• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE CS4 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE CS4 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

PELAJARAN FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI

(Kuasi Ekperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMK Nasional Bandung)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh :

AGUNG HASDIANTO

0901265

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

CS 4

Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran

Videografi

dan

Fotografi

Oleh Agung Hasdianto

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Agung Hasdianto 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(3)

AGUNG HASDIANTO

0901265

PENGARUH PENGGUNAAN VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE PRO CS4

TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN FOTOGRAFI DAN VIDEOGRAFI

(Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMK Nasional Bandung)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Dr. Rusman, M.Pd

NIP. 19720505 199802 1 001

Pembmbing II

Dr. Deni Darmawan, M.Si

(4)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Agung Hasdianto (0901265), Pengaruh Penggunaan Video Tutorial Adobe

Premiere Pro CS4 Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Mata

Pelajaran Fotografi dan Videografi (Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas XI SMK Nasional Bandung).

Skripsi. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu

Pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia, Tahun 2014.

Masalah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah “ Adakah pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa antara yang menggunakan

video tutorial adobe premiere pro cs4 dengan siswa yang menggunakan metode

ceramah dan praktek pada mata pelajaran fotografi dan videografi?”. Permasalahan secara khusus dalam penelitian ini; Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pengetahuan (C1) pada mata pelajaran

fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan

siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?, Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pemahaman (C2) pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?, Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek penerapan (C3) pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan

video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?.

Penelitin ini menggunkan metode kuasi eksperimen dengan desain pretest-posttest

control group design. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes

objektif berbentuk pilihan ganda sebanyak 35 butir soal dengan lima buah alternatif jawaban. Sampel penelitian berjumlah 60 orang siswa yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t-independent dengan sebelumnya dilakukan pengujian normalitas dan homogenitas.

Simpulan umum dari penelitian ini adalah; terdapat pengaruh perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan pada mata pelajaran Fotografi dan Videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek. Simpulan khusus dari penelitian ini adalah; terdapat pengaruh perbedaan peningkatan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek pada mata pelajaran Fotografi dan Videografi dalam aspek pengetahuan (C1) t-hitung sebesar 3,16, aspek pemahaman (C2) t-hitung sebesar 2,17, dan aspek penerapan (C3) t-hitung sebesar 3,19.

Kata kunci: Media Pembelajaran, Video Tutorial, Hasil Belajar.

(5)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Agung Hasdianto (0901265) , Influence of Video Tutorials Adobe Premiere Pro CS4 Against Improved Student Results By Subject Photography and Videography ( Quasi Experiments Against Class XI students of SMK National Bandung ) .

Thesis of Curriculum and Education Technology Major, Faculty of Education,

Indonesian University of Education, by 2014.

The problem is analyzed in this study is " Is there a significant effect on improving student learning outcomes that are using video tutorial adobe premiere pro cs4 with students who use lecture methods and practices on the subjects of photography and videography ? "

Use the methods of this research is quasi- experimental design with pretest - posttest control group . The data collection technique used is multiple choice objective test items were as much as 35 with five alternative answers . The study sample was 60 students were divided into two groups: an experimental group and a control group . Hypothesis testing is done by independent t test with the previously tested for normality and homogeneity .

General conclusions from this study are: there are significant differences in learning outcomes significant improvement in subjects Photography and Videography between students who use video tutorials to students who use the lecture method and practice .

Specific conclusions of this study are: there are significant differences in the significant increase in learning outcomes between students who use video tutorials to students who use the lecture method and practice on subjects Photography and Videography in the aspect of knowledge ( C1 ) t - count equal to 3.16 , aspect understanding ( C2 ) t - count equal to 2.17 , and aspects of implementation ( C3 ) t-test of 3.19 .

(6)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

E. Sistematiak Penulisan ... 7

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Media Pembelajaran ... 8

1. Pengertian Media Pembelajaran ... 8

2. Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran ... 10

3. Jenis-jenis Media Pembelajaran ... 12

4. Karakteristik Media Pembelajaran ... 13

5. Ciri-ciri Media Pembelajaran ... 16

B. Media Video Pembelajaran ... 17

1. Pengertian Video ... 17

2. Video Pembelajaran ... 18

3. Manfaat dan Tujuan Video Pembelajaran ... 19

4. Karakteristik dan Kriteria Video Pembelajaran ... 19

C. Media Video Tutorial ... 21

(7)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Manfaat Video Tutorial ... 22

