrasikan secara penuh agar mendapat hasil yang benar-benar baik.

Secara teknis tulisan yang baik dapat terlihat dari keterbacaannya, bentuk,

ukuran, ketebalan/tekanan, spasi, penambahan atau pengurangan huruf serta

keindahannya. Ada beberapa prasyarat agar dapat menulis dengan baik yaitu

kemampuan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral, ketahanan tubuh

yang baik, motorik halus, persepsi visual, memori visual serta pemahaman

konsep ruang dan arah. Kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral

merupakan dasar untuk meningkatkan kemampuan perkembangan motorik

kasar dan motorik halus. Seperti yang dikatakan Thelen bahwa: “sebagai dasar,

(20)

4

tubuh. Postur tubuh lebih dari sekedar berdiri tegak lurus.” (Thelen, 1995,

2000). Sedangkan menurut (Spencer dkk, 2000) dalam W Hadi (2002) bahwa:

Postur merupakan dinamis yang dihubungkan dengan informasi sensorik dari sinyal proprioseptif dalam kulit, sambungan tulang, dan otot, yang menginformasikan kepada kita dimana kita berada, dari organ vestibular di telinga dalam yang mengatur keseimbangan; dan dari penglihatan serta pendengaran

Komponen-komponen penting untuk menulis diantaranya adalah

kontrol postural dan koordinasi bilateral, kontrol postural di perlukan agar

kepala dapat tetap tegak, dengan kepala tetap tegak maka mata/ penglihatan

dapat terkontrol dengan baik. Kontrol postural yang baik (kontrol kepala), akan

berpengaruh dalam mempertahankan posisi badan agar tetap tegak dan stabil.

Dengan kontrol badan (dada dan punggung) yang stabil akan memudahkan

tubuh bertahan lebih lama sehingga otot-otot bahu dapat lebih stabil. Jika otot

bahu sudah stabil akan berpengaruh pada mengontrol gerakan sikut dan

ketahanan serta tekanan pada saat menulis. Kontrol sikut yang baik akan

berpengaruh pada mengontrol kekuatan dan kelenturan pergelangan tangan,

yang berfungsi membuat gerakan-gerakan yang luwes pada saat membuat

bentuk-bentuk huruf. Pergelangan tangan yang stabil akan membantu

mempermudah gerakan jari-jari tangan pada saat menulis.

Didalam menulis selain kontrol postural dibutuhkan pula koordinasi

bilateral yang baik, ini penting untuk keharmonisan gerakan dalam

mengontrol koordinasi kedua tangan, kekuatan dalam mengontrol tulisan,

keluwesan gerakan memutar saat membuat huruf-huruf, tangan kiri di atas

meja berfungsi untuk membantu mengatur posisi kertas serta membantu

memfokuskan daya konentrasi dan kekuatan otot pada tangan kanan.

Mengingat pentingnya kontrol postural dan koordinasi bilateral serta

dampaknya dalam aktifitas menulis untuk diketahui oleh para guru, maka

pentingnya kontrol postural dan koordinasi Bilateral serta dampaknya terhadap

pembelajaran menulis, maka peneliti merasa perlu meneliti suatu pendekatan

yang dapat memberikan solusi terhadap permasalahan menulis ini. Peneliti

(21)

5

untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang

berdampak pada pembelajaran menulis.

B.Rumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

Model Intervensi seperti apakah yang dapat meningkatkan kontrol postural

dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis ?

Untuk dapat menjawab rumusan tersebut diperlukan beberapa data

sebagai berikut:

1. Bagaimana kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral peserta

didik kelas 1 – 4 yang mengalami kesulitan menulis ?

2. Bagaimana pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperbaiki

kesulitan menulis peserta didik?

3. Bagaimana rumusan draf intervensi psikomotor untuk memperbaiki kontrol

postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada pembelajaran

menulis?

4. Bagaimana penerapan model intervensi psikomotor untuk memperbaiki

kontrol postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada

pembelajaran menulis?

C.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan model intervensi psikomotor

yang dapat meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang

berdampak pada pembelajaran menulis.

b. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang :

1) Kondisi awal kontrol postural dan koordinasi bilateral peserta didik

(22)

6

2) Proses pembelajaran yang dilakukan guru untuk memperbaiki

kesulitan menulis.

3) Rumusan draf model intervensi psikomotor untuk memperbaiki

kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada

pembelajaran menulis.

4) Implementasi model intervensi psikomotor untuk memperbaiki

kontrol postural dan koordinasi Bilateral yang berdampak pada

pembelajaran menulis.

D.Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat yaitu :

1. Secara teoritis

Memberikan sumbangsih yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan

khususnya Pendidikan Luar Biasa, sehingga mampu menambah wawasan

bagi para pendidik baik di sekolah reguler maupun sekolah khusus tentang

pentingnya kontrol postural dan koordinasi bilateral dikuasai peserta didik

sebelum pembelajaran menulis.

2. SecaraPraktis (Empirik)

a. Guru

1) Memberikan gambaran tentang pentingnya kontrol postural dan

koordinasi Bilateral serta dampaknya terhadap pembelajaran

menulis.

2) Memberikan gambaran tentang pentingnya memahami model

intervensi psikomotor serta dapat melaksanakannya.

b. Peserta didik

Meningkatkan kemampuan kontrol postural dan Koordinasi bilateral

melalui model intervensi psikomotor peserta didik yang yang mengalami

(23)

1

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan analisis kualitatif dan

kuantitatif. Sedangkan metode yang digunakan merupakan sebagian dari

prosedur penelitian dan pengembangan (research and development).

Penelitian dan pengembangan merupakan suatu proses penelitian yang

digunakan untuk mengem bangkan atau memvalidasi produk-produk yang

digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Menurut Sugiyono

(2011:407) (Research and development) R & D adalah “Suatu metode

penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefekifan produk tersebut.” Begitu pula sebagaimana yang dikemukakan Borg & Gall (2001 dalam Sukmadinata, 2009: 57) bahwa :

Penelitian dan pengembangan merupakan metode untuk mengembangkan dan menguji suatu produk dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengembangan dapat digunakan untuk mengembangkan buku, modul, media pembelajaran, insrumen evaluasi, model kurikulum pembelajaran, evaluasi, bimbingan, manajemen, pengawasan, pembinaan staf dan lain-lain.

