• Tidak ada hasil yang ditemukan

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING, DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI SSB PAFIRUS U21 DI BANJARAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING, DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI SSB PAFIRUS U21 DI BANJARAN."

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING,

DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI

SSB PAFIRUS U21 DI BANJARAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi

Oleh

DIDI JUNAEDI

0900979

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING,

DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI

SSB PAFIRUS U21 DI BANJARAN

Oleh:

DIDI JUNAEDI

Sebuah Skripsi Yang Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan Rekreasi

©Didi Junaedi 2014

Universitas Pendidikan Indonesia

Maret 2014

@Hak cipta dilindungi undang-undang

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

DIDI JUNAEDI

0900979

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING,

DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI

SSB PAFIRUS U21 DI BANJARAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Drs. Sucipto, M. Kes. AIFO NIP. 196106121987031002

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd. NIP. 197101171998021001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

UJI VALIDITAS, RELIABILITAS OBYEKTIVITAS TES PASSING,

DRIBBLING, SHOOTING SEPAKBOLA MOR-CHRISTIAN GENERAL SOCCER ABILITY SKILL TEST BATTERY UNTUK YANG MENGIKUTI SSB

PAFIRUS U21 DI BANJARAN

Pembimbing : 1. Drs. Sucipto, M.Kes. AIFO

2. Dr. Nuryadi, M.Pd.

DIDI JUNAEDI

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti di lapangan, saat ini masih sedikit bentuk tes passing, dribbling, shooting sepakbola yang spesifik pada cabang olahraga sepakbola khususnya di Indonesia. Untuk itu peneliti ingin menguji tingkat validitas, reliabilitas, dan obyektivitas tes passing, dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery sebagai bentuk tes baru untuk meningkatkan penguasaan keterampilan sepakbola. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian deskriptif dengan populasi yaitu seluruh atlet SSB U21 Pafirus Banjaran Bandung. Pengambilan sampelnya menggunakan teknik Sampling Purposive sejumlah 20 orang. Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh tingkat realibilitas passing sebesar 0,69 termasuk pada kategori kuat, tingkat realibilitas shooting 0,75 termasuk pada kategori kuat dan realibilitas dribbling 0,75 termasuk pada kategori kuat. Tingkat validitas passing sebesar 0,62 termasuk pada kategori kuat, validitas shooting 0,69 termasuk pada kategori kuat dan validitas dribbling 0,48 termasuk pada kategori cukup kuat. Tingkat obyektivitas passing sebesar 1 termasuk pada kategori sangat kuat, obyektivitas shooting 1 termasuk pada kategori sangat kuat dan obyektivitas dribbling 0,95 termasuk pada kategori sangat kuat.

(5)

TEST VALIDITY, RELIABILITY TEST PASSING OBJECTIVITY, DRIBBLING, SHOOTING MOR-CHRISTIAN FOOTBALL GENERAL SOCCER SKILLS ABILITY TEST BATTERY FOR THE FOLLOWING IN SSB PAFIRUS U21

BANJARAN

Didi Junaedi

ABSTRACT

Based on observations of researchers in the field , it is still a bit of a test passing , dribbling , shooting in soccer specific sport of football , especially in Indonesia . To the researchers wanted to test the validity , reliability , and objectivity of the tests passing , dribbling , shooting soccer Soccer Mor - Christian General Ability Skill Test Battery as a form of new tests to improve soccer skills mastery . The method used is descriptive research method with which the entire population of the SSB Pafirus U21 athletes Banjaran , Bandung. Taking the sample using purposive sampling techniques some 20 people . Based on the results obtained data processing reliability passing rate of 0.69 , including the strong category , the level of reliability of shooting 0.75 including the strong category and reliability dribbling 0.75 including the strong category . Level of 0.62 , including the validity of passing on strong category , including the validity of the category shooting strong 0.69 and 0.48 dribbling including the validity of the category is strong enough . The level of objectivity of passing by 1 including the very strong category , objectivity shooting 1 category including the very powerful and objectivity dribbling 0.95 including the very strong category

(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Batasan Masalah ... 6

D. Pertanyaan Penelitian ... 6

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Pembatasan Masalah... 7

H. Penjelasan Istilah ... 7

BAB II KAJIAN TEORI ... 9

A. Kriteria Tes... 9

1. Validitas ... 10

a.Validitas isi ... 11

1) Validitas Internal... 12

2) Validitas Eksternal ... 13

b. Validitas Kontruksi ... 14

(7)

d. Validitas Prediksi ... 15

2. Realibilitas ... 15

a. Reliabilitas Konsistensi Tanggapan ... 17

b. Reliabilitas Konsistensi Gabungan item ... 17

3. Obyektivitas ... 18

B. Kegunaan Tes Keterampilan ... 19

C. Tes Keterampilan Sepakbola... 20

1. Sepakbola ... 20

2. Pola Gerak Dominan dalam Permainan Sepakbola ... 20

3. Struktur Gerak Permainan Sepakbola ... 21

4. Tehnik Dasar Bermain Sepak Bola ... 23

a. Menendang (kicking) ... 23

1)Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam ... 23

2)Menendang Dengan Kaki Bagian Luar ... 24

3)Menandang Dengan Punggung Kaki ... 24

b. Stopping (Menghentikan Bola) ... 25

c. Dribbling (menggiring) ... 25

d. Passing (pengoper) ... 26

e. Shooting ... 27

D. Tes keterampilan dari mor-christian general soccer ability skill test battery E. Keunggulan dan kelemahan tes mor-christian general soccer ability skill test battery ... 35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 36

A. Metode penelitian ... 36

B. Populasi dan sampel penelitian ... 37

C. Instrumen penelitian ... 38

(8)

E. Teknik pengumpulan data ... 43

F. Prosedur pelaksanaan tes... 44

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data ... 51

1. Pengolahan data ... 51

2. Analisis data ... 52

H. Tempat dan Jadwal Penelitian ... 53

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS DATA ... 54

A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ... 54

B. Diskusi Penemuan ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A. Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76

LAMPIRAN ...