3. Kelebihan dan Kekurangan ... 23

D. Pengertian Fotografi dan Videografi ... 23

1. Fotografi ... 23

2. Videografi ... 24

3. Mata Pelajaran Fotografi dan Videografi ... 26

E. Pengertian Adobe Premiere Pro CS4 ... 26

F. Hasil Belajar ... 26

1. Pengertian Hasil Belajar ... 26

2. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 27

3. Aspek Ranah Kognitif ... 29

G. Definisi Oprasional ... 30

H. Asumsi Penelitian ... 31

I. Hipotesis Penelitian ... 31

1. Hipotesis Umum ... 32

2. Hipotesis Khusus ... 32

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian ... 34

1. Metode Penelitian ... 34

2. Desain Penelitian ... 36

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

1. Lokasi Penelitian ... 37

2. Populasi Penelitian ... 37

3. Sampel Penelitian ... 38

C. Instrumen Penelitian ... 38

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

E. Teknik Analisis Data ... 39

1. Uji Validitas ... 39

(8)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Daya pembeda ... 42

4. Tingkat Kesukaran Soal ... 42

F. Teknik Pengolahan Data ... 43

G. Prosedur Penelitian ... 44

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 47

1. Hasil Uji Coba Instrumen ... 47

a. Uji Validitas ... 47

b. Uji Reliabilitas ... 48

c. Daya Pembeda ... 49

d. Tingkat Kesukaran Soal ... 51

B. Hasil Penelitian ... 54

1. Hasil Penelitian Berdasarkan Pre Test, Post Test, dan Gain ... 54

C. Pengolahan Data Penelitian ... 56

1. Uji Normalitas ... 56

a. Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 57

b. Uji Normalitas data Kelas Kontrol ... 57

2. Uji Homogenitas ... 58

3. Uji Hipotesisi ... 60

a. Hipotesisi Umum ... 61

b. Hipotesis Khusus ... 62

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 68

(9)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA ... 70

(10)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengelompokan Media ... 15

Tabel 2.2 Perbenadingan Video Tutorial dan Tutorial Berbasis Teks ... 21

Tabel 2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 28

Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel ... 35

Tabel 3.2 Desain Penelitian ... 36

Tabel 3.3 Kriteria Acuan Validitas Soal ... 40

Tabel 4.1 Perhitungan Validitas ... 47

Tabel 4.2 Kriteria Acuan Validitas Soal ... 48

Tabel 4.3 Perhitungan Reliabilitas ... 48

Tabel 4.4 Uji Daya Pembeda ... 49

Tabel 4.5 Tingkat Kesukaran Soal ... 52

Tabel 4.6 Pengelompokan Tingkat Kesukaran Soal ... 54

Tabel 4.7 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen ... 57

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Kelas Kontrol ... 58

Tabel 4.9 Uji Homogenitas Kelas Eksperimen dan Kontrol ... 58

Tabel 4.10 Uji Homogenitas Aspek Pengetahuan C1 ... 59

Tabel 4.11 Uji Homogenitas Aspek Pemahaman C2 ... 59

Tabel 4.12 Uji Homogenitas Aspek Penerapan C3 ... 60

Tabel 4.13 Uji Hipotesis Umum ... 61

Tabel 4.14 Uji Hipotesis C1 ... 62

Tabel 4.15 Uji Hipotesis C2 ... 63

(11)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgardale ... 13

DAFTAR DIAGRAM

(12)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia, baik itu pendidikan formal maupun pendidikan informal. Seperti dalam pembukaan UUD 1945 yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Tetapi permasalahan tentang pendidikan di Indonesia merupakan masalah klasik yang tidak akan habis dikaji dan tidak akan tuntas jika di kupas. Meskipun demikian, pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara agar kualitas pendidikan di Indonesia semakin membaik seperti menggalakan pendidikan 9 tahun.

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan manusia, sehingga kualitas sumber daya manusia sangat tergantung dari kualitas pendidikan tersebut. Melalui pendidikan juga dapat dikembangkan kemampuan pribadi, daya pikir dan tingkah laku yang lebih baik. Hal ini sesuai dengan UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memeliki kekuatan spiritula keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarkat, bangsa, dan negara”

(13)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah. Selain itu guru juga harus dapat menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar tersebut menjadi indikator- indikator yang lebih spesifik lagi.

Dalam era globalisasi ini dengan pesatnya perkembangan teknologi dan informasi, khususnya dalam dunia pendidikan, banyak perkembangan yang begitu pesat. Dukungan teknologi semakin canggih yang memiliki peranan dalam mendukung segala aspek kehidupan manusia termasuk segi komunikasi dan informasi. Kemajuan ilmu komunikasi dan informasi memberikan arahan dan tuntutan kepada kegiatan pendidikan untuk memanfaatkan media teknologi dalam pengelolaan pendidikan sebagai media pembelajaran, sumber belajar, dan bahan ajar sehingga memberikan kegiatan pembelajaran lebih menarik dan bermakna.

Selain itu juga, faktor kualitas pendidikan ditentukan oleh tenaga pendidik atau guru. Guru yang efektif (effective teacher) adalah yang dapat menunaikan tugas dan fungsinya secara profesional. Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional, diperlukan berbagai persyaratan seperti kompetensi akademik, kompetensi metodologis, kematangan pribadi, sikap penuh dedikasi, kesejahteraan yang memadai, pengembangan karier, budaya kerja, dan suasana kerja yang kondusif.

Pada hakekatnya proses pembelajaran merupakan proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan pembelajaran dari sumber pesan yaitu guru melaui saluran/media tertentu kepada siswa yang berlaku sebagai penerimapesan. Hal tersebut sesuia dengan pendapat Deni Darmawan bahwa:

“Komunikasi secara ilmiah dapat juga berarti proses penyampaian pesan atau informasi dari pengirim (komunikator/sender) kepada penerima (komunikan/receiver) dengan menggukana simbol atau lambang tertentu baik secara langsung maupun tidak langsung (menggukan media) untuk mendapatkan umpan balik (feedback). (Deni Darmawan, 2007:25)”

(14)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

efektif juga harus memanfaatkan media pembelajaran yang dapat meberikan peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran tersebut.

Penggunaan media dapat menjadi pertimbangan bagi guru dalam menyampaikan pelajaran di sekolah, karena media pada dasarnya dapat memberikan minat dan motivasi siswa. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media pembelajaran video, sesuia dengan sifatnya media video memiliki banyak keunggulan. Keunggulan media video adalah dapat digunakan pada komputer maupun televisi, secara personal ataupun digunakan secara bersama. Selain itu juga dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk dapat belajar secara mandiri, hal ini sesuai juga dengan pendapat Cepy Riyana bahwa:

“Pendekatan pembelajaran dengan menggunakan media video meberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara mandiri sesuai dengan percepatan pembelajarn masing-masing. Video sebagai alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. (Cepy Riyana, 2007:3)

Disini penulis mencoba meneliti penggunaan media pembelajaran berupa video. Berikut ini beberapa kelebihan menggunakan media video dalam pembelajaran:

a. Pembelajaran lebih menarik perhatian siswa, unsur perhatian inilah yang penting dalam proses belajar, karena dari adanya perhatian maka akan timbul rangsangan untuk belajar.

b. Bahan pembelajaran lebih jelas dan terarah maknanya sehingga akan lebih dipahami oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pembelajaran lebih baik.

c. Metode pembelajaran akan lebih variasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui kata-kata oleh guru sehingga siswa tidak bosen dan guru tidak kehabisan tenaga apabila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran (Nana Sudjana dalam Faridah,2006:11).

Video tutorial dapat menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat

(15)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mendapatkan pengalaman pribadi secara langsung dari sebuah proses dan memperlihatkan pada siswa contoh tingkah laku yang diinginkan, contoh interaksi manusia dan dapat menyajikan masalah yang akan dipecahkan oleh siswa. Hal ini biasanya disajikan dalam bentuk program pendek, dimana dalam penelitian ini pun berupa video tutorial berdurasi pendek.

Video tutorial dapat dikatakan sebagai sebuah media yang baru dan belum

diekspolarasi potensi yang dimilikinya secara lebih jauh. Ditengah perkembangan teknologi dan informasi, serta kemajuan media digital memungkinkan untuk video

tutorial dalam mempermudah pembelajaran. Sebagai salah satu bentuk media

gambar gerak yang disertai suara dengan penyajian yang lebih variatif, penggunaan media ini dapat memberikan pengalaman yang lebih dibandingkan media gambar (cetak) yang hanya menyajikan gambar diam. Penggunaan media tutorial dalam proses pembelajaran merupakan salah satu alternatif yang diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam ranah kognitif aspek pengetahuan, pemahaman, dan penerapan secara signifikan, sehingga dapat membantu siswa untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam.

