HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN
KONTROL MOTOR
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro
Suryono
E.0451.0707337
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Suryono, 2014
HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL
BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT
RANGKAIAN KONTROL MOTOR
Oleh
Suryono
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan
© Suryono 2014
Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN KONTROL
MOTOR
Oleh:
Suryono E.0451.0707337
Pembimbing I,
Dr. Jaja Kustija, M.Sc NIP. 19591231 198503 1 022
Pembimbing II,
Dra.Tuti Suartini M.Pd
NIP. 19631121 198603 2 002
Mengetahui,
Ketua Tim Pembimbing Skripsi
Program S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Siswa merupakan subjek pembelajaran, jadi semuanya pembelajaran berpusat pada siswa. Guru harus mengenal karakteristik gaya belajar siswa, untuk memudahkan penyampaian informasi. Metode mengajar guru sebaiknya memperhatikan gaya belajar dominan siswa dalam kelas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran merakit rangkaian kontrol motor. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, yang dilakukan terhadap siswa SMK. Hasil penelitian ini menujukan bahwa gaya belajar Visual, Audio, Kinestetik dalam kategori sedang.
Berdasarkan hasil analisis mengunakan uji korelasi sperman dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5% serta z tabel 1,96 diperoleh z hitung gaya belajar audiotori 0,2477, gaya belajar visual 0,21 artinya H0 diterima begitu juga dengan gaya belajar kinestetik Probabilitasnya 0,410 > 0,05 yang artinya H0 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan antara gaya belajar dan hasil belajar siswa.
Kata kunci: Gaya belajar, visual, Audiotori, Kinestetik, Hasil belajar
ABSTRACT
Students are the learning subject, so every learning is centered on student. The teacher must know the characteristics of students' learning styles, to facilitate the delivery of information. The teaching methods should pay attention to the dominant learning styles of students in the class. This study aims to determine the relationship between learning style on learning outcomes in subjects assemble the motor control circuit. This study uses a quantitative approach, which is made to vocational students. The results of this study show that the learning styles of Visual, Audio, Kinesthetic in the medium category.
Based on the analysis using the Spearman correlation test with a confidence level of 95% and a significance level of 5% and z table 1.96 gained 0.2477 for audiotori learning styles, 0.21 for visual learning style means H0 is accepted as well as kinesthetic learning styles. The probability 0.410 > 0.05, which means H0 is accepted. The conclusion of this study there was no relationship between learning styles and student learning outcomes.
DAFTAR ISI
DAFTAR LAMPIRAN……… xiii
2.5 Unsur – Unsur Belajar... 13
2.6 Tujuan Belajar... 14
2.7 Prinsip – Prinsip Belajar... 15
2.8 Jenis – jenis Belajar... 15
2.9 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Belajar... 17
2.10 Hasil Belajar... 19
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian……….. 26
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi...………….……... 27
3.6.1 Angket atau Kuesioner...……….……... 27
3.6.2 Wawancara...……….……... 27
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian………..……….. 28
3.7.1 Pengujian validitas………..…………..……….. 28
3.7.2 Pengujian Realibilitas….………. 30
3.8 Metode Analisis Data……….. 33
3.8.1 Langkah – Langkah Analisis Data...……… 33
3.8.2 Uji Normalitas...…….………...………... 33
3.8.3 Uji Korelasi Metode Non Parametrik...………... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 38
4.1 Destripsi Data...………... 38
4.1.1 Deskripsi Data Gaya Belajar Visual...…………... 38
4.1.2 Deskripsi Data Gaya Belajar Audio...………..……….. 40
4.1.3 Deskripsi Data Gaya Belajar Kinestetik... 43
4.1.5 Karakteristik Gaya Mengajar Guru... 46
4.2 Uji Hipotesis... 46
4.2.1 Hubungan Gaya Belajar Audio Dengan Hasil Belajar Siswa... 47
4.2.2 Hubungan Gaya Belajar Visual Dengan Hasil Belajar Siswa... 53
4.2.3 Hubungan Gaya Belajar Kinestetik Dengan Hasil Belajar Siswa... 59
4.5 Matriks Penelitian...……….. 64
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 65
5.1 Kesimpulan………. 65
5.2 Saran……… 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), siswa lebih diarahkan
pada kompetensi-kompetensi keahlian yang dapat diterapkan secara langsung
dalam dunia kerja khususnya untuk bekerja di industri. Mata pelajaran produktif
merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.