(9)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Field marking for the Mor-Christian Soccer passing Test ... 30

2.2 Field marking for the Mor-Christian Soccer dribbling Test ... 32

2.3 Field marking for the Mor-Christian Soccer shooting Test ... 34

3.1 Field marking for the Mor-Christian Soccer passing Test ... 39

3.2 Field marking for the Mor-Christian Soccer Dribbling Test ... 40

3.3 Field marking for the Mor-Christian Soccer Shooting Test ... 41

3.4 Field marking for the Mor-Christian Soccer passing Test ... 45

3.5 Field marking for the Mor-Christian Soccer Dribbling test ... 47

(10)

DAFTAR TABEL

4.1 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r ... 54

4.2 rata-rata dan standard deviasi ... 54

4.3 t-skor, skor gabungan, skor rata-rata gabungan ... 55

4.4 Kriteria Signifikansi Reliabilitas ... 57

4.5 Hasil Penghitungan Signifikansi validitas passing ... 57

4.6 Hasil Penghitungan Signifikansi validitas shooting ... 59

4.7 Hasil Penghitungan Signifikansi validitas dribbling ... 61

4.8 Hasil Penghitungan Signifikansi realibilitas passing ... 63

4.9 Hasil Penghitungan Signifikansi realibilitas shooting ... 65

4.10 Hasil Penghitungan Signifikansi realibilitas dribbling ... 67

(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Di dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No.20 Tahun 2003,

disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan berencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

keterampilan yang bisa dikembangkan oleh setiap individu dimulai dari

pendidikan terutama pendidikan jasmani.

Pendidikan jasmani merupakan bagian pendidikan secara umum yang

mengutamakan aktivitas gerak sebagai media dalam pembelajaran. Pendidikan

jasmani (penjas) mempunyai peran penting untuk meningkatkan kualitas

manusia. Hal ini sesuai pendapat bahwa pendidikan jasmani merupakan

bagian dari pendidikan secara umum. Pendidikan jasmani dapat didefisikan

sebagai suatu proses pendidikan yang ditujukan untuk mencapai tujuan

pendidikan melalui gerakan fisik. Pendidikan sebagai salah satu sub-sistem

pendidikan yang berperan yang penting dalam mengembangkan kualitas

manusia.

Menurut Depdiknas (2007: 4) bahwa: "Ruang lingkup mata pelajaran

penjas sekolah dasar meliputi aspek-aspek: permainan dan olahraga, aktivitas

pengembangan, aktivitas senam, aktivitas ritmik, aktivitas air, pendidikan luar

kelas dan kesehatan".

Olahraga memang lebih mengacu terhadap pencapaian suatu prestasi,

untuk mencapaian prestasi tersebut latihan kondisi fisik hendaknya disusun

kepada suatu program yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan

progresif yang tujuannya ialah untuk meningkatkan kemampuan fungsional

(12)

2

meningkat. Jika dijabarkan isi dari olahraga itu sendiri dapat ditemukan

berbagai macam cabang olahraga, seperti sepakbola, bola voli dan bola basket.

Sepakbola hampir di setiap penjuru kota sampai ke desa-desa dapat

ditemui diantaranya anak-anak, remaja dan orang dewasa pun bermain

sepakbola. Saat ini perkembangan permainan sepakbola sangat pesat sekali,

hal ini ditandai dengan banyaknya sekolah-sekolah sepakbola (SSB) yang

didirikan.

Sucipto, dkk (1999: 7) mengemukakan bahwa:

Permainan sepakbola adalah suatu permainan beregu yang dimainkan masing-masing regunya terdiri dari sebelas orang pemain termasuk seorang penjaga gawang. Permainan ini hampir seluruhnya dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

Dari penjabaran di atas maka sepakbola sangat mengutamakan seseorang

dapat menguasai teknik-teknik dasar sepakbola, mulai dari dribbling, passing

dan shooting. Untuk bermain sepakbola dengan baik pemain dibekali dengan

teknik dasar yang baik, pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain

tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Teknik-teknik dasar

dalam permainan sepakbola ada beberapa macam, seperti stop ball

(menghentikan bola), shooting (menendang bola ke gawang), passing

(mengumpan), heading (menyundul bola), dan dribbling (menggiring bola). Jadi Passing,

Dribbling, dan Shooting pun sangat berpengaruh besar terhadap kemampuan

seseorang bermain sepakbola.

Menurut (Mielke, 2007) bahwa: Salah satu faktor yang mempengaruhi

tinggi rendahnya prestasi permainan sepakbola adalah penguasaan teknik

dasar permainan sepakbola. Oleh karena itu, seorang pemain sepakbola yang

tidak menguasai teknik dasar sepakbola, tidak mungkin menjadi pemain yang

baik. Semua pemain sepakbola yang baik harus menguasai teknik dasar

(13)

3

Passing adalah seni memindahkan momentum bola dari satu pemain ke

pemain lain. passing adalah tehnik dasar yang sangat penting dalam suatu tim

sepakbola karena dengan passing kekompakan tim bisa terjalin. Dengan

passing yang baik seorang pemain akan dapat berlari ke ruang yang terbuka

dan mengendalikan permainan saat membangun strategi penyerangan Jadi

pada dasarnya passing dalam permainan sepakbola adalah melakukan sebuah

tendangan sederhana dengan jarak yang relatif pendek dengan tingkat

ketepatan yang tinggi. Passing merupakan salah satu komponen penting dalam

sepakbola yang harus dilatihkan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas

permainan individu. Kenyataan yang ada di lapangan passing masih belum

mendapatkan perhatian secara khusus, sehingga diperlukan tes passing yang

terprogram.

Dribbling bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki,

mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Dribbling bola hanya

dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.

