• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menim ba g. Nomor 60 Tahu n ten tang Pengembangan An k Usia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Menim ba g. Nomor 60 Tahu n ten tang Pengembangan An k Usia"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)BUPATI TASIKMALAYA PROVINsr JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2021 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK-INTEGRATIF DENGA. RAHMAT TUHAN YANG MAHA ES BUPATI TASIKMALAYA,. Menim ba g. bahwa dalam rangka peningkatan kualitas sumb r ya manusia un uk pen capaian tumbuh kern bang optim , perlu pemenuhan kebutuhan esensial pengembangan an k usia dini holistik-integra tif secara optimal agar an dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan tahap erkemban g nnya; b , bahwa berdasarkan keten tuan Pa sal 8 Peratu r Presiden Nomor 60 Tahu n 201 3 ten tang Pengembangan An k Usia 1 Holi tik In te a tif, P n elen ggaraan el yanan pengem bangan anak usia dini oleh Pemerintah ka b upaten d ila u an ec terintegra si, s inergita s , dan berpedoman kepada norma, standar, prosedu r , dan kriteria yang telah ditetap an; a,. c . bahwa berdasarkan pertim banga n sebagaimana dimaksud dala m h uruf a dan hu ruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tasikm alaya tentang Pengembangan Ana k Usia Dini Holistik-In tegratif; Mengingat. 1.. Undang-Undang omor 14 Tahun 1950 tentang P mbentukan Daerah -daerah Kabupaten dalam Lingkungan ovin si Djawa Ba rat (Berita egar Tahun 1950) , sebag 'mana telah diubah den gan Un dang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 entang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Su bang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851) ;.

(2) 2. 2.. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 ten tang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 423) sebagaimana telah beberapa kali diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 ten tang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20 14 Nomor 297, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone sia Nomor 5606) ;. 3.. U g -U dang Nomor 20 Tahun 2003 entang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 003 Nom or 78 , Tamb ahan mbaran Negara Rep ublik Indonesia Nomor 4301);. 4.. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang K eha tan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2 009 Nom or 298, Tambahan Lem baran Negara Republik Indonesia N mor 5607) ;. 5. Undang-Undang. ornor 12 Tahun 201 1 te tang Pembentuk an Peraturan Perundang-un d ngan ( m baran Negara epubJi Indonesia Tahu n 2011 om or 82 Tambahan Lem ran Negara Rep u blik Indonesia Nomor 52 4);. 6.. dang-Un ang Nomor 2 3 n 2014 ten tan e m rinta h Daerah (Lembaran Negara Republik Indon e ia Ta u 2014 44, T mb h an Lembar Negara Republik Ind onesia Nomor 5587) seb gaimana telah diu a h bebera a k a li terakhir en an Undang-Und ang Nomor 9 Tah u 2015 e tang eru bahan Kedu a Atas Un ang-Un N mor 23 Tahun 201 4 ten tang P m erintaha n Da rah ( mbaran Rep u blik Indon esia Tahun 2 15 0 or 58, Lem baran Nega ra Republik Indon esia Nomor. 7 . Peratu ran emerintah Nom or 19 Tah un 200 5 ten tang St ndar Pendidik.a n Nasional (Lembar Negara Republik Indone ia Tahun 2 005 Nom or 41 , Tambahan Lembaran Negara Repu b lik Indonesia omor 4 96) sebagaimana telah diubah dengan Peratura n Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2 005 tentang Standar Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5671); 8.. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 ten tang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 146);.

