• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemberdayaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan biro perjalanan wisata ditinjau dari asal wisatawan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pemberdayaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan biro perjalanan wisata ditinjau dari asal wisatawan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan."

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)

vii ABSTRAK

PERBEDAAN TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA DITINJAU

DARI ASAL WISATAWAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Antonius Austerity Ardana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

(2)

viii ABSTRACT

THE DIFFERENCES ON CUSTOMER’S RESPONSES TOWARD TOUR TRAVEL BUREAU SERVICES OBSERVED FROM TOURIST ORIGIN,

OCCUPATION AND EDUCATION LEVEL

Antonius Austerity Ardana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

(3)

PERBEDAAN TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP

PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA DITINJAU

DARI ASAL WISATAWAN, JENIS PEKERJAAN,

DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Studi Kasus : Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Antonius Austerity Ardana

02 2214 018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)

i

PERBEDAAN TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP

PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA DITINJAU

DARI ASAL WISATAWAN, JENIS PEKERJAAN,

DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Studi Kasus : Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun Oleh : Antonius Austerity Ardana

02 2214 018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(5)
(6)
(7)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“ Ora Et Labora “

Bekerja sambil berdoa

“Hidup merupakan peziarahan yang singkat, kini tiba saatnya untuk

maju menatap masa depan yang luas membentang“

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

Allah Bapa di Surga yang mengasihiku terima kasih

Papa & Mama yang mengasihiku terima kasih

Adikku yang aku sayangi

Sahabat – sahabatku

(8)

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 11 Januari 2010 Penulis

(9)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Antonius Austerity Ardana

Nomor Mahasiswa : 022214018

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

PERBEDAAN TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA DITINJAU

DARI ASAL WISATAWAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Studi Kasus : Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 11 Januari 2010 Yang menyatakan

(10)

vii ABSTRAK

PERBEDAAN TANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PELAYANAN BIRO PERJALANAN WISATA DITINJAU

DARI ASAL WISATAWAN, JENIS PEKERJAAN, DAN TINGKAT PENDIDIKAN

Antonius Austerity Ardana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

(11)

viii ABSTRACT

THE DIFFERENCES ON CUSTOMER’S RESPONSES TOWARD TOUR TRAVEL BUREAU SERVICES OBSERVED FROM TOURIST ORIGIN,

OCCUPATION AND EDUCATION LEVEL

Antonius Austerity Ardana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

(12)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas berkat dan anugerahNya selama ini dalam penulisan skripsi yang diberi judul “Perbedaan Tanggapan

Konsumen terhadap Pelayanan Biro Perjalanan Wisata ditinjau dari Asal

Wisatawan, Jenis Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan ”.

Penulis menyadari skripsi ini tidak mungkin dapat diselesaikan tanpa dukungan dari berbagai pihak. Ucapan terima kasih penulis sampaikan yang sedalam – dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., Q.I.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A, selaku Ketua Program Studi Manajemen.

3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, bimbingan, dan dukungan yang berharga kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

4. Ibu Josephine Wuri, S.E., M.Si, selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran, bimbingan, dan dukungan yang berharga kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

(13)

x

6. Papa dan Mama tercinta, juga adikku Bunda atas segala doa dan kasih saying yang diberikan.

7. Teman – teman Angkatan ’02 Soe-Q, Wawan, Windi, Gepenk, Kodok, Sandra, Endah, Agus, Ika, dan Olive yang memberikan motivasi, inspirasi dan semangat yang besar atas perjalanan studi selama ini.

8. Mudika Wilayah Gereja Timur Pugeran Apu (Ellia band), Novi, Antok, Weni, Trisa, Nugroho, Arnes, Danang, Fistra.

9. Pemimpin Perusahaan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel, Bapak Yusup Sudadi yang telah memberikan izin untuk mengadakan penelitian dan seluruh staf, karyawan PT. Angsa Indonesia Tours and Travel.

10.Seluruh pihak yang telah membantu terselesainya skripsi, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya.

Semoga dengan diselesaikannya skripsi ini dapat bernilai guna bagi pihak – pihak yang berkepentingan. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan sumbang saran dan kritik yang berguna dari pembaca.

Yogyakarta, 11 Maret 2010 Penulis

(14)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………. i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ……… ii

HALAMAN PENGESAHAN……… iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ………. iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………... iv

PERSETUJUAN PUBLIKASI ………. v

ABSTRAK ...………. v

ABSTRACT ..……… vi

KATA PENGANTAR ………. vii

DAFTAR ISI ………. ix

DAFTAR GAMBAR ……… xii

DAFTAR TABEL ……… xiii

BAB I. PENDAHULUAN ………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……….. 1

B. Rumusan Masalah ……… 3

C. Tujuan Penelitian ………... 4

D. Manfaat Penelitian ……… 4

E. Sistematika Penulisan ……….. 5

BAB II. LANDASAN TEORI ……… 7

A. Kepariwisataan ………. 7

B. Pemasaran ……… 8

(15)

xii

D. Wisatawan ...…...……….. 19

E. Biro Perjalanan Wisata ………...………….. 20

F. Penelitian – Penelitian Sebelumnya ………...………….. 20

G. Kerangka Konseptual ………...……… 21

H. Hipotesis……… 21

BAB III. METODE PENELITIAN ……….. 23

A. Jenis Penelitian ………..……….. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian ……….……… 23

C. Subjek dan Objek Penelitian ………. 23

D. Jenis Data ……….. 24

E. Variabel Penelitian ……… 24

F. Populasi dan Sampel ………. 24

G. Teknik Pengambilan Sampel ………..………. 27

H. Teknik Pengumpulan Data ………...……… 27

I. Definisi Operasional Variabel ………..……… 28

J. Pengujian Instrumen ………. 28

K. Teknik Analisis Data ………...………. 30

BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……….….. 36

A. Deskripsi PT. Angsa Indonesia Tours and Travel ..…………. 36

B. Kegiatan Usaha ………. 37

C. Bisnis Pokok Perusahaan ……….. 37

(16)

xiii

BAB V. ANALISIS DATA ………..……….. 41

A. Pengujian Instrumen ………. 41

B. Deskripsi Responden ……… 43

C. Analisis Data ……… 47

D. Pembahasan ……….. 49

BAB VI. PENUTUP ………. 58

A. Kesimpulan ………... 58

B. Saran ………. 59

C. Keterbatasan ………. 60 DAFTAR PUSTAKA

(17)

xiv

DAFTAR GAMBAR

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Ringkasan Uji Independent Sample T Test ………... 32

Tabel III.2 Ringkasan Anova Oneway ……… 33

Tabel III.3 Uji Independent Sample T Test Analisis perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari Asal Wisatawan ……… 34

Tabel III.4 Anova Oneway Analisis perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari Jenis Pekerjaan ……….. 34

Tabel III.5 Anova Oneway Analisis perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari Tingkat Pendidikan ……….. 35

Tabel V.1 Hasil Uji Validitas ……… 42

Tabel V.2 Hasil Uji Validitas ………. 43

Tabel V.3 Distribusi Frekuensi Asal Wisatawan ……….. 43

Tabel V.4 Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin ……….. 44

Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Usia ………. 45

Tabel V.6 Distribusi Frekuensi Pendidikan ……….. 45

Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Pekerjaan ……… 46

(19)

xvi

Tabel V.9 Ringkasan Hasil Uji T ……… 47

Tabel V.10 Hasil Uji Anova Berdasarkan Pekerjaan ………. 48

Tabel V.11 Hasil Uji Anova Berdasarkan Pendidikan ……… 49

Tabel V.12 Hasil Uji T Berdasarkan Asal Wisatawan ……… 49

Tabel V.13 Hasil Uji Anova Berdasarkan Pekerjaan ……….. 52

(20)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia mempunyai berbagai potensi wisata yang sangat terkenal di mancanegara. Potensi wisata itu berupa objek wisata alam, kebudayaan daerah, hasil kerajinan, festival-festival, upacara unik khas daerah dan berbagai tempat yang menarik. Hal ini menyebabkan wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara tertarik untuk mengadakan kegiatan wisata di Indonesia.

