LAPORAN AKHIR
PELAKSANAAN PENERIMAAN MAHASISWA BARU ITS
TAHUN 2016
PKM ITS
Program Kemitraan dan Mandiri LEMBAGA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN, KEMAHASISWAAN DAN HUBUNGAN ALUMNI (LP2KHA) PANITIA PENERIMAAN MAHASISWA BARU ITS TAHUN 2016
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadlirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan limpahan rahmat-Nya sehingga kegiatan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru ITS Tahun Ajaran 2016/2017 melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri melalui Program Kemitraan dan Mandiri (PKM) Tahun 2016 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya secara umum telah dapat diselenggarakan dengan lancar dan akuntabel. SNMPTN Tahun 2016 diikuti oleh 16.405 peminat dari 2877 sekolah dari seluruh Indonesia. Peminat SBMPTN Tahun 2016 sebesar 28.000 yang terdiri dari 3.353 Bidik Misi dan 24.647 Reguler. Sedangkan peserta seleksi PKM sebanyak 489 dari Program Kemitraan dengan 46 mitra, dan 5.872 dari Program Mandiri.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi, juncto Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi, juncto Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Permenristekdikti Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri, pola penerimaan mahasiswa baru program Sarjana dilakukan melalui: Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.
SNMPTN 2016 merupakan seleksi mahasiswa baru yang dilakukan oleh PTN berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa. SBMPTN 2016 adalah seleksi yang dilakukan oleh PTN secara bersama di bawah koordinasi Panitia Pusat dengan seleksi berdasarkan hasil ujian tertulis dalam bentuk cetak (Paper Based Testing) atau menggunakan komputer (Computer Based Testing), atau kombinasi hasil ujian tertulis dan
ii
ujian keterampilan calon mahasiswa. Seleksi Mandiri merupakan penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan sendiri oleh PTN yang seleksinya diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN. Seleksi Mandiri di ITS dinamakan Program Kemitraan dan Mandiri, dimana seleksi didasarkan pada hasil nilai SBMPTN 2016 kecuali untuk Program Studi Desain Produk Industri didasarkan pada tes tulis dan ketrampilan melalui Ujian Masuk Desain (UMDESAIN).
Laporan penyelenggaran SNMPTN, SBMPTN, dan PKM Tahun 2016 terbagi dalam 10 Bab, yaitu Bab 1 sampai Bab 5 Laporan Pelaksanaan SNMPTN 2016, Bab 6 sampai Bab 8 Laporan Pelaksanaan SBMPTN 2016, dan Bab 9 dan Bab 10 Laporan Pelaksanaan PKM 2016. Laporan ini bisa memberikan gambaran kondisi secara keseluruhan pelaksanaan dan hasil seleksi SNMPTN, SBMPTN, dan PKM Tahun 2016 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Atas dukungan dan bantuan yang diberikan demi keberhasilan penyelenggaraan SNMPTN, SBMPTN, dan PKM 2016, kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi–tingginya kepada:
1. Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;
2. Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;
3. Sekretaris Jenderal, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;
4. Inspektur Jenderal, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia;
5. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia;
6. Ketua dan Pengurus Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI);
7. Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya;
8. Panitia SNMPTN 2016 di ITS;
9. Kelompok Kerja Panitia Lokal SBMPTN 2016 di ITS;
iii
10. Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru PKM 2016 di ITS;
11. Para Mitra ITS pada Program Kemitraan Tahun 2016;
12. Para Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala SLTA di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia di seluruh Indonesia; dan
13. Semua pihak yang telah mendukung pelaksanaan SNMPTN 2016 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya.
Semoga kerja sama yang telah dijalin selama ini dapat terus ditingkatkan di masa yang akan dating. Akhir kata, mudah–mudahan laporan ini dapat bermanfaat khusunya di dalam menyusun strategi pelaksanaan SNMPTN, SBMPTN, dan PKM Tahun 2017 di Institut Teknologi Sepuluh Nopember – Surabaya.
Surabaya, 1 September 2016 Wakil Rektor I
Selaku Ketua Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru Tahun 2016 ITS
Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng.
iv Left Blank
v DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Landasan Hukum 4
1.3 Tujuan 5
1.4 Strategi 5
1.5 Susunan Kepanitiaan 6
BAB 2 TAHAPAN PELAKSANAAN SNMPTN 2016 11 2.1 Tahapan Pelaksanaan SNMPTN 2016 11 2.2 Pengumpulan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) 11
BAB 3 PENDAFTARAN SNMPTN 2016 15
3.1 Ketentuan dan Persyaratan Pendaftaran SNMPTN 2016 15 3.2 Persyaratan Pemilihan Program Studi 16
3.3 Alur Pendaftaran SNMPTN 2016 17
3.4 Hasil dan Evaluasi Pendaftaran SNMPTN 2016 di ITS 18
BAB 4 PROSES SELEKSI SNMPTN 2016 33
4.1 Pelaksanaan Seleksi 33
4.2 Hasil Seleksi 59
BAB 5 VERIFIKASI DAN DAFTAR ULANG SNMPTN 2016 79 BAB 6 PELAKSANAAN SELEKSI BERSAMA MASUK PERGURUAN
TINGGI NEGERI (SBMPTN) 2016 83
6.1 Latar Belakang 84
6.2 Tujuan 85
6.3 Ketentuan dan Persyaratan 85
6.4. Program Studi dan Daya Tampung ITS 87
6.5 Pendaftaran 89
vi
6.6 Jenis Ujian 89
6.7 Kelompok Ujian 90
6.8 Kelompok Program Studi dan Jumlah Pilihan 90 6.9 Biaya Seleksi Ujian Tertulis dan Ketrampilan 91
6.10 Jadwal Ujian 91
6.11 Pengumuman Hasil Seleksi 91
6.12 Laman Resmi dan Alamat Panitia Pusat 92 BAB 7 HASIL DAN EVALUASI PENDAFTARAN SBMPTN 2016 DI
ITS 93
BAB 8 PENGUMUMAN DAN DAFTAR ULANG SBMPTN 2016 107 BAB 9 SELEKSI MANDIRI: PROGRAM KEMITRAAN DAN MANDIRI
ITS 117
9. 1 Penerimaan Jalur PKM 117
9.2 Mekanisme Seleksi Masuk Jalur PKM 117 9.3 Program Studi dan Daya Tampung PKM 2016 di ITS 118 9.4 Mekanisme Pendaftaran PKM di ITS 120
9.5 Persyaratan dan Ketentuan 121
9.6 Pilihan program studi pada PKM di ITS 122
9.7 Biaya Pendidikan 122
9.8 Daftar Mitra 124
9.9 Jadwal Pelaksanaan PKM 126
BAB 10 PENDAFTARAN DAN SELEKSI PROGRAM KEMITRAAN DAN
MANDIRI ITS 2016 127
10.1 Pendaftaran Program Kemitraan Mandiri ITS 127 10.2 Seleksi Program Kemitraan Mandiri ITS 129
KLIPING SNMPTN 2016 133
KLIPING SBMPTN 2016 143
KLIPING PROGRAM KEMITRAAN DAN MANDIRI ITS TAHUN 2016 147
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Perguruan Tinggi dapat digambarkan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari sub sistem input-proses-output. Kualitas output (lulusan) perguruan tinggi sangat ditentukan oleh kualitas input (calon mahasiswa). Oleh karena itu, calon mahasiswa harus diseleksi melalui sistem seleksi yang kredibel, valid, dan handal, dengan tetap memperhatikan kapasitas perguruan tinggi untuk pengembangan di masa yang akan datang.
Sistem penerimaan mahasiswa baru di ITS mengikuti sistem penerimaan mahasiswa baru PTN di Indonesia yang telah mengalami perubahan sejak mulai dikembangkan pada tahun 1976, ketika lima perguruan tinggi negeri yang tergabung dalam Sekretariat Kerjasama Antar Lima Universitas (SKALU) melakukan seleksi calon mahasiswa baru secara bersama-sama. Yang selanjutnya dikembangkan berturut-turut menjadi Proyek Perintis, Sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB), dan sejak tahun 2008 menjadi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang kemudian sejak tahun 2013 menjadi SNMPTN dan SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri).
Pengembangan pendidikan tinggi menuju sistem pendidikan tinggi yang sehat (Healthy Higher Education System) mempunyai tiga ciri utama, yaitu peningkatan kualitas dan relevansi, perluasan akses dan kesetaraan, dan otonomi yang luas. Berdasarkan konsep tersebut, dalam pelaksanaan seleksi mahasiswa baru, ITS mengedepankan peningkatan kualitas calon mahasiswa dengan tetap membuka peluang kepada seluruh calon mahasiswa baru untuk mengikuti seleksi secara adil dan tanpa ada diskriminasi.
Pada Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi telah ditetapkan dalam Pasal 73 bahwa penerimaan mahasiswa baru PTN untuk setiap Program Studi dapat dilakukan melalui pola penerimaan mahasiswa secara nasional atau bentuk lain. Di samping itu, ditetapkan pula bahwa pemerintah
2
menanggung biaya seleksi bagi calon mahasiswa yang akan mengikuti pola penerimaan mahasiswa baru secara nasional. Untuk peserta didik yang terjaring melalui jalur penerimaan secara nasional adalah juga termasuk peserta didik yang tidak mampu secara ekonomi.
