• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN KONTROL MOTOR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN KONTROL MOTOR."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN

KONTROL MOTOR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Teknik Elektro

Suryono

E.0451.0707337

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Suryono, 2014

HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL

BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT

RANGKAIAN KONTROL MOTOR

Oleh

Suryono

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan

© Suryono 2014

Universitas Pendidikan Indonesia Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HUBUNGAN GAYA BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MERAKIT RANGKAIAN KONTROL

MOTOR

Oleh:

Suryono E.0451.0707337

Pembimbing I,

Dr. Jaja Kustija, M.Sc NIP. 19591231 198503 1 022

Pembimbing II,

Dra.Tuti Suartini M.Pd

NIP. 19631121 198603 2 002

Mengetahui,

Ketua Tim Pembimbing Skripsi

Program S-1 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

ABSTRAK

Siswa merupakan subjek pembelajaran, jadi semuanya pembelajaran berpusat pada siswa. Guru harus mengenal karakteristik gaya belajar siswa, untuk memudahkan penyampaian informasi. Metode mengajar guru sebaiknya memperhatikan gaya belajar dominan siswa dalam kelas tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara gaya belajar terhadap hasil belajar pada mata pelajaran merakit rangkaian kontrol motor. Penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif, yang dilakukan terhadap siswa SMK. Hasil penelitian ini menujukan bahwa gaya belajar Visual, Audio, Kinestetik dalam kategori sedang.

Berdasarkan hasil analisis mengunakan uji korelasi sperman dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat signifikansi 5% serta z tabel 1,96 diperoleh z hitung gaya belajar audiotori 0,2477, gaya belajar visual 0,21 artinya H0 diterima begitu juga dengan gaya belajar kinestetik Probabilitasnya 0,410 > 0,05 yang artinya H0 diterima. Kesimpulan dari penelitian ini tidak ada hubungan antara gaya belajar dan hasil belajar siswa.

Kata kunci: Gaya belajar, visual, Audiotori, Kinestetik, Hasil belajar

ABSTRACT

Students are the learning subject, so every learning is centered on student. The teacher must know the characteristics of students' learning styles, to facilitate the delivery of information. The teaching methods should pay attention to the dominant learning styles of students in the class. This study aims to determine the relationship between learning style on learning outcomes in subjects assemble the motor control circuit. This study uses a quantitative approach, which is made to vocational students. The results of this study show that the learning styles of Visual, Audio, Kinesthetic in the medium category.

Based on the analysis using the Spearman correlation test with a confidence level of 95% and a significance level of 5% and z table 1.96 gained 0.2477 for audiotori learning styles, 0.21 for visual learning style means H0 is accepted as well as kinesthetic learning styles. The probability 0.410 > 0.05, which means H0 is accepted. The conclusion of this study there was no relationship between learning styles and student learning outcomes.

(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN……… xiii

(6)

2.5 Unsur – Unsur Belajar... 13

2.6 Tujuan Belajar... 14

2.7 Prinsip – Prinsip Belajar... 15

2.8 Jenis – jenis Belajar... 15

2.9 Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Belajar... 17

2.10 Hasil Belajar... 19

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian……….. 26

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi...………….……... 27

3.6.1 Angket atau Kuesioner...……….……... 27

3.6.2 Wawancara...……….……... 27

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian………..……….. 28

3.7.1 Pengujian validitas………..…………..……….. 28

3.7.2 Pengujian Realibilitas….………. 30

3.8 Metode Analisis Data……….. 33

3.8.1 Langkah – Langkah Analisis Data...……… 33

3.8.2 Uji Normalitas...…….………...………... 33

3.8.3 Uji Korelasi Metode Non Parametrik...………... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 38

4.1 Destripsi Data...………... 38

4.1.1 Deskripsi Data Gaya Belajar Visual...…………... 38

4.1.2 Deskripsi Data Gaya Belajar Audio...………..……….. 40

4.1.3 Deskripsi Data Gaya Belajar Kinestetik... 43

(7)

4.1.5 Karakteristik Gaya Mengajar Guru... 46

4.2 Uji Hipotesis... 46

4.2.1 Hubungan Gaya Belajar Audio Dengan Hasil Belajar Siswa... 47

4.2.2 Hubungan Gaya Belajar Visual Dengan Hasil Belajar Siswa... 53

4.2.3 Hubungan Gaya Belajar Kinestetik Dengan Hasil Belajar Siswa... 59

4.5 Matriks Penelitian...……….. 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………... 65

5.1 Kesimpulan………. 65

5.2 Saran……… 65

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), siswa lebih diarahkan

pada kompetensi-kompetensi keahlian yang dapat diterapkan secara langsung

dalam dunia kerja khususnya untuk bekerja di industri. Mata pelajaran produktif

merupakan mata pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa.

