• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

6 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh (Zamrodah and Pintakami, 2020) yang berjudul Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Cabai Rawit studi kasus di Desa Kaligambir Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan dan kelayakan usahatani cabai rawit dalam satu kali musim tanam. Hasil yang diperoleh dengan total pendapatan yang diperoleh petani dalam usahatani cabai dengan pendapatan rata-rata Rp. 35.124.800.-. Total pendapatan yang diperoleh petani di pertanian cabai dengan pendapatan rata-rata yang diperoleh adalah Rp. 25.204.800, -.

Pertanian Cabe di Desa Kaligambir sepadan dengan usaha dengan melihat R/C ratio 2,54, yang berarti bahwa setiap pengeluaran sebesar Rp.100, -akan menerima Rp.254, -.

Penelitian yang dilakukan oleh (Puspitasari, 2020) yang berjudul Analisis Biaya dan Pendapatan Usahatani Cabai Rawit di Kecamatan Cigalontang Kabupaten Tasikmalaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya, pendapatan dan efisiensi usahatani cabai rawit di Kecamatan Cigalontang. Responden penelitian sebanyak 30 petani. Hasil penelitian menunjukkan penerimaan usahatani cabai rawit di Kecamatan Cigalontang sebesar Rp 130.733.510/ha/th, biaya tunai Rp 69.582.450/ha/th, dan biaya total Rp 73.765.150. Usahatani cabai rawit menguntungkan dilihat dari pendapatan sebesar Rp 61.151.060. Efisiensi usahatani cabai rawit dari biaya tunai sebesar 1,88 dan dari biaya total sebesar 1,77.

Penelitian yang dilakukan oleh (Oktaviani et al., 2017) yang berjudul Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Terhadap Usahatani Padi Sawah di Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kelayakan usahatani padi sawah berdasarkan pendapatan yang diterima oleh petani dan pengaruh faktor pendapatan, pendidikan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat terhadap minat petani padi sawah di Kecamatan Meureubo Kabupeten Aceh Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendapatan dan analisis statistik uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

(2)

7

petani padi sawah telah mendapatkan pendapatan yang layak, nilai R/C adalah 2,11 (R/C > 1) dan hasil analisis uji Chi-square menunjukkan bahwa faktor pendapatan, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat merupakan faktor yang berpengaruh signifikan terhadap minat petani. Sedangkan faktor pendidikan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat petani.

Penelitian yang dilakukan oleh (Ginting et al., 2018) yang berjudul Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Minat Petani Berusahatani Jagung di Desa Mardingding.

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui dan memberikan bukti empiris mengenai pengaruh pendapatan, pendidikan, pengalaman, dan modal terhadap minat petani berusahatani jagung di Desa Mardinding Kecamatan Mardinding Kabupaten Karo.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda (multiple linear regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel

pendapatan, pengalaman, dan modal berpengaruh terhadap minat petani berusahatani jagung di Desa Mardingding Kecamatan Mardingding Kabupaten Karo.

Penelitian yang dilakukan oleh (Audry dan Djuwendah, 2018) yang berjudul Analisis Pendapatan Usahatani Kopi Java Preanger Pada Kelompok Tani Margamulya Desa Margamulya Kecamatan Pengalengan Bandung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik petani kopi, faktor-faktor yang mempengaruhi petani untuk mengusahakan kopi java preanger dan kelayakan usahatani kopi. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik penelitian studi kasus. Data dianalisis secara deskriptif statistik, analisis pendapatan dan analisis R/C.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya petani kopi java preanger di Desa Margamulya berada pada kelompok usia produktif dan tingkat pendidikan yang masih rendah, namun sudah mengikuti berbagai pelatihan dalam usahatani kopi. Para petani mengusahakan kopi di lahan yang sempit dengan status penguasaan lahan garapan.

Faktor lingkungan (lahan dan agroklimat), modal dan hasil produksi merupakan faktor paling menentukan terhadap minat petani dalam berusahatani kopi. Usahatani kopi arabika Java preanger tersebut memiliki nilai R/C berkisar 2,05 s.d 2,59. Artinya usahatani kopi arabika java preanger layak untuk diusahakan karena nilainya lebih dari satu.

(3)

8

Penelitian yang dilakukan oleh (Agnes dan Antara, 2017) yang berjudul Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Cabai Rawit di Desa Sunju Kecamatan Marawola Kabupaten Sigi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui besarnya pendapatan dan kelayakan usahatani Cabai rawit yang dilaksanakan pada bulan mei sampai dengan Juni 2015. Penentuan lokasi di lakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa Desa Sunju merupakan salah satu daerah penghasil cabai rawit dengan produktivitas 8 ton/ha. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis pendpaatan dan kelayakan. Hasil analisis menunjukan bahwa rata-rata pendapatan petani cabai rawit untuk satu kali musim tanam di Sunju Kecamatan Marwola Kabupaten Sigi sebesar Rp. 8.021.500,00. Hasil analisis menunjukkan Revenue of Cost Ratio (a). usahatani cabai rawit diperoleh sebesar 2,69 dengan demikian, usahatani cabai rawit di Desa Sunju layak untuk diusahakan.

