• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN. a. Pengelompokan Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK) commit to user

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB IV PEMBAHASAN. a. Pengelompokan Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK) commit to user"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user 37 BAB IV PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis mendiskripsikan hasil pengamatan mengenai administrasi kepesertaan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta. Seluruh data yang diperoleh penulis dapatkan melalui observasi, wawancara maupun praktik langsung. Dalam pembahasan ini penulis akan membaaahas administrasi kepesertaan di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta yang meliputi :

A. Pendaftaran dan Syarat Administrasi Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Bukan PBIJK)

B. Prosedur Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Bukan PBIJK)

C. Hak Peserta BPJS Kesehatan

D. Tanggapan Peserta BPJS Kesehatan terhadap program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

A. Pendaftaran dan Syarat Administrasi Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Bukan PBIJK) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

Dalam sebuah keikutsertaan dalam suatu program biasanya diawali dengan proses pendaftaran. Begitu juga dengan program jaminan kesehatan nasional (JKN) yang dikelola oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan (BPJS) Kesehatan Cabng Utama Surakarta, pendaftaran jaminan kesehatan di Badan BPJS dilakukan dengan beberapa tahap dengan melengkapi syarat-syarat administrasi yang diperlukan untuk data BPJS Kesehatan dalam mempermudah pelaksanaannya.

a. Pengelompokan Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK)

(2)

commit to user

Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK) BPJS Kesehatan merupakan Peserta yang tidak tergolong fakir miskin dan orang tidak mampu yang terdiri atas:

1. Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya.

2. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya.

3. Bukan Pekerja dan anggota keluarganya.

Pengelompokan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBIJK) BPJS Kesehatan terdiri dari :

1. Pekerja Penerima Upah

Pengelompokan peserta pekerja penerima upah berdasarkan pemberi kerja terdiri dari :

ï‚· Pegawai Negeri Sipil, terdiri dari : 1) Pegawai Negeri Sipil Pusat 2) Pegawai Negeri Sipil Daerah

ï‚· Anggota TNI

ï‚· Anggota Polri

ï‚· Pejabat Negara , terdiri dari atas : 1) Presiden dan Wakil Presiden

2) Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat 3) Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perwakilan

4) Ketua, Wakil Ketua, dan Ketua Muda, dan Hakim Agung pada Mahkamah Agung, serta ketua, Wakil Ketua, dan Hakim pada semua Badan Peradilan 5) Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Dewan Perti mbangan Agung

6) Ketua, Wakil Ketua, dan Anggota Badan Pemeriksa Keuangan 7) Menteri dan jabatan yang seti ngkat Menteri

8) Kepala Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri yang berkedudukan sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh

9) Gubernur dan Wakil Gubernur

(3)

commit to user

10) Bupati/ Walikota dan Wakil Bupati/ Wakil Walikota

11) Pejabat Negara lainnya yang ditentukan oleh Undang-undang

ï‚· Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, merupakan pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis profesional dan administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi.

Contoh antara lain :

1) Dokter dan Bidan PTT

2) Pegawai Tidak tetap pada Kementerian/Lembaga/pemerintah daerah

3) Pegawai KPU Pusat dan KPU Prop/Kab/Kota yang berstatus bukan sebagai PNS.

ï‚· Pegawai swasta

2. Pekerja Bukan Penerima Upah

Pekerja bukan penerima upah melakukan pekerjaan di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri, pada umumnya berusaha pada usaha-usaha ekonomi informal dengan ciri-ciri antara lain :

ï‚· Berskala mikro dengan modal kecil

ï‚· Menggunakan teknologi sederhana/ rendah

ï‚· Menghasilkan barang dan atau jasa dengan kualitas relatif rendah

ï‚· Tempat usaha tidak tetap

ï‚· Mobilitas tenaga kerja sangat tinggi

ï‚· Kelangsungan usaha tidak terjamin

ï‚· Jam kerja tidak teratur

ï‚· Tingkat produktivitas dan penghasilan relatif rendah dan tidak tetap

Selain tenaga kerja dengan ciri-ciri sebagaimana tersebut di atas juga termasuk tenaga kerja di luar hubungan kerja yang profesional seperti :

ï‚· Tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas, yang terdiri dari pengacara, akuntan, arsitek, dokter, konsultan, notaris, penilai, dan aktuaris.

(4)

commit to user

ï‚· Pemain musik, pembawa acara, penyanyi, pelawak, bintang film, bintang sinetron, bintang iklan, sutradara, kru film, foto model, peragawan / peragawati, pemain drama, penari, pemahat, pelukis, dan seniman lainnya.

ï‚· Olahragawan.

ï‚· Penasihat, pengajar, pelati h, penceramah, penyuluh, dan moderator.

ï‚· Pengarang, peneliti , dan penerjemah.

ï‚· Pengawas atau pengelola proyek.

3. Bukan Pekerja

Bukan Pekerja terdiri atas:

ï‚· Investor

ï‚· Pemberi Kerja

ï‚· Penerima Pensiun

ï‚· Veteran

ï‚· Perintis Kemerdekaan

ï‚· Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan.