(3) 3. 9.. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 ten tang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1668) ;. 10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 14 Nomor 1679); 11. Peraturan Menteri Koordinasi Bidang Pengembangan Manusia dan J ebu dayaan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Ougus Tugas Pe nge mbangan Anak Usi Din i HolistikIntegra ' ; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pembentukan Produk Hukum Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Tasikmalaya Ta h un 2016 Nomor 1); 13. Peraturan Daerah a bupaten Tasikmalaya Nomor Tahun 2016 tentang Uru san Pemerintahan yang menjadi Kewenangan Pem erintahan Kabupa ten Tasikm alaya (Lembaran Daerah Ka bupaten Ta i alaya Tah u 2016 Nomor 3); MEMUTUS KAN : Men etapkan. PE TURA BUPATI TE NTANG PENGE BAN G N A AK USIA DIN! HOLI TI I TEGRATIF. BAB I KETE NTU N UM UM Pasal 1. Dalam Peratu r n Bupati ini yan g dimaksu d deng 1. Daerah adalah Daerah Kabu paten Tasikmalaya. 2 . Pemerintah D erah a dalah Bupati sebagai unsu r penyelenggara Pemerintahan Daerah yan memim in pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daera h otonom; 3. Bupati adalah Bupati Tasikmalaya . 4. Dinas adalah Dinas Pendidikan dan ebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. 5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya. 6. Anak usia dini adalah anak sejak janin dalam kandungan sampai dengan usia 6 (enam) tahun, yang dike1ompokkan mulai dari janin dalam kandungan sampai lahir, lahir sarnpai dengan usia 28 hari, usia 1 (satu) sampai dengan 24 bulan , dan usia 2 (dua) sampai dengan 6 (enam) tahun..

(4) 4. 7.. 8.. 9.. 10.. 11.. 12. 13.. 14. 15.. 16.. 17.. 18.. Anak beresiko adalah anak yang memiliki ketunaan fisik dan/atau mental serta mengalami kerentanan yaitu berasal dan keluarga yang sangat sensitif, peka dan rentan terhadap sesuatu, miskin, tanpa orang tua, rawan bencana, kawasan prostitus.i dan penyandang HIV / AlDS; Pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disingkat PAUD adalah suatu upaya pembinaan yang di tunjukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 (enam) tahun yang dilakukan melaJui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pengembangan Anak Us ia Dini Holistik Integratif yang selanjutnya disingkat PAUD HI adalah suatu layanan PAUD yang d iselenggara kan secara men elu ru h dan terpadu dalam upaya memenuhi kebu tu h an esen sial anak me ncaku p pendidikan , kesehatan, gizi, pen gasuh an , perlindun gan dan kes jahteraan daJam rangka mewujudkan anak Indonesia yang sehat, cerdas , ceria, dan berakhlak m ulia yang dilakukan secara si ultan , sistema tis, dan terintegrasi. Pen idik PAUD adalah tenaga yang b rtugas merencanakan melaksa akan pros pembelajaran da menilai h asil pembelajaran serta mel <ukan pem imbing , pengasuhan , dan perlindun an anak didik. Peny lenggara P UD adaJah Pemerin tah Kabupaten, Pemerintah Kecamatan, Pem rintah Desa, organisa i kemasyarakatan, ya asan/ badan ukum dan / atau peroran gan. Satuan PAUD Formal adalah layanan pendidikan n ak usia dini yang diselen araka dalam bentuk Taman Kanak-kanak dan Raudhatu l Athfal. PAU Non-for al a alah layanan pend i ikan anak usia dini yang disel n an d am bentu k Taman Penitipan Anak, Kel mpok ermain, dan a tuan PAUD Sejenis (SPS). PAUD Inform a dalah layanan PAU D yang iselen a rakan dalam lingkun gan keluarga. Taman Pe itip Anak yang selanjutnya disingkat TPA adal alah satu bentuk tu an PAUD jaJur pendidikan non formal yang me yelenggarakan program p n did ikan agi anak sejak lahir s ampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas seja k lahir sampai dengan usia 4 (empat) tah un. Kelompak Bermain yang selanjutnya disingkat ad alah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan n on formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia 2 (dua) sampai dengan 6 (enam) tahun dengan prioritas usia 3 (tiga) dan 4 (empat) tah un . Taman Kanak-kanak yang selanjutnya disingkat TK adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak berusia 4 (e m pat) sampai dengan 6 (enam) tahun. Raudlotul Athfal yang selanjutnya disingkat RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan dengan kekhasan agama islam bagi anak usia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahu n ..