Siswa merupakan subjek pembelajaran, jadi semuanya berpusat pada

siswa. Guru harus mengenal karakteristik belajar siswa, untuk memudahkan

penyampaian informasi.

Berdasarkan pengalaman yang dilakukan di sekolah selama mengikuti

kegiatan program latihan profesi (PLP) di SMK Negeri 12 Bandung, peneliti

merasa kesulitan untuk menemukan gaya mengajar yang cocok dengan

karakteristik gaya belajar siswa.

Tabel 1.1 Nilai Ulangan Harian

Mata Pelajaran Merakit Rangkaian Kontrol Motor

Siswa Kelas IX KPU I SMKN 12 Bandung Tahun Ajaran 2011/2012

No Nilai Jumlah Peserta

Didik KKM Predikat

1 9,00 - 10,00 0 75 Amat Baik

2 7,50 - 8,99 10 75 Baik

3 6,00 - 7,49 15 75 Cukup

4 0,00 - 5,99 12 75 Kurang

(9)

Berdasarkan data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa 27% siswa yang memenuhi

standar KKM (Kompetensi/Kriteria Ketuntasan Minimal) dan 75% siswa yang

belum sesuai standar. Hal ini diduga karena beberapa faktor yang

mempengaruhinya, baik itu faktor yang berasal dari internal maupun faktor

eksternal peserta didik.

Gaya belajar siswa merupakan salah satu faktor internal yang dianggap

berpengaruh dalam hasil belajar siswa. Setiap peserta didik memiliki gaya yang

berbeda-beda karena kemampuan mereka untuk menyerap dan memahami

informasi pun memiliki tingkatan yang berbeda. Seorang peserta didik yang

memahami gaya belajarnya sendiri maka akan termotivasi untuk mengikuti

kegiatan belajar sehingga tujuan belajarnya akan tercapai.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Tusana Armiaty (2012)

Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “Pengaruh Gaya Belajar Visual,

Audiotori, Kinestetik, dan Motivasi Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran

Ekonomi”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa gaya belajar mempunyai kontribusi terhadap efektivitas belajar peserta didik. Semakin sesuai gaya belajar

dengan kepribadian peserta didik, maka akan semakin tinggi prestasi

akademiknya. Penelitian lainya tentang gaya belajar dilakukan oleh Agung

Soejoso Sinarwan (2012) Universitas Pendidikan Indonesia dengan judul “

Hubungan Gaya Belajar Mahasiswa Terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Kuliah

Statistika Terapan”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan antara gaya belajar mahasiswa dengan prestasi belajar

pada mata kuliah statistika terapan.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, peneliti tertarik

untuk melakukan penelitian mengenai karakteristik modalitas belajar siswa.

Untuk lebih mengarahkan pada permasalahan yang sedang diteliti, maka peneliti

merumuskan penelitian ini dengan judul “Hubungan Gaya Belajar Siswa

(10)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini

dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar visual terhadap hasil

belajar siswa?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar audiotori terhadap

hasil belajar siswa?

3. Apakah ada hubungan yang signifikan gaya belajar kinestetik terhadap

hasil belajar siswa?

1.3 Pembatasan Masalah

Membatasi ruang lingkup pembahasan, maka masalah dalam penelitian ini

dibatasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang dibahas pada penelitian ini dibatasi pada ranah

kognitif

2. Mata pelajaran produktif kelas XI KPU 1 di SMKN 12 Bandung

3. Modalitas belajar siswa audiotori, visual, kinestetik

1.4 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:

1. Hubungan antara gaya belajar visual dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran merakit rangkaian kontrol motor di SMKN 12 Bandung

2. Hubungan antara gaya belajar audiotori dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran merakit rangkaian kontrol motor di SMKN 12 Bandung

3. Hubungan gaya belajar kinistetik dan hasil belajar siswa pada mata

(11)

1.5 Definisi Operasional

Definisi operasional bertujuan agar tidak terjadi kesalahan dalam

mengartikan istilah yang digunakan dalam penelitian, maka beberapa istilah atau

definisi operasional dalam penulisan ini sebagai berikut:

