1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu organisasi atau lembaga pasti memiliki sumber daya manusia yang ada didalamnya. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dalam pencapaian hasil sebuah organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat Hasibuan (2017). Setiap organisasi tentunya menginginkan agar tujuannya tercapai agar dapat melanjutkan roda organisasi.
Agar organisasi bisa mencapai tujuannya maka dibutuhkan kinerja karyawannya, kinerja karyawan selalu menjadi faktor penentu dalam keberhasilan suatu pencapaian organisasi. Karyawan menjadi peranan penting dalam segala aktivitas didalam perusahaan, semakin baik kualitas karyawan semakin baik pula kinerja yang dihasilkan karyawan dalam organisasi untuk mencapai tujuannya.
Menurut Mangkunegara (2009), kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan di dalam organisasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja hal ini sejalan dengan pendapat dari (Kasmir, 2016) yang berpendapat bahwa kinerja dipengaruhi beberapa faktor antara lain faktor motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja dapat mempengaruhi kinerja karyawan baik hasil maupun perilaku kerja. Penelitian yang dilakukan oleh Novyanti (2019), menunjukan hasil bahwa motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Motivasi kerja sebagai roda penggerak untuk dapat mempengaruhi pencapaian hasil suatu organisasi. Menurut Mangkunegara (2009) motivasi kerja didefinisikan sebagai kondisi yang berpengaruh membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara perilaku yang berhubungan dengan lingkungan. Setiap aktivitas yang dilakukan seorang karyawan pasti memiliki faktor yang mendorong aktivitas tersebut. Kebutuhan seorang karyawan dapat menjadi salah satu faktor pendorong untuk melakukan suatu pekerjaan. Dengan adanya motivasi kerja dalam setiap individu karyawan akan dapat meningkatkan kinerja karyawan. Penelitian yang dilakukan oleh Arianto & Kurniawan (2020) menunjukkan hasil bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja memiliki pengaruh baik secara parsial ataupun simultan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2015) menunjukkan hasil bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Selain motivasi kerja, lingkungan kerja juga menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Menurut Sedarmayanti (2011) yang mengatakan bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.
Karyawan yang ada didalam organisasi harus mendapatkan lingkungan kerja yang baik. Dengan organisasi yang memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan kepuasan karyawan dalam bekerja, maka dapat membawa pengaruh terhadap kinerja karyawan. Dapat dilihat dari hasil penelitian oleh Ferawati (2017) bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Djaelani (2019) menunjukkan hasil bahwa lingkungan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Faktor lain yang harus diperhatikan suatu organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kinerja karyawan adalah disiplin kerja.
(Hasibuan, 2017) mengemukakan bahwa disiplin kerja adalah kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma – norma sosial yang berlaku. Disiplin kerja pada perusahaan akan meningkatkan ketepatan watu dalam bekerja sehingga karyawan akan bertanggung jawab atas pekerjaannya. Penelitian yang dilakukan oleh Novyanti (2017) menunjukkan hasil bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Nuri et al., (2019) menunjukkan hasil bahwa disiplin kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Koperasi merupakan badan usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, seperti yang dijelaskan dalam UU No. 25 Tahun 1992, “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan atas asas kekeluargaan”.
Penjelasan dari definisi koperasi tersebut selaras dengan Undang – Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, “Perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Keselarasan tersebut dapat menjadi landasan mengapa koperasi dapat membantu pembangunan ekonomi masyarakat Indonesia. Koperasi perlu melakukan pengawasan agar dapat mengevaluasi kinerjanya sehingga dapat terus berkembang.
Usaha Mikro merupakan sektor usaha yang berskala kecil, tidak dapat dipungkiri bahwa didalamnya terdapat kendala yang menghambat para pelaku usahanya dalam mengembangkan kemampuan usaha. Masalah klasik yang biasa dialami usaha mikro adalah kurangnya permodalan baik jumlah maupun sumbernya, kurangnya kemampuan manajerial dan keterampilan beroperasi. Oleh sebab itu, agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi usaha atau bahkakn industri diperlukan bantuan permodalan maupun pembinaan yang berkelanjutan dari pemerintah kota.
Berkaitan dengan bantuan permodalan, koperasi dapat memberikan bantuan kepada para usaha mikro. Keberadaan koperasi sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam memacu roda perekonomian suatu wilayah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan (Diskumdag) Kota Batu merupakan salah satu bagian dari Dinas Pemerintahan Kota Batu. Pembentukan organisasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Batu Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu ini menaungi beberapa koperasi, usaha mikro dan perdagangan yang berada di Kota Batu, dapat dilihat pada data koperasi dirinci menurut sifat usaha di Kota Batu 2019.
Tabel 1.1.
Data Koperasi Dirinci Menurut Sifat Usaha 2019
Sifat Usaha Koperasi Anggota
1 Produksi 18 3119
2 Konsumsi 136 6101
3 Jasa dan sejenisnya 5 529
4 Pemasaran 3 -
5 Serba Usaha - -
6 Simpan Pinjam 40 3010
Jumlah 202 12759
Sumber : Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu
Dilihat pada tabel 1.1 di atas jumlah koperasi yang dinaungi oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu dirinci menurut sifat usaha berjumlah 202 koperasi yang memiliki 12.759 anggota. Banyaknya koperasi yang ada membuat Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu harus membuat upaya agar koperasi yang dinaungi dapat berkembang sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia, kelembagaan dan manajemen koperasi, usaha mikro memiliki daya saing dan pemasaran produknya terutama berorientasi pada pasar ekspor.
Dalam mencapai tujuan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu kinerja karyawan berperan sangat penting. Menurut data organisasi yang didapat pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan terkait hasil kinerja karyawan.
Terjadi penurunan kinerja dari tahun 2019 dan 2020. Berikut adalah data pendukung hasil penilaian kinerja karyawan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan tahun 2019 dan 2020.
Tabel 1.2
Data Penilaian Kinerja Karyawan
Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan Kota Batu
Aspek Penilaian
Tahun
2019 2020
Jumlah
Karyawan Nilai Rata - rata
Jumlah
Karyawan Nilai Rata - rata Orientasi
Pelayanan 30 2340 78 30 2323 77,4
Integritas 30 2353 78,4 30 2353 78,4
Komitmen 30 2361 78,7 30 2339 77,9
Disiplin 30 2333 77,7 30 2308 76,9
Kerjasama 30 2350 78,3 30 2350 78,3
Kepemimpinan 6 482 80,3 6 483 80,5
Sumber : data diolah dari kantor dinas
Pada tabel 1.1 menjelaskan bahwa terdapat penurunan kinerja dari tahun 2019 dan 2020 pada beberapa perilaku kerja di Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu. Penurunan kinerja terjadi pada penilaian orientasi
pelayanan dari rata-rata 78 menjadi 77,4. Selain itu pada penilaian komitmen mengalami penuruan dari 78,7 menjadi 77,9 dan juga pada penialain disiplin dari 77,7 menjadi 76,9. Pada penilaian integritas dan kerjasama tidak mengalami kenaikan dari tahun 2019 ke tahun 2020.
Berdasarkan wawancara pada lima karyawan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu, kurangnya kesempatan yang diberikan oleh organisasi kepada karyawan dalam promosi jabatan sehingga belum mampu memberikan dorongan untuk karyawan bekerja dengan optimal. Motivasi kerja merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dalam suatu organisasi, jika organisasi menginginkan setiap karyawan memberikan kontribusi positif terhadap pencapaian tujuan organisasi. Dengan motivasi kerja, karyawan akan memiliki semangat yang tinggi dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya.
Selain itu, berdasarkan wawancara dari lima karyawan juga menunjukkan bahwa lingkungan kerja yang kurang memadai. Seperti fasilitas printer, ruangan kerja yang kurang tertata serta layanan internet yang sudah tersedia namun masih memiliki akses jaringan yang terbatas atau belum dapat digunakan secara optimal.
Dengan adanya fenomena tersebut akan dapat menurunkan produktivitas karyawan. Fasilitas printer yang terdapat hanya satu buah dalam satu ruangan mengurangi efektivitas dalam bekerja, ruang kerja yang tidak rapi akan menghambat aktivitas bekerja karyawan yang dapat menurunkan kinerja, serta layanan internet yang sudah tersedia namun tidak dapat digunakan dengan baik karena layanan internet pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan sangat terbatas, akan menghampat produktivitas karyawan.
Selain itu, berdasarkan pengamatan selama satu bulan yaitu kurangnya kedisiplinan pada karyawan. Seperti keterlambatan masuk setelah jam istirahat serta seragam yang tidak sesuai dengan tata tertib pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu. Disiplin kerja dapat menjadi alat peringatan bagi para karyawan yang tidak dapat merubah sikap atau perilakunya yang kurang baik. Dengan adanya tata tertib pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan akan dapat menjadikan karyawan lebih baik serta mendapat pencapaian tujuan yang telah diharapkan oleh organisasi.
Selain itu terjadi research gap hasil penelitian yang inkonsisten dari beberapa penelitian. Penelitian Adha et al., (2019) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Budaya Kerja terhadap Kinerja Karyawan Dinas Sosial Kabupaten Jember menyatakan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dan penelitian Nuri et al., (2019) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan menunjukan bahwa lingkungan kerja dan disiplin kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pada penelitian Novyanti (2017) dengan judul Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada BAPPEDA Provinsi Sulawesi Tengah yang menyatakan bahwa Motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Maka dari adanya fenomena dan research gap tersebut maka peneliti memutuskan untuk melakukan penelitian mengenai “ Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan Kerja, dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu ”
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2017). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan sebelumnya maka dapat ditarik sebuah pertanyaan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan ? 2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan ? 3. Apakah disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan ? 4. Apakah motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja berpengaruh
secara simultan terhadap kinerja karyawan?
5. Diantara motivasi kerja, lingkungan kerja dan disiplin kerja manakah yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja secara simultan terhadap kinerja karyawan.
5. Untuk mengetahui dan menganalisis manakah diantara motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disipin kerja yang lebih berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan bagi peneliti selanjutnya atau pihak – pihak yang membutuhkan informasi dalam permasalahan yang terkait dengan pengaruh motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan penelitian ini dijadikan sebagai bahan masukan atau pertimbangan mengenai motivasi kerja, lingkungan kerja, dan disiplin kerja dalam upaya memaksimalkan kinerja karyawan pada Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perdagangan Kota Batu.