Jadi pada dasarnya dribbling adalah menendang terputus-putus atau

pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam dribbling bola

sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan

dribbling bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan,

dan menghambat permainan.

Khusus dalam teknik dribbling (menggiring bola) pemain harus menguasai

teknik tersebut dengan baik, karena teknik dribbling sangat berpengaruh

terhadap permainan para pemain sepakbola. teknik dribbling (menggiring bola)

terbagi menjadi tiga macam :1. teknik dribbling dengan kura-kura bagian

dalam. 2. teknik dribbling dengan kura-kura penuh (punggung kaki). 3. teknik dribbling

dengan kura-kura bagian luar. disamping itu, kecepatan dalam dribbling

(menggiring bola) sangat dibutuhkan untuk menunjang penguasaan teknik

tersebut.

Menembak bola (shooting) adalah tendangan kearah gawang dengan

(14)

4

Tendangan kearah gawang atau shooting menurut Sugiyanto SD (1997:17)

adalah:

(1) Ada awalan sebelum tendangan. (2) Posisi pemain membentuk sudut kurang lebih 30 derajat disamping bola. (3) Penempatan kaki tumpu sesaat setelah shooting disamping hampir sejajar dengan bola. (4) Sesaat akan menendang, kaki ayun menarik ke belakang dan selanjutnya gerakan melepas kedepan. (5) Perkenaan bola adalah kaki punggung bagian dalam juga dapat menggunakan punggung kaki. (6) Pandangan mata sesaat impact melihat bola selanjutnya mengikuti arah sasaran. (7) Setelah melepas tendangan masih ada gerakan –gerakan lanjutan (follow trough) agar diperhatikan tidak putus.

Faktor ketepatan tendangan kearah gawang dalam menembak bola juga

harus lebih diutamakan dari pada kekuatan tendangan. Kenyataan yang ada di

lapangan shooting pun masih belum mendapatkan perhatian secara khusus,

sehingga diperlukan tes shooting yang terprogram.

Di Indonesia latihan passing, dribbling, shooting sangatlah minim dan

tidak ada penemuan-penemuan dan inovasi-inovasi terhadap latihan passing,

dribbling, shooting tersebut, maka dari itu penulis menemukan tes passing,

dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test

Battery di Amerika yang belum pernah digunakan di Indonesia. Oleh karena

itu penulis ingin menguji kembali tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery di Indonesia.

Maka dari itu penulis tertarik untuk menguji ulang tes tersebut untuk orang

Indonesia karena karakteristik orang Amerika dan orang Indonesia berbeda

jauh. Tes ini akan dikhususkan yang mengikuti SSB Pafirus U21 di Banjaran.

Penulis akan memberikan tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery kepada SSB Pafirus U21

di Banjaran untuk mengatahui tingkat validitas, reliabilitas obyektivitasnya

sehingga tes ini valid, reliable dan obyektif.

Untuk mengetahui sejauh mana berkembangnya sepakbola tentu saja

(15)

5

ukur dan pengukuran sebagai proses pengambilan data akan diketahui sejauh

mana tingkat ketercapaian keterampilan yang telah diperoleh.

Suatu tes dikatakan baik apabila tes tersebut memenuhi beberapa indicator

yang mecerminkan kualitas dari tes itu sendiri mulai dari validitas, reliabilitas

dan obyektivitas secara ekonomis. Qomara (2013) menjelaskan bahwa: “tes

secara umum adalah alat pengumpul data dan sebagai dasar penilaian dalam

proses pendidikan, dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan oleh siswa

sehingga menghasilkan nilai tentang tingkah laku.”

Dalam sebuah evaluasi alat yang digunakan digolongkan menjadi dua

macam yaitu tes dan non tes. Muchtar Bukhari dalam bukunya teknik-teknik

evaluasi mengatakan bahwa tes adalah: “suatu percobaan yang diadakan untuk

memenuhi ada tidaknnya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seorang murid

atau kelompok murid.” Sebuah tes itu sendiri akan dikatakan baik apabila alat

ukur yang dilakukan memenuhi persyaratan tes yaitu mempunyai tingkat

validitas dan reliabilitas yang tinggi. Disamping itu juga untuk mencari

validitas soal kita perlu mencari validitas item karena validitas akan dikatakan

baik apabila mempunyai relibilitas yang tinggi.

Jadi, Dengan adanya evaluasi melalui tes dan pengukuran kita dapat

menilai tingkat keberhasilan dan dengan evaluasi pula kita dapat mengukur

sejauh mana perkembangan para atlet sepakbola itu sendiri.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang dan uraian diatas, maka dapat di identifikasikan

masalah sebagai berikut:

1. Kurang banyaknya bentuk tes passing, dribbling, shooting yang ada di

Indonesia

2. Belum adanya tes dari Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test

Battery mengenai tes passing, dribbling, shooting di SSB Pafirus U21 di

(16)

6

C. Batasan Masalah

Untuk membatasi permasalahan yang akan dibahas agar tidak terlalu luas,

maka penulis hanya akan menguji ulang tentang tes passing, dribbling,

shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery

untuk SSB Pafirus U21 di Banjaran.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta Identifikasi masalah yang telah

dikemukakan diatas maka penulis merumuskan masalah yang akan diteliti

sebagai berikut :

1. Berapa tingkat Reliabilitas Tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery untuk SSB Pafirus

U21 di Banjaran?

2. Berapa tingkat Validitas Tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery untuk SSB Pafirus U21

di Banjaran?

3. Berapa tingkat Obyektivitas Tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery untuk SSB Pafirus

U21 di Banjaran?

E. Tujuan Penelitian

Peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk alat ukur tes passing,

dribbling, shooting yang sudah baku yang ada di Amerika dan untuk

mengetahui tingkat validitas dan reliabilitas dan oyektivitas tes keterampilan

passing, dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability

Skill Test Battery untuk SSB Pafirus U21 di Banjaran.