Siswa merupakan subjek pembelajaran, jadi semuanya berpusat pada
siswa. Guru harus mengenal karakteristik belajar siswa, untuk memudahkan
penyampaian informasi.
Berdasarkan pengalaman yang dilakukan di sekolah selama mengikuti
kegiatan program latihan profesi (PLP) di SMK Negeri 12 Bandung, peneliti
merasa kesulitan untuk menemukan gaya mengajar yang cocok dengan
karakteristik gaya belajar siswa.
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian
Mata Pelajaran Merakit Rangkaian Kontrol Motor
Siswa Kelas IX KPU I SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012
No Nilai Jumlah Peserta
Didik KKM Predikat
1 9,00 - 10,00 0 75 Amat Baik
2 7,50 - 8,99 10 75 Baik
3 6,00 - 7,49 15 75 Cukup
4 0,00 - 5,99 12 75 Kurang
Berdasarkan data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa 27% siswa yang memenuhi
standar KKM (Kompetensi/Kriteria Ketuntasan Minimal) dan 75% siswa yang
belum sesuai standar. Hal ini diduga karena beberapa faktor yang
mempengaruhinya, baik itu faktor yang berasal dari internal maupun faktor
eksternal peserta didik.
Gaya belajar siswa merupakan salah satu faktor internal yang dianggap
berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Setiap peserta didik memiliki gaya yang
berbeda-beda karena kemampuan mereka untuk menyerap dan memahami
informasi pun memiliki tingkatan yang berbeda. Seorang peserta didik yang
memahami gaya belajarnya sendiri maka akan termotivasi untuk mengikuti
kegiatan belajar sehingga tujuan belajarnya akan tercapai.
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tusana Armiaty (2012)
Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Visual,
Audiotori, Kinestetik, dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran
Ekonomi”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa gaya belajar mempunyai kontribusi terhadap efektivitas belajar peserta didik. Semakin sesuai gaya belajar
dengan kepribadian peserta didik, maka akan semakin tinggi prestasi
akademiknya. Penelitian lainya tentang gaya belajar dilakukan oleh Agung
Soejoso Sinarwan (2012) Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “
Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah
Statistika Terapan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara gaya belajar mahasiswa dengan prestasi belajar
pada mata kuliah statistika terapan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik modalitas belajar siswa.
Untuk lebih mengarahkan pada permasalahan yang sedang diteliti, maka peneliti
merumuskan penelitian ini dengan judul “Hubungan Gaya Belajar Siswa
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar visual terhadap hasil
belajar siswa?
2. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar audiotori terhadap
hasil belajar siswa?
3. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar kinestetik terhadap
hasil belajar siswa?
1.3 Pembatasan Masalah
Membatasi ruang lingkup pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini
dibatasi sebagai berikut:
1. Hasil belajar siswa yang dibahas pada penelitian ini dibatasi pada ranah
kognitif
2. Mata pelajaran produktif kelas XI KPU 1 di SMKN 12 Bandung
3. Modalitas belajar siswa audiotori, visual, kinestetik
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1. Hubungan antara gaya belajar visual dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran merakit rangkaian kontrol motor di SMKN 12 Bandung
2. Hubungan antara gaya belajar audiotori dan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran merakit rangkaian kontrol motor di SMKN 12 Bandung
3. Hubungan gaya belajar kinistetik dan hasil belajar siswa pada mata
1.5 Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam
mengartikan istilah yang digunakan dalam penelitian, maka beberapa istilah atau
definisi operasional dalam penulisan ini sebagai berikut:
1. Gaya belajar siswa adalah kecenderungan cara atau teknik seseorang
untuk mempermudah dirinya memproses informasi dalam rangka
melakukan perubahan yang lebih baik pada dirinya
2. Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup
bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses
belajar mengajar yang dialami siswa
1.6 Hipotesis Penelitian
Suharsimi Arikunto (2006:71), mengemukakan bahwa “Hipotesis dapat
diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:96). Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
Ho : Tidak terdapat hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa
Ha : Terdapat hubungan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar siswa
1.7 Struktur Organisasi Skripsi
BAB I Pendahuluan, dalam bab ini mengemukakan tentang: latar
belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, anggapan dasar, hipótesis dan sistematika
BAB II Landasan Teori, pada bab ini menguraikan tentang: konsep belajar
dan pembelajaran, pengertian gaya belajar, hasil belajar siswa
BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini menguraikan tentang: metode
penelitian, desain penelitian, paradigma penelitian, objek
penelitian, teknik pengumpulan data serta uji instrumen penelitian
dan metode analisis data.
BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menguraikan
tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil analisis dan
pembahasannya.
BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini dikemukakan tentang
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan metode atau cara ilmiah untuk memperoleh
data yang diperlukan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan
penelitian ini harus didasarkan pada ciri ilmiah yaitu rasional, empiris, dan
sistematis.
Sugiyono (2012:6) memberi pengertian bahwa:
”Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.
Menurut sugiyono (2012:6), metode penelitian dibedakan menjadi:
penelitian survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, action
research, evaluasi, sejarah, R & D.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan
kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode survey.
3.2 Alur Penelitian
Alur penelitian merupakan tahap – tahap yang dirancang dalam suatu
penelitian. Alur penelitian bertujuan sebagai pedoman sehingga penelitian lebih
terarah dan sistematis.
Gambar 3.1 merupakan langkah – langkah yang diterapkan dalam
24
Menentukan Populasi dan sampel
Analisis Data:
1. Uji Hipotesis Uji Coba Instrumen:
1. Uji Validitas 2. Uji Realibilitas Angket
Observasi
Observasi Lapangan
Masalah
Identifikasi Masalah
Merumuskan Masalah
Menentukan Tujuan
Menentukan Hipotesis
Menentukan Metode Penelitian
Mulai
Menentukan Variabel
Selesai Penyusunan Laporan
Pembahasan
Kesimpulan
Penyusunan Instrumen
Pengumpulan Data
Analisis Data
Uji Coba Instrumen
25
3.3 Variabel Penelitian
Menurut sugiyono (2012: 61) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”
Suharsimi Arikunto (2006:118) mengungkapkan bahwa: “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”
Dalam penelitian ini variabel terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat.
Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Variabel X1:
2. Variabel X2:
3. Variabel X3:
Gaya belajar siswa visual.
Gaya belajar siswa audio
Gaya belajar siswa kinestetik
4. Variabel Y: Hasil belajar siswa
3.4 Paradigma Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:66) paradigma penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: “Paradigma dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis
dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang
26
Adapun paradigma penelitian yang akan dikembangkan pada penelitian ini
seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Keterangan:
r1 : Hubungan gaya belajar visual terhadap hasil belajar
r2 : Hubungan gaya belajar audiotori terhadap hasil belajar
r3 : Hubungan gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI KPU SMK Negeri 12 Bandung. Menurut sugiyono (2012:117), mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulan”.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan (Purpose Sample) sehingga yang sampel
yang diambil kelas XI KPU 1.
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
r2
Siswa kinestetik
Hasil Belajar Siswa
Siswa Visual
Siswa Audiotori
27
3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi
Teknik pengumpulan data adalah suatu suatu cara atau teknik yang diguna
-kan untuk pengumpulan data pada suatu penelitian. Dalam melaksanakan peneliti
-an ada beberapa teknik yang penulis gunakan antara lain :
3.6.1 Angket atau Kuesioner
Menurut sugiyono (2012:199), mengemukakan bahwa “Kuesioner
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Pada penelitian ini mengunakan angket tertutup untuk mengungkap variabel gaya belajar dengan
jawaban yang telah disediakan.
Instumen ini mengunakan penskoran skala Likert dengan empat pilihan
jawaban.
Tabel 3.1 Pengskoran Angket
Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor
Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1
Setuju (S) 3 Setuju (S) 2
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4
Secara lengkap kisi-kisi angket penelitian dilampirkan pada lampiran A1.
Kisi-kisi dibuat sebagai acuan pertanyaan sehingga pertanyaan yang dibuat dapat
mewakili indikator.
3.6.2 Wawancara
Menurut Arikunto (2006:155) berpendapat bahwa “wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.
Pada penelitian ini digunakan wawawancara terstruktur. Wawancara
dilakukan dengan guru yang mengajar mata pelajaran merakit rangkaian kntrol
28
3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian
3.7.1 Pengujian Validitas
Pengujian validitas untuk menguji instrumen menggunakan rumus korelasi
Product Moment yaitu sebagai berikut:
√[ ][ ]
= Koefisien korelasi butir
= Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden = Jumlah skor total item yang diperoleh uji coba
= Jumlah responden
Kriteria untuk sebagai berikut
≤ 0,20 : Validitas sangat rendah
0,20 ≤ ≤ 0,40 : Validitas rendah
0,40 < ≤ 0,70 : Validitas sedang/cukup
0,70 < ≤ 0,90 : Validitas tinggi
0,90 < ≤ 1,00 : Validitas sangat tinggi
Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product
Moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%.