1. Gaya belajar siswa adalah kecenderungan cara atau teknik seseorang

untuk mempermudah dirinya memproses informasi dalam rangka

melakukan perubahan yang lebih baik pada dirinya

2. Hasil belajar siswa adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar mencakup

bidang kognitif, afektif dan psikomotoris yang berorientasi pada proses

belajar mengajar yang dialami siswa

1.6 Hipotesis Penelitian

Suharsimi Arikunto (2006:71), mengemukakan bahwa “Hipotesis dapat

diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan

penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul”

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk

kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2012:96). Hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

Ho : Tidak terdapat hubungan antara gaya belajar dengan hasil belajar siswa

Ha : Terdapat hubungan antara gaya belajar siswa dengan hasil belajar siswa

1.7 Struktur Organisasi Skripsi

BAB I Pendahuluan, dalam bab ini mengemukakan tentang: latar

belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, anggapan dasar, hipótesis dan sistematika

(12)

BAB II Landasan Teori, pada bab ini menguraikan tentang: konsep belajar

dan pembelajaran, pengertian gaya belajar, hasil belajar siswa

BAB III Metodologi Penelitian, pada bab ini menguraikan tentang: metode

penelitian, desain penelitian, paradigma penelitian, objek

penelitian, teknik pengumpulan data serta uji instrumen penelitian

dan metode analisis data.

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, pada bab ini menguraikan

tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan, hasil analisis dan

pembahasannya.

BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini dikemukakan tentang

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan metode atau cara ilmiah untuk memperoleh

data yang diperlukan dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam kegiatan

penelitian ini harus didasarkan pada ciri ilmiah yaitu rasional, empiris, dan

sistematis.

Sugiyono (2012:6) memberi pengertian bahwa:

”Metode penelitian pendidikan dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang pendidikan”.

Menurut sugiyono (2012:6), metode penelitian dibedakan menjadi:

penelitian survey, expostfacto, eksperimen, naturalistik, policy research, action

research, evaluasi, sejarah, R & D.

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan pendekatan

kuantitatif dengan metode penelitian yaitu metode survey.

3.2 Alur Penelitian

Alur penelitian merupakan tahap – tahap yang dirancang dalam suatu

penelitian. Alur penelitian bertujuan sebagai pedoman sehingga penelitian lebih

terarah dan sistematis.

Gambar 3.1 merupakan langkah – langkah yang diterapkan dalam

(14)

24

Menentukan Populasi dan sampel

Analisis Data:

1. Uji Hipotesis Uji Coba Instrumen:

1. Uji Validitas 2. Uji Realibilitas Angket

Observasi

Observasi Lapangan

Masalah

Identifikasi Masalah

Merumuskan Masalah

Menentukan Tujuan

Menentukan Hipotesis

Menentukan Metode Penelitian

Mulai

Menentukan Variabel

Selesai Penyusunan Laporan

Pembahasan

Kesimpulan

Penyusunan Instrumen

Pengumpulan Data

Analisis Data

Uji Coba Instrumen

(15)

25

3.3 Variabel Penelitian

Menurut sugiyono (2012: 61) “Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”

Suharsimi Arikunto (2006:118) mengungkapkan bahwa: “Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian”

Dalam penelitian ini variabel terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel

terikat (Y). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, sedangkan

variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Variabel X1:

2. Variabel X2:

3. Variabel X3:

Gaya belajar siswa visual.

Gaya belajar siswa audio

Gaya belajar siswa kinestetik

4. Variabel Y: Hasil belajar siswa

3.4 Paradigma Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:66) paradigma penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: “Paradigma dapat diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis

dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang

(16)

26

Adapun paradigma penelitian yang akan dikembangkan pada penelitian ini

seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:

Keterangan:

r1 : Hubungan gaya belajar visual terhadap hasil belajar

r2 : Hubungan gaya belajar audiotori terhadap hasil belajar

r3 : Hubungan gaya belajar kinestetik terhadap hasil belajar

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI KPU SMK Negeri 12 Bandung. Menurut sugiyono (2012:117), mengemukakan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulan”.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:131), mengemukakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Pada penelitian ini menggunakan teknik sampel bertujuan (Purpose Sample) sehingga yang sampel

yang diambil kelas XI KPU 1.

