• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK CACAT MENTAL DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM (Studi Kasus Nomor 941/Pdt.P/2011/PA.Sby).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERLINDUNGAN HUKUM BAGI ANAK CACAT MENTAL DALAM PEMBAGIAN HARTA WARIS DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM (Studi Kasus Nomor 941/Pdt.P/2011/PA.Sby)."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Loading

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah yang akan dibahas terdiri dari tiga hal yakni: Pertama, Apakah ahli waris yang beda agama dengan pewaris merupakan penghalang untuk mendapatkan hak waris,

a) Mendapat 1/2 bagian dari harta warisan jika ia seorang saja serta tidak ada anak yang menjadikannya ahli waris asabah. b) Mendapat 2/3 bagian dari harta warisan jika apabila

Saat musyawarah mufakat tidak mendapatkan hasil yang diinginkan maka dilanjutkan dengan mediasi dan salah satu dari ahli waris yang bersengketa

Pewarisan adalah suatu bagian yang sangat penting, proses pewarisan atau beralihnya barang-barang warisan dari pewaris kepada ahli waris, baik berlangsung semenjak pewaris masih

hak dan kewajiban dari keseimbangan antara yang diperoleh dengan keperluan dan kegunaan”, atau perimbangan antara beban dan tanggung jawab di antara ahli waris yang sederajat,

Putusan Hakim tersebut, jika dirujuk berdasarkan Pasal 185 ayat (1) Kompilasi Hukum Islam bahwa: (1) ahli waris yang meninggal lebih dahulu dari pada si pewaris, maka

Sehingga skripsi ini dapat peneliti selesaikan dengan laporan penelitian skripsi ini yang berjudul “ANALISIS HUKUM PEMBAGIAN HARTA WARIS BAGI AHLI WARIS PENGGANTI

Moh.. JOM Fakultas Hukum Volume 3 No. Pembagian waris bagi ahli yang berbeda agama dengan pewaris ditinjau dari hukum Islam merupakan suatu penghalang bagi ahli waris