Metode ini digunakan mengingat sifat dan karakteristik yang diteliti

diarahkan pada pengembangan atau penemuan baru berkenaan dengan

fenomena baru dalam pendidikan, dalam hal ini adalah pembelajaran bagi

peserta didik yang mengalami hambatan menulis. Produk akhir yang ingin

dihasilkan dari penelitian ini adalah model intervensi psikomotor yang

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi

bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis.

B.Prosedur Penelitian

Penelitian ini di lakukan mengacu pada langkah-langkah yang di

(24)

2

Sukmadinata (2009:148) terdiri dari tiga tahap, yaitu 1) studi pendahuluan,

2) Pengembangan model, 3) Uji model (Sukmadinata: 2009:148).

Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (Puslitjaknov,

2008:11) melibatkan lima langkah utama yaitu :

1. Menganalisis produk yang akan dikembangkan

2. Mengembangkan produk awal

3. Validasi ahli dan revisi

4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi

5. Ujicoba lapangan skala besar dan produk akhir.

Berdasarkan prosedur yang disarankan oleh Borg dan Gall di atas,

penelitian ini mengadopsi empat langkah pertama. Langkah terakhir tidak

peneliti lakukan sehubungan dengan keterbatasan waktu penelitian.

Hal yang ingin dikembangkan dalam penelitian ini adalah

pengembangan model intervensi psikomotor pada anak dengan hambatan

kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran

menulis.

Gambaran alur penelitian yang tervisualisasikan pada gambar 3.1,

adapun penjabaran dan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1. Tahap Studi Pendahuluan

Studi pendahuluan dalam penyususnan rancangan model ini dilakukan

melalui langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :

a. Analisa Produk

Pada tahap ini dilakukan anlisis produk yang akan dikembangkan, yaitu

pengembangan model intervensi psikomotor pada anak dengan hambatan

kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada

(25)

3

1) Studi Literatur berkenaan dengan konsep dasar perkembangan motorik

yang berkaitan dengan kontrol postural dan koordinasi bilateral serta

dampaknya pada pembelajaran menulis.

2) Studi Lapangan yang diawali dengan identifikasi serta sumber-sumber

pendukung yang berkaitan dengan gangguan kontrol postural dan

koordinasi bilateral dan dampaknya pada pembelajaran menulis.Data

yang digali adalah: 1) Mencari dan menemukan siapa saja peserta

didik yang mengalami kesulitan menulis di SD Sains Al-Biruni.

Dilakukan melalui angket dan wawancara kepada guru dan penulis

melakukan observasi langsung kepada peserta didik untuk mengetahui

siapa saja yang diduga mengalami hambatan dalam kontrol postural dan

koordinasi bilateral. 2) Cara yang dilakukan guru dalam mengatasi

kesulitan menulis 3) Melakukan asesmen, dalam kegiatan ini peneliti

melakukan pengetesan kemampuan kontrol postural dan koordinasi

bilateral . Hasil analisis ini akan digunakan sebagai dasar pertimbangan

dalam menyususn rancangan pengembangan model hipotetik.

a. Menentukan komponen menulis yang akan dijadikan pedoman penilaian

pre test dan post test.

1) Proses Menulis

2) Hasil tulisan

b. Menentukan komponen model intervensi psikomotor yang akan diakses

dalam bentuk buku panduan. Komponen-komponennya adalah:

1) Kontrol postural dinamis

2) Kontrol postural statis

3) Koordinasi Bilateral

2. Tahap Pengembangan Model

Langkah-langkah yang ditempuh pengembangan draf model intervensi

(26)

4

a. Penyususnan kisi-kisi model intervensi psikomotor dan instrumen

observasi

b. Perancangan instrumen model intervensi

c. Validasi isi melalui uji ahli (expert’s judgement)

d. Revisi

3. Tahap Ujicoba Model Intervensi Psikomotor.

a. Pelaksanaan tes kemampuan menulis sebelum perlakuan ( Pre test )

b. Pelaksanaan ujicoba putaran I

c. Pelaksanaan kolaborasi I

d. Pelaksanaan ujicoba putaran II

e. Pelaksanaan kolaborasi II

f. Pelaksanaan ujicoba putaran III

g. Pelaksanaan kolaborasi III

h. Pelaksanaan ujicoba putaran IV

i. Pelaksanaan kolaborasi IV

j. Pelaksanaan tes kemampuan menulis setelah mendapat perlakuan (Post

test)

k. Pengolahan data (Uji validasi efektifitas model intervensi psikomotor)

4. Tahap Analisis Hasil

a. Analisis data,

1) Analisis kualitatif untuk menganalisis hasil studi pendahuluan

2) Analisis kuantitatif untuk menganalisis hasil ujicoba model intervensi

psikomotor

b. Temuan dan pembahasan

(27)

5

Gambar 3.1 Desain Penelitian

STUDI

PENDAHULUAN

---

PENGEMBANGAN

MODEL

---

UJI MODEL

---

ANALISIS HASIL

--- Analisi Produk

Kajian Literatur Konsep Dan Masalah Kontrol Postural & Koordinasi Bilateral

Kajian fakta diLapangan Kondisi Awal kemampuan KPKB dan Pembelajaran menulis

Penentuan Komponen–Komponen Model Intervensi Psikomotor yang akan diakses dalam Bentuk Buku Panduan PPanduan

Penyusunan Kisi – Kisi Model Intervensi Psikomotor

Perancangan Model Intervensi Psikomotor

Validasi Isi (Uji Ahli)

Ujicoba Instrumen Putaran I -IV revisi

Pengolahan Data

Analisis Data

Temuan dan Pembahasan

(28)

6

C.Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Sains Al- Biruni di kota Bandung,

dengan alasan dipilihnya sekolah ini sebagai lokasi penelitian adalah :

1. SD Sains Al-Biruni adalah sekolah penyelenggara pendidikan inklusif,

dengan guru-guru yang cukup smart dan mempunyai potensi yang baik

untuk di ajak kerjasama.