F. Manfaat Penelitian

Dalam setiap melakukan penelitian kita harus memperhatikan manfaat dari

(17)

7

1. Secara Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat untuk memberi referensi dan

tambahan informasi ilmiah bagi, pemain, pelatih, dan Pembina olahraga

sepakbola.

2. Secara praktis

Sebagai bahan pertimbangan bagi guru pendidikan jasmani mengenai

bentuk latihan passing, dribbling, shooting sepakbola yang dapat

diterapkan untuk meningkatkan penguasaan keterampilan sepakbola.

G. Pembatasan Masalah

Agar penelitian lebih terarah dan memperoleh gambaran yang jelas, maka

penulis membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Penulis memfokuskan penelitian pada tes passing, dribbling, shooting

sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery

2. Tes passing, dribbling, shooting tersebut ditujukan untuk SSB Pafirus U21

di Banjaran.

H. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi salah tafsir pada istilah yang penulis gunakan dalam

penelitian ini, maka penulis mendefinisikan istilah – istilah sebagai berikut:

1. Reabilitas menurut Nurhasan dan Hasanudin (2007: 35) adalah apabila

suatu tes diberikan kepada suatu kelompok dan kemudian tes tersebut

diberikan kembali pada waktu yang berlainan pada kelompok yang

identik, maka hasil tes pertama dan kedua menunjukan adanya skor yang

sama.

2. Validitas menurut Sugiyono (2001) adalah suatu langkah pengujian yang

dilakukan terhadap isi dari suatu instrument, dengan tujuan untuk

mengukur ketepatan instrument yang digunakan dalam suatu penelitian.

3. Obyektivitas menurut Nurhasan dan Hasanudin (2007: 448) adalah derajat

kesamaan hasil tes yang diperoleh dari beberapa orang pengetes dalam

(18)

8

4. Tes Menurut F.L. Goodenough Mendefinisikan Tes sebagai suatu tugas

atau serangkaian tugas yang diberikan kepada Individu atau sekelompok

Individu, dengan maksud untuk membandingkan kecakapan Mereka, satu

dengan yang lainnya.

5. Atlet menurut Wikipedia (2011: 1) sering pula dieja sebagai atlet; dari

bahasa Yunani; athlos yang berarti kontes, adalah orang yang ikut serta

dalam suatu kompetisi olahraga kompetitif

6. Keterampilan menurut Mahendra (2009: 12) merujuk pada proses

penguasaan suatu keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses

mempersepsi rangsangan dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan

diprogramkan sampai terjadi respon berupa tindakan yang sesuai dengan

rangsangan itu

7. Sepakbola menurut Sucipto dkk (2000: 7) sepakbola adalah permainan

beregu, masing – masing regu terdiri atas sebelas pemain dan salah

satunya adalah penjaga gawang. Permainan ini hamper seluruhnya

dimainkan dengan menggunakan tungkai, kecuali penjaga gawang yang

dibolehkan menggunakan lengannya didaerah tendangan hukumannya.

8. Dribbling menurut Sucipto, dkk. (2000: 28) adalah menendang

terputus-putus atau pelan-pelan

9. Passing menurut Dekdikbud (2005: 1171) diterjemahkan dalam bahasa

indonesia bererti mengoper. Mengoper bola adalah menyerahkan,

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Pada saat melakukan penelitian pasti memerlukan suatu metode. Metode

adalah langkah-langkah yang diambil untuk mempermudah penelitian. Metode

penelitian adalah cara yang digunakan untuk peneliti dalam pengumpulan data

penelitiannya.

Penelitian dan penembangan merupakan jembatan antara penelitian dasar

(basic research) dengan penelitian terapan (applied research), dimana

penelitian dasar bertujuan untuk “to discover new knowledge about

fundamental phenomena” dan applied research bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan (Sugiyono, 2012:10).

Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk.

Penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan

dan memvalidasi suatu produk.

Mengenai motode deskriptif dijelaskan oleh surakhman (2002:139)

sebagai berikut: Penyelidikan tertuju pada permasalahan yang ada pada masa

sekarang. Metode penyelidikan deskriptif ialah merupakan istilah yang

mencangkup teknik deskriptif. Diantaranya, ialah penyelidikan yang

menuturkan, menganalisi dan mengarikasikan penyelidikan dengan teknik

survey dengan teknik interviu, observasi atau dengan tes. Berdasarkan

pendapat tersebut memberikan makna bahwa penelitian deskriptif adalah

penelitian dengan tujuan untuk menggambarkan suatu peristiwa pada saat

sekarang yang nampak dalam suatu situasi. Data yang diperoleh itu di

kumpulkan, disusun, di jelaskan, dan dianalisis untuk menetapkan kesimpulan.

Penelitian deskriptif yang baik sebenarnya memiliki proses dan sadar

yang sama seperti penelitian kuantitatif lainnya. Disamping itu, penelitian ini

juga memerlukan tindakan yang teliti pada setiap komponennya agar dapat

menggambarkan subjek atau objek yang diteliti mendekati kebenarannya.

(20)

37

signifikan, variabel penelitian dapat diukur, teknik sampling harus ditentukan

secara hati-hati, dan hubungan atau komparasi yang tepat perlu dilaukan untuk

mendapatkan gambaran objek atau subjek yang diteliti secara lengkap dan

benar.

Dalam penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel

dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi, dan biasanya menyangkut

peristiwa-peristiwa yang saat sekarang terjadi. Dengan penelitian deskriptif,

peneliti memungkinkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang berkaitan

dengan hubungan variabel atau asosiasi, dan juga mencari hubungan

komparasi antar variabel.

Hal ini akan memperoleh gambaran yang jelas sehingga tujuan penelitian

tercapai sepeti apa yang di harapkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengatahui seberapa besar validitas, realibilitas dan obyektivitas tes passing,

dribbling, shooting sepakbola mor-christian general soccer ability skill test

battery.

B. Populasi dan sampel penelitian

Agar penelitian dapat menghasilkan data yang diperlukan maka perlu ada

sumber data, sumber data tersebut dapat diperoleh dari populasi. Populasi

adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti. Obyek penelitian ini

perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan diolah dan

dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk membuktikan kebenaran

daripada hipotesis. Arikunto (2006:130) menjelaskan bahwa: “Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian.” Berdasarkan penjelasan tersebut maka dapat digambarkan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian tempat

diperolehnya informasi yang dapat berupa individu maupun kelompok.

Populasi bukan hanya orang, tapi juga obyek atau benda-benda alam yang

lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang

dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh

(21)

38

satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya bicaranya,

disiplin pribadi, hobi, cara bergaul, kepemimpinannya dan lain – lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah para atlet SSB Pafirus Banjaran dan

pengambilan sampel yang penulis lakukan dengan menggunakan teknik

Nonprobability sampling. Arikunto (2006:139) menjelaskan bahwa: “Sampel bertujuan dilakukan bukan didasarkan atas strata. Ini dilakukan karena

beberapa pertimbangan misalnya karena keterbatasan waktu, tenaga, dan dana

sehingga tidak dapat mengambil sampel yang besar dan jauh.”

C. Instrumen penelitian

Untuk menyimpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang

disebut instrumen. Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan dalam

penelitian terutama berkaitan dengan proses pengumpulan data.

Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2002: 136) sebagai berikut:

Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleeh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis, sehingga mudah diolah.

Berdasarkan penjelasan di atas maka penulis menyimpulkan bahwa

instrumen penelitian adalah suatu alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

untuk mengumpulkan data agar mencapai hasil yang baik.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen penelitian berupa

tes, yaitu tes passing, dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General

(22)

39

1.Tes Passing

Gambar 3.1 Tes Passing

(Sumber: Mor-Christian Soccer Passing Test)

Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Batas tes passing

1,2,3

= Arah target

A = 1,22 meter (Jarak gawang) B = Tinggi cone 0,46 meter

C = 13,7 meter (Jarak antara garis gawang dan batas tes)

C

1

B

A

(23)

40

2. Tes Dribbling

B

Gambar 3.2 Tes Dribbling

(Sumber: Mor-Christian Soccer Dribbling Test)

Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Cone

= Arah lari

A = 18,29 meter (diameter lingkaran)

B = 4,58 meter ( jarak dari masing-masing cone) C = garis awal dan garis akhir

A

(24)

41

3. Tes Shooting

TARGET 2 TARGET 1

TARGET 4 TARGET 3

Gambar 3.3 Tes Shooting

(Sumber: Mor-Christian Soccer shooting Test)

Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Target/sasaran

A = Garis mulai

B = 14,6 meter ( jarak garis penembak dengan gawang) C = 2,5 meter (tinggi tiang gawang)

D = 1,22 meter ( jarak target dari tiang)

E =Tali

D. Teknik pengambilan sampel

Menurut Sugiyono (2012:118) memberikan pengertian bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut.” Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan data, tenaga, waktu,

maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Nonprobability sampling.

(25)

42

memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampling ini meliputi;

Sampling Sistematis, Kuota, Aksidental, Purposive, Jenuh, dan Snowball.

1. Sampling Sistematis

Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya

anggota populasi terdiri dari 150 orang. Semua anggota tersebut diberi

nomor urut, yaitu dari nomor 1 sampai dengan 150. Penetapan sampel

dapat dilakukan untuk orang yang bernomor ganjil saja, genap saja, atau

kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima.

Untuk itu orang yang diambil sebagai sampel adalah orang-orang yang

bernomor urut 1, 5, 10, 15, dan seterusnya hingga nomor 150.

2. SamplingKuota

Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang

mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah/kuota yang diinginkan. Sebagai

contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat dalam

urusan ijin mendirikan bangunan/fasilitas olahraga. Jumlah sampel yang

diinginkan ditentukan 500 orang. kalau pengumpulan data belum

berdasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum

selesai karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.

3. Sampling Aksidental

Sampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan

secara spontan/kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/tidak

sengaja bertemu dengan peneliti dan dipandang orang tersebut cocok/sesuai

dengan karakteristik (ciri-cirinya) sebagai sumber data, dapat digunakan

sebagai sampel penelitian.

4. Sampling Purposive

Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu. Misalnya akan melakukan penelitian tentang

(26)

43

dengan kualifikasi tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk

penelitian kualitatif, atau penelitian yang tidak melakukan generalisasi.

5. Sampling jenuh

Sampling jenuh/sampel sensus adalah teknik penentuan sampel, bila

semua anggota populasi digunakan sebagai sampel penelitiannya. Hal ini

sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil (kurang dari 30 orang),

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang

sangat kecil.

6. Snowball Sampling

Snowball sampling/sampel bola salju adalah teknik penentuan

sampel yang mula-mula jumlahnya kecil kemudian membesar, ibarat bola

salju yang menggelinding yang lama kelamaan menjadi besar. Dalam

penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena

dirasakan belum lengkap terhadap data yang diberikan maka peneliti

tersebut mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat

melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu

seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar. Pada penelitian

kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball. Misalnya

penelitian tentang siapa provokator kerusuhan dalam suatu pertandingan

sepak bola.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik Sampling Purposive dengan

jumlah sampel sebanyak 20 orang.

E. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ialah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui tehnik pengambilan data maka peneliti tidak akan mendapatkan

data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Tehnik pengumpulan data

yang di lakukan disini adalah teknik Probability Sampling sehingga

(27)

44

Riduwan (2011: 69) mengemukakan bahwa:

metode (cara atau teknik) menunjuk suatu kata yang abstrak dan tidak diwujudkan dalam benda, tetapi hanya dapat dilihatkan penggunaannya melalui: angket, wawancara, penhamatan, ujian (tes), dokumentasi dan lainnya.