Jika hasil perhitungan tidak memenuhi taraf signifikasi, maka item pernyataan
diuji ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut:
√
= Uji signifikasi korelasi
= Jumlah Responden
= Koefisien korelasi
Hasil perhitungan uji-t tersebut dibandingkan dengan harga ttabel. Apabila
29
Instrumen diujikan pada kelas XII KPU berjumlah 30 siswa dengan
pertimbangan kelas XII telah memperoleh pelajaran tentang rangkaian kontrol.
Pada perhitungannya menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 21.
Secara ringkas hasil dari pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 3.2 Validitas Instrumen Gaya Visual
Butir soal r hitung Perbandingan r tabel Keterangan
Tabel 3.3 Validasi Instrumen Gaya Audiotori
30
Tabel 3.4 Validasi Instrumen Gaya Kinestetik
Butir soal r hitung Perbandingan r tabel Keterangan
Nilai validitas merupakan r hitung yang akan dibandingkan dengan r tabel.
R tabel dicari pada tabel nilai – nilai r product moment dengan taraf signifikan 5% diuji dua sisi dan N= 30, maka didapat r tabel = 0,361. Jika r hitung ≥ 0,361, maka soal tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total dan dinyatakan valid.
Sebaliknya, jika r hitung < 0,361, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid atau
gugur dan harus dikeluarkan. Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran C1.
3.7.2 Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas bertujuan menguji ketetapan alat untuk mengukur
sehingga diperoleh data yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen menunjukan
pada tingkat keterandalan sesuatu. Pengukuran reliabilitas instrumen ini
menggunakan rumus alpha
)
= reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir soal atau pertanyaan
31
Hasil pengujian reliabelitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan
komputer menggunakan program SPSS dapat dilihat sebagai berikut:
Gambar 3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Gaya Visual
32
Gambar 3.5 Hasil Pengujian Realibilitas Instrumen Gaya Kinestetik
Menurut sugiyono (357:2013), jika ri hitung lebih besar dari dari r tabel r
tabel untuk taraf kesalahan 5% dan 1% , maka dapat disimpulkan dapat
disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.
Pada data diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel dengan rincian
sebagai berikut:
Taraf kesalahan dengan N =30, 5% = 0,361 dan 1%=0,463 jadi
1. Gaya visual 0,616 > 0,463 > 0,361 (reliabel)
2. Gaya Audiotori 0,473 > 0,463 > 0,361 (reliabel)
3. Gaya Kinestetik 0,725 > 0,463 > 0,361 (reliabel)
3.7.3 Kriteria Penilaian Audio,Visual, Kinestetik
Penilaian kriteria gaya belajar siswa untuk menentukan gaya belajar siswa
tersebut dilihat dari skor tertinggi yang dimiliki. Jika skor tertinggi yang dimiliki
siswa gaya belajar visual, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki
33
3.8 Metode Analisis Data
Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau hipotesis
yang telah dirumuskan. Jadi metode analisis adalah cara yang digunakan untuk
menganalisis data sehingga diperoleh suatu kesimpulan.
3.8.1 Langkah – langkah Analisis Data
1. Pengecekan kelengkapan instrumen yang dikembalikan responden
2. Tabulasi. Mengolah data dengan uji statistik
3.8.2 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji
berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini pengujian normalitas data
mengunakan chi kuadrad (χ2 ).
Menurut sugiyono (2013:79),
“ pengujian normalitas data dengan (χ2
34
Langkah –langkah yang dilakukan untuk pengujian normalitas
1. Menentukan jumlah kelas interval
i = 1 + 3,3 log n
dimana: i = banyaknya interval kelas
n = jumlah data
2. Menentukan panjang kelas interval
Panjang kelas =
3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi dan tabel penolong untuk
menghitung harga chi kuadrat
Tabel 3.5 Penolong Perhitungan Chi Kuadrat
Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2
4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)
Cara menghitung fh presentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan
dengan jumlah data observasi
- Baris pertama 2,7 % x 30 = 0,81 dibulatkan menjadi 1
35
- Baris ketiga 34,13% x 30 = 10,293 dibulatkan 10
- Baris keempat 34,13% x 30 = 10,293 dibulatkan 10
- Baris kelima 13,53% x 30 = 4,049 dibulatkan 4
- Baris keenam 2,7 % x 30 = 0,81 dibulatkan menjadi 1
5. Memasukan data dan menghitung , harga merupakan
harga chi kuadrad (χ2
) hitung.