Pariwisata berperan penting dalam perkembangan negara–negara bagian dunia ketiga yang menimbulkan kemakmuran. Perkembangan komunikasi, pengangkutan, akomodasi merupakan beberapa dampak dari pariwisata. Pelayanan wisata dengan sungguh–sungguh bukan saja mendorong peningkatan devisa bagi suatu negara, akan tetapi juga sebagai faktor dalam menentukan lokasi industri dan perkembangan di daerah yang miskin sumber daya alam.

(21)

Industri pariwisata selalu mengalami kemajuan dari waktu ke waktu. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan dan pertumbuhan kepariwisataan global pada satu dasawarsa terakhir, yang menurut WTO mengalami peningkatan sebesar 4,2 % pada setiap tahunnya. Menurut WTO jumlah wisatawan global mengalami perkembangan yang sangat signifikan yaitu dari 426 juta wisatawan pada tahun 1985 menjadi 625 juta pada tahun 1999. Sedangkan pencapaian devisa mencapai USD 445 miliar pada tahun 1998.

Melihat adanya prospek kepariwisataan di atas menyebabkan banyak biro perjalanan wisata bermunculan. Peran dan fungsi biro perjalanan wisata nantinya akan sangat dibutuhkan dengan semakin berkembangnya kepariwisataan global. Adapun tujuan daripada biro perjalanan wisata salah satunya adalah memudahkan wisatawan dalam kaitannya tentang kegiatan wisata itu sendiri. Dapat dikatakan bahwa biro perjalanan wisata merupakan ujung tombak pemasaran produk pariwisata.

Terkait dengan kegiatan perekonomian biro perjalanan wisata dapat dikelompokkan sebagai perantara bagi perusahaan jasa perjalanan dan konsumen utama. Mereka menjual berbagai produk–produk yang ditawarkan oleh perusahaan jasa seperti tiket penerbangan, kereta api, kapal pesiar, bus, travel, persewaan mobil, hotel, paket wisata dan berbagai hal pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen.

(22)

tersebut biro perjalanan wisata perlu mengetahui karakteristik, perilaku dan sikap maupun tanggapan mengenai biro perjalanan wisata.

Ada beberapa faktor penting yang dinilai dapat dibedakan dalam penelitian ini. Pertama adalah mengenai asal wisatawan, yaitu terdiri dari wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara. Kedua adalah jenis pekerjaan, yaitu pekerjaan yang dijalani oleh wisatawan. Ketiga adalah tingkat pendidikan, yaitu tingkatan pendidikan yang dicapai oleh wisatawan. Kesemuanya itu diharapkan akan memberikan berbagai macam tanggapan terhadap pelayanan biro perjalanan wisata di PT. Angsa Indonesia Tour.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian. Untuk itu penulis mengambil topik “Perbedaan

Tanggapan Konsumen terhadap Pelayanan Biro Perjalanan Wisata

ditinjau dari Asal Wisatawan, Jenis Pekerjaan, dan Tingkat Pendidikan”.

B. Rumusan Masalah

Dalam penelitian ini penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah ada perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro

Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan ?

(23)

3. Apakah ada perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari tingkat pendidikan?

C. Tujuan Penelitian

Penetapan tujuan penelitian ini digunakan sebagai alat pengendali kontrol dalam pelaksanaan penelitian serta memudahkan dalam mencari data yang diperlukan yang berkaitan dengan masalah yang ada. Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan.

2. Untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari jenis pekerjaan.

3. Untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari tingkat pendidikan.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini nantinya diharapkan berguna untuk:

(24)

Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperbaiki kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan dan untuk pengembangan perusahaan menjadi lebih baik.

2. Wisatawan yang menjadi konsumen Biro Perjalanan Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta.

3. Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu bacaan ilmiah dan tambahan koleksi khususnya di bidang pengembangan pariwisata yang berada di Universitas Sanata Dharma.

4. Penulis

Berdasarkan penelitian ini penulis berharap agar ilmu–ilmu yang berhubungan antara bidang ekonomi dan pariwisata dapat dipraktekkan dalam kehidupan yang sebenarnya.

5. Pembaca

Penelitian ini dapat menambah pemahaman baru mengenai dunia pariwisata dan keterkaitannya dengan bidang sosial dan ekonomi.

E. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI

(25)

BAB III : METODE PENELITIAN

Berisi tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek, jenis data, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, definisi operasional variabel, pengujian instrumen, teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Berisi tentang sejarah biro perjalanan wisata, lokasi, pengelola biro perjalanan wisata, arus kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara, jenis usaha dan lingkup usaha, bisnis utama perusahaan, organisasi perusahaan, kegiatan sumber daya manusia.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang pengolahan data, persentase hasil pengolahan data dan pembahasan.

(26)

7 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kepariwisataan

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata berasal dari bahasa Sansekerta, “Pari” yang berarti banyak, berkali–kali, berputar–putar, lengkap dan“Wisata” yang berarti perjalanan, bepergian. Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali–kali atau berputar–putar dari satu tempat ke tempat lain.

Menurut Spillane (1987: 20) pariwisata adalah kegiatan melakukan perjalanan dengan tujuan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki kesehatan, menikmati olah raga atau istirahat, menunaikan tugas, berziarah, dan lain–lain.

Definisi lain tentang pariwisata menurut Hunziker dan Krapf (dalam Musanef, 1996: 11) adalah sejumlah hubungan dan gejala yang dihasilkan dari tinggalnya orang–orang asing, asalkan tinggalnya mereka itu tidak menyebabkan timbulnya tempat tinggal serta usaha–usaha yang bersifat sementara atau permanen sebagai usaha mencari kerja penuh.

Pariwisata menurut Wahab (dalam Pendit, 2003: 32) adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penyediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor–sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri–industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri.

2. Unsur–unsur dalam industri Pariwisata menurut Sugiarto dan Sulartiningrum (1996: 4–5) adalah:

(27)

b. Jasa Boga atau Restoran adalah industri jasa yang bergerak di bidang penyediaan makan dan minum, yang dikelola secara komersial.

c. Transportasi atau Jasa Angkutan adalah usaha jasa yang bergerak dalam bidang angkutan.

d. Tempat penukaran uang (money changer) adalah tempat penukaran mata uang asing.

e. Atraksi Wisata adalah berupa pertunjukan tari, musik dan upacara adat yang sesuai dengan budaya setempat.

f. Cinderamata (souvenir) adalah oleh–oleh atau kenang–kenangan yang dapat dibawa oleh para wisatawan pada saat kembali ke tempat asalnya.

g. Biro Perjalanan adalah suatu badan usaha dimana operasionalnya meliputi pelayanan semua proses perjalanan dari seseorang sejak perjalanan berangkat hingga kembali.

B. Pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

(28)

konsumen pada prinsipnya adalah produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen.

Pemasaran menurut Kotler (2000: 9) adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Pengertian lain mengenai pemasaran menurut Rangkuti (1997: 48) adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi, dan manajerial. Akibat dari pengaruh berbagai faktor tersebut adalah masing–masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai komoditas.