Lebih lanjut Riduwan (2011: 76) mengemukakan beberapa macam tes

instumen pengumpulan data, diantaranya:

1. Tes kepribadian

Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian seseorang.

2. Tes bakat

Tes bakat (talent test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau mengetahui bakat seseorang.

3. Tes prestasi

Tes prestasi (achievement test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

4. Tes intelegensi

Tes intelegensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perkiraan terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang ndiukur intelegensinya. 5. Tes sikap

Tes sikap (attitude test) adalah tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan tehnik tes prestasi karena

mengukur kemampuan siswa dalam melakukan tes passing, dribbling,

shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery

sebagai alat pengambilan data, dan setelah melakukan tes ini, data yang

terkumpul akan langsung dapat diolah.

F. Prosedur pelaksanaan tes

Sebelum tes dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan persiapan-persiapan

administrasi dan persiapan fasilitas yang akan digunakan. Sebelum sampel

(28)

45

1. Tes Passing

Gambar 3.4 Tes Passing

(Sumber: Mor-Christian Soccer Passing Test) Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Batas tes passing

1,2,3

= Arah target

A = 1,22 meter (Jarak gawang) B = Tinggi cone 0,46 meter

C = 13,7 meter (Jarak antara garis gawang dan batas tes)

a. Tujuan

Tes passing sepakbola mor-christian general soccer ability skill test

battery bertujuan untuk mengevaluasi lewat dribbling dalam

sepakbola.

b. Peralatan yang dibutuhkan

1)Lapangan sepakbola

2)Meteran

3)5 cone

C

B

A

1

2

(29)

46

4)Stopwatch

5)Lembar penilaian

6)Pensil

7)Pluit

8)Bola

c. Petunjuk

Passing:

1) Dari setiap cone, siswa mengeksekusi 4 kali passing ke dalam

gawang (total 12 operan)

2) Siswa diperbolehkan menendang bola dengan kaki bagian mana

saja yang mereka suka

d. Prosedur obyek tes

Pengetesan untuk tes passing ditunjukkan pada gambar 3.4. Adapun

alat yang digunakan:

1) Sebuah gawang dengan luas 1,22 meter

2) Tinggi cone 0,46 meter

3) Dua cone diletakkan dengan sudut 45 derajat dari garis gawang dan

satu cone diletakkan dengan sudut 90 derajat dari garis gawang.

4) Tiga cone diletakkan 13,7 meter dari garis gawang.

e. Penilaian

Passing yang masuk kedalam gawang maka diberi skor 1. Apabila

(30)

47

2. Tes dribbling

B

Gambar 3.5 Tes Dribbling

(Sumber: Mor-Christian Soccer Dribbling Test) Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Cone

= Arah tes

A = 18,29 meter (diameter lingkaran)

B = 4,58 meter ( jarak dari masing-masinng cone) C = garis awal dan garis akhir

a. Tujuan

Tes dribbling sepakbola mor-christian general soccer ability skill test

battery bertujuan untuk mengevaluasi lewat dribbling dalam

sepakbola.

b. Peralatan yang dibutuhkan

1) Lapangan sepak bola

2) Meteran

3) 12 cone

4) Stopwatch

5) Lembar penilaian

A

(31)

48

6) Pensil

7) Pluit

8) Bola

c. Petunjuk

dribbling:

1) jika ada sinyal “mulai”, siswa menggiring bola yang telah

diletakkan diatas garis awal.

2) Siswa menggiring diantara cone secepat mungkin dan kembali ke

garis awal.

3) Setiap siswa melakukan 3 kali tes dribbling, dengan:

a) Pertama, siswa melakukan tes dribbling searah jarum jam

b) Kedua, siswa melakukan tes dribbling berlawanan arah jarum

jam

c) Ketiga, siswa melakukan tes dribbling menurut arah yang

diinginkan siswa.

d. Prosedur obyek tes

Penilaian untuk tes menggiring bola telah ditunjukkan dalam

gambar 3.5. Adapun alat yang digunakan:

1)Sebuah tes dribbling dengan lahan berdiameter 18,29 meter telah

diukur dan diberi tanda.

2)12 cone berukuran 0,46 meter telah ditempatkan sekitar lingkaran

dengan jarak dari cone 1 ke cone lainnya 4,58 meter.

e. Penilaian

1) Penilaian akhir dihitung ketika siswa keluar garis mulai dan

berakhir di dalam garis mulai

2) Nilai tes akhir adalah kombinasi waktu dari dua latihan yang

(32)

49

3. Tes shooting

TARGET 2 TARGET 1

TARGET 3 TARGET 4

Gambar 3.6 Tes Shooting

(Sumber: Mor-Christian Soccer Shooting Test)

Keterangan:

= Pengetes

= Testee

= Target/sasaran

A = Garis mulai/pembatas

B = 14,6 meter ( jarak garis penembak dengan gawang) C = 2,5 (tinggi tiang)

D = 1,22 meter ( jarak target dari tiang)

E = Tali

a. Tujuan

Tes shooting sepakbola mor-christian general soccer abilityskill test

battery bertujuan untuk mengevaluasi lewat shooting dalam sepakbola.

b. Peralatan yang dibutuhkan

1) Lapangan sepak bola

2) Meteran

3) Stopwatch

C

D B

D A

1-4

(33)

50

1) Dari belakang garis pembatas, siswa menembak bola kepada target.

2) Siswa diperbolehkan menendang bola dengan kaki bagian mana

saja yang mereka suka dan bola boleh diletakkan dimana saja

dibelakang garis pembatas.