6. Membandingkan harga chi kuadrad (χ2) hitung dengan chi kuadrad (χ2)
tabel. Jika harga chi kuadrad (χ2) hitung lebih kecil dari daripada chi kuadrad (χ2
) tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila
lebih besar dinyatakan tidak normal.
Berikut hasil ringkasan pengujian normalitas data
Tabel 3.6 Ringkasan Hasil Pengujian
Variabel χ2 hitung χ2 tabel keterangan
Gaya belajar Audio 24,25 11,070 Tidak normal
Gaya belajar Visual 9,65 11,070 Normal
Gaya Belajar Kinestetik 60 11,070 Tidak normal
36
3.8.3 Uji Korelasi Metode Statistik Non Parametrik
Pada perhitungan koefisien korelasi untuk statik non parametrik ini
mengunakan rumus korelasi Rank Spearman. Prosedur pengujiannya sebagai
berikut:
1. Membuat tabel rangking variabel x dan y dan menyusun variabel bebas
secara berurutan (x) dan variabel y sesuai keadaannya
2. Hitung selisih rangking d = Rxi– Ryi
3. Hitung d2 = (Rxi – Ryi)2 dan jumlah
4. Gunakan rumus
Jika ada data yang sama
√ Dimana
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
Dimana n adalah jumlah data dalam hal ini jumlah 30 siswa dan t
37
5. Pengujian hipotesis
Dasar pengambilan keputusan
Membandingkan z hitung dan z tabel
Melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:
Probabiltas > 0,05 maka Ho diterima
Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Pada pengujian hipotesis digunakan rumus uji z yaitu:
√
Jika z hitung ≥ z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
Jika z hitung ≤ z tabel, maka Ho diterima Ha ditolak
Mencari z tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1. Tidak ada hubungan antara gaya belajar audio dengan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12 Bandung.
2. Tidak ada hubungan antara gaya belajar visual dengan hasil belajar siswa
pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12 Bandung.
3. Tidak ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12
Bandung.
Penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih
besar, karena dengan jumlah sampel yang sangat sedikit membuat hubungan
sangat kecil. Kebanyakan siswa belum menyadari gaya belajarnya sendiri, jadi
hasil belajar hanya tergantung pada minat atau kesenangan siswa pada gaya
mengajar gurunya dan hasil belajar siswa juga lebih banyak dipegaruhi oleh
beberapa faktor yang dominan, misalnya: ketekunan siswa, minat dan motivasi
siswa.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan pada penelitian, maka peneliti memberikan
beberapa saran:
1. Banyak faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik
internal maupun eksternal. Pada penelitian ini hanya membahas faktor
66
faktor supaya lebih jelas faktor-faktor yang dominan mempengaruhi
hasil belajar siswa.
2. Pada proses pembelajaran sebaiknya ada tahap persiapan pembelajaran
dimana guru harus mengenal karakteristik dominan kelas tersebut
sebelum menetapkan metode mengajar yang akan digunakan. Setiap
kelas mempunyai karakteristik dominan yang berbeda, artinya metode
mengajar harus berbeda pula, sehingga pembelajaran berpusat pada
DAFTAR PUSTAKA
Agusyana, Yus dan Islandscript .(2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan
SPSS 19. Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.
Jakarta: Rineka Cipta
DePoter, Bobbi dan Hernacki, Mike (2004). Quantum Learning:Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: kaifah
Furqon.(2011). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Santrock, John W.(2010). Psikologi Pendidikan.edisi kedua.Jakarta: Kencana
Santoso, Singgih .(2014).Statistik NonParametrik Edisi Revisi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo
Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Pendidikkan. Bandung: Alfabeta
Sugiyono.(2013). Statistik untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta
Sukmadinata, Nana syaodih.(2003). Landasan psikologis proses pendidikan.
Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Syah, Muhhibbin (2010). Psikologi Pendidikan dengan penekatan baru.Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya.
Prasetya, Fajar Dwi (2012). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mata Diklat Listrik Otomotif Siswa Kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif
SMKN 2 Depok Sleman. Yogyakarta:tidak diterbitkan
Priyatno, Duwi (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik