• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tanggapan Dosen Fakultas Hukum Se-Kota Bandung Terhadap Tayangan Indonesia Lawyers Club tvOne dalam Memberikan Edukasi Hukum.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tanggapan Dosen Fakultas Hukum Se-Kota Bandung Terhadap Tayangan Indonesia Lawyers Club tvOne dalam Memberikan Edukasi Hukum."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

  i ABSTRAK

Arimbi Putri, 210110090022, skripsi, 2013. “Tanggapan Dosen Fakultas Hukum

se-Kota Bandung Terhadap Tayangan Indonesia Lawyers Club tvOne dalam

Memberikan Edukasi Hukum.” Pembimbing utama Dr. Aceng Abdullah, M.Si.,

dan pembimbing pendamping Dra. Henny Srimulyani, M.Si. Jurusan Jurnalistik,

Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran Bandung.

Penelitian ini bertujuan mengetahui tanggapan dosen Fakultas Hukum

berakreditasi A se-kota Bandung terhadap tayangan Indonesia Lawyers Club dari

segi isi pesan, etika penyiaran, dan kemasan program. Populasi dalam penelitian

ini berjumlah 252 orang dosen fakultas hukum dari Universitas Padjadjaran,

Universitas Pasundan, Universitas Katolik Parahyangan, dan Universitas Islam Bandung. Teknik sampling yang digunakan yaitu cluster sampling, dan

didapatkan 76 orang dosen. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif

deskriptif. Data-data penelitian ini diperoleh melalui angket penelitian,

wawancara, dan studi literatur.

Hasil penelitian ini menunjukkan, responden menilai tayangan Indonesia

Lawyers Club tidak berfungsi sebagai tempat edukasi ilmiah, melainkan sebagai

hiburan semata. Informasi pada tayangan tersebut menarik, aktual dan faktual,

namun tidak objektif. Dosen Fakultas Hukum menilai tayangan Indonesia

Lawyers Club sangat kurang dari segi etika penyiaran. Tayangan ini telah

merendahkan orang dan atau kelompok masyarakat tertentu, tidak menghormati

etika profesi serta nilai dan norma yang berlaku. Presenter Indonesia Lawyers Club juga dinilai tidak objektif dan menyudutkan narasumber tertentu.

Simpulan penelitian ini, tayangan Indonesia Lawyers Club dinilai cukup

baik dari segi isi pesan, namun masih kurang dari segi objektivitas. Dari segi etika

penyiaran, tayangan ini dinilai masih kurang baik karena tidak memenuhi

pedoman penyiaran yang dikeluarkan oleh KPI. Kemasan program Indonesia

Lawyers Club dinilai cukup baik karena presenter cukup menguasai materi, dan

narasumber yang diundang cukup memiliki kredibilitas di bidangnya. Meski

demikian, terdapat pro dan kontra terhadap presenter tayangan ini.

Saran penelitian ini tayangan Indonesia Lawyers Club kembali ke tujuan

semula, yakni edukasi hukum, lebih memerhatikan objektivitas dan etika

penyiaran. Durasi tayang cukup dua jam, karena tiga jam (bahkan lebih) dinilai

(2)

  ii ABSTRACT

Arimbi Putri, 210110090022, 2013. “Bandung Law School Lecturers’ Response to Indonesia Lawyers Club Program at Giving Law Education.” First advisor Dr.

Aceng Abdullah, M.Si., and second advisor Dra. Henny Srimulyani, M.Si.

Journalism Study, Faculty of Communication, Padjadjaran University, Bandung.

The aims of this research are determining the law school lecturers

response of Indonesia Lawyers Club program based on the messages content,

broadcast ethics, and program package. The population in this research are 252

persons Bandung law school lecturers from four different universities. Those are

Padjadjaran University, Pasundan University, Parahyangan Catholic University,

and Bandung Islamic University. This research is using descriptive quantitative

methods. The data for this research are obtained from questionnaire, interview,

and literatures.

The results of this research show, respondents certify that Indonesia Lawyers Club is not a program for science education, but entertainment.

Information in that program is interesting, actual, and factual, however is not

objective. Respondents declare that Indonesia Lawyers Club is very poor in

broadcast ethics. This program is considered subjective, patronize some speakers,

and disrespect to professions ethics.

The conclusions of this research are Indonesia Lawyers Club considered

good enough at messages content, however is not good enough at objectivity. This

program is poor at broadcast ethics because it disobey the rules from KPI.

Indonesia Lawyers Club program package is good enough because the presenter

good at presenting, and the speakers are having credibility in their job.

The suggestions for this research are Indonesia Lawyers Club has to fulfill

it’s goal, giving law education to the audiences. This program should obey objectivity and ethics. Two hours is sufficient for the durations, because three

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan beberapa kesimpulan diatas maka dapat diketahui bahwa pada umumnya responden yang diteliti memiliki pengaruh bauran pemasaran jasa yang baik terhadap

Hapsari (2012) menganalisis kekuatan rasio keuangan dalam memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur di BEI dengan menggunakan likuiditas

Abu Ahmadi & Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan , Rineka Cipta, Jakarta, 2001, Cet. blogspot.com, dikutip pada tanggal 13 Agustus 2015. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional

Setelah melakukan akad, dana akan cair langsung kepada developer karena pada prinsipnya dalam pembiayaan KPR subsidi di bank BRIsyariah lebih sering menggunakan

Dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa guru kurang memerhatikan waktu melaksanakan pengajaran pengayaan, dan dari observasi dapat disimpulkan

Wenceslaus (2015) alifanya utafiti kuhusu athari ya lugha ya Kijita katika kujifunza Kiswahili. Alijikita kuangalia athari ya lugha ya Kijita zinazowafanya wanafunzi

SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta suda h menggunakan sistem komputer, mereka belum memanfaatkan secara optimal yaitu hanya berkaitan dengan pengetikan surat menyurat atau

Konsep Tungku Tigo Sajorangan diterapkan kedalam perancangan Pusat Seni dan Kebudayaan di Kuantan Singingi dengan melakukan transformasi Arsitektur tradisional rumah