(5) 5. 19. Satuan PAUD Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam) tahun secara mandiri atau terintegritas dengan berbagai layanan kesehatan, gizi, keagamaan, dan atau kesejahteraan sosial. 20. Kesehatan adalah keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial secara lengkap dan bukan hanya sekedar mengidap penyakit atau kelemal1an. 21 . Perlindungan anak adalah segala kegiataan untuk menjamin dan melindungi anak dan pemenuhan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan , serta mendapat perlindungan dari tin dak kekerasan dan diskrim·n asi. 22 . Kesejahteraan anak adalah suatu tata kehidupan dan penghidup anak ya ng apat menjamin pertumbuhan dan perkembangannya denga n wajar, b 'k ecara rokhani, jasmani maupun sosial . 23. K t ldentita Anak, yang selanju tnya disingkat KIA, adalah identita resmi an sebagai bukti diri anak yan g berusia kurang dari 17 tah n dan bel m menikah yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan P ca tatan Sipil Ka bupaten Tasikmal ya.. TUJUA ,. BAB II lP DAN ARAH KEBIJA Bagian Kesatu Tujua n Pasa1 2. Tujuan PAU HI , yaitu terw j udnya anak yan a. sehat, cerdas, ceria, dan berakb lak mu lia; u tu h meliputi ak u ia dini sec b. terpen hi ke utuh n es en sial rangsan an pendidikan, keseha tan dan gizi, pem binaan m oral-erno ional dan pengasuhan seh ' a anak dapat tumbuh dan b rk m bang ecara optimal sesuai kelompok u mur j c. terlindungi dari segala bentuk k kerasan, penelantar , perlakuan yang salah, dan eksploitasi anakj d. pelayanannya terintegra si dan selaras antar lembaga layanan terkaitj dan e. memperoleh komitmen dari seluru h uns ur terkait yaitu orang tua, keluarga, rnasyarakat, pemerintah daerah, dan pernerintah desa dalam upaya PAUD HI. Bagian Kedua Prinsip Pasal3 Prinsip PAUD HI adalah sebagai berikut: a. semua anak usia dini dapat terlayani; b . pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi;.

(6) 6. c. d. e. f. g. h.. pelayanan yang berkesinambungan ; pelayanan ramah anak dan tidak diskriminatif; tersedianya pelayanan PAUD yang terjangkau dan diterima oleh masrayakat; partisipasi masyarakat dan sektor swasta; berbasis budaya dan kearifan lokal ; tata kelola pemerintahan yang baik. Bagian Ketiga Arah Kebijakan Pasal 4. Arah kebijakan PAUD HI a dala h sebagai beriku t : a. peningkatan akses, pem erataan, kesinambungan dan kelengka an jenis pelayanan; b. pe i katan kualita s penyelenggaraa n pelayanan ; c . penin katan koordinasi dan kerja sa m a !intas sektor serta kemitraan an tar ins 'tu i pemerintah, lembaga pen yelenggara layanan, masyarakat dan organ i si erkait, baik lokal, nasion I, maupun intemasional; kelembagaan dan das h ukum, serta perlibatan a syarakat d . pen term sektor swasta dan m edia m a ssa dal penyelen araan layanan . BABI V. ST. TEGI. AN SASARAN. Bagian Kesatu Strat gi. Pa sa15 Strategi pe yelengga r an PAUD HI adalah ebagai berikut : a. penguatan dan pen yelara san lan dasan huku m dan ren cana aks i da erah; b. peningkatan advokasi, komi tmen , koordinasi dan ketja s ama a n tar instansi pemerinta , lem baga penye enggaran layanan, dunia usaha , m asyarakat dan organisasi terkait; c . peningkatan ka pasi s d an kompetens i pendidik, kad er, masyarakat, penyelenggara, dan tenaga pelayan an; d . penyediaan pelayanan yang merata, terjangkau , d an berkualitas; e . penanaman nilai-nilai agama dan bu aya; f. pemberdayaan m a syaraka t m elalui eningka tan pe mahaman da n persiapan pra nikah calon pengantin , orang tua, keluarga, dan pengasuh pengganti dalam melakukan pengasuhan anak secara optimal. Pasal6 (1). Strategi penyelenggaraan PAUD HI dilaksanakan melaluijalur pendidikan : a. Formal; b. non formal; c . dan informal..

