1/22
Penyediaan Database Perikanan Berbasis Sistem Informasi Offline Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (Si-TPUPI) Di Kabupaten Grobogan
Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV Angkatan X
Tahun : 2018
Ruang lingkup inovasi : Kabupaten/Kota Cluster inovasi : Perikanan & Kelautan
Inovator : NANING WIJI RAHAYU, S.Pi.
Jabatan : KASI PEMBERDAYAAN DAN PERIJINAN PERIKANAN
Instansi : DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN GROBOGAN
Latar Belakang
1. LATAR BELAKANG ( BURNING PLATFORM ) 2.1. Tugas dan Fungsi
Perkembangan perikanan di Kabupaten Grobogan perlu terus didorong seiring dengan visi dan misi Bupati Grobogan tahun 2016-2021.
Visi Kabupaten Grobogan yaitu “Terwujudnya masyarakat Kabupaten Grobogan yang sejahtera secara utuh dan menyeluruh”, sedangkan misi mengacu pada point misi kedua yang berbunyi “meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan”.
Pertanian disini berarti luas yang didalamnya mencakup peternakan, perkebunan, perikanan, dimana dalam pelaksanaan kebijakannya melekat pada organisasi perangkat daerah yang membidanginya, termasuk diantaranya adalah Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan.
Bidang Perikanan adalah salah satu unit kerja di Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan yang mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kepala Dinas dalam perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengkoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan dan fasilitasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang perikanan.
2/22
Berdasarkan Peraturan Bupati Grobogan Nomor 68 tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas Jabatan dan Tata Kerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan, bagan struktur organisasi Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan
sebagaimana terlihat pada gambar 1.
Seksi Pemberdayaan dan Perijinan Perikanan yang merupakan salah satu seksi pada Bidang Perikanan mempunyai tugas pokok : melaksanakan sebagian tugas Kepala Bidang Perikanan dalam menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis, pelaksanaan, pengoordinasian, pembinaan, pengawasan, pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang pemberdayaan dan perijinan perikanan.
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Seksi Pemberdaan dan Perijinan Perikanan mempunyai uraian tugas jabatan :
a. menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Pemberdayaan dan Perijinan Perikanan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun sebelumnya dan peraturan perundang-undangan;
b. menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-undangan;
c. membagi tugas kepada bawahan sesuai lingkup tugasnya serta memberikan arahan dan petunjuk baik secara lisan maupun tertulis guna meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas;
KEPALA DINAS SEKRETARIAT
3/22
Kel. Jabatan Fungsional Tertentu SUBBAG. Perencanaan
PER
SUBBAG. Keuangan SUBBAG. Umum K
4/22
UPTD
BIDANG Perikanan
SEKSI Perikanan Budidaya SEKSI Perikanan Tangkap
SEKSI Pemberdayaan dan Perijinan Perikanan
5/22
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Bidang Perikanan
Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Grobogan
d. melaksanakan koordinasi internal maupun eksternal baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mendapatkan informasi, masukan serta dalam rangka
6/22
sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan kegiatan;
e. mempelajari dan mengkaji peraturan perundang-undangan dan regulasi sektoral terkait lainnya sebagai bahan atau pedoman untuk melaksanakan kegiatan;
f. menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan dan perijinan perikanan;
g. melaksanakan pendidikan dan pelatihan, serta pendampingan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan;
h. melaksanakan fasilitasi kemitraan usaha, serta pemberian kemudahan akses ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi kepada nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan;
i. melaksanakan bimbingan, pembinaan dan pengawasan kelembagaan nelayan, pembudidaya, pengolah dan pemasar ikan;
j. menyiapkan bahan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan;
k. menyiapkan bahan penerbitan Tanda pencatatan Usaha Pembudidaya Ikan ( TPUPI ) dan Tanda Pencatatan Kapal Pengangkut Ikan Hidup ( TPKPIH);
l. menyiapkan bahan dan menyusun konsep Standar Operasional Prosedur ( SOP ) di bidang pemberdayaan dan perijinan perikanan;
m. menyiapkan monitoring, evaluasi dan menilai kinerja pelaksanaan tugas bawahan secara berkala sesuai dengan peraturan perundang-undangan;
n. membuat laporan pelaksanaan kegiatan kepada atas atasan sebagai bahan evaluasi dan pengambilan kebijakan berikutnya;
o. memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik lisan maupun tertulis berdasarkan kajian agar pelaksanaan kegiatan berjalan lancer dan optimal serta untuk menghindari penyimpangan;
p. melaksanakan tugas kedinasan lain sesuai dengan perintah atasan.