2. Di SD Sains Al-Biruni terdapat banyak kasus peserta didik yang

mengalami hambatan dalam kontrol postural dan koordinasi bilateral yang

berdampak pada pembelajaran menulis. sedangkan pembelajaran/ remidial

untuk mengatasi masalah menulis ini telah dilakukan oleh gurunya, akan

tetapi belum menunjukkan perubahan yang signifikan walaupun ada

sedikit perubahan.

3. SD sains Al-Biruni berlokasi di Bandung dan cukup dekat dengan lokasi

tempat tinggal peneliti sehingga memudahkan bagi peneliti dalam

melaksanakan penelitian, sehingga bisa lebih efektif dan efisien.

Subjek penelitian ini di tentukan berdasarkan kebutuhan setiap tahap

penelitian, yaitu : 1) Pada tahap eksplorasi (studi pendahuluan) difokuskan

pada anak reguler kelas 1 – 4 yang mengalami kesulitan menulis akibat

hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral sebanyak 43 anak, 2)

Pada tahap pengembangan model intervensi psikomotor disusun oleh peneliti,

3) Validasi Model, dilaksanakan oleh ahli terkait dalam hal ini fisio therapyst

dan occupational therapyst serta dosen pembimbing dan para guru serta uji

terbatas. 4) Tahap uji coba di fokuskan pada 5 orang guru yang terlibat

sebagai pelaksana dan 12 anak reguler kelas 1 – 4 yang mengalami

kesulitan menulis akibat adanya hambatan kontrol posural dan koordinasi

bilateral.

Pada kegiatan ini pengambilan subjek dilakukan berdasakan hasil

asesmen dan diambil 12 peserta didik yang dianggap paling berat mengalami

hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak pada

pembelajaran menulis, serta guru-guru yang menjadi wali kelas, guru bahasa

(29)

7

D.Bentuk Model Intervensi Psikomotor yang Dikembangkan

penyusunan draf model berdasarkan kondisi obyektif hasil studi

pendahuluan dan teori-teori yang berkaitan dengan hubungan model

intervensi psikomotor dengan keterampilan menulis serta hubungan

kontrol postural dan koordinasi bilateral dengan menulis. Pada tahap ini

model intervensi psikomotor yang dikembangkan yaitu suatu model

intervensi psikomotor untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural

dan koordinasi bilateral dalam bentuk buku panduan. Intervensi dapat

dilakukan oleh guru melalui aktifitas psikomotorik yang dikemas dalam

bentuk permainan untuk digunakan sesuai dengan kebutuhan individu.

Latihan ini melibatkan kegiatan otot dan fisik serta sensoris, diberikan

pada anak yang mengalami hambatan dalam kontrol postural dan

koordinasi bilateral. Langkah-langkah yang ditempuh melalui proses

dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Setiap latihan terlebih dahulu diawali dengan minum air bening dan

melakukan 2 kegiatan brian gym tujuannya adalah agar semua anak

bisa lebih fokus dan memiliki energi yang cukup sebelum melakukan

latihan.

2) Latihan kontrol postural dinamis dan kontrol postural statis boleh di

lakukan tanpa berurutan kemudian baru latihan koordinasi bilateral.

Latihan ini diberikan pada 12 anak dari kelas 1 – 4 yang mengalami

hambatan kontrol postural dan koordinasi bilateral yang berdampak

pada pembelajaran menulis, tidak memiliki kelainan mata dan

kelainan motorik yang berat. Latihan dapat dilakukan dalam bentuk

klaksikal dan individual tergantung dari kebutuhan peserta didik.

3) Evaluasi dilakukan didalam format penilaian dalam bentuk ceklis dan

deskripsi pada saat proses latihan, di lihat secara kualitas dan

kuantitas, serta melalui tes sebelum implementasi dan setelah

(30)

8

4) Analisis proses selama latihan, baik dalam kontrol postural maupun

dalam koordinasi bilateral untuk melihat peningkatan baik secara

kualitas maupun kuantitasnya sehingga tergambarkan dalam profilnya.

5) Analisis hasil asesmen dijadikan dasar dalam menyusun draf model,

sehingga tersusun sebuah rumusan draf model intervensi psikomotor

untuk meningkatkan kemampuan kontrol postural dan koordinasi

bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis yang siap

diujicobakan.

6) Analisis metode yang digunakan adalah ceramah tujuannya untuk

memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang latihan yang

akan dilakukan dan apa tujuannya, modeling digunakan agar tidak

terjadi salah persepsi dalam melakukan latihan dan demontrasi

dilakukan agar peserta didik meningkat dalam kemampuan kontrol

postural dan koordinasi bilateralnya. Metode ini digunakan untuk

melihat karakteristik metode yang cocok

A. Pengembangan dan Pelaksanaan Ujicoba

Penyusunan draf model intervensi psikomotor ini dilalui dengan

dengan menempuh sejumlah tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun kisi-kisi model intervensi psikomotor dan instrumen

observasi.

Berdasarkan kajian literatur diperoleh informasi bahwa kontrol

postural dan koordinasi bilateral sangat dibutuhkan setiap individu

agar dapat melakukan aktifitas sehari-hari termasuk aktifitas menulis,

dan sebaiknya kontrol postural dan koordinasi bilateral ini dikuasai

terlebih dahulu sebelum seseorang belajar menulis.

Kisi-kisi yang dikembangkan terdiri dari dua bagian yaitu

(31)

9

a. Instrumen Observasi Menulis

Berikut kisi-kisi intrumen untuk mengetahui kemampuan menulis

(proses menulis dan hasil tulisan)

Tabel 3.1

Kisi-kisi Instrumen Penelitian Pedoman Observasi

No Aspek Indikator Item

Berikut kisi-kisi intrumen model intervensi psikomotor untuk mengetahui kemampuan kontrol postural dan koordinasi bilateral

Tabel 3.2

1. Kontrol/Stabilitas dada dan punggung

(32)

10

3. Kontrol/stabilitas bahu 4. Kontrol/Stabilitas sikut 5. Kontrol lengan atas 6. Kontrol lengan bawah 7. Kontrol pergelangan tangan

2 Koordinasi Bilateral 1. Koordinasi mata tangan 2. Koordinasi kedua tangaan 3. Gerakan memutar

4. Gerakan menyilang 5. Kontrol tekanan

2. Menyusun instrumen model intervensi psikomotor dalam bentuk buku

panduan.