(7) 7. (2). Penyelenggaraan PAUD HI melalu i jalur pendidikan fonnal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan melalui TK dan RA.. (3). Penyelenggaraan PAUD HI meialui ja lur pendidikan non fonnal s ebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dila ksanakan melalui KB , TPA dan SPS.. (4). Penyelenggaraan PAUD HI melalui jalur pendidikan infonnal sebagaima na dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga atau orang t u a dan lingkungan yang berbentuk kegiatan pembelajaraan , sti.mulasi gtzl dan kesehatan, serta perlindungan , pengasuhan dan pemenuhan kessejahteraan secara mandiri . Bagian Kedua Sasaran Pas al 7. Sasar- n penyelenggaraan PAUD HI adala h s ebagai berikut: a. anak ia dini termas uk anak dalarn kandungan; b. masyara kat, terutama orang tua d kelu a rga a ng mempunyai ak Usia Din.i; c. pendidik PAUD pada jalur r. rmal d an non formal termasuk kader a andu dan k d BKB; d. penyelenggara pelayanan d an tenaga pelayanan; e. pemerin tah d aerah an pemerintah desa; yaraka tan , d a n f. perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi ke organ isasi keagama an; g. media m assa; h . LSM, d u nia usaha, dan m itra pembangunan nasion a l dan in ternasi n . BAB V TUGAS D N TANGGUNG J AWAB Pa s al8 (1). Perangkat Da erah ertugas melaksanakan pe layanan, fasilitasi, bimbingan teknis, su ervisi, a vokasi, pelatihan, evalua i dan pela poran terkait layanan PAUD HI.. (2). Tugas sebagaimana dimaks ud p ad a ayat (1 ) dilaksanakan oleh perangkat Daerah yang menangani u ru san : a . Pendidikan; b . Kesehatan ; c. Perlindungan , Pengasuhan dan Kesejahteraan Anak; dan d . Administrasi Kependudukan . Pasal9. (1). Penyelenggaraan PAUD HI merupakan tanggungjawab bersama pemerintah daerah , pemerintah desa, dan masyarakat..

(8) 8. (2). Pemerintah daerah dan pemerintah desa mengupayakan ketersediaan layanan PAUD HI.. (3). Ketersediaan layanan PAUD HI sebagaimana dimaksud pada ayat (2) untuk mendukung pelaksanaan program pendidikan anak usia dini pra pendidikan dasar minimal 1 (satu) tahun bagi anak usia dini.. (4). Penyelenggaraan pelayanan PAUD Hl oleh Pemerintah Daerah dilakukan secara terintegrasi, sinergis, dan berpedoman kepada norma, standar, prosedur, dan kriteria yang telah ditetapkan Pemerintah. Pasa! 10. Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab sebagaimana dimaksud dalam Pasa! 8 dan Pasa!9 d ikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah . BABVI LAYANAN PENYEDI Pasa! 11 (1). Dina s Pendidikan dan Kebudayaan eserta Pemerintah Desa mel s akan pen ata an, pe ghitunga n kebutuhan, dan memastikan ket r diaan lay an pendidikan anak usia dini paling sedi . 1 ( a tu) desa ter a pat 1 (sat ) s a t uan pendid '. (2). Layan pen idi an a nak usia dini sebagaimana dimak u d p da ayat (1) dise iakan oleh Pemerintah Daerah, Pemerintah De a , a u ma s ara t .. (3). Ketersediaan ayanan pendid ikan anak usia dini sebagaiman dim aksud pada a at (1) ntuk anak ejak lahir sampai den gan 6 (enam) tah n dengan prio 'tas usia 5 (lima) s am pai dengan 6 (enam) tahu n. Pa al 12. (1). PAUD be er sebagai penyelenggara la an an p n didika n b gi a nak usia dini secara h olistik-integratif dengan bim bingan, pengawa san, dan pembinaan ari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.. (2). Layanan endidikan bagi an usia dini secara holistik-integratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) d ilaksanakan seca ra mandiri atau bermitra dengan p nyelenggara dan/atau tenaga pelayanan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlin d u ngan, dan/atau kesejahteraan anak. Pasal 13. PAUD secara holistik-integratif memiliki tugas dan tanggungjawab untuk: a . menyusun Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dengan mempertimbangkan keterpaduan aspek dalam PAUD HI yaitu pendidikan, kesehatan dan gizi, pengasuhan, perlindungan anak, dan kesejahteraan; b. menerapkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ke dalam program rutin (tahunan, semesteran , minggu an , dan harian) yang memuat komponen pelaksanaan PAUD HI;.