Dengan banyaknya faktor yang bisa mempengaruhi hasil belajar siswa, peneliti tertarik untuk meneliti kemungkinan dari penggunaan video tutorial mampu meningkatkan hasil belajar siswa atau tidak. Video tutorial sebagai media audio-visual diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami materi pelajaran karena siswa bisa langsung melihat materi dengan jelas. Visualisasi lebih nyata akan sangat mendukung pemahaman siswa dalam proses pembelajaran.

(16)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan secara umum dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : “Adakah Pengaruh Penggunaan Media Video tutorial Adobe Premiere Pro CS4 Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa?”. Agar lebih rinci, oleh karena itu dirumuskan kembali kedalam beberapa sub, yaitu :

1. Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pengetahuan pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

2. Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pemahaman pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

3. Adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek penerapan pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, secara umum adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan media video tutorial pada mata pelajaran multimedia. Secara lebih khusus penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pengetahuan pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

(17)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

3. Untuk mengetahui adakah pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek penerapan pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek?

D. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai pengaruh penggunaan media video

tutorial adobe premiere CS4 terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran fotografi dan videografi, diharapkan dapat memberikan manfaat yang positif bagi semua pihak baik yang terlibat secara langsung maupun secara tidak langsung.

1. Manfaat Penelitian Secara Teoritis

Memberikan pengetahuan yang lebih mengenai penggunaan media-media pendukung dalam pembelajaran khususnya media video tutorial, serta implementasi terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis

a. Praktisi Pendidikan (Guru)

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada praktisi pendidikan (guru) agar dapat meningkatkan kualitas pengajarannya dengan memanfaatkan media pembelajaran berupa video

tutorial sehingga pembelajan menjadi lebih efektif, interaktif, dan

menarik. b. Siswa

(18)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memahai materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat meningkatakan hasil belajar siswa.

c. Peneliti

Sebagai jalan alternatif dalam mengembangkan media pembelajaran yang lebih variatif dan inovatif.

d. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam merancang dan mengembangkan media pembelajaran khususnya media

video tutorial bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan,

Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Pendidikan Indonesia.

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini bertujuan untuk mempermudah penyusunan dan pembahasan agar lebih terarah, maka penulis membaginya kedalam beberapa bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, akan diuraikan mengenai latar belakang msalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Kajian Teori, akan diuraikan mengenai landasan teori atau gambaran

umum teori yang melandasi penelitian.

BAB III Metode Penelitian, akan diuraikan mengenai metode penelitian,

populasi dan sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik pengolahan data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, akan diuraikan mengenai penjelasan

hasil dari penelitian.

BAB V Kesimpulam dan Saran, akan diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil

(19)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

(20)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data sebagai bahan dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen. Metode penelitian kuasi eksperimen adalah suatu bentuk eksperimen yang ciri utama validitasnya tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan kelompok yang sudah ada namun memiliki karakteristik yang homogen untuk memudahkan mengontrol dan atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Sebagaimana yang diungkapkan Arifin (2011:74) bahwa “penelitian eksperimen kuasi menggunakan seluruh subjek dalam kelompok belajar (intact group) untuk diberi perlakuan (treatment), bukan menggunakan subjek secara acak”.

Metode kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya. Seperti pendapat yang utarakan Mohammad Ali (1992:140):

„Kuasi eksperimen hampir sama dengan eksperimen sebenarnya, perbedaannya terletak pada penggunaan subjek yaitu kuasi eksperimen tidak dilakukan penugasan random, melainkan dengan menggunakan kelompok yang sudah ada (intact group).

Dalam pelaksanaannya penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek penelitian, kelompok tersebut dibagi kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitiannya pada siswa kelompok eksperimen dengan perlakukan pembelajaran yang menggunakan media video tutorial dengan siswa kelompok kontrol dengan perlakuan metode ceramah dan praktek.

(21)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

variabel lainnya, sedangkan variabel terikat variabel yang dipengaruhi oleh variable bebas. Seperti yang dikemukakan oleh Sudjana dan Ibrahim (2004:12):

„Dalam penelitian terdapat dua variabel utama, yakni variable bebas atau variabel prediktor (independent variable) sering diberi notasi X adalah variabel penyebab atau yang diduga memberikan suatu pengaruh atau efek terhadap peristiwa lain, dan variabel terikat atau variabel respons (dependent variable) sering diberi notasi Y, yakni variabel yang ditimbulkan atau efek dari variabel bebas.‟

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan media Video

Tutorial, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar pada ranah kognitif

aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), dan penerapan (C3).