3) Dari masing-masing target, siswa melakukan 4 kali tembakan (total

16 tembakan)

d. Prosedur obyek tes

Pengetesan untuk tes shooting disipkan dengan ditunjukkan pada

gambar 3.6. Adapun alat yang digunakan:

1) Tinggi tiang gawang 2,5 meter, kemudian gawang tersebut dibagi

kedalam dua area penilaian. Dua tali di sambungkan dari tiang kiri

1,22 meter dan dari kanan 1,22 meter

2) Dari masing-masing area penilaian itu dibagi lagi kedalam 2 target

sehingga target keseluruhan terdapat 4 target

3) Sebuah garis penembak ditandai sepanjang 14,6 meter dari garis

gawang

e. Penilaian

1) Setiap siswa melakukan shooting ke target 1:

a) 10 point diberikan untuk tembakan yang mampu masuk

kedalam target

b) 4 point diberikan untuk tembakan ke target yang salah.

(34)

51

2) Setiap siswa melakukan shooting ke target 2:

a) 10 point diberikan untuk tembakan yang mampu masuk

kedalam target

b) 4 point diberikan untuk tembakan ke target yang salah.

c) Tidak ada point diberikan untuk tembakan yang keluar target

3) Setiap siswa melakukan shooting ke target 3.

a) 10 point diberikan untuk tembakan yang mampu masuk

kedalam target

b) 4 point diberikan untuk tembakan ke target yang salah.

c) Tidak ada point diberikan untuk tembakan yang keluar target

4) Setiap siswa melakukan shooting ke target 4:

a) 10 point diberikan untuk tembakan yang mampu masuk

kedalam target

b) 4 point diberikan untuk tembakan ke target yang salah.

c) Tidak ada point diberikan untuk tembakan yang keluar target

G. Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

1. Pengolahan data

Pengolahan data dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan. Hipotesis yang akan diuji harus berkaitan dan berhubungan

dengan permasalahan yang akan diajukan. Semua jenis penelitian tidak

harus berhipotesis akan tetapi semua jenis penelitian wajib merumuskan

masalahnya, sedangkan penelitian yang menggunakan hipotesis adalah

metode eskperimen. Jenis data akan menentukan apakah peneliti akan

menentukan apakah peneliti akan menggunakan teknik kualitatif atau

kuantitatif. Data kualitatif diolah dengan menggunakan teknik statistika

baik statistika non parametric maupun statistika parametric.

Statistika non parametric tidak menguji parameter populasi akan tetapi

yang diuji adalah distribusi dan menggunakan asumsi bahwa data yang

akan dianalisis tidak terkait dengan adanya distribusi normal atau tidak

(35)

52

statistika non parametric adalah data nominal atau data ordinal. Sedangkan

data yang akan dianalisis menggunakan statistika parametric harus

memenuhi syarat-syarat antara lain: data tersebut harus berdistribusi

normal, hubungan yang linier dan data bersifat homogeny. Statistika

parametric digunakan untuk data interval dan ratio.

2. Teknik analisis data

Dalam hal ini Nasution (1988) menyatakan Analisis telah dimulai

sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan,

dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.

Berkaitan dengan pengujian instrument, Arikunto (Riduwan, 2011:97)

menjelaskan bahwa: Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

tingkat keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. dilanjutkan oleh

Sugiyono (Riduwan, 2011:97) bahwa: Jika instrument dikatakan valid

berarti menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu

valid sehingga valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Dari pengertian itu dapat diartikan

lagi bahwa valid itu mengukur apa yang hendak diukur (ketepatan).

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliable dalam

pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid. Maka

penulis dalam penelitian ini melakukan pengujian validitas dengan

menggunakan tehnik nonprobability Sampling.

Adapun langkah – langkah dalam pengolahan dan analisis data yang akan dilakukan oleh peneliti, diantaranya :

1. Mencari nilai rata-rata setiap tes, dengan rumus:

Keterangan :

(36)

53

2. Mencari standar deviasi, dengan rumus:

3. Mencari t-skor dari setiap tes dengan rumus:

a. Passing dan shooting

50+10

b. Dribbling

50-10

4. Mencari validitas, objektivitas, realibilitas dengan rumus:

rxy=

5. Mencari signifikansi setiap item tes

T hitung =

H. Tempat dan Jadwal Penelitian

Sebuah penelitian yang baik adalah penelitian yang terencana dan

terorganisasi dengan baik, oleh karena itu peneliti membuat waktu rencana

(37)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penghitungan, pengolahan dan analisis data dari hasil uji

validitas, reliabilitas obyektivitas tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery untuk yang mengikuti

SSB Pafirus U21 di Banjaran mengenai validitas, reliabilitas dan obyektivitas,

maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Besarnya tingkat realibilitas Mor-Christian General Soccer Ability Skill

Test Battery memiliki tingkat realibilitas passing sebesar 0,69 termasuk

pada kategori kuat, realibilitas shooting 0,75 termasuk pada kategori kuat

dan realibilitas dribbling 0,75 termasuk pada kategori kuat.

Berdasarkan hasil pengolahan data uji signifikansi realibilitas didapatkan

hasil yang reliabel dan signifikan, dengan tingkat realibilitas atau t hitung

realibilitas passing sebesar 5,5 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

2,101, realibilitas shooting 5,08 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

2,101, realibilitas dribbling 5,08 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

2,101. maka jika ditinjau dari tabel 4.4 kriteria signifikansi realibilitas

dapat diartikan bahwa tes Tespassing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery ini memiliki hasil yang

signifikan

2. Besarnya tingkat validitas Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test

Battery memiliki tingkat validitas passing sebesar 0,62 termasuk pada

kategori kuat, validitas shooting 0,69 termasuk pada kategori kuat dan

validitas dribbling 0,48 termasuk pada kategori cukup kuat.

Berdasarkan hasil penghitungan t hitung tingkat validitas atau t hitung

validitas passing sebesar 3,3 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

2,101, validitas shooting 5,5 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

2,101, validitas dribbling 2,3 lebih besar dibandingkan t tabel sebesar

(38)

75

diartikan bahwa tes Tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery ini memiliki hasil yang

signifikan.

3. Besarnya tingkat obyektivitas Mor-Christian General Soccer Ability Skill

Test Battery memiliki tingkat obyektivitas passing sebesar 1 termasuk

pada kategori sangat kuat, obyektivitas shooting 1 termasuk pada kategori

sangat kuat dan obyektivitas dribbling 0,95 termasuk pada kategori sangat

kuat.

B. Saran

Berdasarkan hasil uji validitas, reliabilitas obyektivitas tes passing,

dribbling, shooting sepakbola Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test

Battery untuk yang mengikuti SSB Pafirus U21 di Banjaran yang diolah

secara statistik, maka peneliti memberikan beberapa saran diantaranya:

1. Berdasarkan hasil tes passing, dribbling, shooting sepakbola

Mor-Christian General Soccer Ability Skill Test Battery sepakbola yang telah

diteliti, peneliti menyarankan untuk penelitian selanjutnya untuk meneliti

atlet ditingkat yang lebih tinggi lagi, seperti U23, tim senior ataupun untuk

tingkat-tingkat tim professional di Indonesia atau dengan populasi yang

lebih luas seperti di Jawa Barat bahkan Indonesia.

2. Dikarenakan tes ini terlalu sulit untuk atlet pemula, maka untuk para ahli

olahraga khususnya sepakbola harus menyediakan tes-tes yang sesuai

dengan keadaan-keadaan atlet sepakbola pemula diindonesia.

Demikian kesimpulan dan saran yang peneliti berikan dalam rangka

melaksanakan penelitian, semoga hasil ini bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh

(39)

DAFTAR PUSTAKA

Abduljabar, B. dan Sudrajat, J. (2010) Statistika dalam Penjas. Bandung : FPOK

UPI

Amron. (2012) Teknik – Teknik Bermain Sepakbola. [online] tersedia :

http//www.amron.badriza.com/2012/07/

teknik-teknik-bermain-sepak-bola.html

Arikunto, S. (1995) Dasar – Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : BumiAksara

arikunto (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan pratis. Jakarta: rineka

cipta

Danny Mielke. (2007:67) dasar-dasar sepak bola. Bandung

Depdiknas. (2007) pendidikan jasmani. [online] tersedia :

http://zkarnain.tripod.com/DIKNAS.HTM

Faris (2012) teknik-teknik dalam permainan sepakbola [online] tersedia: http://

campione-2000.blogspot.ca/2012/10/teknik-teknik-dalam-permainan-sepakbola_11.html

Frilandini, E. (2011) Metodologi Penelitian : Validitas Internal Dan Eksternal.

[online] tersedia :

http://ekyfrilandini.blogspot.com/p/validitas-internal-dan-eksternal.html?=1

Harsono. (2001) Latihan Kondisi Fisik. Harsono

Jaali Lestari. (2011).Uji Validitas dan Reliabilitas. [online] tersedia :

http://p4mristkippgrisda.wordpress.com/2011/05/10/uji-validitas-dan-reliabilitas/

Junaidi, W. (2011) Definisi Tes. [online] tersedia :

http://wawan-junaidi.blogspot.com/2011/12/definisi-tes.html

Mielke. (2007) teknik sepak bola. [online] tersedia :

http://fajar-agni-fauzan.blogspot.com/2012/04/sepak-bola.html

Mirza Akbar. (2013) [online] tersedia : http://melaukukanpassing.blogspot.com/

Navel. (2012) Reliabilitas, Kepraktisan, Dan Efek Potensial Satu Instrumen. [online]

tersedia :

(40)

2

Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta

Sucipto dkk (1999) Sepak Bola. Departemen Pendidikan dan kebudayaan

Sucipto. (2002) Pembelajaran Sepakbola (Konsep Dan Metode). Bandung :

FPOK UPI

Sugiyono. (2007) Metode Penelitian Administrasi. Bandung,Alfabeta

Sugiyono. (2012) Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2001) metode penelitian pendidikan. [online] tersedia :

http://id.scribd.com/doc/54655955/Uji-Validitas-Dan-Reliabilitas

Suntoda, A. (1996) Bahan ajar mata kuliah tes dan pengukuran : tes pengukuran

dan evaluasi PENJAS dan Olahraga. Bandung : FPOK UPI

Sukatamsi (1997: 230) penjasorkes sma 26 bandung: teknik menendang bola

dalam permainan sepakbola [online] tersedia:

http://penjaskessman26bdg.blogspot.ca/2012/05/teknik-menendang-bola-dalam-permainan.html

Surakhman, Winarno. (2002). Pengantar penelitian ilmiah, dasar, metode, teknik

Tite, dkk. (2007) Teori Latihan. Bandung :FPOK UPI

Uma Sekaran. (2006). Metode Riset Bisnis. [online] tersedia :

http://teorionline.wordpress.com/2012/02/27/jenis-jenis-validitas/ : Jakarta :

(41)

3

Wikipedia Indonesia. (2013) Reliabilitas. [online] tersedia :

http://id.wikipedia.org/wiki/ Reliabilitas

Yahoo Answer (2008) [online] tersedia : http://id.answers.yahoo.com/question/

index?qid=20071221193241AAeOGQN

. (2011) Latihan Kelincahan Sepakbola. [online]

http://infobebas.web.id/2011/latihan-kelincahan-untuk-sepak-bola.html

(2012) Makalah Tentang Sepak Bola [online] tersedia :

http://kumpulan-

Gambar

Gambar 3.1 Tes Passing (Sumber: Mor-Christian Soccer Passing Test
Gambar 3.2 (Sumber:  Tes Dribbling Mor-Christian Soccer Dribbling
Gambar 3.3 Tes Shooting (Sumber: Mor-Christian Soccer shooting
Gambar 3.4 Tes Passing (Sumber: Mor-Christian Soccer Passing
+5

Referensi

Dokumen terkait