ï‚· Bukan Pekerja yang tidak termasuk diatas yang mampu membayar iuran.

b. Golongan Kepangkatan 1. Pegawai Negeri Sipil

Terdiri dari 4 golongan :

ï‚· Golongan I, melipputi :

1) Golongan I a (Juru Muda)

2) Golongan I b (Juru Muda Tingkat 1) 3) Golongan I c (Juru)

4) Golongan I d (Juru Tingkat I)

ï‚· Golongan II, meliputi :

1) Golongan II a (Pengatur Muda)

2) Golongan II b (Pengatur Muda Tingkat I) 3) Golongan II c (Pengatur)

(5)

commit to user 4) Golongan II (Pengatur Tingkat I)

ï‚· Golongan III, meliputi :

1) Golongan III a (Penata Muda)

2) Golongan III b (Penata uda Tingkat I) 3) Golongan III c (Penata)

4) Golongan III d (Penata Tingkat I)

ï‚· Golongan IV, meliputi :

1) Golongan IV a (Pembijna)

2) Golongan IV b (Pembina Tingkat I) 3) Golongan IV c (Pembina Utama muda) 2. Penyetaraan Golongan

Gambar 4.1

Penyetaraan Golongan PNS-TNI Polri

(6)

commit to user

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

ï‚· Pejabat Negara, Penerima Pensiun Pejabat Negara dan Perintis Kemerdekaan disetarakan PNS golongan IV.

ï‚· Veteran disetarakan dengan PNS golongan III.

3. Manfaat Akomodasi

ï‚· Ruang perawatan kelas III bagi:

1) Peserta PBI Jaminan Kesehatan

2) Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas III.

ï‚· Ruang Perawatan kelas II bagi:

1) Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya.

2) Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya.

3) Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai

(7)

commit to user

Negeri Sipil golongan ruang I dan golongan ruang II beserta anggota keluarganya.

4) Peserta Pekerja Penerima Upah dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah sampai dengan 1,5 (satu setengah) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya.

5) Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas II.

ï‚· Ruang perawatan kelas I bagi:

1) Pejabat Negara dan anggota keluarganya.

2) Pegawai Negeri Sipil dan penerima pensiun pegawai negeri sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya.

3) Anggota TNI dan penerima pensiun Anggota TNI yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya.

4) Anggota Polri dan penerima pensiun Anggota Polri yang setara Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III dan golongan ruang IV beserta anggota keluarganya.

5) Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya.

6) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan.

7) Peserta Pekerja Penerima Upah bulanan dan Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri dengan gaji atau upah diatas 1,5 (satu setengah) sampai dengan 2 (dua) kali penghasilan tidak kena pajak dengan status kawin dengan 1 (satu) anak, beserta anggota keluarganya.

8) Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja dengan iuran untuk Manfaat pelayanan di ruang perawatan kelas I.

4. Pemilihan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

(8)

commit to user

Setiap peserta program Jaminan Kesehatan harus terdaftar pada satu fasilitas kesehatan tingkat pertama yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama dimana peserta terdaftar. Untuk pertama kali setiap Peserta didaftarkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta pada satu Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta setelah mendapat rekomendasi dinas kesehatan kabupaten/ kota setempat.

Yang dimaksud dengan rekomendasi adalah kesepakatan antara BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dengan Dinas Kesehatan dalam hal pemetaan faskes tingkat pertama dan area cakupan kepesertaannya ( Surakarta, Sragen, Karanganyar, Wonogiri).

Bagi peserta yang mendaftar secara perorangan, pemilihan fasilitas kesehatan tingkat pertama sesuai dengan pilihan peserta yang dibuktikan dengan pengisian pemilihan fasilitas kesehatan tingkat pertama pada formulir daftar isian peserta.

Mutasi dari satu fasilitas kesehatan tingkat pertama ke fasilitas kesehatan tingkat pertama lainnya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu minimal 3 (tiga) bulan peserta terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama sebelumnya, dengan mengisi formulir perubahan data peserta.

Apabila peserta menginginkan mutasi / perpindahan dari faskes tingkat pertama ke faskes tingkat pertama lainnya pada tanggal 1 s/d 30 bulan berjalan, maka perhitungan kapitasi pada faskes tingkat pertama yang baru akan dihitung mulai tanggal 1 (satu) pada bulan berikutnya.

5. Perubahan Status Kepesertaan Dari Peserta Bukan PBI Jaminan Kesehatan Menjadi PBI Jaminan Kesehatan

ï‚· Pemerintah mendaftarkan PBI Jaminan Kesehatan sebagai Peserta kepada BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

ï‚· Pendaftaran Peserta PBI Jaminan Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan

(9)

commit to user ketentuan peraturan perundang-undangan.

ï‚· Tatacara perubahan status kepesertaan :

1) Tatacara dan pengaturan Pengalihan status kepesertaan dari bukan PBI Jaminan Kesehatan menjadi PBI, menjadi tanggung jawab dari peserta untuk melaporkan kondisinya kepada Pemerintah Daerah Surakarta untuk dapat didata dan diusulkan oleh Pemerintah Daerah/ Dinas Sosial menjadi calon PBI Jaminan Kesehatan.

2) Hasil pendataan dilakukan oleh lembaga yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang statistik diverifikasi dan divalidasi oleh Kementerian Sosial untuk dijadikan data terpadu.

3) Penetapan peserta PBI Jaminan Kesehatan ditetapkan oleh Kementerian Sosial setelah berkoordinasi dengan menteri atau pimpinan lembaga terkait.

c. Bentuk Identitas Peserta

Spesifikasi blanko kartu BPJS Kesehatan :

1. Bentuk kartu BPJS adalah segiempat dengan sudut tumpul.

2. Logo BPJS Kesehatan 3. Bendera Merah Putih

4. Warna dasar korporasi (silver).

Kartu BPJS Kesehatan memuat informasi : 1. Bagian Muka :

ï‚· Peta kepulauan Indonesia

ï‚· Kolom Kode Barcode 2. Bagian Belakang :

ï‚· Kartu peserta agar dibawa saat berobat.

ï‚· Apabila kartu BPJS Kesehatan disalahgunakan, akan dikenakan sanksi.

ï‚· Apabila ada perubahan data atau kehilangan kartu, segera lapor ke Kantor BPJS Kesehatan setempat.