Gambar 3.2 Paradigma Penelitian

r2

Siswa kinestetik

Hasil Belajar Siswa

Siswa Visual

Siswa Audiotori

(17)

27

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumentasi

Teknik pengumpulan data adalah suatu suatu cara atau teknik yang diguna

-kan untuk pengumpulan data pada suatu penelitian. Dalam melaksanakan peneliti

-an ada beberapa teknik yang penulis gunakan antara lain :

3.6.1 Angket atau Kuesioner

Menurut sugiyono (2012:199), mengemukakan bahwa “Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Pada penelitian ini mengunakan angket tertutup untuk mengungkap variabel gaya belajar dengan

jawaban yang telah disediakan.

Instumen ini mengunakan penskoran skala Likert dengan empat pilihan

jawaban.

Tabel 3.1 Pengskoran Angket

Pernyataan Positif Skor Pernyataan Negatif Skor

Sangat Setuju (SS) 4 Sangat Setuju (SS) 1

Setuju (S) 3 Setuju (S) 2

Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 4

Secara lengkap kisi-kisi angket penelitian dilampirkan pada lampiran A1.

Kisi-kisi dibuat sebagai acuan pertanyaan sehingga pertanyaan yang dibuat dapat

mewakili indikator.

3.6.2 Wawancara

Menurut Arikunto (2006:155) berpendapat bahwa “wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara”.

Pada penelitian ini digunakan wawawancara terstruktur. Wawancara

dilakukan dengan guru yang mengajar mata pelajaran merakit rangkaian kntrol

(18)

28

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian

3.7.1 Pengujian Validitas

Pengujian validitas untuk menguji instrumen menggunakan rumus korelasi

Product Moment yaitu sebagai berikut:

√[ ][ ]

= Koefisien korelasi butir

= Jumlah skor tiap item yang diperoleh responden = Jumlah skor total item yang diperoleh uji coba

= Jumlah responden

Kriteria untuk sebagai berikut

≤ 0,20 : Validitas sangat rendah

0,20 ≤ ≤ 0,40 : Validitas rendah

0,40 < ≤ 0,70 : Validitas sedang/cukup

0,70 < ≤ 0,90 : Validitas tinggi

0,90 < ≤ 1,00 : Validitas sangat tinggi

Hasil perhitungan kemudian dikonsultasikan ke dalam tabel harga Product

Moment dengan taraf signifikansi atau pada tingkat kepercayaan 95% dan 99%.

Jika hasil perhitungan tidak memenuhi taraf signifikasi, maka item pernyataan

diuji ke dalam rumus t, dengan rumus sebagai berikut:

= Uji signifikasi korelasi

= Jumlah Responden

= Koefisien korelasi

Hasil perhitungan uji-t tersebut dibandingkan dengan harga ttabel. Apabila

(19)

29

Instrumen diujikan pada kelas XII KPU berjumlah 30 siswa dengan

pertimbangan kelas XII telah memperoleh pelajaran tentang rangkaian kontrol.

Pada perhitungannya menggunakan bantuan komputer dengan program SPSS 21.

Secara ringkas hasil dari pengujian validitas instrumen dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 3.2 Validitas Instrumen Gaya Visual

Butir soal r hitung Perbandingan r tabel Keterangan

Tabel 3.3 Validasi Instrumen Gaya Audiotori

(20)

30

Tabel 3.4 Validasi Instrumen Gaya Kinestetik

Butir soal r hitung Perbandingan r tabel Keterangan

Nilai validitas merupakan r hitung yang akan dibandingkan dengan r tabel.

R tabel dicari pada tabel nilai – nilai r product moment dengan taraf signifikan 5% diuji dua sisi dan N= 30, maka didapat r tabel = 0,361. Jika r hitung ≥ 0,361, maka soal tersebut berkorelasi signifikan dengan skor total dan dinyatakan valid.

Sebaliknya, jika r hitung < 0,361, maka soal tersebut dinyatakan tidak valid atau

gugur dan harus dikeluarkan. Perhitungan secara lengkap ada pada lampiran C1.

3.7.2 Pengujian Reliabilitas

Pengujian reliabilitas bertujuan menguji ketetapan alat untuk mengukur

sehingga diperoleh data yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen menunjukan

pada tingkat keterandalan sesuatu. Pengukuran reliabilitas instrumen ini

menggunakan rumus alpha

)

= reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir soal atau pertanyaan

(21)

31

Hasil pengujian reliabelitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan

komputer menggunakan program SPSS dapat dilihat sebagai berikut:

Gambar 3.3 Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Gaya Visual

(22)

32

Gambar 3.5 Hasil Pengujian Realibilitas Instrumen Gaya Kinestetik

Menurut sugiyono (357:2013), jika ri hitung lebih besar dari dari r tabel r

tabel untuk taraf kesalahan 5% dan 1% , maka dapat disimpulkan dapat

disimpulkan instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.

Pada data diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen reliabel dengan rincian

sebagai berikut:

Taraf kesalahan dengan N =30, 5% = 0,361 dan 1%=0,463 jadi

1. Gaya visual 0,616 > 0,463 > 0,361 (reliabel)

2. Gaya Audiotori 0,473 > 0,463 > 0,361 (reliabel)

3. Gaya Kinestetik 0,725 > 0,463 > 0,361 (reliabel)

3.7.3 Kriteria Penilaian Audio,Visual, Kinestetik

Penilaian kriteria gaya belajar siswa untuk menentukan gaya belajar siswa

tersebut dilihat dari skor tertinggi yang dimiliki. Jika skor tertinggi yang dimiliki

siswa gaya belajar visual, maka dapat dikatakan bahwa siswa tersebut memiliki

(23)

33

3.8 Metode Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah atau hipotesis

yang telah dirumuskan. Jadi metode analisis adalah cara yang digunakan untuk

menganalisis data sehingga diperoleh suatu kesimpulan.

3.8.1 Langkah – langkah Analisis Data

1. Pengecekan kelengkapan instrumen yang dikembalikan responden

2. Tabulasi. Mengolah data dengan uji statistik

3.8.2 Uji Normalitas

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data yang diuji

berdistribusi normal atau tidak. Pada penelitian ini pengujian normalitas data

mengunakan chi kuadrad (χ2 ).

Menurut sugiyono (2013:79),

“ pengujian normalitas data dengan (χ2

(24)

34

Langkah –langkah yang dilakukan untuk pengujian normalitas

1. Menentukan jumlah kelas interval

i = 1 + 3,3 log n

dimana: i = banyaknya interval kelas

n = jumlah data

2. Menentukan panjang kelas interval

Panjang kelas =

3. Menyusun kedalam tabel distribusi frekuensi dan tabel penolong untuk

menghitung harga chi kuadrat

Tabel 3.5 Penolong Perhitungan Chi Kuadrat

Interval fo fh fo - fh (fo - fh)2

4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan)

Cara menghitung fh presentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan

dengan jumlah data observasi

- Baris pertama 2,7 % x 30 = 0,81 dibulatkan menjadi 1

(25)

35

- Baris ketiga 34,13% x 30 = 10,293 dibulatkan 10

- Baris keempat 34,13% x 30 = 10,293 dibulatkan 10

- Baris kelima 13,53% x 30 = 4,049 dibulatkan 4

- Baris keenam 2,7 % x 30 = 0,81 dibulatkan menjadi 1

5. Memasukan data dan menghitung , harga merupakan

harga chi kuadrad (χ2

) hitung.

6. Membandingkan harga chi kuadrad (χ2) hitung dengan chi kuadrad (χ2)

tabel. Jika harga chi kuadrad (χ2) hitung lebih kecil dari daripada chi kuadrad (χ2

) tabel, maka distribusi data dinyatakan normal, dan bila

lebih besar dinyatakan tidak normal.

Berikut hasil ringkasan pengujian normalitas data

Tabel 3.6 Ringkasan Hasil Pengujian

Variabel χ2 hitung χ2 tabel keterangan

Gaya belajar Audio 24,25 11,070 Tidak normal

Gaya belajar Visual 9,65 11,070 Normal

Gaya Belajar Kinestetik 60 11,070 Tidak normal

(26)

36

3.8.3 Uji Korelasi Metode Statistik Non Parametrik

Pada perhitungan koefisien korelasi untuk statik non parametrik ini

mengunakan rumus korelasi Rank Spearman. Prosedur pengujiannya sebagai

berikut:

1. Membuat tabel rangking variabel x dan y dan menyusun variabel bebas

secara berurutan (x) dan variabel y sesuai keadaannya

2. Hitung selisih rangking d = Rxi– Ryi

3. Hitung d2 = (Rxi – Ryi)2 dan jumlah

4. Gunakan rumus

Jika ada data yang sama

√ Dimana

∑ ∑

Dimana n adalah jumlah data dalam hal ini jumlah 30 siswa dan t

(27)

37

5. Pengujian hipotesis

Dasar pengambilan keputusan

 Membandingkan z hitung dan z tabel

 Melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

Probabiltas > 0,05 maka Ho diterima

Probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Pada pengujian hipotesis digunakan rumus uji z yaitu:

Jika z hitung ≥ z tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika z hitung ≤ z tabel, maka Ho diterima Ha ditolak

Mencari z tabel dengan tingkat kepercayaan 95% dan tingkat

(28)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan dalam penelitian ini, diperoleh beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Tidak ada hubungan antara gaya belajar audio dengan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12 Bandung.

2. Tidak ada hubungan antara gaya belajar visual dengan hasil belajar siswa

pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12 Bandung.

3. Tidak ada hubungan antara gaya belajar kinestetik dengan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran kontrol motor di kelas XI KPU2 SMKN 12

Bandung.

Penelitian ini perlu dikaji lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih

besar, karena dengan jumlah sampel yang sangat sedikit membuat hubungan

sangat kecil. Kebanyakan siswa belum menyadari gaya belajarnya sendiri, jadi

hasil belajar hanya tergantung pada minat atau kesenangan siswa pada gaya

mengajar gurunya dan hasil belajar siswa juga lebih banyak dipegaruhi oleh

beberapa faktor yang dominan, misalnya: ketekunan siswa, minat dan motivasi

siswa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil temuan pada penelitian, maka peneliti memberikan

beberapa saran:

1. Banyak faktor dominan yang mempengaruhi hasil belajar siswa baik

internal maupun eksternal. Pada penelitian ini hanya membahas faktor

(29)

66

faktor supaya lebih jelas faktor-faktor yang dominan mempengaruhi

hasil belajar siswa.

2. Pada proses pembelajaran sebaiknya ada tahap persiapan pembelajaran

dimana guru harus mengenal karakteristik dominan kelas tersebut

sebelum menetapkan metode mengajar yang akan digunakan. Setiap

kelas mempunyai karakteristik dominan yang berbeda, artinya metode

mengajar harus berbeda pula, sehingga pembelajaran berpusat pada

(30)

DAFTAR PUSTAKA

Agusyana, Yus dan Islandscript .(2011). Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan

SPSS 19. Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktik.

Jakarta: Rineka Cipta

DePoter, Bobbi dan Hernacki, Mike (2004). Quantum Learning:Membiasakan

Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: kaifah

Furqon.(2011). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Santrock, John W.(2010). Psikologi Pendidikan.edisi kedua.Jakarta: Kencana

Santoso, Singgih .(2014).Statistik NonParametrik Edisi Revisi. Jakarta : PT Elex Media Komputindo

Sugiyono.(2005). Metode Penelitian Pendidikkan. Bandung: Alfabeta

Sugiyono.(2013). Statistik untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta

Sukmadinata, Nana syaodih.(2003). Landasan psikologis proses pendidikan.

Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Syah, Muhhibbin (2010). Psikologi Pendidikan dengan penekatan baru.Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Prasetya, Fajar Dwi (2012). Pengaruh Gaya Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Mata Diklat Listrik Otomotif Siswa Kelas XI Teknik Perbaikan Bodi Otomotif

SMKN 2 Depok Sleman. Yogyakarta:tidak diterbitkan

Priyatno, Duwi (2012). Belajar Praktis Analisis Parametrik dan Non Parametrik

Gambar

Tabel 1.1  Nilai Ulangan Harian
Gambar 3.2 Paradigma Penelitian
Tabel 3.1 Pengskoran Angket
Tabel 3.2 Validitas Instrumen Gaya Visual
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pemenang Pelelangan Umum (Pengadaan Pekerjaan

[r]

MENURUT ORGANI SASI / BAGI AN ANGGARAN, UNI T ORGANI SASI , PUSAT,DAERAH DAN KEWENANGAN. KODE PROVINSI KANTOR PUSAT KANTOR DAERAH DEKONSEN

Permasalahan yang sering muncul dalam pembelajaran bola voli di sekolah, khususnya di Sekolah Dasar (SD) Negeri Gentra Masekdas Bandungadalah ketersediaan alat

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui respon kecepatan gelombang seismik refraksi pada lapisan bawah permukaan dan ketebalan lapisan lapuk dengan

Sehubungan dengan adanya penelitian mengenai “Pengaruh Efikasi Diri dan Pengetahuan Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha terhadap Mahasiswa/i Program Studi Manajemen

Bawang merah dinyatakan keras, apabila umbi bawang merah setelah mengalami curing atau pengeringan dengan baik cukup keras dan tidak lunak bila ditekan jari.