Beberapa pengertian tentang pemasaran di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang sangat kompleks dilakukan oleh individu dan kelompok yang dipengaruhi oleh banyak faktor dan terdapat interaksi yang saling memberi dan menerima.

2. Konsep Pemasaran

Salah satu bagian penting dalam perusahaan yang menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan adalah pemasaran. Konsep pemasaran memberikan awal arah tujuan dalam kegiatan pemasaran. Kematangan konsep pemasaran sangat dibutuhkan agar keinginan perusahaan dan kebutuhan konsumen dapat terwujud. Ukuran keberhasilan konsep pemasaran adalah tercapainya kepuasan konsumen, hal ini juga berarti bahwa keinginan perusahaan telah tercapai.

(29)

mendapatkan laba yang layak dalam jangka panjang. Dalam perusahaan industri, misalnya bagian pemasaran memegang peranan yang sangat penting, karena menentukan berhasil tidaknya usaha–usaha perusahaan. Organisasi yang menganut konsep pemasaran disebut organisasi pemasaran.

Sebagaimana telah disebutkan oleh Dharmmesta bahwa konsep pemasaran mempunyai kata kunci, yaitu pemuasan kebutuhan konsumen. Berpegang pada kata kunci itu konsep pemasaran disusun dengan memperhatikan aspek–aspek yang berorientasi pada keinginan konsumen. Banyak sekali konsep pemasaran yang menarik untuk diterapkan dalam suatu perusahaan. Salah satu contoh konsep pemasaran yang disukai konsumen adalah pemberian sampel produk secara cuma–cuma kepada konsumen. Konsep pemasaran seperti ini terbukti cukup efektif untuk menjaring konsumen sebanyak–banyaknya. Konsumen pada awalnya tidak berencana untuk membeli produk tertentu, namun setelah mencoba akhirnya timbul ketertarikan untuk membeli.

Adapun tiga unsur pokok konsep pemasaran menurut Dharmmesta (2002: 18) adalah sebagai berikut:

a. Orientasi konsumen

1). Menentukan kebutuhan pokok konsumen yang dituju.

2). Menentukan kelompok pembeli yang menjadi sasaran penjual. 3). Menentukan melaksanakan strategi yang paling baik.

4). Menentukan produk dan strategi pemasaran.

5). Mengadakan penelitian pada konsumen untuk mengukur, menilai, menafsirkan keinginan, sikap, serta perilaku mereka.

(30)

Pengintegrasian kegiatan pemasaran berarti bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam usaha yang terkoordinasi untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat terealisir. Selain itu harus terdapat juga penyesuaian dan koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan konsumen. Artinya, harga jual harus sesuai dengan saluran distribusi, harga dan kualitas produk dan sebagainya.

c. Mendapatkan laba melalui pemasaran konsumen

Faktor yang menentukan apakah perusahaan dalam jangka panjang akan memperoleh keuntungan atau laba, ialah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi, ini tidaklah berarti bahwa perusahaan harus berusaha memaksimalkan kepuasan konsumen, tetapi perusahaan harus mendapatkan laba dengan cara memberikan kepuasan kepada konsumen.

3. Pengertian Perilaku Konsumen

Untuk mengetahui tanggapan konsumen terhadap produk atau jasa yang disediakan oleh perusahaan, terlebih dahulu kita perlu mempelajari perilaku konsumen. Banyak sekali pakar ekonomi yang mencoba mendefinisikan perilaku kosumen, di bawah ini merupakan beberapa definisi tentang perilaku konsumen.

(31)

produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.

Menurut Wozniak (dalam Umar, 2003: 11) perilaku konsumen adalah suatu bagian dari aktivitas–aktivitas kehidupan manusia, termasuk segala sesuatu yang teringat olehnya akan barang atau jasa yang dapat diupayakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen.

Menurut Schiffman dan Leslie (1978: 4) perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen pada saat mencari, membeli, memakai, dan mengevaluasi suatu barang dan jasa yang mereka harapkan dapat memuaskan mereka.

Menurut Engel (dalam Amirullah, 2002: 2) perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan–tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang–barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan–tindakan tersebut.

Rumusan perilaku konsumen menurut Peter dan Jerry yang juga ditetapkan dalam AMA (American Marketing Association) (1999: 6) adalah interaksi dinamis antara pengaruh dan kognisi, perilaku, dan kejadian di sekitar kita di mana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka.

Berbagai pengertian tentang perilaku konsumen oleh para ahli ekonomi di atas pada dasarnya memiliki kesamaan. Perilaku konsumen menitik-beratkan pada tingkah laku konsumen pada lingkungannya yang ditunjukkan saat mencari, memilih, membeli, menggunakan, dan mengevaluasi produk yang telah mereka gunakan.

4. Pengertian persepsi

Persepsi dan tanggapan mempunyai arti kata yang hampir sama. Persepsi merupakan suatu pandangan seseorang terhadap suatu objek yang diamati baik secara langsung atau tidak langsung.

(32)

Persepsi menurut Rangkuti (2002: 33) adalah sebagai proses di mana individu memilih, mengorganisasikan, serta mengartikan stimulus melalui alat inderanya menjadi suatu makna. Meskipun demikian, makna dari suatu proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang bersangkutan.

Persepsi dimaksudkan untuk melihat sejauh mana individu menilai apa yang dilihat dan dirasakannya. Baik maupun buruk persepsi individu dalam menilai sesuatu sangat penting digunakan sebagai bahan evaluasi bagi semua pihak yang berkepentingan. Semakin baik persepsi yang tercitra pada suatu individu terhadap sesuatu hal, maka nilai yang dihasilkannya akan menjadi positif begitu pula sebaliknya.

5. Pengertian tanggapan

Kesan konsumen setelah menggunakan produk tertentu menimbulkan reaksi yang diungkapkan dengan tanggapan. Tanggapan atas produk yang dapat memuaskan konsumen menimbulkan reaksi yang positif dan begitu pula sebaliknya, jika produk yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan akan menimbulkan reaksi yang berbeda pada konsumen. Menurut Ahmadi (1992: 64) tanggapan diartikan sebagai berikut :

Salah satu fungsi jiwa yang pokok, dapat diartikan sebagai gambaran ingatan dari pengamatan, dalam mana obyek yang telah diamati tidak lagi berada dalam ruang dan waktu pengamatan. Jadi, jika proses pengamatan sudah berhenti, dan hanya tinggal kesan–kesannya saja, peristiwa sedemikian ini disebut sebagai tanggapan. Misalnya berupa kesan pemandangan alam yang baru kita lihat, melodi indah yang baru menggema, dan lain–lain.

(33)

6. Kepuasan konsumen

Sebuah kepuasan mengindikasikan keberhasilan bagi perusahaan dalam menjual barang atau jasa yang ditawarkan. Menurut Peter dan Jerry C. Olson (2000: 157) bahwa:

Kepuasan konsumen adalah konsep penting dalam konsep pemasaran dan penelitian konsumen. Jika konsumen merasa puas dengan suatu produk atau merek, mereka cenderung akan terus membeli dan menggunakannya serta memberitahu orang lain tentang pengalaman mereka yang menyenangkan dengan produk tersebut. Jika mereka tidak dipuaskan, mereka cenderung beralih merk serta mengajukan keberatan pada produsen, pengecer, dan bahkan menceritakannya pada konsumen lainnya.

Kepuasan konsumen merupakan salah satu tujuan perusahaan dalam mencapai tujuan utama perusahaan. Hal ini sangat mutlak mengingat dampaknya dalam menentukan eksistensi perusahaan di dunia bisnis. Semakin konsumen merasa puas atas produk yang diberikan oleh perusahaan, maka kelangsungan hidup perusahaan akan berjalan secara otomatis.