(10)

commit to user

Spesifikasi security printing pada kartu kartu BPJS kesehatan sebagai alat pendeteksi keaslian kartu terdiri dari :

1. Dinamic spiral teks : teks mikro berukuran random besar kecil berbentuk lengkung seperti spiral membentuk kepulauan Indonesia.

2. Hidden Image 2 Dimens : design security yang tersembunyi hanya bisa dilihat dengan menggunakan pleastik viewer (film pembaca) dengan cara film diputar atau dibalik.

3. Anti copy tulisan copy design tersembunyi hanya bisa muncul atau terlihat apabila di fotocopy.

4. Invesible Ink colour pada logo BPJS Kesehatan image gambar berwarna yang hanya bisa dilihat menggunakan lama UV berupa logo BPJS Kesehatan.

5. Gabungan relief linewidth dan background motif buble : Background yang terbentuk dari perbedaan ketebalan garis yang saling menyambung tanpa putus dan kombinasi dengan efek gelembung.

6. Gabungan relief linewidth : Background yang terbentuk dari perbedaan ketebalan garis yang saling menyambung membentuk logo BPJS kesehatan. Lihat Gambar 4.2

(11)

commit to user Gambar 4.2

Contoh Kartu BPJS Kesehatan

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS0 Kesehatan Cabang Utama Surakarta

d. Pemberian Nomor Registrasi Peserta BPJS Kesehatan Dan Nomor Virtual Account

1. Nomor Registrasi Peserta BPJS Kesehatan

Setiap peserta BPJS Kesehatan mendapatkan 1 (satu) nomor peserta BPJS Kesehatan yang berlaku untuk selama-lamanya dimana penomoran tersebut dikeluarkan secara otomatis dari sistem, terdiri dari 13 digit :

ï‚· Digit ke 1 s.d 12 : Merupakan nomor urut registrasi peserta BPJS secara nasional dengan penentuan pemberian nomor urut didasarkan atas penerbitan kartu lebih awal pengeluarannya (FIFO).

ï‚· Digit ke 13 : 1 (satu) digit terakhir yang merupakan sebagai alat control terhadap kebenaran penomoran peserta BPJS.

Contoh :

0 0 0 0 0 0 0 1 2 3 4 5

Keterangan :

9

(12)

commit to user

(13)

commit to user

Individu :

8 8 9 8 8 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Kode Bank (1 - 5 Digit)

No KP BPJS (10 Digit)

(0 ... 8)

Urutan

Peserta Individu

Bukan Pekerja

e. Besaran Iuran Jaminan Kesehatan

Gaji atau upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan iuran jaminan kesehatan, terdiri atas :

ï‚· Gaji pokok dan tunjangan keluarga

ï‚· Upah

ï‚· Upah pokok dan tunjangan tetap

1. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan. Iuran yang dimaksud dibayar dengan ketentuan sebagai berikut:

ï‚· 3% (tiga persen) dibayar oleh pemberi kerja.

ï‚· 2% (dua persen) dibayar oleh peserta.

Kewajiban pemberi kerja memberikan iuran dilaksanakan oleh :

ï‚· Pemerintah untuk iuran jaminan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Pusat, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah non pegawai negeri Pusat.

ï‚· Pemerintah Daerah untuk iuran jaminan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil Daerah dan pegawai pemerintah non pegawai negeri Daerah.

2. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang dibayarkan mulai tanggal 1 Januari 2014 sampai dengan 30 Juni 2015 sebesar 4,5% (empat koma lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:

(14)

commit to user

ï‚· 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja.

ï‚· 0,5% (nol koma lima persen) dibayar oleh Peserta.

Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang dibayarkan mulai tanggal 1 Juli 2015 sebesar 5% (lima persen) dari Gaji atau Upah per bulan dengan ketentuan:

ï‚· 4% (empat persen) dibayar oleh Pemberi Kerja; dan

ï‚· 1% (satu persen) dibayar oleh Peserta.

3. Iuran Jaminan Kesehatan bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja:

ï‚· Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

ï‚· Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

ï‚· Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

4. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Veteran, Perintis Kemerdekaan, dan janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis Kemerdekaan, iurannya ditetapkan sebesar 5% (lima persen) dari 45% (empat puluh lima persen) gaji pokok Pegawai Negeri Sipil golongan ruang III/a dengan masa kerja 14 (empat belas) tahun per bulan, dibayar oleh Pemerintah.

f. Tata Cara Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan 1. Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah

ï‚· Bagi peserta pekerja penerima upah dari kelompok penyelenggara negara (Pegawai Negeri Sipil, Pejabat Negara Pegawai Pemerintah Non PNS) tatacara pembayaran iuran jaminan pemeliharaan kesehatan melalui mekanisme yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI.

ï‚· Bagi peserta pekerja penerima upah dari kelompok bukan penyelenggara

(15)

commit to user Negara :

1) Badan Usaha dan badan lainnya mendaftarkan langsung kepada BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

2) Mengisi formulir di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

3) Pembayaran ke Bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

4) Pembayaran iuran bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 bulan berjalan melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.

5) Iuran Jaminan Kesehatan dapat dibayarkan untuk lebih dari 1 (satu) bulan yang dilakukan di awal.

2. Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah

 Pembayaran iuran disetorkan langsung melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

 Pembayaran iuran bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 dan apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnnya.

 Iuran Jaminan Kesehatan dapat dibayarkan untuk lebih dari 1 (satu) bulan yang dilakukan di awal.

