• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2005-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA TAHUN 2005-2011."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

1

ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN GENDER

TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA

TAHUN 2005-2011

TESIS

Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister

Program Studi Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Konsentrasi : Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Pembangunan

Oleh :

Rarasati Mawftiq

S4211013

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

PROGRAM PASCA SARJANA

MAGISTER EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

SURAKARTA

2014

(2)

commit to user

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH KETIMPANGAN GENDER TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA TAHUN 2005-2011

Rarasati Mawftiq S4211013

Penelitian ini bertujuan menganalisis ketimpangan gender di 33 (tiga puluh

tiga) provinsi di Indonesia dengan menggunakan pengukuran yang

diintroduksikan oleh United Nation Development Progamme (UNDP) pada tahun

1995 yaitu Gender Development Index (GDI) dan Gender Empowerment Measure

(GEM). Penelitian ini juga menganalisis bagaimana pengaruh ketimpangan gender terhadap pertumbuhan ekonomi di 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia.

Penelitan ini menggunkan data panel dari 33 (tiga puluh tiga) provinsi di Indonesia dengan periode analisis selama 7 (tujuh) tahun, dari tahun 2005 sampai dengan 2011. Metode analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif dalam menganalisis ketimpangan gender dan statistika inferensia yaitu regresi menggunakan data panel untuk menjelaskan pengaruh ketimpangan gender terhadap pertumbuhan ekonomi.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan terdapat ketimpangan gender di setiap provinsi di Indonesia antara tahun 2005 sampai dengan 2011. Ketimpangan gender (GDI*) yang terjadi berkisar antara 4,2 - 22,31 persen. Wilayah yang mengalami ketimpangan (GDI*) tertajam adalah Kalimantan Timur, Gorontalo, Bangka belitung, Kepulauan Riau, Papua Barat dengan nilai GDI* diatas 16,28 persen. Ketimpangan gender (GEM*) yang terjadi beerkisar antara 4,3 37,75 persen. Wilayah yang mengalami ketimpangan (GEM*) tertajam adalah Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, NAD dan Riau dengan nilai GEM* diatas 28,27% persen.

Hasil uji hipotesis One Simple t Test menunjukkan hasil t hitung GDI

sebesar 42,36 > t tabel 1,669, t hitung GEM 15,74 > t tabel 1,669 dan t hitung HDI 88,97 > t tabel 1,669. Yang berarti bahwa tingkat ketimpangan gender di Indonesia rendah, dengan GDI, GEM dan HDI > 50.

Hasil analisis regresi data panel menunjukkan terdapat pengaruh yang negatif dan signifikan antara ketimpangan gender yang diwakili oleh 2 (dua) jenis indeks ketimpangan yaitu GDI* dan GEM* terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Koefisien regresi GDI* sebesar -0,41 yang berarti bahwa setiap peningkatan GDI* sebesar 1% akan menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar

0,41% dan sebaliknya (ceteris paribus), Koefisien regresi GEM* sebesar -0,07

yang berarti bahwa setiap peningkatan GEM* sebesar 1% akan menurunkan

pertumbuhan ekonomi sebesar 0.07% dan sebaliknya (ceteris paribus).

Kata Kunci : Ketimpangan gender, Gender Development Index (GDI), Gender

(3)

commit to user

iii

ABSTRACT

THE ANALYSIS OF INEQUALITY GENDER TO ECONOMIC GROWTH IN INDONESIA 2005-2011

Rarasati Mawftiq S4211013

The objective of this research is to analyze the gender inequality in 33 provinces in Indonesia by using measurments introduced by the United Nations Development Progamme (UNDP) 1995 of Gender Development Index (GDI) and Gender Empowerment Measure (GEM). This research also studies how the linkages of gender inequality with economic growth in 33 provinces in Indonesia. This research uses panel data from 33 provinces in Indonesia during 7 years from 2005 to 2011. Analytical methods were descriptive statistic in analyzing gender inequality and statistical inference of regression panel data to explain the influence of gender inequality on economic growth.