Penyusunan model intervensi psikomotor mengacu kepada kisi-kisi

yang telah di buat sebelumnya. Adapun model intervensi beserta tujuan

dan langkah-langkahnya yang telah disusun adalah sebagai berikut:

1. Model Psikomotor untuk kontrol postural yang bersifat Dinamis

1) Bermain Bola di Udara

(a) Pinta anak berdiri sambil memegang balon

(b) Lemparkan balon ke udara di atas kepala

(c) Pertahankan agar balon tidak jatuh dan tetap berada di atas

kepala.

(d) Apabila balon mulai ke bawah segera keataskan lagi dengan

cara di dorong / disentuh, dipukul atau boleh juga disundul/

menggunakan apa saja semua bagian dari tubuh kita.

(e) Pinta anak untuk tetap mempertahankan balon tetap di atas

kepala selama 2 menit.

Intruksi :

Sekarang kamu akan bermain dengan balon di udara, Lihat apa yang

ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan

(33)

11

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan daya

konsentrasi dan fokus anak, serta koordinasi dari semua anggota

tubuh.

2) Berjalan di papan titian

(a) Sediakan papan titian dengan panjang ± 3 m, lebar ±10 cm

(b) Pinta anak berjalan di atas papan titian tersebut, dari ujung yang

satu ke ujung lainnya. Usahakan agar tidak sampai jatuh

(c) Lakukan secara berulang sebanyak empat kali putaran tanpa

jeda.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan di atas papan titian, Lihat apa

yang ibu lakukan, nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan.

Dan Kamu lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas untuk melatih keseimbangan anak

dalam mempertahankan kontrol tubuhnya.

3) Berjalan ke depan dengan membawa beban

(a) Siapkan suatu benda dengan berat ± 1 Kg. misalnya Bola

beban. Beri tanda / clue dari ujung yang satu ke ujung lainnya,

yang dapat dijadikan patokan untuk dilewati anak dengan jarak

± 4 m

(b) Pinta anak untuk berdiri di depan salah satu ujung yang telah di

beri tanda dengan memegang bola beban.

(c) Pinta anak untuk berjalan dari satu ujung ke ujung lainnya yang

telah diberi tanda dengan membawa beban di depan dadanya.

(d) Lakukan secara berulang sampai empat kali putaran.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan berjalan dengan membawa beban

(34)

12

nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu

lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan

otot lengan dan konsentrasi.

4) Berjalan kesamping dengan memebawa beban

(a) Pelaksanaanya hampir sama dengan no 3, hanya berjalannya ke

samping.

(b) Siapkan suatu benda dengan berat ±1 Kg isalnya Bola beban.

(c) Beri tanda / clue dari ujung yang satu ke ujung lainnyadengan

jarak ± 3 m, yang dapat dijadikan patokan untuk dilewati anak

(d) Pinta anak untuk berdiri di depan salah satu ujung yang telah di

beri tanda dengan memegang bola beban di depan dadanya

(e) Pinta anak untuk berjalan menyamping dari satu ujung ke

ujung lainnya yang telah diberi tanda, dengan membawa beban

di depan dadanya.

(f) Lakukan secara berulang sampai empat kali putaran.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kesamping dengan membawa

beban dari garis ini sampai ke garis disana. Lihat apa yang ibu

lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan

Kamu lakukan sebanyak empat kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan

kemampuan lateralisasi, koordinasi kedua kaki, kekuatan lengan.

5) Melompat di atas trampolin

(a) Siapkan trampolin dengan diameter minimal 1 m

(b) Pinta anak berdiri di atas trampolin

(c) Pinta anak untuk melompat setinggi-tingginya sebanyak 5 kali.

Kemudian

(35)

13

(e) Lakukan terus hingga 10 kali

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan di atas trampolin,

lakukan dengan baik ya sesuai yang ibu contohkan. Lihat apa yang

ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti apa yang ibu lakukan. Dan

Kamu lakukan sebanyak sepuluh kali lompatan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan

kemampuan proprioseptif (kekuatan otot dan persendian),

keseimbangan, reaksi postural serta lateralisasi.

6) Lompat Kodok

(a) Siapkan dua garis atau dua tanda dengan jarak ± 3 m

(b) Pinta anak untuk jongkok di depan salah satu garis

(c) Pinta anak untuk melakukan lompat kodok dari satu garis

sampai pada garis yang lain

(d) Lakukan terus hingga dua kali putaran

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kodok dari garis ini sampai ke

garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan , nanti kamu lakukan seperti

apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak dua kali

putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan

kemampuan proprioseptif, body scema, keseimbangan,dan

antigravitasi,

7) Jalan Gerobak

(a) Siapkan dua garis atau dua tanda dengan jarak ± 4 m

(b) Pinta anak untuk melakukan posisi merangkak di depan salah

satu garis

(c) Sekarang kaki kamu akan ibu/bapak angkat, tangan kamu tetap

(36)

14

(d) Pinta anak untuk berjalan dengan tangan dari satu garis sampai

pada garis yang lain

(e) Lakukan terus hingga empat kali putaran

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan gerobak dari garis ini sampai

ke garis disana. Kaki kamu akan ibu angkat, tangan kamu tetap lurus

ya dan kamu akan berjalan dengan menggunakan tangan kamu

lakukan sampai empat kali putaran ya..

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan

otot bahu, lengan atas, sikut dan lengan bawah.

