• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Kecernaan Tepung Azola.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Kecernaan Tepung Azola."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

Evaluasi Kecernaan Tepung Azola dalam Ransum Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum, CUVIER 1818) (Kiki Haetami dan Sukaya Sastrawibawa)

225

EVALUASI KECERNAAN TEPUNG AZOLA DALAM RANSUM IKAN BAWAL AIR TAWAR (Colossoma macropomum, CUVIER 1818)

Kiki Haetami dan Sukaya Sastrawibawa Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor 40600

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat penggunaan azola terhadap kecernaan ransum ikan bawal air tawar. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap dengan lima perlakuan tingkat azola dalam ransum (R0 = ransum tanpa tepung azola; R1 = 14,5%

tepung azola; R2 = 29% tepung azola ; R3 = 43,5% tepung azola dan R4 = 58%

tepung azola). Pengambilan sampel feses dilakukan secara pembedahan dan dihitung kecernaannya dengan metode indikator. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung azola 29%, 43,5%, dan 58% dalam ransum nyata (P<0,05) menurunkan kecernaan ransum. Antara perlakuan R0 (tanpa azola) dan

R1 (azola 14,5%) tidak menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap

kecernaan ransum yang diamati. Kesimpulan yang diperoleh bahwa tepung azola dapat diberikan 14,5% dalam ransum ikan bawal air tawar dengan nilai kecernaan azola dalam ransum : (1) Kecernaan bahan kering ransum = 67,90%, (2) Kecernaan protein ransum = 67,81%.

Kata Kunci: Kecernaan, Tepung Azola, Ransum Ikan Bawal Air Tawar.

DIGESTIBILITY OF AZOLLA MEAL ON RED BELLY (Colossoma macropomum, CUVIER 1818) FISH DIET

ABSTRACT

The objective of the study was to find out the digestibility value of azolla meal on red belly fish diet. The experimental method with Completelly Randomized was used. The treatments included : R0 = 0% azolla meal; R1 = 14.5% azolla meal;

R2 = 29% azolla meal; R3 = 43.5% azola and R4 = 58% azolla meal. Sample of

feces was collected with dissection manner, and research of digestibility applied indicator method. The result showed that the use of azolla meal 29% , 43.5% and 58% had significant effect to decrease the digestibility value of fish diet. There were no significant effect between R0 and R1 on parameter observed. It

can be concluded that azolla meal can be utilized at the level of 14.5% on red belly fish diet, with the following data : (1) Digestibility value of dry matter fish diet was 67.90%, (2) Digestibility value of crude protein was 67.81%.

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa rataan daya cerna bahan kering ransum ikan bawal air tawar yang diberi perlakuan R 1 tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan perlakuan R 0

Namun, hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa tepung maggot dapat digunakan sampai dengan 100% menggantikan tepung ikan dalam ransum ayam broiler tanpa adanya efek

Kecernaan bahan kering diukur untuk mengetahui jumlah zat makanan yang diserap tubuh yang dilakukan melalui analisis dari jumlah bahan kering, baik dalam ransum maupun dalam

Penggunaan kulit nanas dalam ransum tidak mempengaruhi konsumsi bahan kering ransum sehingga kecernaan bahan kering ransum berbeda tidak nyata, hal ini sesuai dengan

diberikan sebagai pakan tunggal pada ternak kambing memiliki kecernaan NDF yang lebih tinggi dibanding kecernaan NDF ransum yang menggunakan tepung Mucuna pada penelitian

Kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan adalah limbah ikan tuna produk proses biologis memiliki nilai kecernaan (bahan kering, bahan organik dan protein

Hal ini disebabkan penambahan tepung daun kelor terfermentasi dalam pakan dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh ikan bawal air tawar untuk meningkatkan efisiensi

Hasil penelitian kecernaan bahan kering pakan yang mengandung tepung limbah ikan gabus pasir pada broiler dapat dilihat pada Tabel 2 bahwa rataan kecernaan bahan kering ransum tertinggi