7. Segmentasi pasar

(34)

b. Aspek demografis: usia, tahap daur hidup, jenis kelamin, dan pendapatan.

c. Aspek psikografis: kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian.

d. Aspek perilaku: kesempatan, tingkat penggunaan, status kesetiaan, tahap kesiapan pembeli, dan sikap.

Segmentasi pasar berhubungan dengan tingkah laku konsumen, dalam hal ini konsumen mempunyai kontribusi yang besar dalam memberikan tanggapan atas nilai sebuah produk.

Teori tingkah laku yang terdapat dalam Dharmmesta (2002: 74) menyebutkan faktor–faktor yang dapat memberi alasan mengapa seseorang membeli suatu produk, yaitu :

Selain jenis produk, faktor demografi, dan faktor ekonomi, faktor psikologis juga dapat mempengaruhi perilaku pembelian. Faktor psikologis meliputi motif, sikap, keyakinan, minat, kepribadian, angan– angan, dsb. Kebudayaan dan kelas–kelas sosial yang beranggotakan para individu sendiri, mempunyai pengaruh besar terhadap perilaku mereka dalam melakukan pembelian suatu barang.

(35)

C. Jasa

1. Pengertian jasa

Dunia bisnis mengenal dua jenis produk, yaitu barang dan jasa. Barang dan jasa mempunyai pengertian yang berbeda meskipun dikategorikan sama sebagai sebuah produk. Sebuah usaha dapat disebut sebagai usaha jasa atau usaha barang, namun terkadang juga dapat dikategorikan sebagai gabungan dari usaha barang dan usaha jasa.

Jasa menurut Kotler (dalam Tjiptono, 2004: 6) adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berhubungan dengan produk fisik maupun tidak.

Jasa menurut Rangkuti (2002: 26) merupakan suatu kinerja atau tindakan tidak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya jasa diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan, di mana interaksi antara pemberi jasa dan penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.

2. Karakteristik jasa

Barang dan jasa mempunyai karakteristik yang berbeda, dalam hal ini Tjiptono (2004: 15) membedakannya dengan barang dengan empat karakteristik pokok meliputi:

a. Intangibility

Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, atau didengar seblum dibeli. b. Inseparibility

Jasa dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi secara bersama.

c. Variability

(36)

d. Perishabliity

Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan. Menurut Lovelock (dalam Umar, 2003: 4) yang membedakan antara jasa dan barang fisik:

1). Produk jasa yang dikonsumsi tidak dapat dimiliki oleh konsumen . 2). Produk jasa merupakan suatu kinerja yang sifatnya intangibles. 3). Dalam proses produksi jasa, konsumen memiliki peran yang lebih

besar untuk turut serta pengolahannya dibandingkan dengan produk barang fisik.

4). Orang–orang yang terlibat dalam proses jasa berperan sedikit banyak dalam pembentukan atau mendesain jasa.

5). Dalam hal operasionalisasi masukan dan keluaran, produk jasa lebih bervariasi.

6). Produk jasa tertentu sulit dievaluasi oleh konsumen. 7). Jasa tidak dapat disimpan.

8). Faktor waktu dalam proses jasa dan konsumsi jasa relatif lebih diperhatikan.

3. Kualitas jasa

(37)

Zeithmal merumuskan kulitas jasa dalam lima dimensi kualitas jasa (dalam Umar, 2003: 8-9):

a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelannggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan / pasien.

c. Assurance, meliputi kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara tepat, kualitas keramahtamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi, kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

(38)

D. Wisatawan

1. Pengertian Wisatawan

Secara umum definisi mengenai wisatawan menurut Kodhyat (1996: 4) adalah pengunjung sementara yang tinggal sekurang–kurangnya 24 jam di negara yang dikunjungi. Dengan maksud dan tujuan perjalanannya digolongkan sebagai berikut:

a. Pesiar (leisure), yaitu untuk keperluan liburan, kesehatan, studi, agama (ziarah), dan olah raga.

b. Hubungan dagang (business), kunjungan keluarga atau handai–taulan, konferensi, dan misi.

Menurut Inpres No.9 Tahun 1969 (dalam Spillane, 1991: 21), pengertian wisatawan, yaitu:

“ Wisatawan adalah setiap orang yang bepergian dari tempat tinggalnya untuk berkunjung ke tempat lain dengan menikmati perjalanan dari kunjungan itu “.

Sedangkan wisatawan menurut UU No.9 Tahun 1990, yaitu: “ Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata “. 2. Jenis Wisatawan

Ada dua jenis wisatawan menurut Musanef (1996: 16), yaitu:

a. Wisatawan mancanegara, adalah orang–orang yang melakukan perjalanan atau kunjungan sementara, tinggal sekurang–kurangnya dua puluh empat jam di negara yang dikunjungi dengan motif perjalanan:

- Kesenangan, liburan, kesehatan, belajar, keagamaan, dan olahraga.

- Usaha, kunjungan keluarga, misi, dan pertemuan–pertemuan. b. Wisatawan nusantara, adalah seorang penduduk yang melakukan

(39)

E. Biro Perjalanan Wisata

Biro perjalanan wisata menurut Suwantoro (2004: 11) adalah perusahaan yang menyelenggarakan kegiatan paket wisata dan agen perjalanan.

Adapun kegiatan–kegiatan usaha biro perjalanan wisata, yaitu:

1. Menyelenggarakan dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.

2. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata.

3. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar permintaan.

4. Menyelenggarakan pemanduan wisata. 5. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.

6. Menjual tiket atau karcis sarana angkutan, dan lain–lain. 7. Mengadakan pemesanan sarana wisata.

8. Mengurus dokumen–dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

F. Penelitian - Penelitian Sebelumnya

(40)

Bumiputera 1912 Yogyakarta . Sampel berjumlah 100 responden dengan hasil, yaitu tanggapan konsumen terhadap kualitas pelayanan pada jasa asuransi jiwa Bumiputera 1912 secara keseluruhan adalah baik atau positif.

G. Kerangka Konseptual

Lingkungan demografis merupakan sebuah daya tarik bagi pemasar untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Lingkungan demografis seperti usia dan tahap daur hidup, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pendapatan merupakan beberapa diantaranya. Sejalan dengan kebutuhan pemasar itulah maka perlu diketahui bagaimana tanggapan konsumen atas bisnis yang dijalankan oleh perusahaan. Adapun beberapa kriteria untuk melihat tanggapan konsumen yang dimaksud adalah terdiri dari asal wisatawan, tingkat pendapatan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendidikan. Tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta diukur menggunakan lima dimensi kualitas jasa terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, emphaty, dan tangibles.

H. Hipotesis

Dalam penelitian ini penulis membuat hipotesis untuk masing – masing rumusan masalah sebagai berikut:

1. Ada perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan. 2. Ada perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan

(41)
(42)

23 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian terhadap objek tertentu dalam suatu perusahaan. Di mana hasil penelitian dan kesimpulannya hanya berlaku pada perusahaan yang bersangkutan dan tidak berlaku secara umum.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan dan dari tempat tersebut akan diperoleh data. Penelitian ini dilakukan di PT Angsa Indonesia Tours and Travel, Jalan Sekardwijan No.14 Yogyakarta.

Waktu penelitian: Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli tahun 2009.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek dari penelitian ini adalah para wisatawan domestik dan mancanegara yang menjadi konsumen pada biro perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

(43)

D. Jenis Data

1. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung diperoleh dari responden penelitian, baik terdiri dari hasil wawancara, kuesioner yang dilakukan oleh peneliti.

2. Data sekunder yang dimaksud adalah data internal yang diambil dari perusahaan, misalnya data karyawan, struktur organisasi, izin usaha dan sebagainya.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu gejala yang bervariasi, sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Variabel dalam penelitian ini adalah asal wisatawan, jenis pekerjaan, tingkat pendidikan, dan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

F. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, benda, gejala–gejala, nilai tes atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan wisatawan yang menjadi konsumen pada Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

(44)

Penentuan ukuran sampel menggunakan pendekatan biaya (All You Can Afford) dan menggunakan penelitian sejenis menurut Tull dan Hawkins (dalam Supramono dan Jony Oktavian, 2005 : 60), yaitu:

Penentuan ukuran sampel menggunakan pendekatan biaya lebih mengandalkan pada biaya (anggaran) yang tersedia, namun disertai dengan alasan yang logis bahwa sampel yang diambil cukup signifikan. Penentuan sampel menggunakan penelitian yang sejenis (Average Size for Samples for Similar Studies), yaitu metode penentuan sampel berdasarkan pada besaran sampel untuk penelitian serupa yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 100 responden yang menggunakan jasa biro perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Pengambilan jumlah sampel digunakan berdasarkan anjuran perusahaan yang menyebutkan bahwa waktu penelitian yang dilakukan penulis bukan merupakan bulan kegiatan wisata. Kondisi semacam itu menyebabkan terdapat kesulitan untuk berinteraksi dengan konsumen secara langsung. Pengambilan sampel sejumlah 100 responden dalam penelitian ini juga ditentukan dengan rumus menurut Supramono dan Jony Oktavian (2005 : 62), yaitu:

n =

( )

2 ⎢⎣2 ⎥⎦

Zα : Z tabel dengan tingkat signifikan tertentu. P : proporsi populasi yang diharapkan.

Q : (1 – P), proporsi populasi yang diharapkan tidak memiliki karakteristik tertentu.

(45)

Misalkan proporsi populasi yang diharapkan sebesar 50%, tingkat kesalahan sebesar 10% dengan tingkat kepercayaan 95% = 1.96. dengan rumus tersebut maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut:

n =

( )

2 ⎢⎣2 ⎥⎦

Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh angka sebesar 96.04 dan dibulatkan menjadi 100 responden.

Responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu wisatawan domestik dan mancanegara dengan perbandingan 70% untuk wisatawan domestik dan 30% untuk mancanegara. Penghitungan persentase perbandingan jumlah pengambilan responden dihitung berdasarkan data yang terdapat dalam perusahaan setelah dirata–rata. Sampel yang dipecah–pecah dalam beberapa bagian seperti ini dapat digunakan dengan mengacu pada penelitian sebelumnya yang sejenis dan juga menurut Roscoe (dalam Widayat dan Amirullah, 2002 : 60), yaitu:

(46)

G. Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling. Menurut Widayat dan Amirullah (2002 : 54) dijelaskan bahwa:

Dalam teknik pengambilan sampel ini, yang diambil sebagai anggota sampel adalah orang–orang yang mudah ditemui atau yang berada pada waktu yang tepat, mudah ditemui dan dijangkau. Responden diambil biasanya karena mereka diharapkan berada pada waktu dan tempat yang tepat.

H. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang profil responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, pendapatan per- bulan tujuan kunjungan dan tanggapan terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Angket terdiri dari dua bagian, pada bagian pertama terdiri dari pilihan berganda dan pada bagian kedua terdiri dari pilihan berbentuk tabel. 2. Wawancara

(47)

I. Definisi Operasional Variabel

1. Tanggapan

Tanggapan adalah proses penerimaan, seleksi dan interprestasi konsumen terhadap kualitas pelayanan pada jasa Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

2. Konsumen

Konsumen adalah wisatawan asing dan wisatawan domestik yang menjadi pengguna jasa pada Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

3. Asal wisatawan

Asal wisatawan adalah tempat dimana wisatawan berasal. 4. Jenis pekerjaan

Jenis pekerjaan adalah macam pekerjaan yang dijalani oleh konsumen. 5. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan adalah pendidikan terakhir yang dicapai oleh konsumen.

6. Biro perjalanan wisata

Biro perjalanan wisata adalah perusahaan yang bergerak dalam industri jasa pariwisata khususnya di bidang perjalanan wisata dan atau jasa pelayanan penyelenggaraan wisata.

J. Pengujian Instrumen

(48)

kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi product moment dengan rumus:

rxy = N

XY−(

∑ ∑

X)( Y) [{N

X2 −(

X)2}{N

Y2−(

Y)2}]

Keterangan :

N : Banyaknya responden

rxy : Koefisien korelasi tiap item (r hitung)

X : Jumlah skor X

Y : jumlah skor Y

Y X

: hasil kali antara skor X dengan skor Y

Untuk menentukan apakah butir–butir pertanyaan instrument penelitian valid atau tidak valid, maka ketentuannya digunakan sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji reliabilitas

(49)

rxy = N

XY−(

∑ ∑

X)( Y)

[{N

X2 −(

X)2}{N

Y2−(

Y)2}]

Setelah koefisien korelasi item bernomer ganjil dan genap didapat maka dimasukkan ke dalam rumus Spearman Brown, dengan rumus (Sugiyono, 2003 : 278):

ri = rb 1

2rb

+

Keterangan:

ri = koefisien reliabilitas

rb= koefisien Product Moment antara belahan pertama dan kedua

Untuk menentukan apakah instrumen reliabel atau tidakmaka ketentuannya adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut reliabel.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka instrumen tersebut tidak reliabel.

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis persentase

(50)

yang meliputi, tingkat penghasilan, umur, jenis kelamin, status pekerjaan, dan tingkat pendidikan.

Rumus persentase yang digunakan adalah:

Rumus % A = 2. Independent Sample T Test

Uji ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rata- rata antara dua kelompok sampel yang tidak berhubungan. Jika ada perbedaan, rata–rata manakah yang lebih tinggi. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Untuk membahas masalah pertama, yaitu mengenai ada atau tidaknya perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan menggunakan independent sample t-test dengan α 5% dengan kriteria pengujian menurut Trihendradi (2005: 145) sebagai berikut:

Tabel III.1. Ringkasan Uji Independent Sample T-Test

Levene’s Test for Eguality of Variances

F Sig. Equal variances

(51)

• Tabel Independent Samples Test pertama menguji apakah

kedua kelompok memiliki varian yang sama. • Hipotesis:

Ho = kedua kelompok memiliki varian yang sama. HA = kedua kelompok tidak memiliki varian yang sama. • Apabila nilai Sig > α (0.05), maka Ho diterima.

Tabel III.2. Ringkasan Uji Independent Sample T-Test Variabel Asal

Wisatawan Dk (df)

Mean t hitung t tabel 5 %

• Tabel Independent Samples Test kedua menguji apakah kedua kelompok memiliki rata-rata yang sama.

• Jika nilai t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan HA ditolak.

(52)

a. Perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

X = Rata–rata statistik untuk sampel pertama

2

X = Rata–rata statistik untuk sampel kedua

1

SD = Standar Deviasi untuk sampel pertama

2

SD = Standar Deviasi untuk sampel kedua

1

n = Jumlah sampel pertama

2

n = Jumlah sampel kedua 3. Anova Satu Jalan ( Oneway )

Langkah–langkah yang diperlukan dalam pengujian hipotesis dengan Anova satu jalan adalah sebagai berikut ( Sugiyono, 2003 : 195 ): a. Menghitung Jumlah Kuadrat total:

N

b. Menghitung Jumlah Kuadrat Antar Kelompok:

N

c. Menghitung Jumlah Kuadrat dalam:

ant total

dalam JK JK

(53)

d. Menghitung Mean Kuadrat Antar:

e. Menghitung Mean Kuadrat Dalam:

m N JK MK dalam

dalam =

f. Menghitung F hitung dengan cara membagi MK Antar dengan MK Dalam:

g. Membandingkan F hitung dengan F tabel.

h. Membuat keputusan pengujian hipotesis Ho ditolak atau diterima.

i. Memasukkan hasil perhitungan ke dalam tabel ringkasan Anova Oneway.