8) Jalan kepiting

(a) Siapkan dua garis dengan jarak ± 2 m

(b) Pinta anak untuk terlentang, kemudian angkat badan seperti

merangkak terbalik (perut menghadap ke atas) disalah satu garis

(c) Pinta anak untuk berjalan menyamping/ maju mundur dengan

posisi badan/ perut ke atas seperti jalan kepiting sampai pada

garis yang lainnya

(d) Lakukan terus hingga dua kali putaran

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan jalan kepiting dari garis ini sampai

ke garis disana. Lihat apa yang ibu lakukan, nanti kamu lakukan

seperti apa yang ibu lakukan. Dan Kamu lakukan sebanyak dua kali

putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan koordinasi

kedua tangan dan kedua kaki, meningkatkan trunk (otot dada dan

otot punggung), lateralisasi, reaksi postural, dan keseimbangan.

9) Bending

(37)

15

(b) Pinta anak untuk melakukan berdiri terus jongkok dengan

tangan di belakang kepala

(c) Pinta anak untuk lakukan secara berulang-ulang sebanyak 10

kali.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan bending, yaitu gerakan berdiri

jongkok berdiri jongkok dengan tangan di belakang kepala. Kamu lihat apa yang ibu lakukan ya… lalu kamu ikutin seperti yang ibu lakukan.

Tujuan dari kegiatan di atas untuk melatih keseimbangan, reaksi

postural dan kekuatan otot kaki

10) Supermen

(a) Ajak anak ke tempat yang ada alasnya.

(b) Pinta anak untuk telungkup dengan tangan dan kaki diluruskan

(c) Pinta anak unt

(d) uk mengangkat tangan dan kaki yang sudah di luruskan

setinggi-tingginya

(e) Pertahankan sampai hitungan ke dua puluh

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan gerakan gaya supermen, setelah

hitungan ke 3 kamu langsung lakukan ya...

Sebelumnya kamu lihat dulu apa yang akan ibu lakukan, nanti kamu

lakukan seperti yang ibu lakukan.

Tujuan dari gerakan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan

otot Trunk ( dada dan punggung ) otot bahu dan lengan.

11) Saling mendorong

(a) Pinta dua orang anak yang ukurannya hampir sama

(b) Pinta anak untuk duduk atau berdiri saling berhadapan

(38)

16

(d) Pinta anak untuk saling mendorong bahu temannya

(e) Lakukan terus sampai selama 20 hitungan atau sekitar 2 menit

Intruksi :

Sekarang kamu akan bermain dorong dorongan dengan temanmu,

coba kalian berhadapan, pegang masing-masing pundak temanmu.

Sekarang coba saling dorong sekuat-kuatnya, lakukan selama 2

menit atau sampai 20 hitungan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan

otot bahu dan lengan

12) Rocker

(a) Siapkan matras atau karpet

(b) Pinta anak untuk terlentang

(c) Pinta anak untuk memeluk lutunya dalam posisi terlentang,

kemudian angkat kepalanya mendekat ke lutut.

(d) Pinta anak untuk mempertahankan posisinya selama 2 menit

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan rocker. Kamu perhatikan

apa yang akan ibu/ bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang

ibu lakukan ya.. kamu lakukan dan tahan sampai 20 menit.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan kekuatan

otot trunk (otot dada dan punggung)

13) Pesawat terbang

(a) Ajak anak ke tempat yang agak luas

(b) Minta anak untuk berdiri tegak

(c) Kemudian minta anak untuk merentangkan kedus tangannya

sambil membungkuk dan mengangkat salah satu kakinya

(d) Usahakan tangan, badan dan kaki bisa lurus

(39)

17

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan menyerupai pesawat

terbang. Kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan ya…. Kamu lakukukan selama 1 menit.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk meningkatkan

kemampuan dalam keseimbangan posisi tubuh, anti gravitasi,

kekuatan dan reaksi postural.

14) Memantulkan bola

(a) Siapkan bola basket/ gymnastik ball

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang

agak luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memantulkan bola sekuat-kuatnya, bila perlu

di beri target

(e) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali

Intruksi :

Bilang pada anak Sekarang kamu akan melakukan permainan

memantulkan bola, kamu lakukan sekuat tenaga. Kamu perhatikan

apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang

ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali pantulan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan

koordinasi kedua tangan, dan meningkatkan kekuatan otot kedua

bahu.

15) Melempar Bola dari Bawah

(a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang

agak luas

(40)

18

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan

memposisikannya di bawah

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara di lambungkan

pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan

cara dilambungkan dari bawah, kamu lemparkan pada lawanmu ya…,

Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan,nanti

kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali

lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan

kekuatan otot kedua sikut dan lengan bawah.

16) Melempar Bola dari depan dada

(a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di lantai dengan tempat yang

agak luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan

memposisikannya di depan dada.

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara dilambungkan

pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan

cara dilambungkan dari depan dada, kamu lemparkan pada lawanmu ya…, Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali

(41)

19

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan

kekuatan otot kedua pergelangan tangan, keharmonisan gerak putar

yang akan membantu gerakan pada saat membuat huruf-huruf atau

angka.

17) Melempar Bola dari atas Kepala

(a) Siapkan bola basket

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di latai dengan tempat yang agak

luas

(c) Berikan bola pada anak

(d) Pinta anak untuk memegang bola dengan kedua tangan dan

memposisikannya di atas kepala.

(e) Pinta anak untuk melemparkan bola dengan cara di lambungkan

pada target dengan jarak 2 – 3 meter.

(f) Pinta anak untuk melakukannya sebanyak 15 kali

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan melempar bola dengan

cara dilambungkan dari atas kepala, kamu lemparkan pada lawanmu ya…, Sekarang kamu perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 15 kali

lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan

kekuatan dan keharmonisan kedua otot bahu, sikut, lengan bawah

dan pergelangan tangan.

18) Bermain Pita

(a) Siapkan stik berpita

(b) Pinta anak untuk berdiri tegak di tempat yang luas

(c) Berikan stik berpita pada anak

(d) Pinta anak untuk memutarkan stik berpita dengan gerakan penuh

(42)

20

(e) Pinta anak untuk mengulanginya dengan gerakan ke arah dalam.

(f) Pinta anak untuk melakukannya lagi dengan tangan yang

lainnya

(g) Pinta anak untuk melakukannya masing-masing 10 kali

putaranJika dengan putaran penuh sudah benar dilakukannya di

lanjutkan dengan gerakan bervariasi membentuk angka delapan tidur (∞), lingkaran sedang, kemudian lingkaran kecil.