Agar lebih jelas hubungan antara variabel dalam penelitian ini bisa dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 3.1

Hubungan Antar Variabel Penelitian

Variabel Bebas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Variabel Terikat Video Tutorial

(X1)

(22)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X2Y1 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek pengetahuan (C1) dengan menggunakan Metode Ceramah dan Praktek

X1Y2 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek pemahaman (C2) dengan menggunakan Metode Video Tutorial

X2Y2 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek pemahaman (C2) dengan menggunakan Metode Ceramah dan Praktek

X1Y3 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek penerapan (C3) dengan menggunakan Metode Video Tutorial

X2Y3 : Peningkatan hasil belajar siswa pada aspek penerapan (C3) dengan menggunakan Metode Ceramah dan Praktek

2. Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah pretest and posttest control

group design atau desain pretest-posttest kelompok kontrol tanpa acak. Dalam

desain ini subjek kelompok tidak dilakukan secara acak, sehingga peneliti dapat menentukan objek penelitian yang mana saja yang masuk kedalam kelompok-kelompok eksperimen. Alasan tidak dilakukannya penugasan random karena peneliti tidak mungkin mengubah kelas yang telah terbentuk sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya ketidakharmonisan dan hilangnya suasana ilmiah suatu kelas yang sudah seimbang dalam populasi tersebut.

Desain penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Desain Penelitian

Kelompok Pretest Perlakuan Postest

Eksperimen T1 X1 T2

Kontrol T1 X2 T2

(23)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X1 = Pembelajaran dengan menggunakan Video Tutorial

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan Metode Ceramah dan Praktek T2 = Postest

Hal pertama yang dilakukan peneliti adalah menentukan kelas mana sebagai kelas eksperimen dan mana sebagai kelas kontrol. Kelas eksperimen disini adalah kelas yang menggunakan media video tutorial, sedangkan kelas kontrol adalah kelas yang menggunakan metode ceramah dan praktek.

Sebelum diberikan perlakuan (X), kedua kelompok kelas tersebut diberikan pretest (T1). Setelah itu kelas eksperimen mendapatkan perlakuan menggunakan media video tutorial sebagai media pembelajaran (X1). Sedangkan kelas kontrol mendapatkan perlakuan menggunakan metode ceramah dan praktek sebagai media pembelajaran.

Kemudian kedua kelompok tersebut diberikan posttest, setelah itu skor hasil posttest akan dibandingkan dengan skor hasil pretest sehingga akhirnya akan diperoleh selisih (gain).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksankan di Sekolah Menengah Kejuruan Nasional Bandung, Jalan Sadang Serang No.17 Bandung 40134.

2. Populasi Penelitian

Populasi menurut Arikunto (2002:108), “populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”. Sedngkan menurut Sugiono (2011:80), menjelaskan bahwa “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”

(24)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sasaran penelitian yang bisa memberikan informasi berguna bagi peneliti untuk kemudian dipelajari dan ditarik kesimpulan sehingga dapat menjawab hipotesis dalam penelitian tersebut.

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Jurusan Multimedia Sekolah Menengah Kejuruan Nasional Bandung. Populasi ini dipilih karena sesuai dengan penelitian ini.

3. Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini suatu bagian dari populasi. Sampel digunakan dalam penelitian untuk mempermudah dalam pengambilan data dari populasi. Seperti yang diutarakan Arikunto (2002:108), “sampel adalah pengambilan sebagian dari seluruh populasi yang akan diteliti.”

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen yang ciri utamanya adalah tanpa penugasan random dan menggunakan kelompok yang sudah ada.

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI Multimedia I, dan siswa kelas XI Multimedia II yang terbagi dalam kelas eksperimen dan kelas kontrol. Siswa kelas Multimedia I sebagai kelas eksperimen dan siswa kelas Multimedia II sebgai kelas kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 60 orang siswa, yang terdiri dari 30 orang siswa kelas eksperimen dan 30 orang siswa kelas kontrol.

C. Instrumen Penelitian

(25)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan, sebab data yang diperlukan utuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.”

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen mengenai materi Mata Pelajaran Fotografidan Videografi berupa tes hasil belajar. Bentuk tes dalam penelitian ini adalah pilihan berganda dengan lima buah pilihan jawaban.

Langkah-langkah penyusunan instrumen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari silabus Mata Pelajaran Fotografi dan Videografi siswa kelas XI Multimedia SMK Nasional Bandung.