Tabel III.3 Ringkasan Anova Oneway

Variabel Sumber

• Pertama: Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan HA

(54)

• Kedua: Jika F hitung < F tabel, maka Ho diterima dan HA ditolak.

Ini berarti tidak ada perbedaan tanggapan. Sedangkan bila F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak dan HA diterima berarti ada perbedaan

tanggapan ditinjau dari tingkat pendidikan konsumen Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta.

Tabel III.4 Uji Independent Sample T – Test

Analisis perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel

ditinjau dari asal wisatawan

No. Variabel Asal

Wisatawan

Mean t Prob

1. Reliability Domestik Mancanegara 2. Responsiveness Domestik

Mancanegara 3. Assurance Domestik

Mancanegara 4. Emphaty Domestik

Mancanegara 5. Tangibles Domestik

(55)

Tabel III.5 Anova Oneway

Analisis Perbedaan Tanggapan ditinjau dari Jenis Pekerjaan Konsumen Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia

Tours and Travel Yogyakarta

No. Variabel Jenis Pekerjaan Mean t Prob

2. Responsiveness PNS

(56)

Tabel III.6 Anova Oneway

Analisis Perbedaan Tanggapan Ditinjau dari Tingkat Pendidikan Konsumen Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia

Tours and Travel Yogyakarta.

No. Variabel Asal 2. Responsiveness SMP

(57)

38 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Deskripsi PT. Angsa Indonesia Tours and Travel

PT. Angsa Indonesia Tours and Travel berdiri pada tanggal 17 Juli 1995, berbentuk Perseroan Terbatas. Biro perjalanan wisata ini didirikan oleh tiga orang, yaitu Drs. Ibnu Subianto, Akt, Jusup Sudadi, Andi Rustandi yang sekaligus menjadi pemegang saham, dengan menyetorkan jumlah modal yang sama, yaitu masing – masing sebesar Rp. 20.000.000,-.

Kantor yang berlokasi di Jalan Tamansiswo No. 32 Yogyakarta sebelum pindah ke Jalan Sekardwijan 14 A, Balapan, Yogyakarta memulai usahanya dengan jumlah karyawan awal lima orang.

(58)

Maksud pengambilan nama tersebut dimaksudkan agar PT. Angsa Indonesia Tours and Travel dalam mengembangkan usahanya selalu meneladani Dewa Brahma yaitu mencapai kesempurnaan sejati dan mampu membedakan mana yang baik dan tidak baik meskipun berada di lingkungan yang kotor.

B. Kegiatan Usaha

Kegiatan usaha PT. Angsa Indonesia Tours and Travel adalah bergerak pada jasa pariwisata dengan jenis usaha biro perjalanan wisata sesuai dengan Bab IV Pasal 9 Undang–undang Pariwisata No. 9 tahun 1990. Ruang lingkup kegiatan usahanya mengacu pada Keputusan Menparpostel No. PM. 96/HK-103/MPPT/87, yaitu:

1. Membuat, menjual, dan menyelenggarakan paket wisata.

2. Mengurus dan melayani jasa angkutan bagi perorangan maupun sekelompok orang yang diurusnya.

3. Melayani pemesanan akomodasi, restoran, dan sarana wisata lainnya. 4. Menyelenggarakan pemanduan wisata.

5. Mengurus dokumen perjalanan. 6. Melayani penyelenggaraan konvensi.

C. Bisnis Pokok Perusahaan

(59)

1. Tour, baik domestik, In Bound, Out Bound, special interest tour maupun kegiatan di bidang sarana wisata yang lain.

2. Ticketing baik udara, darat, dan laut meliputi seluruh maskapai yang ada dengan tujuan ke seluruh daerah di nusantara maupun luar negeri.

Kegiatan di bidang tour yang paling menonjol adalah In Bound Tour dan segala sesuatu yang terkait dengan kebutuhan wisatawan selama dalam perjalanannya seperti hotel (room) sales, pelayanan transportasi, pengurusan dokumen perjalanan, pemesanan dan pelayanan catering, pemesanan tiket pertunjukan dan lain–lain. Bidang ticketing sendiri mencakup kegiatan pelayanan tiket penerbangan baik dalam dan luar negeri, kapal laut, ferry, kereta api, bus malam, travel antar kota dan lain–lain.

D. Kegiatan Promosi dan Pemasaran

(60)

E. Struktur Organisasi PT. Angsa Indonesia Tours and Travel

(61)

Gambar IV.1

Struktur Organisasi PT. Angsa Indonesia Tours and Travel

Share Holder Ika Damayanti

Accounting Sustono Auri . H

Accounting Staff Yekti Wulandari Novi Yulianingsih

Sales Counter Ibis Ch. Della Ratriani

Ticketing Staff Edwin Hendra .K

(62)

dijelaskan sebagai berikut:

1. Director, sebagai top manager bertanggung jawab atas pengelolaan perusahaan, maju dan mundurnya usaha, perkembangan perusahaan dan bertanggung jawab kepada para pemegang saham.

2. Pekerjaan yang bersifat administratif, director dibantu oleh seorang sekretaris. 3. Director membawahi 2 (dua) divisi pokok, yaitu operasional dan non– operasional. Divisi operasional terdiri dari 3 kegiatan yaitu out bound, ticketing dan tour–tour lainnya baik untuk pangsa pasar Amerika, Eropa, Jepang, dan ASEAN serta domestik.

4. Divisi non – operasional terdiri dari satu divisi yaitu finance atau accounting.

F. Paket Wisata

Angsa Indonesia Tours and Travel memiliki berbagai macam penawaran paket wisata menarik yang terbagi atas wisata dalam negeri dan wisata luar negeri. Paket wisata yang dibuat oleh Angsa Indonesia Tours and Travel juga membedakan harga paket antara wisatawan asing dan wisatawan domestik. Berikut ini merupakan contoh paket wisata dalam negeri yang ditawarkan kepada wisatawan asing dengan kategori paket standar:

1. Sumatra Program

(63)

lebih harga @ US$ 140. 2. Jawa – Bali – Sulawesi Program

a). Paket Yogyakarta 4 hari 3 malam, 20 orang/ lebih harga @ US$ 100. b). Paket Bali 6 hari 5 malam, 20 orang/ lebih harga @ US$ 212. c). Paket Toraja 4 hari 3 malam, 20 orang/ lebih @ US$ 209. 3. Kalimantan – Irian Program

a). Paket Sungai Mahakam 4 hari 3 malam, 15-19 orang harga @ US$ 380. b). Paket Lembah Baliem 5 hari 4 malam, 10-14 orang harga @ US$ 430.

(64)

45

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Data penelitian diperoleh dari 100 orang responden yang menggunakan jasa biro perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Responden dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu wisatawan domestik dan mancanegara dengan perbandingan 70% wisatawan domestik dan 30% wisatawan mancanegara. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis independent sample t-test dan oneway anova.

A. Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau tingkat kesahihan suatu instrumen. Validitas dapat juga dinyatakan sebagai derajat ketepatan alat ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur. Untuk menguji validitas kuesioner dalam penelitian ini digunakan teknik korelasi Product Moment. Kriteria pengujian adalah jika r hitung > r tabel, maka item pertanyaan dinyatakan valid. Hasil uji validitas dapat

(65)

No. Item r hitung R tabel Keterangan

Sumber: Data primer, 2010

Berdasarkan Tabel V.1 diketahui bahwa semua item kuesioner mempunyai korelasi r hitung > r tabel. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa semua item pertanyaan dalam kuesioner ini adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

(66)

Spearman Brown

Koefisien r tabel Keterangan

0,936 0,195 Reliabel

Sumber: Data diolah, 2010

Berdasarkan hasil analisis diperoleh koefisien Spearman Brown sebesar 0,936. Oleh karena nilai koefisien > r tabel, maka dapat dinyatakan instrumen kuesioner dalam penelitian ini adalah reliabel.

B. Deskripsi Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini berdasarkan asal wisatawan, jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tujuan kunjungan yang menggunakan jasa pelayanan dari Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta. Hasil analisis deskripsi responden ditampilkan dalam tabel distribusi frekuensi.

1. Asal Wisatawan

Deskripsi responden berdasarkan asal wisatawan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.3. Distribusi Frekuensi Asal Wisatawan

No Asal Wisatawan Frekuensi Persentase

1 Domestik 70 70%

2 Mancanegara 30 30%

Total 100 100%

Sumber: Data primer, 2010

(67)

wisatawan ini menunjukkan bahwa perbandingan asal wisatawan yang menggunakan jasa pelayanan dari Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta lebih banyak berasal dari domestik daripada mancanegara.

2. Jenis Kelamin

Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.4. Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-laki 53 53%

2 Perempuan 47 47%

Total 100 100%

Sumber: Data primer, 2010

Berdasarkan tabel di atas responden terbanyak adalah responden dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 53 orang (53%), sedangkan sisanya berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 orang (47%). Deskripsi jenis kelamin ini menunjukkan bahwa perbandingan konsumen yang menggunakan jasa pelayanan dari Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel Yogyakarta hampir sama.

3. Usia

(68)

No Usia Frekuensi Persentase

Sumber: Data primer, 2010

Berdasarkan tabel di atas responden terbanyak adalah konsumen yang berusia 31 – 40 tahun yaitu sebanyak 38 orang (38%), sedangkan responden paling sedikit adalah yang berusia < 20 tahun yaitu sebanyak 6 orang (6%).

4. Tingkat Pendidikan

Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.6. Distribusi Frekuensi Pendidikan

No Pendidikan Frekuensi Persentase

1 SMP 17 17%

Sumber: Data primer, 2010

(69)

Deskripsi responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.2. Distribusi Frekuensi Pekerjaan

No Pekerjaan Frekuensi Persentase

1 PNS 6 6%

2 Pegawai Swasta 52 52%

3 TNI/POLRI 4 4%

4 Wiraswasta 20 20%

5 Pelajar/ Mahasiswa 3 3%

6 Lain – lain 15 15%

Total 100 100%

Sumber: Data primer, 2010

Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa konsumen yang mendominasi menggunakan jasa pelayanan dari Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel adalah kayawan swasta yaitu sebanyak 52 orang (52%). Sebanyak 20 orang (20%) adalah wiraswasta, lain-lain sebanyak 15 orang (15%), bekerja sebagai PNS sebanyak 6 orang (6%), TNI/POLRI 4 orang (4%), dan yang paling sedikit adalah pelajar/ mahasiswa sebanyak 3 orang (3%).

6. Tujuan Kunjungan

(70)

No Tujuan Kunjungan Frekuensi Persentase

Sumber: Data primer, 2010

Berdasarkan tabel di atas responden yang paling banyak adalah responden dengan tujuan kunjungan untuk berlibur yaitu sebanyak 81 orang (81%), sebanyak 7 orang (7%) bertujuan untuk belajar, 5 orang (5%) untuk kepentingan bisnis, lain-lain sebanyak 4 orang (4%), dan yang paling sedikit adalah dengan tujuan konvensi yaitu sebanyak 3 orang (3%).

C. Analisis Data

1. Independent Sample T-Test

Uji t digunakan untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel berdasarkan asal wisatawan. Ringkasan hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.9. Ringkasan Hasil Uji T

Variabel Df T Sig.

Tangibles 98 3,429 0,001

Reliability 40 2,738 0,009

Responsiveness 98 4,104 0,000

Assurance 42 3,728 0,001

Emphaty 43 3,561 0,001

(71)

signifikan (P<0,05) tanggapan konsumen untuk semua dimensi pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel berdasarkan asal wisatawan.

2. Oneway Anova

Uji Anova satu jalur digunakan untuk mengetahui perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel berdasarkan pekerjaan dan pendidikan. Ringkasan hasil uji t dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel V.10. Hasil Uji Anova Berdasarkan Pekerjaan

Variabel Df F Sig.

Tangibles 5:94 3,692 0,004

Reliability 5:94 2,106 0,071

Responsiveness 5:94 3,133 0,012

Assurance 5:94 3,343 0,008

Emphaty 5:94 3,938 0,003

Total Pelayanan 5:94 3,725 0,004 Sumber: Data primer diolah

(72)

Variabel Df F Sig.

Tangibles 4:95 7,107 0,000

Reliability 4:95 4,309 0,003

Responsiveness 4:95 3,464 0,011

Assurance 4:95 4,111 0,004

Emphaty 4:95 3,591 0,009

Total Pelayanan 4:95 5,308 0,001 Sumber: Data primer diolah

Berdasarkan hasil uji anova menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (P<0,05) tanggapan konsumen untuk semua dimensi pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel berdasarkan pendidikan.

D. Pembahasan

(73)

Variabel Asal

Wisatawan N Mean t Sig. Tangibles domestik 70 4,050

mancanegara 30 3,467 3,429 0,001 Reliability domestik 70 4,071

mancanegara 30 3,533 2,738 0,009 Responsiveness domestik 70 4,117

mancanegara 30 3,507 4,104 0,000 Assurance domestik 70 4,040

mancanegara 30 3,413 3,728 0,001

Emphaty domestik 70 4,071

mancanegara 30 3,433 3,561 0,001

Total Pelayanan domestik 70 4,070

mancanegara 30 3,471 3,696 0,001

Berdasarkan hasil analisis dapat dinyatakan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan ada perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan adalah terbukti. Hal ini dibuktikan dari hasil pengujian statistik terbukti terdapat perbedaan tanggapan yang signifikan yang ditunjukkan dari semua angka probabilitas < 0,05.

(74)

wisata mereka.

Angsa Indonesia Tours and Travel sendiri telah memiliki nama yang cukup terkenal dalam kalangan biro perjalanan wisata sebagai tempat penyedia jasa wisata yang aman dan nyaman di Yogyakarta dan sekitarnya sehingga wisatawan domestik yang telah menjadi konsumen merasa mempunyai kenikmatan tersendiri dalam menjalani aktivitas wisata mereka. Untuk wisatawan domestik biasanya menggunakan jasa Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel disesuaikan dengan masa liburan karena lebih berdasar atas pertimbangan waktu luang. Faktor ini adalah salah satu hal yang membedakan antara wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara.

Wisatawan mancanegara biasanya melakukan aktivitas kegiatan wisata berdasar atas pertimbangan waktu yang sudah direncanakan jauh hari bahkan tahun. Perencanaan yang matang akan berimplikasi pada kenyataan yang lebih baik dibanding harapan yang ingin didapat oleh wisatawan mancanegara. Hal ini karena wisatawan mancanegara mempunyai standar pelayanan yang lebih tinggi yaitu standar pelayanan internasional, sehingga mereka baru merasa puas jika pelayanan yang diberikan oleh Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel telah memenuhi service quality dengan standar internasional.