3. Bagi Peserta Bukan Pekerja

ï‚· Melalui Organisasi / Kelompok atau melalui Pemberi Kerja, seperti orang perorangan / Pengusaha / Pengurus / Pengelola Badan hukum atau pengurus/pengelola badan hukum lainnya :

1) Organisasi atau kelompok bukan pekerja mendaftarkan langsung kepada BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

2) Mengisi formulir di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

3) Pembayaran iuran disetorkan langsung melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

(16)

commit to user

4) Pembayaran iuran bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 bulan berjalan melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.

5) Penanggungjawab wadah menyetorkan iuran bulanan dan triwulanan melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

6) Penanggungjawab wadah menjamin kelangsungan pembayaran iuran dari peserta kepada BPJS Kesehatan.

ï‚· Penerima Pensiun yang pensiunnya dibayar oleh Pemerintah (Penerima Pensiun Pejabat Negara, Penerima Pensiun PNS, Penerima Pensiun TNI / POLRI, Veteran dan Perintis Kemerdekaan) tatacara pembayaran iuran jaminan pemeliharaan kesehatan melalui mekanisme yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan RI.

ï‚· Penerima Pensiun yang pensiunnya tidak dibayar oleh Pemerintah :

1) Pembayaran iuran disetorkan langsung melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

2) Pembayaran iuran bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 bulan berjalan melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.

3) Iuran Jaminan Kesehatan dapat dibayarkan untuk lebih dari 1 (satu) bulan yang dilakukan di awal.

4) Tambahan Iuran Jaminan Kesehatan Bagi Pekerja Yang Memiliki Anggota Keluarga Lebih Dari 5 (Lima) Orang

 Iuran Jaminan kesehatan bagi anggota keluarga yang lain dibayar oleh peserta.

 Untuk anggota keluarga lainya masing-masing peserta tambahan akan dibuatkan virtual account.

(17)

commit to user

 Pembayaran iuran bulanan dibayarkan paling lambat tanggal 10 bulan berjalan melalui bank persepsi yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, apabila tanggal 10 (sepuluh) jatuh pada hari libur, maka iuran dibayarkan pada hari kerja berikutnya.

 Iuran Jaminan Kesehatan dapat dibayarkan untuk lebih dari 1 (satu) bulan yang dilakukan di awal.

5) Perhitungan Denda Keterlambatan Pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan Keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan untuk Pekerja Penerima Upah, dikenakan denda administratif sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 3 (tiga) bulan, yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak oleh Pemberi Kerja. Sedangkan keterlambatan pembayaran Iuran Jaminan Kesehatan untuk Peserta Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja dikenakan denda keterlambatan sebesar 2% (dua persen) per bulan dari total iuran yang tertunggak paling banyak untuk waktu 6 (enam) bulan yang dibayarkan bersamaan dengan total iuran yang tertunggak.

Bagi peserta korban Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), diberikan tenggang waktu selama 6 (enam) bulan sejak di PHK, tetap mendapatkan hak jaminan kesehatannya. Apabila peserta yang terkena PHK telah kembali bekerja wajib memperpanjang status kepesertaannya dengan membayar iuran.

g. Pendaftaran Peserta

Proses Pendaftaran menjadi peserta BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dapat dilakukan secara secara kolektif maupun dilakukan secara perorangan,dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Pekerja Penerima Upah

ï‚· Pendaftaran secara kolektif : 1) Manual:

(18)

commit to user

Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta dengan melampirkan Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar

2) Pendaftaran secara berkelompok melalui migrasi database. Database disampaikan dalam bentuk format data yang disepakati , dengan struktur data terdiri :

 Batasan jumlah peserta yang akan dimigrasikan diatas 1000 record, dengan proses validasi bertahap mulai dari Cabang dan Divre.

 Surat pengesahan dari Pimpinan Unit Kerja/ Badan Usaha yang menyatakan keikutsertaan sebagai peserta BPJS Kesehatan.

 Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar.

ï‚· Pendaftaran secara perorangan:

1) Pemberi kerja penyelenggara Negara

 Pejabat Negara

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dilampiri dengan pas foto berwarna terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan / memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy petikan SK Penetapan sebagai Pejabat Negara yang dilegalisasi

(2) Asli/ foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja (3) Asli/ foto copy KP4 yang dilegalisasi

(4) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(5) Asli KTP (diutamakan KTP elektronik) (6) Foto copy surat nikah

(7) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat

(19)

commit to user

(8) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun)

 Pegawai Negeri Sipil

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) untuk selanjutnya daftar isian tersebut di tanda tangani oleh pimpinan unit kerja dan diberikan stempel unit kerja. Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/ memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy SK PNS terakhir

(2) Asli/ foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja.

(3) Asli/ foto copy KP4 yang dilegalisasi Asli/ foto copy Kartu Keluarga.

(4) Foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) (5) Foto copy surat nikah

(6) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung.

(7) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun (bulan, tanggal dan tahun).

 Pegawai Negeri Sipil yang dipekerjakan pada BUMN/ BUMD

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) untuk selanjutnya daftar isian tersebut di tanda tangani oleh pimpinan unit kerja dan diberikan stempel unit kerja. Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan / memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy SK PNS yang dipekerjakan pada BUMN/BUMD.

(2) Asli/foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja.

(20)

commit to user (3) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(4) Asli / fotocopy KTP Asli (diutamakan KTP Elektronik) (5) Fotocopy Surat Nikah

(6) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat

(7) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia ke 25 tahun)

 Anggota TNI

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengann melapirkan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/ memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy SK kepangkatan terakhir.

(2) Asli/ foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja.

(3) Asli foto copy KU 1 yang dilegalisasi (definisi KU 1 : Keterangan Keluarga yang mendapatkann tunjangan).

(4) Asli/ fotocopy Kartu Keluarga.

(5) Asli/ fotocopy KTP (diutamakan KTP Elektronik).

(6) Fotocopy Surat Nikah (elektronik).