Penelitian yang dilakukan oleh (Fauzan et al., 2021) yang berjudul Minat Pekerjaan Pelajar Sekolah Menengah Atas dan Mahasiswa di Desa Pagelaran Kecamatan Ciomas. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis seberapa besar minat pemuda Desa Pagelaran terhadap pekerjaan di bidang pertanian, mengetahui faktor- faktor apa saja yang berkorelasi dengan pilihan pekerjaan pemuda dibidang pertanian, dan mengetahui jumlah dan presentase pilihan pekerjaan yang paling diminati oleh pemuda Desa Pagelaran. Metode penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder dengan analisis data deskriptif kuantitatif, metode pengambilan sambel menggunakan Propotionate Startified Random Sampling. Pengolahan data menggunakan uji Chi-

square. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Minat pemuda Desa Pagelaran terhadap bekerja di bidang pertanian masih tergolong rendah (2) Terdapat hubungan yang signifikan pada variabel internal (jenis kelamin, pengalaman bekerja & tingkat kosmopolitan) pada variabel eksternal (sosialisasi pekerjaan) terhadap minat pemuda Desa Pagelaran untuk bekerja di bidang pertanian. (3) Sebagian besar Pemuda Desa Pagelaran lebih memilih bekerja di luar sektor pertanian.

2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pendapatan

Pendapatan disebut juga dengan income yaitu imbalan yang diterima oleh seluruh rumah tangga pada lapisan masyarakat dalam suatu negara/daerah, dari

(4)

9

penyerahan faktor-faktor produksi atau setelah melakukan kegiatan perekonomian.

Pendapatan ini mencerminkan kondisi kesejahteraan seseorang atau masyarakat atau dalam konteks ini adalah petani. Pendapatan merupakan faktor terpenting bagi setiap manusia di dunia ini, pendapatan sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu usaha. Kemampuan suatu usaha untuk membiayai semua kegiatan yang mendukung berkelanjutan suatu usaha sangat berpengaruh dengan seberapa besar pendapatan usaha tersebut diperoleh (Madji et al., 2019).

Untuk mengetahui pendapatan usahatani diawali dengan menghitung besarnya biaya produksi yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel sebagai berikut :

TC = FC + VC Keterangan

TC : Total Cost/Total Biaya (Rp) FC : Fixed Cost/Biaya Tetap (Rp) VC : Variable Cost/Biaya Variabel (Rp)

Pendapatan adalah selisih antara nilai produksi dikurangi dengan biaya yang dikeluarkan oleh petani. Berikut ini adalah rumus perhitungan penerimaan :

TR = Y x Py Keterangan

TR : Total Revenue/Penerimaan (Rp) Y : Jumlah Produksi (Kg)

Py : Harga (Rp)

Untuk menghitung pendapatan usaha tani yaitu dengan menghitung selisih penerimaan dan biaya usaha tani yang dirumuskan :

I = TR-TC Keterangan

I : Pendapatan (Rp) TR : Penerimaan (Rp) TC : Total Biaya (Rp)

Metode yang digunakan untuk mengetahui efisiensi penerimaan atau kelayakan usahatani yaitu dengan menggunakan analisis R/C Ratio sebagai berikut :

R/C Ratio = TR/TC

(5)

10

Analisis kelayakan usahatani cabai rawit menggunakan rumus R/C Ratio menurut (Amili et al., 2020) sebagai berikut :

Apabila R/C Ratio > 1 maka usahatani dikatakan efisien

Apabila R/C Ratio = 1 maka usaha tani mengalami BEP (Impas) Apabila R/C Ratio < 1 maka usaha tani dikatakan tidak efisien.

2.2.2. Minat

Minat adalah aspek yang menghubungkan antara seseorang dengan pekerjaan.

Minat terhadap suatu objek merupakan hasil dari pembelajaran yang sudah terjadi dan membantu untuk memilih kegiatan selanjutnya yang akan dilakukan (Sari et al., 2020).

Minat ini tidak timbul dengan sendirinya, akan tetapi minat akan timbul jika ada faktor- faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang berasal dari dalam diri individu ataupun faktor yang berasal dari luar diri individu (Oktaviani et al., 2017). Minat pada bidang pertanian perlu mendapatkan perhatian khusus karena minat pada bidang pertanian merupakan salah satu faktor penunjang keberhasilan dalam melakukan usaha- usaha di bidang pertanian (Fauzan et al., 2021).

2.2.3. Usahatani

Mubyarto (1998:56) menyebutkan kegiatan usahatani adalah pengalokasian sumber lain yang diperlukan untuk produksi pertanian, yang tujuannya yaitu untuk meningkatkan produktivitas usahatani sekaligus meningkatkan taraf hidup. Dalam ilmu usahatani ada empat faktor produksi yang memegang peranan penting yaitu tanah, modal, tenaga kerja dan manajemen, sehingga pendapatan Usahatani merupakan balas jasa dari penyusutan empat faktor produksi tersebut (Fadhla, 2017). Ilmu usahatani mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumberdaya yang ada secara efektif dan efesien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Dikatan efektif bila petani atau produsen dapat mengalokasikan sumberdaya yang mereka miliki sebaik-baiknya, dan dikatakan efesien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran (output) melebihi masukan (input) (Astuti, 2018).