(9) 9. c. menyediakan sarana dan prasarana Jayanan PAUD HI ; d. bekerja sama dengan orang tua, tokoh agama serta tokoh masyarakat da!am pelaksanaan program parenting; e . memperluas jaringan kemitraan dengan bergabung daJam organisasi profesi seperti Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia atau Himpunan Pendidik Anak Usia Dini Indonesia, dan aktif di Gugus PAUD . r. bermitra d engan p nyelenggara layanan kesehatall, gizi, pengasuhan, kesejahteraan, perlindungan anak dan/atau keagamaan. g. melaporkan program PAUD HI kepada instansi terkait untuk rnendapatkan bimbingan dan pembinaan. Pasal 14 Pusat Ke ehatan Masyarakat dan jaringannya m enyelenggarakan p ayanan kesehatan, pendidikan kesehatan dan pem binaan kesehatan \ingkungan. Pa a! 15 an Terpadu menyelenggar an layanan pembinaan keseh a dan gizi bagi a n dan orang tua terkait pengasuhan, perawatan, dan kesej ' h teraan anak serta layanan tumbuh mbang a n ak dan pemberian asupan m anan bergizi . Pasa! 16 Kelompok Bi a Ke uar a Balita menyel nggarakan layan an pembinaan esehatan dan gizi bagi anak dan orang tua terkait pen gasuhan , perawat 1, dan kesejahtera an anak. BAB II G UGUS TUGAS. PasaJ 17 (1). Dalam r n gka melak a n akan layanan PAUD HI d ibentu k gugu tu gas.. (2). Gugus tugas s ebagaimana dimaksu d pada ayat (1) berkedud u kan di bawah dan bertanggungjawab kepa da Bup ti.. (3). Unsur gugus tug s seb gaim ana d imaksud pada ayat (1 ) terdiri dari instansi \intas sektor, akademisi, organisasi mitra d organi asi profesi.. (4). Gugus tugas sebagaimana dim aks u d pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati. Pasa! 18. Gugus Tugas sebaga irna n a dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) , bertugas: a . mengoordinasikan pembuatan kebijakan PAUD HI; b . menyinkronkan penyusunan rencana program, kegiatan, dan anggaran PAUD HI pada perangkat d aerah;.

(10) 10 memobilisasi sumber dana, sarana, dan daya dalam rangka pelaksa naan PAUD HI ; d . mengoordinasikan pelaksanaan pemantauan dan evaluasi PAUD HI; e. menyelenggarakan advokasi daJam rangka pe\aksanaan PAUD HL. C.. Pasal19 (1). Susunan keanggotaan Pimpinan GUgllS Tugas terdiri dari Ketlla dan Anggota.. (2). Pimpinan Gugus Tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas: a. Ketua: Sekretaris Daerah. b. Anggo ta: 1. Perangkat Daerah yang menangani Pendidikan ; 2 . Perangkat Daerah yang menangani kesehatan, perawatan dan 'zi; 3 . Perangkat Daerah yang men an gani perlindungan , pengasuh an dan kesejahteraan anak; 4. Perangkat Daerah yang menangani administrasi kependuduk Pasal20. (1). Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 , Gugus Tug s dapat mengik u sertakan, bekerja sama , dan / ata u berko rdinasi dengan pe angkat a rah terkait dan pih lain yang dianggap perlu .. (2). Gu s Tugas dalam melaksanakan PAUD pada satuan pen idikan berped man pada norma, standar, prosedur dan krite ia yang ditetapkan oleh ementerian terkait serta berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pat. Pasa! 21. (1). Untu. mend ukung kelancaran tugas Gugu Tuga s dibentuk Sekretariat.. (2). Sekretariat ebagaimana dimaksu d pada ayat (1) berkedud ukan di Dinas Pendi ik d Kebud yaan .. (3). Sekreta 'at sebagaimana dimaksud pada aya t (1) memberikan du kungan teknis dan administrasi ke pada. mempu nyal gu tugas .. tugas. BAB VIll. PERANSERT. SYARAKAT. Pasal 22 Gugus Tugas, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan PAUD menampung aspirasi dari masyarakat sebagai bentuk peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan PAUD HI..

(11) 11. BABIX PEMBIAYAAN Pasa! 23 Sumber pendanaan yang diperlukan bagi pelaksanaan PAUO HI , antara lain : a . Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; c. Anggaran Pendapatan dan Belanja Oesa; dan d. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat sesuai dengan ketentuan peraturan perundan - dan an. BABX PENGHARGAAN Pasa! 2 4 (1). Pemerintah Oa erah dapat memberikan penghargaan kepada Lem aga pe yel nggara layanan PAUO HI.. (2). Pengh argaan sebagaimana dimaksud pada ayat (I ) d iberikan k pada Lem aga yang memiliki kepedulian dan komitmen dalam penyele araan PAU H I dan dapat mendukung program-program pembangunan. BAB XJ EMANTAUA ,EVALUASI DA. EL. 0. N. Pasal 2 5 (1). Gugus Tugas melakukan pemanta uan d an evaluasi secara erkala, berk I ju an dan berkesinambun gan ter adap penyelenggaraan kegiatan dan k majuan pengemba ngan p rogram PAUO HI.. (2 ). Hasil evalua si PAUO HI sebagaimana dimaks ud pad ayat (1) m e j ad i bahan masukan dalam penyu s unan kebijakan, program dan kegiatan tahun mend atan g. Pasal 26. (I). Gu gus Tugas menyampaikan laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan PAUO HI kepada Bupati.. (2). Materi laporan sebagaiman d imaksud pada a at (1) meliputi: a. pelaksanaan program dan kegiatan ; b. instansi yang terlibat daJam pelaksanaan kegiatan ; c. sasaran kegiatan; d. penggunaan anggaran; e. permasalahan yang dihadapi; f. upaya yang telah dilakukan; dan g. masukan alternatif kebijakan tahun mendatang..

(12) 12. BABXII KETENTUAN PENUTUP. Pasal 27 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggaJ diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan menempatkan daJam Berita Daerah Kabupaten TasikrnaJaya. D· e. di Singa parna 11 Janu ari 20 21. Diunda g di Singaparna pada t ggaJ 11 J anuari 20 2 1 IS D IK. RAH VA,. BERITA U "-"'~tul KE U PATEN T SIruYIJU-.,,-YA TAHUN 20 21 NO. R 13.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan Anak Usia Dini Bina Iman Anak yang selanjutnya disebut PAUD-BIA adalah salah satu bentuk satuan PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan

Satuan pendidikan anak usia dini sejenis ( SPS ) adalah salah satu bentuk satuan PAUD jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak

Raudatul Athfal selanjutnya disingkat RA adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan

Satuan Pendidikan Anak Usia Dini Sejenis yang selanjutnya disebut SPS adalah salah satu bentuk satuan Pendidikan Anak Usia Dini jalur pendidikan nonformal yang

Bustanul Athfal, selanjutnya disingkat BA atau nama lain yang sejenis adalah salah satu bentuk satuan pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal yang

Sekolah Menengah Kejuruan yang selanjutnya disebut SMK adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal.. yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan

Raudatul Athfal selanjutnya disingkat RA atau nama lain yang sejenis adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan

Kelompok Bermain yang selanjutnya di singkat KB adalah salah satu bentuk satuan pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan non formal yang menyelenggarakan