Descriptive analysis results showed that there are gender inequality in every provinces in Indonesia betwen 2005 to 2011. Gender inequality (GDI*) ranged from 4,2 22,31 percent and gender inequality (GEM*) ranged from 4,3 37,75 percent. Areas that experienced the worst gender inequality (GDI*) are Kalimantan Timur, Gorontalo, Bangka belitung, Kepulauan Riau, Papua Barat with GDI* value above 16,28 percent. Areas that also the worst gender inequality (GEM*) are Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Kalimantan Timur, NAD and Riau with GEM* value above 28,27 percent.

The result of hypothesis test of One Simple t Test shows that GDI t statistic value 42.36 > t table value 1.669, GEM t statistic value 15.74 > t table value 1,699 and HDI t statistic value 88.97 > t table va1ue 1,669. Which means that the level of gender inequality in Indonesia is low, with GDI, GEM and HDI> 50.

The results of regression analysis of panel data shows that there are negative and significant effect of gender inequality is represented by 2 types of gender inequality index that are GDI* and GEM* to economic growth in the provinces in Indonesia. Regression coefficient GDI* value -0,41 which means that if any increase in GDI* by 1 percent would reduce economic growth by 0,41 percent, the regression coefficient GEM* -0,07 which means that if any increase in the GEM* by 1 percent will decrease economic growth by 0,07 percent (ceteris paribus).

(4)
(5)

commit to user

(6)

commit to user

HALAMAN PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : RARASATI MAWFTIQ

NIM : S4211013

Program Studi : Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Konsentrasi : Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Pembangunan

Menyatakan bahwa hasil tesis ini adalah hasil karya sendiri dan bukan

merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat sebenar-benarnya.

Surakarta, Mei 2014 Tertanda,

(7)

commit to user

vii

PERSEMBAHAN

Teruntuk :

Allah SWT

(Semoga terhitung sebagai amal dan ilmu yang bermanfaat, yang mengalir

sepanjang usia zaman)

Sebuah Persembahan khusus :

Harry Cahyono & Istikomah, Semoga Bapak & Ibu selalu di cintai Allah SWT

(8)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

dengan baik. Tesis ini disusun sebagai tugas akhir belajar dan syarat guna

memperoleh derajat sarjana S-2 pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas

Maret Program Pascasarjana Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan

Surakarta yang berjudul

Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia Tahun 2005- .

Penyusunan tesis ini dapat terselesaikan atas bantuan dan bimbingan dari

berbagai pihak yang telah menyediakan waktu, tenaga dan perhatiannya bagi

penulis. Untuk itu, secara khusus penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih

dan penghargaan sebesar-besarnya kepada.

1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Dr. A.M. Soesilo, M.Sc., selaku Ketua Program Studi Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan (MESP) Universitas Sebelas Maret Surakarta serta

selaku dosen pembimbing kedua dalam penyusunan tesis ini.

3. DR. Akhmad Daerobi, M.S.,selaku Ketua Tim Penguji Tesis yang telah

memberikan saran perbaikan agar Tesis ini menjadi lebih baik lagi.

4. Lukman Hakim, Ph.d., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan

waktu, arahan, koreksi serta motivasi sehingga tesis ini dapat terselesaikan

(9)

commit to user

ix

5. Seluruh dosen pengajar yang telah berbagi wawasan, pengalaman, serta ilmu

pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan di Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan (MESP) UNS.

6. Pengelola dan seluruh staf administrasi pada program Magister Ekonomi dan

Studi Pembangunan (MESP) UNS.

7. Bapak dan Ibu lampung (Harry Cahyono dan Istikomah), Bapak dan Ibu

Blora (Sutikno dan Sarini), Adik-adik (Adimas Bagus Permadi dan Achmad

Arief Miftah), Mbah Yut (Nafsiah), sahabat sejati dalam hidupku (M. Adhi

Fibrian A.S) dan pangeran kecilku (Zainal Abidin Ali).

8. Rekan-rekan MESP 2011 (mpok Lak lak, mbak Ima, Bopo Jumikan dan

teman-teman Sragentina, Teteh dian dan teman-teman Madiun, Pak

Marwanto Pacitan, Pak budi dan Pak Andi Magetan serta Pak Alarico Timor

Leste). Berharap kita bisa dipertemukan lagi.

9. Pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

membantu penulisan ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu penulis sangat mengharap kritik dan saran membangun demi

kesempurnaannya. Akhir kata semoga tesis ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Mei 2014

Penulis,

(10)

commit to user

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6

A. Kajian Teoritis... 6

1. Teori Gender... 6

2. Ukuran Pembangunan Gender... 8

3. Ketimpangan Gender... 14

4. Teori Pertumbuhan Ekonomi... 16

5. Gender dan Pertumbuhan Ekonomi... 25

B. Penelitian yang Relevan... 28

(11)

commit to user

xi

D. Kerangka Berfikir... 35

BAB III METODELOGI PENELITIAN... 36

A. Jenis Penelitian... 36

B. Sumber dan Metode Pengumpulan Data... C. Operasionalisasi Variabel... 36 37 D. Teknik Analisis Data... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 47

A. Pencapaian Gender Development Index (GDI)... 47

1. Pencapaian GDI secara nasional... 47

2. Pencapaian GDI per Provinsi... 48

B. Pencapaian Sub Variabel GDI... 56

1. Angka Harapan Hidup... 56

2. Angka Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah.. 57

3. Sumbangan Pendapatan... 59

C. Ketimpangan Gender (GDI*)... 60

D. Pencapaian Gender Empowerment Measure (GEM)... 73

1. Pencapaian GEM secara Nasional... 73

2. Pencapaian GEM per Provinsi... 74

E. Pencapaian Sub Variabel GEM... 80

1. Keterwakilan Perempuan di Parlemen... 80

2. Perempuan sebagai Tenaga Profesional... 81

F. Ketimpangan Gender (GEM*)... 82

G. Analisis Tingkat Ketimpangan Gender di Indonesia.. H. Analisis Pengaruh Ketimpangan Gender Terhadap Pertumbuhan Ekonomi...

(12)

commit to user

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 107

A. Kesimpulan... 107

B. Saran... 108

DAFTAR PUSTAKA... 111

(13)

commit to user

xiii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Batas maksimum/minimum varibale GDI... 11

Tabel 3.1 Jenis data dan sumber data... 36

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel... 39

Tabel 4.1 Provinsi dengan GDI tertinggi dan terendah 2005... 47

Tabel 4.2 Provinsi dengan GDI tertinggi dan terendah 2006... 49

Tabel 4.3 Provinsi dengan GDI tertinggi dan terendah 2007... 50

Tabel 4.4 Provinsi dengan GDI tertinggi dan Terendah 2008... 51

Tabel 4.5 Provinsi dengan GDI tertinggi dan Terendah 2009... 52

Tabel 4.6 Provinsi dengan GDI tertinggi dan Terendah 2010... 53

Tabel 4.7 Provinsi dengan GDI tertinggi dan Terendah 2011... 54

Tabel 4.8 Perkembangan GDI, HDI dan GDI*... 55

Tabel 4.9 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun 2005... 62

Tabel 4.10 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun 2006... 63

Tabel 4.11 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun 2007... 65

Tabel 4.12 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun 2008... 66

Tabel 4.13 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun 2009... 68

(14)

commit to user

Tabel 4.15 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi

berdasarkan indeks ketimpangan (GDI*) tahun

20011... 71

Tabel 4.16 GDI* di 33 Provinsi di Indonesia Tahun 2005-2011... 72

Tabel 4.17 Perkembangan jumlah DPR-RI 1955-2009... 81

Tabel 4.18 Perkembangan GEM, HDI dan GEM*... 82

Tabel 4.19 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2005... 84

Tabel 4.20 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2006... 85

Tabel 4.21 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2007... 87

Tabel 4.22 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2008... 88

Tabel 4.23 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2009... 90

Tabel 4.24 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 2010... 91

Tabel 4.25 Provinsi dengan peringkat terendah dan tertinggi berdasarkan indeks ketimpangan gender (GEM*) tahun 20011... 92

Tabel 4.26 Klasifikasi GEM* berdasarkan urutan terbesar sampai terkecil di 33 Provinsi di Indonesia 2005-2011... 93