Secara lebih rinci kebijakan di atas diatur dalam Keputusan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri (Lampiran 1). Secara garis besar skema penerimaan mahasiswa baru di lingkungan PTN dilakukan melalui tiga jalur yaitu: (1) Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang dilakukan oleh masing-masing PTN berdasarkan hasil penelusuran prestasi akademik calon mahasiswa; (2) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang dilakukan oleh PTN secara bersama-sama dengan seleksi yang ditetapkan berdasarkan hasil ujian tertulis atau kombinasi hasil ujian tertulis dan ujian ketrampilan calon mahasiswa; dan/atau (3) penerimaan mahasiswa baru secara mandiri yang dilaksanakan sendiri oleh PTN yang seleksinya diatur dan ditetapkan oleh masing-masing PTN. Seleksi secara nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik merupakan satu-satunya seleksi nasional karena diikuti oleh seluruh PTN dan dapat diikuti oleh seluruh siswa di Indonesia dengan biaya ditanggung oleh Pemerintah.
Dalam rangka mencapai good university governance, maka pada proses seleksi calon mahasiswa, ITS harus tetap menjaga akuntabilitas dan transparansi baik dari segi akademis, administratif, dan keuangan. Untuk itu, demi efisiensi dan efektivitas, maka Rektor ITS membentuk kepanitiaan dengan nama Panitia Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa Baru ITS melalui Program Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) Tahun Akademik 2016/2017 sesuai dengan Keputusan Rektor ITS Nomor 00376/IT2/HK.00.01/2016.
Penyelenggaraan SNMPTN Tahun 2016 mengedepankan semangat penetapan perspektif edukasi nasional dalam menegakkan kejujuran yang berkeadilan dan penguasaan teknologi informasi.
Untuk itu pemerintah melakukan pengembangan dan pemantapan Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang memuat data prestasi siswa dan sekolah sebagai dasar seleksi untuk diterima di PTN. Dalam
3
pengisian data PDSS harus dilakukan dengan menjunjung tinggi nilai kejujuran dan bebas manipulasi. Seluruh proses penyelenggaraan SNMPTN dilakukan secara Online, sehingga pimpinan sekolah dan siswa harus menguasai penggunaan teknologi informasi khususnya internet. Di samping itu, dengan sistem Online telah menghemat biaya dan yang lebih penting, proses seleksi akan menjadi lebih transparan dan akuntabel sehingga dapat menjaga rasa keadilan bagi siswa dan masyarakat.
Penyelenggaraan seleksi calon mahasiswa baru secara nasional melalui SNMPTN memberikan keuntungan bagi peserta seleksi dan bagi PTN yang menyelenggarakannya.
1. Bagi calon mahasiswa baru sangat fleksibel, karena dapat memilih lebih dari satu program studi dan lintas perguruan tinggi di daerah manapun.
2. Bagi PTN, jumlah peminat akan lebih besar karena berasal dari seluruh wilayah di Indonesia, sehingga kualitas calon mahasiswa baru yang terjaring lebih tinggi, karena tingkat keketatan dan nilai batas lulusnya lebih tinggi dibanding dengan seleksi secara mandiri.
3. Adanya benchmark kualitas mahasiswa baru antar PTN, karena seleksi calon mahasiswa baru dilakukan dengan menggunakan sistem dan standar nasional.
4. Dengan adanya mekanisme lintas wilayah maka dapat merupakan wahana kebersamaan dan perekat kesatuan bangsa.
5. Di masing-masing PTN akan terbangun komunitas mahasiswa lintas etnis, sosial, dan budaya sehingga terwujud konsep Bhinneka Tunggal Ika dalam kampus.
Pelaksanaan SNMPTN 2016 diikuti oleh 34 propinsi dan luar negeri dengan jumlah peserta 16.405 orang siswa, dalam upaya memperluas akses masyarakat seluruh Indonesia untuk dapat masuk ke PTN. Untuk menjamin kredibilitas seleksi dan untuk menjamin mutu pelaksanaan SNMPTN 2016, maka dilaksanakan penilaian terhadap siswa yang melamar ke program studi Desain Produk dan Desain Interior dengan menggunakan portofolio yang harus diunggah siswa ke sistem SNMPTN 2016. Dengan dilaksanakannya penilaian portofolio ini akan memungkinkan ITS untuk menilai
4
kualitas siswa pelamar program studi Desain Produk dan Desain Interior, yang tidak dapat ditunjukkan dari nilai rapor siswa.
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyelenggaraan SNMPTN 2016, baik yang menyangkut aspek akademis maupun aspek keuangan adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Sistem Keuangan Negara.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 65/PMK.02/2015 tentang Standar Biaya Masukan Tahun Anggaran 2016, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 16/PMK.02/2016.
8. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2015.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
5
10. Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri.
11. Keputusan Rektor ITS Nomor 00376/IT2/HK.00.01/2016 tentang Pembentukan Panitia Inti Pelaksana Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa Baru ITS Melalui Program Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) Tahun Akademik 2016/2017.
1.3 Tujuan
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) bertujuan untuk melaksanakan seleksi calon mahasiswa baru yang berkualitas secara akademis dan tidak membedakan jenis kelamin, ras, agama, suku, kedudukan sosial, dan tingkat kemampuan ekonomi dengan tetap menaati peraturan perundang-undangan.
1.4 Strategi
Untuk mencapai tujuan SNMPTN, maka strategi yang digunakan adalah sebagai berikut:
1. SNMPTN dilaksanakan secara nasional, yaitu jalur penerimaan mahasiswa yang diselenggarakan oleh seluruh PTN secara bersama dan terintegrasi serta dapat diikuti oleh calon mahasiswa dari seluruh wilayah di Indonesia.
2. SNMPTN dilaksanakan melalui seleksi berdasarkan prestasi akademik siswa dan prestasi sekolah dengan menggunakan indikator-indikator nasional yang relevan namun jenis dan bobotnya ditetapkan oleh ITS.
3. Penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN dilaksanakan sebelum pelaksanaan Ujian Nasional SLTA atau yang sederajat.
4. SNMPTN dilaksanakan secara bersama-sama dan terintegrasi serta menggunakan prinsip penjaminan mutu pada setiap langkah dan prosedur penyelenggaraan.
5. Tahapan SNMPTN meliputi pembuatan dan penyebaran informasi, penyusunan sistem PDSS dan pendaftaran, mekanisme pengelolaan keuangan, pembuatan dan
6
penyusunan pengembangan materi seleksi dan portofolio, pengolahan data, penetapan kelulusan, dan penyebarluasan hasil seleksi.
6. Seluruh proses penerimaan dan penggunaan keuangan serta pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan menaati seluruh prosedur dan peraturan perundang-undangan.
1.5 Susunan Kepanitiaan
Panitia SNMPTN 2016 ITS merupakan gabungan dari pimpinan rektorat, dekanat, dan jurusan, serta tenaga kependidikan unit-unit di ITS. Panitia SNMPTN 2016 dibawah koordinasi dan tanggung jawab Rektor ITS. Susunan Panitia SNMPTN 2016 ITS ditetapkan melalui Keputusan Rektor ITS Nomor 00376/IT2/HK.00.01/2016.
1.5.1 Susunan Panitia Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa Baru ITS melalui Program Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) 2016 Panitia Inti
Penanggung Jawab : Rektor
Ketua I : Wakil Rektor I
Ketua II : Wakil Rektor II
Ketua III : Wakil Rektor III
Ketua IV : Wakil Rektor IV
Sekretaris : Sekretaris LP2KHA
Anggota : Dekan FMIPA
Dekan FTI Dekan FTSP Dekan FTK Dekan FTIF Panitia Pelaksana
1. Ketua : Wakil Rektor 1
2. Sekretaris : Sekretaris LP2KHA 3. Bendahara : Ka Bag. Anggaran &
Perbendaharaan 4. Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK)
: Kabag. Hukor & Tata Laksana
7 5. Koordinator Tim Verifikasi
Bidik Misi
: Ka LP2KHA 6. Koordinator Tim Verifikasi
Data Ekonomi
: Ka BPS 7. Koordinator Tim Verifikasi
Rapor dan Prestasi serta Verifikasi Biodata
: Ka BAKP
8. Koordinator Sekretariat : Kabag. Akademik 9. Koordinator Tim Verifikasi
Portofolio Despro
: Kajur Despro 10. Koordinator Tim Verifikasi
Portofolio Des. Interior
: Kajur Desain Interior 11. Koordinator Tim Verifikasi
Kesehatan
: Ka Unit Medical Centre 12. Koordinator Tim
Pengolahan Data
: Ka LPTSI
13. Koordinator Tim Keuangan : Kasubag. Non PNBP 14. Koordinator Tim
Perlengkapan
: Kabag. BMN 15. Koordinator Tim
Keamanan
: Ka UPT KK - ITS
1.5.2 Uraian Tugas Panitia Seleksi Penerimaan Calon Mahasiswa Baru ITS melalui Program Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN) 2016
1. Ketua bertugas melakukan koordinasi seluruh perangkat Panitia SNMPTN 2016 di ITS.
2. Sekretaris bertugas menyusun manajemen pengelolaan operasional tim seleksi, melakukan koordinasi kegiatan sosialisasi dan promosi, pelaksanaan pendaftaran, seleksi dan pengumuman hasil SNMPTN 2016.
Koordinator Sekretariat bertugas membantu sekretaris dalam pelaksanaan pendaftaran, seleksi dan pengumuman hasil SNMPTN 2016.
3. Bendahara bertugas menyusun rancangan anggaran pendapatan dan pelaporan keuangan Panitia SNMPTN 2016 di ITS.
8
Koordinator Tim Keuangan bertugas membantu pengelolaan keuangan, menyusun rancangan anggaran, pendapatan dan pelaporan keuangan Panitia SNMPTN 2016 di ITS.
4. Pejabat Pembuat Komitmen bertugas membantu dalam melegalisasi pelaporan keuangan Panitia SNMPTN 2016 di ITS.
5. Koordinator Tim Verifikasi Bidik Misi bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi dan visitasi calon mahasiswa Bidik Misi yang diterima melalui Program SNMPTN 2016.