(7) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung.

(8) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia 25 tahun)

 Anggota Polri

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/ memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(21)

commit to user (1) Asli/ foto copy SK terakhir

(2) Asli/ foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja (3) Asli/ foto copy KU 1 (Keterangan keluarga yang mendapatkan

tunjangan)

(4) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(5) Asli/ foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) (6) Foto copy surat nikah

(7) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung

(8) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia 25 tahun)

 Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri:

Pejabat Negara Non Pegawai Negeri : Presiden, Menteri, Gubernur/

Wakil Gubernur, Bupati/ Wakil Bupati , Walikota/ Wakil Walikota, DPR, DPD). Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/

memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy SK pengangkatan sebagai pejabat negara (2) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(3) Asli/ foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) (4) Foto copy surat nikah

(5) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir/ SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat.

(6) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia 25 tahun).

Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri, merupakan pegawai yang diangkat untuk jangka waktu tertentu guna melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan yang bersifat teknis operasional dan

(22)

commit to user

administrasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan organisasi.

(1) Asli/ foto copy SK Pengangkatan dari kementerian/lembaga

(2) Asli/ foto copy Daftar Gaji yang dilegalisasi oleh pimpinan unit kerja.

(3) Foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) Foto copy surat nikah.

Jika ada anggota keluarga yang dijamin, maka diwajibkan untuk memperlihatkan :

(1) Foto copy surat nikah

(2) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir/SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat

(3) Surat Keterangan dari sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan usia 25 tahun)

 Pegawai Swasta/Badan Usaha/Badan Lainnya

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dengan melampirkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar (kecuali bagi anak usia balita) serta menunjukkan/ memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Bukti diri sebagai Tenaga Kerja/ karyawan aktif pada perusahaan (2) Perjanjian Kerja/ SK pengangkatan sebagai pegawai

(3) Asli/ foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) (4) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(5) Bukti potongan iuran Jaminan Kesehatan (6) Foto copy surat nikah

(7) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan lahir/SK Pengadilan Negeri untuk anak angkat.

(8) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap (KITAS/KITAP).

2. Pekerja Bukan Penerima Upah

ï‚· Pendaftaran secara kolektif :

(23)

commit to user 1) Manual:

Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta dengan melampirkan Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

2) Pendaftaran secara berkelompok melalui migrasi database.

Database disampaikan dalam bentuk format data yang disepakati, dan menyerahkan pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar.

ï‚· Pendaftaran secara perorangan :

1) Pekerja diluar Hubungan Kerja atau Pekerja Mandiri

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP). Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan / memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) (2) Asli/ foto copy Kartu Keluarga

(3) Foto copy surat nikah

(4) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan lahir yang menjadi tanggungan

(5) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap (KITAS/KITAB).

ï‚· Kelompok Paguyuban/Koperasi/Asosiasi

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP). Daftar Isian Peserta dilampiri dengan pas foto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3 cm x 4 cm (kecuali bagi anak usia balita), serta menunjukkan / memperlihatkan dokumen sebagai berikut :

(1) Asli/ foto copy KTP (diutamakan KTP elektronik) dan atau KK

(2) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap

(24)

commit to user (KITAS/KITAP).

3. Bukan Pekerja

ï‚· Pendaftaran secara kolektif : 1) Manual

(1) Jumlah anggota kelompok minimal 2 (dua) anggota

(2) Mengisi dan menyerahkan formulir daftar isian peserta dengan melampirkan Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing- masing 1 (satu) lembar di Kantor BPJS Cabang Utama Surakarta.

2) Pendaftaran secara berkelompok melalui migrasi database.

Database disampaikan dalam bentuk format yang disepakati , dengan struktur data terdiri :

(1) Batasan jumlah peserta yang akan dimigrasikan diatas 1000 record, dengan proses validasi bertahap mulai dari Cabang dan Divre.

(2) Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm masing-masing 1 (satu) lembar.

ï‚· Pendaftaran secara perorangan : 1) Investor:

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) untuk selanjutnya daftar isian tersebut ditandatangani dan dilampiri Pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 lembar, dengan menunjukan/memperlihatkan :

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/ KTP.

(2) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/

KITAP).

2) Pemberi Kerja:

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar, dengan menunjukan/

memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(25)

commit to user

(2) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/ Tetap (KITAS/

KITAP).

3) Penerima Pensiun :

 Penerima Pensiun PNS

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP), dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar, dengan menunjukan/memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(2) Pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm 1 lembar.

(3) Fotocopy surat tanda bukti penerima pensiun atau KARIP.

(4) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/ keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(5) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Penerima Pensiun Pejabat Negara

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan /memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/ KTP.

(2) Fotocopy surat tanda bukti penerima pensiun atau KARIP.

(3) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/ keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(4) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Penerima Pensiun TNI

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan / memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(26)

commit to user

(2) Fotocopy surat tanda bukti penerima pensiun atau Kartu tanda peserta ASABRI.

(3) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/ keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(4) Surat keterangan sekola / perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Penerima Pensiun Polri

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan / memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(2) Fotocopy surat tanda bukti penerima pensiun atau Kartu tanda peserta ASABRI.

(3) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/ keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk satu anak angkat yang ditanggung.

(4) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Perintis Kemerdekaan

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan / memperlihatkan :

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(2) SKEP Perintis Kemerdekaan.

(3) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(4) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Veteran

(27)

commit to user

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan / memperlihatkan:

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(2) Asli/ foto copy piagam peti kan SK Pengesahan Gelar Kehormatan Veteran RI.

(3) Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 lembar.

