• Tidak ada hasil yang ditemukan

THE PATTERN OF CHANGES IN SEA SURFACE TEMPERATURE DUE TO THE HEAT OF THE LONTAR PLTU IN THE WATERS OF KRONJO TANGERANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "THE PATTERN OF CHANGES IN SEA SURFACE TEMPERATURE DUE TO THE HEAT OF THE LONTAR PLTU IN THE WATERS OF KRONJO TANGERANG"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PERUBAHAN SUHU PERMUKAAN LAUT AKIBAT AIR BAHANG PLTU LONTAR DI PERAIRAN KRONJO TANGERANG

THE PATTERN OF CHANGES IN SEA SURFACE TEMPERATURE DUE TO THE HEAT OF THE LONTAR PLTU IN THE WATERS OF KRONJO

TANGERANG

Ezra Peter1), Riena F. Telussa1*), Urip Rahmani1)

1Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Satya Negara Indonesia

* Korespondensi : rienatelussa89@gmail.com

ABSTRAK

Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu faktor penentu kualitas suatu perairan. Dampak kenaikan suhu perairan akibat sebaran air bahang menyebabkan perubahan suhu permukaan laut di perairan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis perubahan suhu permukaan laut akibat air bahang di perairan Kronjo Tangerang. Dengan menggunakan data citra modis yang diproses melalui pendekatan metode penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) terlihat adanya perubahan suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU, dalam penelitian ini dilakukan pengukuran suhu pada titik sampling yang digunakan untuk verifikasi data. Hasil dari penelitian didapatkan luasan area yang terpengaruh air bahang mencapai 845 hektare, menyebar ke arah timur 1,15 km² dan ke arah barat 0,06 km². Kesimpulan penelitian ini perubahan suhu permukaan laut di perairan Kronjo Tangerang akibat air bahang mengalami kenaikan suhu 1,18℃ sampai 2,19℃.

KATA KUNCI: Air Bahang, PLTU Lontar, SPL.

ABSTRACT

Sea surface temperature (SST) is one of the determinants of the quality of a waters. The impact of rising water temperatures due to the distribution of hot water causes changes in sea surface temperature in the waters. This study aims to analyze changes in sea surface temperature due to hot water in the waters of Kronjo Tangerang. By using fashionable image data that is processed through a remote sensing method and Geographic Information System (GIS) approach, it can be seen that there is a change in sea surface temperature due to PLTU heat water, in this study temperature measurements were made at the sampling point used for data verification. The result of the study showed that the area affected by the heat reached 845 hectares, spreading to the east of 1.15 km² and to the west of 0.06 km². The conclusion of this study is that changes in sea surface temperature in the waters of Kronjo Tangerang due to hot water have an increase in temperature of 1.18 to 2.19.

KEYWORDS : Outlet Water, Lontar PLTU, SST.

PENDAHULUAN

Perkembangan industri memberikan dua keadaan yang saling bertolak belakang, disatu sisi memberikan keuntungan secara ekonomi dan disisi lain meningkatkan konsentrasi pencemaran

limbah hasil buangan tersebut. Bila peningkatan industri tidak diikuti dengan pengelolaan lingkungan yang baik maka peningkatan konsentrasi buangan limbah industri akan menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap kualitas lingkungan, salah

(2)

satu buangan industri yang berbahaya adalah limbah panas.

Mayoritas industri energi berlokasi di kawasan pesisir, hal ini bertujuan mempermudah akses dalam pengambilan air laut yang akan digunakan sebagai air pendingin (cooling water). Air pendingin berfungsi vital dalam kegiatan industri energi sebagai media pendingin peralatan pembangkit. Namun, air pendingin ini akan menghasilkan limbah berupa buangan air panas (air bahang). Buangan bersuhu tinggi tersebut dari kondensor selanjutnya dibuang ke lingkungan laut. Buangan air panas tersebut menyebabkan peningkatan suhu perairan melebihi batas normal, sehingga berpotensi mengganggu ekosistem dan habitat organisme laut di sekitar industri baik secara langsung maupun tidak langsung. Dampak kenaikan suhu perairan akibat sebaran air bahang menyebabkan perubahan suhu permukaan laut di perairan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perubahan suhu permukaan laut akibat air bahang di perairan Kronjo Tangerang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta dapat dijadikan bahan referensi untuk mengetahui perubahan suhu permukaan laut akibat air bahang.

METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2021 di perairan Kronjo Tangerang (Gambar 1). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei ke lapangan (in situ) dan penginderaan jauh (ex situ). Pengumpulan data primer diperoleh dari citra satelit yang

diunduh pada web laman

https://oceancolor.gsfc.nasa.gov dan data in situ suhu perairan. Data sekunder dari data statistik Kabupaten Tangerang, penelitian dan kajian yang pernah dilakukan sebelumnya. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, kuesioner, personal computer, termometer, dan ArcGis 10.2. Bahan yang digunakan yaitu citra satelit suhu permukaan laut, hasil kuesioner.

Data SPL harian dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. Data ditampilkan dalam bentuk grafik. Data dianalisis menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) Kelautan dan analisis deskriptif. SIG Kelautan untuk data penginderaan jauh dan analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran tentang perubahan suhu permukaan laut yang dipengaruhi oleh air bahang PLTU Lontar di perairan Kronjo Tangerang.

(3)

Gambar 1. Lokasi Penelitian dan Titik Lokasi Sampling Data Pengambilan data dilakukan secara

langsung di lapangan yaitu mengukur suhu permukaan laut menggunakan termometer.

Metode pengambilan data pengukuran SPL menyesuaikan titik sampling yang sebelumnya sudah ditentukan dengan digitasi. Peneliti mengambil data titik sampling SPL di lapangan sebanyak 42 titik sampling di perairan sekitar PLTU Lontar dengan titik koordinat 6º02'24.7"S 106º28'00.4"Eº.

Tahap pengolahan data citra selengkapnya sebagai berikut:

a) Import dan Display data dengan menggunakan software ArcGis 10.2 yang bertujuan untuk menampilkan image dari citra modis Level 3 yang telah didownload.

b) Area of Interest atau penandaan terhadap lokasi yang akan diekstrak data dan informasi yang diinginkan dan disimpan dalam format DBF file.

c) Cropping atau pemotongan citra dilakukan untuk memperkecil ukuran data sehingga agar data yang dianalisis berfokus pada daerah lokasi penelitian. Cropping juga berfungsi untuk menghemat penyimpanan data dan memperkecil ukuran pixel agar proses pengolahan yang dilakukan komputer bisa lebih cepat.

d) Data yang telah diolah kemudian dikelompokkan nilai minimum dan maksimum serta mean nilai suhu permukaan laut.

(4)

25.00 26.00 27.00 28.00 29.00 30.00 31.00 32.00

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des

Suhu ()

Bulan

Suhu Rata-rata

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

Gambar 2. Suhu Rata-rata Periode Tahun 2014 - 2020

HASIL DAN PEMBAHASAN Suhu Permukaan Laut di PLTU Lontar

Hasil pengambilan data suhu permukaan laut di lapangan sebanyak 42 titik sampling pada wilayah kajian berkisar antara 30,7℃ sampai 32,9℃ dengan rata- rata 31,9℃. Pada 42 titik sampling suhu permukaan laut terendah pada titik sampling 5, 6, 7, 8 yaitu sebesar 30,7℃

dikarenakan jauh dari titik pembuangan air bahang, sedangkan suhu permukaan laut tertinggi pada titik sampling 27, 29, 30, 41, 42 yaitu sebesar 32,9℃ dikarenakan berada dekat dengan titik pembuangan air bahang.

Jarak vertikal wilayah kajian yaitu sejauh 2,5 mil, sedangkan jarak horizontalnya sejauh 4 mil.

Hasil analisis citra satelit suhu permukaan laut periode tahun 2014-2020 (Gambar 2), menunjukkan nilai suhu minimum tahun 2014 pada bulan Februari yang dihasilkan sebesar 27,55℃ dan suhu maksimum sebesar 31,05℃ terjadi pada bulan Mei, dengan suhu rata-rata sebesar 29,79℃. Pada tahun 2015 nilai suhu minimum terjadi pada bulan Januari sebesar 28,64℃ dan suhu maksimum yang dihasilkan sebesar 31,37℃ terjadi pada bulan Desember, suhu rata-rata tahun 2015 sebesar 29,87℃. Pada tahun 2016 menunjukkan nilai suhu minimum terjadi pada bulan Desember sebesar 29,96℃

sedangkan nilai suhu maksimum terjadi pada bulan Juni sebesar 30,98℃, dengan nilai rata-rata sebesar 30,71℃. Nilai suhu

(5)

bulan Desember sebesar 27,77℃ dan nilai suhu maksimum terjadi pada bulan Mei sebesar 30,60℃, rata-rata suhu pada tahun 2017 adalah 29,52℃. Pada tahun 2018 menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 29,21℃ terjadi pada bulan Agustus dan suhu maksimum terjadi pada bulan Mei sebesar 30,91℃, nilai rata-rata pada tahun 2018 adalah 29,95℃. Tahun 2019 nilai suhu minimum terjadi pada bulan Agustus sebesar 29,04℃ sedangkan suhu maksimum sebesar 31,23℃ terjadi pada bulan April, suhu rata-rata pada tahun 2019 adalah 30,21℃. Pada tahun 2020 suhu minimum sebesar 29,43℃ terjadi pada bulan Desember dan nilai suhu maksimum pada bulan April sebesar 31,49℃, nilai rata- rata suhu pada tahun 2020 adalah 30,45℃.

Perubahan Suhu Permukaan Laut di Perairan Kronjo

Perbandingan data yang diambil secara langsung di lapangan dengan data yang

diolah pada periode tahun 2014-2020 dari data suhu tahunan yang diunduh pada laman web https://oceancolor.gsfc.nasa.gov dan diolah menggunakan citra satelit menunjukkan perubahan suhu permukaan laut akibat air bahang. Data suhu di lapangan yang diambil pada bulan April tahun 2021 setelah adanya aktivitas PLTU Lontar menunjukkan nilai suhu minimum sebesar 30,7℃ dan suhu maksimum sebesar 32,9℃. Sedangkan suhu permukaan laut sebelum adanya aktivitas PLTU Lontar pada periode 5 tahun terakhir yaitu tahun 2014-2019 menunjukkan nilai rata-rata suhu minimum sebesar 29,52℃ yang terjadi pada tahun 2017 dan nilai rata-rata suhu maksimum terjadi pada tahun 2016 sebesar 30,71℃. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan suhu permukaan laut di perairan Kronjo Tangerang akibat air bahang mengalami kenaikan suhu rata-rata minimum sebesar 1,18℃ dan rata-rata maksimum mencapai 2,19℃.

(6)

Gambar 3. Peta Sebaran Air Bahang PLTU Lontar Berdasarkan pengolahan data citra

terlihat adanya sebaran suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU Lontar yang dominan bergerak menyebar ke arah timur dengan luasan area 1,15 km² dan sebaran ke arah barat 0,06 km². Luasan area yang terpengaruh air bahang mencapai 845 hektare, jarak semburan tegak lurus dari outlet PLTU sepanjang 400 m dan air panas yang menembus ke dalam laut mencapai kedalaman 124 m. Jarak dari outlet PLTU ke suhu permukaan laut tertinggi ke arah timur berjarak 1,5 km, sedangkan ke arah barat berjarak 1 km.

Suhu permukaan laut tertinggi terletak pada titik sampling 27, 29, 30, 41, 42 sebesar 32,9℃ berada pada warna merah, hal ini dikarenakan berdekatan dengan outlet PLTU. Suhu permukaan laut pada

titik sampling 14, 26, dan 31 memiliki kisaran suhu permukaan laut sebesar 31,65- 31,96℃ yang terlihat warna kuning pada peta, hal ini dimungkinkan masih terpengaruh air bahang, pada titik sampling 1, 2, 19, dan 20 yang berwarna hijau tua, suhu relatif tidak mengalami perubahan suhu akibat air bahang PLTU. Posisi fishing ground (titik merah pada peta) salah satunya terpengaruh oleh air bahang dikarenakan sebaran air bahang menyebar sampai area fishing ground nelayan. Suhu tinggi yang dominan ke arah timur dipengaruhi oleh angin muson, pergerakan arus dari Laut Cina Selatan bergerak menuju Laut Jawa pada bulan (Oktober-April) atau yang sering disebut muson barat, sedangkan muson timur biasa terjadi pada bulan (April-Oktober) arah arus akan berubah

(7)

menuju Laut Cina Selatan. Persebaran suhu permukaan laut juga dipengaruhi oleh arus, baik arus pasut maupun arus non pasut.

Posisi Fishing ground (titik merah pada peta) salah satunya terpengaruh oleh air bahang dikarenakan sebaran air bahang.

Kuesioner Nelayan / Pengaruh keberadaan PLTU terhadap hasil tangkapan nelayan

Persentase hasil kuesioner nelayan pada pertanyaan pertama tentang hasil tangkapan ikan sebelum adanya PLTU Lontar cenderung meningkat yaitu sebesar 68%. Pada pertanyaan kedua tentang hasil

tangkapan ikan setelah adanya pembangunan PLTU Lontar cenderung menurun yaitu sebesar 54%, sedangkan untuk pertanyaan ketiga tentang adanya pengaruh PLTU Lontar terhadap penangkapan ikan yang dilakukan sebesar 64% yang cenderung mengatakan meningkat. Untuk pertanyaan keempat dan kelima tentang keberadaan ikan di daerah penangkapan ikan sebelum dan setelah adanya pembangunan PLTU Lontar 62%

mengatakan meningkat sebelum adanya pembangunan PLTU Lontar, sedangkan 56% mengatakan menurun setelah adanya pembangunan PLTU Lontar.

Tabel 1. Persentase Kuesioner Nelayan Persentase Kuesioner (%)

Pertanyaan Meningkat Tetap Menurun

1 68 20 12

2 12 34 54

3 64 8 28

4 62 34 4

5 8 36 56

KESIMPULAN

Perubahan suhu permukaan laut di perairan Kronjo Tangerang akibat air bahang mengalami kenaikan suhu 1,18℃

sampai 2,19℃. Sebaran suhu permukaan laut akibat air bahang PLTU Lontar yang dominan bergerak menyebar ke arah timur dengan luasan area 1,15 km² dan sebaran ke arah barat 0,06 km².

DAFTAR PUSTAKA Dill, N. L. 2007. Theses from Start to

Finish: Hydrodynamic Modeling of a Hypothetical River Diversion Near Empire, Louisiana.

Louisiana: Louisiana State University.

Kasman, 2011. Analisis Zona Pesisir Terdampak Berdasarkan Model Dispersi Thermal Dari Air Buangan Sistem Air Pendingin PT. Badak NGL di Perairan

(8)

Bontang Kalimantan Timur, Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Langford. T. E. L. 2001. Thermal

Discharges and Pollution. Dalam:

Encyclopedia of Ocean Sciences.

Southampton: University of Southampton,pp. 2933-2940.

Lubis, E. 2000. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisir dan Laut. Pradnya Paramita. Jakarta.

Nontji, A. 2005. Laut Nusantara.

Djambatan. Jakarta.

Poornima, 2005. Impact of Thermal Discharge from a Tropical Coastal. Elsevier Journal of Thermal Biology. Volume 30, pp.

307-316.

Referensi

Dokumen terkait

If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.. Constant is included in

Saran kami, coba dulu dengan pengobatan wasir atau ambeien herbal dengan obat Ambeien yang efektif dari Ambeclear De Nature sebelum anda memutuskan untuk operasi.. Obat herbal

Salwa yang sudah berbentuk salep untuk wasir terbuat dari campuran herbal, diantaranya adalah propolis murni, minyak zaitun, binahong dan bahan

Sudah menjadi pengetahuan umum masyarakat Ternate bahwa kedudukan para Sultan Ternate adalah dinasti yang berasal dari keturunan para nabi, oleh karena itu

[r]

Pada tabel diatas dapat kita lihat bahwa nilai kalor tertinggi pada temperatur karbonisasi 550 o C pada komposisi 75% BK : 15% PP dengan nilai kalor sebesar 7036

Pukul 09.00 Wiib, Selaku Panitia Pengadaan Pokja I Jasa Konsultansi Tahun 2015 berdasarkan SK Nomor : 525/KPTS/ULP/2014, tanggal 5 Desember 2014 melakukan

Pengujian basisdata dilakukan untuk menguji tanda pemisah antar kata pada file teks, dan beberapa karakter yang tidak bisa digunakan adalah tanda spasi, “-“, “@”, “=”,