6. Koordinator Tim Verifikasi Data Ekonomi bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi data ekonomi dan menentukan uang kuliah tunggal (UKT) calon mahasiswa baru yang diterima melalui Program SNMPTN 2016.
7. Koordinator Tim Verifikasi Rapor dan Prestasi serta Verifikasi Biodata bertugas melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi data rapor, prestasi dan biodata calon mahasiswa baru yang diterima melalui Program SNMPTN 2016.
8. Koordinator Tim Verifikasi Portofolio Despro melakukan koordinasi penilaian dan pelaksanaan verifikasi portofolio Program Studi Desain Produk.
9. Koordinator Tim Verifikasi Portofolio Des. Interior melakukan koordinasi penilaian dan pelaksanaan verifikasi portofolio Program Studi Desain Interior.
10. Koordinator Tim Verifikasi Kesehatan melakukan koordinasi pelaksanaan verifikasi kesehatan calon mahasiswa baru yang diterima melalui Program SNMPTN 2016.
11. Koordinator Tim Pengolahan Data bertugas melakukan koordinasi pengolahan data pendaftaran, seleksi dan pengumuman hasil SNMPTN 2016.
12. Koordinator Tim Perlengkapan bertugas melakukan koordinasi perlengkapan semua bidang pada pelaksanaan SNMPTN 2016 di ITS.
9
13. Koordinator Tim Keamanan bertugas melakukan koordinasi keamanan pelaksanaan SNMPTN 2016 di ITS.
10 Left Blank
11 BAB 2
TAHAPAN PELAKSANAAN SNMPTN 2016 2.1 Tahapan Pelaksanaan SNMPTN 2016
Pelaksanaan SNMPTN 2016 meliputi tahapan sebagai berikut.
1. Pengisian data sekolah dan siswa di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah.
Sekolah harus sekolah telah terdaftar di basis data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dan mempunyai Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN).
2. Verifikasi data PDSS oleh siswa.
Siswa harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
3. Perangkingan dan pemberian kuota berdasarkan akreditasi sekolah Panitia Nasional.
Perangkingan dilakukan melalui PDSS sistem.
4. Pendaftaran SNMPTN oleh siswa yang eligibel.
Pendaftaran dilakukan secara Online.
5. Proses Seleksi oleh PTN.
Pada proses seleksi, PTN menentukan kuota masing-masing sekolah berdasarkan data perangkingan.
2.2 Pengumpulan Data Sekolah dan Siswa (PDSS)
Sebelum siswa melakukan proses pendaftaran SNMPTN 2016, Panitia Nasional SNMPTN 2016 melakukan pengumpulan data sekolah dan siswa melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS).
PDSS sangat diperlukan pada SNMPTN, dimana PDSS berperan dalam:
1. menampung data sekolah yang terdaftar;
2. menampung nilai siswa tiap semester; dan
3. menjadi dasar evaluasi prestasi siswa dan seleksi SNMPTN.
Tahapan persiapan pengumpulan data sekolah dan siswa oleh Panitia Nasional SNMPTN 2016 meliputi dua tahapan.
2.2.1 Analisis kurikulum SMA/SMK/MA/MAK
Analisis kurikulum SMA/SMK/MA/MAK digunakan untuk mengetahui persamaan dan perbedaan mata pelajaran
12
berdasarkan jenis serta jurusan sekolah. Hasil dari analisis kurikulum digunakan untuk merancang data isian di PDSS sehingga data tersebut mudah digunakan untuk melakukan seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui SNMPTN 2016.
Untuk SMA dibagi menjadi empat jurusan, yaitu Umum, IPA, IPS, dan Bahasa. Untuk MA dibagi menjadi lima jurusan, yaitu Umum, IPA, IPS, Bahasa, dan Keagamaan. Untuk SMK mata pelajaran bervariasi sesuai dengan kompetensi jurusan SMK.
2.2.2 Penyiapan data sekolah dan siswa
Sekolah yang dapat mendaftar dan mengisi nilai rapor pada PDSS adalah sekolah yang telah terdaftar di basis data Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yang ditandai dengan Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN), dimana nomor tersebut digunakan sebagai username ketika login di PDSS. Sedangkan sebagai identitas siswa harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
Panitia Nasional SNMPTN bekerja sama dengan pihak pengelola data NPSN untuk melakukan verifikasi NPSN sekolah. Pengisian PDSS dilakukan oleh kedua pihak, yaitu sekolah dan siswa dengan alur pengisian aplikasi PDSS seperti terlihat pada Gambar 2.1.
13
Gambar 2.1 Alur Pengisian PDSS
Aplikasi PDSS dioperasikan untuk mendukung: sekolah, siswa, helpdesk, serta panitia. Fungsi-fungsi aplikasi yang diperlukan untuk menjaring data sekolah dalam sistem PDSS meliputi:
a. Sekolah mengisi data sekolah dan mengisi password untuk login;
b. Login sekolah;
c. Memasukkan daftar jurusan yang ada di sekolah;
d. Memasukkan kurikulum untuk tiap jurusan;
e. Memasukkan daftar kelas untuk tiap jurusan;
14
f. Memasukkan daftar siswa untuk tiap kelas;
g. Memasukkan daftar nilai untuk tiap siswa;
h. Mengunduh/mengganti password siswa; dan i. Mengisi tiket (pertanyaan) kepada helpdesk.
Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk menjaring data siswa meliputi:
a. Login siswa;
b. Melihat nilai yang sudah dimasukkan oleh sekolah; dan c. Memverifikasi nilai yang sudah dimasukkan oleh
sekolah.
Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk helpdesk meliputi:
a. Login helpdesk;
b. Menjawab tiket (pertanyaan) yang masuk.
Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk panitia meliputi:
a. Login panitia;
b. Melihat ringkasan data sekolah dan siswa;
c. Melihat laporan detil sekolah dan siswa;
d. Mengatur jadwal kegiatan PDSS.
Kegiatan pengisian dan verifikasi PDSS berlangsung mulai tanggal 18 Januari 2016 sampai tanggal 20 Februari 2016, yang selanjutnya diperpanjang sampai tanggal 23 Februari 2016. Pihak yang terlibat dalam proses pengisian PDSS adalah Pihak Sekolah dan Siswa dengan identitas sekolah adalah Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan identitas siswa adalah Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Pihak sekolah harus mengisi data sekolah dan data akademik semua siswa secara lengkap. Selanjutnya siswa yang memiliki NISN dapat melakukan verifikasi terhadap data yang telah diisikan oleh pihak sekolah.
Setelah data pengisian dan verifikasi PDSS berakhir, selanjutnya dilakukan perangkingan oleh sistem PDSS mulai tanggal 23 sampai 27 Februari 2016.
15 BAB 3
PENDAFTARAN SNMPTN 2016
Pendaftaran siswa sekolah SMA/SMK/MA untuk memilih Program Studi pada Perguruan Tinggi Negeri yang diminati merupakan tahap kedua yang harus dikerjakan siswa setelah proses verifikasi data siswa pada PDSS. Data pendaftaran siswa sekolah sangat diperlukan oleh PTN untuk mengetahui jumlah peminat Program Studi dari PTN yang akan digunakan untuk proses seleksi.
Sejak SNMPTN 2015 terdapat perubahan sistem pengisian data pada PDSS, diantaranya adanya data nilai portofolio bidang Olahraga dan Seni, yang mempermudah pada proses seleksi yang dilakukan oleh PTN.
3.1 Ketentuan dan Persyaratan Pendaftaran SNMPTN 2016 Ketentuan Umum pendaftaran SNMPTN 2016 meliputi:
a. Proses pendaftaran dilakukan oleh siswa setelah sekolah mengisi PDSS secara lengkap
b. Biaya seleksi ditanggung Pemerintah
Persyaratan Umum Pendaftaran SNMPTN 2016 adalah sebagai berikut:
a. Persyaratan Umum Sekolah
Sekolah yang siswanya berhak mengikuti SNMPTN adalah:
- SMA/SMK/MA negeri maupun swasta yang telah memiliki NPSN, termasuk sekolah RI di luar negeri.
- Sekolah tidak sedang mendapat sanksi dari Panitia Nasional SNMPTN 2016.
- Telah mengisi PDSS.
b. Persyaratan Umum Siswa Pelamar
- Mempunyai Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) - Memiliki nilai rapor di sekolah pada semua
semester
c. Persyaratan Khusus Siswa Pelamar
16
- Siswa SMA/ SMK/MA kelas terakhir yang mengikuti UN pada tahun 2016 atau SMK program 4 tahun kelas terakhir yang mengikuti UN pada tahun 2015.
- Siswa memiliki NISN dan telah terdaftar pada PDSS.
- Siswa memiliki rekam jejak nilai rapor semester I sampai V (sampai semester VII bagi SMK program 4 tahun) di PDSS.
- Siswa memiliki nilai rapor dan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
- Siswa SMK berhak memilih program studi yang relevan menurut persyaratan penerimaan di setiap PTN
- Siswa yang berhak mendaftar SNMPTN 2016:
o 75% terbaik di sekolah untuk sekolah terakreditasi A
o 50% terbaik di sekolah untuk sekolah terakreditasi B
o 50% terbaik di sekolah untuk sekolah terakreditasi B
o 10% terbaik di sekolah untuk sekolah tak terakreditasi
3.2 Persyaratan Pemilihan Program Studi
Persyaratan pemilihan program studi adalah sebagai berikut:
a. Setiap siswa pelamar dapat memilih sebanyak- banyaknya 2 (dua) PTN yang diminati. Apabila memilih satu PTN, maka PTN yang dipilih dapat berada di provinsi manapun. Apabila memilih lebih dari satu PTN, maka salah satu PTN harus berada di provinsi yang sama dengan SMA/SMK/MA asalnya, atau dari provinsi terdekat bila belum terdapat PTN pada provinsi asalnya.
b. Siswa pelamar dapat memilih sebanyak-banyaknya 3 (tiga) program studi yang diminati dengan maksimal 2 (dua) program studi di tiap PTN.
c. Urutan pilihan PTN dan program studi menyatakan prioritas pilihan.
17
d. Untuk SMK hanya diperbolehkan memilih program studi yang relevan dengan ketentuan masing-masing PTN.
e. Daftar program studi dan daya tampung SNMPTN tahun 2016 dapat dilihat pada laman http://web.snmptn.ac.id selama periode pendaftaran.
3.3 Alur Pendaftaran SNMPTN 2016
Alur pendaftaran SNMPTN 2016 adalah sebagai berikut:
a. Siswa pelamar menggunakan NISN dan password, yang diberikan oleh Kepala Sekolah pada waktu verifikasi data di PDSS, login ke laman SNMPTN http://web.snmptn.ac.id untuk melakukan pendaftaran.
b. Siswa pelamar mengisi biodata, pilihan PTN, dan pilihan program studi serta mengunggah (upload) pasfoto resmi terbaru dan dokumen prestasi tambahan. Siswa pelamar harus membaca dan memahami seluruh ketentuan yang berlaku pada PTN yang akan dipilih.
c. Pelamar program studi keolahragaan dan seni harus mengunggah portofolio atau dokumen bukti ketrampilan yang diketahui oleh Kepala Sekolah ke laman http://web.snmptn.ac.id.
d. Siswa pelamar mencetak Kartu Bukti Pendaftaran sebagai tanda bukti peserta SNMPTN.
Pendaftaran SNMPTN 2016 dilaksanakan pada tanggal 29 Februari 2016 sampai dengan 12 Maret 2016, yang selanjutnya diperpanjang sampai tanggal 14 Maret 2016 secara Online.
Pendaftaran ke PTN yang dituju dilakukan oleh siswa yang memenuhi syarat SNMPTN 2016 melalui laman http://web.snmptn.ac.id, sesuai dengan alur pendaftaran pada Gambar 3.1.
18
Gambar 3.1 Alur Pendaftaran
SNMPTN oleh Siswa
3.4 Hasil dan Evaluasi Pendaftaran SNMPTN 2016 di ITS
Jumlah siswa yang mendaftar SNMPTN 2016 di ITS sebanyak 16.405 peserta (Non Bidik Misi) dan 3.107 peserta (Bidik Misi). Siswa Pendaftar Non Bidik Misi dan Bidik Misi berasal dari SMA, MA, dan SMK berbagai jurusan. Siswa Pendaftar Non Bidik Misi berasal dari 76 macam jurusan di SMA, MA, dan SMK dengan rincian seperti terlihat pada Tabel 3.1.
19
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Non Bidik Misi yang Mendaftar SNMPTN 2016 Berdasarkan Asal Sekolah
No Jenis Sekolah Jurusan Jumlah
1 SMA Peminatan Matematika & IPA 11.861 2 MA Peminatan Matematika & IPA 920
3 SMK Teknik Komputer dan Jaringan 718
4 SMK Multimedia 489
5 SMK Teknik Kendaraan Ringan 392
6 SMK Teknik Pemesinan 355
7 SMK Rekayasa Perangkat Lunak 234
8 SMK
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga
Listrik 212
9 SMK Teknik Gambar Bangunan 173
10 SMK Teknik Audio Video 101
11 SMK Teknik Elektronika Industri 96
12 SMK Farmasi 68
13 SMK Airframe and Power Plant 56
14 SMK Kimia Industri 56
15 SMK Kimia Analisis 53
16 SMK Teknik Sepeda Motor 50
17 SMK
Perawatan dan Perbaikan Avionic
Pesawat Udara 49
18 SMK Akuntansi 40
19 SMK Desain Komunikasi Visual 35
20 SMK Teknik Otomasi Industri 35
21 SMK Surveying 32
22 SMK Administrasi Perkantoran 31
23 SMK Teknik Pengelasan 29
24 SMK Teknik Pendingin dan Tata Udara 21
20
25 SMK Keperawatan Kesehatan 20
26 SMK Teknik Mekatronika 17
27 SMK
Teknik Produksi dan Penyiaran
Program Pertelevisian 16
28 SMK Animasi 16
29 SMK Teknik Alat Berat 15
30 SMK Teknik Konstruksi Batu dan Beton 13
31 SMK Pemasaran 13
32 SMK Geologi Pertambangan 12
33 SMK Teknik Pengolahan Minyak dan Gas 12
34 SMK Teknik Konstruksi Kapal Baja 12
35 SMK Tata Busana 11
36 SMK Teknik Ototronik 11
37 SMK Teknik Jaringan Akses 10
38 SMK Analis Kesehatan 9
39 SMK Teknik Transmisi Telekomunikasi 9 40 SMK Desain dan Produksi Kriya Logam 9
41 SMK Nautika Kapal Penangkap Ikan 8
42 SMK
Teknik Pemeliharaan Mekanik
Industri 6
43 SMK Teknika Kapal Penangkap Ikan 6
44 SMK Tata Boga 5
45 SMK Teknik Konstruksi Kayu 5
46 SMK Teknik Instalasi Pemesinan Kapal 5
47 SMK Kecantikan Rambut 5
48 SMK Usaha Perjalanan Wisata 5
49 SMK
Desain Produk Interior dan
Landscaping 4
50 SMK Teknik Perbaikan Bodi Otomotif 4
21 51 SMK
Teknik Gambar Rancang Bangun
Kapal 4
52 SMK Keperawatan Gigi 3
53 SMK Seni Lukis 3
54 SMK Akomodasi Perhotelan 3
55 SMK Teknik Suitsing 2
56 SMK Perbankan 2
57 SMK Persiapan Grafika 2
58 SMK Teknik Gambar Mesin 2
59 SMK Produksi Grafika 2
60 SMK Desain dan Produksi Kriya Kayu 2
61 SMK Teknik Pengecoran Logam 1
62 SMK Pengolahan Hasil Pertanian 1
63 SMK Pengawasan Mutu Hasil Pertanian 1
64 SMK Teknik Pemboran Minyak dan Gas 1
65 SMK Teknik Fabrikasi Logam 1
66 SMK Nautika Kapal Niaga 1
67 SMK Tari Tradisi 1
68 SMK Pengelolaan Bisnis Ritel 1
69 SMK Elektronika Pesawat Udara 1
70 SMK Farmasi Industri 1
71 SMK Budidaya Perikanan 1
72 SMK Kontrol Mekanik 1
73 SMK Desain dan Produksi Kriya Keramik 1 74 SMK Desain dan Produksi Kriya Kulit 1 75 SMK
Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura 1
76 SMK Teknik Produksi Minyak dan Gas 1
Total 16.405
22
Jumlah siswa yang mendaftar non Bidik Misi dan Bidik Misi melalui SNMPTN 2016 masing-masing mengalami penurunan sebanyak 5641 siswa (26%) dan 582 siswa (16%) dibandingkan tahun 2015. Dengan demikian jumlah total pendaftar mengalami penurunan sebesar 6223 siswa (24%). Hal ini kemungkinan disebabkan karena turunnya kuota penerimaan melalui SNMPTN 2016 sebesar 1335 siswa dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 1623 siswa (turun 18%). Data perbandingan pendaftar SNMPTN tahun 2015 dan 2016 dapat dilihat pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2 Perbandingan Pendaftar SNMPTN Tahun 2015 dan 2016 Kriteria SNMPTN 2015 SNMPTN 2016
Jumlah Pendaftar 25.735 19.512
Jumlah Pendaftar Non Bidik Misi 22.046 16.405 Jumlah Pendaftar Bidik Misi 3.689 3.107
Jumlah Diterima 1.623 1.335
Perkembangan pendaftaran menunjukkan pola yang unik.
Dari rentang waktu yang terekam mulai tanggal 3 – 14 Maret 2016, siswa cenderung memanfaatkan waktu menjelang akhir pendaftaran, terutama pada minggu terakhir pendaftaran. Data perkembangan pendaftaran SNMPTN 2016 di ITS oleh siswa sebagai fungsi waktu selama periode 3 – 14 Maret 2016 dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Sebagian besar siswa pendaftar memilih ITS sebagai PTN Pilihan 1. Data perkembangan pendaftaran siswa SNMPTN 2016 Non Bidik Misi untuk ITS sebagai PTN Pilihan 1 dan 2 sebagai fungsi waktu ditunjukkan pada Gambar 3.3. Sebanyak 77,5% siswa pendaftar memilih ITS sebagai PTN Pilihan 1.
23
Gambar 3.2 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 ITS Jumlah siswa Non Bidik Misi dan sekolah yang mendaftar SNMPTN 2016 di ITS untuk tiap provinsi dapat dilihat pada Tabel 3.3.
Sebagian besar siswa Non Bidik Misi dan sekolah yang mendaftar SNMPTN 2016 berasal dari Jawa Timur, yaitu masing-masing sebesar 69,6% dan 38,3%. Hal ini dikarenakan letak ITS di ibukota provinsi Jawa Timur, sehingga ITS sebagai salah satu PTN terbesar di Indonesia banyak diminati oleh siswa SMA/MA/SMK yang terletak di provinsi Jawa Timur dengan pertimbangan lebih dekat dari tempat asal mereka. Selain itu, ITS juga hanya diberi kesempatan untuk melakukan Road Show untuk promosi SNMPTN 2016 di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di 3 kota (Bangkalan, Gresik, Lamongan) di Jawa Timur.