(4) Fotocopy surat nikah, akte kelahiran anak/keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(5) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

 Penerima Program Pensiun Badan Usaha/ Badan Lainnya.

Mengisi Formulir Daft ar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan/ memperlihatkan asli / foto copy Kartu Keluarga/KTP.

 Janda/Duda/ Anak Yatim/ Anak Piatu dan Anak Yatim Piatu dari Penerima Pensiun PNS/ TNI/ Polri/ Pejabat Negara/ Veteran/ Perintis Kemerdekaan.

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP) dan melampiri pas foto terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 (satu) lembar dengan menunjukan / memperlihatkan :

(1) Asli/ foto copy Kartu Keluarga/KTP.

(2) Surat Keputusan Janda/ Duda / Anak Yatim/ Anak Piatu dan Anak Yatim Piatu.

(3) Fotocopy akte kelahiran anak/ keterangan lahir, surat keputusan pengadilan negeri untuk anak angkat.

(4) Surat keterangan sekolah/ perguruan tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun).

(28)

commit to user Gambar 4.3

Contoh Formulir Pekerja Penerima Upah dan Penerima Pensiunan, PK dan Veteran

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

 Pekerja Informal

Mengisi Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP), dengan menunjukan/

memperlihatkan :

(1) Menunjukan asli/ foto copy Kartu Keluarga/ KTP.

(2) Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 lembar masing-masing individu sesuai dengan jumlah yang ditanggung.

(29)

commit to user Gambar 4.4

Contoh DIP Formulir PBPU dan Bukan Pekerja Iuran (Iuran nominal)

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

h. Pendaftaran Anggota Keluarga Tambahan

Pemberian jaminan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan tidak hanya terbatas kepada peserta dan anggota keluarganya saja, anggota keluarga lain dapat diikutsertakan dalam program jaminan kesehatan. Pemberian jaminan kesehatan kepada peserta yang akan mengikutsertakan anggota keluarganya, diatur dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Tambahan Anggota Keluarga dari Pekerja Penerima Upah :

ï‚· Keluarga tambahan dari Pekerja Penerima Upah terdiri dari anak ke 4 dan seterusnya, ayah, ibu dan mertua, besaran iuran sebesar sebesar 1% (satu persen) dari dari gaji atau upah Peserta pekerja penerima upah per orang per bulan

(30)

commit to user

ï‚· Keluarga tambahan lainnya dari pekerja penerima upah seperti keponakan, kerabat lain, asisten rumah tangga dan lainnya, ditetapkan sesuai dengan manfaat yang dipilih :

1) Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

2) Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

3) Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I

2. Tambahan Anggota Keluarga dari Bukan Pekerja Penerima Upah dan Bukan Pekerja.

Besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain bagi peserta pekerja bukan penerima upah dan peserta bukan pekerja ditetapkan sesuai manfaat yang dipilih :

ï‚· Sebesar Rp.25.500,- (dua puluh lima ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas III.

ï‚· Sebesar Rp.42.500 (empat puluh dua ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas II.

ï‚· Sebesar Rp.59.500,- (lima puluh sembilan ribu lima ratus rupiah) per orang per bulan dengan manfaat pelayanan di ruang perawatan Kelas I.

Berdasarkan kriteria atas besar Iuran Jaminan Kesehatan bagi anggota keluarga yang lain sesuai manfaat yang dipilih, persyaratan yang harus dipenuhi bagi anggota keluarga tambahan :

(1) Mengisi formulir penambahan data isian peserta di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

(2) Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sejumlah 1 lembar.

(3) Menunjukan/ memperlihatkan KTP bagi anggota keluarga yang telah berusia diatas 17 tahun dan untuk usia dibawah 17 tahun menunjukan Kartu

(31)

commit to user Keluarga.

(4) Bagi WNA menunjukan Kartu Ijin Tinggal Sementara/Tetap (KITAS/KITAP). Lihat Gambar 4.5

Gambar 4.5

Contoh Formulir Tambahan Anggota Keluarga

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

i. Pendaftaran Melalui Website dan Pihak Ketiga

Untuk memberikan kemudahan bagi Peserta dalam melakukan pendaftaran dan pembuatan Kartu BPJS Kesehatan, maka pada Website BPJS-Kesehatan telah ditambahkan Menu Info Peserta yang dapat di akses melalui alamat www.bpjs- kesehatan.go.id. Fasilitas Informasi yang dapat digunakan oleh Peserta terdapat pada Menu Layanan Peserta sub menu Info Peserta adalah untuk :

1. Melihat Data Peserta

(32)

commit to user 2. Melihat Daftar Provider

3. Melihat Alamat Kantor 4. Pendaftaran Peserta

Pendaftaran peserta melalui Website dirancang dan dibuat hanya untuk registrasi Peserta Baru dan penambahan anggota keluarga (Suami/ Istri/ anak/

Tanggungan).

Pada sub menu Info Peserta (Pendaftaran Peserta) BPJS Kesehatan, notifikasi registrasi peserta melalui website akan muncul pada tampilan awal aplikasi Kepesertaan real time on line . Setelah notifikasi diterima, petugas entry data BPJS Kesehatan dapat melihat informasi peserta yang melakukan registrasi melalui website BPJSK untuk selanjutnya dilakukan pengecekan dan verifikasi terhadap entry data daft ar isian yang dilakukan oleh peserta dan melakukan konfirmasi melalui media nomor HP dan atau alamat email peserta selambat-lambatnya N+1 pada hari kerja sejak registrasi peserta melalui website diterima. Apabila dibutuhkan eviden pendukung sebagai kelengkapan dalam pengecekan eligibilitas peserta maka peserta diminta untuk menunjukkan dokumen pendukung tersebut pada saat akan mengambil kartu peserta. Apabila diyakini seluruh data hasil isian peserta telah sesuai dengan eviden yang ada, petugas yang ditunjuk melakukan approval dan mencetak kartu peserta. Petugas BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dapat menolak registrasi peserta melalui web jika eviden yang ada tidak sesuai atau peserta tidak dapat menunjukkan eviden / bukti yang sah terkait kepesertaannya.