2.2.4. Cabai Rawit

Cabe rawit (Capsicum Frutescence L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang bernilai ekonomis tinggi. Cabe rawit identik dengan sensasi rasa pedas yang disebabkan oleh senyawa capsaicin yang dikandunganya. Dalam kehidupan masyarakat

(6)

11

Indonesia, cabai rawit dimanfaatkan sebagai bahan campuran bumbu masak makanan sehari-hari serta sebagai bahan baku industri makanan, minuman, dan obat-obatan (Lede et al., 2018). Cabai rawit dinilai sebagai komoditas strategis di bidang pertanian. Meski merupakan komoditas vital, harga cabai di Indonesia tetap berfluktuasi. Pada periode tertentu, harga cabai naik cukup signifikan, namun turun ke harga termurah di lain waktu. Akibat fluktuasi harga tahunan ini, harga cabai menjadi penyumbang inflasi di Indonesia (Widyastuti et al., 2019).

2.3. Kerangka Berfikir

Masalah yang ditemukan peneliti hendaknya disusun dengan alur fikir yang didasarkan pada konsep-konsep teoritis maupun empiris yang berguna untuk mendukung hipotesa yang akan diajukan (Ibrahim, 2020). Petani sebagai pusat produksi bahan pangan sangat berperan penting untuk keberlanjutan hidup masyarakat. Kegiatan usahatani kemudian dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, meningkatkan produktivitas dan untuk mendapatkan keuntungan/pendapatan. Pendapatan merupakan salah satu faktor pertimbangan terbesar bagi petani dalam memilih untuk bekerja sebagai petani atau tidak. Kegiatan usahatani tersebut didasari dengan adanya minat dari petani. Minat tersebut tidak timbul dengan sendirinya melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri individu (internal) atau faktor dari luar (eksternal). Faktor eksternal yang berasal dari luar diri petani tersebut dapat berupa faktor lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat (Oktaviani et al., 2017). Faktor internal dari dalam diri petani itu sendiri dapat berupa pendapatan, pendidikan, pengalaman, dan modal (Ginting et al., 2018).

Kecamatan Binangun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Blitar yang menjadi sentra cabai rawit di Jawa Timur. Untuk itu, peneliti ingin mengetahui kelayakan usahatani berdasarkan pendapatan petani serta faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani untuk berusahatani cabai rawit di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Penelitian ini menggunakan dua analisis diantaranya, analisis pendapatan dan analisis Korelasi Rank Spearman menggunakan SPSS untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani berusahatani cabai rawit.

Setelah dilakukan analisis pendapatan, kemudian dapat diketahui pendapatan petani serta layak atau tidaknya usahatani cabai rawit tersebut dilakukan oleh petani di

(7)

12

Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar. Setelah dilakukan analisis Korelasi Rank Spearman maka dapat disimpulkan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi minat petani untuk melakukan kegiatan usahatani cabai rawit di Kecamatan Binangun Kabupaten Blitar.

2.4. Hipotesis

Hipotesis merupakan dugaan sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga sebelum diuji kebenarannya. Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Pendapatan petani cabai rawit berpengaruh terhadap kelayakan usahatani cabai rawit.

2. Terdapat hubungan antara faktor pendapatan, pendidikan, dan lingkungan keluarga terhadap minat petani berusahatani cabai rawit.

Referensi

Dokumen terkait

Kepentingan non pengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada

selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak sekali membantu memberikan masukan, petunjuk, bimbingan, dan saran dalam mengarahkan kami sehingga penulisan skripsi ini dapat

Dalam kajian ini, terdapat empat hipotesis nol yang diuji: (i) Tidak wujud hubungan yang signifikan antara deposit permintaan perbankan Islam dengan kadar pulangan

Dengan demikian, semakin tinggi nilai CAR semakin besar kemampuan modal yang dimiliki oleh bank untuk menanggung risiko dari setiap kredit yang berisiko dan mampu membiayai

Sintesis surfaktan stearil alkohol etoksilat dari bahan baku stearil alkohol derivat minyak kelapa sawit telah dilakukan dan produk yang dihasilkan memiliki

Uji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol, fraksi metanol, fraksi n-heksan, dan fraksi kloroform Bintang Laut Linckia laevigata terhadap bakteri Escherichia

Maka Rasulullah SAW bersabda, &#34;Puasalah pada hari pertama, karena satu kebaikan itu dibalas dengan 10 kali lipat, lalu puasalah pada hari pertengahan bulan, dan pada hari

Penelitian dalam kasus pertumbuhan ekonomi dengan model ekonometrika spasial data panel pernah dilakukan oleh Edi (2012) yang memodelkan laju pertumbuhan ekonomi