24
Gambar 3.3 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 ITS Berdasarkan Pilihan PTN
Perkembangan pendaftaran SNMPTN 2016 untuk ITS sebagai PTN Pilihan 1 berdasarkan Program Studi Pilihan 1 dan Pilihan 2 berturut-turut ditunjukkan pada Gambar 3.4 dan 3.5. Untuk ITS sebagai PTN Pilihan 2 berdasarkan Program Studi Pilihan 1 dan Pilihan 2 berturut-turut juga dapat dilihat pada Gambar 3.6 dan 3.7.
Sedangkan perkembangan pendaftaran SNMPTN 2016 di ITS berdasarkan Pilihan Program Studi secara keseluruhan ditampilkan pada Gambar 3.8. Untuk Program Studi Pilihan 1 baik pada ITS sebagai Pilihan 1 dan Pilihan 2, Teknik Informatika menduduki peringkat pertama sebagai program studi yang paling diminati, dan diikuti oleh Teknik Mesin sebagai Program Studi peringkat kedua.
Sedangkan untuk ITS sebagai Pilihan 2, Program Studi Sistem Informasi merupakan Program Studi yang paling diminati. Secara keseluruhan, Program Studi yang paling diminati di ITS urutan 1, 2, dan 3 berturut-turut adalah Teknik Informatika, Teknik Mesin, dan
25
Teknik Elektro dengan jumlah peminat masing-masing 2371, 1847, dan 1521 siswa.
Tabel 3.3 Jumlah Siswa Non Bidik Misi dan Sekolah yang Mendaftar SNMPTN 2016 di ITS Berdasarkan Provinsi
No Provinsi Siswa
Pendaftar Sekolah
1 Aceh 106 39
2 Sumatera Utara 250 118
3 Sumatera Barat 184 70
4 Riau 125 57
5 Kepulauan Riau 98 27
6 Jambi 24 15
7 Bengkulu 16 10
8 Sumatera Selatan 65 36
9 Kepulauan Bangka Belitung 11 8
10 Lampung 51 35
11 DKI Jakarta 564 173
12 Jawa Barat 791 321
13 Jawa Tengah 956 262
14 DI Yogyakarta 104 42
15 Jawa Timur 11411 1101
16 Banten 258 95
17 Bali 252 45
18 Nusa Tenggara Barat 135 35
19 Nusa Tenggara Timur 39 16
20 Kalimantan Barat 25 19
21 Kalimantan Tengah 24 14
22 Kalimantan Selatan 132 51
23 Kalimantan Timur 300 81
26
24 Kalimantan Utara 20 11
25 Sulawesi Utara 26 11
26 Sulawesi Tengah 39 14
27 Sulawesi Selatan 196 88
28 Sulawesi Tenggara 115 34
29 Gorontalo 11 5
30 Sulawesi Barat 7 6
31 Maluku 12 8
32 Maluku Utara 6 4
33 Papua 22 13
34 Papua Barat 28 12
35 Luar Negeri 2 1
Total 16.405 2.877
27
Gambar 3.4 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 Berdasarkan Program Studi Pilihan 1 untuk ITS sebagai PTN Pilihan
28
Gambar 3.5 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 Berdasarkan Program Studi Pilihan 2 untuk ITS sebagai PTN Pilihan 1
29
Gambar 3.6 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 Berdasarkan Program Studi Pilihan 1 untuk ITS sebagai PTN Pilihan 2
30
Gambar 3.7 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 Berdasarkan Program Studi Pilihan 2 untuk ITS sebagai PTN Pilihan 2
31
Gambar 3.8 Pendaftaran Siswa per Hari SNMPTN 2016 ITS Berdasarkan Pilihan Program Studi
32 Left Blank
33 BAB 4
PROSES SELEKSI SNMPTN 2016
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2016 merupakan proses seleksi yang dilakukan berdasarkan dua komponen dasar seleksi nasional, yaitu sekolah dan siswa. Selain itu, seleksi juga mempertimbangkan aksesibilitas siswa yang berasal dari daerah Tertinggal, Terluar, dan Terdepan (3T) dan keluarga miskin.
Kriteria seleksi harus memenuhi syarat sebagai alat ukur yang handal untuk menjadi predikator keberhasilan calon mahasiswa. Seleksi dirancang untuk mengukur kriteria umum yang menentukan keberhasilan calon mahasiswa di semua program studi di Perguruan Tinggi. Khusus untuk program studi bidang ilmu seni, seperti Desain Produk dan Desain Interior di ITS, diperlukan materi seleksi lain untuk mengukur kemampuan dan ketrampilan calon mahasiswa, yaitu dengan menggunakan dokumen portofolio yang terkait bidang ilmu seni.
Pada kegiatan SNMPTN, proses seleksi terhadap pendaftar dilakukan di PTN masing-masing. Namun demikian, perlu dikembangkan variabel seleksi secara nasional dengan tujuan:
a. Menghasilkan kriteria seleksi yang dapat memberi gambaran standar kualitas calon mahasiswa Perguruan Tinggi secara nasional; dan
b. Menghasilkan kriteria seleksi yang obyektif, handal, dan valid untuk digunakan dalam menyeleksi peserta yang diprediksi mampu menyelesaikan pendidikan di Perguruan Tinggi.
4.1 Pelaksanaan Seleksi
Setelah proses pendaftaran secara Online, dilakukan pengolahan data nilai oleh Panitia Nasional pada tanggal 14 – 21 Maret 2016, dan selanjutnya data diserahkan ke PTN masing-masing pada tanggal 22 Maret 2016. Pelaksanaan seleksi dilaksanakan dalam 2 tahap, yaitu Seleksi PTN 1 yang dijadwalkan pada tanggal 24 Maret – 15 April 2016 dan Seleksi PTN 2 pada tanggal 24 – 27 Juli 2016.
Sebelum pelaksanaan seleksi peserta SNMPTN di ITS, dilakukan rapat
34
koordinasi panitia inti untuk menyusun kriteria dan mekanisme seleksi serta penyiapan aplikasi seleksi oleh tim IT di LPTSI.
Pada proses seleksi peserta SNMPTN 2016, data yang diterima oleh ITS dari Panitia Nasional meliputi:
1. Peringkat siswa per sekolah per jurusan untuk seluruh mata pelajaran
a. Peringkat per semester
b. Peringkat berdasarkan mata pelajaran semester I-V atau I-VII (SMK 4 tahun c. Peringkat berdasarkan mata pelajaran dari
semester III-V
2. Peringkat siswa per sekolah per jurusan untuk mata pelajaran yang diujikan dalam UN
a. Peringkat per semester
b. Peringkat berdasarkan mata pelajaran dari semester I-V atau I-VII (SMK 4 tahun) c. Peringkat berdasarkan mata pelajaran dari
semester III-V 3. Prestasi sekolah tiga tahun terakhir
a. Statistika SNMPTN, SBMPTN, UN 4. Profil sosial ekonomi siswa pendaftar
Selain data-data di atas, dokumen portofolio juga dikirimkan oleh Panitia Nasional untuk peserta yang memilih Jurusan Desain Produk Industri (DKV Despro) dan Jurusan Desain Interior.
Penyertaan dokumen portofolio peserta yang diunggah oleh peserta harus diketahui dan diverifikasi oleh Kepala Sekolah.
Berdasarkan hasil rapat Panitia Inti Pelaksanaan Kegiatan Seleksi SNMPTN 2016 di ITS, ditetapkan kriteria penilaian seleksi peserta sebagai berikut:
1. Prestasi Siswa:
a. Nilai rapor mata pelajaran yang di-UN-kan b. Peringkat siswa di sekolah berdasarkan nilai di
setiap semester
c. Peringkat siswa di sekolah berdasarkan nilai semester 1-5
35
d. Peringkat siswa di sekolah berdasarkan nilai semester 3-5
e. Prestasi non-akademik/prestasi siswa lainnya (di luar data rapor, UN, dan peringkat siswa) 2. Sekolah dan Alumni:
a. Akreditasi Sekolah
b. Rasio jumlah pendaftar dan diterima melalui jalur SNMPTN di PTN yang bersangkutan tahun sebelumnya
c. Rasio jumlah pendaftar dan diterima melalui jalur SNMPTN di seluruh PTN pada tahun sebelumnya
d. Rerata skor seluruh alumni dari sekolah yang mengikuti SBMPTN tahun sebelumnya
e. Rerata IPK almuni asal sekolah pendaftar di PTN yang melakukan seleksi pada tahun sebelumnya 3. Prestasi Non-Akademik:
a. Kejuaraan olimpiade (seperti matematika, fisika, kimia, dan lain-lain) tingkat internasional b. Kejuaraan olimpiade (seperti matematika, fisika,
kimia, dan lain-lain) tingkat nasional
c. Kejuaraan olimpiade (seperti matematika, fisika, kimia, dan lain-lain) tingkat regional
d. Kejuaraan di bidang Seni tingkat internasional e. Kejuaraan di bidang Seni tingkat nasional f. Kejuaraan di bidang Seni tingkat regional g. Kejuaraan Olah Raga di tingkat internasional h. Kejuaraan Olah Raga di tingkat nasional i. Kejuaraan Olah Raga di tingkat regional 4. Aksesibilitas
a. Distribusi asal sekolah
b. Asal daerah peserta berdasarkan Propinsi c. Asal daerah peserta berdasarkan Kabupaten Nilai akhir siswa dihitung menggunakan formula sebagai berikut:
36
ni i i
X f NAS
1
dimana f = bobot dan X = parameter kriteria, dengan parameter kriteria penilaian dalam perhitungan sebagai berikut:
1. Prestasi Siswa
a. Nilai mata pelajaran (X1) b. Peringkat siswa di sekolah (X2)
c. Nilai UN murni dan/atau hasil kelulusan UN (X3) d. Prestasi lainnya (X4)
e. Nilai portofolio (prodi seni dan olah raga) (X5) 2. Prestasi Sekolah
a. Akreditasi sekolah (X6)
b. Rasio jumlah pendaftar/yang diterima SBMPTN tahun lalu (X7)
c. Rasio jumlah pendaftar/yang diterima tes mandiri tahun lalu (X8)
d. Rerata IPK alumni di PTN masing-masing (X9) 3. Parameter lainnya, termasuk aksesibilitas siswa (Xn)
Bobot penilaian portofolio ditetapkan antara 30 – 40%, sedangkan nilai prestasi non-akademik merupakan nilai bonus.
Secara umum, bobot penilaian ditetapkan sebagai berikut:
1. Rerata skor seluruh alumni dari sekolah yang mengikuti SBMPTN tahun sebelumnya: 45%
2. Rerata IPK almuni asal sekolah pendaftar di PTN yang melakukan seleksi pada tahun sebelumnya: 40%
3. Rerata nilai UN 3 tahun terakhir: 5%
4. Akreditasi sekolah: 5%
5. Peringkat siswa di sekolah berdasarkan nilai di setiap semester: 5%
4.1.1 Penilaian Prestasi dan Portofolio
Penilaian prestasi akademik dan non-akademik dilakukan oleh Dekan FMIPA, Dekan FTI, Dekan FTSP, Dekan FTK, dan Dekan FTIf secara Online. Sedangkan penilaian dokumen portofolio dilakukan
37
oleh Tim penilai dari Jurusan Desain Produk Industri (DKV Despro) dan Jurusan Desain Interior dengan koordinator Ketua Jurusan Desain Produk Industri (DKV Despro) dan Ketua Jurusan Desain Interior. Tim penilai portofolio ini juga melaksanakan proses verifikasi terhadap dokumen portofolio pada saat pendaftaran ulang peserta yang dinyatakan lulus SNMPTN tahun 2016 (10 Mei 2016).
Pelaksanaan penilaian prestasi dan portofolio dilakukan mulai tanggal 24 Maret 2016 sampai tanggal 7 April 2016. Hasil penilaian portofolio diserahkan oleh Koordinator Tim Penilai Jurusan Desain Produk Industri (DKV Despro) dan Jurusan Desain Interior kepada Dekan FTSP, yang selanjutnya diserahkan kepada Ketua Pelaksana Seleksi SNMPTN 2016 di ITS. Hasil penilaian prestasi dan portofolio selanjutnya digabungkan untuk proses seleksi selanjutnya.
4.1.2 Proses Seleksi
Mekanisme seleksi ditetapkan sebagai berikut: kuota masing- masing prodi dipenuhi pada seleksi ITS sebagai PTN 1, dan seleksi ITS sebagai PTN 2 dilakukan apabila kuota prodi belum terpenuhi.
Jumlah SMA/MA/SMK yang terdaftar dalam seleksi SNMPTN 2016 di ITS sebanyak 1546 sekolah dengan Index Sekolah minimum 0,3274 dan maksimum 0,8836. Selanjutnya pada proses seleksi ditetapkan bahwa Index Sekolah minimum yang dapat mengikuti proses seleksi adalah 0.72 dan dibagi menjadi 8 klaster. Jumlah SMA/MA/SMK terpilih yang dapat mengikuti proses seleksi SNMPTN 2016 di ITS adalah sebanyak 570 sekolah dengan pembagian klaster seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1. Pada Tabel 4.1 juga ditunjukkan bahwa pada proses seleksi awal jumlah siswa terpilih yang dapat mengikuti seleksi SNMPTN 2016 di ITS untuk PTN 1 adalah 1678 siswa.
Jumlah siswa terpilih berdasarkan ranking siswa terbaik di sekolah masing-masing.
Daftar sekolah pada masing-masing klaster dapat terlihat pada Tabel 4.2 – 4.9.
38
Tabel 4.1 Pembagian Klaster Berdasarkan Index Sekolah
Klaster Index Sekolah Jumlah Sekolah
Jumlah Siswa dalam
Klaster
Jumlah Siswa Terpilih
1 0,8415 – 1,1 17 89 82
2 0,8236 – 0,8415 34 166 166
3 0,8057 – 0,8236 65 369 344
4 0,7877 – 0,8057 73 305 298
5 0,7698 – 0,7877 94 294 286
6 0,7519 – 0,7698 92 241 208
7 0,734 – 0,7519 107 193 192
8 0,72 – 0,734 88 109 102
Total 570 1766 1678
Tabel 4.2 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 1
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAS KRISTEN 3 PENABUR JAKARTA 0.8836
2 SMA KATOLIK STLOUIS 1 0.8762
3 SMAN 8 JAKARTA 0.8701
4 SMAN 5 SURABAYA 0.8670
5 SMAN 1 KOTA DEPOK 0.8545
6 SMAN 61 JAKARTA 0.8525
7 SMAN 1 YOGYAKARTA 0.8507
8 SMAN 81 JAKARTA 0.8507
9 SMAS KOLOSE LOYOLA 0.8493
10 SMAN 1 MAGELANG 0.8491
11 SMAS PENABUR BINTARO 0.8478
12 SMAS LABSCOOL KEBAYORAN 0.8462
13 SMAN 1 SURAKARTA 0.8457
14 SMAN 4 SURAKARTA 0.8437
15 SMAN 1 JEMBER 0.8419
16 SMAN 28 JAKARTA 0.8418
17 SMAN 34 JAKARTA 0.8416
39
Tabel 4.3 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 2
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 3 KOTA MALANG 0.8401
2 SMAS KATOLIK YOS SUDARSO 0.8394
3 SMAN 3 BANDUNG 0.8392
4 SMAN 1 SALATIGA 0.8390
5 SMAN 68 JAKARTA 0.8386
6 SMAN 1 PEKALONGAN 0.8370
7 SMAN 77 JAKARTA 0.8360
8 SMAN 8 PEKANBARU 0.8357
9 SMAN 78 JAKARTA 0.8355
10 SMAN 47 JAKARTA 0.8352
11 SMAN 3 BOGOR 0.8345
12 SMAN 48 JAKARTA 0.8341
13 SMAN 14 JAKARTA 0.8339
14 SMAN 39 JAKARTA 0.8337
15 SMAN 12 JAKARTA 0.8334
16 SMAN PLUS PROP RIAU 0.8331
17 SMAN 1 SIDOARJO 0.8329
18 SMAN 26 JAKARTA 0.8325
19 SMAN 2 BALIGE 0.8317
20 SMAN 3 SURAKARTA 0.8295
21 SMAS ISLAM AL-AZHAR 1 JAKARTA 0.8293
22 SMAN MODAL BANGSA 0.8292
23 SMAN 2 SURABAYA 0.8288
24 SMAN 1 PURWOKERTO 0.8275
25 SMAN 1 KLATEN 0.8272
26 SMAN 62 JAKARTA 0.8267
27 SMAS KRISTEN PETRA 1 0.8264
28 SMAN 1 PONTIANAK 0.8257
29 SMAN 1 BLITAR 0.8255
30 SMAN 1 BOGOR 0.8253
31 SMAN 2 KEDIRI 0.8249
32 SMAS MARSUDIRINI 0.8247
33 SMAN 1 PURWOREJO 0.8246
40
34 SMAN 10 KOTA MALANG 0.8237
Tabel 4.4 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 3
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 10 BANDA ACEH 0.8234
2 SMAS GONZAGA JAKARTA 0.823
3 SMAN 6 YOGYAKARTA 0.8222
4 SMAN 71 JAKARTA 0.821
5 SMAN 2 LUMAJANG 0.8208
6 SMAN SUMATERA SELATAN 0.8207
7 SMAN 1 MEDAN 0.8204
8 SMAN 1 BATAM 0.8204
9 SMAN 4 DENPASAR 0.8203
10 SMAN 1 KOTA SERANG 0.8202
11 SMAN 1 MALANG 0.8202
12 SMAN 1 TANGERANG 0.8202
13 SMAS KRISTEN PETRA 2 SURABAYA 0.8201
14 SMAN 1 SUKOHARJO 0.8196
15 SMAN 1 PONOROGO 0.8196
16 SMAN SBBS GEMOLONG 0.8195
17 SMAN 70 JAKARTA 0.8193
18 SMAN 1 TEGAL 0.819
19 SMAS TARUNA NUSANTARA 0.8189
20 SMA NEGERI 1 CILACAP 0.8188
21 SMAN 3 MAGELANG 0.8185
22 SMAN 1 BOJONEGORO 0.8176
23 SMAN 1 PADANG 0.8173
24 SMAN 2 JOMBANG 0.8172
41
25 SMAN 1 TUBAN 0.8172
26 SMAN 1 GRESIK 0.817
27 SMAN 2 MADIUN 0.8168