Intruksi :

Sekarang kamu akan melakukan permainan menggunakan stik

berpita Jika satu gerakan dapat kamu lakukan dengan benar lebih

dari target kamu lakukan gerakan yang lainnya…, Sekarang kamu

perhatikan apa yang akan ibu/bapak lakukan,nanti kamu lakukan

seperti yang ibu/bapak lakukan sebanyak 10 kali lemparan.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah untuk membantu meningkatkan

rotasi, dan kekuatan otot bahu, sikut, dan pergelangan tangan serta

gerakan menyilang.

19) Permainan tepuk

(a) Ajak 2 orang anak untuk duduk saling berhadapan

(b) Pinta kedua anak untuk bertepuk tangan satu kali.

(c) Pinta kedua anak saling menepukkan kedua tangannya,

kemudian bertepuk tangan satu kali.

(d) Pinta anak untuk menepukkan satu tangan kanan anak dengan

satu tangan kiri anak lainnya, lalu bertepuk tangan lagi satu kali

(e) Lakukan hal yang sama dengan tangan yang lainnya, lalu tepuk

tangan lagi satu kali

(f) Pinta kedua anak untuk melakukan menyentuh bahu lalu

pahanya sendiri, kemudian bertepuk tangan lagi satu kali lagi

(g) Pinta kedua anak untuk melakukan seperti poin d dan e

(h) Pinta anak untuk mempertemukan kedua punggung tangan

(43)

21

kedua telapak tangan dengan telapak tangan temannya, lalu

bertepuk tangan lagi satu kali

(i) Pinta anak untuk mengulangi kegiatan tersebut di atas mulai dari

point a sampai h, lakukan berulang ulang sampai lima kali

putaran

Intruksi :

Katakan pada anak bahwa sekarang kalian akan melakukan

permainan tepuk dengan teman kalian, sekarang perhatikan apa yang

akan ibu/ bapak lakukan, nanti kamu lakukan seperti apa yang

ibi/bapak lakukan kalian harus lakukan sampai lima kali putaran.

Tujuan dari kegiatan di atas adalah melatih koordinasi satu tangan,

kedua tangan, dan bersilangan.

3. Validasi isi yang dilakukan oleh ahli dalam hal ini adalah oleh

fisiotherapist dan Occupational therapist

Model konseptual yang telah disusun, terlebih dahulu dilakukan

validasi/verifikasi oleh para ahli dari physiotherapy dan occupational

therapy dan dosen pembimbing. Sebagaimana yang diungkapkan

Syaodih.S.Nana (2005) bahwa suatu instrumen dikatakan valid atau

memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek

yang akan diukur. Uji Validitas tersebut adalah validitas isi dengan teknik

penilaian para ahli ( expert’s judgement ). Secara khusus kegiatan ini di

lakukan dengan melakukan tukar pendapat dengan physiotherapyst dan

occupational therapyst serta dosen pembimbing. Validasi di lakukan juga

dengan mengadakan uji coba terbatas kepada 12 orang peserta didik yang

di anggap paling berat dalam kesulitan menulis akibat adanya hambatan

kontrol postural dan koordinasi bilateral. Validasi dilakukan agar draf

model yang akan di uji cobakan sudah terukur dan dapat dipertanggung

(44)

22

Instrumen model intervensi psikomotor yang telah divalidasi

kemudian direvisi sesuai dengan saran para ahli.

4. Kegiatan Revisi Model

Revisi model konseptual dilakukan setelah menerima masukan dan

saran dari para pakar dan praktisi, serta di dukung oleh sumber bacaan

berupa literatur dan hasil validasi uji terbatas. Model yang sudah direvisi

siap untuk diuji cobakan.

5. Uji Coba Model

Setelah draf model divalidasi kemudian diuji cobakan di lapangan

yang dilakukan oleh para guru. Langkah yang peneliti tempuh dalam

pengujian draf model dilakukan dalam uji coba terbatas. Hal ini dilakukan

dengan memberikan perlakuan dan pengamatan intensif, sehingga di

temukan suatu model intervensi, strategi/ metode baru yang dapat di

lakukan guru dalam meningkatkan kemampuan kontrol postural dan

koordinasi bilateral yang berdampak pada pembelajaran menulis. Dalam

uji coba model peneliti menggunakan desain uji coba dengan pre-test dan

post-test. Desain ini dilakukan dengan membandingkan hasil pre-test

dengan hasil post-test yang diuji coba pada kelompok tunggal tunggal (one

group pre test – post test design) dari Borg dan Gall (1979:536), dan tidak

menggunakan kelompok kontrol.

Adapun langkah yang ditempuh dalam uji coba model ini meliputi:

persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.

Pelaksanaan uji coba dilaksanakan oleh guru pada peserta didik

yang mengalami kesulitan menulis akibat adanya gangguan kontrol

postural dan koordinasi bilateral dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a) Persiapan

Tahap ini merupakan kelanjutan dari studi pendahuluan, serta

meriview hasil analisis studi pendahuluan. Hasil dari kegiatan ini,

(45)

23

untuk meningkatkan kontrol postural dan koordinasi bilateral pada

peserta didik yang mengalami kesulitan menulis. b) garis besar rencana

dan jadual pelaksanaan uji coba model. c) Pihak-pihak yang terlibat

dalam pengembangan dan pelaksanaan model psikomotor. d) gambaran

awal tentang kemampuan menulis dan kontrol postural serta koordinasi

bilateral peserta didik yang akan di intervensi. e) jadual pelaksanaan

untuk menyamakan persepsi dan pelatihan kepada guru yang terlibat

dalam pelaksanaan uji coba model dan cara-cara mengevaluasinya. f)

jadual untuk mengadakan kolaborasi antara peneliti dengan guru yang

terlibat.

b) Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan uji coba, terlebih dahulu di lakukan

Asesmen, untuk mengetahui kondisi awal kemampuan kontrol postural

dan koordinasi bilateral serta pre-test untuk mengetahui kondisi awal

kemampuan menulis (proses menulis dan hasil tulisan) peserta didik

yang mengalami kesulitan menulis, kemudian memberikan pemahaman

kepada guru yang akan memberikan perlakuan dan kepada peserta

didik tentang latihan yang akan di laksanakan. Peran peneliti dalam

pelaksanaan uji coba model adalah: a) mengkomunikasikan,

mendiskusikan, dan mengorganisasikan dengan praktisi ( guru-guru

yang terlibat dalam pelaksanaan uji coba) agar terjadi kesepakatan dan

pengertian tentang uji coba yang sedang di lakukan. b) Peneliti

melakukan kegiatan memotivasi kepada semua komponen yang terlibat

dan terkait dengan pelaksanaan uji coba model. Setiap setelah lima kali

(1 minggu) pelaksanaan intervensi kemudian dievaluasi dan di adakan

kolaborasi dengan guru-guru (mendiskusikan proses intervensi, strategi

yang digunakan, dan semua hal yang terjadi saat proses uji coba model)

untuk mengetahui efektifitas dari model intervensi psikomotor yang di

kembangkan. Hasil temuan di lapangan didiskusikan, di buat

kesepakatan dan dilakukan revisi untuk lebih menyempurnakan model

(46)

24

coba selanjutnya, uji coba ini di lakukan berulang-ulang sampai 4 kali

putaran sampai tidak terjadi perubahan lagi dan di peroleh model

intervensi psikomotor yang telah teruji.

Selama kegiatan uji coba berlangsung di lakukan monitoring dan

pengamatan terhadap pelaksanaan uji coba model. Observasi di lakukan

secara langsung dengan tujuan untuk mengetahui perkembangan

maupun penghambat Observasi juga bertujuan untuk merekam dan

mendokumentasikan proses (strategi yang di lakukan guru, serta

perilaku yang di tunjukkan peserta didik) dan hasil serta perubahan

yang terjadi saat eksperimen. Data ini di laporkan secara kualitatif.

c. Tahap Evaluasi

Kegiatan evaluasi di lakukan setelah proses uji coba di hentikan

(setelah di peroleh ketetapan model psikomotor) dan di peroleh hasil

dari observasi dan monitoring, serta kolaborasi pada tahap sebelumnya.

Kemudian di adakan post-test untuk mengetahui dampak yang terjadi

pada peserta didik. Evaluasi berisikan tentang analisis, interpretasi dan

eksplanasi dari semua informasi yang di peroleh dari pelaksanaan

ujicoba. Kegiatan ini di lakukan oleh peneliti bersama guru-guru yang

terlibat dan para ahli. Dari hasil evaluasi kemudian di tarik kesimpulan

guna di jadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan dan

merencanakan uji coba berikutnya.

Sehubungan dengan terbentur masalah waktu, maka dalam

pelaksanaan penelitian ini, Peneliti membatasi hanya sampai pada uji

terbatas, dan peneliti berharap di kemudian hari dapat di lanjutkan

sampai pada uji luas.

c. Tes Menulis

Tes menulis di lakukan pada 12 peserta didik yang menjadi

subjek dalam penelitian yang mengalami kesulitan menulis akibat

gangguan kontrol postural dan koordinasi bilateral, dilakukan sebanyak

dua kali yaitu, sebelum diberikan perlakuan dan setelah diberikan

(47)

25

psikomotor dengan cara membandingkan keterampilan menulis yang

dilihat dari proses menulis dan hasil tulisan sebelum diberikan

perlakuan dan setelah diberikan perlakuan.

B.Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Beberapa teknik pengumpulan data yang dapat di lakukan menurut

Sugiyono (2011:194) diantaranya adalah : interview (wawancara), kuesioner

(angket), Observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya. Teknik

pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah : 1) Angket 2) observasi

(pengamatan), 3) Wawancara, 4) pre-test dan post-test. Penggunaan

teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

a. Angket

Penyebaran angket di lakukan kepada guru-guru SD kelas 1 - 4 di

beberapa sekolah di kota bandung hal ini di lakukan pada saat pra

penelitian (pendahuluan) yang bertujuan untuk melihat kondisi di

lapangan tentang penanganan peseta didik yang mengalami kesulitan

menulis pada saat ini.

b. Wawancara

Wawancara di lakukan dengan mewawancari beberapa tokoh yang terlibat

dalam penelitian di antaranya guru-guru yang terlibat langsung dalam

model psikomotor, tujuannya untuk mengetahui proses pelaksanaan uji

coba baik strategi, kebutuhan akan latihan yang di lakukan, serta hasil

yang di rasakannya, guru yang mengajar di kelas peserta didik yang

menjadi subjek tujuannya untuk mengetahui dampak yang di rasakan oleh

guru setelah peserta didik di beri perlakuan, dan fisio therapyst serta,

occupational therapyst.

c. Observasi

Kegiatan ini dilakukan dimulai dari mengamati pelaksanaan identifikasi

kemudian pada proses menulis peserta didik pada saat pre-test dan

(48)

26

2. Teknik Analisis data

Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini mencakup

analisis kualitatif, dan kuantitatif, kombinasi metode di harapkan dapat

memperoleh temuan yang lebih komprehenshif dari penelitian pengembangan

model ini.

a. Analisis Kualitatif

Analisis ini akan digunakan untuk menganalisis data dari hasil

pengamatan (observasi) dan wawancara, baik yang dikumpulkan pada

studi pendahuluan, selama berlangsung validasi model konseptual.

Teknik analisis data yang digunakan merujuk kepada anlisis data

kualitatif menurut Miles dan Huberman (1992). Berdasarkan pada uraian

Miles dan Huberman(1992) bahwa dalam menganalisis data kualitatif

dilakukan tiga jalur analisis yaitu; reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan.

Melalui redukasi data maka dilakukan proses pemilihan, pemusatan

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan tranformasi data kasar

yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses ini dilakukan

secara terus menerus selamapenelitian berlangsung, bahkan sebelum data

benar-benar terkumpul, sebagaimana tampak dari kerangka konseptual,

permasalahan penelitian dan pendekatan pengumpulan data.Kegiatan yang

dilakukan dalam mereduksi data adalah melalui: meringkas data,

mengkode, menelusur tema, membuat gugus-gugus; membuat partisi dan

menulis memo. Melalui reduksi data tersebut,dilakukan penajaman,

penggolongan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan

mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan

akhir dapat diambil.

Setelah dilakukan reduksi data, maka kegiatan selanjutnya adalah

melakukan penyajian data. Data yang sudah diperoleh kemudian disusun

menjadi sekumpulan informasi sehingga memberi kemungkinan adanya

(49)

27

dilakukan dalam teks naratif dari catatan lapangan dan dalam bentuk

matrik, grafik, maupun jaringan serta bagan.

Kegiatan analisis data selanjutnya adalah melakukan penarikan

kesimpulan yang didasarkan dari hasil penyajian data yang telah

dilakukan. Kesimpulan tersebut juga masih diverifikasi selama penelitian

berlangsung dengan cara memikir ulang selama penulisan, tinjauan ulang

pada catatan-catatan lapangan serta melalui peninjauan kembali dan tukar

pikiran dengan teman sejawat maupun pakar untuk pengembangannya.

Berdasarkan pada teknik analisis data tersebut, maka teknik analisis

data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahap

yaitu:

1. Analisis data tahap pertama

Analisis data penelitian tahap pertama, terkait dengan studi

pendahuluan dilkukan secara kualitatif. Analisis data secara kualitatif

dilakukan untuk memaknai gambaran kondisi obyektif pembelajaran yang

dilakukan guru-guru.

Untuk mengetahui gambaran kondisi obyektif pembelajaran yang

dilakukan guru-guru, kemudian dilakukan analisis data terhadap gambaran

profil lembaga yang di jadikan tempat latihan model psikomotor dalam

hal ini adalah SD sains Al Biruni yang didalamnya memuat visi misi,

sasaran, program, guru dan pelaksanaan pembelajaran dalam

meningkatkan kemampuan kesulitan menulis.

Hasil analisis data pada tahap pertama ini dijadikan landasan dalam

mengembangkan model psikomotor. Tahapan analisis data pada tahap

pertama ini dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data dan

penarikan kesimpulan. Melalui tahapan analisis data tersebut, maka

diharapkan dapat mengambarkan kondisi obyektif pembelajaran yang

dilakukan oleh guru termasuk didalamnya kelebihan dan kekurangan dari

(50)

28

2. Analisis data tahap kedua

Analisis data tahap kedua ini digunakan prosedur kualitatif, dan

bentuknya adalah menelaah faktor-faktor yang secara konseptual akan

menjadi kendala dalam mengimplemntasikan model intervensi psikomotor

yang ditawarkan. Analisis data pada tahap ini untuk memaknai kondisi

obyektif atas pandangan para guru, peserta didik, praktisi dan pakar serta

pembimbing penelitian tentang model konseptual pengembangan

psikomotor yang ditawarkan dalam penelitian. Hasil analisis dapat

dijadikan pedoman dalam memverivikasi dan memperbaiki model

konseptual pengembangan psikomotor dalam meningkatkan kemampuan

kontrol postural dan kordinasi bilateral yang berdampak pada keterampilan

menulis.

3. Analisis data tahap ketiga

Analisis data pada tahap ini dilakukan secara kualitatif dan

kuantitatif terhadap implementasi (uji coba) model pelatihan yang

ditawarkan. Analisis kualitatif digunakan untuk mendeskripsikan hasil

penelitian tentang pelaksanaan model yang ditawarkan yang meliputi;

analisis data tahap persiapan pelaksanaan ( implementasi ) model

pelatihan, analisis data pelaksanaan model pelatihan.

Untuk memudahkan dalam pengolahan data uji coba model ini,

digunakan prosentase dengan ketentuan dan kriteria sebagai berikut:

Ketentuan Penilaian dalam Proses Model Psikomotor (uji coba model)

 Skor 2 jika peserta didik mampu melakukan tugasnya dengan tepat,

baik aktifitasnya yang sesuai maupun dalam jumlah hitungan yang

diminta ( sesuai secara kualitas dan kuantitasnya)

 Skor 1 jika peserta didik dapat melaksanakan tugasnya tetapi

gerakannya kuranng sempurna atau tidak sesuai dalam hitungannya.

Gambar

Gambar  2.1 Proses Menulis dari Mulyono   Gambar  2.2    Proses Menulis menurut Abin Syamsudin
Grafik 4.1       Rekapitulasi hasil ujicoba model psikomotor putaran ke I       83 Grafik 4.2 Grafik 4.3
Gambar  3.1 Desain  Penelitian
Tabel  3.1  Kisi-kisi  Instrumen Penelitian Pedoman Observasi
+3

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari tahap refleksi yang telah dilakukan oleh peneliti dan guru kelas yang mendampingi peneliti ketika peneliti sedang melakukan penelitian pada siklus I

Sikap moderat lahir dari sebagian umat islam, yang menyatakan bahwa memang benar telah terjadi persinggungan dan kontradiktif antara hak asasi manusia dengan

Pada Hari Jum’at tanggal 26 Dzulhijjah 1423 tahun Hijriyah atau tanggal 28 Februari 2003 masehi bertepat di sekretariat Dewan Pengurus Harian Majelis Musyawarah

Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Myers (1984) dalam (Rose & Hudgins, 2010) bahwa tingkat profitabilitas yang tinggi akan membuat perusahaan menggunakan

Pada penelitian ini, jaringan saraf tiruan akan digunakan untuk mengenali pola Aksara Pegon Jawa yang memiliki keunikan dalam bentuk, dan masing-masing huruf terkadang hampir

Tenaga kerja muncul karna adanya hubungan antara pemberi kerja dan orang lain yang menawarkan tenaganya untuk dimanfaatkan dalam proses produksi barang dan jasa.

Perawatan dilakukan dengan menggunakan alat cekat teknik Begg dan pencabutan gigi desidui, Kesimpulan, impaksi gigi premolar pertama mandibula dapat tercapai pada tahap pertama

Dari penjelasan tanggapan responden mengenai pelaksanaan strategi peasaran pada Rumah Sakit Syafira Pekanbaru, maka dapat ditarik kesimpulan bahwasannya pelaksanaan strategi