(75)
(76)

Variabel Pekerjaan N Mean F Sig.

PNS 6 4,833

Pegawai Swasta 52 3,615

TNI/POLRI 4 4,250

Wiraswasta 20 4,050

Pelajar/Mahasiswa 3 4,333

Tangibles

Wiraswasta 20 4,083

Pelajar/Mahasiswa 3 3,778

Reliability

Wiraswasta 20 4,130

Pelajar/Mahasiswa 3 4,000

Responsiveness

Wiraswasta 20 4,110

Pelajar/Mahasiswa 3 4,000

Assurance

Wiraswasta 20 4,200

Pelajar/Mahasiswa 3 3,933

Emphaty

Wiraswasta 20 4,115

Pelajar/Mahasiswa 3 4,009 Total

Pelayanan

Lain-lain 15 3,922

(77)

tanggapan yang paling tinggi terhadap semua aspek pada pelayanan perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dibandingkan dengan responden lainnya. Sementara responden yang bekerja sebagai pegawai swasta mempunyai tanggapan yang paling rendah terhadap aspek pada pelayanan perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Hal ini dapat dijelaskan bahwa PNS lebih memiliki ketenangan dengan statusnya dan cenderung mudah menerima terhadap sesuatu, sehingga untuk tanggapan terhadap aspek- aspek pada pelayanan perjalanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel lebih tinggi dibandingkan dengan responden dengan jenis pekerjaan lain. Sedangkan pegawai swasta merupakan kelompok pekerja yang cenderung mudah melakukan tuntutan terhadap pihak manajemen, selain itu juga cenderung lebih kritis. Hal ini menjadikan tanggapan mengenai aspek pelayanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel paling rendah. Dengan tanggapan yang rendah berarti aspek pelayanan pelayanan wisata Angsa Indonesia Tours and Travel relatif belum memuaskan.

(78)

wisata untuk refreshing.

Kelompok lain – lain berada pada tingkat kepuasan kedua terbawah dikarenakan kurang begitu memiliki tanggapan yang positif terhadap pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Pada kelompok ini terdapat kecenderungan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel kurang begitu memberi perhatian lebih sesuai dengan keinginan konsumen. Kelompok pelajar/ mahasiswa, TNI/ POLRI, dan wiraswasta berada pada tingkatan kepuasan di tengah dengan kecenderungan tanggapan yang hamper sama. Pada ketiga kelompok ini para responden menganggap bahwa pelayanan yang diberikan sudah cukup baik sehingga mengabaikan keinginan kelompok yang lebih tinggi lagi. Artinya bahwa harapan atas pelayanan Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel sama dengan kenyataan yang terjadi sebenarnya di lapangan.

(79)

Variabel Pendidikan N Mean F Sig.

(80)

probabilitas < 0,05.

Responden yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tanggapan yang paling tinggi terhadap semua aspek pada pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dibandingkan dengan responden lainnya. Hal ini membuktikan bahwa semua aspek pelayanan telah terpenuhi dengan sangat baik untuk kelompok SMA. Pada umumnya usia rata-rata anak SMA merupakan masa dimana keingintahuan atas hal baru sangat tinggi. Faktor ini disadari benar oleh Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dalam melayani kelompok ini. Penyampaian informasi secara menyeluruh, lengkap, atraktif, dan inovatif menjadi modal utama dalam menjaring kepuasan konsumen. Sedangkan responden yang berpendidikan Diploma mempunyai tanggapan yang paling rendah terhadap aspek-aspek pada pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dibandingkan dengan responden lainnya. Kelompok Diploma beranggapan pihak Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel belum dapat merealisasikan harapan yang mereka bayangkan. Janji yang diberikan oleh Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel kurang sesuai dengan yang terjadi di lapangan. Hal ini merupakan bagian penting dari pelayanan yang dapat berpengaruh terhadap kepuasan konsumen pada umumnya. Kemampuan dalam menepati janji merupakan hal yang sangat berharga.

(81)
(82)

63

KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan data hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan tanggapan konsumen terhadap pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari asal wisatawan. Wisatawan domestik memberikan tanggapan yang lebih positif terhadap pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel daripada wisatawan mancanegara. Dapat juga dinyatakan bahwa wisatawan domestik merasa lebih puas dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Dapat juga dinyatakan bahwa wisatawan domestik merasa lebih puas dibandingkan dengan wisatawan mancanegara. Wisatawan domestik mempercayakan secara penuh segala kebutuhan dan keinginan berwisata mereka kepada Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel.

(83)

Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel ditinjau dari pendidikan. Responden yang berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) mempunyai tanggapan yang paling tinggi terhadap pelayanan Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dibandingkan dengan tingkat pendidikan lainnya. Rasa keingintahuan yang tinggi pada kelompok SMA disadari benar oleh Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel. Hal ini ditanggapi Biro Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dengan cara memberikan informasi yang lengkap, menyeluruh, atraktif, dan inovatif sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan yang ada.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Pihak Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel dapat lebih mempertahankan reliability (kesesuaian) dan emphaty (perhatian) yan sudah berjalan dengan baik terutama menyangkut asal wisatawan baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

2. Pihak Perjalanan Wisata Angsa Indonesia Tours and Travel merumuskan segmentasi pasar yang jelas untuk dapat menguasai pasar dengan mempertimbangkan faktor demografi dan psikografi konsumen.

(84)

Dalam penelitian ini masih terdapat beberapa keterbatasan dan kekurangan, diantaranya:

1. Instrumen dalam penelitian ini hanya kuesioner yang belum dapat dipastikan kebenaran hasil jawaban responden, sehingga perlu didukung oleh sumber data yang lain seperti hasil wawancara atau observasi.

2. Jumlah sampel yang masih terbatas, dan teknik pengambilan yang tidak secara random masih memungkinkan sampel yang diambil belum dapat digunakan untuk menggeralisasi hasil penelitian ke populasi yang lebih besar.

Gambar

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. Angsa Indonesia Tour and Travel ………..
Tabel V.9 Ringkasan Hasil Uji T ………………………………………………
Tabel III.1. Ringkasan Uji Independent Sample T-Test
Tabel III.2. Ringkasan Uji Independent Sample T-Test
+7

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya serta anugerah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ PENGARUH

Longsorlahan ( landslide ) adalah suatu proses perpindahan massa tanah atau batuan dengan arah yang miring dari kedudukan semula, sehingga terpisah.. dari massa

melakanakan pengajaran pada mata kuliah yang ditetapkan di Fakultas teknologi Informasi Universitas Andalas Semester Ganjil Tahun Akademik ZO77l207g dan bertanggung

kebebasan individu dengan mengabaikan kepentingan umum, kekuasaan pemerintah dibatasi oleh undang-undang. Kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang Perdana Menteri dan

Kemudian dari pendidikan yang rendah tersebut masyarakat disana tidak akan berpikir untuk menjual pendidikannya untuk mendapatkan mata pencaharian yang lebih baik

Selama Januari–November 2012 penumpang luar negeri yang datang di Sumatera Utara mengalami peningkatan sebesar 12,36 persen dibandingkan dengan periode yang sama

Salah satu pihak yang menggunakan koleksi dalam Polsri Digilib untuk mendukung kegiatan penyusunan Laporan Akhir ialah para mahasiswa semester VI Prodi (Program

Macromedia based Flash Learning in Bahasa Indonesia, so it can improve the retelling skills of students. Learning to use Macromedia Flash allows effective and innovative