28 SMAN 7 BANJARMASIN 0.8163
29 SMAN 38 JAKARTA 0.8162
30 SMAN 1 PADANG PANJANG 0.816
31 SMAS LABSCHOOL JAKARTA 0.8148
32 SMAN 8 YOGYAKARTA 0.8147
33 SMAS KATOLIK FRATERAN 0.8146
34 SMAN 1 BALIKPAPAN 0.8142
35 SMAN 1 BLORA 0.814
36 SMAN 1 LAWANG 0.8138
37 SMAN 1 CILEGON 0.8136
38 SMAN 1 BUKITTINGGI 0.8132
39 SMAN 21 JAKARTA 0.8121
40 SMA NEGERI 17 PALEMBANG 0.8119
41 SMAN 15 SURABAYA 0.8114
42 SMAN 1 KEPANJEN 0.8114
43 SMAS BUDI MULIA 0.8112
44 SMAN 13 JAKARTA 0.8111
45 SMAS PANGUDI LUHUR VAN LITH 0.8109
46 SMAN 1 PATI 0.8105
47 SMAN 2 NGANJUK 0.8103
48 SMAN 1 PROBOLINGGO 0.8103
49 SMAN 1 JAKARTA 0.8102
50 SMAN 1 GLAGAH 0.81
51 SMAN 1 KEDIRI 0.81
52 SMAN 1 GENTENG 0.8097
42
53 SMAN 8 TANGERANG 0.8094
54 SMAN 5 BEKASI 0.8092
55 SMAN 1 SOOKO 0.8078
56 SMAS SANTO THOMAS 1 MEDAN 0.8076
57 SMAN 3 MADIUN 0.8073
58 SMAN 17 MAKASSAR 0.8072
59 SMAN 1 BEKASI 0.8071
60 SMAN 1 PAMEKASAN 0.8069
61 SMAN 8 BANDUNG 0.8069
62 SMAN CMBBS 0.8068
63 SMAN 2 PARE 0.8067
64 SMAN 5 BENGKULU 0.8066
65 SMAN 2 BANDUNG 0.8061
Tabel 4.5 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 4
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 1 PASURUAN 0.8055
2 SMA NEGERI 1 REMBANG 0.8052
3 SMAN 1 TANJUNG PINANG 0.805
4 SMAN 1 TAMBUN SELATAN 0.8049
5 SMAS ISLAM AL-AZHAR 4 0.8047
6 SMAN 1 GIANYAR 0.8047
7 SMAN 3 JAKARTA 0.8046
8 SMAN 2 BANDAR LAMPUNG 0.8034
9 SMAS UNGGUL DEL 0.8033
10 SMAN 1 KARANGANYAR 0.8032
11 SMAN 1 KUDUS 0.8031
12 SMAN 4 BANDUNG 0.8028
43
13 MAN INSAN CENDEKIA SERPONG 0.8024
14 SMAN 1 TEMANGGUNG 0.8021
15 SMAN 2 KRAKATAU STEEL CILEGON 0.8018
16 SMAN 1 PANDAAN 0.8015
17 SMAN 1 MATARAM 0.8015
18 SMAN 1 SAMPANG 0.8014
19 SMA NEGERI 1 TRENGGALEK 0.8011
20 SMAN 1 DENPASAR 0.8011
21 SMAN 1 TEMPEH 0.8007
22 SMAN 3 JOMBANG 0.8007
23 SMAN 1 BANJARMASIN 0.8005
24 SMAN 1 GOMBONG 0.8002
25 SMAN 1 WONOSARI 0.7999
26 SMAN 2 PURWOKERTO 0.7999
27 SMAS CENDANAMANDAU 0.7998
28 SMAN 5 MALANG 0.7996
29 SMAN 1 SITUBONDO 0.7996
30 SMAN 2 BOGOR 0.799
31 SMAN 6 JAKARTA 0.7989
32 SMAN 2 CIREBON 0.7987
33 SMAN 1 CEPU 0.7986
34 SMAN 1 SINGARAJA 0.7986
35 SMAN 1 SAMARINDA 0.7986
36 SMAN 3 PAMEKASAN 0.7983
37 SMAN 67 JAKARTA 0.7982
38 SMAN 3 KOTA DEPOK 0.7982
39 SMAN 4 MALANG 0.7978
40 SMAN 103 JAKARTA 0.7972
44
41 SMAN 1 BOYOLANGU 0.797
42 SMAN 2 LAMONGAN 0.797
43 SMAN 10 PADANG 0.7967
44 SMAN 1 MAGETAN 0.7963
45 SMAN 5 BANDUNG 0.7959
46 SMAN 1 GEGER 0.7957
47 SMAN 1 BOYOLALI 0.7955
48 SMAN 2 PONOROGO 0.7955
49 SMAN 1 KARANGANOM 0.7953
50 SMAN 52 JAKARTA 0.7948
51 SMAN 5 BOGOR 0.7945
52 SMAS ALFA CENTAURI 0.7939
53 SMAN 01 SEMARANG 0.7939
54 SMAN 1 MOJOSARI 0.7936
55 SMAS PRIBADI 0.7935
56 SMA DARUL ULUM 2 0.793
57 SMAN 2 KEBUMEN 0.7924
58 SMAN AMBULU 0.7912
59 SMAN 1 TAMAN 0.791
60 SMAN 2 CIBINONG 0.7909
61 SMAN 5 KOTA DEPOK 0.7908
62 SMA ISLAM NURUL FIKRI 0.7902
63 SMAN 1 PURWAKARTA 0.7902
64 SMA NEGERI 06 PALEMBANG 0.79
65 SMAS KHARISMA BANGSA 0.7899
66 SMAN 1 PURI 0.7893
67 SMAN 1 SIDAYU 0.7889
68 SMAN 2 TANGERANG 0.7888
45
69 SMAN 1 TALUN 0.7886
70 SMAN 1 KEDUNGWARU 0.7885
71 SMAN 1 BANJARBARU 0.788
72 SMAN 4 MEDAN 0.7879
73 SMAN 1 SURABAYA 0.7879
Tabel 4.6 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 5
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 1 JEPARA 0.7876
2 SMAN 1 BONTANG 0.7875
3 SMAN 1 MEJAYAN 0.7872
4 SMAN 1 PEKANBARU 0.7868
5 SMAN 1 BANGIL 0.7868
6 SMAN 3 PADANG 0.7866
7 SMAN 1 BATU 0.7862
8 SMAN 1 KERTOSONO 0.7861
9 SMAS PESANTREN UNGGUL AL BAYAN 0.786
10 SMAN 6 SURABAYA 0.7854
11 SMAN 3 KOTA TANGERANG SELATAN 0.7854
12 SMAN 6 CIREBON 0.7851
13 SMAN 1 MANYAR 0.7851
14 SMAN 1 CIBINONG 0.785
15 SMAN 4 JEMBER 0.785
16 SMAN 1 MAOSPATI 0.785
17 SMAN 8 MALANG 0.785
18 SMAN 7 KOTA TANGERANG SELATAN 0.7842
19 SMAN 98 JAKARTA 0.7835
20 SMAN 7 PURWOREJO 0.7834
46
21 SMAN 2 NGAWI 0.7831
22 SMAN 1 BANGKALAN 0.783
23 SMAN 1 MATAULI 0.7828
24 SMAN 1 LUBUK SIKAPING 0.7823
25 SMAS BUNDA HATI KUDUS 0.7822
26 SMAN 2 MOJOKERTO 0.7821
27 SMAN 10 SAMARINDA 0.7815
28 SMAN 1 SRENGAT 0.7814
29 SMAN 2 MALANG 0.7813
30 SMAN 6 BOGOR 0.7813
31 SMAN 1 CAWAS 0.7811
32 SMAN 7 KEDIRI 0.781
33 SMAS SANTA MARIA 0.7807
34 SMAS WACHID HASYIM 2 0.7807
35 SMAN 3 DENPASAR 0.7805
36 SMAN 1 NGANJUK 0.7804
37 SMAN 1 BANYUMAS 0.7803
38 SMAN 1 TABANAN 0.7802
39 SMAN 11 SEMARANG 0.7801
40 SMAN 2 BLITAR 0.7798
41 SMAN 1 JOMBANG 0.7797
42 SMAN 1 SUMENEP 0.7797
43 SMAN 7 YOGYAKARTA 0.7793
44 SMAS KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA 0.779
45 SMAS AL IZHAR JAKARTA 0.7789
46 SMAS YAYASAN PUPUK KALTIM BONTANG 0.7784
47 SMAN 2 TUBAN 0.7781
48 SMAN 112 JAKARTA 0.7779
47
49 SMAN 02 SEMARANG 0.7778
50 SMAS YAYASAN PENDIDIKAN VIDYA
DAHANA PATRA 0.7777
51 SMAS KRIDA NUSANTARA 0.7771
52 SMAN 2 SIDOARJO 0.777
53 SMAN 2 PROBOLINGGO 0.7768
54 SMAS METHODIST 2 MEDAN 0.7767
55 SMAN 90 JAKARTA 0.7767
56 SMAN 1 DEMAK 0.7767
57 SMAN 3 BATU SANGKAR 0.7766
58 SMAN 1 SRAGEN 0.7765
59 SMAN 3 SIDOARJO 0.7763
60 SMAN 1 PURWOSARI 0.7763
61 SMAN 4 KARIMUN 0.7761
62 SMAN 04 SEMARANG 0.7758
63 SMAN 1 MOJOAGUNG 0.7754
64 SMAS CENDANA 0.7754
65 SMAN 82 JAKARTA 0.7754
66 SMAN 3 BATAM 0.7754
67 SMAN 91 JAKARTA 0.7751
68 SMAS KATOLIK SANTA AGNES 0.7748
69 SMAN 1 DAWARBLANDONG 0.7744
70 SMAN 1 KRIAN 0.7744
71 SMAS GLORIA 0.7742
72 SMAN 1 PACITAN 0.7742
73 SMAN 2 JEMBER 0.7735
74 SMAN 7 TANGERANG 0.7735
75 SMAN 2 KOTA TANGERANG SELATAN 0.7734
48
76 SMAN 2 KUNINGAN 0.7732