Dengan tupoksi menyiapkan bahan penerbitan Tanda pencatatan Usaha Pembudidaya Ikan ( TPUPI ) dan Tanda Pencatatan Kapal Pengangkut Ikan Hidup ( TPKPIH), peserta diklat (penulis) ingin dapat mengefektifkan alur kerja penerbitan TPUPI ini menjadi database perikanan bagi Dinas Peternakan dan Perikanan
7/22
Kabupaten Grobogan sehingga dapat dimanfaatkan untuk identifikasi potensi perikanan di Kabupaten Grobogan yang pada akhirnya dapat dijadikan untuk menentukan arah kebijakan pada sektor perikanan yang berguna bagi perkembangan stakeholder pelaku usaha perikanan dan masyarakat Kabupaten Grobogan pada umumnya.
Pengefektifan alur kerja ini dilakukan melalui pemanfaatan teknologi informasi yang sudah sangat berkembang saat ini.
Untuk itulah akhirnya diangkat tema “Penyediaan Database Perikanan Berbasis Sistem Informasi Offline Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( Si-TPUPI ) di Kabupaten Grobogan” sebagai proyek perubahan bagi penulis.
2.2. Gejala Masalah
Sesuai dengan visi pemerintah Kabupaten Grobogan yang tertuang dalam RPJMD 2016-2021 yaitu “terwujudnya Masyarakat Kabupaten Grobogan yang Sejahtera secara Utuh dan Menyeluruh”, dan dengan misi pada point “meningkatkan produktivitas pertanian dan ketahanan pangan”, maka sektor perikanan merupakan bagian dari pertanian secara umum yang harus terus ditingkatkan produktivitasnya untuk kesejahteraan masyarakat perikanan itu sendiri maupun masyarakat Kabupaten Grobogan pada umumnya.
Kabupaten Grobogan merupakan wilayah perairan umum daratan dengan jumlah pembudidaya ikan sebanyak 3800 orang, nelayan 5700 orang serta pengolah dan pemasar sejumlah 1081 unit ( sumber : Laporan tahunan Bidang Perikanan Tahun 2017 ). Usaha perikanan yang ada tersebut tersebar di seluruh wilayah yang
Kabupaten Grobogan sehingga pendataan harus dilakukan secara berkala untuk mengetahui perkembangan pelaku perikanan sekaligus mengetahui potensi perikanan yang ada pada setiap desa. Dengan demikian akan dapat diambil kebijakan yang tepat agar tepat sasaran pada stakeholder perikanan dan masyarakat yang
membutuhkan.
Untuk itulah maka penulis/ peserta diklat merasa perlu memperbaiki database data agar lebih up to date dan efektif.
Kondisi yang diharapkan dengan kondisi saat ini dapat disajikan sebagaimana tabel dibawah ini :
Tabel 1.
Diagnosa Kondisi Yang Diharapkan
Dengan Kondisi Yang Ada Saat Ini
8/22
No. Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan
1 Input data pendaftaran TPUPI dilakukan beberapa kali hingga didapatkan Surat Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan Saat input data pendaftaran TPUPI langsung dapat terkoneksi menjadi database perikanan yang dibutuhkan 2 Data pendaftaran TPUPI yang cukup lengkap belum termanfaatkan menjadi database Data pendaftaran TPUPI yang cukup lengkap dapat menjadi database perikanan
3 Input data yang dilakukan satu per satu setiap ada yang membutuhkan data Sekali input data database yang dibutuhkan dapat langsung ter- up date
4 Data dibuat saat diminta/ dibutuhkan Data sudah tersedia tanpa diminta
2.3. Analisa ( Diagnostic Reading )
Dalam rangka perbaikan suatu organisasi maka perlu dilakukan diagnosis organisasi. Langkah yang harus ditempuh dalam mendiagnosi suatu organisasi, maka harus dilakukan identifikasi permasalahan apa yang dihadapi, penyebab terjadinya permasalahan dan akhirnya membuat rekomendasi solusi pemecahannya. Rekomendasi solusi adalah ranah intervensi dari para pemimpin baik di level paling rendah sampai dengan paling tinggi yang berfungsi meningkatkan performa organisasi dalam rangka mencapai kondisi yang diinginkan.
Dalam rangka diagnosis permasalahan dan mencari alternative pemecahan masalah yang bersifat inovatif, dalam proyek perubahan ini digunakan metode Leavitt’s Model ( 1965 ). Leavitt’s Model ( 1965 ) membagi organisasi menjadi 4 elemen. Model ini memberikan pendekatan baru untuk interaktif yang saling berkaitan, yaitu People ( Sumber Daya Manusia ), Task ( Tugas ), Structure ( Struktur ) dan Tecnology ( Teknologi ). Interaksi dari empet elemen tersebut saling mempengaruhi dan menentukan kelangsungan suatu organisasi. Diagram Leavitt’s Model dapat disajikan sebagaimana gambar berikut:
Gambar 2.
Diagram Leavitt’ Model
STRUCTURE TECNOLOGY TASK
9/22 PEOPLE
Sumber : Valetta, 2005
10/22
Leavitts Model menekankan bahwa perubahan sekecil apapun pada salah satu elemen akan berdampak langsung terhadap elemen yang lain, sehingga yang lain harus dapat menyesuaikan dengan perubahan yang ada.
Kondisi permasalahan di Bidang Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan dilihat dari 4 (empat) elemen Leavitt’s Model adalah sebagai berikut :
Tabel 2.
Diagnosa Elemen Leavitt’s Model
No. Variable Keterangan
1 Struktur
- Data di bidang perikanan selama ini belum terintegrasi dalam sistem.
Setiap seksi harus menginput data setiap ada kebutuhan, kadangkala input ulang dari form yang ada, kadangkala mengcopy dan menambah data yang sudah ada secara manual
- Data potensi perikanan di desa secara umum dan komprehensif belum dapat di up date secara otomatis berdasarkan perkembangan perikanan yang terjadi di lapangan
2 Tugas
- Salah satu tupoksi dari seksi pemberdayaan dan perijinan perikanan adalah menyiapkan bahan penerbitan Tanda pencatatan Usaha Pembudidaya Ikan (TPUPI) dan Tanda Pencatatan Kapal Pengangkut Ikan Hidup (TPKPIH).
Pada saat pendaftaran TPUPI dilakukan input data yang sebenarnya dibutuhkan oleh banyak pihak sehingga harus dilakukan secara komprehensif dan terintegrasi.
3 Teknologi
- Selama ini saat input data pendaftaran TPUPI, data yang diinput tidak langsung terkoneksi dalam sistem sehingga tidak bisa secara otomatis menjadi kumpulan data. Sehingga saat dibutuhkan data tertentu harus input dan/atau mengcopy satu per satu dari data yang telah ada. Hal ini sangat tidak efektif karena suatu data akan dikerjakan selama beberapa kali untuk menghasilkan rekap data/ database yang diinginkan.
Untuk itu diperlukan suatu sitem informasi yang mengintegrasi data tersebut sehingga saat input satu data pendaftaran TPUPI dapat secara otomatis menjadi database data yang dibutuhkan
11/22
4 SDM
- Dalam hal ini pelaku yang berkaitan langsung dengan pelaksanan kegiatan ialah Kepala Seksi Pemberdayaan dan Perjinan Perikanan. Kendala yang dihadapi untuk pelaku kegiatan ialah keterbatasan SDM aparatur dalam pelaksanaan kegiatan (belum adanya staf yang kompeten), serta kurangnya kompetensi dalam penanganan dan pengoperasian program
Setelah didapatkan permasalahan utama, tahap selanjutanya yang harus dilakukan adalah pencarian solusi dari beberapa permasalahan tersebut. Beberapa alternatif penyelesaian permasalahan dari uraian di atas antara lain :
a. Dibuat sistem aplikasi berbasis teknologi informasi ( offline ), untuk dijadikan database perikanan berdasarkan basis data pada Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( TPUPI ) sehingga dihasilkan database perikanan yang secara otomatis didapat saat kita input formulir pendaftaran TPUPI. Database ini selanjutnya akan dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi perikanan pada suatu desa.
b. Diadakanya sosialisasi kepada pembudidaya ikan agar dengan kesadarannya mendaftarkan usaha perikanannya ke Dinas Peternakan dan Perikanan untuk kepentingan usaha mereka.
Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode Leavitt’s Model, beberapa alternatif penyelesaian permasalahan tersebut dapat dilaksanakan secara terintegrasi untuk membentuk suatu sistem terpadu. Sehingga dirasa perlu untuk dilakukan proyek perubahan dengan tema “Penyediaan Database Perikanan Berbasis Sistem Informasi Offline Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( Si-TPUPI ) Di Kabupaten Grobogan”.
2.4. Gagasan
Dari analisis ‘Leavitt’s Model” dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam menjalankan tugas dan fungsi Kepala Seksi Pemberdayaan dan Perijinan Perikanan adalah berkaitan dengan tugas dan teknologi.
Berdasarkan hasil visitasi ke Museum Vrederburg Yogyakarta dapat diadopsi semangat juang dalam melaksanakan tugas dan kerjasama para pendahulu kita. Hal ini terungkap dari peninggalan-peninggalan yang ada di Museum Vrederburg.
Sedangkan hasil visitasi ke PT. Pos Indonesia Cabang Semarang menunjukkan kepada kami tentang berbagai inovasi yang berorientasi kepada peningkatan kinerja PT.
POS Indonesia. Aneka inovasi yang dilakukan dapat mengantisipasi persaingan global yang berkaitan dengan PT. Pos Indonesia.
Selanjutnya dari hasli benchmarking yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi, khususnya pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (
12/22
DPMPTSP ) dimana terdapat inovasi Mall Pelayanan Publik disana, maka dapat diambil best practise sebagai berikut :
a. Kepemimpinan :
Semangat Bupati Banyuwangi yang ingin mengubah mindset masyarakat Indonesia, dari kota santet menjadi kota internet memberikan efek positif yang sangat besar bagi seluruh masyarakat Banyuwangi. Seluruh stakeholder mempunyai semangat yang sama untuk menjadikan Banyuwangi kota internet, mulai masyarakat kota hingga pelosok desa.
Bupati Banyuwangi juga memilih slogan “smart kampung” untuk daerah yang dipimpinnya karena Banyuwangi merupakan kota kecil yang tidak rawan dengan kemacetan, tidak seperti daerah lain yang merupakan kota besar, yang beramai-ramai dengan “smart city” nya.
b. Kreativitas dan inovasi
Dengan program “smart kampung” dan semangat untuk menjadikan Banyuwangi sebagai kota internet, maka muncullah ide-ide kreatif dan inovasi antara lain berupa “mall pelayanan publik” yang menampung hampir semua layanan yang dibutuhkan oleh masyarakat seperti pelayanan e-KTP, perijinan, pengaduan on-line, SIM terintegrasi dan lain-lain, yang sekarang dirasakan manfaatnya oleh seluruh lapisan masyarakat Banyuwangi.
c. Kerjasama
Semangat berubah dan maju oleh seluruh stakeholder yang diiringi kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat benar-benar dapat mewujudkan Banyuwangi menjadi Banyuwangi baru yang benar-benar smart, enak dilihat dan dikunjungi bahkan menjadi rujukan/ percontohan bagi banyak daerah di Indonesia.
Dari inovasi-inovasi diatas menunjukkan bahwa perkembangan teknologi saat ini mutlak untuk diadaptasikan dalam pekerjaan-pekerjaan yang kita lakukan. Hal inilah yang mendorong penulis untuk melakukan terobosan sesuai tupoksi dan mengambil rancangan proyek perubahan dengan judul “Penyediaan Database Perikanan Yang Lebih Efektif Melalui Sistem Informasi Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (Si-TPUPI) di Kabupaten Grobogan”.
Manfaat
1. MANFAAT PERUBAHAN
Diharapkan dengan adanya proyek perubahan ini akan bermanfaat bagi semua pihak baik stakeholder internal, eksternal maupun masyarakat umum.
13/22
4.1. Manfaat Bagi Stakeholder Internal
a. Data yang diinput untuk pendaftaran Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( TPUPI ) dapat disesuaikan dengan kebutuhan data yang diinginkan.
b. Input data menjadi lebih efektif, tidak perlu berulang-ulang
c. Tersedianya database perikanan sesuai kebutuhan Dinas Peternakan dan Perikanan
d. Mendukung tersedianya data potensi perikanan pada desa-desa di wilayah Kabupaten Grobogan, yang nantinya dapat digunakan untuk menentukan arah kebijakan pada sektor perikanan
e. Meningkatnya kompetensi SDM aparatur berkaitan dengan teknologi informasi yang tersedia saat ini
f. Kegiatan evaluasi di bidang perikanan menjadi lebih efektif
4.2. Manfaat Bagi Stakeholder Eksternal Pemerintah
a. Database perikanan yang telah ada dapat digunakan instansi lain apabila diperlukan
b. Koordinasi antar instansi menjadi lebih baik
c. Database perikanan yang tersedia yang mendukung identifikasi potensi perikanan desa dapat digunakan untuk menentukan kebijakan pemerintah yang akan dating
4.3. Manfaat Bagi Stakeholder Eksternal Non Pemerintah
a. Pembinaan terhadap pelaku usaha perikanan menjadi lebih komprehensif dan tepat sasaran
b. Perkembangan usaha perikanan dapat dipacu berdasarkan database pada desa yang ada
14/22
Masyarakat menjadi lebih mudah mendapatkan informasi tentang usaha perikanan yang dibutuh
Milestone
1. PENTAHAPAN / MILESTONE
Pentahapan proyek perubahan “Di Kabupaten Grobogan” ini dibuat dengan mempertimbangkan sumber daya dan waktu yang sangat terbatas. Adapun pentahapan yang akan dilakukan disusun sebagai berikut:
Tabel 3.
Pentahapan / Milestone
No Tahapan dan Capaian Antara Output Tahapan Jangka Waktu
A Jangka Pendek ( 2 Bulan )
15/22
1
Menghadap dan koordinasi dengan mentor
Masukan dan arahan dari mentor mengenai pelaksanaan lab kepemimpinan
Daftar personal untuk tim efektif
1 hari
Minggu II Mei 2018 a.
b.
Laporan rencana BT II dan menyerahkan RPP untuk koordinasi kegiatan pelaksanaan laboratorium kepempinan
Identifikasi stakeholders Tim Efektif
2
Pembentukan Tim Efektif
Terbentuknya Tim efektif dan terbitnya SK Tim Efektif dari Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan
4 hari
Minggu II Mei 2018 a.
b.
c.
d.
Rapat koordinasi internal/ pembentukan Tim Efektif
Perumusan dan penyusunan draft SK dan uraian pembagian tugas
Legalisasi Tim Efektif
Penyusunan jadwal kegiatan
Tim efektif
16/22
3 Identifikasi ketersediaan sumber daya (SDM, sarana prasarana dan data) yang mendukung proyek perubahan
Tersedianya data sumber daya (SDM, sarana prasarana dan data) yang mendukung
1 hari
Minggu III Mei 2018 a.
b.
c.
d.
Inventarisasi data yang dibutuhkan
Penyiapan form data
Pendataan SDM dan sarana prasarana yang ada
Pemetaan data yang ada
4
Koordinasi dengan Stakeholder terkait (Internal dan Eksternal)
Stakeholder tahu dan paham tentang proyek perubahan yang akan dilaksanakan
2 hari
Minggu III Mei 2018 a.
b.
c.
Identifikasi stakeholder terkait
Rapat koordinasi dengan stakeholder internal
Koordinasi dengan stakeholder eksternal
17/22
5
Identifikasi dan inventarisasi data untuk dibuatnya sistem informasi Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan (Si-TPUPI)
- Materi/ data yang dibutuhkan untuk pembuatan aplikasi sistem informasi TPUPI tersedia
- SOP siap digunakan
4 hari
Minggu III dan IV Mei 2018 a.
b.
c.
d.
Identifikasi kebutuhan data untuk terbitnya TPUPI
Identifikasi kebutuhan data untuk database perikanan berdasarkan data pada pendaftaran TPUPI
Identifikasi kebutuhan data dari stakeholder eksternal
Evaluasi terhadap SOP TPUPI yang sudah ada, apakah perlu dirubah atau tidak
6
Pembuatan aplikasi untuk penyediaan database perikanan
a. Koordinasi dengan pihak IT
b. Pembuatan aplikasi oleh pihak IT
Aplikasi sistem informasi TPUPI untuk penyediaan database perikanan siap digunakan
10-15 hari
Minggu IV Mei – Minggu I Juni 2018
18/22
7
Ujicoba aplikasi sistem informasi TPUPI untuk penyediaan database perikanan
a. Ujicoba aplikasi sistem informasi TPUPI
b. Evaluasi hasil ujicoba aplikasi
Ujicoba berhasil dan aplikasi sistem informasi dapat digunakan
2 hari
Minggu I Juni 2018
8
Pelaksanaan sosialisasi tentang sistem informasi Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( TPUPI )
Pembudidaya ikan paham tentang pentingnya mendaftar TPUPI untuk tersedianya database perikanan 2 hari
Minggu II Juni 2018 a.
b.
Penegasan ulang kepada kelompok tentang pentingnya pendaftaran TPUPI
Sosialisasi tentang sistem informasi TPUPI untuk penyediaan database perikanan
9
Proses pengumpulan data TPUPI
a. Persiapan dan koordinasi dengan SDM pengumpul data
b. Pengumpulan data pendaftaran TPUPI
Data untuk penerbitan TPUPI dan penyediaan database perikanan 30 hari Minggu V Mei – Minggu I Juli 2018
10
Penyediaan database perikanan melalui sistem informasi TPUPI
a. Terbitnya TPUPI
b. Tersusunnya database perikanan
25 hari
Minggu I Juni – Minggu II Juli 2018 a.
b.
c.
19/22
Input data pendaftaran TPUPI
Penerbitan TPUPI
Penyediaan database perikanan
20/22
21/22
11
Monitoring dan evaluasi program kegiatan penyediaan database perikanan melalui sistem informasi TPUPI
a. Penyiapan form data monev
b. Pendataan dan pelaksanaan monev
c. Evaluasi dan analisis data
Laporan data dan analisis kegiatan
10 hari
Minggu II dan III Juli 2018
B Jangka Menengah ( 6 Bulan - 1 Tahun ) a.
b.
Input data dilanjutkan/ dimaksimalkan terhadap seluruh pembudidaya ikan di Kabupaten Grobogan
Input data tidak hanya pada pembudidaya ikan tetapi juga pada sejumlah kelompok pengolah dan pemasar hasil perikanan serta kelompok nelayan
Agustus 2018 – Mei 2019
C Jangka Panjang ( Lebih dari 1 Tahun )
a. Penyempurnaan sistem aplikasi informasi Tanda Pencatatan Usaha Pembudidayaan Ikan ( TPUPI ) dapat dilanjutkan dengan sistem online sehingga seluruh pembudidaya ikan/ pelaku usaha perikanan di Kabupaten Grobogan dapat memasukkan sendiri pendaftaran TPUPI dari manapun mereka berada dan hasilnya dapat langsung dilihat pada web Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan
b. Input data pada semua pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar hasil perikanan serta nelayan hingga diperoleh database perikanan dan potensi perikanan desa yang up to date di Kabupaten Grobogan
>Mei 2019
22/22
Dicetak melalui website E-Proper BPSDMD Provinsi Jawa Tengah (https://bpsdmd.jatengprov.go.id/eproper) pada 13 Mar 2022 07:17:13
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)