(15)

commit to user

xv

Tabel 4.30 Hasil estimasi pendekatan Fixed Effect... 97

Tabel 4.31 Hasil Uji Multikolinearitas 1... 101

Tabel 4.32 Hasil Uji Multikolinearitas 2... 102

Tabel 4.33 Perbandingan antara Teori dan hasil penelitian... 104

(16)

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka berfikir penelitian... 35

Gambar 4.1 Perkembangan GDI secara Nasional tahun 2005-2011.... 47

Gambar 4.2 Indeks Pembangunan Gender (GDI) per provinsi tahun

Gambar 4.9 Perkembangan Angka Harapan Hidup di Indonesia

Tahun 2005-2011... 56

Gambar 4.10 Perkembangan Angka Melek Huruf (AMH) di Indonesia

pada Tahun 2005-2011... 58

Gambar 4.11 Perkembangan Rata-rata Lama Sekolahdi Indonesia

Tahun 2005-2011... 59

Gambar 4.12 Perkembangan Sumbangan Pendapatan di Indonesia

Tahun 2005-2011... 59

Gambar 4.13 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 2005... 61

Gambar 4.14 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 2006... 63

Gambar 4.15 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 2007... 64

(17)

commit to user

xvii

Gambar 4.17 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 2009... 67

Gambar 4.18 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 2010... 69

Gambar 4.19 Perkembangan HDI dan GDI per Provinsi Tahun 20011. 70 Gambar 4.20 Perkembangan GEM Nasional tahun 2005-2011... 73

Gambar 4.21 Perkembangan GEM per ProvinsiTahun 2005... 74

Gambar 4.22 Perkembangan GEM per Provinsi Tahun 2006... 75

Gambar 4.23 Perkembangan GEM per Provinsi Tahun 2007... 76

Gambar 4.24 Perkembangan GEM per Provinsi tahun 2008... 77

Gambar 4.25 Perkembangan GEM per Provinsi Tahun 2009... 78

Gambar 4.26 Perkembangan GEM per Provinsi Tahun 2010... 79

Gambar 4.27 Perkembangan GEM per Provinsi Tahun 2011... 80

Gambar 4.28 Perkembangan Persentase Perempuan sebagai Tenaga Profesional Tahun 2005-2011... 82

Gambar 4.29 Perbandingan GEM dan HDI perProvinsi tahun 2005... 83

Gambar 4.30 Perbandingan GEM dan HDI per Provinsi tahun 2006.... 85

Gambar 4.31 Perbandingan GEM dan HDI per Provinsi tahun 2007.... 86

Gambar 432 Perbandingan GEM dan HDI per Provinsi tahun 2008.... 87

Gambar 433 Perbandingan GEM dan HDI per Provinsi tahun 2009.... 89

Gambar 4.34 Perbandingan GEM dan HDI per Provinsi tahun 2010.... 90

Gambar

Tabel 4.34

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, harus ada ketegasan dalam draft UU Acara Pidana bahwa pembentukan Kode baru Acara Pidana tidak mengurangi atau menghapus setidaknya hak-hak tersangka, terdakwa,

Modul ini terdiri dari direktori lvarllog dan file-file log yang dibuat oleh sistem operasi Linux selama sistem operasi berjalan. File-file log dibentuk menjadi

Seluruh Layer dibuat dalam sebuah design file yang merupakan bagian umum dari global origins dan secara bersamaan akan mempunyai hubungan antar project untuk menyetarakan

Bank SulutGo cabang calaca.Dengan hasil penelitian yang positif terhadap pengaruh produk tabungan dengan loyalitas nasabah, maka kebijakan manajerial yang dapat

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, untuk membantu perusahaan berkembang melalui kompetensi yang dimiliki dan sesuai dengan kebutuhan

Fasilitas dan peralatan praktik klinik untuk kegiatan pelaksanaan bagi peserta didik praktik klinik di RSUD Kabupaten Sumedang disesuaikan dengan kebutuhan standar alat-alat

Bila menyandingkan temuan penelitian di atas tentang riwayat kesehatan dan kebiasaan responden serta data yang dirilis KPU Sulawesi Tenggara tentang banyaknya panitia pemilih

Teknik ini diperkenalkan dengan tujuan untuk mengisi saluran akar baik lateral maupun saluran aksesori yang tentunya tidak ketinggalan saluran akar utama. Metode