2. Menyusun RPP Mata Pelajaran Fotografi dan Videografi. 3. Membuat kisi-kisi instrumen dan kunci jawaban.

4. Mengkonsultasikan rancangan insrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan guru bidang studi

5. Uji coba instrumen tes

6. Menganlisis dan merevisi soal-soal yang dianggap kurang tepat. 7. Menggunakan soal yang telah dianalisi dan direvisi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk memperoleh data dan informasi dengan didukung oleh seperangkat instrumen pengumpul data yang relevan, dalam usaha pemecahan masalah dalam penelitian. Seperti yang diutarakan Sugiyono (2010:308) “teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan penelitian itu sendiri adalah mendapatkan data”.

(26)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kognitif siswa pada aspek pengetahuan (C1), pemahaman (C2), penerapan (C3). Bentuk tes hasil belajar ini berupa pilihan berganda dengan lima alternatif jawaban.

Selanjutnya dilakukan studi kepustakaan. Studi keputakaan adalah segala usaha yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti. Studi kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan berupa literatur, buku, dan bahan lainnya berupa konsep, teori dari para ahli yang mendukung penelitian.

E. Teknik Analisi Data

1. Uji Validitas

Sebelum penelitian ini menggunakan tes, hendaknya dilakukan pengukuran tingkat kevaliditasnya berdasarkan kriteria tertentu. Validitas adalah suatu ukuran yang mengukur tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diharapkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto (2001:64) berpendapat bahwa “ data evaluasi yang baik dan sesuai dengan kenyataan disebut data valid. Data yang valid dapat diperoleh dari instrumen yang valid. Maka instrumen evaluasi dipersyaratkan valid agar hasil yang peroleh dari kegiatan evaluasi valid”.

Sementara itu Zenal Arifin (2009:247) menyatakan bahwa:

(27)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

√{ }{ }

(Arifin, 2009:254) Keterangan:

rxy : Koefesien korelasi yang dicari n : Banyaknya subjek (peserta tes)

∑XY : Hasil kali skrol X dan Y untuk setiap responden ∑X : Skor responden

Menurut Zaenal Arifin (2009:257), “untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefesien korelesi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:

Tabel 3.3

Kriteria Acuan Validitas Soal

Interval Koefesiensi Tingkat Hubungan

0.81 – 1.00 Sangat tinggi

0.61 – 0.80 Tinggi

0.41 – 0.60 Cukup

0.21 – 0.40 Rendah

00.00 – 0.20 Sangat rendah

(28)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

n = jumlah banyak subjek

Dimana thitung > ttabel pada taraf signifikan 0.05 dengan derajat kebebasan dk = n-1, maka soal tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan tingkat kebesaran dari suatu instrumen. Menurut Arifin (2009:258), “reliabilitas tes berkenaan dengan pertanyaan, apakah suatus tes teliti dan dapat dipercaya sesuai denga kriteria yang telah ditetapkan.”

Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Spearman Brown sebagai berikut:

(Arikunto, 2006:108)

Keterangan:

r1 : Koefesian reliabilitas yang sudah disesuaikan : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Sebagai tolak koefesien reliabilitas, digunakan kualifikasi sebagi berikut (Arikunto, 2005:75) :

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 = sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,800 = tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,600 = cukup Antara 0,200 sampai dengan 4,00 = rendah

Antara 0,00 sampai dengan 0,200 = sangat rendah

3. Daya Pembeda

(29)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arifin:2009:273). Perhitungan daya pembeda tiap butir soal menggunakan rumus:

(Arikunto, 2009:213) Keterangan:

DP = Daya pembeda butir soal

JA = Banyaknya peserta kelompok atas JB = Banyaknya peserta kelompok bawah

BA = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB = Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan

benar

4. Tingkat Kesukaran Soal

Tingkat kesukaran soal berkaitan dengan kesanggupan siswa dalam menjawab soal. Dilakukan perhitungan tingkat kesukaran dimaksudkan untuk melihat katagori dari soal yang sudah dibuat termasuk dalam katagori yang mudah, sedang, atau susah. Arifin (2009:266) mengemukakan bahwa:

„Perhitungan tingkat kesukaran soal adalah pengukuran seberapa besar derajat kesukaran suatu soal. Jika suatu soal memiliki tingkat kesukaran seimbang maka dapat dikatakan bahwa soal tersebut baik. Suatu soal tes hendaknya tidak terlalu sukar dan tidak terlalu mudah.‟

Untuk menghitung tingkat kesukaran soal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus berikut:

(Arikunto, 2009:208) Keterangan:

(30)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan benar JS = jumlah seluruh siswa pesertates

F. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini selanjutnya akan diolah dengan menggunakan perhitungan statistik inferensial. Teknik pengolahan data dilakukan secara manual dan menggunakan softwere MS Excel dan SPSS.

Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh peneliti dalam mengolah data diantaranya:

1. Menghitung skor pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol. 2. Menghitung gain atau selisih pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3. Menguji normalitas data

Uji normalitas merupakan salah satu cara untuk memeriksa keabsahan/normaliatas sampel atau untuk melihat bahwa data yang diperoleh secara normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program pengolahan data SPSS 16 (Statistical Product and Service Solution) dengan uji normalitas one

sampel kolmogorov smirnov. Kriteria pengujiannya adalah jika nilai sig.

(signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka distribusi adalah tidak normal, sedangkan jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka distribusi adalah normal.

4. Uji homogenitas

(31)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengujiannya adalah apabila nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas < 0.05 maka data berasal dari populasi-populasi yang menpunyai variansi tidak sama, sedangkan jika nilai sig. (signifikansi) atau nilai probabilitas > 0.05 maka data berasal dari popolasi-populasi yang mempunyai variansi yang sama.

5. Uji hipotesis

Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus uji t-independen dua arah (t-test independent). Untuk menguji signifikan perbedaan rata-rata (mean) yang terdapat pada program pengelohan data SPSS 16. Adapun yang diperbandingkan pada uji hipotesis ini adalah gain skor posttest dan

pretest atara kelompok kelas eksperimen dengan kelas kontrol, baik secara

keseluruhan ataupun setiap aspek. Kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. Jika nilai sig (signifikansi) > 0.05 maka H0 diterima b. Jika nilai sig (signifikansi) < 0.05 maka H0 ditolak.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilakukan pada penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

1. Tahap Persiapan

a. Menentukan sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian dan mengurus perizinan penelitian.

b. Melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan di lapangan dengan cara observasi kegiatan di kelas

c. Studi literatur untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang akan diteliti.

d. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi pembelajaran dalam penelitian.

(32)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Membuat instrumen penelitian berupa soal tes

g. Mengkonsultasikan dan men-jugement instrumen penelitian kepada dosen pembimbing.

h. Menguji instrumen tes di sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

i. Melakukan analisis uji instrumen yang meliputi validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Kemudian menentukan soal yang akan dijadikan instrumen penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Memberikan pretest untuk mengukur kemampuan kognitif siswa sebelum diberikan tindakan.

b. Membagi siswa menjadi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

c. Memberi tindakan dalam pembelajaran fotografi dan videografi pada kelompok eksperimen.

d. Memberikan posttest kepada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol untuk mengetahui kemampuan kognitif akhir siswa setelah diberikan tindakan.

3. Tahap Akhir

a. Melakukan pengolahan data terhadap data hasil pretest dan posttest b. Menganalisis hasil penemuan

(33)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan perolehan data dari hasil penelitian, hasil belajar pada kelas eksperimen yang menggunakan video tutorial adobe premiere pro cs4 lebih tinggi dibandingkan hasil belajar siswa yang mengunakan pembelajaran metode ceramah dan praktek pada kelas kontrol. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek pengetahuan (C1) t-hitung sebesar 3,16, aspek pemahaman (C2) t-hitung sebesar 2,17, dan aspek penerapan (C3) t-hitung sebesar 3.19.

Berdasarkan analisis dari data dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang menggunakan video tutorial adobe premiere pro cs4 dibanding pembelajaran dengan metode ceramah dan praktek pada mata pelajaran fotografi

dan videografi.

Secara khusus, kesimpulan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif

aspek pengetahuan pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek.

2. Terdapat pengaruh perbedaan yang signifikan pada ranah kognitif aspek pemahaman pada mata pelajaran fotografi dan videografi antara siswa yang menggunakan video tutorial dengan siswa yang menggunakan metode ceramah dan praktek.

(34)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian yang telah dipaparkan di atas, penulis memberikan beberapa saran, yakni:

1. Bagi Guru

Penggunaan media video tutorial untuk menjelaskan materi pada mata pelajaran tertentu dapat digunakan sebagai suatu alternatif penggunaan media sebagai sumber belajar, serta penggunaan video tutorial pada mata pelajaran fotografi dan videografi dapat memberikan bantuan dalam mengembangkan media pembelajaran.

2. Bagi Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi disiplin ilmu Teknologi Pendidikan dalam pengembangan media pembelajaran sebagai sumber belajar untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

(35)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

(36)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Mohammad. 1982. Penelitian Kependidikan Prosedur & Strateg. Bandung: Angkasa.