77 SMAS AL HIKMAH SURABAYA 0.7731
78 SMA TARUNA DRA ZULAEHA 0.773
79 SMAN 1 SIDIKALANG 0.7728
80 SMAN 11 BANDUNG 0.7723
81 SMAS URSULA BSD 0.7721
82 SMAN 1 MADIUN 0.7721
83 SMAN 2 BONDOWOSO 0.772
84 SMAN 1 PREMBUN 0.772
85 SMAN 1 KOTA TANGERANG SELATAN 0.7719
86 SMAS BINTANG TIMUR 0.7718
87 SMAN 5 BATAM 0.7717
88 SMAN 49 JAKARTA 0.7717
89 SMAN 1 GARUM 0.7715
90 SMAN 9 SURABAYA 0.7714
91 SMAN 5 MATARAM 0.7708
92 SMAN 2 TINGGI MONCONG 0.7708
93 SMAN 1 PARE 0.7703
94 SMAN 1 BANDUNG 0.7699
Tabel 4.7 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 6
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 2 TANGGUL 0.7695
2 SMAN 8 BATAM 0.7691
3 SMAN 5 TANGERANG 0.7689
4 SMAN MODEL TERPADU MADANI 0.7689
5 SMAN 3 SUKOHARJO 0.7688
6 SMAN 1 CIBADAK 0.7687
49
7 SMAN 2 BUKITTINGGI 0.7684
8 SMAN 42 JAKARTA 0.7684
9 SMAN 1 METRO 0.7683
10 SMAN 4 SIDOARJO 0.7679
11 SMAN 2 TASIKMALAYA 0.7678
12 SMAN 54 JAKARTA 0.7677
13 SMAN 1 KAUMAN 0.7675
14 SMAN 1 PRAYA 0.7673
15 SMAS XAVERUIS 1 0.7672
16 SMAN 1 KREMBUNG 0.7671
17 SMAS ISLAM TERPADU NURUL FIKRI 0.767
18 SMAN 1 JOGONALAN 0.7669
19 SMAN 1 TUMPANG 0.7668
20 SMAN 3 BUKITTINGGI 0.7666
21 SMAN 1 BANTUL 0.7664
22 SMAN 19 SURABAYA 0.7658
23 SMAS KRISTEN 2 BPK PENABU 0.7657
24 SMAN 1 LUMAJANG 0.7657
25 SMAN 53 JAKARTA 0.7656
26 SMAN 3 BLITAR 0.7655
27 SMAN 1 TASIKMALAYA 0.7647
28 SMA NEGERI 1 RAYA 0.7644
29 SMAN 21 SURABAYA 0.764
30 SMAN 13 SURABAYA 0.7639
31 SMAN 16 SURABAYA 0.7638
32 SMAS CAHAYA MEDAN 0.7636
33 SMAN 11 SURABAYA 0.7633
34 SMAN 9 BANDAR LAMPUNG 0.7632
50
35 SMAN 1 TUREN 0.7628
36 SMAN 31 JAKARTA 0.7627
37 SMAN 3 BANDA ACEH 0.7626
38 SMAN 3 PONTIANAK 0.7626
39 SMAN 2 KLATEN 0.7626
40 SMAN 3 BEKASI 0.7625
41 SMAN 2 PATI 0.7619
42 SMAN 1 MAJALENGKA 0.7617
43 SMAN 1 WONOGIRI 0.7613
44 SMAN 1 CURUP 0.7612
45 SMAN 3 MEDAN 0.7612
46 SMAN 1 CIREBON 0.761
47 SMAN 05 SEMARANG 0.7608
48 SMAN 5 DENPASAR 0.7607
49 SMAN 4 PEKANBARU 0.7605
50 SMAS NURUL JADID 0.7601
51 SMAN 113 JAKARTA 0.7599
52 SMAN 1 GRATI 0.7599
53 SMAN 1 SAWAHLUNTO 0.7596
54 SMAN 1 PLEMAHAN 0.7594
55 SMAN BANUA KAL SEL 0.7594
56 SMAN 3 SURABAYA 0.759
57 SMAN 109 JAKARTA 0.759
58 SMAN 7 SURABAYA 0.7585
59 SMAN 44 JAKARTA 0.7584
60 SMAN 1 TEBING TINGGI 0.7584
61 SMAN 1 ROGOJAMPI 0.7583
62 SMAN 2 TEMANGGUNG 0.7582
51
63 SMAN 4 KEDIRI 0.7582
64 SMAS PRIBADI BEJI 0.7581
65 SMAN 2 TANJUNG PINANG 0.7579
66 SMAN 1 PURBALINGGA 0.7576
67 SMAN 1 BAU-BAU 0.7569
68 SMAN 2 PALANGKA RAYA 0.7568
69 SMAN 1 BENGKULU SELATAN 0.7565
70 SMAN 6 KOTA TANGERANG SELATAN 0.7564
71 SMAN 1 BABAT 0.7563
72 MAN 2 KOTA SERANG 0.7562
73 SMAN 1 WARU 0.7556
74 SMAN 4 BOJONEGORO 0.7554
75 SMAN 5 MADIUN 0.7551
76 SMAN 2 MEDAN 0.755
77 SMAS ISLAM AL-AZHAR 3 JAKARTA 0.7546
78 SMAN 5 PURWOKERTO 0.7546
79 SMAN 2 BANJARMASIN 0.7544
80 SMAN 7 MALANG 0.7541
81 SMAN 22 BANDUNG 0.754
82 SMAS IT AL BINA 0.754
83 SMAS KRISTEN PETRA 5 0.7535
84 SMAN 4 BUKIT TINGGI 0.7535
85 SMAN 1 SINGKAWANG 0.7533
86 SMAN 4 PURWOKERTO 0.7528
87 SMAN 1 SELONG 0.7528
88 SMAN 17 MEDAN 0.7525
89 SMAN 1 KENDARI 0.7523
90 SMAN 7 DENPASAR 0.7523
52
91 SMAS KATOLIK ST CAROLUS 0.7523
92 SMAN 1 KEBONMAS 0.7519
Tabel 4.8 Daftar Index dan Nama Sekolah Klaster 7
No Nama Sekolah Index Sekolah
1 SMAN 1 LAMONGAN 0.7517
2 SMAS KORPRI 0.7513
3 SMAN 2 KOTA DEPOK 0.751
4 SMAN 1 GIRI 0.7508
5 SMAN 5 BUKITTINGGI 0.7503
6 SMAN 4 SURABAYA 0.7502
7 SMAN 1 JAMBI 0.7502
8 SMAN 29 JAKARTA 0.7498
9 SMAN 1 TARAKAN 0.7498
10 SMAN 1 SINE 0.7496
11 SMAS KALAM KUDUS 0.7494
12 SMAN 17 SURABAYA 0.749
13 MAN 2 MODEL PEKANBARU 0.7489
14 SMAN 1 KEDIRI 0.7488
15 SMAN 1 BANDA ACEH 0.7481
16 SMAN 30 JAKARTA 0.7477
17 SMAS ASSAADAH BUNGAH 0.7476
18 SMAN 3 MOJOKERTO 0.7475
19 SMAN 5 BALIKPAPAN 0.7474
20 SMAN 1 PLOSO 0.7473
21 SMAN 1 BATANG 0.7473
22 SMAS MUHAMMADIYAH 3 JEMBER 0.7473
23 SMAN 1 CIKARANG UTARA 0.7469
53
24 SMAS DON BOSCO 2 JAKARTA 0.7469
25 SMAS ISLAM AL-AZHAR BSD 0.7468
26 SMAS MUTIARA 0.7467
27 SMAN KARANGPANDAN 0.7466
28 SMAN 1 GEDANGAN 0.7466
29 SMAN 6 PURWOREJO 0.7465
30 SMAN 1 SUTOJAYAN 0.7465
31 SMA DARUL ULUM 1 PETERONGAN 0.7461
32 MAN 1 MEDAN 0.7461
33 SMAN 75 JAKARTA 0.746
34 SMAN 2 AMLAPURA 0.7459
35 SMAN 1 KRAKSAAN 0.7459
36 SMAN 5 PEKAN BARU 0.7455
37 SMAN 4 KENDARI 0.7455
38 SMAN 11 YOGYAKARTA 0.7453
39 SMAN 20 SURABAYA 0.7451
40 SMAS KHADIJAH 0.7449
41 SMAN 1 SUMBAWA BESAR 0.7449
42 SMAN 87 JAKARTA 0.7447
43 SMAN 2 PADANG 0.7447
44 SMAN 2 SURAKARTA 0.7446
45 SMAN 1 GEDEG 0.7443
46 SMAN 5 MEDAN 0.7443
47 SMA NEGERI 01 PALEMBANG 0.7442
48 SMAN 33 JAKARTA 0.7442
49 SMAN PURWOHARJO 0.744
50 SMAN 1 CERME 0.7439
51 SMAN 10 YOGYAKARTA 0.7439
54
52 SMAN 1 NGIMBANG 0.7437
53 SMAN 1 NGANTANG 0.7437
54 SMAN 3 LUMAJANG 0.7437
55 SMAS TRI MURTI SURABAYA 0.7434
56 SMA S AL KAUTSAR 0.7433
57 SMAS SANTO THOMAS 2 MEDAN 0.7429
58 SMAN 1 NGAWI 0.7427
59 SMAN 1 PALU 0.7427
60 SMAN 1 WONOAYU 0.7426
61 MAN 2 KUDUS 0.7424
62 SMAN 4 BLITAR 0.7423
63 SMAN 1 GROGOL 0.7422
64 SMAN 1 KEDUNGPRING 0.7419
65 SMAN 3 KEDIRI 0.7418
66 MAN 3 MALANG 0.7416
67 SMAN 1 SEMARAPURA 0.7416
68 SMAN 4 JAKARTA 0.7412
69 SMAN 10 SURABAYA 0.7411
70 SMAN 1 CILEUNGSI 0.7411
71 MAN I MODEL BUKITTINGGI 0.741
72 SMAN 84 JAKARTA 0.741
73 SMAS DHARMA PANCASILA 0.7408
74 SMAN 2 SEKAYU 0.7405
75 SMAN 1 KUTOWINANGUN 0.7403
76 SMAN 1 KABUPATEN TANGERANG 0.7401
77 SMAN 1 AIKMEL 0.7397
78 SMAN 3 BOYOLALI 0.7395
79 SMAN 36 JAKARTA 0.7392