Pendaftaran peserta melalui pihak ketiga diutamakan kepada Peserta Bukan Penerima Upah dan peserta Bukan Pekerja dalam rangka mempercepat cakupan peserta. Syarat utama pendaftaran melalui pihak ketiga, peserta harus memiliki NIK, jika peserta tidak memiliki NIK atau NIK tidak terdaftar di Master file Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (DISdukcapil) maka peserta dianjurkan untuk mendaftar di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta.

j. Perubahan Data Kepesertaan

(33)

commit to user

ï‚· Pindah Puskesmas/ Dokter Keluarga/ Dokter Gigi

Pindah Puskesmas/ Dokter Keluarga/ Dokter Gigi dapat dilakukan minimal setelah 3 (tiga) bulan peserta terdaftar pada Puskesmas/ Dokter Keluarga/

Dokter Gigi sebelumnya. Peserta Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan Asli/ foto copy Kartu Peserta. Lihat Gambar 4.6 Catatan : DIP ditambahkan mutasi dari gigi

ï‚· Pindah Tempat Tinggal

Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan : 1) Asli Kartu Peserta

2) Asli KTP atau surat keterangan pindah domisili

ï‚· Pindah Tempat Bekerja

Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan : 1) Asli Kartu Peserta

2) Asli SK mutasi/pindah tempat bekerja

ï‚· Perubahan Golongan Kepangkatan

Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan : 1) Asli Kartu Peserta

2) Asli SK kenaikan Golongan Kepangkatan

ï‚· Perubahan Jenis Kepesertaan (PNS aktif menjadi Penerima Pensiun).

Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan : 1) Asli Kartu Peserta

2) Asli SK Pensiun

ï‚· Perubahan Daftar Susunan Keluarga

Mengisi Formulir Perubahan Data Peserta (FPDP) dan menunjukkan : 1) Foto copy Surat Nikah

2) Foto copy daftar gaji yang dilegalisir (bagi PNS aktif)

3) Pas foto berwarna terbaru bagi Isteri/ Suami ukuran 3 cm x 4 cm sebanyak 1

(34)

commit to user (satu) lembar

4) Foto copy akte kelahiran anak/surat keterangan kelahiran/akta dari pengadilan negeri apabila terjadi penambahan anak maupun anak angkat

ï‚· Pergantian anak

Bagi Pekerja Penerima Upah, jumlah anak yang dijamin maksimal 3 (tiga) orang. Apabila terdapat pengurangan jumlah anak karena sudah menikah/

telah mempunyai penghasilan sendiri/ meninggal dapat diganti kan anak lain, dengan melampirkan Pas foto berwarna terbaru ukuran 3 cm x 4 cm sebanyak 1 (satu) lembar bagi anak yang mengganti kan (kecuali bagi anak usia Balita) dan menyerahkan kartu peserta anak yang akan diganti kan serta menunjukkan :

1) Foto copy akte kelahiran anak/ surat keterangan kelahiran anak yang mengganti kan

2) Asli/ Foto copy kartu keluarga 3) Fotocopy daftar gaji yang dilegalisir

ï‚· Pengurangan peserta 1) Meninggal Dunia

Melaporkan peserta atau anggota keluarga yang meninggal dunia dengan menunjukkan :

(1) Foto copy Surat Keterangan Kematian

(2) menyerahkan kartu peserta yang meninggal dunia.

2) Perceraian

Melaporkan ke BPJS Kesehatan dengan menunjukkan : (1) Surat penetapan akta perceraian dari Pengadilan (2) menyerahkan kartu peserta isteri/ suami.

Gambar 4.6

Formulir Perubahan Data

(35)

commit to user

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

(36)

commit to user k. Kartu Peserta hilang Dan Rusak

Peserta yang kehilangan kartu melapor ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dengan persyaratan :

1. Surat pernyataan hilangdari yang bersangkutan (bermaterai cukup).

2. Menunjukan KTP atau Kartu Keluarga yang berlaku.

Dan apabila kartu peserta rusak, peserta melapor ke Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dengan persyaratan :

a. Menyerahkan kartu peserta yang rusak.

b. Menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) asli.

l. Perubahan Benefit bagi peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Bukan Pekerja

Setiap Peserta dan anggota keluarga dari kelompok Pekerja Bukan Penerima Upah atau Bukan Pekerja yang telah terdaftar pada BPJS Kesehatan dan telah memilih manfaat jaminan kesehatan sesuai dengan besaran iuran yang dibayarkan, perubahan atau pengalihan manfaat jaminan kesehatan dapat dilakukan minimal setelah 12 (dua belas) bulan. Peserta mengisi formulir perubahan data peserta dan menunjukan asli kartu peserta.

B. Prosedur Kepesertaan Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Bukan PBIJK) di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan

Prosedur kepesertaan di BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu :

a. Pendaftaran Peserta

Pendaftaran peserta secara manual dilakukan di kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dengan melengkapi syarat administrasi dengan sesuai dengan keperluannya.

b. Penginputan Data Peserta

(37)

commit to user

Penginputan data Peserta dapat dilakukan saat kelengkapan administrasi terpenuhi dan siap di input. Penginputan data dilakukan oleh Staff Kepesertaan BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dan diinput kedalam Aplikasi Kepesertaan yang kemudian peserta akan mendapatkan nomor virtual account yang digunakan untuk trassaksi pembayaran di Bank. Otomatisasi bisnis proses administrasi Kepesertaan difasilitasi dengan menggunakan Sistem Aplikasi Kepesertaan real time on line berbasis web (web base), terdiri dari :

ï‚· Aplikasi untuk proses registrasi dan mutasi (http://172.23.1.5/Kepesertaan). Lihat Gambar 4.7

ï‚· Aplikasi untuk melihat laporan http://bi.bpjs-kesehatan. go.id.

Gambar 4.7

Contoh Aplikasi Penginputan Data Peserta Bukan Penerima Bantuan Iuran (Bukan PBIJK)

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta

c. Pencetakan Kartu Peserta

Kartu dapat dicetak setelah penginputan data selesai, dimana peserta akan mendapatkan kartu sebagai tanda keikutsertaannya menjadi anggota BPJS

(38)

commit to user

Kesehatan. Dan sebagai bukti tanda terima kartu peserta dilakukan pencatatan melalui buku register BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta dan melakukan perekaman data melalui aplikasi Rekapitulasi Distribusi Kartu sebagai bukti bahwa kartu peserta telah diserahkan kepada peserta.

Gambar 4.8

Alur Pendaftaran Melalui Kantor BPJS Kesehatan

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS0 Kesehatan Cabang Utama Surakarta

C. Hak Peserta BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan yang mengikuti program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) wajib memperoleh haknya sebagaimana mestinya antara lain :

a. Mendapatkan kartu peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

b. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban sesuai prosedur

(39)

commit to user

pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

c. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

d. Menyampaikan keluhan/ pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke kantor BPJS Kesehatan.

Menurut penulis hak – hak peserta di atas keseluruhan telah didapatkan oleh peserta JKN tetapi menurut penulis pemberian hak kepada peserta JKN terkadang mengalami kendala pada pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta faktor yang menunjang yaitu dengan banyaknya keluhan dari peserta tentang pelayanan kesehatan yang didapatkan.

Gambar 4.9

Prosedur Umum Penggunaan Kartu BPJS Kesehatan

Sumber : Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS0 Kesehatan Cabang Utama Surakarta

(40)

commit to user

D. Tanggapan Peserta BPJS Kesehatan tentang program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Adanya program Jaminan Kesehatan Nasional mengurai banyak tanggapan dari masyarakat. Tanggapan masyarakat tentang JKN bermacam-macam. Ada yang berupa tanggapan positif dan negatif. Di Badan Penyelanggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Utama Surakarta selaku penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) masyarakat berbondong-bondong mendaftarkan anggota keluarganya menjadi anggota JKN. Tetapi dalam proses pendaftaran banyak masyarakat yang tidak paham dan mengerti syarat-syarat administrasi apa yang harus di bawa dan berapa biaya iuran yang harus di bayar setipa bulannya. Sebagian masyarakat tidak setuju dengan adanya ketentuan dalam satu Kartu Keluarga.setiap orangnya harus didaftarkan semua menjadi anggota JKN dan biaya iuran tersebut dihitung menurut per-orang dala setiap Kartu Keluarga. Tentunya ketentuan tersebut menuai komplain dari masyarakat karena menurutnya dengan biaya iuran yang dibayar setiap bulannya sangat memberatkan. Lalu dalam pelaksanaan program JKN banyak juga masyarakat yang mengeluh terhadap pelayanan yang diberikan misalnya;

peserta JKN dipersulit dalam penggunaan haknya di faskes tingkat kedua, sulitnya mendapat surat rujukan dari faskes tingkat pertama dengan pengakuan kondisi pasien yang perlu di rujuk ke faskes tingkat kedua.

Selain itu banyak juga tanggapan positif dari masyarakat dengan adanya program JKN yaitu gratisnya biaya kesehatan masyarakat, maka masyarakat tidak perlu bingung lagi dengan jaminan kesehatannya, tentunya dengan membayar iuran perbulannya. Menurut penulis penanganan keluhan dari pihak BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta sudah cukup baik dan bertanggung jawab dengan menjelaskan apa saja yang kelengkapan administrasi untuk menjadi anggota JKN lalu pihak BPJS Kesehatan Cabang Utama Surakarta berkoordinasi dengan BPJS Kesehatan Center untuk menyelesaikan keluhan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan pihak BPJS Kesehatan, dan BPJS Kesehatan

(41)

commit to user

Cabang Utama Surakarta memberikan surat pengantar untuk mendapatkan surat rujukan dari Faskes tingkat pertama.

Referensi

Dokumen terkait

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997), Sistem Penerimaan Siswa Baru Pendidikan Sistem Ganda , Jakarta; Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan

Sedangkan dari hasil pengamatan peubah pertumbuhan vegetatif lainnya, ya- itu: jumlah daun (Tabel 2), luas daun (Tabel 3), indeks luas daun (Tabel 4), luas kanopi

Berdirinya kota Surosowan sebagai ibukota kerajaan Banten adalah atas petunjuk dan perintah Sunan Gunung Jati pada puteranya Hasanuddin yang kemudian menjadi raja Banten

OVERSIGHT CONSULTANT (OC) REGIONAL MANAGEMENT FOR PACKAGE 3 (DKI JAKARTA, BANTEN AND WEST KALIMANTAN)I. BREAKDOWN

[r]

The writer makes objective of the research is: There is significant difference between the reading comprehension of the Tenth Grade students of MA NU Mu’allimat Kudus

Bakteri aerob akan berada dipermukaan atas karena bakteri akan mengambil oksigen bebas dari udara, bakteri anaerob akan berada didasar jauh dari permukaan, bakteri yang anaerob

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pemangkasan menghasilkan pertumbuhan rata-rata panjang batang lebih pendek dari perlakuan tanpa pemangkasan, sebaliknya