_____________ 1992. Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa. Arifin, Zaenal. 2009. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya.

____________ 2011. Penelitian Pendidikan.Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto, 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi

V. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi).

Jakarta: Bumi Aksara

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Atmojo, Wahyu Jati. 2008. Penggunaan Video Pembelajaran Untuk

meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains.

Skripsi Tidak Diterbitkan. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Darmawan, Deni. 2007. Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Arum Mandiri Pers.

Darmawan, D. dan Permasih. (2009). Kurikulum dan Pembelajaran.

(37)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Grava Media.

Hamalik, O. (1994). Kurikulum dan Pembelajaran. Yogyakarta, Bumi aksara.

Miarso, Yusuf Hadi. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Prenada Media.

Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran (Sebuah Pendekatan Baru). Jakarta: Gaung Persada Pers.

Parsons, W. (200. Public Policy: An Introduction to the Teory and Practice of

Policy Analysis. (terjemahan). Edward Elgar Publishing.

Ltd.Chetenham. United Kingdom.

Riyana, Cepy. 2007. Pedoman Pengembangan Media Video. Jakarta: P3AI UPI

Rusman. 2008. Menajemen Kurikulum. Bandung: Mulia Mandiri Press. Rusman. dkk. Pembelajaran Berbasis Teknologi Komunikasi dan Informasi.

Jakarta: Rajawali Pers PT Rajagrafindo Persada.

Sadiman, Arif. (2003), Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sudjana, N dan Rivai, A. (2007). Media Pengajaran. Bandung : Sinar Baru Algensindo.

Sudjana, Nana dan Ibrahim. 2004. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

(38)

Yenny Susanti Saprudin, 2014

Pengaruh Intensitas Mengikuti Pembinaan Kemandirian Terhadap Peningkatan Minat Berwirausaha Pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Narkotika Klas II A Bandung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. (2008). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Susilana, R & Riyana, C. 2008. Meedia Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurtekpend FIP UPI.

Wilkinson, G. L. (1980). Media dalam Pembelajaran; Penelitian Selama 60

Tahun, Edisi Indonesia. Jakarta: CV Rajawali.

Referensi Online:

Widodo, Ari. 2006. Revisi Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir

Soal.

Tersedia:http://widodo.staf.upi.edu/files/2011/03/2006-Revisi

Taksonomi-Bloom-dan-Pengembangan-Butir-Soal.pdf [2 November 2012]

BSNP. (2012). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. [online]. Tersedia:

http://bsnp-indonesia.org/id/wp-content/uploads/isi/SMP-MTS.zip [8 Mei 2013]

Gagne, R (1988) dalam Antika, L.T (2011). Pemrosesan Informasi Gagne

dalam Hakikat Hasil Belajar. [Online]. Tersedia :

Gambar

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgardale ...............................................
Tabel 3.1 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Desain Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

praktikum cahaya berbasis inkuiri lebih tinggi secara signifikan dengan taraf.. signifikansi 95%, dan nilai gain yang dinormalisasi kelas ekseprimen

Kemudian dengan layer guide masih terseleksi kita pilih Pencil Tool untuk membuat jalur yang akan menjadi lintasan animasi dari lingkaran... Lintasan yang kita buat dengan Pencil Tool

TEMA : DAUR ULANG SAMPAH MENJADI BARANG YANG BERNILAI JUAL. NAMA KELOMPOK

Penggunaan Scene 1 : membuat animasi sederhana pada adobe flash Langkah pertama yang harus dilakukan adalah membuka program adobe. flash pada system operasi. Kemudian buka

Berdasarkan Surat Penetapan Penyedia Barang / Jasa Pengadaan Langsung Nomor : 354 /BA/PPBJ- II/APBD/BKP/VII/2014, tanggal 10 Juli 2014, tentang Penetapan Penyedia Barang /

Namun dalam aplikasinya, penggunaan elemen ini dapat dipakai dengan menggunakan poros (dalam hal ini rotating disk mempunyai kecepatan putar) ataupun tanpa menggunakan

Pada gambar 3.8 diatas, disebelah kanan kolom option yaitu untuk mengatur segala kriteria optimasi yang sesuai dengan kehendak kita atau jika. tidak, set

Semoga piagam penghargaan ini menjadi kenang- kenangan dan menjadi pendorong untuk meningkatkan prestasi di masa yang akan datang.. Cibalong, 25 Juni